Analysis Kecelakaan Kerja
Analysis Kecelakaan Kerja
PENYAKIT ASMA
1. Pendahuluan 5 menit
Menyampaikan salam Membalas salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Apersepsi Menjawab pertanyaan
3. Penutup 10 menit
Tanya jawab Menyampaikan pertanyaan
Mendengarkan
Menyimpulkan hasil materi
Mengucapkan salam Menjawab salam
Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Penyakit Asma
Sasaran : Mahasiswa
Hari / Tanggal : Selasa, 23 Mei 2017
Waktu : 30 menit
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, warga di desa Nania mampu memahami
tentang penyakit asma.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 60 menit diharapkan warga di desa nania
dapat :
a. Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit asma
b. Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma
c. Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asma
METODE
Ceramah dan Tanya jawab
MEDIA
Leaflet
ISI MATERI
1. Pengertian, tanda dan gejala asma
2. Cara pencegahan kekambuhan asma
3. Cara pernafasan yang benar
SETTING TEMPAT
Peserta duduk dengan membentuk huruf U.
EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang :
Pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab asma
Pencegahan kekambuhan asma
Cara pernafasan yang benar
REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,
Jakarta
Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta
KONSEP TIORI
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran napas,
napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi ketika bronchi
mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada saluran
nafas sehihngga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma adalah penyakit obstruksi saluran
peranfasana yang bersifat refersibel dan berbeda dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti
pada penyakit empisema maupun bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.
Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada pasien dengan
umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien dengan menyebabkan asma
antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu yang beterbangan, asap, produk
pembersih atau bau. Pemicu tambahan lainnya adalah udara dingin, infeksi saluran peranfasan
atas atau bawah dan stres.
Patofiologi
Patofiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan yang memicu
terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi hiperresponsif dna terjadi
bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran udara dan ventilasi. Kebanyakan
pasien berupay mengatasi penyakit asma dengan baik. Namun begitu, pasien yang mengidap
penyakit asma perlu diangani secara serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas
dan akhirnya menyebabkan kematian.
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif bagi pasien
dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya hidup dan terapi
pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi bronchodilator, b-adrenergic,
pereda sakit, methylxanthines, dan kortikosteroid.