Anda di halaman 1dari 4

Penawaran

DAFTAR PERATURAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA, 2011


Juli 2011

Pertumbuhan rumah sakit (RS) di Indonesia cukup tinggi dalam kurun sepuluh tahun ini. Namun,
pertumbuhan tersebut tidak berbanding lurus dengan kualitasnya. Dari 1.354 rumah sakit di Indonesia,
yang terakreditasi baru 534 unit RS atau sekitar 41,33 persen. Menurut Menteri Kesehatan Endang
Rahayu Sedyaningsih, pada 2001 jumlah RS pemerintah di Indonesia sebanyak 598 unit. Pada akhir 2008
sudah mencapai 655 unit. Demikian juga pertumbuhan RS swasta. Pada 2001 baru sebanyak 580 unit,
namun pada akhir 2008 jumlahnya sudah menyalip RS pemerintah, yang mencapai 699 unit.
Hingga saat ini jumlah rumah sakit di Indonesia yang melakukan akreditasi belum mencapai 50%.
Pengelola RS baik RS pemerintah maupun swasta, masih enggan melaksanakannya. Sampai akhir 2009,
baru sekitar 41,33% atau 534 unit RS yang terakreditasi dari jumlah 1.334 unit RS di Indonesia. UU No
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit tegas menyatakan seluruh rumah sakit wajib akreditasi yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanannya.
Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) memperkirakan, layanan kesehatan akan bersaing ketat
setelah adanya China-ASEAN Free Trade Area. Dengan berlakunya ACFTA, maka akan semakin banyak
didirikan RS swasta dan membanjirnya dokter asing. Berdasarkan Data terbaru Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) Departemen Kesehatan, jumlah dokter
yang ada saat ini sekitar 11.865 orang, sedangkan perkiraan kebutuhan dokter untuk seluruh wilayah
Indonesia sebanyak 13.958 orang, masih kekurangan tenaga dokter sekitar 2.000 orang. Sementara itu,
jumlah bidan yang ada di Indonesia mencapai 57.489 orang, sedangkan kebutuhan tenaga tersebut
106.829 orang.
Pada tahun 2006, ada sekitar 385 item obat yang harga eceran tertingginya ditetapkan dan jumlahnya
terus bertambah hingga 453 item di tahun 2010. Khusus obat generik bermerek dagang, pemerintah
sebatas mengendalikan di fasilitas kesehatan pemerintah. Jika obat generik tidak tersedia, fasilitas
kesehatan pemerintah dapat menggunakan obat generik merek dagang dengan harga maksimal tiga kali
lipat harga obat generik dengan International Nonproprietary Name INN. Sedangkan saat ini, terdapat
sekitar 13.000 macam obat yang beredar di Indonesia. Obat generik bermerek dagang di pasaran
harganya dapat mencapai 12 kali lipat dari harga obat generik dengan nama (INN) untuk jenis obat yang
sama.
Ketersediaan obat generik rata-rata 12,8 bulan, padahal idealnya 18 bulan sehingga ketersediaan terjamin
saat proses pengadaan berlangsung. Di Indonesia Timur, ketersediaan obat rata-rata 10,4 bulan. Obat bisa
berbulan-bulan kosong sampai pengadaan berikutnya. Ke depan, pemerintah tidak hanya memikirkan
penurunan harga obat serendah-rendahnya, tetapi juga keberlangsungan produksi obat tersebut.
Di tengah persaingan dunia pengobatan saat ini, setiap manajemen rumah sakit perlu mengetahui dan
memahami berbagai peraturan yang berlaku. Untuk itu, PT Media Data Riset berusaha membantu para
stakeholders kesehatan dengan menyediakan Kumpulan Peraturan Rumah Sakit dan Kesehatan di
Indonesia.
Daftar Peraturan Rumah Sakit di Indonesia 2011 ini, disusun dalam bentuk buku setebal 859 halaman (2
buku) dan kami tawarkan seharga Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per-copy untuk versi Bahasa
Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media Data Riset melalui
Telepon (021) 809-6071,809 3140, Fax (021) 809-6071, atau email : info@mediadata.co.id. Formulir
pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.
Jakarta, Juli 2011
PT Media Data Riset

Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si


Direktur Utama
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA, 2011
Juli 2011

