Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI KESEHATAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS UNTUK PENDIRIAN


BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM)

Disusun oleh:
Fera Febrianti
1810104214

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Ekonomi Kesehatan "Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pendirian
Praktik Mandiri Bidan (PMB)".
Saya menyadari dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang dann lebihnya saya mohon
maaf, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 07 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

C. Tujuan............................................................................................................... 3

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH............................................................................ 5

A. Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................................................. 5

B. Aspek Teknik Produksi dan Teknologi ............................................................ 5

C. Aspek Manajemen SDM .................................................................................. 6

D. Aspek Hukum dan Legalitas ............................................................................ 6

E. Aspek Sosial dan Lingkungan .......................................................................... 6

F. Aspek Keuangan dan Ekonomi ........................................................................ 8

BAB III. PENUTUP .......................................................................................................... 10

A Kesimpulan ................................................................................................... 10

B Saran ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan yang memiliki luas wilayah 749,8 Km2 dengan jumlah
penduduk sebanyak 409.693 jiwa (Depkes RI, 2016). Kabupaten
Jeneponto merupakan kabupaten dengan luas wilayah yang paling luas
dibandingkan dengan kabupaten lainnya yang terdapat di Provinsi
Sulawesi Selatan. Kabupaten ini merupakan kota yang multi suku dan
etnis. Suku dan etnis yang terdapat di Kabupaten Jeneponto adalah Suku
Melayu, Jawa, dan Madura.
Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yakni 566 per 100.000
kelahiran hidup serta angka kematian bayi (AKB) 38,41 per 1.000
kelahiran hidup di Provinsi Sulawesi Selatan, membuat tenaga kesehatan
di Provinsi ini, khususnya di Kabupaten Jeneponto untuk lebih bekerja
keras serta menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
bermutu tinggi. (Depkes RI, 2016).
Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Kabupaten Jeneponto adalah
RSUD Lanto Daeng Pasewang, 11 Puskesmas yang tersebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Jeneponto, sejumlah praktik dokter umum dan
dokter spesialis, serta beberapa bidan praktik mandiri (BPM), dan balai
kesehatan lainnya. Meskipun penyelenggara pelayanan kesehatan di
Kabupaten Jeneponto sudah banyak dan memadai, namun sangat
diperlukan sebuah penyelenggara kesehatan dengan mutu dan kualitas
yang tinggi, agar diharapkan dapat menekan AKI dan AKB di Provinsi
Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Jeneponto.
Demi menurunkan AKI dan AKB, serta mewujudkan visi kesehatan
Republik Indonesia tahun 2020, yakni Masyarakat Sehat Yang Mandiri
dan Berkeadilan, maka pendirian dan pembangunan Bidan Praktik Mandiri
(BPM) ini sangat diperlukan dalam rangka membantu pemerintah
Indonesia untuk memberikan pelayanan dengan mutu dan kualitas yang
prima, demi terwujudnya Masyakarat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan, serta menurunnya AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi
Selatan.
B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Memberikan gambaran mengenai pendirian Bidan Praktik Mandiri (BPM)
sehingga investor dapat mempertimbangkan untuk menanamkan modal
dalam usaha ini.

C. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


1. Investor
SKB ini diharapkan dapat membantu investor dalam memahami
konsep dari berdirinya bidan praktik mandiri (BPM), sehingga dapat
mempertimbangkan untuk menanamkan modal pada pendirian dan
pembangunan usaha ini.
2. Bank
SKB ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh
kepada Bank selaku kreditur sehingga dapat mempertimbangkan untuk
peminjaman sejumlah modal dalam rangka pendirian dan
pembangunan usaha ini.
3. Pemerintah
SKB ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memberikan
dukungan dalam hal perizinan dan hubungan kerjasama terkait
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, terutama dalam hal JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional).

