Bahan Ajar LKS
Bahan Ajar LKS
KELOMPOK III A
1. DESMA DAHLIAWATY
2. RIZA SEPTYANIE
3. SITI ANRISA
4. RIRI ANGRAINI
JURUSAN MATEMATIKA
2012
BAHAN AJAR
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu
siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh
alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar
mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun
aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat
Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :
1. kurikulum,
2. karakteristik sasaran,
3. tuntutan pemecahan masalah belajar.
TUJUAN
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan pempertimbangkan
kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau
lingkungan sosial peserta didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks
yang terkadang sulit diperoleh
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
MANFAAT
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik,
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena
peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami
yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian
tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai
tujuan
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau
materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip
relevansi, konsistensi, dan kecukupan (Anonim 2006).
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya, jika
kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan
yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian.
3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak
akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Menurut Mulyasa (2006) dalam bukunya menyebutkan bahwa bentuk bahan ajar atau
materi pembelajaran antara lain:
1. Bahan cetak seperti; modul, buku , LKS, brosur, hand out, leaflet, wallchart, dan non
cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan ajar dengar (Audio Visual) seperti; video/ film,VCD
3. Bahan ajar dengar (Audio) seperti; radio, kaset, CD audio, PH
4. Visual; foto, gambar, model/ maket
5. Multi Media; CD interaktif, computer Based, Internet, bahan ajar berbasis web (web
based learning materials).
Komponen utama bahan ajar adalah : 1) tinjauan materi; 2) pendahuluan setiap bab; 3)
penyajian setiap bab; 4) penutup setiap bab; 5) daftar pustaka, dan 6) senarai. Setiap komponen
mempunyai sub-sub komponen yang saling berintegrasi satu sama lain. Susunan komponen-
komponen dan sub-sub komponen bahan ajar sama dengan strategi pembelajaran yang lazim
digunakan guru dalan kegiatan pembelajaran. Selain itu, bahan ajar biasanya dilengkapi dengan
berbagai macam ilustrasi. Ilustrasi memegang peranan penting dalam bahan ajar, karena dapat
memperjelas konsep, pesan, gagasan, atau ide yang disampaikan dalam bahan ajar. Selain itu
Ilustrasi yang menarik ditambah tata letak yang tepat, dapat membuat bahan ajar menarik untuk
dipelajari.
Disamping komponen-komponen bahan ajar dan ilustrasi, bahan ajar yang baik dan
menarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi
tulis yang baik akan dapat mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide, atau konsep yang
disampaikan dalam bahan ajar kepada pembaca/pemakai dengan baik dan benar. Ekspresi tulis
juga dapat menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.
Yang biasa terjadi dalam pembelajaran adalah guru menyajikan materi kepada siswa,
selanjutnya guru membantu siswa memahami materi yang disajikan. Dalam hal ini guru
berfungsi sebagai nara sumber. Namun dalam era kurikulum baru, pembelajaran dengan
pendekatan siswa aktif atau pembelajaran berpusat pada siswa, peran guru lebih ditekankan
sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator lebih penting dari pada sebagai nara sumber.
Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran instruksional yang hendak dicapai sesuai
Rencana Pembelajaran dan Program Pembelajaran. Proses menyusun bahan ajar, meliputi
langkah-langkah sbb :
A. Pengertian LKS
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah
untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata
pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta
didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait
dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis
dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu,
kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja
laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu
tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan
guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar
memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus
memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi
dasar dikuasai oleh peserta didik.
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru,
sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.Ardiwinata
(dalam Djamarah, 1995:49) berpendapat bahwa sumber-sumber belajar itu dapat berasal dari
manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Dengan
demikian, LKS dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan
siswa. Depdiknas (dalam Darusman, 2008:17) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran yang
berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram. Sedangkan Shadiq
(dalam Andayani, 2005:9) mendefinisikan LKS sebagai lembaran duplikat yang dibagikan guru
kepada siswa di suatu kelas untuk melakukan kegiatan atau aktivitas belajar mengajar. Lembaran
ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan pengertian agar siswa dapat mempeluas serta
memperdalam pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Sehingga dapat dikatakan bahwa
LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berbentuk lembaran yang berisikan materi secara
singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab siswa.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan
ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS
merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan
keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing
maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran matematika,
LKS bertujuan untuk menemukan konsep atau prinsip dan aplikasi konsep atau prinsip.
LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan
secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai
media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Paling tidak LKS sebagai media kartu.
Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki
materi (matematika) dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan
efektif. (Hidayah, 2007:8)
1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.
