Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN PUISI DAN PROSA PADA ERA MODERN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Kapita Selekta”

Dosen Pengampu:
Ahmad Syaikhu, M. A

Disusun oleh:

Nanda Nova Nur Hayati (03040120101)

Masrurotul Hasanah (03010120016)

Ilmi Munjidah (03020120046)

PROGAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Adapun tema dari makalah ini yaitu “Perkembangan
Puisi dan Prosa Arab Modern”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Kapita Selekta. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengertian perkembangan prosa dan puisi
Arab pada era modern.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Kapita Selekta al-Ustadz Ahmad Syaikhu, M. A. yang telah memberikan
pendampingan kepada kami. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 20 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2

A. Perkembangan Puisi Arab pada era modern dan jenisnya......................... 2


B. Perkembangan prosa Arab pada era modern dan jenisnya........................ 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6

A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagaimana kesastraan arab mengalami totalitas identitas yang berubah seiring
bagaimana sebuah negara atau pembentukan negara terus berlangsung mengalami
dinamika. Secara sederhana, identitas keindahan dan wazan puisi arab tidak kalawh baik
dan indah bila membaca karya sastra modern yang sudah bebas tanpa ada ikatan wazan.
Dua sebab yang menyebabkan perkembangan modern, pertama komunikasi dengan
kitab-kitab klasik yang terdahulu sehingga menyebabkan penyebaran percetakan dan
perpustakaan-perpustakaan dan tampaknya adanya kampus-kampus bahasa, dan yang
kedua karena komunikasi dengan peradaban barat modern yang menyebabkan adanya
penelitian ilmiah ke Eropa, penerjemahan, orientalisme, dan asilimasi dengan bahasa
asing. Sebab kedua juga menyebabkan perkembangan dan perbedaan dalam karya sastra.
Dalam bidang prosa, para sastrawan mulai meninggalkan tema-tema yang lama seperti
surat, pitutur, dan munculnya jenis prosa baru, yakni cerita, naskah drama, dan
makalah/laporan. Dan kalau dalam puisi, mulai ditinggalkannya tema-tema lama dan
diperkenalkannya tema-tema baru seperti puisi sosial, politik dan lain sebagainya.
Adanya seni baru seperti puisi drama dan puisi epos. Dan adanya aliran-aliran sastra.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin mengenalkan kepada para pembaca
tentang sejauh mana eksistensi puisi Arab di era modern sampai saat ini, dimana era
modern sekarang menuntut manusia untuk serba instan, sarta didalam konteks bahasa
pun menuntut manusia untuk menggunakan bahasa bahasa yang instan di mengerti,
sehingga hal ini pun berdampak pada puisi Bahasa arab.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang perkembangan puisi dan prosa Arab era modern?
2. Apakah puisi dan prosa memiliki tema tertentu?
3.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang perkembangan puisi dan prosa Arab era modern
2. Untuk mengetahui tema dalam puisi dan prosa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Puisi Arab Modern


a. Latar belakang kemunculan puisi Arab Modern
Puisi Arab masa modern berkembang pada abad ke-19 yang bersamaan
dengan kedudukan Prancis di Mesir sejak tahun 1213 H sampai 1798 H. Latar
belakang munculnya fase ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya
adalah pengaruh pembelajaran, penelitian ilmiah ke Eropa, penerjemahan,
percetakan, perpustakaan-perpustakaan, lembaga/balai bahasa dan kampus-
kampus bahasa, orientalisme, drama dan broadcasting.1
Karya sastra puisi arab sempat mengalami kemunduran beberapa abad
sebelumnya, namun seiring berjalannya waktu puisi di arab memasuki abad
modern sastra Arab atau sering disebut sebagai ‘Asr al-Nahdah. Menurut
pandangan Zainal Abidin ia membagi fase ini menjadi dua, yaitu fase pertama,
perkembangan sastra yang masih meneruskan tradisi masa Usmani. Namun, pada
fase ini sudah tampak sedikit pada perluasan tema, cara deskripsi, dan penggunaan
bahasa, contoh puisi dalam fase ini adalah karya Ismail al Khasyab. Dan fase
kedua, mulai pada abad ke 19 yang dipelopori oleh Mahmud Sami al-barudy dan
Ahmad Syauqi yang terkenal dengan aliran Neoklasik atau al-Muhafizun.
Kemudian pada tahap selanjutnya muncul gerakan pembaruan yang
dipengaruhi oleh aliran romantisme barat yang dipelopori oleh Khalil Mutran,
yang kemudian mulai bermunculan madrasah-madrasah seperti madrasah ad
Diwan, madrasah Apollo, Madrasah al Muhajir atau aliran sastrawan imigran.
Yang semuanya memiliki peran penting dalam gerakan pembaruan kesuastraan
Arab.