D. Pihak Terkait
a. Investor
b. Bank
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto
d. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

E. Profil Bidan Praktik Mandiri (BPM)


1. Nama Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Bidan Praktik Mandiri (BPM) Febrianti
2. Tagline
Your health and safety is our priority.
3. Alamat
Jalan Poros Kelara No. 03 EF, Jeneponto Sulawesi Selatan
4. Telepon
Telp: (0411) 031011
5. Email
febriantifera_bpm@gmail.com
6. Visi
Memberikan pelayanan berkualitas tinggi dan aman dalam hal
pertolongan persalinan yang ramah, menyenangkan, dan tak
terlupakan.
7. Misi
a. Memberikan pelayanan kepada pasien bersalin dengan mutu dan
kualitas tinggi, berlandaskan asuhan sayang ibu sehingga setiap ibu
yang bersalin akan merasakan bahwa persalinan adalah hal paling
indah yang tak terlupakan.
b. Mengutamakan kenyamanan dan ketentraman hati klien saat
bersalin, memberikan kebebasan kepada ibu dan keluarga untuk
mengabadikan momen saat persalinan hingga proses kelahiran.
c. Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dengan mutu dan
kualitas tinggi, mengupayakan inisiasi menyusu dini (IMD) secara
baik dan benar sehingga keberhasilan ASI eksklusif dapat
meningkat.
d. Memberikan pelayanan pada ibu nifas yang memadai dan terpadu
untuk mengurangi angka kematian ibu (AKI) pada masa nifas
akibat perdarahan, infeksi, dan komplikasi lainnya.
e. Meningkatkan mutu dan kualitas tenaga kesehatan dengan
memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk menunjang
skill sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima dan
memuaskan.
8. Deskripsi Usaha
a. Persalinan normal
b. Hypnobirting
c. Water Birth
BAB II
ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Peluang Pasar
Pelayanan kesehatan terutama di bidang pelayanan persalinan di
Kabupaten Jeneponto, masih sedikit yang menerima persalinan dengan
hypnobirthing. Selain itu, Water Birth yang menjadi salah satu produk
unggulan Bidan Praktik Mandiri (BPM) Febrianti, merupakan satu-
satunya yang ada di Kabupaten Jeneponto. Hypnobirthing dan Water
Birth merupakan terobosan baru di dunia kesehatan terutama di bidang
persalinan. Masyarakat Jeneponto yang dinamis dan sangat menyukai
akan hal-hal baru, dipastikan akan memiliki antusiasme untuk
merasakan metode persalinan dengan hypnobirthing maupun Water
Birth.
Paket hemat persalinan yang tersedia di Bidan Praktik Mandiri
(BPM) ini juga membuat masyarakat menjadi tak terbebani dengan
biaya persalinan yang mahal. Persalinan normal plus rawat inap 24 jam
pertama yang ditambah dengan home care sebanyak dua kali dengan
tarif sebesar Rp. 1.000.000 juga merupakan sebuah daya pikat tersendiri
yang dihadirkan oleh Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini. Home care
yang diberikan meliputi pijat bayi dan perawatan tali pusat,
pemeriksaan nifas dan perawatan perineum, serta senam hamil, bisa
didapatkan oleh ibu dan bayi yang bersalin di Bidan Praktik Mandiri
(BPM) ini hanya dengan biaya Rp. 1.000.000 yang sangat terjangkau.
Suasana Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang didesain layaknya
rumah yang nyaman dan jauh dari kesan ‘rumah sakit’, membuat klien
merasa nyaman dan tidak sama sekali merasa bahwa sedang berada di
klinik bersalin yang selalu identik dengan bau obat dan tempat orang
sakit berkumpul. Suasana Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang homey
ini tidak pernah ada sebelumnya di Kabupaten Jeneponto.
2. Daerah Pemasaran
Bidan Praktik Mandiri (BPM) berdiri di jantung kota Kabupaten
Jeneponto, yakni di Kelurahan Kelara tepatnya di Jalan Sungai Kelara
No. 03 EF, berada sangat dekat dengan pemukiman warga dan daerah
pusat perbelanjaan. Di sekitar kelurahan Kelara ini tidak terdapat
rumah sakit, rumah bersalin, maupun praktik dokter, sehingga warga
masyarakat sekitar akan lebih mudah untuk mengakses klinik ini
ketimbang datang ke RSUD Lanto Daeng Pasewang.
3. Pasar Sasaran
Sasaran yang dipilih Bidan Praktik Mandiri (BPM) dalam menawarkan
jasa di antaranya:
a. Klien yang membutuhkan pelayanan persalinan yang nyaman
dengan suasana rumah
b. Klien yang membutuhkan pelayanan persalinan hypnobirthing dan
Water Birth yang tidak dapat diakses di pelayanan kesehatan mana
pun di Jeneponto
c. Klien yang membutuhkan pelayanan persalinan yang berkualitas
tinggi dan biaya terjangkau
4. Persaingan dan Strategi Bersaing
Pelayanan kesehatan di bidang pertolongan persalinan dengan
berlandaskan asuhan sayang ibu yang lebih menekankan pada
kenyamanan dan ketentraman hati dari klien, dengan produk-produk
terbaru dan tak biasa seperti Hypnobirthing dan Water Birth,
merupakan suatu konsep dari Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang
sangat baru dan fenomenal di Kabupaten Jeneponto. Desain bangunan
yang dibuat menyerupai rumah yang nyaman dan kebebasan keluarga
untuk mengabadikan momen pada proses kelahiran, menjadikan Bidan
Praktik Mandiri (BPM) ini sangat berbeda dari penyelenggara layanan
kesehatan lainnya.
B. Aspek Teknik Produksi dan Teknologi
1. Desain Produk
Desain produk yang akan dihadirkan merupakan pertolongan
persalinan yang bermutu tinggi, aman, nyaman, menyenangkan, dan tak
terlupakan. Berikut desain produk yang tersedia di Bidan Praktik
Mandiri (BPM):
