Anda di halaman 1dari 16

Pengantar Komunikasi Visual

“ Tradisi Meriam Karbit “

( Kultur )

Rai Wimay Gumelar

18.96.0902

Ilmu Komunikasi 08

1
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4

I.I Latar Belakang ............................................................................................................................... 4

I.II RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 5

I.III TUJUAN MAKALAH ................................................................................................................ 5

I.IV MANFAAT ................................................................................................................................. 5

I.V BUDAYA DAERAH.................................................................................................................... 6

BAB II................................................................................................................................................. 7

I S I...................................................................................................................................................... 7

II.I Sejarah Meriam Karbit .................................................................................................................. 7

II.II Keunikan Meriam Karbit ............................................................................................................. 9

Memiliki Filosofi ................................................................................................................................ 9

II.III Legenda Sungai Kapuas ........................................................................................................... 10

II.IV Keunikan Dalam Proses Pembuatan ........................................................................................ 11

II.V Festival Meriam Karbit.............................................................................................................. 13

Dipercaya dapat mengusir hantu ....................................................................................................... 13

Memecahkan Rekor MURI ............................................................................................................... 14

BAB III ............................................................................................................................................. 15

PENUTUP ........................................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 16

2
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi
Visual tentang Tradisi Meriam Karbit dan bermanfaat bagi masyarakat.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
sumber yang berada di internet sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini dan selesai tepat waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Semoga makalah yang kami tulis akan memberi sedikit pengetahuan tentang budaya
kultural yang ada di Indonesia. Sekali lagi kami mohon maaf jika ada kata yang kurang
berkenan dan informasi yang kurang lengkap karena minimnya sumber yang kami dapatkan.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Budaya Meriam Karbit ini
bermanfaat dan menginspirasi bagi pembaca.

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Komunikasi Visual adalah proses penyampaian informasi atau pesan melalui media
gambar seperti lukisan maupun simbol. Kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat
dilihat oleh mata. Visual sendiri berasal dari kata videre yang artinya melihat.1

Konsep dari Komunikasi Visual adalah memadukan unsur desain grafis, seperti
kreativitas dan estetika. Contoh paling sederhana dalam Komunikasi Visual seperti rambu lalu
lintas, simbol yang ada di computer dan smartphone, dan juga poster atau pamvlet. Termasuk
juga seperti simbol yang ada toilet, dari situ kita bisa membedakan mana toilet Laki-laki mapun
toilet Perempuan.

Bisa dipastikan dalam artian Komuni Visual adalah informasi yang berhubungan
dengan grafis. Mengapa kita harus mempelajari komunikasi visual, karena tidak semua
komunikasi bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dari situ kita harus mengerti bagaimana
caranya membaca simbol, mengenali, bahkan memahami visual apa yang kita lihat melalui
mata.

Warna juga termasuk dalam komunikasi visual, karena setiap manusia adalah hal
pertama yang dilihat oleh seseorang. Setiap warna akan memberikan kesan dan identitas suatu
hal. Tergantung dari latar belakang pengamatnya ingin mengartikannya seperti apa. Contohnya
seperti warna merah, tanda akan berani dan tangguh. Sedangkan warna putih berarti suci atau
bersih.

1
https://www.komunikasipraktis.com/2018/09/komunikasi-visual-pengertian-prinsip-contoh.html

4
I.II RUMUSAN MASALAH

 Apa itu kultur dalam Komunikasi Visual ?


 Apa saja tujuan dan manfaat dari kultur Komunikasi Visual ?
 Bagaimana awal terjadinya budaya Meriam Karbit ?
 Mengapa Meriam Karbit harus dilestarikan?

I.III TUJUAN MAKALAH

Sejalan dengan latar belakang kultur Komunikasi Visual, makalah ini memiliki tujuan
untuk mengetahui apa itu kultur yang ada di komunikasi visual, manfaat dari komunikasi
visual, latar belakang kultur yang dilestarikan oleh masyarakat, dan bagaimana saja masyarakat
melestarikan budaya Meriam Karbit.

I.IV MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui budaya Meriam Karbit
dibawah Komunikasi Visual yang ada di Indonesia.

5
I.V BUDAYA DAERAH

Budaya melayu dan dayak memang masih kental di Kalimantan Barat, hal tersebut
terbukti dengan masih banyaknya tradisi atau upacara-upacara adat yang dilaksanakan di
Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.

Sebenarnya konon kata Pontianak berasal dari hantu kuntilanak tersebut yang dalam
bahasa daerah disebut dengan kata bunting (hamil) dan anak. Sedikit ulasan mengenai
kuntilanak adalah seorang wanita yang meninggal pada saat mengandung/hamil, jadilah hantu
kuntilanak. Untuk mengusir banyak kuntilanak, Sultan Syarif Abdurrhaman menyalakan
beberapa meriam untuk mengusir hantu-hantu tersebut. Dan hingga sekarang penyalaan
meriam karbit menjadi tradisi. Dewasa ini Festival Meriam Karbit juga dijadikan lomba untuk
membuatnya semakin meriah.

Kota Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini dikenal
sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis Khatulistiwa. Di utara kota Pontianak,
tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis
khatulistiwa. Selain itu, Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kedua
sungai itu diabadikan dalam lambang Kota Pontianak. Kota ini memiliki luas wilayah 107,82
kilometer persegi.

Pada tahun 1963 berdasarkan Keppres No. 243 Tahun 1963, Kota Pontianak
dimasukkan ke zona Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Pada tanggal 1 Januari 1988 berdasarkan Keppres RI No. 41 Tahun 1987. Bersama-
sama dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat yang sebelumnya masuk zona Waktu
Indonesia Tengah (WITA) beralih menjadi zona Waktu Indonesia Barat (WIB). Sehingga pada
tahun 1988 Kota Pontianak merayakan tahun baru sebanyak dua kali yaitu pada pukul 00.00
WITA (23.00 WIB) dan 00.00 WIB.

6
BAB II
ISI

II.I Sejarah Meriam Karbit

Budaya melayu dan dayak memang masih kental di Kalimantan Barat, hal tersebut
terbukti dengan masih banyaknya tradisi atau upacara-upacara adat yang dilaksanakan di
Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.

Sebenarnya konon kata Pontianak berasal dari hantu kuntilanak tersebut yang dalam
bahasa daerah disebut dengan kata bunting (hamil) dan anak. Sedikit ulasan mengenai
kuntilanak adalah seorang wanita yang meninggal pada saat mengandung/hamil, jadilah hantu
kuntilanak. Untuk mengusir banyak kuntilanak lah Sultan Syarif menyalakan beberapa meriam
untuk mengusir hantu-hantu tersebut. Dan hingga sekarang penyalaan meriam karbit menjadi
tradisi.

Sejarah pendirian kota Pontianak yang dituliskan oleh seorang sejarawan Belanda, V.J
Verth dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, yang isinya sedikit berbeda dari versi cerita
yang beredar di kalangan masyarakat saat ini.

Menurutnya, Belanda mulai masuk ke Pontianak tahun 1194 Hijriah ( 1773 Masehi )
dari Batavia. Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarif Hussein bin
Ahmed Alqadrie (atau dalam versi lain disebut sebagai Al Habib Husin), meninggalkan
Kerajaan Mempawah dan mulai merantau. Di wilayah Banjarmasin, ia menikah dengan
adik Sultan Banjar, Sunan Nata Alam dan dilantik sebagai Pangeran. Ia berhasil dalam
perniagaan dan mengumpulkan cukup modal untuk mempersenjatai kapal pencalang dan
perahu lancangnya, kemudian ia mulai melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Dengan bantuan Sultan Pasir, Syarif Abdurrahman kemudian berhasil membajak kapal
Belanda di dekat Bangka, juga kapal Inggris dan Perancis di Pelabuhan Pasir. Abdurrahman
menjadi seorang kaya dan kemudian mencoba mendirikan pemukiman di sebuah pulau di
Sungai Kapuas. Ia menemukan percabangan Sungai Landak dan kemudian mengembangkan

7
daerah itu menjadi pusat perdagangan yang makmur. Wilayah inilah yang kini bernama
Pontianak.2

Pada Tembakkan peluru pertama, dimana mendaratnya peluru, disitu dibangun sebuah
Masjid yang diberi nama Masjid Jami (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan
Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak
Timur.

Lahirnya meriam karbit konon bersitaut dengan upaya Sultan Syarif Abdurachman
Alkadri saat membangun wilayah kesultanannya. Kala itu, tradisi membunyikan meriam karbit
digunakan untuk menakut-nakuti para perompak dan binatang buas yang bersembunyi di hutan
belantara. Ada juga yang mengatakan bunyi meriam untuk mengusir kuntilanak.

