Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALISIS KURIKULUM 1994 DAN SUPLEMEN 1999

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum

Dosen Pengampu : Dr. Dafid Slamet Setiana, M.Pd

Disusun oleh :

1. Eka Wahyuni Novianti (2016004045)


2. Syifa Annisatul Kholisyoh (2016004069)
3. Karomahesti Apriliana (2016004086)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2018
KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis curahkan sepenuhnya kehadirat Allah SWT, karena atas
taufik, hidayah, dan kehendak-Nya juga bimbingan Dosen Pengampu penulis diberi
keoptimisan dan keuletan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul Peranan
Kurikulum.

Makalah yang penulis susun ini, berjudul “Analisis Kurikulum 1994 dan Suplemen
1999”, sekecil apapun diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap
berbagai kalangan pembaca. Dalam konteks yang lebih luas, makalah ini diharapkan
mampu memberikan sumbangsih bagi pengembangan keilmuan Pendidikan
Matematika.

Terwujudnya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis menghaturkan banyak terima kasih.
Akhirnya dengan tetap menyadari adanya keterbatasan dan kekurangan, penulis
berharap, mudah-mudahan karya yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 8 November 2018


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan
pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu
kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik
komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun waktu
tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik
yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun
kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah
barang tentu bukan perkara gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam
proses lahirnya sebuah kurikulum
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan
Undang-Undang. Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang
pendidikan, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan
pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian, perkembangan masyarakat, serta
kebutuhan pembangunan. Dengan berlakunya Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka
Kurikulum Sekolah Menengah Umum perlu disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan tersebut.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima
materi pelajaran cukup banyak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Kurikulum 1994 dan Suplemen 1999?
2. Apa saja permasalahan yang muncul pada Kurikulum 1994?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sistem Kurikulum 1994 dan Suplemen 1999.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang muncul dalam kurikulum 1994 dan
solusinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Kurikulum 1994


Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh Prof. Dr. Ing
Wardiman Djojonegoro seorang teknokrat yang menimba ilmu di jerman barat
bersama B. J Habibie. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam kurikulum 1994
adalah yaitu
1. Bersifat objective based curriculum,
2. Nama SMP diganti menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan
SMA diganti menjadi SMU (Sekolah Menengah Umum)
3. Mata pelajaran PSPB dihapus
4. Program pengajaran SD dan SLTA disusun dalam 13 mata pelajaran
5. Program pengajaran SMU disusun dalam 10 mata pelajaran
6. Penjurusan SMA dilakukan di kelas 2 yang terdiri dari program IPA, IPS, dan
Bahasa.

Kurikulum 1994 pada dasarnya dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum


1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima
materi pelajaran cukup banyak.
Pada kurikulum tahun 1994 model administratif disebut dengan model garis
staff atas ke bawah. Karena inisiatif dan gagasan datang dari pemerintah pusat.
Jadi pemerintah pusat yang menyusun kurikulum yang akan dijalankan oleh setiap
satuan pendidikan. Guru hanya sekedar menjalankan apa yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Dalam kurikulum tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai karakter
yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi perkembangan
anak, materi keahlian seperti komputer semakin mendalam, model-model
pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai pokok bahasan.
Intinya pembelajaran matematika saat itu mengedepankan tekstual materi namun
tidak melupakan hal-hal kontekstual yang berkaitan dengan materi. Soal cerita
menjadi sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini diberikan dengan
pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan yang
dihadapi sehari-hari

B. Suplemen 1999
Setelah kurikulum 1994 berjalan selama 5 tahun, direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 14 Juli 1999 menerbitkan
Penyempurnaan Penyesuaian Kurikulum 1994 atau Suplemen GBPP. Hal ini
dilakukan karena adanya tanggapan, kritik, dan saran dari praktisi, pakar, ahli,
serta masyarakat terhadap kurikulum 1994. Tanggapan dan kritik tersebut pada
umumnya berkenaan dengan padatnya isi kurikulum. Kepadatan isi kurikulum
1994 dapat dilihat pada banyaknya mata pelajaran dan juga substansi dari setiap
mata pelajaran. Penyempurnaan yang lain adalah dalam hal materi yang kurang
sesuai, baik dengan tahap perkembangan anak maupun dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan perkembangan iptek. Kurikulum yang berlaku diaggap
kurang mengakomodasi keragaman potensi peserta didik, aspirasi dan peran serta
masyarakat.
Dengan pertimbangan hal tersebut telah dilakukan evaluasi, pengkajian
dokumen dan pelaksanaan kurikulum sebagai bagian dari proses pengembangan
kurikulum dan kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian kurikulum sebagai
upaya untuk menanggapi tuntutan pembangunan nasional dan perkembangan iptek
serta kritik dan saran dari para praktisi, pakar, ahli, dan masyarakat.
Penyempurnaan atau penyesuaian kurikulum 1994 meliputi semua mata pelajaran,
namun alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam satu minggu tidak
mengalami perubahan. Adapun bentuk penyesuaiannya antara lain meliputi:
1. Penghapusan subpokok bahasan
2. Penyederhanaan subpokok bahasan
3. Penggabungan dan pemindahan pokok bahasan
4. Menunda pembahasan materi tertentu pada kelas yang lebih tinggi
5. Menjadikan materi wajib menjadi pengayaan dan sebaliknya
6. Menata urutan dan distribusi pokok bahasan
7. Penyempurnaan kalimat dalam GBPP yang dianggap kurang jelas

C. Karakteristik Kurikulum 1994


Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994,
diantaranya sebagai berikut:
1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat
(berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
3. Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem
kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat
kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan
pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat
sekitar.
4. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik,
dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal
yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan
lebih dari satu jawaban), dan penyelidikan.
5. Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan
kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga
diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
6. Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke
hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
7. Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk
pemantapan pemahaman siswa.

D. Isi dan Struktur Kurikulum 1994


1. Isi Program
Isi kurikulum pendidikan dasar memuat mata pelajaran sebagai berikut.
a. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
b. Pendidikan Agama
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Kerajinan Tangan dan Kesenian
h. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
i. Bahasa Inggris
j. Muatan Lokal

2. Lama Pendidikan
Pendidikan Dasar merupakan pendidikan sembilan tahun yang terdiri
atas program pendidikan enam tahun yang diselenggrakan di SD dan program
pendidikan tiga tahun yang diselenggarakan di SMP.
3. Susunan Program
a. Program Kurikuler
Program kurikuler memuat jenis-jenis mata pelajaran dan disajikan dalam
susunan prgram pengajaran kurikulum.
b. Program Ekstrakurikuler
Kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang
berkaitan dengan program kurikuler serta berupa kegiatan yang lebih
memantapkan pembentukan kepribadian seperti pramuka, usaha
kesehatan sekolah, olahraga, palang merah, dan kesenian.

1) Susunan Program Pengajaran Kurikulum Pendidikan Dasar (SD dan


SLTP)

SEKOLAH DASAR SLTP


Mata I II III IV V VI I II III
Pelajaran
Pendidikan 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Pendidikan 2 2 2 2 2 2 2 2 2
agama
Bahasa Indonesia 10 10 10 8 8 8 6 6 6
Matematika 10 10 10 8 8 8 6 6 6
Ilmu - - 3 6 6 6 6 6 6
Pengetahuan
Alam (IPA)
Ilmu - - 3 5 5 5 6 6 6
Pengetahuan
Sosial (IPS)
Kerajinan Tangan 2 2 2 2 2 2 2 2 2
dan Kesenian
Pendidikan 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jasmani dan
Kesehatan
Bahasa Inggris - - - - - - 4 4 4
Muatan Lokal 2 2 4 5 7 7 6 6 6
(sejumlah mata
pelajaran)
JUMLAH 30 30 38 40 42 42 42 42 42

2) Struktur Program Sekolah lannjutan Tengah Atas Kelas I dan II

Jumlah Jam Pelajaran


Mata Pelajaran Kelas
I II
Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

Pendidikan Agama 2 2
Bahasa dan Sastera 5 5
Sejarah Nasional dan Dunia 2 2
Bahasa Inggris 4 4
Olah raga dan Pendidikan Kesehatan 2 2

Matematika 6 8
Ilmu Pengetahuan Alam
a. Fisika 5 5
b. Biology 4 4
c. Kimia 3 3
Ilmu-Ilmu Sosial
a. Ekonomi 3 3
b. Sosiologi - 2
c. Geografi 2 -
Pendidikan Seni 2 -
Jumlah 42 42

3) Struktur Program Sekolah Menengah Umum (SMU) Kelas III


a) Bahasa
Mata Pelajaran Jumlah Jam Kelas III
Umum
Pancasila dan Kewarganegaraan 2
Pendidikan Agama 2
Bahasa dan Sastera Indonesia 3
Sejarah Nasional dan Dunia 2
Bahasa Inggris 5
Olah raga dan Pendidikan Kesehatan 2
Khusus
Bahasa dan Sastera Indonesia 8
Bahasa Inggeris 6
Bahasa Asing Lain 9
Sejarah Budaya 5
Total 42
b) IPA
Mata Pelajaran Jumlah Jam Kelas III
Umum
Pancasila dan Kewarganegaraan 2
Pendidikan Agama 2
Bahasa dan Sastera Indonesia 3
Sejarah Nasional dan Dunia 2
Bahasa Inggris 5
Olah raga dan Pendidikan Kesehatan 2
Khusus
Fisika 7
Biologi 7
Matematika 8
Total 42

