Anda di halaman 1dari 11

PEER REVIEW PARAMEDIS UNIT HEALTH PROMOTIF

PREVENTIF YAKES TELKOM

YA K E S T E L K O M R E G I O N A L J A W A B A R AT
BANDUNG, September 2023

@ y a ke ste l ko m y a ke ste l ko m. o r. i d
OUTLINE

1 5W1H

2 PEMERIKSAAN & DIAGNOSA KEPERAWATAN

3 PERTANYAAN DISKUSI

2
“Program Home Visit Health Promotif Preventif
Yakes Telkom Regional Jabar” DOKUMENTASI

Kegiatan Home Visit yang dilakukan terhadap peserta


WHAT
/Klien ?”

Memberikan Pelayanan Kesehatan, informasi dan


WHY
Konsultasi Gizi.

WHO Pensiunan Peserta Yakes Telkom.

WHEN 10 & 16 Agustus 2023 pukul 09.00 – 12.00 WIB /

WHERE Rumah Peserta/Klien

Dilakukan pemeriksaan pelayanan Kesehatan dasar


HOW
serta Konsultasi Gizi melalui profiling peserta

3
1. Indetitas dan Riwayat klien

1. Identitas Umum Klien FORM KUNJUNGAN


• Nama : Ny R HOME VISIT
• Nik : 380008.100 YAKES TELKOM
• Usia : 79 th
• Alamat : Jl Panyesehan Inhoftank Bandung
• Diagnosa : Asthma, PPOK, Hipertensi, OA, dan Dyspepsia

1. Keluhan Utama : Sesak nafas dan batuk disertai dengan sputum


2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengalami kondisi sakit dengan keluhan sesak nafas kurang lebih Pemeriksaan Fisik :
selama 30 tahun, selain sesak nafas, Kliensering batuk batuk disertai
dengan sputum, karena keluhan tersebut, Klienmerasa mengalami Pemeriksaan 10 Agust 2023 16 Agust 2023
kelemahan juga pada fisiknya serta perubuhan kontur tubuh terutama 40 kg 40 kg
Berat Badan
punggung. Hipertensi juga dimiliki oleh os. Selama ini Kliensering bulak
150 cm 150 cm
balik masuk ke RS, minimal ada 1 kali dalam 1 tahun Klienmenajalani Tinggi Badan
rawat inap. 17,7 17,7
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : IMT
Kliensering berada di lingkungan yang perokok berat dan memiliki 150/ 90 mmHg 110/ 70 mmHg
Tekanan Darah
Riwayat Asthma 100 x/ mnt 100 x/ mnt
Nadi
30 x/ mnt 28 x/ mnt
Respirasi
70 80
Saturasi

4
LANJUTAN… Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : Compos Mentis 1. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Kepala – Ujung Kaki : 1. Hasil foto thorax adanya pembesaran jantung tanpa bendungan paru,
a)Kepala : Rambut kurang bersih karena pasien dengan PPOK mengalami Atheroklerostik Aorta dan Tidak tampak TB Paru aktif. (16/2/2016)
penurunan toleransi terhadap aktifitas termasuk perawatan diri. 2. Hasil USG Abdomen (12/06/2019)
• Liver tidak tampak kelainan
b)Mata anemis, sklera tidak ikterik • Gall Blader tidak tampak kelainan
c)Telinga kurang bersih,bentuk simetris dan fungsi pendengaran normal • CBD tidak tampak melebar
d)Hidung simetris dan kurang bersih • Uterus tidak tampak kelainan
e)Leher tidak ditemukan benjolan. • Uterus tidak dapat dinilai karena atropi ?
f)Paru 3. Pemeriksaan echocardiography :
(1)Inspeksi : klien mempunyai bentuk dada barrel chest Hypertensive Heart disease, MR moderate, TR Mild, dengan gangguan
(2)Auskultasi : Ronkhi (+), wheezing (-) diastolic ringan.
g)jantung
Obat-obatan yang di konsumsi
(1)inspeksi :ictus cordis tidak terlihat
a. Combivent nebu
(2)auskultasi : irama jantung teratur b. Spirola tab 25 mg
h)abdomen c. Coxiron tab 60 ml
(1)inspeksi : tidak asites d. Lansoprazole kaps 30 mg
(2)auskultasi : bising usus normal e. Vossecal
i)ekstremitas : tangan dan kaki masih baik, kuku pucat f. Seretide disc 50/250 mcg
j)sebagai dampak dari hipoksemia yang berkepanjangan g. Inerson krim 0,25%
h. Sanbe tears
i. Flamar gel
j. Amlodipine tab 5 mg
Resiko Jatuh k. Budesma nebulizer 0,25
a. Menggunakan alat bantu : kursi roda/ berpegangan l. Lansoprazole
b. Gaya berjalan : sempoyongan

