Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2017 dengan tema "Membangun Masyarakat Inklusif, Tangguh dan
Berkelanjutan Bagi Penyandang Disabilitas."
Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, 28 Nopember 2017
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Latar Belakang
Identitas budaya Disabilitas Pendengaran (DP)
Jumlah populasi penduduk disabilitas pendengaran (DP),
menurut Supas 2015-BPS : 6.952.797 orang
Kategori / klasifikasi
Dampak perspektif DP
• Keselamatan Pasien
Permenkes No
11/2017
Individu disabilitas pendengaran (DP)dapat tergolong dalam aspek perilaku semacam
ukuran tubuh, ukuran visual, usia, kesehatan, dan keterbatasan kemampuan yang unik
Tetapi harus memperhatikan disabilitas pendengaran yang khusus yang populasinya
cukup banyak. Jumlah populasi penduduk DP, menurut Supas 2015-BPS : 6.952.797
orang
Misalnya, di sekolah atau di kampus, aksesibilitas DP harus diperhatikan lebih dari
aksesibilitas tuna daksa dengan kursi roda dan tuna netra.
15-30 dB Ringan
Suara
mendengar
Diskriminasi
mendengar
Digunakan
Pendengaran mendengar mendengar
Digunakan
Pendengaran
61-90 dB Cukup Berat Tidak mendengar Tidak Visual Sebagian mendengar Visual Pendengaran (lebih
mendengar (lebih dominan) dominan)
& Pendengaran & Visual
91-120 dB Tidak mendengar Tidak Visual Baik (masalah hanya Visual (lebih
Berat mendengar kualitas suara & letak Visual (lebih dominan) dominan)
artikula si & Pendengaran & Pendengaran
konsonan)
121 dB – Sangat Berat Tidak mendengar Tidak Visual Buruk (hanya mampu Visual
mendengar mengenal intonasi & Visual (lebih dominan)
150 dB
diskriminasi bunyi bahasa & Pendengaran
tertentu
151 dB – ke Total Tidak mendengar Tidak Visual Tidak mendengar Visual Visual
atas mendengar
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Tabel : Perbedaan Pengguna Alat Bantu Dengar (ABD) dan tanpa ABD
Rentang Tingkat Tanpa Amplifikasi ABD Amplifikasi ABD
ambang Ketulian Daya Tangkap Daya Indera yang Daya Tangkap Suara Daya Diskriminasi Indera yang
15-30 dB Ringan
Suara
mendengar
Diskriminasi
mendengar
Digunakan
Pendengaran mendengar mendengar
Digunakan
Pendengaran
61-90 dB Cukup Berat Tidak mendengar Tidak Visual Sebagian mendengar Visual Pendengaran (lebih
mendengar (lebih dominan) dominan)
& Pendengaran & Visual
91-120 dB Tidak mendengar Tidak Visual Baik (masalah hanya Visual (lebih
Berat mendengar kualitas suara & letak Visual (lebih dominan) dominan)
artikula si & Pendengaran & Pendengaran
konsonan)
121 dB – Sangat Berat Tidak mendengar Tidak Visual Buruk (hanya mampu Visual
mendengar mengenal intonasi & Visual (lebih dominan)
150 dB
diskriminasi bunyi bahasa & Pendengaran
tertentu
151 dB – ke Total Tidak mendengar Tidak Visual Tidak mendengar Visual Visual
atas mendengar
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
DAMPAK PERSPEKTIF
Gangguan berbicara dan berbahasa dapat mempengaruhi DP dalam berkomunikasi dengan
orang dengar, dalam proses memahami atau menganalisa informasi.
Ketrampilan berkomunikasi merupakan ketrampilan sangat penting yang dibutuhkan dalam
perkembangan DP (anak/dewasa), khususnya mempengaruhi perkembangan belajar dan
perkembangan kognisinya. Membaca, menulis, bahasa tubuh, mendengarkan dan
berbicara, semuanya merupakan bentuk berbahasa, sebuah simbol / kode yang digunakan
untuk mengkomunikasikan pendapat dan pikiran.
1. MENEPUK BAHU
Yang Boleh dilakukan
Tepuk DP di bagian bahu perlahan
Dalam keadaan darurat, jika diperlukan
kita boleh menggoyangkan bahunya
Jangan mengacuhkan DP
Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulutmu saat
berbicara dengan mereka
Jangan mengalihkan pandangan saat berbicara dengan DP.
4….
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
BELAJAR ISYARAT SEHARI-HARI
TERLAMPIR (tubuh manusia)
1.Pendaftaran 11. Tutup 21. Perawat 31. Saya
2. Tunggu 12. Bayar 22. Petugas 32.kamu
3. Antri 13. Resep 23. Apotik 33. Tuli
4. Masuk 14. Kasir 24. kamar 34. semi Tuli
5. Ke dalam 15. Obat 25. Melahirkan 35. Bapak
6. Keluar 16. Kartu 26. Operasi 36. Ibu
7. Periksa 17. Nomer 27. UGD 37. laki2
8. Buka 18. Hari 28. ICU 38.peremp
9. Baju 19. Kali 29. HP 39. anak
10. Celana 20. Dokter 30. Disabilitas, 40. mau/ingin
.
Beat Team Indonesia for Ministry of Health
Penutup
• Cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan disabilitas pendengaran dengan metode komunikasi
universal tersebut sangat memudahkan bagi kedua pihak pasien dan tenaga kesehatan telah
membuat kesepakatan terlebih dahulu agar tercipta keselarasan persepsi sehingga komunikasi
berjalan lancar.
• Tenaga kesehatan juga harus selalu mengingat bahwa inti dari komunikasi kepada pasien dengan
keadaan khusus adalah proses pemahaman pasien divalidasikan dengan cara yang tidak
menakutkan
• Pihak FKTP perlu melaksanakan ketersediaan fasilitas layanan akomodasi yang layak melalui
penerapan konsep akses ruang fisik FKTP dan assistive technology yang sudah disiapkan alat
bantu peraga dan diaplikasikan TextHear (Speech to Text Hearing Aid) atau Kaist di ruang periksa
Dokter atau ruang lainnya di lingkungan FKTP agar pasien DP dapat berkomunikasi dengan lancar
dan mandiri