b. Tokoh-tokoh dan mazhab/aliran puisi Arab Modern


Pada bidang perkembangan karya sastra puisi ditunjukkan dengan adanya
aliran-aliran puisi, adapun aliran-aliran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aliran Neo-klasik

1
A Dani Sukmanto and Nim Firmansyah, “EKSISTENSI ALIRAN PUISI ARAB DI ERA MODERN,”
Journal.Ummat.Ac.Id 1, no. 1 (2022): 14–22,
https://journal.ummat.ac.id/index.php/pfai/article/view/10935/5347.
Pelopor aliran Neoklasik atau biasa disebut al-Muhafizun adalah
Mahmud Sami al-Barudi dan Ahmad Syauqi. Fenomena kemunculan
aliran ini dilihat dari keinginan kelompok neoklasik arab dalam
membangkitkan kembali keindahan puisi Abbasiyah, seperti Abu Nuwas,
Abu Tamam, Ibnu Rumi, al-Mutanabbi, al-Ma’ari dan al-Buthuri.
Keindahan puisi Abbasiyah dikombinasikan dengan semangat baru. Aliran
ini umumnya masih memelihara kaidah puisi arab dari segi wazan dan
qafiyah pada tema-temanya. Namun dalam perkembangannya, mulai ada
beberapa inovasi yang dilakukan oleh sejumlah penyair.
Aliran ini memiliki ciri yang khas yaitu :
- Dilihat dari kandungan puisi, berisi tentang tema-tema lama seperti al
madh, alghozal, al fakhr, dan tema-tema baru yang berhubungan
dengan kehidupan dan permasalahan sosial dan politik.
- Dari segi gagasan, masih meliputi gagasan tentang akal dan hikmah.
Sedangkan bentuknya atau tipografinya masih seperti yang lama
kemudian dari segi lafadz serta struktur merupakan bagian yang teratur
dan berirama.
- Dari segi lirik syair dan kesatuan seni masih menggunakan wazan dan
qofiyah.
- Penyair-penyair yang terkenal dalam aliraan ini diantaranya Ahmad
Syauqi, Hafiz Ibrahim, dan Ali al Jarim dari Mesir, Jamil Jahawi dan
Ma’ruf al Rosafi dari Irak, Hamid Said al amudi, Hamzah Saatah dan
Thohir Zamhasyari dari Arab Saudi.
- Salah satu contoh Syiir aliran Neo-klasik dalam kitab al-Wasith :
‫من لى بتربة بتربية النساء فإنها في الشرق علة ذلك اإلخفاق‬
‫أعددت شعبا طيب األغراق‬ ‫األم مدرسة إذا أعدتها‬
‫أنا ال أقول دعوا النساء سوافرا بين الرجل يجلن في األسواق‬
‫ والمن واق‬,‫ ال من وزاع يحذرن رقبتة‬,‫سدرجن حيث أردن‬
‫في الحجب والتضييق واإلرهاق‬ ‫كال وال أدعكم أن تسرفوا‬

2. Aliran Romantisme
Adanya aliran romantisme menimbulkan 2 aliran yang berlawanan dan
berkesamaan, yakni dikutip dari Dr. Ahmad Muzakki dalam bukunya yang
berjudul Teori Sastra Arab menjelaskan bahwa aliran yang pertama,
mereka masih terikat dengan qafiyah (sajak), sebagaimana dilakukan Abu
al Athiyah pada masa Abbasiyah, aliran ini juga dipengaruhi oleh William
Shakespere, seorang sastrawan romantik Inggris terkenal, yang pada masa
ini dikenal sebagai puisi bebas (Syi’ir mursal). Yang kedua, aliran yang
menentang kaidah puisi tradisinonal yaitu kaidah Arudl, baik wazan
(musikalitas) maupun qafiyah (sajak), aliran ini sama sekali tidak terikat
aliran klasik. Salah satu pemuka sekaligus pelopor aliran ini adalah Khalil
Gibran dimana ia memulai dengan lirik syair dengan judul al masa’ pada
tahun 1902 H dan telah dipelajari. Adapun ciri khas puisi pada aliran ini
adalah:
- Lebih mementingkan perasaan dan ungkapan tentang sesuatu
- Bergantung pada imajinasi dan kalimat retoris/balaghah
- Emosi yang alami dan personifikasi
- Menggunakan bahasa yang menyentuh/indah dan irama yang tenang
- Tetap menjaga kesatuan sajak dan rima
- Selain membahas tentang cinta, kenangan masa kecil dan impian,
dalam aliran ini Mutran juga kritis terhadap situasi sosial yang
melingkupinya.
- Contoh puisi aliran romatisme dari Khalil Gibran :
‫شكوى‬
‫شاك إلى البحر اضطرب خواطر فيجيبني برياحه الهوجاء‬
‫قلبا كهذي الصخرة الصماء‬ ‫ثاو على صخر أصم وليت لي‬

