Anda di halaman 1dari 31

PENDAMPINGAN DISABILITAS PENDENGARAN DI FKTP

Pengembangan Sinergis Layanan Kesehatan Inklusi yang Tangguh dan


Berkelanjutan bagi Penyandang Disabilitas

Rachmita Maun Harahap


Sekretaris BEAT Indonesia

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2017 dengan tema "Membangun Masyarakat Inklusif, Tangguh dan
Berkelanjutan Bagi Penyandang Disabilitas."
Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, 28 Nopember 2017
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Latar Belakang
Identitas budaya Disabilitas Pendengaran (DP)

Jumlah populasi penduduk disabilitas pendengaran (DP),
menurut Supas 2015-BPS : 6.952.797 orang

Kategori / klasifikasi

Dampak perspektif DP

Hambatan kebutuhan pengguna DP & Strategi


Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Dasar Hukum
UUD 1945
• Ps. 31
• Ps 5 ayat 1 
UU No • Ps. 8 Peningkatan Kesadaran
19/2011 • Ps. 9 Aksesibilitas
CRPD • Ps. 25 Kesehatan

UU No 8/2016 • Ps. 12 Hak Kesehatan


Penyandang • Ps. 18 Aksesibilitas
Disabilitas • Ps. 19 Pelayanan Publik

• Keselamatan Pasien
Permenkes No
11/2017

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


TUJUAN

Untuk memahami budaya dan karakter komunitas
disabilitas pendengaran

Untuk mempelajari cara berinteraksi dan berkomunikasi


disabilitas pendengaran

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


LATAR BELAKANG

 Disabilitas pendengaran (DP) terdiri dari


- Tunarungu/Tuli total,
- Tunarungu/Tuli berat,
- Tunarungu/Tuli parsial (sedang/ringan) atau HoH (Hard of Hearing).
- Tunarungu/Tuli -Bisu
 Definisi disabilitas pendengaran adalah kehilangan pendengaran yang
bermakna yang mengakibatkan komunikasi menjadi sulit atau tidak dapat
dilakukan tanpa bantuan amplifikasi Alat Bantu Dengar (ABD)

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Latar Belakang


 Individu disabilitas pendengaran (DP)dapat tergolong dalam aspek perilaku semacam
ukuran tubuh, ukuran visual, usia, kesehatan, dan keterbatasan kemampuan yang unik
 Tetapi harus memperhatikan disabilitas pendengaran yang khusus yang populasinya
cukup banyak. Jumlah populasi penduduk DP, menurut Supas 2015-BPS : 6.952.797
orang
 Misalnya, di sekolah atau di kampus, aksesibilitas DP harus diperhatikan lebih dari
aksesibilitas tuna daksa dengan kursi roda dan tuna netra.

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Diskusi

 Disabilitas pendengaran (DP) terdiri dari
Tunarungu/Tuli total, Tunarungu/Tuli berat,
Tunarungu/Tuli parsial (sedang/ringan) atau
HoH (Hard of Hearing).
 Definisi disabilitas pendengaran adalah
kehilangan pendengaran yang bermakna yang
mengakibatkan komunikasi menjadi sulit atau
tidak dapat dilakukan tanpa bantuan
amplifikasi Alat Bantu Dengar (ABD)

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


KATEGORI/KLASIFIKASI DISABILITAS PENDENGARAN
1. Tunarungu/Tuli (Deaf)
a. Dalam kategori ini adalah anggota komunitas TR dan budaya TR
b. Mereka bangga dan percaya diri menjadi seorang TR dan menjadikannya sebagai bagian penting dalam identitas.
Mensyukuri sebagai seuatu keragaman seperti halnya etnis, gender, dan perbedaan keyakinan.
c. Orang biasanya merasakan bentuk kebersamaan budaya satu sama lain dan saling menggunakan bahasa yang
sama yang berkenaan dengan cara mengekspresikan diri.
2. Semi Tunarungu/Tuli (Hard-of-Hearing /HOH)
a. Ini biasanya adalah kondisi dimana seseorang secara perlahan- lahan mulai kehilangan pendengarannya.
b. Orang dengan kesulitan mendengar biasanya bisa bicara dengan baik, namun juga bisa berkomunikasi dengan
Orang dengar
3. Tuna Wicara/ Bisu (Mute)
a. Biasanya orang- orang dalam kategori ini memiliki kesulitan bicara sejak kecil. Sebab tidak semua tuna wicara
itu mengalami kesulitan pendengaran.
b. Tunawicara tidak menggeluarkan suara saat berbicara. Jadi bahasa yang dipergunakan hanya bahasa isyarat.
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Tabel 2 : Perbedaan Pengguna Alat Bantu Dengar (ABD) dan tanpa ABD
Rentang Tingkat Tanpa Amplifikasi ABD Amplifikasi ABD
ambang Ketulian Daya Tangkap Daya Indera yang Daya Tangkap Suara Daya Diskriminasi Indera yang

15-30 dB Ringan
Suara
mendengar
Diskriminasi
mendengar

Digunakan
Pendengaran mendengar mendengar
Digunakan
Pendengaran

31-60 dB Sedang Sebagia Hampir Pendengaran (lebih mendengar mendengar Pendengaran


mendengar mendegar dominan) & Visual

61-90 dB Cukup Berat Tidak mendengar Tidak Visual Sebagian mendengar Visual Pendengaran (lebih
mendengar (lebih dominan) dominan)
& Pendengaran & Visual
91-120 dB Tidak mendengar Tidak Visual Baik (masalah hanya Visual (lebih
Berat mendengar kualitas suara & letak Visual (lebih dominan) dominan)
artikula si & Pendengaran & Pendengaran
konsonan)
121 dB – Sangat Berat Tidak mendengar Tidak Visual Buruk (hanya mampu Visual
mendengar mengenal intonasi & Visual (lebih dominan)
150 dB
diskriminasi bunyi bahasa & Pendengaran
tertentu
151 dB – ke Total Tidak mendengar Tidak Visual Tidak mendengar Visual Visual
atas mendengar
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Tabel : Perbedaan Pengguna Alat Bantu Dengar (ABD) dan tanpa ABD
Rentang Tingkat Tanpa Amplifikasi ABD Amplifikasi ABD
ambang Ketulian Daya Tangkap Daya Indera yang Daya Tangkap Suara Daya Diskriminasi Indera yang

15-30 dB Ringan
Suara
mendengar
Diskriminasi
mendengar

Digunakan
Pendengaran mendengar mendengar
Digunakan
Pendengaran

31-60 dB Sedang Sebagia Hampir Pendengaran (lebih mendengar mendengar Pendengaran


mendengar mendegar dominan) & Visual

61-90 dB Cukup Berat Tidak mendengar Tidak Visual Sebagian mendengar Visual Pendengaran (lebih
mendengar (lebih dominan) dominan)
& Pendengaran & Visual
91-120 dB Tidak mendengar Tidak Visual Baik (masalah hanya Visual (lebih
Berat mendengar kualitas suara & letak Visual (lebih dominan) dominan)
artikula si & Pendengaran & Pendengaran
konsonan)
121 dB – Sangat Berat Tidak mendengar Tidak Visual Buruk (hanya mampu Visual
mendengar mengenal intonasi & Visual (lebih dominan)
150 dB
diskriminasi bunyi bahasa & Pendengaran
tertentu
151 dB – ke Total Tidak mendengar Tidak Visual Tidak mendengar Visual Visual
atas mendengar
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
DAMPAK PERSPEKTIF

Gangguan berbicara dan berbahasa dapat mempengaruhi DP dalam berkomunikasi dengan
orang dengar, dalam proses memahami atau menganalisa informasi.
Ketrampilan berkomunikasi merupakan ketrampilan sangat penting yang dibutuhkan dalam
perkembangan DP (anak/dewasa), khususnya mempengaruhi perkembangan belajar dan
perkembangan kognisinya. Membaca, menulis, bahasa tubuh, mendengarkan dan
berbicara, semuanya merupakan bentuk berbahasa, sebuah simbol / kode yang digunakan
untuk mengkomunikasikan pendapat dan pikiran.

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Tabel . Konsep baru spektrum kemampuan perilaku manusia pendengaran di negara berkembang
Spektrum Pengguna menurut Universal Design Spektrum Pengguna menurut Universal Design
Source : http://www.ncsu.edu/www/ncsu/design/sod5/cud/ Disabilitas Pendengaran di negara berkembang
menurut Rachmita
 Kognisi (Cognition) • Anthrometry
 Pengelihatan (Vision) • Visual size, hand size
• Age
 Pendengaran dan Ucapan (Hearing Konsep baru • Health/ medis
spektrum kemampuan perilaku manusia pendengaran • Culture -Caracters/properties
and Speech) • Mobility
 Fungsi Tubuh (Body Functions) • Diffference hearing ability
 Fungsi Lengan (Arm Functions) - deaf total, deaf-mute, deaf & Hard of hearing
• Diffference communication ability
 Fungsi Tangan (Hand Functions)
- deaf-verbal, deaf-sign language, deaf-verbal/sign
 Mobilitas (Mobility) language, Note tacer/CART, captioning, transcript, etc
Variasi yang harus dipertimbangkan adalah: usia, • Diference visual ability
keterbatasan, Lingkungan, situasi tertentu - Visul signs, Visual information, Visual
communication

Beat Team Indonesia for Ministry of Health



BAGAIMANA CARA BERKOMUNIKASI DENGAN
DISABILITAS PENDENGARAN

Beat Team Indonesia for Ministry of Health



Meminta orang dengar bagaimana cara mereka (DP) dapat
berkomunikasi :
1. Oral/verbal
2. Menulis/membaca
3. Bahasa Isyarat

Dan mencoba untuk bersabar karena


sebagian DP membutuhkan waktu lebih
lama untuk berkomunikasi

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Beberapa petunjuk menerapkan bentuk-bentuk komunikasi
1. Bersikap wajar

• Jangan tegang dan kaku atau mencoba mengartikulasikan kata-kata secara berlebihan
• Gunakan kalimat yang sederhana.
• Pastikan klien memperhatikan dengan cara menyentuh lengannya dengan lembut sebelum mulai
berbicara.
• Berdiri menghadap klien dengan jarak tidak lebih dari 2 meter apabila mencoba berkomunikasi.
2. Bersikap penuh perhatian dan hindari hal-hal berikut.
• Berbicara sambil berjalan.
• Terlalu sering menggerak-gerakkan kepala.
• Berbicara sambil mengunyah.
• Memalingkan muka dari klien saat berkomunikasi.
• Berdiri langsung di depan cahaya terang yang akan menyilaukan klien.

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


CARA MENARIK PERHATIAN

1. MENEPUK BAHU
Yang Boleh dilakukan
 Tepuk DP di bagian bahu perlahan
 Dalam keadaan darurat, jika diperlukan
 kita boleh menggoyangkan bahunya

Yang Tidak Boleh Dilakukan


 Menarik DP dan menepuk keras- keras bahunya
 Menepuk kepala, wajah, dada, atau panggul, atau pun bagian tubuh lainnya dari DP
 Jangan gunakan kaki anda untuk menepuk kaki DP
 Jangan menggunakan barang untuk menepuk DP
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
CARA MENARIK PERHATIAN
2. MELAMBAIKAN TANGAN

Yang Boleh Dilakukan


 Melambailah dengan satu tangan
 Melambai dengan jarak satu kaki
 Melambai di depan atau pun di sebelah DP
 Terus melambai sampai si DP benar- benar memperhatikan

Yang Tidak Boleh Dilakukan


 Melambai dengan menggunakan kedua tangan, kecuali bila dalam keadaan darurat
 Melambai terlalu dekat dengan wajah DP. Anda bisa saja melukai DP dengan melakukan hal tersebut
 Melambai terlalu lebar. Anda mungkin bisa melukai siapa saja di sekitarmu.

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


CARA MENARIK PERHATIAN
3. MENGETUKKAN KAKI KE LANTAI

Yang Boleh Dilakukan


 Ketukan kaki secukupnya di lantai kayu
 Ketukkan kaki agak lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak perhatian
 Ketukkan kaki beberapa kali, sekali kadang tidak cukup

Yang Tidak Boleh Dilakukan


 Mengetukkan kaki lebih dari beberapa kali saat tidak mendapatkan perhatian
 Mengetukkan kakidi lantai yang keras. Percuma tidak ada getaran .
 Mengetukkan kaki di tempat- tempat yang seharusnya sepi, seperti rumah sakit, perpustakaan, dan
tempat lainnya yang banyak orang bisa mendengar hentakan kakimu.
Anda bisa mengganggu orang lain, atau
bahkan bisa membuat mereka takut.
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
CARA MENARIK PERHATIAN

4. MEMATI HIDUPKAN LAMPU

Yang Boleh Dilakukan


 Mati nyalakan lampu dengan cepat, dan lakukan hanya sekali

Yang Tidak Boleh Dilakukan


 Memati hidupkan lampu terlalu lama, terutama kalau ruangannya
sangat gelap, anda malah bisa menyebabkan orang lain takut.

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


BERKOMUNIKASI DENGAN DISABILITAS PENDENGARAN
Yang Boleh Dilakukan
 Lihat langsung kepada DP dan jagalah kontak mata.
 Cobalah untuk menarik perhatian tunarungu saat mulai berbicara
dengannya
 Ikut sertakan DP untuk masuk ke dalam suatu topik pembicaraan
 Gunakan seorang penerjemah jika diperlukan
 Jika tunarungu tidak mengerti apa yang dimaksud, cobalah untuk
mengulang perkataan, dan mengutarakan maksud pembicaraan secara
jelas
 Bicara perlahan dan jelas
 Sopanlah kepada DP
 Gunakan bahasa tubuh, atau pun ekspresi wajah

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


BERKOMUNIKASI DENGAN DISABILITAS PENDENGARAN

Yang tidak boleh dilakukan

 Jangan mengacuhkan DP
 Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulutmu saat
berbicara dengan mereka
 Jangan mengalihkan pandangan saat berbicara dengan DP.

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Media Visual
 Membutuhkan media-media yang bersifat visual (brosur, buku,
gambar, video, foto, dll.) 
 Media informasi/pengumuman harus tersedia secara tertulis (papan
pengumuman, atau running texs).
 Perangkat teknologi bantu dapat digunakan oleh DP semacam speech
recognition (pengenalan suara) bisa dipakai smartphone, android,
tablet, laptop/komputer yang telah mengaplikasikan TextHear
personal Hearing Aid di google play store setelah berhasil tampilan
untuk memproses suara menjadi teks ata sebaliknya
 Alat bantu perangkat teknologi, misal mesin CART (Communication
Accessibility Realtime of Translation), mesin tik otomatis - notetaker

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Strategi Intruksional
1. Dokter/perawat/petugas harus menyediakan/memberikan bahan tertulis kepada pasien DP. Hal ini harus dilakukan untuk menutupi
kekurangan mereka memahami informasi melalui pendengarannya.
2. Dokter/perawat/petugas harus memperbanyak bahan atau informasi yg bersifat visual, misalnya tulisan, gambar, foto, video, dll.
3. Dokter/perawat/petugas harus berhadapan (bertatap wajah) dgn DP ketika sedang berbicara, karena DP akan menangkap
informasi dgn cara membaca gerakan bibir Dokter/perawat/petugas .
4. Dokter/perawat/petugas harus berbicara dgn gerakan bibir yg jelas dan pelan-pelan (tidak terlampau cepat). Gunakan struktur
kalimat yg sederhana. Hindari bicara/ucapan yg terlalu cepat dan kalimat yang komplek, hal ini akan sulit ditangkap oleh pasien DP.
5. Dokter/perawat/petugas menempatkan pasien DP duduk paling depan atau ruang khusus, agar bisa membaca gerakan bibir,
bahasa tubuh, dan ekspresi Dokter/perawat/petugas dengan lebih jelas.
6. Di sela-sela pemeriksaan, bertanyalah kepada pasien DP “apakah mengerti”. Jika belum mengerti luangkan waktu sejenak untuk
memberi pemahaman atau penjelasan tambahan.
7. Mintalah pasien lain untuk duduk dekat dengan pasien DP dan mintalah dia untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
8. Beri kesempatan pasien DP untuk membawa penterjemah bahasa Isyarat jika dia memerlukan.
9. Tugas, instruksi, pengumuman dan lain-lain sebaiknya juga disediakan secara tertulis supaya dapat diakses dan dipahami lebih
mudah oleh pasien DP.
10. Dokter/perawat/petugas diajurkan untuk banyak menggunakan metode demonstrasi, peragaan, praktik langsung
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
SIMULASI DAN GAME BAHASA ISYARAT

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Beat Team Indonesia for Ministry of Health


Beat Team Indonesia for Ministry of Health

4….
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
BELAJAR ISYARAT SEHARI-HARI
TERLAMPIR (tubuh manusia)
1.Pendaftaran 11. Tutup 21. Perawat 31. Saya
2. Tunggu 12. Bayar 22. Petugas 32.kamu
3. Antri 13. Resep 23. Apotik 33. Tuli
4. Masuk 14. Kasir 24. kamar 34. semi Tuli
5. Ke dalam 15. Obat 25. Melahirkan 35. Bapak
6. Keluar 16. Kartu 26. Operasi 36. Ibu
7. Periksa 17. Nomer 27. UGD 37. laki2
8. Buka 18. Hari 28. ICU 38.peremp
9. Baju 19. Kali 29. HP 39. anak
10. Celana 20. Dokter 30. Disabilitas, 40. mau/ingin
.
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Penutup
• Cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan disabilitas pendengaran dengan metode komunikasi

universal tersebut sangat memudahkan bagi kedua pihak pasien dan tenaga kesehatan telah
membuat kesepakatan terlebih dahulu agar tercipta keselarasan persepsi sehingga komunikasi
berjalan lancar.
• Tenaga kesehatan juga harus selalu mengingat bahwa inti dari komunikasi kepada pasien dengan
keadaan khusus adalah proses pemahaman pasien divalidasikan dengan cara yang tidak
menakutkan
• Pihak FKTP perlu melaksanakan ketersediaan fasilitas layanan akomodasi yang layak melalui
penerapan konsep akses ruang fisik FKTP dan assistive technology yang sudah disiapkan alat
bantu peraga dan diaplikasikan TextHear (Speech to Text Hearing Aid) atau Kaist di ruang periksa
Dokter atau ruang lainnya di lingkungan FKTP agar pasien DP dapat berkomunikasi dengan lancar
dan mandiri

Beat Team Indonesia for Ministry of Health


TERIMA KASIH

Beat Team Indonesia for Ministry of Health

Anda mungkin juga menyukai