1. PEDAHULUAN 3.8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


2. PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT Indonesia Nomor HK.03.01/Menkes/
2.1. Perkembangan Jumlah Rumah Sakit 146/I/2010 Tentang Harga Obat Generik
2.1.1. Rumah Sakit berdiri di tahun 2008 Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
2.1.2. Rasio jumlah tempat tidur RS, 3.9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
2005- 2008 Indonesia Nomor HK03.01/MENKES/
2.2. Peranan Rumah Sakit Pemerintah 159/I/2010 Tentang Pedoman Pembinaan
2.3. Keberadaan Rumah Sakit Masih Dan Pengawasan Penggunaan Obat
Terkonsentrasi di Pulau Jawa Generik Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2.4. Anggaran Bidang Kesehatan 2008– 2010 Pemerintah
2.5. Rumah Sakit Swasta
3.10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2.5.1. Rumah Sakit Swasta Minta
Indonesia Nomor 161/MENKES/
Keringanan
PER/I/2010 Tentang Registrasi Tenaga
2.5.2. Perlukan Intervensi Pemerintah
Kesehatan
dalam Menyiapkan RS Swasta
2.6. RS Berstandar Internasional 3.11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2.7. Keberadaan Dokter di Indonesia Indonesia Nomor 299/MENKES/PER/
2.8. Obat Generik II/2010 Tentang Penyelenggaraan
2.8.1. Penyesuaian Harga Obat Generik Program Internsip Dan Penempatan
2010 Dokter Pasca Internsip
2.8.2. Produsen obat generik 3.12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2.8.3. Potensi Pasar Obat Indonesia Nomor 317/MENKES/PER/
2.8.4. Pasar Obat 2010 III/2010 Tentang Pendayagunaan Tenaga
2.8.5. Obat Askes Kesehatan Warga Negara Asing Di
Indonesia
3. DAFTAR PERATURAN 3.13. Peraturan Menteri Kesehatan Repubuk
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Indonesia Nomor: 653/MENKES/PER/
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan VIII/2009 Tentang Rumah Sakit
Indonesia Kelas Dunia.
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah 3.14. Peraturan Menteri Kesehatan Ri Nomor
Sakit 741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang
3.3. Undang-Undang Republik Indonesia
Kesehatan Di Kabupaten/Kota
Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran 3.15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
1 TAHUN 2002 Tentang Pedoman
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pelayanan
Rumah Sakit Daerah
Darah
3.16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Indonesia Nomor 1173/MENKES/
Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Jenis
PER/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi
Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Dan Mulut
Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Departemen Kesehatan 3.17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1197/MENKES/
3.6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
SK/X/2004 Tentang Standar Pelayanan
Indonesia Nomor 1109/MENKES/
Farmasi Di Rumah Sakit
PER/IX/2007 Tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Komplementer-Alternatif Di 3.18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia Nomor: 269/MENKES/
PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
3.7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/ 3.19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
068/I/2010 Tentang Kewajiban Indonesia Nomor 780/MENKES/PER/
Menggunakan Obat Generik Di Fasilitas VIII/2008 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Pemerintah Pelayanan Radiologi
3.20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik 3.29. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 512/MENKES/ Indonesia Nomor 330/MENKES/
PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik Dan PER/II/2011 Tentang Pedoman Deteksi
Pelaksanaan Praktik Kedokteran Dini Gangguan Pemusatan Perhatian Dan
3.21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Serta
Indonesia Nomor 1419/MENKES/ Penanganannya
PER/X/2005 Tentang Penyelenggaraan 3.30 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Praktik Dokter Dan Dokter Gigi Indonesia Nomor 416/MENKES/
3.22 Peraturan Menteri Keuangan Nomor PER/II/2011 Tentang Tarif Pelayanan
101/PMK.04/2007 Tentang Pembebasan Kesehatan Bagi Peserta PT ASKES
Bea Masuk Atas Impor Peralatan Dan (Persero)
Bahan Yang Digunakan Untuk 3.31. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Mencegah Pencemaran Lingkungan Indonesia Nomor 417/MENKES/
3.23. Keputusan Menteri Kesehatan Republik PER/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi
Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/ Rumah Sakit
VIII/2003 Tentang Indikator Indonesia 3.32. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Sehat 2010 Dan Pedoman Penetapan Indonesia Nomor 519/MENKES/
Indikator Provinsi Sehat Dan PER/III/2011 Tentang Pedoman
Kabupaten/Kota Sehat Penyelenggaraan Pelayanan
3.24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di
Indonesia Nomor 147/MENKES/ Rumah Sakit
PER/I/2010 Tentang Perizinan Rumah 3.33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Sakit Indonesia Nomor 631/MENKES/
3.25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik PER/III/2011 Tentang Petunjuk Teknis
Indonesia Nomor 1636/MENKES/ Jaminan Persalinan
PER/XI/2010 Tentang Sunat Perempuan 3.34. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
3.26. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 706/MENKES/
Indonesia Nomor 340/MENKES/ PER/IV/2011 Tentang Rekrutmen
PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Petugas Kesehatan Haji Indonesia
Rumah Sakit 3.35. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
3.27. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/MENKES/
Indonesia Nomor 1787/MENKES/ PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan
PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Komite Medik Di Rumah Sakit
Publikasi Pelayanan Kesehatan 3.36. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
3.28. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/MENKES/
Indonesia Nomor 210/MENKES/ PER/V/2011 tentang Pedoman
PER/I/2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Bantuan Operasional Kesehatan Masyarakat

***
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV, No. 12 A WS
Cawang–UKI, Jakarta 13630
Phone : (021) 809 6071, 809 3140
Fax : (021) 809-6071, e-mail : info@mediadata.co.id

PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA, 2011
Juli, 2011

Edisi Bahasa Indonesia

Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat

Telepon Fax :
Tanda Tangan

Tanggal
Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.000.000 (empat juta rupiah )

Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)


Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)

Pembayaran ( √ ) :

Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai