Ibu dadah itulah namanya adalah seorang calon ibu yang sangat menantikan kelahiran bayinya.dan
bapak dedih seorang buruh di perusahaan swasta di daerahnya.
Pada suatu hari terpatnya hari minggu ibu dadah hendak berkonsultasi tentang usia kehamilannya yang
sudah menginjak prediksi bulan kelahirannya.
Ibu dadah yang di antar oleh suaminya datang ke bidan dekat rumahnya.
Ibu dadah : " saya agak sedikit cemas bu bidan, karna mungkin sudah dekat waktunya untuk
melahirkan"
Bidan : " tentu bu dadah, pasti ibu akan merasakan cemas karna ini merupakan kehamilan pertama
Ibu...."
Ibu dadah : " lalu apa yang harus saya lakukan bu bidan?"
Bidan : " tidak perlu cemas ibu, ibu dadah hanya perlu tetap tenang, istirahat yang cukup jangan
Terlalu melakukan aktivitas yang berat dan saran dari saya ibu dadah harus sering
berjalann
Ibu dadah : " iya ibu bidan setiap pagi saya suka berjalan-jalan di halaman rumah."
Bidan : " iya ibu bagus kalau seperti itu, dan untuk bapak tolong perhatikan ibu, jika ibu sudah
merasakan mulas tolong segera bawa ke Rumah sakit atau bidan terdekat."
Pak dedih : " baik bubidan pasti saya akan siap siaga mendampingi istri saya."
Ibu dadah : " baik kalau begitu terimakasih bu bidan selamat siang."
Bidan : " sama sama ibu dadah semoha lancar dan selamat."
Di kemudia hari ibu dadah dan bapak dedih tengah bercengkrama di teras depan rumah, sambil
menikmati susasana pagi hari yang cerah, udara yang sejuk dengan kicauan burung-burung yang
bersautan.
Mereka tengah bercengkrama tentang ketidak sabarannya menyambut anak pertama yang akan
segera lahir. Dan tak di sangka di tengah perbincangan hangat terjadi sebuah tragedi.
Pak dedih : " ibu jika nanti anak kita lahir ibu ingin beri nama siapa?"
Ibu dadah :" menurut ibu jika anak kita perempuan ibu ingin beri nama dedeh pak, dan jika anak kita
lahir
Pak dedih : " ah kalau bapak terserah ibu saja mau di beri nama apa pun juga yang terpenting nanti
bayi
Bayi kita lahir dengan selamat dan sehat." (Sambil mengelus perut ibu)
Ibu dadah : " amin pak semoga yaaaa.... oh ya bapak ingin ibu buatkan kopi atau teh?"
Pak dedih : " ah tidak usah bu biar nanti saja bapak buat kopi sendiri, biar ibu duduk santai saja disini."
Ibu dadah :" tidak apa apa pak, ibu kuat kok"
Pak dedih : " yasudah kalau begitu ibu pelan pelan ya kalannya"
Ibu dadah :" iya pak ( sambil berdiri dan menuju ke dapur)
Pak dedih :" yaampun ibu ( muka panik dan langsung berlari ke dapur) aduh ibu
Tidak apa apa ? ( melihat gelas pecah berserakan dan merangkul si ibu)
Ibu dadah :" tidak pak ibu hanya kaget tadi gelasnya kesenggol terus pecah"
Pak dedih :" untung ibu tidak apa apa , sudah bapak bilangkan biar bapak saja
Pak dedih :" tidak apa apa (sambil mengelus rambutnya) tunggu saja ibu di luar"
Begitulah keluarga bapak dedih dan ibu dadah yang harmonis, kelauarga yang penuh kasih sayang
dan saling mengerti satu sama lain.
Selang beberapa hari setelah itu kebahagiaan pun bertambah ibu dadah mulai merasakan mules,
dirasakan setiap sepuluh menit sekali, apakah ini pertanda bahwa ibu dadah akan segera melahirkan?
Keadaan hari itu nampak sangat panik dan pak dedih pun bergegas membawa bu dadah ke Rumah Sakit.
Ibu dadah :" aduuh pak perut ibu mules sepertinya ibu akan melahirkan"
Bapak dedih :" aaduuhh adduhh tenang bu tenang ( sambil panik ) bapak pesan grab tunggu dulu...
