Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 4 SEMARANG
Jalan Pandanaran II / 7 Telp.024-8311534 Fax 024-8454673 Semarang 50241
Web : www.smkn4smg.sch.id e-mail : puskom@smkn4smg.sch.id

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(R P P)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Semarang


Paket Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Kelas/Semester : XI/Gasal
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran/Kompetensi : Memahami cara merawat berkala peredam kejut
sepeda motor sesuai SOP
Topik Pembelajaran :
- Memahami komponen dan fungsi komponen
sistem peredam kejut pada sepeda motor
- Memahami jenis-jenis sistem peredam kejut pada
sepeda motor

Pertemuan : 1 s/d 2
Waktu : 2 × 4 jam pelajaran (@ 45 menit)

A. Kompetensi Inti SMK kelas XI:


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, cinta damai) santun, responsif, proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan sikap cermat, teliti, kritis, jujur, percaya diri dan bekerja sama dalam
menginterpretasikan pengertian peredam kejut pada sepeda motor
2. Menunjukkan sikap disiplin, toleran dan tanggung jawab dalam mengikuti langkah-
langkah kerja memahami peredam kejut sepeda motor sesuai dengan SOP
3. Memahami jenis-jenis peredam kejut pada sepeda motor
4. Mengidentifikasi komponen-komponen dan fungsi peredam kejut sepeda motor
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa terlibat aktif dan kritis saat berdiskusi pada pembelajaran peredam kejut sepeda
motor
2. Siswa dapat bekerjasama antara anggota kelompok dalam kegiatan diskusi
3. Siswa bersikap menghargai sesama terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusi
4. Siswa mampu menguasai wawasan tentang pembelajaran jenis-jenis peredam kejut
sepeda motor melalui proses diskusi kelompok
5. Siswa mampu menyebutkan komponen-komponen peredam kejut sepeda motor dengan
baik sesuai petunjuk
6. Siswa mampu menjelaskan pengetahuannya mengenai fungsi komponen-komponen
peredam kejut sepeda motor sesuai petunjuk

D. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran peredam kejut sepeda motor melalui kegiatan diskusi kelompok merupakan
salah satu kegiatan pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk berperan aktif,
kritis, bekerja sama dan menghargai serta bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan antar kelompok, memberi saran dan kritik serta dapat:
1. Memahami jenis-jenis peredam kejut sepeda motor dengan baik melalui kegiatan diskusi
kelompok antar siswa sesuai dengan teori
2. Memahami komponen-komponen peredam kejut sepeda motor minimal setengah dari
jumlah seluruh komponen yang ada dengan menunjukkan komponennya secara langsung
3. Menjelaskan fungsi komponen-komponen peredam kejut sepeda motor dengan jelas
minimal setengah dari jumlah seluruh komponen yang ada dengan menunjukkan
komponennya secara langsung
E. Materi Pembelajaran
1. Tjatur, Sukma. 2013. Pemeliharaan Chassis Sepeda Motor. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (terlampir)

F. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran
koperatif (cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah
(problem-based learning).

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru masuk kelas dan memberikan salam, kemudian 10 menit
melakukan presensi siswa
2. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa 10 menit
sebagai pengantar kegiatan pembelajaran
3. Guru memberikan gambaran singkat tentang materi 10 menit
sistem peredam kejut sepeda motor dan
pengaplikasiannya
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu 10 menit
dan berpikir kritis, siswa diajak memahami tentang
materi peredam kejut dengan membaca buku
pelajaran atau modul yang relevan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin 10 menit
dicapai yaitu siswa dapat memhami komponen-
komponen dan fungsinya, serta memahami jenis-
jenis peredam kejut sepeda motor sesuai SOP

Kegiatan Inti MENGAMATI 15 menit


1. Siswa mengamati dengan teliti komponen peredam
kejut dengan melihat komponen nyata secara
langsung pada sepeda motor dan atau buku
pelajaran/modul yang relevan
MENANYA 15 menit
1. Siswa berdiskusi secara kelompok dalam memahami
komponen-komponen & fungsi peredam kejut
dengan saling toleran/ menghargai pendapat teman
2. Siswa bertanya kepada guru ketika menjumpai
permasalahan dalam memahami komponen-
komponen dan fungsi peredam kejut sepeda motor
dengan bahasa yang santun

MENALAR 15 menit
1. Siswa bekerja sama dan kreatif dalam
mengidentifikasi komponen-komponen & fungsi
peredam kejut sepeda motor