3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
4. manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah :
5. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
7. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
8. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
9. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan
belajar.
10. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis. (Suyitno, 1997:40).
Menurut Tim Instruktur PKG (dalam Andayani, 2005:10),kegunaan LKS dalam pengajaran
matematika adalah :
b. Dapat mempercepat proses pengajaran, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan
seoptiraal mungkin.
f. Dapat mengoptimalkan penggunaan alat bantu pengajaran yang terbatas, oleh karena siswa
atau kelompok dapat menggunakan alat bantu itu secara bergiliran dari bahan yang
tersedia. Pada sistem kelompok seluruh kelas dapat dikuasai guru melalui kelompok -
kelompok dengan tugas yang berbeda secara bergiliran dari lembar kerja satu ke lembar
kerja yang lainnya, dalam selang waktu yang tepat. Sistem kelompok ini memerlukan label
kontrol yang tujuannya untuk pemerataan tugas.
g. Dapat membangkitkan minat siswa, jika lembar kerja itu disusun secara menarik, misalnya
dengan sistematika yang jelas, menggunakan variasi pewarnaan dan bergambar. Asal
dipersiapkan secara professional maka lembar kerja siswa dapat mempunyai nilai tambah
yang menyenangkan siswa.
LKS memiliki keunggulan, seperti yang dikatakan oleh Hartati (2003) sebagai berikut:
E. Jenis-Jenis LKS
1) Menurut Kategorinya Lembar Kerja Siswa Terdiri Atas:
Menurut Sadiq (dalam Widiyanto, 2008:14) LKS dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai
berikut:
Lembar kerja yang berisikan sarana untuk menunjang materi pelajaran, sebagai alat bantu
kegiatan belajar siswa yang dipakai guru untuk menyampaikan pelajaran. Bagi guru yang dipakai
sebagai alat bantu mengajar, dipakai untuk mempercepat pelajaran, memberi dorongan belajar
pada tiap individu, atau untuk melengkapi materi pelajaran dari buku paket.
Lembar kerja tak berstruktur / hanya memuat sedikit petunjuk untuk mengarahkan kerja para
siswa. Oleh karena itu LKS ini dapat dikembangkan dan digunakan untuk semua mata pelajaran.
Biasanya lembar kerja ini merupakan kumpulan beberapa macam soal yang dikelompokkan
berdasarkan pokok bahasan.
Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang
untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit
atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS
telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam
kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi
bimbingan pada setiap siswa
Lembar kerja yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu program kerja, dengan
sedikit atau tanpa bantuan guru, untuk mencapai tujuan tertentu dalam mata pelajaran itu. Pada
lembar ini telah disusun petunjuk dan pengarahannya, sehingga siswa secara umum dapat
memahami dan mengerti kegiatan apa yang harus dilakukan. Lembar kerja berstruktur biasanya
memerlukan persiapan dan strategi tertentu sebelum kegiatan di dalamnya mulai dikerjakan.
Meski demikian, kedudukannya tidak dapat menggantikan peranan guru dalam kelas, yang
mengawasi suatu kegiatan dilaksanakan, memberi semangat dorongan belajar dan memberi
bimbingan pada siswa tertentu. Kwalitas dari lembar kerja itu dapat kita ketahui dari isi lembar
kerja itu sendiri. Tujuan yang ada mampu memotivasi para siswa. Petunjuk kegiatan mudah
dibaca, komunikatif, singkat, jelas dan mempunyai daya tarik, reaksi mereka terhadap semua itu
hendaklah :
Rumaharto (dalam Hartati, 2002:22) menyebutkan bahwa LKS yang baik harus memenuhi
persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang
berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan
kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak
pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut
haruslah memenuhi asas-asas yang efektif
Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri,
percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan
belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep
baru) atau pada tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan
lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu
topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap
sebelumnya yaitu penanaman konsep (TIM PPPG Matematika dalam Rahmawati, 2006:27)
Lembar kerja ini hanya memuat serangkaian seal - soal yang mempertanyakan isi materi
pelajaran untuk tiap pembahasan. Dapat saja pertanyaan dalam kumpulan soal ini
bersifat pengembangan materi pokok, dengan pertimbangan bahwa materi pokok
tersebut mengalami penafsiran yang dapat berbeda - beda atau untuk menyesuaikan
kondisi dan situasi terakhir yang dilampiri.
