Rancangan Aktualisasi Putri H '19
Rancangan Aktualisasi Putri H '19
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara Bab I Pasal 1 Ayat 1 dan 2 menyatakan
bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-
nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai
dasar tersebut yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi
pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendididkan yang
berkualitas.
Suksesnya sebuah pendidikan ditentukan oleh sumber daya
yang ada di dalamnya, diantara sumber daya tersebut adalah
perpustakaan. Perpustakaan merupakan media yang sangat penting
bagi penunjang proses sebuah pembelajaran. Dijelaskan dalam
berbagai sumber diantaranya dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa sumber daya
1
pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan,
masyarakat, dana, sarana dan prasarana. Perpustakaan merupakan
salah satu sumber belajar yang berpengaruh besar dalam dunia
pendidikan. Khususnya perpustakaan sekolah, mempunyai peranan
yang sangat dominan dalam pembangunan di bidang pendidikan. Salah
satu peranan perpustakaan sekolah meningkatkan prestasi belajar
siswa. Dengan adanya perpustakaan diharapkan siswa dapat
mengembangkan keterampilan untuk mencari informasi bagi keperluan
mereka secara mandiri. Hal ini tentunya dengan cara memanfaatkan
perpustakaan semaksimal mungkin, dengan cara membaca dan
memahami buku-buku yang tersedia, baik buku pelajaran, keagamaan
maupun umum.
Keberadaan dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar sangatlah penting, karena memiliki fungsi dan peran srtategis
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Perpustakaan sekolah juga
memiliki peran meningkatkan minat baca pada peserta didiknya
sehingga, diperlukan program-program inovatif yang dapat menarik
perhatian siswa untuk datang ke perpustakaan sekolah. Oleh karena
itu, sekolah harus berupaya agar perpustakaan sebagai sumber belajar
bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai apa yang menjadi kebutuhan
serta melakukan upaya-upaya yang nyata dan peran aktif dari seluruh
unsur masyarakat sekolah.
Berdasarkan pengamatan di SDN Balapulang Kulon 03
Kabupaten Tegal, kondisi perpustakaannya masih dalam kondisi baik
akan tetapi tidak berjalan secara aktif. Penataan ruangan dialih
fungsikan sebagai tempat penyimpanan sarana yang lain, sehingga
perpustakaan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Permasalahan yang terjadi di atas memerlukan solusi
pemecahan masalah, agar sekolah dapat berperan maksimal dalam
memberikan pelayanan, dan memenuhi kebutuhan akan pendidikan
pada peserta didik, maka perlu membuat rancangan aktualisasi nilai
2
dasar profesi ASN dengan judul “Optimalisasi Fungsi Perpustakaan
sebagai Sumber Belajar Siswa di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten
Tegal”. Dengan rancangan aktualisasi ini diharapkan ASN dapat
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah dasar.
B. Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di SDN
Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal sesuai dengan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan sesuai dengan
peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat
berdasarakan identifikasi isu dengan mempertimbangkan keaktualan,
problematik, kekhalayakan dan kelayakan isu tersebut (metode APKL).
Aktual artinya Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
dan Kelayakan artinya Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Kemudian
prioritas isu ditentukan dengan analisis USG dengan menetapkan
rentang penilaian (1-5). Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi
berdasarkan sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing
aktor yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan yang relevan,
dan kegiatan-kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang
dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen
ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik) dapat
ditampilkan pada tabel berikut:
3
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
4
Identifikasi Kondisi yang
No. Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Isu Diharapkan
sumber kembali
belajar siswa perpustakaan
di SDN sekolah.
Balapulang Perpustakaan
Kulon 03 dimanfaatkan
Kabupaten dengan baik
Tegal menjadi sumber
belajar siswa di
sekolah.
4. Kurangnya Pelayanan Tidak adanya Terpenuhinya
sarana Publik sarana prasana sarana prasarana
prasarana cuci tangan cuci tangan siswa
cuci tangan untuk siswa di setiap kelas di
siswa di SDN SDN Balapulang
Balapulang Kulon 03
Kulon 03 Kabupaten Tegal
Kabupaten
Tegal
5. Belum Manajemen Penggunaan Meningkatnya
maksimalnya ASN alat peraga kualitas
pemanfaatan belum maksimal pembelajaran
alat peraga di dengan
SDN memanfaatkan
Balapulang alat peraga
Kulon 03 dalam proses
Kabupaten pembelajaran.