c) IPS
Mata Pelajaran Jumlah Jam Kelas III
Umum
Pancasila dan Kewarganegaraan 2
Pendidikan Agama 2
Bahasa dan Sastera Indonesia 3
Sejarah Nasional dan Dunia 2
Bahasa Inggris 5
Olah raga dan Pendidikan Kesehatan 2
Khusus
Ekonomi 10
Sosiologi 6
Sistem Pemerintahan 6
Antropologi 6
Total 42

E. Kelengkapan Dokumen Kurikulum 1994


Kurikulum 1994 adalah seperangkat dokumen yang terdiri atas beberapa
lampiran. Lampiran-lampiran kurikulum 1994 adalah sebagai berikut:
1. Lampiran 1 tentang Landasan, Program, dan Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Dasar
2. Lampiran II tentang Garis-Garis Besar Program Pengajaran semua Mata
Pelajaran
3. Lampiran III tentang pedoman Pelaksanaan Kurikulum yang terdiri atas:
a. Pedoman kegiatan belajar untuk setiap mata pelajaran
b. Pedoman pengelolaan kegiatan belajar mengajar
c. Pedoman bimbingan belajar/ bimbingan karir
d. Pedoman penilaian kegiatan dan hasil belajar

F. Kelemahan dan Kelebihan Kurikilum 1994


1. Kelebihan kurikulum 1994
a. Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara
mental, fisik, dan sosial.
b. Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah
ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
c. Dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi
pelajaran cukup banyak karena diberlakukanya sistem catur wulan.

2. Kekurangan kurikulum 1994


a. Aspek yang dikedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.
b. Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid
c. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
d. Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang
terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
e. Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan
untuk pemantapan pemahaman.

G. Permasalahan Yang Muncul dan Solusinya Selama Dilaksanakannya


Kurikulum 1994
Selama dilaksanakanya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan,
terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan
materi, diantaranya sebagai berikut:
1. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berfikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait
dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
3. Proses pembelajaran bersifat klasikal dengan tujuan menguasai materi
pelajaran, guru sebagai pusat pembelajaran. Target pembelajaran pada
penyampaian materi.
4. Evaluasi atau sistem penilaian menekankan pada kemampuan kognitif.
Keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan atas dasar perolehan nilai yang
dapat diperbandingkan dengan nilai siswa lain. Ujian hanya menggunakan
teknik paper and pencil test

Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan


kurikulum dengan diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994 yaitu dinamakan
suplemen 1999. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu:
1. Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya menyesuaikan
kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
tuntutan kebutuhan masyarakat.
2. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat
antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan
keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
3. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran substansi
materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
4. Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti
tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/ prasarana termasuk buku
pelajaran.
5. Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam
mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan
sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.
6. Penyempurnaan kurikulum 1994 di pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan
penyempurnaan jangka panjang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan proses belajar mengajar yang diatur sedemikian
rupa sehingga nantinya akan dijalankan oleh siswa-siswi di seluruh Indonesia.
Kurikulum selalu mengalami perubahan-perubahan hal ini sangat dipengaruhi
oleh kondisi dan prestasi siswa. Apabila prestasi siswa dianggap kurang, maka
akan dicari kurikulum yang sesuai agar nantinya dapat meningkatkan prestasi
dan kemampuan siswa.
Kurikulum 1994 merupakan kurikulum yang memperbaiki serta
memperbaharui kurikulum sebelumnya yakni kurikulum 1984. Pada kurikulum
1994 ini, waktu dalam proses belajar mengajar pada tiap tahapnya adalah
memakai sistem caturwulan, sehingga dalam satu tahun, ada tiga tahapan
belajar yaitu caturwulan I, caturwulan II, dan caturwulan III. Hal ini tentunya
membuat proses belajar mengajar menjadi padat. Sangat diharapkan dalam
kurikulum ini siswa memiliki kemampuan, potensi, serta prestasi yang tinggi.

B. Saran
Pemakalah hanya menyarankan agar kita menjalankan kurikulum yang
berlaku saat ini, karena kurikulum yang paling baru merupakan perbaikan dari
kurikulum sebelumnya. Dengan melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan
masa tentunya akan dapat meningkatkan prestasi siswa-siswi karena kurikulum
dibuat tidak dengan begitu saja, melainkan dengan proses penelitian terhadap
prestasi dan kemampuan siswa.

Anda mungkin juga menyukai