Anda di halaman 1dari 25

Askep Radang Panggul

Kelompok 4
epidimiologi
Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi
genital yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih
dalam dari alat reproduksi wanita seperti rahim, tuba falopi dan
atau ovarium.
Serangan infeksi ini diketahui sangat meningkatkan resiko
seorang wanita untuk menjadi mandul sebanyak 10 %. Setelah
infeksi kedua resikonya menjadi dua kali lipat yaitu 20%. Jika
wanita ini mendapatkan infeksi untuk ketiga kalinya, resikonya
akan melambung menjadi 55%. Secara keseluruhan, demikian
memperkirakan, penyakit radang pelvis menyebabkan kurang
lebih antara 125.000 hingga 500.000 kasus baru setiap tahun. (
sarwono 2008)
Kelompok 4
Kekhawatiran besar lainnya mengenai infeksi ini
adalah bahwa gangguan medis ini dapat
meningkatkan resiko seorang wanita mengalami
kehamilan di luar kandungan sebesar enam kali
lipat. Kurang lebih 30.000 kehamilan di luar kandung
per tahun dapat dipastikan disebabkan oleh infeksi
seperti ini (sarwono,2008)

Kelompok 4
Apa itu?
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran
reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat
mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim),
saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim),
parametrium dan rongga panggul ( Sarwono, 2008 ).

Kelompok 4
Pelvic inflamatory disease ( PID ) adalah
suatu infeksi yang umum pada organ pelvis
wanita dan strutur penyokong vagina atau
bahkan mengenai tuba fallopii yang pada
kasus tertentu di sebut salpingitis. (Bobak,
2005 )

Kelompok 4
Kelompok 4
Kelompok 4
Apa penyebabnya?

 infeksipada saluran genital bagian bawah


 Bakteri (N. Gonorrhoeae dan Chlamydia
trachomatis )
 Proses menstruasi ( bobak 2006 )

Kelompok 4
Faktor resiko??
 1. Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya
 2. Pasangan seksual berganti-ganti, atau lebih dari 2
pasangan dalam waktu 30 hari
 3. Wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab
PMS
 4. Menggunakan douche (cairan pembersih
vagina) beberapa kali dalam sebulan
 5. Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko
penyakit radang panggul. Risiko tertinggi adalah
saat pemasangan spiral dan 3 minggu setelah
pemasangan terutama apabila sudah terdapat
infeksi dalam saluran reproduksi sebelumnya. .
( Varney, 2006 )
Kelompok 4
Apa manfesnya???
 Keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi
dan bau yang abnormal
 Demam
 Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau
spotting (bercak-bercak kemerahan di celana
dalam
 Kram karena menstruasi
 Nyeri ketika melakukan hubungan seksual
 Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
 Nyeri punggung bagian bawah
 Kelelahan
 Nafsu makan berkurang
 Sering berkemih
 Nyeri ketika berkemih. ( varney 2006 )
Kelompok 4
Apa komplikasinya??
 pembentukan abses peritonitis dan
sakrolitis
 Infeksi berulang.
 Infertilitas.
 Kehamilan ektopik.
 Nyeri pelvic kronik

Kelompok 4
Bagaimana pemeriksaan
diagnostiknya??
Pemeriksaan yang bisa dilakukan:
 Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat
kenaikan dari sel darah putih yang
menandakan terjadinya infeksi. Kultur untuk GO
dan chlamydia digunakan untuk
mengkonfirmasi diagnosis.
 Ultrasonografi atau USG dapat digunakan baik
USG abdomen (perut) atau USG vagina, untuk
mengevaluasi saluran tuba dan alat reproduksi
lainnya.
Kelompok 4
Lanjutan.....
 Biopsi endometrium dapat dipakai untuk
melihat adanya infeksi.
 Laparaskopi adalah prosedur pemasukan
alat dengan lampu dan kamera melalui
insisi (potongan) kecil di perut untuk
melihat secara langsung organ di dalam
panggul apabila terdapat kelainan.

Kelompok 4
Apa
penatalaksanaannya??
 Pengobatan dengan antibiotik, baik disuntik
maupun diminum, sesuai dengan bakteri
penyebab adalah pilihan utama
 Berikan antibiotic : Cefotaksitim 2 gr IM atau
amoksisilin 3 gr peroral atau ampisilin 3,5 per os
atau prokain ampisilin G dalam aqua 4,8 juta unit
IM pada 2 tempat. Masing-masing disertai
dengan pemberian probenesid 1gr per os, diikuti
dengan dekoksisiklin 100 mg per os dua kali sehari
selama 10-14 hari serta tetrasiklin 500 mg per os 4
kali sehari.
 Tirah baring semi fowler untuk meningkatkan
drainase Kelompok 4
PATHWAY RADANG PANGGUL

