OLEH KELOMPOK 9:
MAZNI ( NIM: 1915471109)
Assalamua’laikum warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Adaptasi Terhadap Ketidaknyamanan Pada Masa
Kehamilan Lanjut”.
Makalah ini dapat terwujud atas bimbingan ibu Sri Lestariningsih, SST, M.Kes, selaku
Pembimbing dan Dosen pengampu. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih,
atas bimbingannya kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.
Wassalamua’laikum warahmatullahiwabarakatuh
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang
sebelumnya diawali dengan pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan.
Dalam kehamilan akan terjadi perubahan fisik dan psikologis pada ibu hamil (Cunningham,
2006).
Kehamilan merupakan proses alami yang dialami oleh wanita dan menjadi suatu
peristiwa yang penting dalam kehidupannya. Setiap wanita membayangkan kehamilan dalam
pikiran-pikirannya sendiri tentang seperti apa ibu hamil karena mereka belum pernah
mengalaminya. Pemikiran seperti ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan.
Beberapa wanita berpikir kehamilan sebagai penyakit, kejelekan, atau memalukan karena bentuk
tubuh tidak menarik lagi seperti sebelum hamil, bahkan mereka beranggapan bahwa kehamilan
dapat mengganggu hubungan seksual mereka dengan suami (Prawiroharjo, 2011).
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada kehamilan biasanya terjadi mual dan muntah
(pada hamil muda), keletihan yang biasanya terjadi pada bulan keempat, perut buncit, kaki
bengkak, wajah sembab, perubahan payudara menyempitnya genital yang dapat menyebabkan
seks kurang memuaskan (terutama pada hamil tua) (Eisenberg, 2006).
Kecemasan yang sering muncul pada ibu hamil primigravida adalah ketakutan menyakiti
janin dan bisa menyebabkan keguguran, ketidaknyamanan pada saat berhubungan dan akan
mengganggu kenyamanan tidur janin. Lebih sering terjadi pada trimester pertama. Pada trimester
ketiga, perubahan body image sangatlah mempengaruhi sikap ibu terhadap kehamilan dan sex.
Cemas apabila terjadi kelahiran prematur dan menyakiti janinnya (Pantikawati, 2010 dan
Eisenberg, 2006).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana adaptasi terhadap ketidaknyamanan pada masa kehamilan
lanjut
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa saja masalah ketidaknyamanan pada masa kehamilan lanjut
b. Mengetahui bagaiamana adapatasi terhadap ketidaknyamanan
BAB II
PEMBAHASAN
3) Insomnia
Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan trimester III.
Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing (dibahas
pada sub bahasan sebelumnya yaitu sering buang air kecil/nokturia), gangguan ini
juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti
bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu.
Bebearapa cara untuk mengurangi gangguan insomnia, yaitu:
5) Kegerahan
Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-zat gizi
yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan lancer. Kondisi ini
bisa menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau kegerahan. Umumnya,
keluhan ini muncul saat kandungan mencapai 20 minggu atau saat aliran darah di
dalam tubuh mulai meningkat.
Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone
progesteron yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih
meningkat, bisa juga disebabkan metabolisme di tubuh yang makin meningkat
makin tinggi laju metabolisme, makan banyak pula kalori atau energy panas yang
dihasilkan atau dilepaskan. Selain itu, disebabkan juga karena proses bernapas
dan berkeringat yang anda lakukan, yang antara lain berfungsi membuang
kelebihan panas di dalam tubuh ibu hamil. Janin juga mengahasilkan panas di
dalam tubuhnya, tetapi janin belum bisa melakukan proses berkeringat dan
bernapas maka kelebihan panas di dalam tubuh janin di buang ke melalui tubuh
ibu. Itu sebabnya, semakin bertambah usia janin anda, panas yang dikeluarkan
tubuhnya juga semakin banyak. Anda pun jadi mudah kegerahan, serta akan lebih
banyak mengelurakan keringat.
7) Hemorrhoids
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal
ini sering terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah
vena didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala
terhadap vena di rektum (bagian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam
menimbulkan pecahnya hemorid sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk
menghindari pecahnya pembuluh darah ini maka dianjurkan untuk mengkonsumsi
banyak serat, banyak minum, buah dan sayuran. Kurangnya klep di pembuluh-
pembuluh yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah. Pada
kehamilan Progesterone menyebabkan relaksasi dindiong vena dan usus besar.
Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada
vena hemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan
kongesti pada vena pelvic
Cara meringankan/mencegah :
Menghindari konstipasi
Menghindari ketegangan selama defekasi
Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan
kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
Kompres es/ garam Epsom
Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal
Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
8) Heart burn (panas dalam perut)
Ketidaknyamanan ini mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah
bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan. Heart burn
istilah lain untuk regurgitasi/refluks. Kandungan asam gastric (asam klorida
dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman
menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak.
Penyebab dari ketidaknyamanan ini , adalah :
Cara meringankan
Makan porsi kecil tapi sering
Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/
makanan yang berbumbu merangsang
Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
Hindari berbaring setelah makan
Hindari minuman selain air putih saat makan
Kunyah permen karet
Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik
9) Perut kembung
Ketidaknyamanan ini Terjadi pada trimester II dan III. Hal ini berawal dari
Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjadinya perlambatan waktu
pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot
polos dan penekanan uterus pada usus besar.
Cara meringankan ketidaknyamanan ini, yaitu :
Teknik relaksasi
Memassase leher dan otot bahu
Penggunaan kompres panas/es pada leher
Istirahat
Mandi air hangat
Gunakan paracetamol
Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik
Tanda bahaya :
Punggung Pegal
Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membuncit
otomatis akan menarik otot punggung lebih kencang. Tarikan inilah yang
membuat ibu hamil besar sering mengeluh pegal dan nyeri di tubuh bagian
belakang, termasuk sekitar pinggang. Keluhan ini tentu saja membuat tidur
si ibu jadi tidak nyaman, bahkan susah tidur dan acapkali terbangun.
Posisi Tidur
Posisi tidur yang nyaman agak sulit didapat ibu yang sedang hamil tua.
Posisi tengkurap jelas mustahil dilakukan, sementara posisi terlentang akan
membuat napasnya sesak. Satu-satunya posisi yang memungkinkan adalah
miring. Namun bila posisi ini terus-menerus dilakukan sangat mungkin akan
membuat si ibu cepat bosan. Soal posisi ini juga umumnya dikeluhkan
sebagai penyebab ibu hamil tua sulit tidur.
Dihantui kecemasan
Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan,
semisal takut persalinannya bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat
maupun cemas membayangkan rasa sakit saat bersalin. Aneka kecemasan
inilah yang akhirnya membuat si ibu jadi sulit tidur.
Gangguan psikis
Kondisi psikis yang labil di trimester ini biasanya disebabkan oleh aneka
ketidaknyamanan. Antara lain karena tubuh yang dulu langsing kini terus
membesar. Diakui atau tidak, ketidaknyamanan ini jelas dapat menurunkan
rasa percaya diri ibu. Apalagi di trimester akhir, ibu hamil tak lagi bisa
leluasa bergerak. Kondisi psikis yang labil ini jika tidak segera dibenahi
besar kemungkinan akan berpengaruh pada kenyenyakan tidur ibu hamil.
Selain bertujuan mengajarkan kepada ibu apa yang harus dilakukan kelak
saat persalinan, senam hamil juga bermanfaat mengendurkan otot-otot tubuh
yang kaku. Pengaturan napas dan gerakan-gerakan senam hamil akan
membantu mengurangi keluhan rasa pegal, kaku dan ngilu, sehingga
akhirnya membuat kondisi ibu jadi lebih relaks dan dapat tidur lebih
nyenyak.
Yoga menjadi pilihan yang sama baiknya untuk ibu hamil. Olahnapas yoga
membuat otot-otot lebih relaks, pikiran lebih tenang, tubuh lebih bugar, dan
meningkatkan kemampuan berkonsentrasi yang semuanya berpengaruh
terhadap kenyenyakan tidur.
Tak hanya di trimester pertama, di trimester akhir pun asupan gizi yang
cukup dan seimbang harus terus dijaga. Kondisi ibu yang lebih bugar
pastilah akan membuat tidur ibu jauh lebih nyaman. Ibu pun lebih kuat
menghadapi beban yang pasti jauh lebih berat di hari persalinan.
Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh
pembesaran abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir berlebihan
Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk
kepuasan seksual masing-masing
18) Keputihan
Ini merupakan ketidaknyaman yang terjadi pada ibu hamil Trimester pertama
hingga ketiga, bahkan pada wanita yang tidak hamil pun mengalami keputihan
ini. Cara mengatasi ketidaknyamanan ini, yaitu :
A. Kesimpulan
Ciri – ciri umum perubahan fisik selama masa kehamilan ialah tidak haid (Amenorea),
meningkatnya aktivitas hormon, membesarnya payudara, perubahan bentuk rahim, perubahan
sistem organ – organ tubuh, membesarnya perut, naiknya berat badan, melemahnya relaksasi
otot – otot saluran pencernaan, ensivitas pada penginderaan, kaki dan tangan mulaii
membesar.
Perubahan adaptasi psikologi pada masa kehamilan mulai dari III.
1. Trimester III : Trimester III disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada
periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah
sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran bayinya. Perasaan takut akan muncul, ibu
mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan dirinya sendiri seperti apakah bayinya
akan lahir abnormal, terkait persalinan (nyeri, kehilangan kendali dan lain-lain).
2. Konseling dan komunikasi terapeutik pada masa kehamilan merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh bidan. Konseling yang diberikan kepada ibu hamil maupun
keluarga meliputi proses kehamilan, gejala kehamilan, tanda-tanda kehamilan, taksiran
usia kehamilan,perkiraan persalinan, status kesehatan ibu dan janin, keluhan umum,
tanda-tanda komplikasi kehamilan, dan lain-lain.
B. Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan, harusnya lebih memepelajari dan memahami
bagaimana perubahan fisiologis dan psikologis selama masa kehamilan. Oleh karena itu
peran bidan sangatlah penting dalam memberikan konseling pada ibu hamil mengenai
perubahan-perubahan yang terjadi selama masa kehamilan. Sehingga, ibu hamil bisa
mengatasi perubahan-perubahan tersebut tanpa ada rasa cemas, khawatir, takut dan
sebagainya. Jadi, ibu bisa menjalani proses kehamilannya dengan normal dan bahagia.
25
DAFTAR PUSTAKA
26