Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEJARAH KESENIAN ISLAM

NASYID ( SENI SUARA MODERN )

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Sejarah Kesenian Islam


Dosen Pengampu : Bapak Marsus, M.Hum

Di Susun Oleh :

1. Noviana Putri Ndah Sari (206131057)


2. Fasfahis Shofkhal Jamil (206131052)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan semesta alam Allah SWT atas
limpahan anugrah kenikmatan. Tak lupa sholawat serta salam penulis haturkan pada
panutan umat manusia Nabi akhir zaman Muhammad SAW yang senantiasa kita
nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.
Tentunya dalam proses penulisan dan penyusunan makalah ini bukan semata-
mata atas usaha penulis sendiri. Bantuan dari berbagai pihak baik berupa bantuan
moral maupun materil selalu penulis dapatkan untuk mendukung kelancaran
penyusunan makalah ini. Untuk itu menjadi kepatuhan bagi penulis untuk sampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua penulis yang telah merawat dengan ikhlas dengan penuh pengorbanan
jiwa raga, mencukupi semua kebutuhan penulis serta tangisan kasih sayang dalam
tiap untaian doanya demi kelancaran penulis.

2. Bapak Marsus, M.Hum selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Kesenian
Islam yang dalam kesibukannya berkenan memberi arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam penyusunan makalah ini.
Semoga dengan adanya tulisan ini mampu menumbuhkan semangat
pembaca dalam mengembangkan kemampuan tak terduga yang dimilikinya. Tak
ada gading yang tak retak. Penulis menyadari penyusunan makalah ini jauh dari
kata sempurna, untuk itu saran dan kritik membangun selalu penulis harapkan dari
berbagai pihak untuk perbaikan penulisan selanjutnya.

`Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Surakarta, 30 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................. 1


Kata Pengantar ............................................................................................................. 2
Daftar Isi . .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6
2.1 Pengertian Nasyid .................................................................................................. 7
2.2 Sejarah Perkembangan Nasyid .............................................................................. 8
2.3 Macam-Macam Nasyid ......................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11
3.2 Saran ...................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesenian atau seni adalah manifestasi dari kebudayaan sebagai hasil karya
cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik dan lain-lain. Islam adalah
agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia
dan alam, berdasarkan Al- Qur’an dan As-Sunnah disamping Ijtihad. Seperti yang
dituturkan Shihab (1996: 398) seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud
dari sisi pandangan Islam tentang Islam, hidup dan manusia yang mengantar
menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan. Indrawan
menerangkan (2012: 40) bahwa keberadaan semua jenis musik Islamis yang
tersebar di berbagai Negara, termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keberadaan
music- musik di dunia Islam pada umumnya. Hal tersebut karena muatan - muatan
Islam, sebagai variabel tetap pada musik Islam dimanapun, senantiasa bersifat
universal. Masuknya musik nasyid di Indonesia menjadikan sebuah alternatif
bagi penikmat musik yang khawatir akan pengaruh "virus" negatif dari musik
tersebut. Karena, dengan musik nasyid selain bisa menikmati musik, juga bisa
mendengarkan muatan dakwah dan syair - syairnya. Oleh sebab penelitian ini
kami lakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah kesenian suara modern ini
yaitu Nasyid bisa berkembang, apa saja macam-macamnya hingga menganalisa
fungsi dari Nasyid. Terkusus di negara Indonesia ini yang memiliki warga negara
yang beragam .
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Nasyid?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Nasyid?
3. Bagaimana Macam-Macam Nasyid ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Nasyid.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Nasyid.
3. Untuk mengetahui macam-macam Nasyid.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nasyid


Musik nasyid adalah salah satu jenis musik atau senandung Islami yang
berupa syair - syair pujian, perjuangan, dakwah, nasehat ataupun ingatan yang
dibawakan dengan bersenandung. Kata nasyid sendiri berasal dari bahasa Arab
yang oleh Munawir (dalam Suseno, 2005: 86) diartikan sebagai senandung atau
nyanyian. Akar kata nasyid adalah nasyd, artinya hymne. Dengan demikian,
asal makna nasyid adalah senandung pujian atau sanjungan, dalam hal ini
sanjungan kepada Allah, Rasulullah saw dan para sahabatnya, serta keluhuran
syariat Islam1
Nasyid adalah salah satu kesenian dalam Islam yang masih mampu bertahan
pada masa sekarang dan banyak digunakan untuk menyampaikan rasa syukur
dengan cara menyampaikan pujian – pujian kepada Allah SWT yang dikemas
dalam bentuk musik. Hal ini berarti bahwa perwujudan rasa syukur dapat
dikemas melalui musik nasyid tersebut. Sebenarnya, nasyid sudah ada sejak
masa awal Islam, tetapi nama nasyid sendiri pada waktu itu belum dikenal. Seiring
dengan berkembangnya agama Islam, terciptalah satu jenis nyanyian yang
menambah kekayaan khazanah Islam. Rasulullah sendiri pada waktu itu tidak
melarang syair – syair yang berkembang di kalangan para sahabat.

2.2 Sejarah Perkembangan Nasyid

Akar pertumbuhan nasyid di tanah air bermula dari nadhaman (syair) atau
shalawatan yang biasa disenandungkan para muadzin di masjid – masjid
sebelum atau sesudah mereka mengumandangkan adzan magrib dan subuh
(Romli, 2006: 26). Nadhaman atau shalawatan itulah yang mungkin menjadi
cikal – bakal bermunculannya grup – grup musik rebana, gambus atau
Qasidahan (Romli, 2006: 30). Ciri khas musik qasidah yaitu rebana. Jadi,
musik qasidah awalnya adalah perpaduan rebana dan syair (Romli, 2006: 32).

1
Poetra, Adjie Esa. 2004. Revolusi Nasyid, Bandung: MQS Publishing.

5
Saat memasuki tahun 1990-an, musik nasyid mulai dikenal oleh masyarakat
luas. Poetra (2004: 17) menuliskan, di akhir tahun 1990-an, terutama di saat
awal terjadinya krisis moneter di Indonesia, pertumbuhan seni nasyid seperti
jamur di musim hujan. Suseno (2005: 86) juga menuturkan, awalnya nasyid
merupakan bagian utuh dari aktivitas dakwah kampus yang saat itu masih
sangat kental dengan tema – tema akidah dan syariah serta shahwah Islamiyah.
Dalam waktu yang tidak lama, tepatnya di tahun 1999, seni nasyid sudah
layak disebut sebagai seni alternatif (Poetra, 2004: 61). Munculnya grup grup
nasyid pada saat itu masih didominasi dengan gaya akapela. Gaya akapela ini
menjadikan musik terasa lebih alami. Suseno (2005: 89) mengatakan, pada
perkembangan selanjutnya nasyid telah menggunakan alat musik. Instrumen
musik mulai digunakan sebagai pelengkap dalam musik ini agar tidak terlalu
monoton dan sepi dalam menyajikannya. Suseno (2005: 90) menambahkan,
fenomena ini menunjukkan bahwa nasyid bersikap terbuka untuk memakai
instrumen musik yang modern dan lebih lengkap.
Nasyid juga mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya musik
– musik modern. Dahulu musik nasyid disajikan hanya dengan iringan rebana
ataupun disajikan tanpa iringan alat musik, sering disebut akapela (acapella).
Namun, grup – grup nasyid kini mulai menggunakan instrumen musik dalam
menyajikan musiknya seperti keyboard, gitar, bass, perkusi dan lain sebagainya.
Di awal masuknya musik ini, nasyid mulai hidup dari forum – forum tertentu di
kampus – kampus. Namun, seiring mulai digemarinya musik nasyid oleh
masyarakat, maka nasyid tidak hanya ditampilkan pada forum tertentu saja.
Nasyid mulai ditampilkan dalam acara pernikahan dan perayaan hari besar umat
Islam.
Perkembangan nasyid kini bisa dilihat dari karakteristik musik nasyid yang
kini kian beragam, misalnya nasyid dengan nuansa pop. Karakteristik musik ini
bisa diamati dari bentuk penyajian musik nasyid hingga penggunaan instrumen
musik pada penyajiannya. Di Indonesia sendiri, perkembangan musik nasyid
dapat dikatakan tumbuh subur. Nasyid di kampus ini selain menjadi media
dakwah, juga dijadikan media hiburan. Nasyid yang dahulu menjadi musik
musiman, kini justru hadir dengan banyak warna.
Salah satu grup nasyid di Indonesia yang menarik untuk dikaji adalah grup
nasyid Nada Hati. Nada Hati merupakan salah satu grup nasyid yang cukup lama

6
bertahan grup nasyid ini berasal di kampus UNY. Meskipun mengalami
beberapa kali pergantian personel, namun Nada Hati tetap menjadi salah satu
grup nasyid yang dinanti banyak orang. Kebanyakan orang menyebut Nada Hati
dengan sebutan “nasyid modern”. Nasyid modern dipahami sebagai bentuk
nasyid yang kreatif, bisa mengeksplorasi musik lebih baik, tidak menabukan alat
musik modern dan bisa diterima di masyarakat tanpa meninggalkan nilai –
nilai spiritual.
Selain dianggap “berbeda” dari grup – grup nasyid lain di UNY, yang
umumnya disajikan dengan gaya akapela, Nada Hati menyajikan nasyid
dengan nuansa musik pop dan menggunakan iringan instrumen musik.
Karakteristik ini melekat kuat pada Nada Hati sejak awal dibentuknya grup ini
dan populer di kalangan penikmat nasyid di Universitas Negeri Yogyakarta. 2

2.3 Macam- Macam Nasyid

Pada awalnya sejarah nasyid pertama kali dibawakan dengan alunan ala
gurun, namun kini grup-grup nasyid telah membawa ragam gaya baru bagi
pendengarnya. Pembaharuan ini membuat lagu-lagu nasyid semakin menarik dan
kompetitif di bidang kesenian. ). Menurut aliran musiknya, nasyidterbagi atas :
a.) A capella

Ciri utama Capella adalah bernyanyi tanpa alat musik dan suara musik dibuat
menggunakan suara manusia. Bernyanyi dengan cara ini termasuk yang paling sulit
di bidang pemrosesan vokal. Tim nasyid Indonesia yang lagu-lagunya didominasi
genre A Capella yaitu Gradasi, Snada, Mupla, Suara Keadilan, Izzatul Islam (Izzis)
dan Suara Persaudaraan. Warna tim nasyid A Capella juga berbeda. Misalnya
Gradasi yang lebih Pop, Snada yang bernuansa Jazz, Suara Persaudaraan yang kental
dengan gaya etnik, Mupla yang identik dengan harmonisasinya dan Izzatul Islam
dengan marsnya. Selain itu ada jenis semi A Capella, yang cara bernyanyi dengan
menirukan suara musik melalui mulut, namun ditambah dengan alat musik yang
sesungguhnya.3
Selain itu ada jenis semi A Capella, yang cara bernyanyi dengan menirukan
suara musik melalui mulut, namun ditambah dengan alat musik yang sesungguhnya.

2
Muttaqein Alaih. 2013.Karakteristik Musik Nasyid “Nada Hati” Di Universitas Negeri Yogyakarta. Pustaka UNY : di akses 23
November 2022 pukul 20.00 WIB.
3
Mustaqim, Ahmad. "Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Nasyid Zukhruf." (2006).
7
b.) Mars
Mars biasanya dinyanyikan dengan semangat, prosa dan konstan. Tim nasyid
yang mengusung genre ini adalah Izzatul Islam, Tarbiyah, Shoutul Harokah, Ruhul
Jadid, Generasi Rabbani dan BPM dalam lagu "Meraih Sukses". Jika Izzis dan
Tarbiyah tanpa musik, Shoutul Harokah, Ruhul Jadid dan Generasi Rabbani
menggunakan perkusi.
c.) Pop

Aliran pop ini merupakan yang paling umum di dunia musik. Namun cabang-
cabang pop juga sangat banyak. Dari pop melayu hingga pop alternatif. Dibawah ini
tim nasyid yang mengusung irama pop. Dibawah ini tim nasyid yang mengusung
irama pop.