Kelompok 4
Pengkajian??
 Biodata
 Riwayat penyakit dahulu : KET, Abortus Septikus,
Endometriosis.
 Riwayat penyakit sekarang : Metroragia,
Menoragia.
 Pemeriksaan fisik

Kelompok 4
Pengkajian menurut NANDA
 Status kesehatan ibu
Selama kehamilan status kesehatan ibu harus di
kaji terutama pemeliharaan kesehatan,
manajaemen kesehatan diri seperti melakukan
seks bebas, penggunaan pembalut, dan
perawatan perineum. Penggunaan fasilitas
kesehatan saat sakit.
 Nutrisi
Makanan yang di konsumsi, nyeri pada
abdomen,mual muntah, kebutuhan minum air per
hari. Jenis- jenis konsumsi makanan yang di
konsumsi oleh ibu selama ini.
Kelompok 4
 Eliminasi
BAB lancar, konstipasi, BAK yang menimbulkan
nyeri, volume urin, keadaan, warna dan bau urin,
oliguria ataupun disuria, sering berkemih.
 Aktivitas dan istirahat
Aktivitas yang di lakukan oleh pasien selama ini,
olahraga yang di lakukan yang berguna bagi
kesehatan, perfusi jaringan sianotik, membran
mukosa pucat. Adanya kelelahan dan keletihan
selama fase melakukan aktivitas. Nyeri punggung
bagian bawah.

Kelompok 4
 Persepsi/ kognisi
Pengetahuan pasien terhadap penyakit,
penyebab, tanda dan gejala serta pengobatan
penyakit radang panggul. Adanya kebingungan
atau cemas dalam menghadapi masalah
kesehatan.
 Seksualitas
Adanya nyeri saat melakukan hubungan seksual,
nyeri tekan abdomen bawah, menstruasi yang
tidak teratur dan karakteristik yang abnormal.

Kelompok 4
 Koping/ toleransi terhadap stres
Respon pasien terhadap masalah kesehatan yang
di alaminya selama ini.
 Prinsip-prinsip hidup
Harapan pasien untuk meningkatkan kesehatan
setelah mengetahui penyakit yang di alaminya
 Kenyamanan
Adanya rasa nyeri yang di alami di bagian
abdomen bagian bawah, nyeri yang semakin
meningkat ketika di goyang ataupun di tekan.

Kelompok 4
Diagnosa Keperawatan
 Gangguan rasa nyaman b/d agens cedera
biologis ( infeksi pada pelvis ) dengan batasan
karakteristik nyeri pada abdomen bagian
bawah.
 Hipertermi b/d penyakit ataupun proses infeksi
pada genitalia atas dengan batasan
karakteristik hipertemi, suhu kulit meningkat.
 Disfungsi seksual b/d perubahan dalam
penerimaan kepuasan seksual dengan batasan
karakteristik nyeri saat melakukan hubungan
seksual.
Kelompok 4
Lanjutan
 Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
untuk mengabsorbsi nutrisi dengan batasan
karakteristik mual, muntah.
 Risiko gangguan perfusi jaringan b/d
penurunan konsentrasi Hb dalam darah (
sepsis akibat infeksi )
 Kurang pengetahuan b/d kurang informasi
terhadap masalah kesehatan.

Kelompok 4
DX NOC NIC

1 Setelah dilakukan tindakan • Kaji PQRS T


keperawatan selama 2 x 24 jam • Kaji TTV
diharapkan skala nyeri 0-3 • Bantu pasien untuk lebih fokus
dengan indikator sbb: pada aktivitas, bukan pada
tidak ada ekspresi nyeri pada nyeri dan rasa tidak nyaman
wajah dengan melakuakn
Tidak gelisah atau ketegangan pengalihan menonton,radio
otot dan iteraksi dengan orang
Tidak merintih dan menangis lain
• Ajarkan tehnik non
farmakologis seperti terknik
relaksasi
• Kolaborasi pemberian
analgetik dan antibiotik
• Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama akan
berlangsung dan antisipasi
ketidaknyamanan akibat
Kelompok 4
prosedur
No Noc nic

2 Setelah dilakukan • Pantau TTV


tindakan keperawatan • Pantau warna kulit dan suhu
selama 2 x 24 jam • Pantau hidrasi( kelembapan
menunjukkan membaran mukosa, turgor kulit)
termoregulasi dengan • Anjurkan asupan oral sedikitnya 2
indikator sbb: liter sehari dengan tambahan
Tidak ada peningkatan cairan selama aktivitas yang
suhu tubuh berlebihan atau aktivitas sedang
TTV dalam rentang dalam cuaca panas
normal • Lepaskan pakaian yang berlebihan
Rehidrasi adekuat dan tutupi pasien dengan selimut
saja
• Kompres dengan air dingin
• Kolaborasi pemberian antipiretik
• Ajarkan pasien atau keluarga
dalam mengukur suhu untuk
mencengah dan mengenali secara
dini hipertermi
Kelompok 4
THANKYOU SO MUCH
Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai