Anda di halaman 1dari 1

Abdulaziz bin Saraya bin Abi al-Qasim al-Sunbasi al-Ta'i, dijuluki Safi al-Din al-Hali ( 1277 -

1349 M), Hili adalah salah satu penyair perintis dari era pasca-klasik, periode setelah jatuhnya
negara Abbasiyah pada tahun 1258. Dia hidup pada periode dimana bangsa Mongol memasuki
Baghdad dan menghancurkan kekhalifahan Abbasiyah, yang juga memengaruhi karya puisi-
puisinya. ia merupakan seorang penyair handal dimasanya, dijuluki al-Hili kaena ia dilahirkan
dan dibesarkan di kota Hilla, yang terletak diantara dua kota besar yaitu Kuffah dan Baghdad.
tak hanya tinggal di Hilla, al-hilli juga betempat di Mosul , Kairo , Mardin dan Baghdad. Selain
sebagai seorang penyair Al-hili juga berdagang, tak hanya berdagang dinegara Irak saja, bahkan
sampai ke Suriah, Mesir, Mardin dan beberapa kali kembali ke Irak. Diwannya (kumpulan karya-
karyanya terdiri dari 12 bab yang mencakup perasaan, kepribadian dan peristiwa, puisi puisi al-
Hili kebanyakan menceritakan tentang perjalanan selama berdagang dan mendekati serta
memuji raja-raja untuk mendapat imbalan, tak lupa dengan raja mesir Mamluk Qalawun. Dia
adalah orang pertama yang mengatur Badiat . Dia memiliki pengadilan ( Durar Alnhour ) dalam
memuji Raja Mansour al-Ertiqi, Raja Mardin , yang berisi 29 puisi yang masing-masing terdiri
dari 29 ayat mulai dari ayat-ayat setiap puisi. Dia adalah pengatur puisi dalam dialek yang
diucapkan pada masanya, seperti Zajal , Moshe dan Qom , dan merupakan orang pertama yang
menyusun sebuah karya buku syi’ir yang terfokus dalam bahasa Arab. Pada tahun 1349 M Al-
Hili meninggal dan kini makamnya berada di Baghdad.

Anda mungkin juga menyukai