Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal
15 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan
bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikanpada tanggal 3 Juni 1947.
Perkembangan
Dari tahun 1950 hingga 1960-an Republik Indonesia berjuang untuk mempertahankan persatuan negara terhadap pemberontakan
lokal dan gerakan separatis di beberapa provinsi. Dari tahun 1948 hingga 1962, TNI terlibat dalam perang lokal di Jawa Barat, Aceh,
dan Sulawesi Selatan melawan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), sebuah gerakan militan yang bertujuan mendirikan
negara Islam di Indonesia. TNI juga membantu menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan pada tahun 1963. Kolonel Bayu
Dari tahun 1961 sampai 1963, TNI terlibat dalam operasi militer untuk pengembalian Irian Barat ke Indonesia, dari tahun 1962-1965
TNI terlibat dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia.
Indonesia mengembangkan hubungan baik denganUni Soviet pada periode tahun 1961-1965. Uni Soviet memberikan 17 kapal untuk
Angkatan Laut Indonesia. Kapal terbesar yang diberikan adalah kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan bobot mati 16.640 ton,
sangat besar juga dibandingkan dengan kapal korvet kelas Sigma yang hanya 1.600 ton. Indonesia memperoleh 12 kapal selam kelas
Whiskey ditambah 2 kapal pendukung. Di Angkatan Udara Indonesia memiliki lebih dari seratus pesawat militer, 20 supersonik
MiG-21s, 10 supersonik MiG-19, 49 MiG-17 dan 30 MiG-15.
Pada masa Orde Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa, TNI ikut serta dalam dunia politik di Indonesia. Keterlibatan militer dalam
politik Indonesia adalah bagian dari penerapan konsep Dwifungsi ABRI yang kelewat menyimpang dari konsep awalnya.[9] Pada
masa ini banyak sekali orang-orang militer ditempatkan di berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan. Di lembaga legislatif,
ABRI mempunyai fraksi sendiri di Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang anggota-anggotanya
diangkat dan tidak melalui proses pemilu, disebut dengan Fraksi ABRI atau biasa disingkatABRI.
F [10]
Dari tahun 1970 hingga tahun 1990-an militer Indonesia bekerja keras untuk menekan gerakan separatis bersenjata di provinsi Aceh
dan Timor Timur. Pada tahun 1991 terjadi Peristiwa Santa Cruz di Timor Timur yang menodai citra militer Indonesia secara
internasional. Insiden ini menyebabkan Amerika Serikat menghentikan dana IMET (International Military Education and Training),
yang mendukung pelatihan bagi militer Indonesia.
Era reformasi
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, gerakan demokratis dan sipil tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik
di Indonesia. Sebagai hasilnya, TNI pada masa ini telah mengalami reformasi tertentu, seperti penghapusan Dwifungsi ABRI.
Reformasi ini juga melibatkan penegak hukum dalam masyarakat sipil umum, yang mempertanyakan posisi polisi Indonesia di
bawah payung angkatan bersenjata. Reformasi ini menyebabkan pemisahan kepolisian dari militer. Pada tahun 2000, Kepolisian
Negara Republik Indonesiasecara resmi kembali berdiri sendiri dan merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer. Nama resmi
militer Indonesia juga berubah dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi kembali Tentara Nasional Indonesia
(TNI). Di bentuklah 3 peraturan perundang-undangan baru yaitu UU 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
UU no. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Calon Panglima TNI
saat ini harus diajukan Presiden dari Kepala Staf Angkatan untuk mendapat persetujuan DPR. Hak politik TNI pun dihilangkan serta
dwifungsi ABRI dihilangkan.
Tugas pokok TNI saat ini dapat berupaoperasi militer untuk perangatau operasi militer selain perang, yaitu untuk :
Setelah darurat militer Aceh 2003-2004 & tsunami Aceh tahun 2004, pemerintah Amerika Serikat menghentikan embargo suku
cadang yang telah berjalan terhadap senjata yang tidak mematikan dan kendaraan militer, untuk mendukung upaya kemanusiaan di
daerah yang terkena dampak tsunami di Aceh dan Nias. Sejak itu, Angkatan Udara Indonesia telah menandatangani kesepakatan
untuk membeli lebih banyak pesawat angkut C-130. Pada tanggal 22 November 2005, Amerika Serikat mengumumkan bahwa
hubungan militer dengan Indonesia akan dipulihkan secara penuh. Keputusan ini mengakhiri enam tahun larangan penjualan senjata
Amerika Serikat ke Indonesia.[12]
Pada tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2009 tentang pengambilalihan aktivitas bisnis TNI. Semua bisnis
TNI akan dikelola oleh sebuah badan khusus yang akan didirikan yang merupakan amanat dari Undang Undang No.34/2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia (TNI).[13]
Doktrin
Pada masa TNI digabung dengan POLRI menggunakan doktrin Catur Dharma Eka Karma yang disingkat dengan CADEK. Seiring
berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan
doktrin Catur menjadi Tri setelah terpisahnya POLRI dari ABRI.
