Anda di halaman 1dari 2

KUNCI JAWABAN

PG:
1. C 11. D 21. D 31. A
2. C 12. C 22. B 32. A
3. C 13. A 23. B 33. A
4. E 14. E 24. D 34. D
5. C 15. B 25. C 35. D
6. D 16. A 26. E 36. A
7. A 17. C 27. D 37. E
8. A 18. E 28. A 38. C
9. C 19. B 29 B 39. E
10. B 20. C 30. A 40. B

ESSAY:
1. A. Panen adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman dimana
pertumbuhan
tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara fisiologis maupun morfologi dari tanaman tersebut.
B. Penanganan pasca panen adalah tahapan yang dimulai sejak pemungutan hasil pertanian yang
meliputi hasil tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan sampai siap dipasarkan.
2. Teknologi pascapanen merupakan suatu perangkat yang digunakan dalam upaya peningkatan
kualitas
penanganan dengan tujuan mengurangi susut karena penurunan mutu produk yang melibatkan proses
fisiologi normal
dan atau respon terhadap kondisi yang tidak cocok akibat perubahan lingkungan secara fisik, kimia,
dan biologis.
Teknologi pascapanen diperlukan untukmenurunkan atau bila mungkin menghilangkan susut
pascapanen. Susut
pascapanen produk hortikultura berkisar antara 15% hingga 25% tergantung pada jenis produk dan
teknologi
pascapanen yang digunakan. Pada hasil produk hortikultura umumnya dikonsumsi segar dan mudah
“rusak”
(perishable), tujuan dari penanganan produk hortikultura adalah mempertahankan kondisi segarnya
dan mencegah
perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas,
pertumbuhan akar,
batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll.
3. (i) kesenjangan dan keterbelakangan dalam memproduksi bibit/benih unggul di dalam negeri, (ii)
kesenjangan
dalam inovasi teknologi, baik dalam teknologi pengembangan peralatan pascapanen maupun
informasi teknologi
penanganan pascapanen itu sendiri, (iii) rendahnya pengertian masyarakat umum dalam hal-hal yang
berkaitan
dengan penanganan pascapanen, misalnya tentang susut pascapanen sehingga berakibat kurangnya
perhatian
terhadap masalah mutu, (iv) belum sempurnanya infrastruktur yang menunjang sistem distribusi dan
transportasi
hasil perkebunan rakyat, (v) masih kecilnya margin yang diperoleh untuk menutupi biaya operasi
penanganan
pascapanen, dan (vi) keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan petani dan petugas penyuluh lapang
akan teknologi
pascapanen
4. Karena teknologi pascapanen masih diterapkan secara parsial, yaitu dipilih hanya yang biaya
investasinya kecil
atau hampir tidak ada, atau bila secaraekonomis menguntungkan. Hal ini didasari kenyataan bahwa
konsumen produk
hortikultura secara umum belum bersedia membayar untuk produk hortikultura yang ditangani
menggunakan
teknologi yang seharusnya. Artinya, konsumen hortikultura belum bersedia membayar lebih untuk
produk hortikultura

www.downloadadministrasisekolah.com

yang lebih baik penanganannya. Jadi, bagi konsumen hortikultura, lebih baik mendapatkan produk
dengan kualitas
biasa dengan harga murah, daripada membayar lebih untuk produk berkualitas prima.

Anda mungkin juga menyukai