UNIVERSITAS BINAWAN
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah PEWARNAAN GIEMSA .
Makalah ini telah kami susun dengan baik dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah PEWARNAAN GIEMSA ini dapat
memberikan manfaat maupun dapat menambah wawasan terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.4.Cara Pembuatan................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
3. Rumus kimia?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Sejarah Pewarnaan Giemsa & Gustav giemsa
Gustav Giemsa ( Jerman: [ˈɡiːmzaː] ; 20 November 1867 - 10 Juni 1948)
adalah seorang ahli kimia dan bakteriologis Jerman yang merupakan penduduk
asli Medar-Blechhammer (sekarang bagian dari kota Kędzierzyn-Koźle ). Dia
dikenang karena menciptakan larutan pewarna yang dikenal sebagai " Giemsa
stain ". Zat ini digunakan untuk diagnosis histopatologis malaria dan parasit
seperti Plasmodium , Trypanosoma , dan Chlamydia .
Giemsa belajar farmasi dan mineralogi di Universitas Leipzig , dan kimia dan
bakteriologi di Universitas Berlin .
Antara 1895 dan 1898 ia bekerja sebagai apoteker di Afrika Timur Jerman .
Dia adalah asisten awal Bernhard Nocht di Institut für Tropenmedizin di Hamburg
, di mana pada 1900 ia menjadi kepala Departemen Kimia.Pada tahun 1904
Giemsa menerbitkan sebuah esai tentang prosedur pewarnaan flagelata , sel darah,
dan bakteri. Giemsa memperbaiki noda Romanowsky ( Eosin Y dan Methylene
Blue ) dengan menstabilkan larutan pewarna ini dengan gloser oleh. Ini
memungkinkan pewarnaan sel yang dapat direproduksi untuk keperluan
mikroskop. Metode ini masih digunakan di laboratorium hari ini.Pada tahun 1933
Giemsa menandatangani Sumpah Loyalitas Profesor Jerman untuk Adolf Hitler
dan Negara Sosialis Nasional . Dia juga bergabung dengan NSDAP .
7
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
B. Tujun
Sebagai tehnik standar untuk mewarnai parasit.
C. Rumus kimia
1.Eosin
2.Azur B
8
B. Tanda Peringatan
9
2.4.Cara Pembuatan
1. LARUTAN GIEMSA
KONSENTRASI 5%
Pengenceran larutan giemsa
dengan konsentrasi 5% dengan
perbandingan antara giemsa dan buffer
adalah 1:20.
- 1 bagian giemsa
- 19 bagian buffer
Cara pengencerannya :
· Dipipet buffer kedalam gelas ukur
sebanyak 19 mL kemudian ditambahkan geimsa sebanyak 1 mL
· Lakukan pewarnaan giemsa 5% waktu pendiaman adalah 30 – 45 menit
2. LARUTAN GIEMSA KONSENTRASI 10%
Pengenceran larutan giemsa dengan konsentrasi 10% yaitu dengan
Perbandingan antara giemsa dan buffer adalah 1:10 Keterangan :
1 bagian giemsa
9 bagian buffer
Cara pengencerannya :
· Dipipet buffer kedalam gelas ukur sebanyak 9 mL kemudian ditambahkan
geimza sebanyak 1 mL
· Lakukan pewarnaan giemsa 10% dengan waktu pendiaman selama 20 – 25
menit
3. LARUTAN GIEMSA KONSENTRASI 20%
Pengenceran larutan giemza dengan konsentrasi 20% yaitu perbandingan
antara giemza dan buffer adalah 1:5 Keterangan :
1 bagian giemza
4 bagian buffer
Cara pengencerannya :
· Dipipet buffer kedalam gelas ukur sebanyak 4 mL kemudian ditambahkan
geimza sebanyak 1 mL. Homogenkan
10
· Lakukan pewarnaan giemsa 20% waktu pendiaman adalah 10 – 15menit
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aplikasi utama pewarnaan Giemsa Sebagai tehnik standar untuk mewarnai parasit
plasmodium penyebab malaria. Selain itu tehnik ini juga digunakan dalam
Histologi karena mampu mewarnai membran inti sel, dan komponel sel lainnya
dengan kualitas yang dinilai memuaskan. Tehnik pewarnaan Giemsa juga dapat
digunakan untuk membedakan bakteri dengan fungi.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Ernst Klee : Das Personenlexikon zum Dritten Reich. Perang terjadi sebelum
1945. Fischer Taschenbuch Verlag, Zweite aktualisierte Auflage, Frankfurt am
Main 2005, S. 182.
Fleischer B. Editorial: 100 tahun yang lalu: solusi Giemsa untuk pewarnaan
plasmodia [ link mati ] . Trop Med Int Health. 2004 Jul; 9 (7): 755-6.
Ernst Klee : Das Personenlexikon zum Dritten Reich. Perang terjadi sebelum
1945. Fischer Taschenbuch Verlag, Zweite aktualisierte Auflage, Frankfurt am
Main 2005, S. 182.
Fleischer B. Editorial: 100 tahun yang lalu: solusi Giemsa untuk pewarnaan
plasmodia [ link mati ] . Trop Med Int Health. 2004 Jul; 9 (7): 75
iv