3. Kelompok Diwan (1921)


Aliran ini dipelopori oleh tiga sastrawan yaitu Abdur Rahaman Syukri,
Abbas Mahmud al-‘Aqad dan Ibrahim Abdul Qadir al Mazini. Menurut
Ahmad Qabbisy terdapat 7 pembaruan, diantaranya adalah: memberi
tekanan pada kesatuan organisme puisi, menolak adanya pola kesatuan
qafiyah, menekankan pada variasi dan kebebasan qafiyah, dan lebih
menekankan kepada makna, dan terdapat pembaruan dalam topik
khususnya menyangkut masyarakat dan kehidupan.
Aliran ini termasuk aliran yang melakukan kritikan tajam terhadap
aliran neo klasik, sejumlah kritik yang mereka ajukan diantaranya adalah :
- Al Tafakfuk, yaitu puisi yang dihasilkan aliran neo klasik yang dinilai
tidak memiliki kesatuan tema.
- Al-Ihalah, yaitu upaya yang dilakukan neoklasik yang justru membuat
makna puisi menjadi rusak karena berisi sesuatu uang tidak realistis
dan tidak masuk akal.
- Al-Taqlid, yaitu puisi neo klasik tidak lebih dari pengulangan apa yang
sudah dilakukan para sastrawan Arab sebelumnya dengan cara
membolak-balikkan kata dan makna.
- Para tokoh Neo klasik dinilai memiliki kecenderungan yang lebih
mementingkan eksistensi (al-I’rad) daripada substansi karya yang
dihasilkan.
- Aliran neo klasik dikritik banyak mengumpulkan tauriyah, kinayah
dan jinas.

Karena kritik mereka yang tajam, aliran ini sering disebut sebagai
kelompok aliran kritik yang memberikan perubahan berarti bagi
perkembangan dan apresiasi sastra.

4. Aliran Apollo
Kelompok yang namanya diambil dari majalah ini dipelopori oleh
Ahmad Zaki Abu Syadi yang merupakan seorang dokter yang telah lama
tinggal di Inggris kemudian kembali ke Mesir, yang kemudian ia
menerbitkan sebuah majalah yang diberi nama “Apollo” yang merupakan
nama dewa puisi bangsa Yunani. Selain Abu Syadi, terdapat tokoh lain
seperti Ibrahim Naji, kamil Kaylani dan Sayyid Ibrahim.
Menurut Abu Syadi, Apollo mempunyai 5 tujuan. Pertama,
mengangkat puisi Arab dan mengarahkan kegiatan para penyair kepada
arah yang baik, kedua, membantu kebangkitan seni di dunia puisi, ketiga,
mengangkat derajat puisi baik dimata sastra, sosial, dan ekonomi serta
mencegah eksklusivitasnya, keempat, menumbuhkan sikap tolong
menolong dab persaudaraan di kalangan sastrawan, kelima memerangi
monopoli dan menciptakan kebebasan puisi.