Lembar yang berisikan kegiatan - kegiatan tertentu sebagai suatu rangkaian aktifitas
dengan petunjuk yang telah ditetapkan. Dalam lembar kerja ini materi
ditransformasikan kepada sisvva tidak melalui pertanyaan saja, tetapi dengan
melakukan kegiatan, dengan sendirinya para siswa akan langsung dapat memahami dan
menemukan konsep - konsep tertentu. Tidak semua mata pelajaran dapat
mempergunakan lembar kerja ini mengingat keterbatasan komunikasi yang ditimbulkan
melalui kegiatan tidak selalu dapat mengungkapkan gagasan tertentu, misalnya fakta
sejarah nilai ataupun estetika.
Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Karena
pendekatan pembelajar-an yang digunakan adalah kompetensi, dimana penilaiannya
didasarkan pada penguasaan kompeten-si, maka alat penilaian yang cocok adalah
menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced
Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainya melalui proses dan hasil kerjanya.
- Penyusunan Materi
Materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa
informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan
dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet,
jurnal hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat
saja dalam LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh
tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan
dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang
tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa
orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama.
- Struktur LKS
* Judul
* Informasi pendukung
Untuk membuat atau menentukan sebuah LKS buatan guru yang baik, ada beberapa petunjuk
yang harus diperhatikan. Jones (dalam Andayani, 2005:9) menyatakan LKS yang baik untuk
diberikan kepada peserta didik, haruslah:
LKS yang baik harus memenuhi berbagai persyaratan misalnya persyaratan didaktik dan
konstruksi. Persyaratan didaktik artinya harus memenuhi asas belajar mengajar yang efektif.
Sedangkan persyaratan konstruksi artinya syarat-syarat yang berkenaan dengan bahasa, susunan
kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakikatnya harus dapat dimengerti
oleh pengguna yaitu peserta didik. Oleh karena itu agar LKS memenuhi syarat dengan tujuan
yang diharapkan, maka formatnya harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan penalaran siswa.
Kesesuaian format suatu LKS sangat penting sebab hal ini dapat mempengaruhi motivasi dan
minat siswa untuk mempelajarinya.
Menurut Darmojo (1993: 43) syarat konstruksi sebuah LKS adalah sebagai berikut:
Kelas/semester : VII/Satu
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk
1. Pelajari Lembar Kerja Siswa tentang memahami pengertian skala sebagai suatu
perbandingan serta penggunaannya dalam memecahkan masalah, secara berdiskusi
dengan teman-teman sekelompokmu.
2. Diskusikan dan bahas secara bersama soal- soal serta permasalahan yang ada pada
kelompokmu, jika dalam kelompokmu menemukan kesulitan dan tidak menemukan
jawaban dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, coba tanyakan pada gurumu.
Panjang
Lebar
tinggi
1. =
2. =
3. =
Jadi dari percobaan atau permasalahan di atas apakah yang kamu ketahui tentang skala dan
bagaimanakah menurutmu penulisan bentuk suatu perbandingan apakah sama dengan penulisan
bentuk pada suatu pecahan?
Jawab:
………………………………………………………………………………….
Bumi adalah salah satu dari sembilan planet utama yang mengorbit mengelilingi matahari dalam
sistem tata surya nama – nama planet menurut jarak terdekat dari Matahari adalah; Markurius,
Venus,Uranus, Neptunus,dan Pluto. Jarak Markurius dengan Matahari adalah 36 juta mil.
Apabila perbandingan jarak antara Matahari dan Bumi dengan perbandingan jarak antara
Matahari dan Markurius adalah 12:31, maka berapakah jarak sebenarnya antara Bumi Dan
Matahari?
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………..
WC
k. mandi
kamar tidur
1. Ukuran rumah
2. Luas rumah
3. Ukuran ruang tamu
3. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini!
1. Jika diketahui berat badan Saimah melebihi berat badan Fijra,dan berat badan Dian melebihi
berat badan Saimah,maka apakah berat badan Fijra melebihi berat badan Dian?
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Pak Dian mempunyai dua orang anak yaitu Saimah dan Fijra, umur Fijra dua tahun dan
umur Saimah dua tahun.maka berapakah selisih umur antara Saimah dan Fijra dan berapa
kali umur Saimah kah umur Fijra?
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. Perhatikan macam-macam perbandingan berikut
Dari tabel di atas buatlah perbandingan antara banyak buku pada dua baris tertentu,dan juga
perbandingan antara besar harga buku pada dua baris tertentu seperti berikut ini!
=……………………….
=………………………..
=……………………..
=………………………
60 4 Baris ke-2
80 3 Baris ke-3
Dengan menggunakan tabel di atas, buatlah perbandingan kecepatan pada dua baris tertentu, dan
juga perbandingan waktu yang di perlukan pada dua baris tertentu!
=……………….=…………………
=…………………
…………………………………..
……………………………………
…………………………………..
…………………………………..
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………