Disusun oleh:
Fera Febrianti
1810104214
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Ekonomi Kesehatan "Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pendirian
Praktik Mandiri Bidan (PMB)".
Saya menyadari dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang dann lebihnya saya mohon
maaf, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan............................................................................................................... 3
A Kesimpulan ................................................................................................... 10
B Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan yang memiliki luas wilayah 749,8 Km2 dengan jumlah
penduduk sebanyak 409.693 jiwa (Depkes RI, 2016). Kabupaten
Jeneponto merupakan kabupaten dengan luas wilayah yang paling luas
dibandingkan dengan kabupaten lainnya yang terdapat di Provinsi
Sulawesi Selatan. Kabupaten ini merupakan kota yang multi suku dan
etnis. Suku dan etnis yang terdapat di Kabupaten Jeneponto adalah Suku
Melayu, Jawa, dan Madura.
Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yakni 566 per 100.000
kelahiran hidup serta angka kematian bayi (AKB) 38,41 per 1.000
kelahiran hidup di Provinsi Sulawesi Selatan, membuat tenaga kesehatan
di Provinsi ini, khususnya di Kabupaten Jeneponto untuk lebih bekerja
keras serta menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
bermutu tinggi. (Depkes RI, 2016).
Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Kabupaten Jeneponto adalah
RSUD Lanto Daeng Pasewang, 11 Puskesmas yang tersebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Jeneponto, sejumlah praktik dokter umum dan
dokter spesialis, serta beberapa bidan praktik mandiri (BPM), dan balai
kesehatan lainnya. Meskipun penyelenggara pelayanan kesehatan di
Kabupaten Jeneponto sudah banyak dan memadai, namun sangat
diperlukan sebuah penyelenggara kesehatan dengan mutu dan kualitas
yang tinggi, agar diharapkan dapat menekan AKI dan AKB di Provinsi
Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Jeneponto.
Demi menurunkan AKI dan AKB, serta mewujudkan visi kesehatan
Republik Indonesia tahun 2020, yakni Masyarakat Sehat Yang Mandiri
dan Berkeadilan, maka pendirian dan pembangunan Bidan Praktik Mandiri
(BPM) ini sangat diperlukan dalam rangka membantu pemerintah
Indonesia untuk memberikan pelayanan dengan mutu dan kualitas yang
prima, demi terwujudnya Masyakarat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan, serta menurunnya AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi
Selatan.
B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Memberikan gambaran mengenai pendirian Bidan Praktik Mandiri (BPM)
sehingga investor dapat mempertimbangkan untuk menanamkan modal
dalam usaha ini.
D. Pihak Terkait
a. Investor
b. Bank
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto
d. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
2) Pengeluaran Lain-lain
Jenis Jumlah
Obat-obatan Rp. 2.000.000,-
Barang habis pakai Rp. 1.000.000,-
Diit pasien Rp. 2.000.000,-
Listrik Rp. 1.000.000,-
Telepon Rp. 100.000,-
Galon Rp. 150.000,-
Air Rp. 100.000,-
Internet Rp. 200.000,-
Jimpitan Sampah Rp. 25.000,-
Angsuran Utang Rp. 2.500.000,-
Tranport Rp. 300.000,-
Lain-lain Rp. 1.500.000,-
Total Rp. 10. 875.000,-
2. Cash Flow
Penghitungan Laba/Rugi
1) Pengeluaran Pertahun
Jenis Pengeluaran Jumlah Total
Tenaga Kerja 12 x Rp.21.900.000,- Rp. 162.800.000,-
Lain-lain 12 x Rp.16.825.000,- Rp. 101.900.000,-
Anggaran Rp. 1.102.000.000,- Rp. 633.000.000,-
Pengeluaran
Total Rp. 897.700.000,-
2) Pendapatan Perbulan
Jenis Pendapatan Jumlah Total
20 Pahelin 20 x Rp. 1.000.000 Rp. 20.000.000,-
20 Hypnobirthing 20 x Rp. 2.000.000,- Rp. 40.000.000,-
20 Water Birth 20 x Rp. 2.000.000,- Rp. 40.000.000,-
3) Pendapatan Pertahun
Rp. 100.000.000,- x 12 = Rp. 1.200.000.000,-
4) Laba Rugi
Pendapatan per tahun Rp. 1.200.000.000,-
Pengeluaran per tahun Rp. 1.000.700.000,-
Laba Sebelum Pajak Rp. 1.000.300.000,-
Potongan pajak per tahun Rp. 100.330.000,-
(10%)
Laba Rp. 1.000.970.000,-
5) Perhitungan Kembalinya Modal
Modal dibagi laba = Rp. 1.900.000.000,- : Rp. 1.289.970.000,-
= 1,47
Jadi kembalinya modal setelah 1 tahun 4 bulan 7 hari.
BAB III
KESIMPULAN
Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Grup.
Husnan, Suad & Muhammad, Suwarsono. 2008. Studi Kelayakan Proyek. Edisi 4.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.