Tegal
5
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat dari
nilai APKL, sedangkan penentuan prioritas isu yang akan dipecahkan dapat
dilihat dari nilai USG yang dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:
6
Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG
KRITERIA A KRITERIA B
NO SUMBER ISU
A P K L KET U S G ∑ PERINGKAT
8
2. Bagaimana mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, WoG dan nilai-nilai dasar ASN (Nilai ANEKA)
yang mendasari kegiatan baik secara langsung maupun tidak
langsung?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat?
E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktulisasi ini adalah :
1. Untuk mengoptimalkan fungsi perpusatakaan sebagai sumber
belajar siswa di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal.
2. Mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
WoG dan Nilai ANEKA yang mendasari kegiatan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat
4. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
pelaksanakan tugas jabatannya.
F. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini yaitu :
1. Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA
sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-
nilai dasar ANEKA di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten
Tegal.
2. SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal Kabupaten Tegal
a. Membantu mewujudkan visi dan misi SDN Balapulang Kulon 03
Kabupaten Tegal.
9
b. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SDN Balapulang
Kulon 03 Kabupaten Tegal.
3. Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar ANEKA.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
pendidikan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
11
Dengan melaksanakan kewajiban bela negara tersebut,
merupakan bukti dan proses bagi ASN untuk menunjukkan kesediaan
mereka dalam berbakti kepada Nusa dan Bangsa, serta kesadaran
untuk mengorbankan diri guna membela negara.
B. Nilai Dasar PNS
Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan mengedepankan
penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter. Oleh karena itu,
seorang PNS harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter PNS akan kuat, sehingga
berkompeten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Adapun nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas seorang ASN dapat
dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indikator-indikator:
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan,
kejelasan, keseimbangan, konsistensi, dan kepercayaan.
Penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas
ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
12
d. Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan
dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa
lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima nilai dasar dari
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
13
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
14
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
15
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
16
3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Mmelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepa, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
17
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Profesionalisme: bertindak secara profesional sesuai dengan
profesi yang dijabat dalam menjaga kualitas pelayanan.
b. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans
untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
c. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia
yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
d. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
18
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
e. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah
pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih
luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar
telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9
(sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
dari perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang
memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa
sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk mmeperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
19
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan
kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang lain
sesuai dengan hak dan kewajibannya.
20
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka
diundangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. PNS memegang
peranan besar dalam kelaancaran pemerintahan dan pembangunan,
maka PNS memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam
berjalannya sistem pemerintahan serta pelayanan lembaga negara
kepada masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
Intervensi semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun
demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS
pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi,
semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di
kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku
PNS sebagai berikut:
21
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
22
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan
pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional.
Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem
Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan
karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian
dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan
pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen
Aparatur Sipil Negara, 2014).
2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. Oleh karena itu, WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno &
Sejati, 2016).
23
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil
Indonesia adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah.
Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat
24
diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem,
non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma
pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service
(NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan
Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.
25
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Nama sekolah : SD Negeri 1 Balapulang Kulon 03
NPSN : 20325604
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SD
SK Pendirian Sekolah : 105/Ds/0019/90
Tanggal SK Pendirian : 14-02-1990
Alamat : Jalan Veteran RT 01 RW 03 Balapulang
Kulon, Kecamatan Balapulang
Kabupaten Tegal. Kode Pos 52464
e-mail : balapulangkulontiga@gmail.com
26
5. Mengembangkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya
peningkatan prestasi.
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa,
olah raga, dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan
potensi siswa.
7. Menanamkan keyakinan dan aqidah melalui penghayatan dan
pengamalan ajaran agama yang di anut.
c. Tujuan SD Negeri Balapulang Kulon 03
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan
proaktif.
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efktif dan efisien.
3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif.
4. Terwujudnya SDM yang memiliki kemampuan dan
kesanggupan kerja yang tinggi.
5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan.
6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh.
7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai.
8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non
akademik.
d. Nilai SD Negeri Balapulang Kulon 03
Berdasarkan visi, misi, dan tujuan SDN Balapulang Kulon
03 Kabupaten Tegal, mengandung nilai-nilai yang
dikembangkan yaitu profesional, akuntabel, inovatif, kerjasama,
orientasi mutu, dan transparan.
1. Profesional
SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal adalah lembaga
pendidikan yang bekerja keras untuk mencapai tujuan
organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung
tinggi etika dan integritas profesi.
27
2. Akuntabel
Setiap Kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan
dapa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
3. Inovatif
SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal mendukung
kreativitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya.
4. Kerjasama
Sebagai lembaga pendidikan SDN Balapulang Kulon 03
Kabupaten Tegal menjalin kerjasama yang baik antara
personil yang ada dalam sekolah maupun luar sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
5. Orientasi Mutu
SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal berkomitmen
untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan.
6. Transparan
SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal terbuka dalam
informasi tentang penyelenggaraan pendidikan, yakni
informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
28
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
OPERATOR UNIT
SEKOLAH PERPUSTAKAAN
SITI MULYA KHASANAH -
GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS 3 GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6 GURU AGAMA GURU PJOK
SITI PUTRI
CHALIMAH,S.Pd.SD DAMAYANTI,S.Pd SUPARTI,S.Pd ENDAH SETIATI,S.Pd.SD PUTRI HANIFAH, S.PD MOCH. TAUFIK, S.Pd.SD
NASIKHAH, S.Pd.I
-
USRIPATUN,S.Pd.I
PENJAGA
SEKOLAH
IKHSANUL FAHMI
29
Tabel 3.1 Pembagian Tugas Mengajar dan Tugas Tambahan Guru SDN
Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal
Mata Pelajaran
NAMA Jumlah Kelas Jam Per
NO dan /
NIP / Siswa Minggu
Tugas Tambahan
1. SUMIASIH, S.Pd.SD Kepala Sekolah 24
NIP. 19600619 198201 -
2 008
2. NASIKHAH,S.Pd.I Guru Mapel PAI Kelas I, V, VI 12
NIP. 19590821 198201 / Pembina / 88 Siswa
2 004 Eksrakurikuler
3. SUPARTI,S.Pd. Guru Kelas / Kelas III / 24
NIP. 19640327 200012 Wali Kelas 16 Siswa
2 002
4. MOCH. TAUFIK, Guru Kelas / Kelas VI / 26
S.Pd.SD Wali Kelas 28 Siswa
NIP. 19690720
200604 1 006
5. PUTRI HANIFAH,S.Pd Guru Kelas / Kelas V / 26
NIP. 19951029 201902 Wali Kelas 30 Siswa
2 008
6. ENDAH SETIATI, Guru Kelas / Kelas IV / 26
S.Pd.SD Wali Kelas 33 Siswa
NIP. -
7. PUTRI DAMAYANTI, Guru Kelas / Kelas II / 24
S.Pd Wali Kelas 24 Siswa
NIP. –
8. SITI Guru Kelas / Kelas I / 24
CHALIMAH,S.Pd.SD Wali Kelas 30 Siswa
NIP. –
30
Mata Pelajaran
NAMA Jumlah Kelas Jam Per
NO dan /
NIP / Siswa Minggu
Tugas Tambahan
9. USRIPATUN,S.Pd.I Guru Mapel PAI Kelas II,III,IV/ 12
NIP. - / Pembina 73 Siswa
Eksrakurikuler
Sumber: SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal
Gol.
No. Nama / NIP Jabatan / Tugas JJM
Ruang
31
4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain
a. Lingkungan Sekolah :
Luas Tanah : 2.528 m2
b. Rombongan Belajar
Kelas I : 1 Rombongan Belajar
Kelas II : 1 Rombongan Belajar
Kelas III : 1 Rombongan Belajar
Kelas IV : 1 Rombongan Belajar
Kelas V : 1 Rombongan Belajar
Kelas VI : 1 Rombongan Belajar
c. Data dan Kondisi Ruang Kelas
Kelas I : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas II : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas III : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas IV : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas V : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
Kelas VI : 1 Ruang Dengan Kondisi Baik
d. Data Bangunan dan Ruang Lainnya
1. Ruang Guru : 1 Ruang dengan kondisi baik
2. Km/ WC : 3 Ruang dengan kondisi baik
3. Gudang : 1 Ruang dengan kondisi baik
4. Perpustakaan : 1 Ruang dengan kondisi baik
e. Data Siswa
1) Data siswa dan rombongan belajar SDN Balapulang Kulon 03
Kabupaten Tegal
32
Tabel 3.3 Data Siswa SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal
Kelas
Kelamin
Jumlah Ket.
