Anda di halaman 1dari 8

LOMBA OLIMPIADE LITERASI SISWA NASIONAL TAHUN 2018

LOMBA CIPTA PUISI

Tema: “Dunia Tanpa Batas”


Judul:

1. Derai Air Mata Petani Garam

2. Rasa Sebuah Asa

3. Dari Sini Aku Berkata Tidak

Nama: Henny Yudita

Kelas: IX

SMP NEGERI 1 PALU


JALAN JENDERAL GATOT SOEBROTO NO. 34 PALU, KODE POS 94111
E-MAIL : smpnegeri1palu@gmail.com
TELEPON (0451) 421792, 421421 FAX. (0451) 421792

Sulawesi Tengah
DERAI AIR MATA PETANI GARAM

Manusia kecil lintang pulang

Keringat bercucuran basahi pijakan

Ada canda senda gurau

Hambar terdengar karena sukma menangis

Menatap nanar hamparan kristal putih

Hati remuk rasa cemas menggayut

Semangat kehidupan kian rapuh

Kantung Rezeki terancam punah

Apakah itu engkau sang penguasa ?

Akankah engkau menerkam tengkuk ringkih ini ?

Untuk meraup bongkahan keserakahan

Engkau manusia bukan pembuat nasib


RASA SEBUAH ASA

Ketika era menyesak zaman berjibaku jiwa-jiwa lena

Derap langkah di taman seribu derita merana

Dekap otot-otot bimbang serbu buruan dunia

Serap waktu masa dunia semua maju berceria

Mencipta dan tercipta mesin-mesin dunia bergerak

Cakar-cakar langit menjulang gores angkasa

Mendera karya sengit menyerang cipta mendesak

Cahaya-cahaya malam disiang hari hadir suasana

Tak terasa kita takjub hingga lupa siapa diri

Heran dengan teknologi kita sudah modern

Instan hidup semua sedia menghadirkan ciri

Tak manja maka tak maju, diri sendiri jadi sentimen

Kemajuan mendunia arus globalisasi tanpa tahan


Semakin mengkerdilkan nilai kemanusiaan

Kita menjadi mentalis individualis tertahan

Merubah sisi moral untuk menggerakkan perasaan

Mengapa kemajuan yang disebut modern ini jadi derita?

Derita manusia yang menghilang rasa

untuk sedikit peduli pada nilai-nilai manusia

modern menggerus kebaikan hingga lupa diri

Sungguh berat menjadi manusia yang dapat mengerti rasa akan sebuah asa

Mau ku rasa ini adalah asa yang mau menjadi manusia dulu-dulu

Bukan manusia Modern

Karena dulu kemanusiaan dan moralnya tidak menipu


DARI SINI AKU BERKATA TIDAK

Pada sebuah sandaran waktu, mencoba bertanya

Bertanya pada zaman adakah engkau tahu wahai zaman

Bahwa manusia-manusia bumi binaanmu telah berubah

Roda-rodamu telah menyeret … bahkan melampauimu

Yang kutahu sebagian atau bahkan semuas

Tidak lagi bermoral, tidak ada lagi kemanusiaan

Yang membuat tertatih juga terseret ditengah

Gerusanmu yang disebut kemajuan……katanya modern

Maka aku berkata tidak !!!! wahai zaman padamu

Aku tidak ! Jika engkau ingin mengelupas

Rasa nilai kemanusiaanku dan moralku

Sungguh aku tak berubah wahai zaman

Aku tak menyerah padamu

Anda mungkin juga menyukai