1.) Pop
Tazakka, The Fikr, Heru Herdiana, BPM Singers, Dehearty, Brothers, Nur
Irsyad, dll
2.) Pop Electric
Ciri musiknya adalah menggunakan musik electric, dengan permainan disc,
synthesizer dan komputerisasi. Contoh grup : Nanda, Rabbani
3.) Pop Melayu
Pop jenis ini kental dengan irama melayu. Contoh grupnya adalah Firdaus,
Hawari, Raihan, Hijjaz
4.) Pop Etnik
Yang ini juga pop namun dengan campuran budaya yang kental. Mestica,
mengambil musik dari budaya Malaysia misalnya Melayu, Tionghoa dan sebagainya.
Shaf-Fix lebih ke rasa Sunda. Contoh grupnya yaitu, Mestica, Shaf fix, Alarm Me,
Kiai Kanjeng
5.) Pop Alternatif
Pop Afternalf cirinya adalah pop yang mempunyai rasa lain dari biasanya.
Contoh grupnya adalah Nowseehart, Nanda, Mirwana, Saujana.
6.) Pop Ballad
Kalau Ballad cirinya dilihat dari liriknya yang biasanya bercerita. Grupnya
adalah UNIC, In Team, Haikal.
d.) Akustik
8
Nasyid akustik musiknya menggunakan Akustik saja atau gitar dan
sejenisnya. Tim nasyid yang memakai akustik adalah M3 One, Seismic, Missile.
e.) Perkusi
Jenis ini sangat kental dengan permainan perkusi. Perkusi juga dapat
dibedakan menjadi dua yaitu perkusi beat/lengkap seperti Nahawan Voice, An-
Nadzar, Wadi El Jadid, Diwani. Jenis lainnya adalah perkusi minimalis, pada tim
nasyid The Zikr, Nada Murni, dan Qatrunnada.

Selain aliran jenis musik nasyid diatas juga terdapat pembagian berdasarkan
komposisi anggota yaitu Vokal Group, Boysband, Band dan Duo Solo. Grup vokal
yang personelnya terdiri dari beberapa vokalis. Boysband adalah salah satu bentuk
grup vokal yang semua personilnya adalah laki-laki. Solo bernyanyi sendiri,
sedangkan Duo/Duet bernyanyi sendiri. Band ini terdiri dari musisi dan vokalis.
Beberapa contohnya adalah:
Solo : Dawud Wharsnby Ali, Aa'Gym, Heidi Yunus, Zain Sikha, dsbDuo :
Hani dan lna, dsb
Vokal Grup : Ummi Maktum Voice, dsb
Boysband : Raihan, Hijjaz, UNIC, Nowseeheart, The Fikr, BPM Singers, Band :
Shaf-Fix, Rabbani, An-Nadzar, dsb.
Fungsi Nasyid Dalam Islam.

Fungsi nasyid sebagai media hiburan :

Nasyid adalah penampilan sekelompok penyanyi yang membangun bentuk

seni Islami melalui perpaduan komponen musik dan penampilan luar. Nasyid juga

merupakan salah satu bentuk seni hiburan islami yang mengajarkan nilai-nilai dan

menguatkan akidah sekaligus berperan dalam membentuk akhlak manusia.

Selanjutnya, pesan yang baik dapat disampaikan melalui lirik lagu nasyid.

Berdasarkan lirik lagunya, Nasyid juga bisa mengambil peran sebagai penceramah

agama karena sudah memasukkan hal-hal yang perlu disampaikan kepada

masyarakat. Di mata masyarakat setempat, nasyid adalah lagu yang memuat

pelajaran, kisah para nabi, puji-pujian kepada Allah, dan sejenisnya yang menjadi

ciri khas Islam. Lagu nasyid mayoritas digunakan untuk tujuan religi yang di
9
dalamnya mengandung pesan pengharapan seperti perlunya mengingat Allah SWT

dan Nabi Muhammad SAW, pentingnya mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai

keislaman seperti menghormati orang tua dan yang lebih tua, pentingnya berbisnis.

menuntut ilmu, dan mensyukuri nikmat Allah SWT. Selain itu, nasyid memiliki

unsur pendidikan dan unsur hiburan.

Pemanfaatan nasyid sebagai hiburan dalam menyampaikan Islam diduga

dapat menarik minat kalangan tertentu seperti remaja yang ingin ikut serta dalam

suatu kegiatan kerohanian yang dilakukan. Hal ini mengakibatkan sulitnya menarik

perhatian kelompok sasaran jika teknik dakwah yang digunakan hanya bersifat statis

berupa tuturan. Atas dasar itu, penerimaan dan reaksi yang baik terhadap seni

hiburan nasyid memiliki kapasitas untuk mempengaruhi sikap dan etika generasi

sekarang. Nasyid dianggap sebagai jenis dakwah lisan menurut konteks kata. Ada

bukti dakwah lisan yang dilakukan oleh nasyid baik dalam lirik maupun kata-kata.