Jumlah I II III IV V VI
L 17 10 9 17 10 16 79
P 13 14 7 16 20 12 82
Jumlah 30 24 16 33 30 28 161
Jumlah a 1 1 1 1 1 1 6
Rombongan
b - - - - - - -
Belajar
Jumlah kelas 1 1 1 1 1 6
Sumber: SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal
33
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
2. Jabatan Fungsional Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
34
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil
Guru adalah pendidik profesional yang menduduki jabatan
pelaksana teknis fungsional di bidang pembelajaran/bimbingan
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Tugas Pokok dan Tugas Fungsional Guru Kelas
Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru yaitu :
a. Merencanakan pembelajaran
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai dengan beban kerja guru
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
35
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswadalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o. Melakukan presentasi ilmiah
Lebih lanjut Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas
guru di sebutkan :
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam
tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa
fungsi lain yang terkandung dalam poin D dan E Pasal 20 Undang-
36
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin
a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
d. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
C. Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain
dari seseorang yang menduduki status tertentu. Peranan atau role juga
memiliki beberapa bagian, salah satunya yaitu model peranan (Role
Model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti.
Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah Kepala
SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal yaitu Ibu Sumiasih,
S.Pd.SD. Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan
rencana aktualisasi ini yaitu karena beliau adalah sosok pemimpin yang
Akuntabel.
Seperti yang diketahui penulis, bahwa di dalam keseharian,
beliau layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok pemimpin,
sifat yang ramah berhasil membawa suasana ceria di dalam maupun di
luar kantor. Sebagai manajemen di sekolah, beliau telah berhasil
mengkoordinasikan tugas dan fungsi guru sebagai mana mestinya.
Sebagai fasilitator beliau selalu menjembatani baik guru, siswa maupun
stakeholder untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung
jawab. Sebagai motivator, beliau tidak pernah lelah untuk
menyemangati guru, untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi
tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan.
37
BAB IV
38
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
untuk menata ulang yang berkualitas selain itu dan seni budaya
39
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
3. Melakukan penataan 3. Terlaksananya yang berkualitas
ulang perpustakaan kegiatan penataan kepada
ulang perpustakaan stakeholder)
dengan semangat Akuntabilitas
kerja keras, inovasi (Tanggung Jawab,
dan tanggung yaitu menata ulang
jawab untuk perpustakan
mewujudkan dengan penuh
perpustakaan yang tanggung jawab)
nyaman dan menarik Komitmen Mutu
minat siswa. (Orientasi mutu,
yaitu dalam
penataan ulang
perpustakaan
ditujukan untuk
memberikan
pelayanan yang
40
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
berkualitas/orientasi
mutu sehingga para
pengunjung merasa
puas)
Nasionalisme
(Sila keempat yaitu
melakukan
musyawarah
dengan atasan
untuk mencapai
mufakat)
Anti Korupsi
(Bekerja Keras,
yaitu bekerja keras
untuk menata ulang
perpustakaan
41
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
menjadi nyaman
dan menarik)
2. SLOTIF 1. Membuat desain 1. Adanya Etika pubik Adanya slogan Kegiatan ini
(Slogan /rancangan slogan desain/rancangan (Menghargai edukatif di mencerminkan
Edukatif), yaitu edukatif slogan edukatif yang komunikasi, perpustakan dapat nilai organisasi
membuat baik dan konsultasi, dan menguatkan misi inovatif dan
slogan edukatif berkualitas. kerjasama dengan sekolah yaitu orientasi mutu.
yang dipasang atasan ketika akan mengembangkan
2. Konsultasi 2. Disetujuinya salah
di mengadakan suatu ilmu pengetahuan
rancangan/desain satu
perpustakaan kegiatan, selain itu dan teknologi,
slogan dengan kepala rancangan/desain
berkomitmen untuk bahasa, olah raga,
sekolah slogan dari hasil
memberikan dan seni budaya
musyawarah.
pelayanan publik sesuai dengan
yang berkualitas bakat, minat dan
3. Pembuatan/pencetakan 3. Terbentuknya slogan
kepada potensi siswa.
slogan yang berkualitas.
stakeholder)
42
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
4. Pemasangan slogan di 4. Terpasangnya Komitmen Mutu
perpustakaan slogan edukatif di (Efektif dan efisien,
perpustakaan secara yaitu pembuatan
jelas slogan edukatif
sangat efektif dan
efisien dalam
mempromosikan
perpustakaan dan
meningkatkan minat
baca siswa)
Anti Korupsi
(Peduli dan
tanggung jawab,
yaitu pembuatan
slogan merupakan
kepedulian penulis
dalam
43
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
meningkatkan minat
baca siswa serta
melakukan
tugasnya dengan
penuh tanggung
jawab)
Nasionalisme
(Sila keempat yaitu
melakukan
musyawarah
dengan atasan
untuk memilih
desain slogan yang
tepat)
3. BINA BACA 1. Konsultasi dengan 1. Disetujuinya Etika Publik Kegiatan BINA Kegiatan ini
(Bimbingan kepala sekolah kegiatan bimbingan (Menghargai BACA menguatkan mencerminkan
Minat Baca), minat baca yang komunikasi, nilai organisasi
44
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
yaitu mengenai kegitan akan penulis konsultasi, dan visi dan misi profesional dan
melakukan bimbingan minat baca lakukan dengan kerjasama dengan sekolah yaitu, akuntabel.
bimbingan penuh tanggung atasan ketika akan Visi sekolah :
atau arahan jawab mengadakan suatu Terwujudnya
kepada siswa kegiatan serta generasi
untuk rajin 2. Menentukan jadwal 2. Terbentuknya berkomitmen berprestasi,
membaca. bimbingan minat baca jadwal bimbingan memberikan berpotensi, dan
secara jelas pelayanan publik berakhlak mulia
yang berkualitas)
3. Menyiapkan materi 3. Tersusunnya materi Akuntabilitas Misi Sekolah :
bimbingan minat baca bimbingan minat (Tanggung Jawab Membentuk
baca dengan jelas dan Kejelasan, yaitu kecerdasan:
dalam memberikan Intelegensi, Sosial
Akuntabilitas
(Transparansi,
tanggung jawab,
dan keadilan,
artinya artinya
dalam menentukan
pengunjung terbaik
harus tranparan,
tanngung jawab,
dan adil)
54
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Organisasi Organisasi
Etika Publik
(dalam
penyeleksian
pengunjung terbaik
dilakukan seleksi
secara profesional
dan tidak berpihak)
55
A. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal
April Mei Bukti
No. Kegiatan Kegiatan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Foto dan
1. REFRESH Vidio
Foto
2. SLOTIF
Foto dan
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
PEMILU
4. KARPUS Dokumen
UASBN
Foto dan
5. KURTILAS Vidio
Foto dan
6. WAKAF BUKU Buku
Foto dan
BEST
7. Dokumen
VISITOR
Keterangan :
: Hari Libur
: Pelaksanaan Kegiatan
56
B. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada minggu kedua bulan April 2019 sampai dengan minggu ketiga
bulan Mei 2019 pada institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko menghambat
kegiatan yang telah direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena
itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut,
sehingga dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat
diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama
aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi
Antisipasi Strategi
No. Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
57
melakukan arahan/bimbin dengan semua motivasi
bimbingan atau gan guru kelas kepada siswa
arahan kepada
siswa untuk rajin
membaca.
59
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat beberapa
nilai-nilai dasar yang harus dikuasai oleh ASN. Nilai-nilai dasar tersebut
diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN
agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai ASN yang
profesional.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
pendidikan. Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik di sekolah
khususnya optimalisasi fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
siswa di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal, guru menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang
diimplementasikan pada 7 rancangan kegiatan aktualisasi, yang dalam
penerapannya diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi perpustakaan
sebagai sumber belajar siswa di SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten
Tegal.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan
nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang diperoleh
oleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan V. Begitu juga dalam menjalankan aktualisasi
dan habituasi, selain mendasari pelaksanaan tugas pokok nilai-nilai
dasar ini juga senantiasa diaktualisasikan oleh penulis dalam rangka
mewujudkan visi dan misi SDN Balapulang Kulon 03 Kabupaten Tegal.
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia di
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf. (diunduh 06
April 2019).
62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
63
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah /
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi
UNIVERSITAS NEGERI
4 S-1 SEMARANG PGSD 2018
SEMARANG
64