PENDAHULUAN
Pada modul neurooftalmologi ini akan dibahas mengenasi sistem visual afferent (nervus
II), pupil dan sistem efferent( sistem pergerakkan bola mata) semuanya terbagi dalam 3 modul.
Untuk dapat mengikuti modul neurooftalmologi ini, diperlukan modul modul prasyarat
o modul refraksi
1
Sesi 1.4 Papiledema
Submodul 2 : Pupil
2
MODUL NEURO OFTALMOLOGI
SUBMODUL1:
SISTEM VISUAL AFFERENT
I. WAKTU
3
II. TUJUAN UMUM
Peserta didik mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi nervus II, melakukan pemeriksaan
nervus II dan melakukan dan menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang yaitu lapang
pandang, pemeriksaan warna dan sensitivitas kontras. Peserta didik mampu menjelaskan
patofisiologi kelainan yang mengenai nervus dua dari papil optik sampai ke korteks cerebri,
3.1. Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi nervus II dari papil optik sampai ke korteks
serebri
papil optik seperti neuritis optik, papiledema, kelainan optik iskemik, traumatic optic
3.4. Mampu menjelaskan dan melakukan diagnosis dan tatalaksana pada kelainan kiasma,
Tujuan 1
4
Metoda:
Kuliah Interaktif
Tugas baca
Tujuan 2:
Metoda:
Kuliah interaktif
Praktik klinis
Tujuan 3:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas Baca
Praktik klinis
Tujuan 4:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas Baca
Praktik klinis
Diskusi
V. PERSIAPAN SESI
1. Materi presentasi
2. Kasus
3. Peralatan diagnostik:
a. Slitlamp Biomikroskopi
b. Oftalmoskop direk
c. Lensa 78 D
6
d. Pelli Robson
5. Materi baku
VI. REFERENSI
Neurooftamologi, Section 6.
VII. KOMPETENSI
1. Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi nervus II dari papil optik sampai ke
korteks serebri
kelainan papil optik seperti neuritis optik, papiledema, kelainan optik iskemik,
neuropathies.
7
Memberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama sesi atau praktik yang
dilakukan terkait dengan sesi ini sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu
yang telah dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh adalah sesuai dengan yang
diinginkan
1. Seorang wanita usia 55 tahun datang dengan keluhan buram mendadak pada mata kiri
yang dirasa sejak 1 hari yang lalu. Penderita diketahui mengidap penyakit Diabetes
2. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang dengan keluhan buram mendadak setelah
3. Seorang perempuan usia 32 tahun dating dengan keluhan buram mendadak pada mata
kanan disertai rasa nyeri 3 hari yang lalu. Pasien pernah mengalami hal yang sama pada
X. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk:
tepat.
XI. METODE
8
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta
bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh
Gunakan teknik kuliah interaktif untuk menyampaikan muatan yang terkait dengan
tujuan.
Jelaskan tentang langkah-langkah yang benar dari proses anamnesis dan kenaikan dengan
informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan informasi objektif (hasil pemeriksaan temuan)
dengan tepat.
Gunakan teknik kuliah interaktif untuk menyampaikan muatan yang terkait dengan
tujuan.
Gunakan teknik kuliah interaktif untuk menyampaikan muatan yang terkait dengan
tujuan.
XIII. EVALUASI
Kognitif
Pre-test
Essay
9
MCQ
Lisan
o Anatomi
o Embriologi
o Histologi
o Topografi
o Fisiologi
o Biokimia
o Patofisiologi
o Diagnosis
o Pengamatan Lanjut
Psikomotor
memuaskan)
10
Kesempatan untuk Perbaikan (Task-based Medical Education)
OSCE
2. Kuesioner
No Topik
a. jenis-jenis pemeriksaan
b. interpretasi pemeriksaan
11
a.visual pathway
b.jenis-jenis kelainan
7 Papiledema
a.Definisi
b.Patofisiologi
8 Neuritis optik
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
12
a.Gejala dan tanda
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
No Topik
a. jenis-jenis pemeriksaan
b. interpretasi pemeriksaan
a.visual pathway
b.jenis-jenis kelainan
13
7 Papiledema
a.Definisi
b.Patofisiologi
8 Neuritis optik
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
14
c. Tatalaksana
b. Patofisiologi
c. Tatalaksana
Key facts :
1. Indistinct margin
Clinical Finding :
- Indistinct margin
15
- Dome shaped elevation
Ancillary testing
- Red free fundus photograph, B scan or orbit CT shows optic disc drusen
Differential Diagnosis
- Papiledema
- Diabetic papilopathy
Treatment
- None
Prognosis
- Visual field defect may become severe but visual acuity remain normal.
Key fact :
16
- Congenital inferotemporal absence of optic disc tissue as the result of faulty
Clinical finding
margins
field defect
Ancillary testing
Differetial Diagnosis
- Glaucoma
- Chorioretinal scar
Treatment
Prognosis
C. Optic Pit
Key facts :
17
Congenital excavation in the neuroretinal rim caused by absence of axons
Clinical Finding :
overlooked
Ancillary testing
Differential Diagnosis
- Coloboma
- Glaukoma
Treatment
Prognosis
Key facts
18
- Optic disc swelling nearly always bilteral but can be asymetric
- Continued ICP elevation may eventually kill optic nerve axons and caused severe
Clinical Finding
eye
- Pulsative tinnitus
- VA ussually normal
- Athropic papiledema : Axon death caused a gray-white disc that has flattened out
Ancillary testing
19
- No sign of elevated ICP
Differential Diagnosis
- Pseudopapiledema
- Diabetic papilopathy
- LHON
- CRVO
Treatment
- Mass effect from brain tumor treat with dexamethasone, radiation or intracranial
surgery
Prognosis
Key facts :
20
- Acute or sub acute monocular visual loss caused by primary demyelination of the
optic nerve
Clinical finding
- Reduced visual acuityor nerve fiber bundle visual fiels defect in affected eye
- Afferent pupillary defect in affected eye unless fellow eye has equivallent optic
nerve damage
Ancillary testing
Differential Diagnosis
Treatment
- Patients with high risk MRI : IV metylprednisolone 1 g/day for 3 days, continued
Prognosis
- 30 % get recurent optic neuritis in previously affected or fellow eye within 5 years
- Abnormal white matter signal on MRI at onset of first attack optic neuritis triple
likehood of developing MS
Key facts :
premature arteriosclerosis
22
- Sometimes followed exuberrant use of systemic antihypertensive agents to lower
blood pressure
Clinical finding
- Swollen optic disc maybe subtle in affected eye, that is often segmental, pallid, and
Ancillary testing
Differential Diagnosis
- AAION
- Diabetic papilophaty
- Papiledema
- LHON
Treatment
23
- Reduce risc factor
Prognosis
Key facts :
- Most optic trauma occurs indirectly from aforceful blow to ipsilateral brow few
- Direct trauma to optic nerve can also result from a blow or laceration of the orbit
or eye
Clinical finding
24
- Fundus appear normal acutely
Ancillary testing
- Blows to cranium : brain and orbit imaging may be normal or show optic canal or
- Blows or laceration to eye or orbit : imaging may show soft tissue swelling
Differential Diagnosis
- If the globe struck, visual loss may result from retinopathy or coroidal ruptured
Treatment
- High dose corticosteroid treatment followed by 5,4 mg/kg / day for 3 days
Prognosis
- Some visual recovery may occur witin weeks but is not the rule
Key facts :
medication or toxins
- Ethambutol is the most common medication, Methanol is the most common toxins
25
Clinical finding
- Simetric visual acuity loss two eyes rarely worse than 20/200
- At risc patient : patients taking 15 mg/kg day of ethambuthol or those who had
Ancillary testing
- Methanol toxicity : brain imaging showed high T2 signal in basal ganglia and
Differential Diagnosis
- Optic neuritis
Treatment
26
- Discontinued ethambutol
Prognosis
Key facts :
Clinical finding
Ancillary testing
Differential Diagnosis
Treatment
- Improve diet
- Stop alcohol intake
- Provide single dose intramuscular thiamine 100 mg followed by oral
thiamine 50 mg/day indefinetly
- Provide intramuscular vit B 12 if appropriate
Prognosis
Keyfacts :
Clinical findings
- Visual acuity and/or visual field loss
- Afferent pupil defect is common
- Optic disc may appear normal, swollen or pale
Ancillary testing
- High resolution MRI
Differential diagnosis
- Optic neuritis
- Radiation optic neuropathy
Treatment
28
- Cranial surgery, radiation or medication (depending on the lession)