5
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebihan, batuk yang tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi
c. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan kurang asupan makanan
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana Keperawatan
Intervensi Implementasi Evaluasi
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Manajemen jalan nafas 1. Memposisikan pasien semi fowler 1. Manajemen jalan nafas:
berhubungan dengan mukus berlebihan, (setengah duduk) Pasien telah diposisikan semi fowler untuk
batuk yang tidak efektif memaksimalkan ventilasi dan meringankan sesak nafas.
a) Posisikan pasien untuk memaksimalkan Evaluasi: Pasien terlihat lebih nyaman dalam posisi semi
ventilasi dan meringankan sesak nafas 1. Edukasi keluarga menganjurkan fowler, pernafasan menjadi lebih teratur dan sesak nafas
Klienminum air hangat sebelum latihan berkurang.
b) Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan
batuk efektif, atur posisi duduk dengan 2. Latihan batuk efektif:
batuk efektif
mencondongkan badan ke depan, Tarik Keluarga telah menerapkan instruksi untuk latihan batuk
c) Koordinasi dengan dokter untuk pemberian
efektif.
dan dosis penggunaan obat nebulizer nafas dalam melalui hidung hembuskan
Evaluasi: Pasien dapat melakukan latihan batuk dengan
melalui mulut sebanyak 4-5 kali. Pada
lebih baik, menghasilkan pengeluaran lendir yang lebih
tarikan nafas terakhir, nafas di tahan 1-2
baik dari sebelumnya.
detik
3. Pemberian obat nebulizer:
Tindakan nebulizer dilakukan sesuai dosis yang telah
1. Melakukan tindakan nebulizer dan ikuti diresepkan.
dosis yang telah diberikan. Evaluasi: Pasien menunjukkan perbaikan setelah
penggunaan nebulizer, dan tidak ada efek samping yang
signifikan.

6
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana Keperawatan
Intervensi Implementasi Evaluasi
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan a) Posisikan klien untuk mendapatkan 1) Memposisikan pasien semi fowler (setengah 1. Posisi klien untuk mendapatkan ventilasi yang
dengan ventilasi-perfusi ventilasi yang adekuat duduk) adekuat:

2) Komunikasikan dengan keluarga kesiapan Pasien telah diposisikan secara semi fowler sesuai
a) Cek kesiapkan peralatan oksigen
tabung oksigen selalu terisi instruksi.

3) Menyarankan kepada keluarga untuk Evaluasi: Pasien terlihat lebih nyaman dalam posisi
c) Saran kepada keluarga untuk Konsultasi
bertanya kepada tenaga Kesehatan semi fowler, dan pernapasan terlihat lebih teratur
dengan tenaga kesehatan lain mengenai
kebutuhan oksigen yang diperlukan jika dibandingkan sebelumnya.
penggunaan oksigen
Klienmengalami serangan sesak

2. Kesiapan peralatan oksigen:

Keluarga telah memastikan kesiapan tabung oksigen.

Evaluasi: Peralatan oksigen siap digunakan,


memastikan bahwa pasien mendapatkan pasokan
oksigen yang diperlukan.

3. Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain mengenai


penggunaan oksigen:

Keluarga telah melakukan konsultasi terkait


penggunaan oksigen dengan tenaga kesehatan lain.

Evaluasi: Keluarga memiliki pemahaman yang lebih


baik mengenai penggunaan oksigen dan tahu kapan
harus mencari bantuan dari tenaga kesehatan jika
diperlukan.

7
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana Keperawatan
Intervensi Implementasi Evaluasi
c. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan a) Edukasi terhadap Kliendan keluarga 1) Memberikan edukasi tehadap Kliendan 1. Edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang
dengan kurang asupan makanan tentang penting nya asupan nutrisi yang keluarga bahwa nutrisi yang adekuat sangat adekuat:
adekuat untuk mendukung kesehatan dan diperlukan untuk mendukung Kesehatan
Pasien dan keluarga telah diberi edukasi mengenai
kualitas hidup yang lebih baik lagi dan kualitas hidup
pentingnya asupan nutrisi yang cukup untuk
2) Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup yang lebih
a) Kolaborasi dengan ahli Gizi untuk
memberikan edukasi terkait pola makan baik.
memberikan edukasi terkait pola makan
pasien dengan kasus PPOK
pasein dengan ppok Evaluasi: Pasien dan keluarga tampak memahami
pentingnya nutrisi yang adekuat dan berkomitmen
untuk meningkatkan asupan makanan.

2. Kolaborasi dengan ahli Gizi untuk edukasi pola


makan pasien dengan PPOK:

Kolaborasi dengan ahli gizi telah dilakukan untuk


memberikan edukasi terkait pola makan yang sesuai
dengan kondisi PPOK pasien.
Evaluasi: Pasien dan keluarga mendapatkan informasi
yang lebih spesifik mengenai pola makan yang
mendukung pengelolaan PPOK dan menjaga status
nutrisi.

8
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana Keperawatan
Intervensi Implementasi Evaluasi
D) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan a) Bantu pasien dan keluarga 1) Membantu pasien dan keluarga 1. Mengidentifikasi kelemahan:
kelemahan, ketidakseimbangan antara mengidentifikasi kelemahan mengidentifikasi bagian tubuh yang
Pasien dan keluarga telah dibantu dalam
suplai dan kebutuhan oksigen b) Kordinasi dengan keluarga untuk mengalami kelemahan dan upayakan selalu
mengidentifikasi kelemahan yang dirasakan.
memenuhi aktifitas seharihari pasien berjemur pagi
c) Tingkatkan tirah baring dan waktu istirahat 2) Berkordinasi dengan keluarga agar selalu Evaluasi: Pasien dan keluarga dapat mengidentifikasi
pasien mendukung, membantu dan memenuhi area tubuh yang mengalami kelemahan dan dapat
kebutuhan aktifitas pasien memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada
3) Menganjurkan pasien agar cukup intoleransi aktivitas.
beristirahat

2. Koordinasi untuk memenuhi aktivitas sehari-hari


pasien:
Kolaborasi dengan keluarga telah dilakukan untuk
memastikan bahwa aktivitas sehari-hari pasien
dipenuhi dengan baik.

Evaluasi: Keluarga terlibat aktif dalam membantu


pasien menjalankan aktivitas sehari-hari dan
memberikan dukungan yang diperlukan.

3. Meningkatkan istirahat pasien:

Pasien telah diinstruksikan untuk meningkatkan tirah


baring dan waktu istirahat.

Evaluasi: Pasien dapat melaksanakan tirah baring dan


waktu istirahat yang lebih adekuat, sehingga
memungkinkan pemulihan yang lebih baik.

9
PERTANYAAN DISKUSI

• Status Kesehatan dengan pasien PPOK, dimana kondisi tidak membaik tetapi diupayakan tidak

1 menurun. Selain itu rerata pasien dengan PPOK menderita penyakit cukup lama ditambah dengan
diagnose tambahan lain.
• Bagaimana tata laksana yang tepat terhadap pasien yang memiliki multi diagnose dan peserta
geriatric ?

2 • Bagaimana agar keluarga bisa terlibat secara maksimal terhadap pasien geriatric yang mempunyai
multi diagnose tersebut ?

10
Terima-Kasih
@ y a keste l ko m y a ke ste l ko m. or. i d

Anda mungkin juga menyukai