5. Penyair mahjar
Dalam aliran romantisme ini pula terdapat aliran lain yaitu
aliran imigran, maksud dari aliran ini adalah adanya migrasi sastra arab
dimana para penyair berhijrah atau migrasi dari Syam ke Amerika
Utara dan Amerika Selatan, alasan mereka berhijrah adalah karena
ingin mempelajari majalah dan koran bekas peninggalan kolonial,
imigrasi ini dimulai pada abad ke-19.
Kelompok penyair mahjar hidup di Amerika terutama di Utara
dan Selatan, yang kebanyakan bertempat tinggal di Lebanon dan
Syiria. Di Amerika Utara, tepatnya di New York berdiri perkumpulan
sastrawan al-rabithah al qalamiyah atau liga pena (1920), sedangkan
di Amerika Selatan, yaitu di Sau Paulo berdiri Ushbah al Andalusiyah
atau liga Andalusia.
Konsep pembaruan lebih menonjol dan cukup matang digagas
oleh kelompok al-Rabitah al-Qalamiyah, kelompok ini beranggotakan
Khalil Gibran (1883-1931), Mikhail Nu’aimah (1889) Iliya Abu Madhi
(1894-1957), Rasyid Ayub dan lain sebagainya. Sedangkan kelompok
al-ushbah al-Andalusiyah lebih bersifat konservatif.
Para sastrawan mahjar menginginkan suatu bentuk baru yang
cenderung bebas yang kini dikenal dengan sebutan syi’ir al-Hur atau
mursal (bebas sajak dan wazan) dan syiir al mantsur (bebas wazan
namun masih bersajak). Langkah ini sebagai bentuk gugatan terhadap
kemampuan sastra arab klasik yang tidak diekspresikan dengan penuh
perasaan, emosi dan perlu diperbarui sesuai dengan perkembangan
dunia sastra modern.
faktor-faktor yang mempengaruhi puisi imigran adalah :
- Kepribadian mereka yang dipengaruhi oleh budaya barat dan
masyarakat mereka yang ikut bermigrasi.
- Kerinduan pada tanah air dan rasa nasionalisme
- Komunikasi dengan budaya asing

Karakteristik puisi imigran adalah :


- Dilihat dari isi, menggunakan teori eksistensi dan masyarakat humanis
tentang cinta, kasih sayang, kebaikan, seruan akan sadar pada prinsip,
persamaan, simpati dan tenggang rasa, kealamiahan (penggambaran
tentang angan-angan dan adaptasi) dan kerinduan pada tanah air dan
simbol-simbol.
- Dilihat dari bentuk, terdapat pembaruan dalam wazan dan qafiyah,
jelas dan mudah dalam struktur, dominasi bentuk syair cerita dalam
lirik syair, sedikit mengikuti orisinalitas leksikologi dan
memperhatikan irama lafadz.
- Contoh dari puisi imigran dari Ilya Abu madhi :
‫إن نفسا لم يشرق الحب فيها هي نفس لم تدر ما معنها‬

c. Tema-tema puisi modern


Berikut tema-tema yang diangkat dalam karya sastra puisi Arab modern2
1. Al washf (Deskriptif)
Al washf merupakan tema puisi yang sudah lama menjadi tema umum
pada masa klasik kesuastraan Arab hingga masa modern. Tema ini selalu
membahas sebuah puisi yang menggambarkan keadaan alam dan lingkungan.
Al washf dianggap sebagai tema-tema orisisnil kesuastraan Arab, semenjak
mereka menemukan sebuah tempat yang dekat dengan perasaaan mereka,
yang mereka dapatkan atau apa yang dideskripsikan, sehingga tidak heran
bahwa para penyair modern menghadapi lebih banyak imajinasi ketika
menuliskan tema ini tentang banyak hal. Banyak bentuk yang dideskripsikan
seperti tentang ketubuhan/olahraga, pepohonan, laut, sungai dan setiap
pemandangan dari yang buruk hingga yang indah atau bagus, yang kemudian
memberikan pengaruh pada jiwa mereka baik penyair ataupun penikmat karya
syiir ini menjadi takjub, kagum dan tak percaya. Berikut salah satu contoh dari
puisi Ahmad Syauqi yang mendeskripsikan tentang laut:
‫همت الفلك واحتواها الماء وحداها بمن تقل الرجاء‬
‫ضرب البحر ذوالعباب حو اليها سماء قد أكبرتها السماء‬
‫ورأ المارقون من شرك األرض شبك تهتمدها الدماء‬
‫وجباال موائجا في جبال تتدجى كأنها تتدجى كأنها الظلماء‬
‫ودويا كما تأهبت الخيل وهاجت حماتها الهيجاء‬
‫لجة عند لجة أخرى كهضاب ماجت بها البيداء‬
‫وسفين طورا تلحو وحينا بتولى أشباحهن الخفاء‬