MENCOBA 15 menit
1. Siswa mencoba menunjukkan komponen-komponen
& fungsi peredam kejut sepeda motor dengan bahasa
yang santun
2. Siswa mencoba menjelaskan komponen-komponen
& fungsi peredam kejut sepeda motor dengan bahasa
yang santun
MENGKOMUNIKASIKAN 10 menit
1. Siswa secara aktif mempresentasikan hasil diskusi
tentang materi pembelajaran memahami komponen-
komponen dan fungsi peredam kejut sepeda motor
dengan bahasa yang santun
2. Siswa secara kritis menanggapi hasil diskusi antar
kelompok dengan saling menghargai satu sama
lainnya
Penutup 1. Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran 10 menit
mengenai komponen-komponen dan fungsi peredam
kejut sepeda motor kepada siswa
2. Guru memberikan tanggapan kembali disertai
pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari
sebagai umpan balik dari simpulan yang dipaparkan
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 10 menit
memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran
serta memberikan pesan-pesan kepada siswa agar
selalu giat belajar
4. Guru mengucapkan salam penutup dan siswa diminta
untuk berdoa dengan tertib
5. Guru meninggalkan ruang kelas dan kemudian
diikuti oleh siswa dengan tertib dan rapi
Jumlah 135 menit
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru masuk kelas dan memberikan salam, kemudian 10 menit
melakukan presensi siswa
2. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa 10 menit
sebagai pengantar kegiatan pembelajaran
3. Guru memberikan gambaran singkat tentang materi 10 menit
sistem peredam kejut sepeda motor dan
pengaplikasiannya
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu 15 menit
dan berpikir kritis, siswa diajak memahami tentang
materi peredam kejut sepeda motor dengan
membaca buku pelajaran atau modul yang relevan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin 15 menit
dicapai yaitu siswa dapat memahami jenis-jenis
peredam kejut sepeda motor

Kegiatan Inti MENGAMATI 20 menit


1. Siswa memahami jenis-jenis peredam kejut sepeda
motor dengan melihat buku pelajaran/modul dengan
teliti dan bertanggung jawab

MENANYA 20 menit
1. Siswa berdiskusi dalam memahami jenis-jenis
peredam kejut sepeda motor dengan toleran dan
saling menghargai pendapat teman
2. Siswa bertanya kepada guru ketika menjumpai
permasalahan dalam memahami jenis-jenis peredam
kejut pada sepeda motor dengan bahasa santun

MENALAR 20 menit
1. Siswa bekerja sama dan secara kreatif memahami
jenis-jenis peredam kejut sepeda motor
MENCOBA 25 menit
1. Siswa mencoba menjelaskan jenis-jenis peredam
kejut sepeda motor dengan bahasa yang santun

MENGKOMUNIKASIKAN 15 menit
1. Siswa secara aktif mempresentasikan tentang jenis-
jenis peredam kejut sepeda motor dengan bahasa
yang santun
Penutup 1. Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran 10 menit
mengenai memahami jenis-jenis peredam kejut
sepeda motor kepada siswa
2. Guru memberikan tanggapan kembali disertai
pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari
sebagai umpan balik dari simpulan yang dipaparkan
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran 10 menit
serta memberikan pesan-pesan kepada siswa agar
selalu giat belajar
4. Guru mengucapkan salam penutup dan siswa diminta
untuk berdoa dengan tertib
5. Guru meninggalkan ruang kelas dan kemudian
diikuti oleh siswa dengan tertib dan rapi
Jumlah 180 menit

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Alat tulis
2. Lembar penilaian
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan langsung Selama pembelajaran dan saat
a. Terlibat aktif dalam Penilaian diri diskusi
pembelajaran peredam (sikap dan perilaku)
kejut sepeda motor
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok secara
aktf dan tanggung jawab
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif dalam
menyampaikannya

2. Pengetahuan
a. Menjelaskan kembali Tes tulis Penyelesaian tugas individu
tentang jenis-jenis, dan kelompok
komponen & fungsi Pemaparan materi saat
diskusi
peredam kejut sepeda
motor pada sepeda motor
secara tepat dan sistematis

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


Tes tertulis
1. Jelaskan pengertian sistem peredam kejut sepeda motor?

Sistem peredam kejut sepeda motor merupakan bagian dari chasis yang dipasangkan di
antara body atau rangka dengan roda-roda yang berfungsi untuk meredam getaran-
getaran atau kejutan-kejutan (beban dinamais) yang ditimbulkan oleh kendaraan jalan
dan juga berfungsi sebagai tumpuan atau penahan berat kendaraan (beban statis).

2. Jelaskan fungsi sistem peredam kejut?

- Sistem suspensi sebagai penghubung antara roda terhadap frame


- Menyerap bantingan dan goncangan yang keras

- Mengurangi ayunan pegas

- Peredam kejut atau penyerap bantingan pada sistem suspensi adalah untuk
menyerap gerak mengayun pegas

3. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem peredam kejut?

Komponen dari peredam kejut depan sepeda motor:

a. Slider Garpu adalah rumah atau casing dari semua komponen peredam kejut depan.
Slider garpu juga sebagai wadah dari minyak peredam kejut.

b. Sil Oli berguna untuk menjaga minyak shock tidak keluar dari Slider garpu.

c. Cincin stopper berguna untuk menahan agar sil oli tidak bergerak ke atas, akibat
adanya tekanan dari minyak peredam kejut.

d. Sil debu berguna untuk menjaga agar debu tidak masuk ke dalam slider garpu.
Sebab debu dapat membuat tabung garpu menjadi lecet atau aus.

e. Tabung garpu berguna untuk membuat sekat atau ruang antara slider garpu dan
ruang di dalam tabung garpu tersebut. Hal ini disebabkan peredam kejut honda
menggunakan tipe twin tube ( dua tabung).

f. Torak garpu berfungsi sebagai piston yang membagi ruang antara di bawah torak
garpu dan di atas torak garpu. Sehingga minyak peredam kejut berpindah dari ruang
di bawah torak garpu menuju ruang di atas torak garpu, demikian sebaliknya. Hal
ini bertujuan untuk meredam gaya oksilasi dari pegas garpu dan pegas reaksi.

g. Pegas reaksi berguna menerima atau meredam kejutan dari roda. Pegas ini yang
pertama kali menerima kejutan dari roda akibat jalan yang tidak rata.

h. Pegas garpu berguna untuk menahan gerak torak ke atas. Pegas garpu ini juga
meredam kejutan, tapi setelah menerima gaya dari torak garpu. Gaya yang
dimaksud adalah kejutan akibat sentuhan roda ke jalan yang tidak rata.
i. Baut garpu berguna menutup lubang di atas torak garpu, sehingga minyak peredam
kejut tidak keluar dari peredam kejut. Biasanya di baut garpu terdapat ring sil oli.

4. Jelaskan jenis-jenis sistem peredam kejutan yang digunakan pada sepeda motor?

Telescopic fork terdiri dari inner tube dan outer tube. Ujung bagian bawah dari outer
tube dipasang as roda depan dan ujung atas inner tube terpasang under-bracket.
Telescopic fork ditekan dan ditarik oleh pegas koil dan oli peredam. Sistem suspensi ini
memiliki kekuatan yang cukup sempurna dan langkah peredaman yang panjang,
sehingga mempunyai faktor peredam yang cukup besar. Sistem teleskopik ini memiliki
sudut trail dan pisisi pivot yang tetap sehingga akan memperkokoh kestabilan sistem
kemudi. Sekarang ini telescopic fork digunakan sangat luas, beberapa dari telescopic
fork digunakan pada sepeda motor ukuran kecil, tidak mempunyai peredaman oli (oli
damper) dan selain itu dikombinasikan dengan peredaman karet. Telescopic Fork dibagi
menjadi dua :
a. Tipe Piston Slide
piston dan slide metal bergerak dengan bagian tabung luar. Pada posisi ini, kontak
areanya kecil dan tekanan permukaannya tinggi. Pegasnya terpasang pada bagian luar
dari inner tube. Oleh karenanya, gaya redam untuk gaya menyamping lebih lemah
sehingga karakteristik damper mudah berubah dalam kondisi kerja berat, dan limit
langkahnya 150 mm. Tipe ini banyak digunakan pada model sport.
b. Tipe Pegas Dalam / Inner Spring Type
Tipe ini dikembangkan oleh perusahaan Italy Cerini. Bagian inner tube dan outer tube
meluncur saling berlawanan sehingga kontak area luas dan tekanan permukaan rendah
yang membuat faktor rigiditas tinggi. Pegas / spring terpasang pada inner tube, dan
dapat melentur dengan langkah yang panjang (lebih ari 300 mm). Letak damper
independent, dan dibuat dalam inner tube dengan sedikit perubahan karakteristik.
Umumnya dipakai pada motor sport. Untuk tipe yang sama, ada tipe yang menggunakan
tempat luncuran piston dan letak damper yang independent di bawah outer tube.
Konstruksi yang bervariasi ini, tergantung ari pabrik.
Link Type Fork (Bottom Link Fork) Jenis ini terbuat dari plat-plat baja dan
mempunyai bantalan (cushion) unit yang berbeda di dalamnya. Ujung bawah dari garpu
jenis ini menopang roda depan lewat linkage. Bantalan (cushion) terdiri dari pegas koil
dan peredam oli. Operasi yang halus terjamin dengan adanya linkage tersebut. Tipe ini
sangat cocok untuk kendaraan berkecepatan rendah. Hal ini disebabkan karena sifatnya
yang tidak stabil pada kecepatan tinggi. Tipe fork ini terutama digunakan untuk moped,
sepeda motor ukuran kecil, dan sepeda motor scooter yang menggunakan roda kecil.