Maka dari situlah budaya Meriam Karbit diterapkan dikota Pontianak ini. Tradisi
Meriam Karbit biasanya dilaksanakan pada hari-hari besar seperti hari jadi Kota Pontianak dan
Hari Raya Idul Fitri. Dan sering diadakannya Festival Meriam Karbit dimalam Lebaran,
dimana semua pemilik Meriam karbit setempat beradu tembakkan. Pada jarak sekitar puluhan
kilometer pun Meriam masih terdengar nyaring.

2
https://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-kota-pontianak

8
II.II Keunikan Meriam Karbit

Memiliki Filosofi

Beragam tradisi daerah di Nusantara menjelang hari-hari besar, seperti Pontianak,


Kalimantan Barat. Kota ini juga memiliki tradisi dalam menyambut hari besar seperti Idul Fitri.
Masyarakat yang tinggal disekitar tepian sungai Kapuas memiliki tradisi di malam takbiran
dengan membunyikan Meriam Karbit. Meriam yang dibuat dari sebatang kayu berukuran bulat
besar menjadi simbol kebanggan masyarakat Kota Pontianak.

Memasuki akhir bulan Ramadhan, setiap kelompok masyarakat yang memiliki Meriam
karbit mempersiapkan diri masing-masing. Setiap kelompok warga daerah tepian sungai
Kapuas memiliki sekitar 6 sampai 10 meriam karbit. Saat ini lebih dari 50 kelompok warga
memiliki Meriam karbit. 3

Sungai Kapuas memiliki kaitan yang sangat erat dalam sejarah Kota Pontianak. Karena
sungai Kapuas adalah asal-muasal Kota Pontianak. Sungai Kapuas terhampar membelah
provinsi Kalimantan Barat dengan berhulu di kabupaten Putussibau, melewati kabupaten
Sintang , Sekadau, Sanggau, dan Pontianak. Lebar sungai ini sekitar 70 – 150 meter dan tidak
pernah kering sepanjang tahun.4

Pada zaman dahulu hingga sekarang, Kapuas menjadi jalur transportasi yang sangat
penting di daerah Kalimantan Barat. Kapuas memiliki hubungan erat dengan sejarah Kota
Pontianak dan juga kehidupan masyarakat sehari-hari. Ada beberapa objek yang dapat
dikunjungi disepanjang sungai Kapuas seperti Masjid Jami, Istana Keraton Kadariyah, Makam
Batu Layang, dan juga Tugu Khatulistiwa.

Juga jangan lupa dengan Galaherang, kapal ini merupakan cafe terapung yang
menyiapkan berbagai kuliner lezat sekaligus berkeliling sungai Kapuas ini. Galaherang ini
akan lebih indah dinikmati ketika sore dan malam hari. Karena kalian akan dapat menikmati
indahnya pantulan cahaya jembatan tol Kapuas.

3
https://travel.kompas.com/read/2016/06/17/180600027/Meriam.Karbit.Pengusir.Kuntilanak.yang.Jadi.Tradis
i.Malam.Takbiran
4
https://borneochannel.com/sungai-kapuas/

9
Sungai terbesar di Kalimantan ini merupakan rumah bagi lebih dari 700 jenis ikan air
tawar dengan sekitar 12 jenis langka dan 40 jenis lainnya terancam punah. Sungai Kapuas
layaknya surga bagi para orang yang memiliki hobi memancing. Selain surga bagi para
pemancing, Kapuas juga merupakan tempat salah satu jenis ikan Arwana Super Red.

Ada juga mitos yang beredar dan menarik dari sungai Kapuas ini, yaitu Puaka sungai
Kapuas atau yang biasa orang Pontianak menyebutnya Puake. Puaka merupakan istilah yang
digunakan masyarakat untuk menyebut penunggu atau penjaga sungai Kapuas. Menurut mitos
masyarakat setempat, di dasar sungai Kapuas terdapat kerajaan ghaib. Sedangkan puaka adalah
penjaga kerajaan tersebut.

Menurut mitos, puaka memiliki bentuk seperti ular raksasa yang sangat besar. Jika
diukur, ekornya berada tepat di muara sungai sekayam dan kepalanya berada di daerah pancur
aji, di tikungan sungai Kapuas. Apabila di daerah pancur aji pasang, maka aka nada pusaran
besar.

II.III Legenda Sungai Kapuas

Jika kalian bertempat tinggal di Pontianak, kalian akan familiar dengan lagu yaitu “
Aek Kapuas “. Lagu ini menceritakan tentang hubungan masyarakat Pontianak dengan sungai
Kapuas. Dan dilagu ini menceritakan bahwa siapa yang pernah minum air dari sungai Kapuas,
maka akan tetap kembali nanti ke Pontianak, kapanpun itu.

Meriam karbit buka hanya sekedar permainan biasa bagi masyarakat Pontianak.
Permainan unik ini memiliki makna tersendiri, baik dari kajian historis, keagamaan, dan
kebudayaan.

Masyarakat menjadikan meriam sebagai momentum untuk mengingat dan selalu


bersyukur akan pembangunan kota Pontianak yang dahulunya hanya hutan yang lebat, dan
sekarang telah menjadi perkotaan yang maju.

Selain itu, meriam juga menjadi salah satu penyemarak hari Idul Fitri di Pontianak.
Momentum awal masuknya islam ke Kalimantan Barat oleh Sultan Abdurahman menjadi
tonggak awal persebaran islam. Kejadia ini pula lah yang mengaitkan Islam dengan meriam
Karbit.

10
Sekarang, Meriam Karbit menjadi budaya dan kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan
oleh masyarakat. Meriam Karbit yang awalnya hanya digunakan untuk memperingati
momentum awal mula kota dan masuknya islam menadi budaya yang sangat unik dan bernilai
tinggi.

Sembari menikmati suasana Pontianak, sejumlah pengunjung asik bercengkrama


sembari menikmati jajanan yang dijajakan warga setempat. Kemeriahan juga terlihat ditengah
sungai Kapuas, beberapa motor air yang membawa penumpang. Dan beberapa warga
menyewakan sampan untuk menikmati suasana sungai Kapuas dimalam hari dibawah jembatan
tol Kapuas.

Juga ada kapal yang memiliki cafe diatasnya, atau yang biasa orang bilang cafe
terapung, dan menjadi daya tarik tersendiri saat merayakan malam takbiran. Disini masyarakat
memanfaati suasana dengan mencari rupiah

Disamping itu, Meriam Karbit menjadi tempat bagi masyarakat untuk berkumpul dan
bersilaturahmi sembari menyambut Hari Raya Idul Fitri. Keunikan Budaya tersebut kemudian
dibungkus sedemikian rupa dan menjadi objek unggulan kota Pontianak.

II.IV Keunikan Dalam Proses Pembuatan

Awal mula persiapan dimulai dengan menaikkan Meriam yang telah direndam di sungai
Kapuas usai digunakan pada tahun sebelumnya. Meriam ini sengaja direndam agar bisa
memperpanjang usia. Pengerjaan biasanya dilakukan malam hari setelah usai tarawih.

11
Pembuatan Meriam raksasa ini terbilang susah dan memerlukan biaya dan usaha yang
tidak sedikit. Tidak seperti lazimnya meriam yang menggunakan bambu, Meriam Karbit
Pontianak menggunakan batang kayu yang besar dengan diameter 60-70 cm dan panjang 5-7
meter, biasanya berbahan kayu Ulin, Mabang, Batang Kelapa, Meranti dan bahkan kayu
Kempas.5

Pohon tersebut belum bisa langsung di proses untuk menjadi meriam. Butuh proses
yang cukup panjang untuk membuatnya. Kayu bahan pembuatan sebeumnya harus direndam
di dalam lumpur terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk membunuh serangga yang dapa
merusak kayu. Biasanya batang kayu direndam selama beberapa bulan.

Setelah siap, batang pohon tersebut kemudian di dibelah dua untuk di keruk bagian
dalamnya. Sehingga pohon tersebut nantinya memiliki rongga. Setelah dikeruk, batang tersebut
kembali di satukan. Untuk menutup rongga diantara kayu dapat menggunakan karung goni.
Kemudian batang kembali disatukan dan diikat menggunakan rotan dan besi untuk memastikan
meriam tidak pecah atau terbelah.

Adapun biaya yang diperlukan untuk pembuatan bisa dibilang tidak murah untuk
sebuah permainan. Hanya untuk pembelian kayu dapat menghabiskan dana hingga 5 juta
rupiah, belum dengan rotan dan besi pengikat serta karbit. Jika ditotalkan, pembuatan meriam
ini dapat menghabiskan dana hingga 8-10 juta rupiah.

Ledakan suara yang dihasilkan dari meriam raksasa ini juga sangat luar biasa. Kaca di
rumah warga pesisir sungai Kapuas sering kali pecah karena ledakan suara meriam ini.
Ledakan meriam ini terdengar seperti suara petir dan dapat terdengar hingga puluhan kilometer.