a. PaHe LinMal (Paket Hemat Persalinan Normal)
1) Persalinan normal yang ditolong oleh bidan profesional
2) Menginap di ruang kelas II (AC dan kamar mandi) selama 24
jam dan mendapat 3x makan
3) Peminjaman handycam untuk perekaman proses persalinan
4) Homecare yang dilakukan oleh bidan profesional sebanyak dua
kali dengan pelayanan: pijat bayi, perawatan tali pusat, selam
hamil, dan perawatan perineum
b. Hypnobirthing
1) 5 kali ANC dengan program latihan hypnosis sebagai persiapan
hypnobirthing
2) Persalinan normal yang ditolong oleh bidan profesional
bersertifikat hypnobirthing
3) Bersalin di ruangan khusus hypnobirthing dengan musik
relaksasi dan aroma terapi
4) Menginap di ruang kelas II, I, ataupun VIP (disesuaikan dengan
permintaan yang dikaitkan dengan harga) selama 24 jam dan
mendapat 3x makan
5) Peminjaman handycam untuk perekaman proses persalinan
6) Homecare yang dilakukan oleh bidan profesional sebanyak dua
kali dengan pelayanan: pijat bayi, perawatan tali pusat, selam
hamil, dan perawatan perineum
c. Water Birth
1) Persalinan normal di dalam air yang ditolong oleh bidan
profesional dan dokter obgyn yang bersertifikat water birth
2) Menginap di ruang kelas II, I, ataupun VIP (disesuaikan dengan
permintaan yang dikaitkan dengan harga) selama 24 jam dan
mendapat 3x makan
3) Peminjaman handycam untuk perekaman proses persalinan
4) Homecare yang dilakukan oleh bidan profesional sebanyak dua
kali dengan pelayanan: pijat bayi, perawatan tali pusat, selam
hamil, dan perawatan perineum
2. Teknologi
Teknologi untuk mendukung pelayanan kesehatan di klinik bersalin ini
adalah:
a. USG 2 D
b. USG 3 D
c. Inkubator
C. Aspek Manajemen SDM
1. Kepemilikan
Fera Febrianti, S.Tr.Keb., M.Keb
2. Struktur Organisasi
a. Ketua Bidan: Fera Febrianti, S.Tr.Keb.,M.Keb
b. Sekretaris: Siti Hardyanti, S. Tr.Keb
c. Bendahara: Nur Rifdayani, S. ST
3. Tenaga Kerja/Karyawan
a. Dokter spesialis obgyn: 2 orang
b. Dokter spesialis anak: 1 orang
c. Bidan D III : 5 orang
d. Perawat D3: 2 orang
e. Ahli Gizi: 1 orang
f. Laboran: 1 orang
g. Apoteker: 1 orang
h. Asisten apoteker: 1 orang
i. Sanitarian: 1 orang
j. Tenaga administrasi: 1 orang
k. Satpam: 2 orang
l. Supir Ambulance: 1 orang
m. Juru masak: 1 orang
n. Cleaning Service: 2 orang
o. Resepsionis: 1 orang
p. Rekam medis: 1 orang
D. Aspek Hukum dan Legalitas
1. Surat izin pendirian balai pengobatan swasta
2. Surat izin mendirikan bangunan
3. Surat izin lingkungan
4. Surat tanda register bidan
5. Surat tanda register dokter
6. Surat tanda register perawat
7. Surat tanda register apoteker
8. Surat tanda register tenaga gizi
9. Surat tanda register tenaga sanitarian
10. Surat izin praktik dokter
11. Surat izin praktik bidan
12. Surat izin praktik perawat
13. Surat izin praktik apoteker
14. Surat izin praktik tenaga gizi
15. Surat izin kerja sanitarian
E. Aspek Sosial dan Lingkungan
1. Aspek Sosial
Terbukanya lapangan kerja baru bagi tenaga kesehatan dan tenaga
kerja lainnya. Selain itu, dengan berdirinya Bidan Praktik Mandiri
(BPM) ini, maka akan memberikan dampak positif bagi lingkungan
sekitar yakni bertambah ramainya orang yang berkunjung ke daerah
Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini berdiri. Dengan ramainya orang yang
berkunjung ke Bidan Praktik Mandiri (BPM) maka dapat membuka
kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha kecil di sekitar
Bidan Praktik Mandiri (BPM), seperti warung makan, warung
klontong, mini market, jasa photocopy, bahkan jasa tambal ban.
Selain hal yang telah disebutkan di atas, keberadaan Bidan Praktik
Mandiri (BPM) ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yakni dengan cara mudahnya mengakses pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi dan sangat berkualitas.
2. Aspek Lingkungan
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) sangat diperhatikan oleh
pihak penyelenggaran dari Bidan Praktik Mandiri (BPM). Hal ini
terbukti dengan adanya sanitarian di klinik ini yang akan mengorganisir
pengelolaan limbah dan kebersihan lingkungan. Limbah infeksius
maupun non infeksius dari Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini akan
diolah sendiri. Untuk limbah infeksius seperti spuit, flakon, ampul,
akan diolah dalam insinerator. Sementara jarum suntik dihancurkan
dengan needle destroyer. Untuk sampah infeksius berupa cairan, feses,
urine, maupun duh tubuh lainnya akan dibuang ke dalam septic tank.
F. Aspek Keuangan dan Ekonomi
1. Strategi Pemasaran
Menurut Zethaml, et al. (2013) terdapat sepuluh penilaian kualitas
jasa/pelayanan, yakni:
a. Tangible (nyata/berwujud)
b. Reliability (keandalan)
c. Responsiveness (Cepat tanggap)
d. Competence (kompetensi)
e. Access (kemudahan)
f. Courtesy (keramahan)
g. Communication (komunikasi)
h. Credibility (kepercayaan)
i. Security (keamanan)
j. Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)
Sepuluh penilaian kualitas jasa/pelayanan ini harus diterapkan
dalam pengemasan produk jasa yang akan dijual di Bidan Praktik
Mandiri (BPM) ini. Hal tersebut dilakukan dalam rangka membuat
klien merasa puas setelah mendapatkan jasa selama di Bidan Praktik
Mandiri (BPM) ini.
Penyusunan anggaran yang diperlukan
a. Modal
Modal pribadi Rp. 300.000.000,-
Modal dari pinjaman Rp. 200.000.000,-
Modal dari investor Rp. 500.000.000,-