5. Jelaskan prinsip dan cara kerja sistem peredam kejut pada sepeda motor?

Peredam kejut bekerja dalam dua siklus yakni siklus Kompresi dan siklus Ekstensi.
1. Siklus kompresi (Penekanan)

Saat peredam kejut ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi, maka gerakan yang
terjadi adalah shock absorber mengalami pemendekan ukuran. Siklus kompresi terjadi
ketika piston bergerak ke bawah, menekan fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston.
Dan minyak peredam kejut yang berada dibawah piston akan naik keruang atas piston
melalui lubang yang ada pada piston. Sementara lubang kecil (orifice) pada piston
tertutup karena katup menutup saluran orifice tersebut. Penutupan katub ini disebabkan
karena peletakan katup yang berupa membran (plat tipis) dipasangkan dibawah piston,
sehingga ketika minyak peredam kejut berusaha naik ke atas maka katup membran ini
akan terdorong oleh peredam kejut dan akilbatnya menutup saluran orifice. Jadi minyak
peredam kejut akan menuju ke atas melalui lubang yang besar pada piston, sementara
minyak tidak bisa keluar melalui saluran oriface pada piston. Pada saat ini shock
absorber tidak melakukan peredaman terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena
minyak dapat naik ke ruang di atas piston dengan sangat mudah.

2. Siklus ekstensi (Memanjang)

Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan begerak dari bawah naik ke atas.
Gerakan naik piston ini membuat minyak shock absorber yang sudah berada diatas
menjadi tertekan. Minyak peredam kejut ini akan mencari jalan keluar agar tidak
tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini akan mendorong katup pada saluran oriface
untuk membuka dan minyak akan keluar atau turun ke bawah melalui saluran oriface.
Pada saat ini katup pada lubang besar di piston akan tertutup karena letak katup ini yang
berada di atas piston. Minyak peredam kejut ini akan menekan katup lubang besar,
piston ke bawah dan mengakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface
membuka karena letaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak shock
menekan ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak peredam kejut hanya dapat
turun ke bawah melalui saluran orifice yang kecil. Karena salurannya yang kecil, maka
minyak peredam kejut tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias terhambat. Di saat
inilah shock absorber melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspense.
K. Lembar Penilaian Pengetahuan

PEDOMAN PENSKORAN

1. Petunjuk penilaian soal tes terlulis


No Butir Pertanyaan Bobot soal Kriteria Penskoran Nilai
0 5 10 15 20 25 30 akhir
1 Jelaskan pengertian sistem
peredam kejut sepeda 15
motor?
2 Jelaskan fungsi sistem
peredam kejut? 15
3 Sebutkan dan jelaskan
komponen sistem peredam 15
kejut?
4 Jelaskan jenis-jenis sistem 25
peredam kejutan yang
digunakan pada sepeda
motor?
5 Jelaskan prinsip dan cara 30
kerja sistem peredam kejut
pada sepeda motor?
Jumlah skor maksimum = 100

2. Rubrik penilaian soal

Soal no.1
Bobot Indikator penilaian
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan tepat sesuai kajian teori pada
15 buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik mampu menjawab mendekati dengan kajian teori pada buku
10 pembelajaran
Skor 5 Jika peserta didik menjawab kurang sesuai dengan kajian teori pada buku
pembelajaran
Skor 0 Jika peserta didik tidak menjawab satu pun pertanyaan yang diberikan

Soal no.2
Bobot Indikator penilaian
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan tepat sesuai kajian teori pada
15 buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik mampu menjawab namun mendekati dengan kajian teori pada buku
10 pembelajaran
Skor 5 Jika peserta didik menjawab kurang sesuai dengan kajian teori pada buku
pembelajaran
Skor 0 Jika peserta didik tidak menjawab satu pun pertanyaan yang diberikan

Soal no.3
Bobot Indikator penilaian
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan tepat sesuai dengan kajian teori
15 pada buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik mampu menjawab namun mendekati dengan kajian teori pada buku
10 pembelajaran
Skor 5 Jika peserta didik menjawab kurang sesuai dengan kajian teori pada buku
pembelajaran
Skor 0 Jika peserta didik tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan

Soal no.4
Bobot Indikator penilaian
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan tepat dan jelas tepat sesuai dengan kajian
25 teori pada buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas atau mendekati kajian teori pada
20 buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik menjawab namun kurang jelas atau tepat sesuai dengan kajian teori
15 pada buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian teori pada buku pembelajaran
10
Skor 0 Jika peserta didik tidak menjawab satu pun pertanyaan yang diberikan

Soal no.5
Bobot Indikator penilaian
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan tepat dan jelas tepat sesuai dengan kajian
30 teori pada buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas atau mendekati kajian teori pada
25 buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik menjawab namun kurang jelas atau tepat sesuai dengan kajian teori
15 pada buku pembelajaran
Skor Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian teori pada buku pembelajaran
10
Skor 0 Jika peserta didik tidak menjawab satu pun pertanyaan yang diberikan
3. Penentuan Nilai akhir

Nilai = skor yang diperoleh x 100


skor maksimum

L. Lembar Pengamatan Penilaian Sikap

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA


SAAT DISKUSI KELOMPOK
No Nama Aspek pengamatan Jumlah Nilai Ket.
siswa skor
Kerja Menyampaikan Toleransi Keaktifan Bobot
sama pendapat ide
1.
2.
3.

KKM : 70
Keterangan skor : Skor perolehan nilai = Jumlah skor x 100
Masing-masing kolom aspek pengamatan Skor maksimal
diisi dengan kriteria nilai: Keterangan kriteria nilai:
4=Baik Sekali A= 90-100 (Baik Sekali)
3=Baik B=80-89 (Baik)
2=Cukup C=70-79 (Cukup)
1=Kurang D=<70 (Kurang)

LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI


No Nama Aspek penilaian Juml Nilai Ket
siswa ah
skor
Sistematika Wawas Keberanian Antusias Penampilan
Penyampaian an
1.
2.
3.
4=Baik Sekali
KKM : 70 3=Baik
Keterangan skor : 2=Cukup
Masing-masing kolom aspek pengamatan 1=Kurang
diisi dengan kriteria nilai:
Skor perolehan nilai = Jumlah skor x 100 B=80-89 (Baik)
Skor maksimal C=70-79 (Cukup)
Keterangan kriteria nilai: D=<70 (Kurang)
A= 90-100 (Baik Sekali)

LEMBAR PENILAIAN KARAKTER

No Aspek perilaku Kategori Ket


A B C D
1 Membiasakan berakhlak dan perilaku mulia
2 Membiasakan bertegur sapa dengan sesama
3 Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung
jawab
4 Membiasakan hidup untuk membina hidup
rukun antar sesama
5 Menghormati guru dan antar sesame siswa
6 Mematuhi peraturan dan tata tertib belajar
7 Membina kerukunan hidup antar sesama
manusia
8 Membina kerja sama dalam kelompok

Keterangan :
A: Nampak
B: Cukup Nampak
C: Kurang Nampak
D: Tidak Nampak

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN SOSIAL

no Aspek perilaku Kategori Ket


A B C D
1 Bertanya
2 Menyampaikan ide/gagasan
3 Komunikasi
4 Mendengar
5 Kerja sama
6 Mematuhi tata tertib
7 Keaktifan
8 Dukungan kelompok
9 dll.
Keterangan :
A: Nampak
B: Cukup Nampak
C: Kurang Nampak
D: Tidak Nampak

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran memahami cara merawat peredam kejut sepeda motor:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada, usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok:


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif:
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap menghargai terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap menghargai terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap mengahargai terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Berikan tanda (√) pada kolom-kolom di bawah sesuai hasil pengamatan yang dilakukan:
No Nama Siswa Sikap
Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
4
5

Keterangan:
KB : Kurang baik : 60 - 70
B : Baik : 71 - 80
SB : Sangat baik : 81 - 90

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN


No Nama peserta Aspek-aspek yang dinilai Nilai =
didik P+S Paraf Guru
Pengetahuan Sikap 2
1
2
3

Keterangan kriteria nilai:


Jika nilai akhir = 90-100 ( A=Baik Sekali)
Jika nilai akhir = 80-89 (B=Baik)
Jika nilai akhir = 70-79 (C=Cukup)
Jika nilai akhir = <70 (D=Kurang)

Anda mungkin juga menyukai