Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CEDERA KEPALA

Disusun Oleh :

Zainul Abidin NIM.1830109


Sumirna Serlincinsia Tuen NIM.1830095
Siti Fatimah NIM.1830091

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


SURABAYA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

CEDERA KEPALA

A. LATAR BELAKANG

Cedera kepala adalah trauma pada otak yang diakibatkan oleh kekuatan eksternal
yang menyebabkan gangguan kesadaran tanpa terputusnya kontinuitas otak. Cedera dapat
terjadi di tempat benturan maupun pada dasar tengkorak.

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang
tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung
pada kepala (Suriadi & Rita Yuliani, 2001).

Cedera kepala adalah suatu gangguan trauma fungsi yang disertai/tanpa disertai
perdarahan intertitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
(Syamsuhidayat dan De Jong, 1997).

Cedera kepala merupakan adanya pukulan/benturan mendadak pada kepala dengan


atau tanpa kehilangan kesadaran (Susan Martin, 1999).

Trauma kapitis merupakan kejadian yang sangat sering dijumpai. Lebih dari 50%
penderita trauma adalah penderita trauma kapitis, bila multi trauma (cedera lebih dari 1
bagian tubuh), maka 50% penderita adalah masalah trauma kapitis.

B. TUJUAN

Tujuan Intruksinasional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta memahami tentang penyakit Cedera


Kepala.

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75% peserta dapat :

a. Menyebutkan pengertian dari cedera kepala dengan bahasa sendiri

b. Menyebutkan penyebab cedera kepala

c. Menjelaskan tanda-tanda dari cedera kepala

d. Menjelaskan komplikasi dari cedera kepala

e. Menyebutkan penatalaksanaan dari cedera kepala

f. Mempraktekkan cara mengilangkan nyeri dengan teknik non farmakologi


C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Topik

Cedera kepala

2. Sasaran

Klien dan keluarga dari klien yang dirawat di ruang H1 RSAL Dr. Ramelan Surabaya

3. Metode

Ceramah, tanya jawab dam diskusi.

4. Media dan Alat

Leaflet

5. Waktu dan tempat

Hari / tanggal : Kamis, 11 Oktober 2018

Waktu : 9.00-10.00 WIB

Tempat : Ruang H1 RSAL Dr.Ramelan Surabaya

D. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Terapi Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :
§ Perkenalan mahasiswa
§ Perkenalan dengan dosen Memperhatikan
§ Menjelaskan tujuan
§ Menjelaskan kontrak waktu
2 20 menit Materi :
§ Menggali pengetahuan tentang cedera Menjelaskan
kepala
§ Menjelaskan pengertian cedera kepala Memperhatikan
§ Menjelaskan etiologi dari cedera Memperhatikan
kepala
§ Menjelaskan tanda-tanda dari cedera Memperhatikan
kepala
§ Menjelaskan komplikasi dari cedera Memperhatikan
kepala
§ Menjelaskan teknik relaksasi nafas Memperhatikan
dalam Dan
§ Menjelaskan teknik distraksi Mempraktekkan
Memperhatikan
dan
mempraktekkan
3 10 menit Penutup :
§ Memberi kesempatan pada peserta Memberikan
untuk bertanya atas penjelasan yang pertanyaan
tidak dipahami
§ Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
§ Menyimpulkan diskusi Berpartisipasi
§ Melakukan evaluasi Menjawab
pertanyaan
§ Mengucapkan salam Menjawab salam

E. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

§ Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana

§ Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana

2. Evaluasi Proses

§ Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

§ Waktu yang dilaksanakan sesuai pelaksanaan

§ Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil

Peserta mampu:

Menyebutkan pengertian cedera kepala dengan bahasa sendiri.

Menyebutkan penyebab cedera kepala


Menjelaskan tanda-tanda dari cedera kepala

Menjelaskan komplikasi dari cedera kepala

Menyebutkan penatalaksanaan dari cedera kepala

Mempraktekkan cara memenejemen nyeri


MATERI PENYULUHAN CEDERA KEPALA

A. PENGERTIAN
Cedera kepala merupakan adanya pukulan/benturan mendadak pada kepala tulang
tengkorak atau otak yang terjadi akibat cidera baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat mengakibatkan kerusakan otak akibat perdarahan dan
pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dengan atau tanpa kehilangan
kesadaran.

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang
tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung
pada kepala (Suriadi & Rita Yuliani, 2001).

B. PENYEBAB CEDERA KEPALA

Dari beberapa sumber didapatkan bahwa penyebab dari cedera kepala, antara lain :

1. Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor / sepeda/ mobil


2. Kecelakaan pada saat berolah raga
3. Proses kelahiran, seperti vakum dan forsep
4. Cedera akibat kekerasan

C. TANDA-TANDA CEDERA KEPALA


1. Gangguan kesadaran
2. Perubahan TTV
3. Gangguan pergerakan
4. Gangguan penglihatan dan pendengaran
5. Kejang otot
6. Sakit kepala
7. Pusing
8. Kejang
9. pucat
10. Mual, muntah
11. Sukar dibangunkan
12. Kadang adanya cairan serebrospinal yang keluar dari hidung dan telinga bila fraktur
tulang temporal.

D. KOMPLIKASI CEDERA KEPALA


1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Pergeseran dari otak normal
4. Gangguan mobilisasi
5. Shock
6. Kejang
7. Demam
E. PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA

Untuk Keluarga :

Segera melapor ke perawat / dokter bila dijumpai hal-hal seperti berikut : Tidur / sulit
dibangunkan tiap 2 jam, mual dan muntah. Kejang kelemahan tungkai & lengan. Bingung /
Perubahan tingkah laku. Nadi naik / turun pusing nyeri pada kepala.

Penatalaksanaan Keperawatan :

Meninggikan kepala tempat tidur


Atur posisi : posisi kepala flat dan tidak miring ke satu sisi untuk mencegah penekanan/
bendungan pada vena jugularis.
Cek adanya pengeluaran cairan dari hidung, telinga, dan mulut.
Mengatasi demam

Tindakan Kedokteran :

Operatif : tindakan kraniotomi, pemasangan drein, shunting prosedur.

F. TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM


1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
12. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
(Priharjo, 2003)
G. TEKNIK DISTRAKSI
1. Distraksi visual : menonton televisi, membaca, melihat pemandangan dan gambar
2. Distraksi pendengaran : mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air
3. Distraksi intelektual : antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis
cerita.
4. Imajinasi terbimbing : adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang
menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-
angsur membebaskan diri dari dari perhatian terhadap nyeri. (Smeltzer & Bare, 2002)
DAFTAR PUSTAKA

Suriadi, Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Dalam. Edisi 1. Jakarta:
Agung Setia.

Syamsuhidayat,R.Wim De Jong, 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta.

Susan Martin Tucker;Standar Perawatan Pasien; EGC; jakarta

Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih Bahasa : Agung
waluyo. Jakarta: EGC.

Priharjo, R. 2003. Perawatan nyeri. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai