Anda di halaman 1dari 44

Pelatihan Fraud Auditing 2

27 Juni 2014

SIMULASI & PRAKTEK PENYUSUNAN


MODUS OPERANDI DAN
PEMAPARAN INTERN

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Forensic
The Evidence Square
Audit
Phases • Testimonial Resume Kasus
Evidence
• Documentary
Tahap Pengenalan Evidence Analysis Technical of Evidence
dan Perencanaan • Physical Evidence Pemaparan
• Find
• Personal • Read & Interpret Intern
Observation Document
Pengumpulan • Determined Relevance
Bukti Criteria of Evidence • Verify The Evidence
• Assemble The Evidence
Laporan Hasil
• Relevancy • Draw Conclusions Audit Investigasi
• Materiality (Fraud Report)
Evaluasi Bukti • Competency
• Limited Factor of Fraud
Admissibility
Who, What, Where, Pemaparan
When, Why, How Ekstern
Komunikasi Hasil
Audit ( 5 W + 1 H)

“ALUR
PROSES
Modus
AUDIT
Operandi INVESTIGASI”

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

(5W + 1H)

Modus = cara
Operandi = melakukan ???

Modus Operandi = cara melakukan


sesuatu …….. Tindak Pidana

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

5W+1H

 WHO  Pihak-pihak yang diduga


terkait/bertanggungjawab

 WHEN  Kapan penyimpangan tersebut


terjadi

Dimana penyimpangan tersebut


 WHERE  terjadi (Perusahaan/Instansi, Unit
Kerja)

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

5W+1H

Penyebab terjadinya penyimpangan


 WHY  (kelemahan SOP, kolusi)

 WHAT  Jenis penyimpangan dan berapa


nilai kerugian perusahaan/instansi
yang bersangkutan

 HOW  Bagaimana penyimpangan tersebut


dilakukan

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2

RESUME KASUS
27 Juni 2014

 JENIS PENYIMPANGAN/  Uraian bentuk


PELANGGARAN pelanggaran dikaitkan
dengan
ketentuan/peraturan
perundang-undangan yang
dilanggar
 DAMPAK  Kerugian keuangan
secara konkrit atau
potensi atau dampak
lain non keuangan

 YANG BERTANGGUNG  Yang terkait dengan


JAWAB pelanggaran dan jenis
pelanggarannya

 KELENGKAPAN DOKUMEN  Bukti keterangan, bukti


dokumen, bukti fisik,
bukti hasil pengamatan
auditor

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
PEMAPARAN (EKSPOSE)

• Membeberkan
• Pengungkapan secara formal
tentang suatu kenyataan
• Menguraikan dengan panjang lebar,
membentangkan (memapar)

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
KAPAN SAJA PERLU
PEMAPARAN (EKSPOSE)
PADA SAAT PEMBAHASAN :
• Informasi awal
• Rencana kerja pengamatan informasi awal
• Hasil pengamatan informasi awal
• Rencana kerja investigasi
• Hasil investigasi (temuan fraud)
• Pelaporan (temuan final)

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014 FUNGSI DAN MANFAAT
EKSPOSE/PEMAPARAN KASUS

 Untuk lebih mematangkan resume kasus


 Mendorong Tim Auditor dalam pemahaman atas kasus
tersebut
 Atasan Tim Auditor termasuk pimpinan ikut aktif memberi
respons dan pengarahan
 Memahami perbedaan pendapat
 Menilai kemampuan Tim Auditor
 Menginventarisir kelengkapan dokumen
 Sebagai bahan pengembangan lebih lanjut
 Memudahkan review
 Dapat mempercepat penyelesaian pelaporan
 Meningkatkan rasa tanggung jawab auditor
 Menimba pengalaman dari Auditor Senior
 Pemaparan intern lebih melancarkan proses pemaparan
ekstern
 Menciptakan suasana transparan dan obyektif

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
BAHAN - MATERI
PEMAPARAN (EKSPOSE)

• BAGAN ALUR (flow chart)


• MAPPING, dan
• MATRIK

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
BAGAN ALUR (flow-chart)

• Adalah bagan/gambar dalam bentuk simbol-


simbol yg digunakan untuk menggambarkan
urutan pengerjaan serta logika yg akan
dijalankan dalam suatu proses
• Menggambarkan suatu proses secara
berurutan sejak dimulai sampai selesai dengan
menggunakan simbol-simbol beserta uraian
secara singkat.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
CONTOH FLOW-CHART
(KEGIATAN)
MULAI

RAZIA POLISI

ADA yes ADA yes ADA yes


BEBAS
SIM STNK KTP
no no no

DITAHAN
TILANG

AKHIR

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
MAPPING

Menyajikan secara sistematis (5W + 1H) :


 Apa sebenarnya yg terjadi, siapa pelakunya,
bagaimana modus operandinya
 Berapa kerugian yg diderita, faktor apa saja yg
mendorong terjadinya kasus, faktor penyebab
pokok apa saja serta penjelasan lainnya yg dpt
lebih menjelaskan apa sebenarnya yg terjadi.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
Penerbitan & Perdagangan Commercial Paper dan Penggantian
27 Juni 2014

Mesin Pabrik Melalui Leasing


Jual beli CP/PN (dalam dolar) PT AKS Jakarta
USD 20,000,000
Abadi 1
USD 13,500,00 (Rencana di Reinvestasi)
USD 6,500,000 (Rencana Leasing Finance)
USD 20,000,000 (Ternata, CP dijual belikan
Penerbitan CP:
(1) Tanpa sepengetahuan Dekom dan
(2) Persetujuan RUPS selanjutnya, CP
nominal USD 20,000,000, diperdagangkan
tidak untuk mendanai Leasing, dan selalu di
rool over sampai dengan akhir tahun 1997,
yang akhirnya dinyatakan default dengan
posisi 13,933,717

Kontrak Leasing
Mesin pabrik hanya USD 5,703,750
2
RKAP 1994, 1995
carry over s.d 1996-1997
PT AKF Jakarta

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
MATRIK

• Uraian simpulan yang


mengkaitkan bukti kasus yang
telah didapatkan dengan
ketentuan (pasal/unsur) peraturan
perundangan yg berlaku (TPK)

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
MATRIK KASUS DEPOSITO PALSU
Ketentuan/Pasal
No. Nama Jabatan/Pekerjaan Peranan/Pelanggaran
yang Dilanggar
1 O Pimpinan Cabang Bank - Mengisi formulir pemindahbukuan dan
pembukaan deposito
- Mengisi nilai nominal pada sertifikat deposito
- Mengetahui pemalsuan sertifikat deposito
- Terima uang pelicin
2 C Customer Service Bank - Tidak mengisi nilai nominal pada sertifikat
deposito
- Indikasi mengetahui sertifikat palsu

3 M Dirut Perusahaan P - Tidak membuat kerjasama dengan perusahaan Q


(Pemilik uang tabungan) - Kolusi dengan O dan N untuk pemanfaatan uang
tabungan yang tidak benar
- Terima uang pelicin
4 N Dirut Perusahaan Q - Menggunakan uang tabungan yang tidak benar
- Memalsukan sertifikat deposito
- Memberikan uang pelicin

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

PEMAPARAN INTERN

 ANTAR TINGKAT TIM AUDITOR


 MELIBATKAN AUDITOR SENIOR
 DENGAN KEPALA SPI
 DENGAN PIMPINAN TERTINGGI
PERUSAHAAN/INSTANSI

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

PEMAPARAN EKSTERN

Kpk
POLRI
KEJAKSAAN

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

PEMBAHASAN SECARA
GARIS BESAR ATAS
BEBERAPA CONTOH KASUS
PERBANKAN DAN
PENGADAAN BARANG/JASA

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014
DETECTION

ANOMALI

 Prosedur --------------------------------------------------------------------

 Dokumen --------------------------------------------------------------------

 Angka-angka --------------------------------------------------------------------

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

JENIS PENYIMPANGAN

 Penyimpangan
--------------------------------------------------------------------
Prosedur

 Pemalsuan Dokumen --------------------------------------------------------------------

 Suap/Gratifikasi --------------------------------------------------------------------

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

PIHAK YANG DIDUGA TERLIBAT

 Internal Perusahaan --------------------------------------------------------------------

 Pihak Eksternal --------------------------------------------------------------------

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

DAMPAK PENYIMPANGAN

 Ada Kerugian
--------------------------------------------------------------------
Perusahaan

 Potensi Kerugian --------------------------------------------------------------------

Perusahaan

 Tidak Ada Kerugian


Perusahaan --------------------------------------------------------------------

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

PENYEBAB PENYIMPANGAN

 Unsur Kesengajaan --------------------------------------------------------------------

 SOP Lemah --------------------------------------------------------------------

 Kolusi
--------------------------------------------------------------------

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

REKOMENDASI

 Pengembalian Kerugian --------------------------------------------------------------------


Perusahaan

 Pengenaan Sanksi
--------------------------------------------------------------------
Kepegawaian

 Perbaikan Internal Kontrol --------------------------------------------------------------------

 Diproses sesuai ketentuan


perundang-undangan yang --------------------------------------------------------------------
berlaku

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

JENIS PENYIMPANGAN YANG MERUPAKAN


BAGIAN DARI MODUS OPERANDI

1. Pendanaan (Funding)
2. Pemberian pinjaman (Loan)
3. Pemberian Jasa
4. Operasional Akuntansi
5. Operasional Lainnya

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
1. Aktivitas Pendanaan (Funding), antara lain :
 Pegawai menarik dana dr rekening nasabah;
 Petugas customer service melakukan penarikan &
penyetoran kembali rekening simpanan sementara
untuk dioperasikan dlm jual beli bank notes untuk
kepentingan pribadi;
 Setlh memblokir rekening deposito on call (DOC),
blokir saldo rekening dibuka shg dana cover DOC dpt
ditarik kembali oleh giran yg membuka DOC &
kemudian petugas yg membuka blokir tsb meminta
komisi pd nasabah ybs.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Lanjutan …

2. Aktivitas Pinjaman (Loan), antara lain:


 Laporan keuangan direkayasa;
 Pemberian kredit dgn jaminan fiktif & pemalsuan
dokumen;
 Pelunasan kredit dr hasil pencairan kredit baru;
 Nilai taksasi jaminan dimark-up agar mengcover
maksimum kredit yg diberikan;
 Pelanggaran BMPK dgn cara melakukan
pemecahan fasilitas pinjaman menjadi beberapa
fasilitas & melalui grup usaha yg sengaja
disamarkan.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Lanjutan …

3. Aktivitas Pemberian Jasa, antara lain :


• Melakukan transaksi transfer masuk fiktif dgn
merekayasa jumlah nominal & penerima transfer
untuk keuntungan pribadi;
• Pemanfaatan kartu ATM nasabah yg belum diambil
oleh nasabah untuk melakukan penarikan oleh
customer service.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Lanjutan …

4. Aktivitas Operasional Akuntansi, antara lain :

 Unit Akunting melakukan perubahan parameter


bunga shg biaya dana meningkat & dipindahkan ke
rekening tabungan petugas ybs;
 Pegawai mendebet suatu rekening (RAK, biaya, dll)
& dikreditkan ke rekening a.n ybs atau rekg. lain;
 Pegawai bank membebankan pengeluaran pribadi
atas beban bank.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
CONTOH KASUS TIPIBANK :

• Pencairan deposito oleh pihak yang tidak berhak


• Rekayasa pemindahan dana nasabah
• Rekayasa pemberian kredit.
• Penyalahgunaan pemberian kredit dgn agunan deposito
(cash collateral loan/CCL).
• Pembelokan perintah transfer dana.
• Pemusnahan dokumen & pencurian uang bank.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

Modus Operandi Kasus Pengadaan


Barang/Jasa

• Menyuap • Membuat spek yang mengarah


• Menggabungkan paket kepada rekanan tertentu
pekerjaan/pengadaan (seharusnya • Membuat syarat tender untuk
dilakukan oleh usaha mikro dan membatasi peserta lelang
usaha kecil/korporasi) • Mengurangi kuantitas dan kualitas
• Memecah paket barang/jasa
pekerjaan/pengadaan (untuk • Pengadaan fiktif
menghindari pelelangan) • Salah merancang kontrak
• Penunjukkan langsung (seharusnya dengan kontrak unit
• Merekayasa tender price/untuk pekerjaan yang
• Memalsukkan dokumen kuantitasnya tidak dapat diperkirakan
• Menggelembungkan harga secara akurat tapi dilaksanakan
• Mensubkontrakkan seluruh dengan kontrak lumpsum)
pekerjaan • Kontrak tanpa tersedia anggaran,
dengan menggunakan anggaran
kegitan
• HPS terlalu tinggi
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

CONTOH KASUS
PERBANKAN

KASUS
DEPOSITO
PALSU

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

KASUS DEPOSITO
PALSU

Penyalahgunaan uang
tabungan melalui penerbitan
deposito palsu

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
URAIAN PENGUNGKAPAN
FAKTA/MODUS OPERANDI
Perusahaan X dengan Dirutnya M mempunyai tabungan pada Cabang
Bank Pemerintah B sebesar Rp 20 milyar. Perusahaan swasta Y (Dirut
N) melakukan suatu rekayasa kerjasama dalam usaha perdagangan
dengan perusahaan X (tanpa dokumen perjanjian kerjasama), yaitu
memanfaatkan uang tabungan secara tidak benar dengan cara sebagai
berikut :

1. M menandatangani blanko formulir aplikasi pemindahbukuan dan aplikasi


untuk pembukaan deposito.
2. N bersama A (staff M) dari perusahaan X menyampaikan formulir aplikasi
tersebut ke Cabang Bank B.
3. Pimpinan (O) Cabang Bank B pada lembar pertama formulir aplikasi
pemindahbukuan mengisi nomor, nama pemilik rekening M QQ perusahaan
X dan penerima (Benefiary) adalah rekening atas nama perusahaan Y
senilai Rp 20 milyar. Sedangkan pada lembar tindasan ke 2 diisi deposito
atas nama M QQ perusahaan X.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
4. Pimpinan (O) Cabang Bank B melengkapi redaksi
pada lembar pertama formulir aplikasi pembukaan
deposito, yaitu pemilik deposito adalah M dengan
nilai 750 juta dengan sumber dana diisi cek atas
nama perusahaan Y. Sedangkan pada lembar
tindasan ke 2 diisi angka sebesar Rp 20 milyar
dengan sumber dana diisi debit rekening M QQ
perusahaan X.
5. Customer sevice menerbitkan bilyet deposito
dengan No. seri WWW866 yang telah dibubuhi
materai tapi belum dicetak nominalnya dan belum
ditandatangani, yang kemudian diserahkan
kepada O untuk mendapatkan persetujuan.
6. Sebelum nominal pada bilyet deposito No.
WWW866 dicetak, O menukar bilyet deposito asli
tersebut dengan blanko bilyet deposito palsu dari
N. Bilyet deposito asli diserahkan kepada N untuk
dijadikan deposito palsu dengan nominal Rp 20
milyar. Bilyet deposito palsu dari N dengan
tembusan milik bilyet deposito asli dicetak dengan
sistim komputer dengan nilai Rp 750 juta sesuai
jumlah setoran yang diterima bank.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
7. O kemudian menyerahkan bilyet deposito palsu No. WWW866 dengan nilai
Rp 750 juta kepada N dan lembar pertama aplikasi pembukaan deposito
diserahkan kepada customer service. Sebaliknya O menerima dari N bilyet
deposito asli yang sudah diisi dengan nilai nominal Rp 20 milyar.
8. O menyerahkan bilyet deposito dengan nominal Rp 20 milyar berikut
tindasan lembar ke 2 aplikasi pemindahbukuan dan tindasan lembar kedua
aplikasi pembukaan deposito kepada M.
9. Pada saat akan dilakukan pencairan deposito oleh perusahaan X setelah
beberapa kali diperpanjang ternyata deposito tersebut tidak dapat dicairkan
karena bilyet deposito tersebut tidak tercatat dalam pembukuan bank.
10. Sebagian besar uang tabungan milik perusahaan X tersebut telah
dipergunakan untuk kepentingan pribadi N dan sebesar Rp 2,5 milyar
diberikan kepada O.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

CONTOH KASUS
PERBANKAN

PENYIMPANGAN PEMBERIAN FASILITAS


PEMBIAYAAN (KREDIT) BANK UNTUK
KEPEMILIKAN KIOS DENGAN CARA
SEOLAH-OLAH SELURUH BANGUNAN
KIOS TERJUAL HABIS PADAHAL CALON
PEMBELI KIOS ADALAH FIKTIF

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
URAIAN PENGUNGKAPAN
FAKTA/MODUS OPERANDI
1. Investor membangun sejumlah kios dalam tahun 2010 yang akan
dipasarkan kepada peminatnya, namun letaknya kurang strategis.
2. Investor tersebut melakukan kerjasama dengan suatu Bank untuk
mendapatkan pemberian fasilitas pembiayaan (kredit) untuk kepemilikan
kios dan untuk selanjutnya bangunan kios dijual kepada Bank dimaksud.
3. Persyaratan yang tercantum dalam kerjasama antara Investor dan Bank
tersebut antara lain Investor diwajibkan mencari calon nasabah (pembeli
kios) dan nasabah wajib bayar DP sebesar 30% kepada Investor sedangkan
sisanya sebesar 70% merupakan pinjaman Bank kepada para nasabah
yang akan diangsur selama 10 tahun.
4. Mengingat letak bangunan kios tersebut kurang strategis, Investor kesulitan
mencari calon pembelinya (nasabah). Dalam rangka untuk mengurangi
resiko atas biaya investasi yang telah dikeluarkan, maka Investor
merekayasa dan menginformasikan ke Bank sebagai dasar pemrosesan
pinjaman nasabah seolah-olah seluruh kios telah terjual habis (nasabah
fiktif) dengan cara :

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
1) Dua nasabah membeli satu kios.
2) Jumlah fisik kios yang dibangun/tersedia
hanya sejumlah 200 kios, jauh dibawah yang
tercantum dalam daftar nasabah yang telah
membeli sejumlah 500 kios.
3) Data pembayaran DP nasabah sebesar 30%
adalah fiktif
5. Berdasarkan data yang disampaikan oleh
Investor (sebagai Avalist), tanpa analisis dan
pengecekan lebih lanjut pejabat Bank yang
terkait langsung memproses permohonan
fasilitas pembiayaan tersebut dan memberikan
persetujuan pinjaman sebesar Rp 200 Milyar
untuk sejumlah 500 kios dengan masa
pinjaman selama 10 tahun
6. Dari catatan Bank terlihat adanya pembayaran
angsuran pinjaman dari para nasabah hanya
sampai angsuran ke 3 sebesar Rp 5,1 Milyar
dan untuk seterusnya pinjaman tersebut macet.
Pembayaran angsuran pinjaman dari nasabah
dimaksud ternyata dilakukan oleh Investor
dengan dananya sendiri.
7. Beberapa pejabat Bank terkait menerima uang
pelicin dari investor sebesar Rp 1.7 Milyar.
Lakukan Penelaahan Kasus Tersebut
Nasibdengan Analisis
Padmomihardjo 5W + 1H
– Presentation 2007
2008
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

CONTOH KASUS

KASUS PENGADAAN BARANG


YANG DILAKUKAN DENGAN CARA
MEMALSUKAN DOKUMEN,
REKAYASA EVALUASI LELANG,
SPESIFIKASI TIDAK SESUAI
DENGAN KONTRAK

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

PENGUNGKAPAN FAKTA/MODUS OPERANDI ATAS FRAUD


PENGADAAN BARANG PADA SUATU INSTANSI PEMERINTAH”
Pada suatu Instansi Pemerintah, telah terjadi penyimpangan/
pelanggaran dalam proses pengadaan barang “X” senilai Rp 2,5 milyar
dalam tahun 200A yang mengakibatkan kerugian instansi yang
dilakukan sebagai berikut :
1. Penyusunan Owner Estimate sebesar Rp 2,7 milyar tanggal …… mengacu
pada informasi harga yang diberikan oleh calon pemenang lelang.
2. Panitia lelang bekerja sama memalsukan pengumuman lelang dalam mass
media yang dilakukan tanggal ………………
3. Peserta lelang berjumlah 10 perusahaan, dan berdasarkan evaluasi panitia
lelang tanggal …………… ternyata 7 perusahaan gugur (tidak memenuhi
syarat) melalui suatu rekayasa sehingga hanya 3 perusahaan yang
memenuhi syarat dengan urutan sebagai berikut:

1) A : Rp 2,5 milyar
2) B : Rp 2,57 milyar
3) C : Rp 2,68 milyar

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2
27 Juni 2014

4. Jaminan tender sebagian besar peserta lelang menggunakan bank yang sama
dengan nomor dokumen yang berurutan. Dalam dokumen surat penawaran
perusahaan A, B, dan C diparaf oleh orang yang sama yaitu “P”, yang ternyata
merupakan pemilik perusahaan A, B, dan C.
5. Pimpinan Instansi Pemerintah (Q) atas dasar usulan panitia lelang memutuskan
dan menunjuk pemenang lelang dengan surat No. ….. tanggal .…. yaitu
perusahaan A dengan nilai penawaran sebesar Rp 2,5 milyar antara lain dengan
pertimbangan telah sesuai spesifikasi yang ditetapkan dan masih berada di
bawah nilai OE, dan kemudian dituangkan dalam kontrak No. …. tanggal ……
6. Barang “X” telah diserahkan kepada Instansi Pemerintah dengan Berita Acara
Serah Terima No. ……….. tanggal ………. dan dicatat bahwa spesifikasi barang
“X” sesuai kontrak. Namun demikian ternyata secara fisik spesifikasi barang
yang diserahkan tersebut berbeda dengan yang disepakati dalam kontrak.
Dalam hal ini pihak user tidak berusaha menolak barang dimaksud.
7. Harga pasar barang “X” dengan spesifikasi yang salah tersebut hanya berkisar
Rp 1,1 milyar.
8. Diketahui adanya pemberian uang pelicin kepada pimpinan Instansi Pemerintah
(Q), panitia lelang, kepala bagian gudang dan user secara keseluruhan
mencapai senilai Rp 800 juta.

Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008


2007
Pelatihan Fraud Auditing 2 SELESAI
dan
27 Juni 2014

TERIMA KASIH

SELESAI
dan
TERIMA KASIH

SELESAI
dan
TERIMA KASIH

Anda Puas
Beritahu Teman

Anda Tidak Puas


Beritahu Kami

44
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
2007

Anda mungkin juga menyukai