2
Adin Kusumaningrum et al., “SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL HADITS)” (Universitas
Negeri Malang, 2019).
‫نازالت في سيرها صاعدات كالهوادى يهز من الحداء‬
‫((رب)) في شئت في الفضاء ومضيقو إذا شئت فالمضيق قضاء‬

2. Al maddah
Al maddah merupakan karakter dari puisi arab modern selain al
washfu, yang menjelaskan tentang pujian. Objeknya berbeda-beda yang
merujuk pada sifat baik dan akhlak yang mulia orang lain atau kepada mahluk
ciptaan Allah SWT. Berikut contoh puisi tentang al maddah karya Ahmad
Syauqi tentang pujian kepada bunga mawar:
‫قم في فم الدنيا وحي األزهار وانتثر على سمع الزمان الجواهر‬
‫في مدحه جرخ السماء النير‬ ‫واجعل مكان الدر إن فصلته‬

3. Ar Ritsa’
Ar ritsa merupakan tema puisi yang membahas tentang kesedihan,
yang selalu mengungkapkan tentang rasa gagal, rindu, dan tidak
menyenangkan. Terkadang penyair mengungkapkan sifat-sifat yang terpuji
dari seorang yang telah meninggal, atau mengajak kita untuk berpikir tentang
kehidupan dan kematian. Tema in paling banyak memberikan pengaruh,
karena penyair mengungkapkan tentang kejadian yang telah ia saksikan,
contoh syiir dari karya Ahmad Syauqi tentang ayahnya:
‫يا أبي والموت كأس مّرة التذوق النفس منها مرتين‬
‫كبف كانت ساعة قضستها كل شيئ قبلها أو بعد هيت‬
‫أشربت الموت فيها جراعة أم أشربت الموت فيها جرعتين‬

4. Al Ghozal
Al ghozal merupakan seni puisi yang membicarakan tentang perilaku
orang-orang Arab khusus di masa modern. Contoh syiir dari karya Rofi’i :
‫من للمحب ومن يعنيه والحب أهنؤه حزينه‬
‫أنا من عرفت سوى قساوته فقولوا كيف لينه‬
‫أن يقض دين ذوى الهوى فأنا الذي بقيت ديونه‬
‫قلبي هو الذهب الكريم فاليفارقه زينة‬
5. Al Fakhr wa Al Hammasah
Fakhr merupakan tema puisi arab yang awl mulanya digunakan untuk
menggambarkan kemegahan diri atau sebuah suku, namun sekarang fakhr
digunakan untuk kepentingan bangsa, sebagaimana pada karya Al Barudi:
‫إذا استّل منا سيد غرب سفيه تفّز عت األفالك والتفت الدهر‬

6. Al hija’
Merupakan salah satu tema puisi arab modern yang sedikit menjadi
urusan pada masa ini, semenjak dingkat kembali oleh para penyair modern.
Khususnya puisi hija’ terhadap seseorang, puisi ini identik dengan kelembutan
pada lafadz-lafdzanya yang pada masa modern ini ditujukan untuk musuh-
musuh bangsa, musuh-musuh Islam. Para penyair yang sering menuliskan
tema hija’ ini adalah Muhromi, Hafiz dan lain sebagainya. Isi dari tema puisi
adalah mencela mereka seseorang tentang aib, akhlak, dan sifat-sifat mereka
yang agung dan baik. Contoh seperti puisi Ahmad Syauqi yang menghina
Mustafa kamal At turk:
‫أديم وجهك يا زنديق لو جعلت منه الوقاية والتجليد للكتب‬
‫وال تخاف عليها سطوة اللهب‬ ‫لم يعلها عنكبوت أينما تركت‬

7. Puisi tanah air


Puisi yang menggambarkan tentang nasionalisme rakyat dari satu
negeri, angan-angan mereka, perspektif mereka terhadap kolonial dan lawan
dari negeri mereka. Tema dari puisi tanah air sebenarnya berisi tentang
penghinaan terhadap para penjajah tanah air. Puisi dengan tema cinta tanah air
berupa pujaan kepada tenah kelahiran atau negeri tercinta. Contoh :
‫قف الخلق ينظرون جميعا كيف أينى قواعد المجد وحده‬
8. Puisi sosial
Puisi yang membicarakan tentang kondisi masyarakat berupa
himbauan kepada perbaikan dari apa saja yang merusak kehidupan
bermasyarakat. Yang memberitahukan tentang kemiskinan dan sebab-
sebabnya, pengkhianatan dari para arsitektur, para dokter, ilmuwan, dan para
fuqoha’ dan lain sebagainya. Sama halanya seperti mereka yang
membicarakan tentang khurafat dan kekuasaan dalam masyarakat, mereka
mengatur tentang pendidikan para remaja dan pembangunan sosial dan
penyediaannya. Dengan sastra bertema puisi sosial menghimbau untuk
menyebarkan rasa untuk belajar dan memerangi kebodohan dan kemiskinan.
Berikut contoh penggalan dari puisi sosial :
‫وبألف ألف ترزق األموات‬ ‫أحياؤنا البرزقون بدرهم‬
‫من في بحظ النائمين بجفرة فأنت على أحجارها الصلوات‬
- Seni baru dalam puisi Arab modern
1. Musikalisasi puisi
Puisi yang membicarakan tentang musik dan mengungkapkan
perasaan dan emosi sebagaimana perasaan orang dulu yakni al madh, al fakhr,
al ghazal, ar ritsa’, al washfu dan lain sebagainya.

2. Epos
Yakni puisi tematik yang menyampaikan tentang kisah-kisah yang
berhubungan dengan kehidupan seorang pahlawan dan dipadukan dengan
legenda yang pernah bergolak dengan perasaan. Memiliki lirik syair yang
panjang karena sampai 1000 bait, dengan adanya hubungan dengan sastra
Eropa dan penerjemah Epos Yunani seperti Elijah dan Odessa (Homerus) dan
Synamah dari puisi al Faris (Firdaus) para penyair berusaha memasukkannya
dengan warna atau budaya sastra Arab, dan contohnya seperti pemuda gunung
yang hitam karya Khalil Gibran, Elizah Islam karya Ahmad Muhrom, yang
menggambarkan saat-saat perang yang terjadi pada masa Rasulullah. Dan
tidak lupa pada apa yang disusun oleh Umar Abu Rishah yakni epos-epos
pahlawan dalam Tarikh al Adab.

3. Puisi Drama
Merupakan jenis puisi yang membicarakan tentang berbagai peristiwa
dengan beragam kepribadian dan berbagai percakapan yang ditulis untuk
drama menjadi sebuah sandiwara atau yang dibangun dengan alur peristiwa.
Jenis puisi drama asli yang berasal dari sastra arab modern adalah dari penyair
Ahmad Syauqi yang merintis karyanya dalam bidang puisi drama dianggap
sebagai pemuka drama puisi arab modern.
B. Prosa Arab Modern
a. Latar belakang kemunculan prosa Arab Modern
Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose. Kata ini sebenarnya
mengacu pada pengertian yang lebih luas, tidak hanya mencakup pada tulisan
yang digolongkan sebagai karya sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti
artikel, esai, dan sebagainya Prosa dalam kesusastraan sering disebut juga
dengan istilah fiksi. Prosa atau fiksi memiliki arti sebuah karya naratif yang
menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, tidak berdasarkan
kenyataan atau dapat juga berarti suatu kenyataan yang yang lahir Sudjiman
(1984:17) menyatakan bahwa fiksi adalah cerita rekaan, kisahan yang
mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi. Jika berbicara fiksi, maka konteksnya mengingatkan kepada karya
sastra. Sebaliknya jika berbicara karya sastra, maka konteks tersebut akan
mengarahkan kepada sebuah karya sastra yang bersifat fiktif.
Secara umum prosa/fiksi memiliki arti sebuah cerita rekaan yang
kisahannya puisi dan drama. Prosa termasuk karya sastra yang disebut,cerpen,
cerber,dan novel”.Secara umum prosa/fiksi memiliki arti sebuah cerita rekaan
yang kisahannya mempunyai aspek tokoh, alur, tema, dan pusat pengisahan
yang keseluruhannya dihasilkan oleh daya imajinasi pengarang.
Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks
naratif (nartive text) atau wacana naratif (narrative discource). Sehingga istilah
prosa atau fiksi atau teks naratif, atau wacana naratif berarti cerita rekaan
(cerkan) atau cerita rekaan. Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat
oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat
oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. Prosa berbeda dengan puisi
karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin
"prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah
"gancaran". Secara umum prosa dibagi menjadi lima, yaitu eksposisi, narasi,
deskripsi, argumentasi, dan persuasi.
(1) Prosa jenis eksposisi digunakan untuk memaparkan sesuatu atau ide
sehingga pembaca mendapatkan pengetahuan, tetapi tidak bertujuan agar
pembaca mengikuti atau menyetujui paparan tersebut. Biasanya dalam
pemaparannya disertai bukti-bukti yang diwujudkan dalam bentuk diagram
atau tabel.
(2) Prosa jenis deskripsi isinya menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca seolah-olah melihat sendiri objeknya.
(3) Prosa jenis argumentasi adalah karangan yang isinya ide atau gagasan
penulis yang penyajiannya dilengkapi dengan data-data pendukung untuk
memengaruhi pembaca sehingga pembaca menyatakan persetujuannya.
(4) Prosa jenis persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara-cara
tertentu, dengan bahasa yang bertujuan mengajak pembaca sehingga pembaca
bersedia melakukan hal-hal yang dianjurkan penulis. Karangan persuasi dapat
digunakan untuk memengaruhi atau mengajak pembaca untuk berbuat sesuatu.
Contoh topik yang cocok untuk jenis persuasi adalah hutan sahabat kita,
membaca membuka cakrawal dan katakana tidak pada narkoba.
(5) Prosa jenis narasi. Prosa jenis ini termasuk dalam prosa yang bersifat fiksi.
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa
atau kejadian dalam satu urutan waktu. Dalam kejadian itu juga ada tokoh
yang menghadapi konflik. Kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur
utama pembentuk narasi. Narasi yang bersifat nonfiksi disebut narasi
ekspositoris, sedangkan narasi yang bersifat fiksi disebut narasi sugestif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Barudiy memiliki nama lengkap Mahmu Sami Al-Barudiy. Beliau adalah
seorang tokoh sastra Arab besar dan sebagai tokoh pelopor berdirinya aliran
Neoklasik dalam dunia sastra Arab. Beliau merupakan seorang penyair Mesir dan
penyair terkemuka dalam Gerakan pembaraharuan/perkembangan syair di negara-
negara Arab. Karya sastra Al-Barudiy sangat terkenal pada masa modern.
Beliau juga cukup ternama di berbagai kancah pertempuran karena strategi
penyerangannya selalu membawa pulang kemenangan. Dia pun berhasil menumpas
kobaran api revolusi tersebut. Namun, usai revolusi, dia tertangkap dan dibuang ke
pulau Sarandib (Seilon, Srilanka) selama 17 tahun. Di tempat pengasingannya itu, dia
mempelajari bahasa Inggris. Dia banyak merenung dan mereflesikan diri tentang
kehidupannya sehingga tertumpahkan dalam bait-bait syair.
Prosa atau fiksi memiliki arti sebuah karya naratif yang menceritakan sesuatu
yang bersifat rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan atau dapat juga berarti
suatu kenyataan yang yang lahir Sudjiman (1984:17) menyatakan bahwa fiksi adalah
cerita rekaan, kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh
daya khayal atau imajinasi. Prosa termasuk karya sastra yang disebut,cerpen,
cerber,dan novel”. Secara umum prosa/fiksi memiliki arti sebuah cerita rekaan yang
kisahannya mempunyai aspek tokoh, alur, tema, dan pusat pengisahan yang
keseluruhannya dihasilkan oleh daya imajinasi pengarang. Karenanya, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya. Jenis karangan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu
fakta atau ide sehingga prosa dapat digunakan untuk surat kabar, novel, majalah,
ensiklopedia, surat, cerpen, serta berbagai jenis media lainnya. Secara umum prosa
dibagi menjadi lima, yaitu eksposisi, narasi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi.

B. Saran
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dirasah
Syi’riyah Modern dan sebagai bahan untuk membantu kegiatan belajar mengajar agar
dapat berjalan dengan semestinya. Diharapkan pembaca dapat mencari referensi dari
buku atau sumber yang lainnya, agar pengetahuan terkait individu, kelompok, dan
masyarakat dengan ruang lingkup yang bisa lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumaningrum, Adin, Anis habibatur Rochmah, Enziz Azizah Hasan, and Moh. Nasih Al-
Hashas. “SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL
HADITS).” Universitas Negeri Malang, 2019.
Sukmanto, A Dani, and Nim Firmansyah. “EKSISTENSI ALIRAN PUISI ARAB DI ERA
MODERN.” Journal.Ummat.Ac.Id 1, no. 1 (2022): 14–22.
https://journal.ummat.ac.id/index.php/pfai/article/view/10935/5347.

Anda mungkin juga menyukai