Anda di halaman 1dari 5

ALGORITMA CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

Tn. M (61 tahun) rujukan dari RS Roemani Tn. S (66 tahun) datang ke IGD dengan
datang ke IGD dengan keluhan merasa keluhan merasa lemas, merasa mual, sesak
lemas, sesak napas, asites dan kedua napas sejak 8 jam yang lalu, dan kedua
ekstremitas bawah mengalami edema ekstremitas bawah mengalami edema
dengan kedalaman 2-3 mm. Hasil dengan kedalaman 3-4 mm. Hasil
pemeriksaan TD = 200/140 mmHg, HR = pemeriksaan TD = 180/120 mmHg, HR =
110 x/menit, RR = 30 x/menit, suhu 360C. 105 x/menit, RR = 30 x/menit, suhu 370C.

Primary Assessment

Kaji Airway

Adakah obstruksi jalan nafas?


Ya
Ya
Tidak

Obstruksi total Kaji breathing Obstruksi

Kaji Look, Listen and Feel - Posisikan kepala


- Posisikan kepala chin lift,
chin lift, jaw trust
jaw trust
- Miringkan kepala
- Buka jalan nafas dengan Apakah klien merasa sesak nafas?
OPA
- Miringkan kepala Kaji keluhan lain
Ya Tidak

Suction dengan - Posisikan semi fowler


prinsip steril - Monitor SPO2, TD, HR, RR dan Suhu
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan

- RR= 30 x/menit cepat dangkal - RR= 30 x/menit cepat dangkal


- SPO2 = 98% - SPO2 = 99%
- HR = 110x/menit - HR = 105x/menit
- TD= 200/140 mmHg - TD= 180/120 mmHg
- Suhu= 36oC - Suhu= 37oC

Lanjut ke halaman selanjutnya


Kolaborasi terapi O2 nasal kanul 3 l/menit Kolaborasi terapi O2 nasal kanul 3 l/menit

Kaji Circulation

Apakah ada syok, henti nafas dan henti jantung?

Ya
Lakukan RJP
Tidak

Kaji Disability

- Kesadaran composmentis GCS 15


E4M6V5
- Pupil isokor 3 mm kanan dan kiri
- Tidak ada gangguan motorik

Kaji Expossure

Apakah ada jejas?

Pertahankan posisi
Tidak Ya

Batasi gerakan

Lanjut ke halaman selanjutnya


Apakah klien beresiko untuk CKD?

Kerentanan Faktor resiko langsung Faktor resiko progresif

1. Usia > 60 tahun 1. Diabetes 1. Proteinuria tinggi


2. Riwayat keluarga 2. Hipertensi 2. Hipertensi
yang memiliki 3. Penyakit kardiovaskuler 3. Gula darah tidak
penyakit CKD 4. Infeksi sistemik terkontrol
4. Merokok

STOP
Tidak Ya

Apakah klien sering mengalami lemas, mual dan muntah?

Ya Tidak

1. Monitor mual dan muntah


1. Lakukan pemeriksaan GDS 2. Monitor tanda-tanda vital
2. Lakukan pemeriksaan laboratorium lengkap
3. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
3. Kolaborasi pemberian PRC sesuai advice

Apakah ada edema pada ekstremitas dan asites?

Ya Tidak
1. Monitor diuresis 1. Monitor tanda-tanda vital
2. Catat secara akurat intake dan output 2. Anjurkan klien untuk membatasi
3. Kolaborasi pemasangan kateter urin aktivitas fisik
4. Kolaborasi pemberian diuretik 3. Kaji tanda hipoksia dan anemia
5.

Apakah output urin < 30 ml/jam?

Tidak Ya
Kolaborasi penambahan diuretik
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Batasi intake cairan
3. Catat intake dan output cairan

Lanjut ke halaman
selanjutnya
Apakah kadar Hb rendah?

Tidak Ya

1. Monitor keadaan umum klien 1. Monitor tanda-tanda vital


2. Monitor tanda-tanda vital 2. Kolaborasi pemberian terapi oksigen sesuai
3. Monitor tanda anemia advice
4. Monitor SpO2 3. Kolaborasi pemberian PRC sesuai advice
4. Lakukan pemeriksaan kimia klinik ulang

Apakah klien masih sesak napas?

Tidak Ya

1. Posisikan klien semifowler 1. Posisikan klien semifowler


2. Monitor respirasi dan status oksigenasi klien 2. Monitor respirasi dan status oksigenasi klien
3. Anjurkan klien untuk membatasi dan 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
mengurangi aktivitas fisik nafas tambahan
4. Kolaborasi pemberian terapi oksigen dalam
jumlah yang lebih tinggi
5. Lakukan pemeriksaan kimia klinik ulang
KESIMPULAN

Tn. N (61 tahun) dengan diagnosa medis CKD stadium V Tn. N (61 tahun) dengan diagnosa medis CKD stadium V dan
anemia
1. Keluhan : merasa lemas, sesak, napas, dan kedua ekstremitas
bawah mengalami edema dengan kedalaman 2-3 mm dan 1. Keluhan : merasa mual, sesak napas sejak 8 jam yang lalu, dan
asites. Hasil pemeriksaan TD = 200/140 mmHg, HR = 110 kedua ekstremitas bawah mengalami edema dengan kedalaman 3-4
x/menit, RR = 30 x/menit, suhu 360C. mm. Hasil pemeriksaan TD = 180/120 mmHg, HR = 105 x/menit,
2. Mendapatkan terapi NaCl 0,9% 10 tpm RR = 30 x/menit, suhu 370C
3. Mendapatkan terapi oksigen melalui nasal kanul 3 liter/menit 2. Mendapatkan terapi RL 14 tpm
4. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hemoglobin 9,5 3. Mendapatkan terapi oksigen melalui sungkup muka dengan kantong
g/dL non rebreathing 12 liter/menit
5. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi kalsium karbonat 4. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hemoglobin 8,2 g/dL
500 mg, allopurinol 100 mg, dan asam folat 1 mg 5. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi furosemid 4 ampul dan
6. Usaha PRC leukodepketed morfin 1 mg/jam
Evaluasi: 6. Usaha PRC leukodepketed
Evaluasi:
1. Klien masih merasa lemas, dan kedua ekstremitas bawah
mengalami edema dengan kedalaman 2-3 mm dan asites.. 1. Klien merasa mual, sesak napas, dan kedua ekstremitas bawah
Hasil pemeriksaan TD = 170/100 mmHg, HR = 95x/menit, mengalami edema dengan kedalaman 3-4 mm. Hasil pemeriksaan
RR = 24 x/menit. TD = 150/100 mmHg, HR = 96 x/menit, RR = 30 x/menit.

DAFTAR PUSTAKA
Baradero, M., Dayrit, M. W., & Siswadi, Y. (2006). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal. Jakarta:
EGC.
Dochterman, J. M., & Bulechek, G. M. (2008). Nursing Intervention Classification (NIC) Edisi 5th. USA:
Mosby.
Price, S. A., & Wilson, L. M. C. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta:
EGC.
Ulfa, M. (2016). Asuhan Keperawatan pada Klien Gagal Ginjal Kronis dengan Masalah Keseimbangan
Cairan di Rsud Jombang.

Anda mungkin juga menyukai