5
https://borneochannel.com/meriam-karbit-pontianak/

12
II.V Festival Meriam Karbit

Festival yang sangat terkenal ini diadakan pada bulan ramdahan, biasanya beberapa
minggu sebelum lebaran. Ratusan meriam raksasa berjejer di tepian sungai Kapuas bersiap
untuk menggetarkan kota Pontianak. Meriam tersebut akan saling saut menyahut antara sisi
kanan dan kiri sungai.

Pada beberapa tahun terakhir, Meriam Karbit berhasil memecahkan rekor MURI
dengan parade meriam yang diikuti oleh 150 meriam karbit. Sungguh menjadi sebuah
keistimewaan dan kebanggaan bagi masyarakat Pontianak.6

Untuk menutup dana, masyarakat biasanya membuat proposal bantuan sponsor kepada
pemerintah maupun swasta. Selain itu pemasukan juga dating dari wisatawan yang ingin
merasakan sensasi menghidupkan Meriam. Biasanya wisatawan akan ditarik biaya sebesar 25
ribu hingga 30 ribu untuk beberapa kali ledakan. Biaya ini juga membantu untuk membeli
bahan karbit yang digunakan untuk menghidupkan Meriam.

Dipercaya dapat mengusir hantu


Sekitar tahun 1771 sampai 1808 pada masa kesultanan Kadriah, Raja Syarif
Abdurrahman Alkadrie memerintahkan untuk membuat sebuah meriam yang digunakan untuk
mengusir hantu-hantu, termasuk Kuntilanak.7

6
https://borneochannel.com/meriam-karbit-pontianak/
7
http://pontianak.tribunnews.com/2018/06/12/5-hal-unik-tentang-festival-meriam-karbit-di-pontianak-yang-
harus-kamu-ketahui

13
Memecahkan Rekor MURI

Pada tahun 2007 dan 2009, festival meriam karbit di Pontianak berhasil memecahkan
Museum Rekor Dunia Indonesia ( MURI ). Pada tahun 2007, terdapat 150 meriam yang
mengikuti perlombaan, rekor tersebut kembali dipecahkan ditahun 2009 dengan 198 dentuman
sepanjang malam.

Ada juga festival perlombaan kecantikan meriam karbit diselingi lomba meriam karbit
terbanyak. Meriam karbit akan dihiasi secantik-cantiknya dengan bungkusan kain songket
Melayu warna-warni. Serta dipasangnya panggung yang telah dipersiapkan hanya untuk
tempat para pejabat menikmati festival meriam karbit.

14
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan

Kota Pontianak memiliki budaya Meriam Karbit yang selalu


dilaksanakan setiap tahun untuk memperingati Hari Raya idul Fitri dan Hari
besar lainnya. Festival Meriam Karbit ini dilaksanakan di pesisir sungai Kapuas.
Bahkan dilombakan setiap tahunnya dan mendapat hadiah yang cukup besar
dari Walikota setempat. Budaya meriam karbit ini juga memperingati betapa
besarnya Kesultanan Kadariyah. Beserta sejarah asal muasal kota Pontianak itu
sendiri. Dan Festival Meriam Karbit ini diadakan setiap tahun dimalam
takbiran.

 Saran

Marilah kita jaga budaya di daerah kita agar tidak punah. Kekompakan antar
masyarakat harus di jalani. Agar anak cucu kita dapat merasakan budaya nenek
moyang jaman dulu.

Demikianlah makalah yang dapat kami tulis. Kami harap makalah kami
dapat memberikan sedikit pengetahuan tentang Budaya Meriam Karbit dibawah
Komunikasi Visual.
Jika ada kekurangan informasi maupun kata yang tidak berkenan dihati,
mohon dimaafkan. Terima kasih sampai berjumpa kembali dilain kesempatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. https://borneochannel.com/meriam-karbit-pontianak/
2. http://pontianak.tribunnews.com/2018/06/12/5-hal-unik-tentang-festival-meriam-
karbit-di-pontianak-yang-harus-kamu-ketahui
3. https://travel.kompas.com/read/2016/06/17/180600027/Meriam.Karbit.Pengusir.Kunti
lanak.yang.Jadi.Tradisi.Malam.Takbiran
4. https://borneochannel.com/sungai-kapuas/
5. https://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-kota-pontianak
6. https://www.komunikasipraktis.com/2018/09/komunikasi-visual-pengertian-prinsip-
contoh.html

16

Anda mungkin juga menyukai