Berdasarkan Surat KeputusanPanglima TNI nomor Kep/21/I/2007, pada tanggal12 Januari 2007, doktrin TNI ditetapkan menjadiTri
Dharma Eka Karma yang disingkat denganTRIDEK.[14]
1. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia;
2. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuangmenegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak
mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya;
3. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan ndonesia
I yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan
daerah, suku, ras, dan golongan agama; dan
4. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak
berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi,
supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Organisasi
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia berada di bawah koordinasi dengan Presiden RI. Perwira paling senior di Mabes TNI,
Panglima TNI, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Jenderal, Laksamana atau Marsekal memimpin TNI di bawah
Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden no. 10 tahun 2010 yang sudah diubah menjadi Peraturan Presiden no. 62 tahun 2016,
Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
Unsur Pimpinan
Artikel utama: Panglima Tentara Nasional Indonesia
Jabatan tertinggi di Tentara Nasional Indonesia adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia, yang biasanya dijabat oleh Jenderal
berbintang empat. Saat ini TNI dipimpin oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang sudah menjabat sejak 8 Desember 2017 yang
dilantik langsung oleh PresidenJoko Widodo
Unsur Pelayanan
1. Satuan Komunikasi dan Elektronika Tentara Nasional Indonesia (Satkomlek TNI)
2. Pusat Pengendalian Operasi Tentara Nasional Indonesia (Puskodalops TNI)
3. Sekretariat Umum Tentara Nasional Indonesia (Sentum TNI)
4. Detasemen Markas Markas Besar T entara Nasional Indonesia (Denma Mabes TNI)
Kekuatan
Mulai tahun 2010 pemerintah Indonesia berusaha untuk memperkuat TNI agar mencapai standar kekuatan pokok minimum (bahasa
Inggris: Minimum Essential Force (MEF)). MEF dibagi menjadi tiga tahap rencana strategis sampai tahun 2024. Pada awalnya
pemerintah menganggarkan Rp156 triliun untuk penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI pada periode MEF 2010-
2014.[15][16][17]
Tabel di bawah adalah data mengenai kekuatan angkatan bersenjata Indonesia pada tahun 2006 dengan beberapa data yang telah
diperbaharui sesuai dengan kondisi terkini:
Jumlah prajurit: 369.389[18] personel
TNI Angkatan Darat TNI Angkatan Laut TNI Angkatan Udara
Anggaran
Setiap tahun TNI memperoleh anggaran yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat melalui APBN. Berbeda dengan Polri yang
menerima anggaran langsung untuk 1 unit organisasi (Mabes Polri), anggaran yang dialokasikan untuk TNI tidak langsung digunakan
untuk TNI sendiri, tetapi harus dibagi kepada 5 unit organisasi, yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan
TNI AU.[20]
[21]
Pada tahun 2014, Pemerintah Indonesia mengalokasikan 83,4 triliun untuk Kementerian Pertahanan dalam RAPBN.
Tahun Anggaran
Anggaran (IDR)
Fiskal (USD)
USD2,5
2005 Rp21,97 triliun
miliar
USD2,6
2006 Rp23,6 triliun
miliar
USD3,4
2007 Rp32,6 triliun
miliar
USD3,8
2008 Rp36,39 triliun
miliar
USD3,3
2009 Rp33,6 triliun
miliar
USD4,47
2010 Rp42,3 triliun
miliar
Tentara Nasional Indonesia
USD5,2
2011 Rp47,5 triliun
miliar
USD7,5
2012 Rp64,4 triliun
miliar
USD8,44
2013 Rp81,8 triliun[22]
miliar
USD8,5
2014 Rp83,4 triliun[23]
miliar
Rp102,3 triliun[24]
2015 (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara T
ahun
Anggaran 2015/APBN Perubahan Tahun 2015)
Rp99,6 triliun[3]
2016 (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia
Tahun Anggaran 2016)
Industri
Daftar perusahaan industri militer alutsista dan produksinya
Lihat pula
Kapal Perang TNI AL
Daftar operasi militer dan non-militer TNI
Kementerian Pertahanan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Badan Intelijen Negara
Badan Nasional Penanggulangan T erorisme
Badan Keamanan Laut
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
Badan Nasional Pengelola Perbatasan
Referensi
1. ^ a b c "Military Strength of Indonesia". GlobalFirepower.com. Diakses tanggal 2 Januari 2014.
2. ^ "Ongoing Operations". www.pkc-indonesia.mil.id. Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian T entara Nasional
Indonesia. Diakses tanggal 8 Januari 2014.
3. ^ a b Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI. "Informasi APBN
Tahun 2016" (PDF). Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 22 Juni 2015.
4. ^ "Inilah Anggaran Pertahanan Indonesia Hingga 2019". angkasa.co.id. 26 April 2016. Diakses tanggal 22 Juni 2016.
5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t "SIPRI Military Arms Transfers Database". SIPRI.org. Stockholm International
Peace Research Institute. Diakses tanggal 2 Januari 2014.
6. ^
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi Markas Besar TNI Wikisource memiliki
(Indonesia) Situs web resmi TNI Angkatan Darat naskah sumber yang
(Indonesia) Situs web resmi TNI Angkatan Laut berkaitan dengan artikel
(Indonesia) Situs web resmi TNI Angkatan Udara ini:
(Indonesia) Situs web resmi Kementerian Pertahanan RI Undang-Undang Nomor
34 Tahun 2004