Anda di halaman 1dari 47

Peran Komite Tenaga Kesehatan dalam

Pelaksanaan Kredensial
di Rumah Sakit

Tuti Amalia, S.Si, M.Si


Curriculum Vitae
• Nama : Tuti Amalia,S.Si,M.Si
• Tempat/tgl lahir : Jakarta, 2 Juli,1976
• NIP : 197607021999032001
• Pendidikan : S2 Fisika Medis FMIPA - UI
• Jenis kelamin : Perempuan
• Status : Menikah
• E-mail : tuti.amalia@rscm.co.id/
tuti.amalia08@gmail.com
• Alamat : Jl.Hemat Raya 3 Jelambar Jakarta-Barat
• Jabatan : Ketua Komite Tenaga Kesehatan
RSUPN Dr.Cipto mangunkusumo - Jakarta
PENDAHULUAN

• Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


menyatakan bahwa Pemerintah mengatur perencanaan,
pengadaaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu
tenaga kesehatan.
• Undang – undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etika
dan moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara
terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan serta
pembinaan, pengawasan dan pemantauan agar penyelenggaraan
upaya kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan
serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan.
UU No. 36 Tahun 2014
Tanggung jawab Hukum RS
UU no. 44 tahun 2009 Pasal 46
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum
terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di
rumah sakit.
STAF RUMAH SAKIT

• STAF KLINIS:
1. MEDIS
2. KEPERAWATAN
3. PEMBERI ASUHAN LAINNYA DAN STAF KLINIS
LAINNYA
• STAF NON KLINIS
Akreditasi KARS
Standar KKS 16-18
KREDENSIAL, KEWENANGAN KLINIS, PENUGASAN
KLINIS ,EVALUASI MUTU PROFESIONAL
PEMBERI ASUHAN (PPA) LAINNYA DAN STAF
KLINIS LAINNYA
Standar Akreditasi Internasional (JCI)
• Seluruh Staf Klinis
dilakukan kredensial
• Secara khusus proses kredensial
harus dilakukan hati-hati, rincian
kewenangan klinis harus terinci
terutama untuk yang terlibat dalam
proses asuhan klinis dan bekerja
langsung dengan pasien.

Rumah sakit selalu memberikan kesempatan bagi staf


untuk terus belajar dan mengembangkan kepribadian dan
profesionalitasnya.
Proses kredensial ulang dilakukan setiap
tiga tahun sekali

Dokumen :
• Kebijakan kredensialing
• Bukti proses dan data rekredensial
• Penetapan SPK(surat penugasan
klinis) disertai RKK (rincian
kewenangan klinis
Standar KKS 16
Rumah sakit mempunyai proses yang
Staf Klinis efektif untuk mengumpulkan,verifikasi
dan mengevaluasi kredensial
Pemberi profesional pemberi asuhan (PPA)
Asuhan lainnya dan staf klinis lainnya
(pendidikan,registrasi,izin,kewenangan,
Lainnya pelatihan dan pengalaman)
dan Staf Standar KKS 17
Klinis Rumah Sakit melaksanakan identifikasi
tanggung jawab pekerjaan dan penugasan
Lainnya klinis berdasar atas kredensial profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Staf Klinis Standar KKS 18
Pemberi Peran profesional pemberi
asuhan (PPA) lainnya dan staf
Asuhan klinis lainnya mengharuskan staf
Lainnya tersebut berpartisipasi secara
dan Staf proaktif dalam program
peningkatan mutu klinis rumah
Klinis
sakit, termasuk mengevaluasi
Lainnya kinerja individu.
Dokumen untuk Standar KKS 16

1. Penetapan staf profesional pemberi asuhan (PPA)


lainnya dan staf klinis lainnya yang melakukan
pelayanan kepada pasien secara mandiri
(SPK/surat penugasan klinis dgn RKK/rincian
kewenangan klinis, tersedia di file kepegawaian,
fle kredensial dan di unit pelayanan)
2. Kebijakan,Proses, dan Panduan serta data
kredensial
3. Bukti Verifikasi ijasah dan STR dari sumber aslinya
4. STR,SIP,SPK dan RKK harus masih valid
Komite Tenaga Kesehatan
• Merupakan perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar tenaga kesehatan lainnya di
rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, penjagaan
mutu profesi klinis dan pemeliharaan etika
dan disiplin profesi.
Struktur Organisasi
(SK No: HK 02.04/XI.3/30630/2015), Tanggal 4 Desember 2015

DIREKTUR UTAMA

KETUA
KOMITE TENAGA KESEHATAN

SEKRETARIS

SUB KOMITE SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE ETIKA DAN


KREDENSIAL PROFESI DISIPLIN
22 PROFESI TENAGA KESEHATAN
No. Profesi No. Profesi
1 Psikologi Klinis 12 Tenaga Biologi

2 Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian 13 Radiografer

3 Audiologi 14 Radioterapis
4 Tenaga Gizi 15 Okupasi Terapi
5 Fisioterapis 16 Penata Anestesi ( Juli 2017)
6 Terapi Wicara 17 Terapis gigi dan mulut ( Juli 2017)
Fisikawan Medik :
a. Bidang Radiodiagnostik
7 18 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
b. Bidang Radioterapi

Ahli Teknologi Laboratorium Medik :


8 a. Patologi Klinik 19 Tenaga sanitasi lingkungan
b. Patologi Anatomi

9 Teknik Kardiovaskuler 20 Elektromedis

10 Refraksionis Optisien/Optometris 21 Teknisi Gigi

11 Ortotetik Prostetik 22
Teknisi Transfusi Darah
Tugas Sub Komite Kredensial
1. Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan dengan peer group/Mitra Bestari
profesi;
2. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian
a) Kompetensi (pengetahuan,ketrampilan)
b) Kesehatan Fisik dan Mental;
c) Perilaku;
d) Etika Profesi;
3. Evaluasi data pendidikan profesional tenaga kesehatan;
4. Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
5. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat;
6. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi kewenangan klinis
kepada Komite Tenaga Kesehatan;
7. Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku Surat Perintah Kerja
dan adanya permintaan dari Komite Tenaga Kesehatan;
8. Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan Surat Penugasan Kerja Klinis/ Surat
Penugasan Kerja Profesi.

PATIENT SAFETY = JAGA Standar + Kompetensi


Tugas Sub Komite Mutu Profesi

1. Pelaksanaan audit klinis/ Profesi


2. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi Staf Tenaga Kesehatan,
3. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi Staf Tenaga Kesehatan, dan
4. Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi Staf Tenaga
Kesehatan yang membutuhkan.
5. Melaksanakan evaluasi mutu profesi tenaga kesehatan

Cegah KTD/KNC
Tugas Sub Komite
Etika dan Disiplin Profesi
1. Pembinaan Etika & Disiplin Profesi Staf Tenaga Kesehatan lainnya,
dengan landasan : peraturan internal dan etika RS
2. Pemeriksaan Staf Tenaga Kesehatan yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin,
3. Rekomendasi pendisiplinan pelaku tenaga kesehatan di rumah
sakit
4. Pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan
keputusan etis pada asuhan klinis.

Lindungi Pasien = dari staf yang unqualified dan unfit/unproper


Peran Komite Tenaga Kesehatan

▪Pengembangan, rekomendasi, penerapan kebijakan dan prosedur


secara terus menerus dalam rangka peningkatan kegiatan kredensial
dan penetapan kewenangan klinis tenaga kesehatan.

▪Rekomendasi untuk kewenangan tenaga kesehatan profesi melalui


mekanisme kredensial ( termasuk teknologi baru) oleh komite dan
mitra bestari di unit layanan kesehatan.

▪Evaluasi untuk file kredensial dan pemberian rekomendasi untuk


kredensial/rekredensial tenaga kesehatan setelah dilakukan review
dan rekomendasi oleh Mitra Bestari Profesi.
Peran Komite dalam pelaksanan Kredensial