Demikian pula nasyid merupakan salah satu cara untuk melakukan dakwah

dari metode bil-lisan, seperti penampilan dan penampilan penyanyi yang biasa

melakukan dakwah melalui nasyid. Sesuai dengan konteks metode dakwah, nasyid

juga dapat diartikan sebagai suatu pernyataan hikmah sebagai salah satu metode

dakwah. Tampak bahwa beberapa demografi, seperti remaja, lebih cenderung

berpartisipasi dalam kegiatan dakwah ketika nasyid digunakan untuk menyampaikan

pesan.4

Fungsi Nasyid sebagai Media Dakwah Islam :

Tujuan utama nasyid adalah memberikan hiburan kepada masyarakat. Nasyid

selalu aktif di industri musik, namun dengan berdirinya kelompok Raihan, Hijjaz dan

Rabbani, belakangan ini ia mendapat pengakuan yang lebih luas. Namun fungsi

4
Zulkifli, Hannah, And Khazri Osman. "Pendekatan Nasyid Dalam Dakwah Islam.", Pusat Studi Bahasa Arab, Peradaban Islam Fakultas Studi Islam, Universitas
Kebangsaan Malaysia, 2022.
10
nasyid dalam kegiatan dakwah mengungkapkan tujuannya sebagai berikut, yaitu

sebagai media dakwah karena keterkaitannya dengan Islam. Selain sebagai media

dakwah yang berpengaruh, Nasyid juga merupakan seorang entertainer yang populer.

Berkembangnya seni nasyid di masyarakat saat ini mengakibatkan semakin

beragamnya bidang seni hiburan. Evolusi seni nasyid kontemporer telah

berkontribusi pada keragaman seni hiburan. Nasyid mampu bersaing dan

memperebutkan minat terhadap genre musik lain dengan memperkenalkan ide

mengajak pendengar untuk terhibur dengan tetap mengingat Allah SWT.

Selain itu, tidak dapat disangkal bahwa kaum muda cenderung menyukai

hiburan berupa musik dan nyanyian karena dapat memberikan kesenangan.Meski

demikian, remaja perlu dibimbing agar tidak dimanjakan dengan hiburan yang

berlebihan dan asal-asalan. Dengan demikian, nasyid dipandang sebagai salah satu

bentuk hiburan alternatif yang mampu mendidik dalam mengemban tanggung jawab

terhadap agama.Nasyid kini dapat digunakan untuk menyampaikan dakwah sebagai

akibat dari pengaruh musik dan nyanyian yang meluas di masyarakat. Perlu diingat

bahwa nasyid bukan hanya sebuah lagu melainkan perpaduan antara lirik, musik, dan

gaya penampilan dari para pelaku nasyid.

Dalam pengertian ini, nasyid memiliki kepentingan dan pengaruh tersendiri

jika semua komponennya dapat memenuhi tuntutan pendengar dari berbagai lapisan

masyarakat. Selanjutnya nasyid dapat digunakan sebagai pesan dakwah. Sebuah aksi

dakwah tidak akan lengkap tanpa adanya pesan atau muatan dakwah lainnya.

Dakwah adalah tanggung jawab da'i untuk menyampaikan ajaran Islam kepada

masyarakat, yaitu seluruh Al Quran dan Hadits Nabi SAW merupakan bahan

dakwah. Pesan-pesan dakwah seperti lagu nasyid membutuhkan partisipasi

sebagaimana tersebut di atas, terutama dalam hal agama, syariah dan akhlak.

11
Sebuah seni yang dikenal dengan nasyid adalah seni yang kuat yang

memainkan peran penting dalam menyebarkan prinsip-prinsip Islam ke seluruh

masyarakat. Setiap aspek yang ditampilkan dalam nasyid tersebut tidak dapat

dipungkiri berdampak pada pola masyarakat di negeri ini, khususnya terkait dengan

generasi muda. Lirik dalam musik nasyid yang sarat makna dipandang berpotensi

memberikan kontribusi positif terhadap sistem nilai yang berlaku di masyarakat

modern. Ditegaskan pula bahwa nasyid adalah sejenis kenikmatan alternatif selain

musik atau nyanyian yang pada akhirnya mengakibatkan kelupaan dan mampu

mendistorsi cara hidup seseorang dengan cara yang tidak berdasarkan agama yang

benar. Hal ini terlihat pada penciptaan lagu-lagu nasyid yang mencoba memasukkan

budaya ketimuran dan islami untuk membedakan dirinya dengan budaya hiburan

biasa yang lebih condong ke westernisasi Oleh karena itu, tujuan utama menggubah

dan memproduksi lagu nasyid adalah menyebarkan pesan dakwah dan menanamkan

nilai-nilai kebaikan kepada para pendengarnya. Di antara nilai-nilai tersebut antara

lain: mengingat Allah SWT dan Nabi SAW, meningkatkan kesadaran dan

penghayatan terhadap ajaran agama, menghormati kedua orang tua dan golongan

yang lebih tua, tekun mencari ilmu dan mensyukuri nikmat Allah SWT. Alhasil,

peran nasyid di masyarakat adalah untuk menambah pengetahuan tentang berbagai

gagasan keagamaan. Musik dan keterampilan menulis lirik lagu yang dibawakan

mampu menyentuh jiwa dan sentimen, bahkan mampu membangkitkan semangat

dan motivasi diri.5

5
Eri Sastria Sanusi, Roslan Mohamed, Analisis Terhadap Peranan Nasyid Dalam Dakwah. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. 16. No 2, Universitas , 2017
12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nasyid adalah salah satu kesenian dalam Islam yang masih mampu bertahan
pada masa sekarang dan banyak digunakan untuk menyampaikan rasa syukur
dengan cara menyampaikan pujian – pujian kepada Allah SWT yang dikemas
dalam bentuk musik. Hal ini berarti bahwa perwujudan rasa syukur dapat
dikemas melalui musik nasyid tersebut. Sebenarnya, nasyid sudah ada sejak
masa awal Islam, tetapi nama nasyid sendiri pada waktu itu belum dikenal. Seiring
dengan berkembangnya agama Islam, terciptalah satu jenis nyanyian yang
menambah kekayaan khazanah Islam. Rasulullah sendiri pada waktu itu tidak
melarang syair – syair yang berkembang di kalangan para sahabat.
Kemudian dalam sejarah perkembangannya Nasyid mengalami banyak
sekali perubahan mulai dari intrumentalnya dan juga teknis- teknisnya mengalami
perubahan yang kin maju dan modern shingga melahirkan nasyid-nasyid yang
beragam dan semakin modern karena hasil dari kreativitas kaum muda di
Indonesia terbukti bahwa di kancah perguruan tinggipun mengembangkan budaya
kesenian Nasyid untuk di kembangkan dan di lestarikan.

3.2 Saran
Dalam penelitian ini kami penulis tak luput dari kesalahan maka dari itu kami
mengucapka terimakasih kepada para pembaca semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat untuk banyak pihak, semoga dengan di selesaikannya tulisan ini menjadi
awal baru untuk penulis agar kedepannya bisa menulis dengan lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Poetra, Adjie Esa. 2004. Revolusi Nasyid, Bandung: MQS Publishing.


Muttaqein Alaih. 2013.Karakteristik Musik Nasyid “Nada Hati” Di
Universitas Negeri Yogyakarta. Pustaka UNY : di akses 23 November 2022
pukul 20.00 WIB.
Mustaqim, Ahmad. 2006. "Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang
Promosi Nasyid Zukhruf." : Yogyakarta.
Zulkifli, Hannah, And Khazri Osman. "Pendekatan Nasyid Dalam Dakwah
Islam.", Pusat Studi Bahasa Arab, Peradaban Islam Fakultas Studi Islam,
Universitas Kebangsaan Malaysia, 2022.
Eri Sastria Sanusi, Roslan Mohamed, Analisis Terhadap Peranan Nasyid
Dalam Dakwah. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. 16. No 2, Universitas , 2017

14

Anda mungkin juga menyukai