Gojek :" laaaahhh..... pintu mana pak? Pintu kamar mandi? Pintu kamar saya? Pintu liang lahat
Pintu maaf atau pintu hati pak? Macam mana ini banyak kali pintu ini pak" (belagak
bingung)
Pak dedih :" suami aduh mass jangan becanda... didepan pintu rumah saya ini mas, cepat"
Gojek :" iyaa mohon maaf, kao bilang depan pintu bingung aku , saya sudah sampai gang ini"
Pak dedih :" yasudah tunggu mas saya ke sana sekarang" (membawa ibu dadah ke sana)
Ibu dadah :" cepat pak aduuhh aduuhhh ( sambil ngos ngosan)
Pak dedih :" cepat mas antar kami ke ke klinik budiluhur, istri saya sudah tidak kuat ( sambil naik ke
motor)
Pada saat itu juga ibu dadah di bawa ke klinik sehat budiluhur menggunakan ojek online namun
di tengah perjalanan mas mas gojek ini memberhentikan kendaraannya dan menyatakan ketidak
sanggupannya membawa penumpang yang hendak melahirkan.
Tak lama dari itu supir gojek menyaran kan kepada bapak dedih untuk membawa istrinya dengan
ambulance motor yang yang sangat praktis, pak dedih pun menyetujuinya dan taklama mereka pun
sampai di klinik budiluhur dan bu dadah segera di tangani tim medis.
(Ambulance motor menuju klinik, dan tiba lah di klinik tujuan)
Petugas ambulance :" (membantu bu dadah turun dari ambulance motor dan memindahkan ke kursi
roda)
Perawat 2 :" istri bapak akan di tangani oleh bidan dan tim dengan baik pak tenang saja,
Perawat 2 :" baik pak, perlengkapan bayi sudah di bawa? Kalau di bawa nanti serahkan
kepada
Suster yang tadi membawa istri bapak dan silahkan bapak tunggu di sepan
ruangan
Bersalin"(menunjuk ke ruangan)
Di tengah kehawatiran bapak dedih yang menantikan kelahiran bayinya dengan harap harap
cemas, sendari menanti di depan ruang bersalin . Sambil bolak balik menantikan saat saat kelahiran .
Satu jam setelah lama menanti akhirnya suara tangisan bayi pun terdengar dan pecahlah sudah
kekhawatiran bapak dedih menjadi haru saat sang buah hati akhirnya terlahir di dunia.
Pak dedih :" iya saya sus, gimana istri saya sus bayi saya baik baik saja kan?"
Perawat 1 :" selamat pak bayi bapak berjenis kelamin perempuan cantik dan sehat, istri
Pak dedih pun masuk dan mengazani sang putri, dengan raut wajah bahagia karena sang bayi di
nanti nanti telah hadir akan mewarnai hidup mereka berdua, isak tangis, tawa akan meramaikan rumah
mereka.
Setelah itu hari hari di lalui dengan cepat tak terasa sejak hari kelahiran putri mereka yang diberi
naman Dedeh beranjak dewasa, tujuh belas tahun pun berlalu dedeh yang berparas cantik dan berhati
mulia telah lulus SMA dan akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.
Temen dedeh (cowo) :" gak kerasa ya genk kita barengan selama 3 tahun dan sekarang kita lulus
bareng"
Temen dedeh (cewe) :" iya gak nyangka kita udah lulus lagi, eh BTW kalian mau lanjutin kemana nih?"
Temen dedeh ( cewe ) :" kita barengan yu kalian mau ngambil jurusan apa?"
Dedeh :" aku kayanya perlu ngobrol dulu deh sma ibu dan bapak"
Dedeh merasa bingung akan kemana melanjutkan sekolahnya kelak, sepulang pembagian
kelulusannya pada saat makan malam dedeh pun membincangkan kemana dia akan melanjutkan
sekolahnya.
Dedeh :" pak,, bu,, dedeh masih bingung kemana harus melanjutkan sekolah, teman teman
Teman teman dedeh mereka sudah punya tujuan dedeh masih bingung"
Ibu dadah :" nak sayang apapun nanti jurusan yang kamu pilih ibu pasti akan mendukung dan
Pak dedih :" kalau bapak ingin kamu jadi seorang bidan atau perawat nak karna bapak lihat
kamu
Kamu cocok dalam bidang kesehatan, dan juga jika kamu setuju menjadi seorang
Tenaga kesehatan itu sangat mulia dan jika nanti kami sudah tua kamu bisa merawat
Kami"
Ibu dadah :" benar nak tapi sekali lagi ibu bilang apa pun yang akan kamu pilih nanti ibu dan
Bapak akan selalu mendukun dan mendoakan yang terbaik"
Deseh :" baik lah bu pak dedeh akan pikirkan dahulu "
Setelah itu beberapa tahun kemudian dedeh yang kala itu masih bingung akan kemana
melanjutkan sekolahnya kini sudah berbangga telah lulus menjadi seorang tenaga kesehatan yang
profesional dan dedeh pun menyadari bahwa apa yang orang tua arahkan akan selalu membawa kepada
hal yang terbaik, dan dedeh pun merasa beruntung karena dia menjadi anak yang ber bakti pada orang
tuanya.