Prognosis
- Visual recovery depends on :
Degree of pre-existing axonal loss
Ability to decompress visual pathway
Lack of complication
A. Homonymous Hemianopia
Key fact :
- Temporal field defect in one eye and nasal field defect in other eye with defect
borders aligned to vertical meridian
- Lession ussually lies in visual cortex but could be in optic tract or optic
radiations
- Common caused : infarction, closed head injury, lobar hemmorrhage, tumor
Clinical finding :
- Visual loss in one or both hemifield,dificulty reading, sometimes with visual
hallucination and perceptual distortion
- Visual field defect maybe
Unilateral or bilateral, complete or incomplete, quadratic, paracentral, macular
sparing, crescentic, sparing the temporal crescent
- VA is spared unless defect are bilateral and involved the parecentral region of
both sides
- Pupil reactions and optic disc are normal
Ancillary testing
- Acute infarct : CT Scan may be normal within 48 hours
- Tumor or hemorrhages : CT and MRI always show abnormalities from outset
Treatment
- No solid evidence that visual training or optical devices afford benefits
Prognosis
- Patients composate with adaptive eye movements
SUBMODUL 2 : PUPIL
I. WAKTU
30
Peserta didik mampu melakukan pemeriksaan pupil dan akomodasi. Peserta didik mampu
melakukan tatalaksana.
baik
Tujuan 1
Metoda:
Kuliah Interaktif
Bedsite Teaching
Tujuan 2:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas baca
Praktik klinis
31
Must to know keypoints:
V. PERSIAPAN SESI
-Materi presentasi
-Kasus
-Senter
-Slitlamp Biomikroskopi
-Oftalmoskop direk
-Lensa, 78 D
-Obat-obatan: midriatil 1% tetes mata,.
-Materi baku
VI. REFERENSI
VII. KOMPETENSI
Memberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama sesi atau praktik yang
dilakukan terkait dengan sesi ini sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam
waktu yang telah dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh adalah sesuai dengan
yang diinginkan
32
IX. CONTOH KASUS
pupil OS 5 mm
2. Perempuan usia 54 tahun datang dengan keluhan kelopak mata sebelah kiri turun
X. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk:
XI. METODE
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta
bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh
Gunakan teknik kuliah interaktif untuk menyampaikan muatan yang terkait dengan
tujuan.
Jelaskan tentang langkah-langkah yang benar dari proses pemeriksaan pupil dan
akomodasi
33
Sampaikan dengan teknik kuliah interaktif dan dalam kelompok kecil serta dilakukan
praktek sehingga semua peserta didik dapat mempersiapkan mengenalai berbagai kelainan
pupil
Sampaikan dengan teknik kuliah interaktif dan dalam kelompok kecil serta dilakukan
praktek sehingga semua peserta didik dapat melakukan tatalaksana dengan baik.
XII. EVALUASI
Kognitif
Pre-test
Essay
MCQ
Lisan
o Anatomi
o Embriologi
o Histologi
o Fisiologi
o Patofisiologi
o Diagnosis
o Terapi
o Pengamatan Lanjut
Psikomotor
34
Self Assessment dan Peer Assisted Learning
OSCE
No Topik
2 Pemeriksaan pupil
b. RAPD
35
No Topik
2 Pemeriksaan pupil
b. RAPD
Pupillary Responses
Sphincter pupillae
- Circular muscle constricts pupil (MIOSIS)
- Parasympathetic from Edinger-Westphal nucleus via III
Dilator pupillae
- Radial muscle dilates pupil (MYDRIASIS)
- Sympathetic via:
- Hypothalamus
- Ciliospinal center of Budge and Waller
36
Pupillary Reflexes
INSPECT
Size, shape, symmetry
Look at lids (ptosis), eye position
1. Direct Response
2. Consensual Response
3. Swinging Flash Light
4. Accommodation (Near response)
(Lid and eye movements)
- ACCOMODATION RESPONSE
- Ask the patient to fixate on distance target
- Then follow your finger or accommodative target as you bring it toward the bridge of
his nose.
- Note the convergence of the eyes and pupillary constriction.
- Normal: Convergence should be sustainable to within 5-8 cm and both pupils constrict
A.Mydriasis
- CN III palsy
- Herniation of temporal lobe or Aneurysm
- Adie’s Tonic Pupil
Young women, unilateral, sensitive to dilute pilocarpine, benign
B.Miosis
- Physiologic
- Horner’s Syndrome
37
Etiologic localization (cocaine and hydroxyamphetamine)
- Argyll Robertson Pupil of tertiary syphilis
small, irregular, reacts to near stimulus only
XIX. AUDIOVISUAL/PRESENTASI
SUBMODUL 3 :
SISTEM EFFERENT
WAKTU
Mengembangkan Kompetensi Waktu : 4 Minggu
38
Sesi praktik dan pencapaian kompetensi 2 minggu
TUJUAN UMUM
Peserta didik mampu menjelaskan mengenai gerakan dan kedudukan bola mata, gangguan
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik diharapkan terampil
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tujuan 1
Metoda:
Kuliah Interaktif
39
Bedsite Teaching
Latihan
Tujuan 2:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas baca
Jurnal reading
Praktik klinis
Diskusi kasus
Tujuan 3:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas baca
Jurnal reading
Praktik klinis
Diskusi kasus
40
Must to know keypoints:
Tujuan 4:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas baca
Jurnal reading
Praktik klinis
Diskusi kasus
Tujuan 5:
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas baca
Jurnal reading
Praktik klinis
Diskusi kasus
Tujuan 6:
Metoda:
41
Kuliah interaktif
Tugas baca
Jurnal reading
Praktik klinis
Diskusi kasus
Must to know keypoints: gambaran klinis miopati yang mengenai otot ekstraokular
PERSIAPAN SESI
1. Materi presentasi
2. Kasus
3. Peralatan diagnostik:
a. Pen light
b. Slitlamp Biomikroskopi
c. Oftalmoskop direk
e. Prisma
f. WFDT
g. Maddox
4. Materi baku
REFERENSI
42
1. American Academy of Ophthalmology, Basic and Clinical Science Course,
Neurooftamologi, Section 6.
KOMPETENSI
GAMBARAN UMUM
Memberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama sesi atau praktik yang
dilakukan terkait dengan sesi ini sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu
yang telah dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh adalah sesuai dengan yang
diinginkan.
CONTOH KASUS
43
1.Seorang laki-laki, 54 tahun datang ke Rumah sakit dengan keluhan penglihatan dobel
2. Seorang perempuan datang dengan keluhan kelopak mata turun sejak 1 bulan yang lalu.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk:
METODE
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta
bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh
Gunakan teknik kuliah interaktif dan latihan untuk menyampaikan muatan yang terkait
dengan tujuan.
informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan informasi objektif (hasil pemeriksaan temuan)
infranuklear
Tujuan 3: Menjelaskan dan melakukan diagnosis keadaan kelainan okulomotor nuklear dan
infranuklear
Jelaskan tentang langkah-langkah yang benar dari proses anamnesis dan kenalkan dengan
informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan informasi objektif (hasil pemeriksaan temuan)
infranuklear
neuromuscular
Jelaskan tentang langkah-langkah yang benar dari proses anamnesis dan kenalkan dengan
informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan informasi objektif (hasil pemeriksaan temuan)
Jelaskan tentang langkah-langkah yang benar dari proses anamnesis dan kenalkan dengan
informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan informasi objektif (hasil pemeriksaan temuan)
Tujuan 6: Menjelaskan dan melakukan diagnosis keadaan miopati yang mengenai otot
ekstraokular
Jelaskan tentang langkah-langkah yang benar dari proses anamnesis dan kenalkan dengan
informasi subjektif (hasil anamnesis) dengan informasi objektif (hasil pemeriksaan temuan)
yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis miopati yang mengenai otot ekstraokular.
45
EVALUASI
Kognitif
Pre-test
Essay
MCQ
Lisan
o Anatomi
o Embriologi
o Fisiologi
o Patofisiologi
o Diagnosis
o Terapi
o Pengamatan Lanjut
Psikomotor
memuaskan)
46
Kesempatan untuk Perbaikan (Task-based Medical Education)
OSCE
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Obeservasi selama alih pengetahuan dan keterampilan
2. kuesioner
MATERI BAKU
Sesi 3.1 Pemeriksaan gerakan dan kedudukan bola mata
AUDIOVISUAL/PRESENTASI MODUL 3
Dalam bentuk power point
47
48