Total Rp. 1.000.000.000,-

b. Rencana Anggaran Pengeluaran


Perizinan Pendirian Balai Rp. 200.000,-
Pengobatan
Tanah Rp. 50.000.000,-
Bangunan Rp. 150.000.000,-
Ambulans Rp. 100.000.000,-
Alat Kesehatan Rp. 300.000.000,-
Tempat tidur Rp. 10.000.000,-
Brankar Rp. 3.000.000,-
Perlengkapan Rumah Tangga Rp. 5.000.000,-
Barang Elektronik Penunjang Rp.8.000.000,-
Pengelolaan limbah Rp. 3.000.000,-
Barang habis pakai Rp. 2.000.000,-
Peralatan kantor Rp. 2.000.000,-
Total 633.000.000,-

c. Pengeluaran Rutin Per Bulan


1) Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Jumlah Total
Bidan 5 x Rp.700.000,- Rp. 3.500.000,-
Perawat 2 x Rp.500.000,- Rp. 1.000.000,-
Dokter Obgyn 2 x Rp. 3.000.000,- Rp. 6.000.000,-
Dokter Anak 1 x Rp. 2.500.000,- Rp. 2.500.000,-
Ahli Gizi 1 x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Apoteker 1 x Rp. 700.000,- Rp. 700.000,-
Laboran 1 x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Asisten Apoteker 1 x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Sanitarian 1 x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Tenaga administrasi 1 x Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-
Satpam 2 x Rp. 400.000,- Rp. 800.000,-
Supir 1 x Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
Juru masak 1 x Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
Cleaning Service 2 x Rp. 350.000,- Rp. 700.000,-
Resepsionis 1 x Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
Rekam Medis 1 x Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
Total Rp. 19.000.000,-

2) Pengeluaran Lain-lain
Jenis Jumlah
Obat-obatan Rp. 2.000.000,-
Barang habis pakai Rp. 1.000.000,-
Diit pasien Rp. 2.000.000,-
Listrik Rp. 1.000.000,-
Telepon Rp. 100.000,-
Galon Rp. 150.000,-
Air Rp. 100.000,-
Internet Rp. 200.000,-
Jimpitan Sampah Rp. 25.000,-
Angsuran Utang Rp. 2.500.000,-
Tranport Rp. 300.000,-
Lain-lain Rp. 1.500.000,-
Total Rp. 10. 875.000,-

2. Cash Flow
Penghitungan Laba/Rugi
1) Pengeluaran Pertahun
Jenis Pengeluaran Jumlah Total
Tenaga Kerja 12 x Rp.21.900.000,- Rp. 162.800.000,-
Lain-lain 12 x Rp.16.825.000,- Rp. 101.900.000,-
Anggaran Rp. 1.102.000.000,- Rp. 633.000.000,-
Pengeluaran
Total Rp. 897.700.000,-

2) Pendapatan Perbulan
Jenis Pendapatan Jumlah Total
20 Pahelin 20 x Rp. 1.000.000 Rp. 20.000.000,-
20 Hypnobirthing 20 x Rp. 2.000.000,- Rp. 40.000.000,-
20 Water Birth 20 x Rp. 2.000.000,- Rp. 40.000.000,-

Total Rp. 100.000.000,-

3) Pendapatan Pertahun
Rp. 100.000.000,- x 12 = Rp. 1.200.000.000,-

4) Laba Rugi
Pendapatan per tahun Rp. 1.200.000.000,-
Pengeluaran per tahun Rp. 1.000.700.000,-
Laba Sebelum Pajak Rp. 1.000.300.000,-
Potongan pajak per tahun Rp. 100.330.000,-
(10%)
Laba Rp. 1.000.970.000,-
5) Perhitungan Kembalinya Modal
Modal dibagi laba = Rp. 1.900.000.000,- : Rp. 1.289.970.000,-
= 1,47
Jadi kembalinya modal setelah 1 tahun 4 bulan 7 hari.
BAB III
KESIMPULAN

Usaha pelayanan kesehatan di bidang pertolongan persalinan dengan


berlandaskan asuhan sayang ibu yang lebih menekankan pada kenyamanan dan
ketentraman hati dari klien, masih sangat jarang di Kabupaten Jeneponto, terlebih
yang menyediakan paket hemat, hypnobirthing, dan water birth. Desain bangunan
rumah sakit yang dibuat se’homey’ mungkin, membuat seorang ibu bersalin
merasakan seperti sedang berada di rumah sendiri sehingga ibu tidak merasa
tertekan atau stres ketika menghadapi persalinan. Pengabadian momen selama
proses persalinan juga didukung oleh klinik ini dengan tersedianya peminjaman
handycam pada keluarga klien, tanpa tambahan biaya karena sudah termasuk
dalam paket. Tidak hanya itu, homecare yang termasuk dalam paket persalinan
juga menambah mutu dan kualitas pelayanan sehingga kepuasan dari pelanggan
dapat dijamin.
Berdasarkan uraian di atas, hal-hal tersebut menjadi peluang yang sangat
besar bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM) untuk menjadi klinik bersalin pertama
yang mempelopori kenyaman ibu dalam bersalin, serta layanan hynobirthing
maupun water birth di Kabupaten Jeneponto. Produk-produk menarik yang
ditawarkan dan tidak terdapat di tempat lain, menjadikan klinik ini sebagai proyek
besar dan bahkan membuka cabang di kota-kota lain.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Grup.

Husnan, Suad & Muhammad, Suwarsono. 2008. Studi Kelayakan Proyek. Edisi 4.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Zethaml, Valarie, Mary Jo Bitner, Dwayne D. Gremler. 2013. Service Marketing.


McGraw-Hill International Edition.

Anda mungkin juga menyukai