• Setiap individu yang terlibat dalam pelaksanaan kredensial


tenaga kesehatan telah memahami keseluruhan proses
kredensial tenaga kesehatan baik secara langsung maupun
tidak langsung
• Mampu bekerja sama dalam mensukseskan pelaksanaan
kredensial untuk tenaga kesehatan
• Mampu berkoordinasi dan bekerja sama dalam penentuan
waktu pelaksanaan kredensial, cara melakukan verifikasi data,
persetujuan untuk pelaksanaan kredensial.
• Pelaksanaan Kredensial sebaiknya dilakukan sebelum tenaga
kesehatan terlibat dalam pelayanan kesehatan terhadap
pasien
Peran serta anggota komite
dalam pelaksanaan kredensial
▪ Menghadiri rapat koordinasi rutin yang diadakan oleh
komite.
▪ Melakukan review untuk berkas kredensial, sebelum
dilakukan rapat.
▪ Memahami terhadap kebijakan dan penyelesaian konflik
interest yang mungkin terjadi diantara tenaga kesehatan.
▪ Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
pemahamannya tentang kredensial.
▪ Bersikap adil, sesuai dengan etika dengan senantiasa
mengutamakan keselamatan pasien.
Penting !!!

• Kerjasama dan komunikasi yang baik antara unit layanan


kesehatan, individu/tenaga kesehatan terkait, serta komite
kredensial akan sangat membantu dalam mensukseskan
pelaksanaan kredensial tenaga kesehatan di rumah sakit.
• Sehingga waktu pelaksanaan kredensial dapat lebih efektif
dan efisien. Hal ini sangat membantu, terutama untuk rumah
sakit yang mempunyai jumlah tenaga kesehatan yang banyak,
sehingga dapat meminimalisir waktu pelaksanaan kredensial
tenaga kesehatan di rumah sakit dan meningkatkan layanan
kredensial tenaga kesehatan.
PRINSIP KREDENSIAL
1.Melindungi keselamatan pasien
2.Setiap tenaga kesehatan mempunyai SPKK
3.Hindari kesalahan rekomendasi dalam pelaksanaan kredensial yang
disebabkan oleh kesalahan pemberian informasi dan kesalahan
pengambilan keputusan
4.Pelaksanaan Kredensial ( Kebijakan dan prosedur,informasi/data
pendukung,rekomendasi hingga terbit SPKK)
5.Pelaksanaan kredensial memerlukan kriteria yang jelas dan
konsisten (Pendidikan,pelatihan, etika disiplin, sertifikat kompetensi,
dll)
6.Kondisikan applicant senyaman mungkin.
7.Pastikan kesesuaian kewenangan dengan kompetensi profesi untuk
tenaga kesehatan
8.Kredensial untuk semua tenaga kesehatan, kecuali tenaga
kesehatan yang tidak kompeten dan melanggar etika disiplin profesi.
Kebijakan dan prosedur kredensial RS
• Pedoman Pelaksanaan Kredensial Tenaga Kesehatan
• Prosedur untuk pelaksanaan kredensial/rekredensial Tenaga Kesehatan
• Prosedur Surat Penugasan Kerja Klinis Tenaga Kesehatan
• Prosedur Pemberhentian terhadap Kewenangan Kerja Klinis Tenaga
Kesehatan
• Formulir Pengajuan Kredensial/Rekredensial Tenaga Kesehatan
• Kriteria dan Rincian Kewenangan Kerja Klinis Tenaga Kesehatan
• Pedoman Penilaian Kredensial Tenaga Kesehatan
• Rekomendasi untuk penetapan Rincian Kewenangan Kerja Klinis Tenaga
Kesehatan
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN DI RS

Pemberian “authority (privilege)” oleh “penguasa” (pemilik /


Direktur) Rumah Sakit kepada seorang tenaga kesehatan untuk
melakukan tindakan sesuai profesi di rumah sakit
 Diwujudkan dalam bentuk Surat Penugasan Klinis (SPK) untuk
setiap nakes.
 Setiap Surat Penugasan Klinis terdapat delineasi (rincian)
jenis tindakan apa sajakah yang diijinkan dilakukan oleh
seorang NAKES berdasarkan rekomendasi dari “mitra
bestari profesi”
KOMPETENSI vs KEWENANGAN

KOMPETENSI KEWENANGAN
• Kemampuan yang dimiliki • Kewenangan diberikan oleh
seorang NAKES untuk “penguasa” kepada nakes
melakukan tindakan untuk melakukan tindakan
dibidangnya medis tertentu
• Karakteristik yang melekat pada • Dapat dicabut (dilarang
pribadi seseorang melakukan dalam juridiksi
• Diperoleh secara pribadi tertentu) oleh pemberi
melalui pendidikan, pelatihan, kewenangan (“penguasa”)
pengalaman kerja
TINGKATAN KEWENANGAN KLINIS

Diisi Tenaga Kesehatan


Peminta Diisi Mitra Bestari (Peer-group)
1. Berwenang sepenuhnya 1. Disetujui berwenang penuh
2. Berwenang sebagian 2. Disetujui berwenang sebagian
3. Memerlukan supervisi 3. Disetujui dibawah supervisi
4. Tidak diminta (tidak 4. Tidak disetujui (bukan
kompetensinya)
kompeten)
5. Tidak disetujui / fasilitas (-)
5. Tidak diminta/fasilitas (-)
PROGRAM KREDENSIAL

• Tetapkan sasaran yang ingin dicapai


1. Kebijakan dan SOP kredensial
2. Instrumen kredensial ( Formulir pengajuan kredensial- White Papers
-Mitra Bestari – SPK )

• Issue Kredensial lain


1. Waktu antara pelaksanaan kredensial dengan SPK
2. Perubahan kompetensi/kewenangan
SEGITIGA KREDENSIAL
(Herkutanto, 2009)

DAFTAR
Mitra Bestari

Formulir
Buku Putih
Clinical Privilege
Clinical Privilege
Mitra Bestari Profesi???

• Mitra Bestari Profesi : Sekelompok tenaga kesehatan


dengan reputasi dan kompetensi yang baik , berasal dari
profesi yang sama dan mampu melakukan telaah terkait
dengan layanan profesi di unit layanan kesehatan.
• Mitra bestari profesi dapat diwakilkan oleh atasan
langsung, supervisor atau teman satu profesi.
• Kepribadian bijak, menjadi role model, beretika dan
pendidikan, pengetahuan, perilaku baik
• Sehat pikiran dan fisik
• Berakal dan beriman
Tugas Tim Mitra Bestari Profesi
a. Mengkaji dan mengevaluasi setiap pelayanan yang
diajukan oleh pemohon kredensial profesi dalam
RKKK secara objektif berdasarkan pendidikan &
pelatihan, logbook secara rinci.
b. Menilai keahlian dan kompetensi pemohon
kredensial profesi.
c. Menilai kemampuan fisik dan mental
d. Memberikan saran dan usulan dalam
pengembangan potensi diri dan etika disiplin tenaga
kesehatan.
Evaluasi Penilaian Kinerja
Butir Penilaian Ruang Lingkup
Perilaku Budaya keselamatan
Hasil Klinis Penilaian terkait kewenangan klinis
Pertumbuhan Perawatan pasien: welas asih, kesesuaian, efektivitas layanan (promosi,
profesionalisme prevensi, tatalaksana, perawatan, rehabilitasi)
Pengetahuan medis/klinis
Pembelajaran berbasis praktik dan peningkatan
Keterampilan komunikasi dan interpersonal
Profesionalisme –komitmen untuk pengembangan diri berkelanjutan,
menerapkan etika praktik, memahami dan menghargai keberagaman,
bertanggung jawab

Praktik berbasis sistem


Pengaturan sumber daya
Roadshow Kredensial Pelaksanaan Kredensial
Workshop Audit Klinis Pelaksanaan Audit Layanan Profesi
KEGIATAN TELUSUR
Akreditasi JCI Tenaga Kesehatan
Workshop Kredensial Tenaga Kesehatan Lain
Isi Personal File
Tenaga Kesehatan

Dokumen Uraian
Kredensial, jabatan/
Ijazah lisensi SPK Riwayat
pekerjaan

Dokumen
Evaluasi
lamaran kinerja
Personal
File
Sertifikat
CV pelatihan
Peran Komite Tenaga Kesehatan

Rekomendasi
Peningkatan
Kualitas Tenaga
Kemitraan Kesehatan

Profesionalisme
PERHATIAN!!!

1. Tidak ada STR dan SIP, SPK dan RKK yang


kadaluwarsa.
2. Tidak ada tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada pasien yang tidak memiliki
STR,SIP, SPK dan RKK.
3. Semua unit harus tersedia SPK dan RKK dalam
bentuk soft copy untuk masing masing tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan pasien
untuk memantau kepatuhan terhadap kewenangan
klinis
Apakah perlu semua tenaga
kesehatan dilakukan kredensial
???
Terima Kasih

Email : komite.nakes@rscm.co.id/komite.nakesrscm@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai