Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK SW Teladan Sumut 2


Kelas/Semester : XI MIA / 1 (Satu)
Mata pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gelombang Bunyi dan Gelombang Cahaya
Alokasi Waktu : 16 JP (8 x pertemuan @ 90 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-
raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar IPK & IKKD

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang Mengagumi kebesaran Tuhan yang telah
menciptakan dan mengatur alam menciptakan dan mengatur alam jagad raya dengan
jagad raya melalui pengamatan keteraturannya melalui fenomena gerak.
fenomena alam fisis dan
pengukurannya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 1. Teliti dan obyektif dalam kegiatan


(memiliki rasa ingin tahu; objektif; pengamatan.

jujur; teliti; cermat; tekun; hati- 2. Memiliki rasa ingin tahu untuk memecahkan
hati; bertanggung permasalahan secara santun.

jawab; terbuka; kritis; kreatif; 3. Tekun, jujur, dan tanggungjawab dalam


inovatif dan peduli lingkungan) dalam melaksanakan tugas.
aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.

3.10 Menerapkan konsep dan prinsip Gelombang Bunyi


gelombang bunyi dan cahaya dalam 1. Menyebutkan karakteristik gelombang
teknologi
bunyi
2. Menentukan cepat rambat gelombang
bunyi pada zat padat, cair dan gas.
3. Mendeskripsikan gelombang stasioner
pada alat – alat penghasil sumber bunyi
( Dawai, POB dan POT)
4. Menentukan cepat rambat gelombang pada
dawai (Melde)
5. Menentukan frekuensi nada – nada pada
pipa organa terbuka dan pipa organa
tertutup
6. Mendeskripsikan intensitas dan taraf
intensitas bunyi
7. Memformulasikan intensitas dan taraf
intensitas bunyi
8. Mendeskripsikan efek Doppler untuk
gelombang bunyi
9. Memformulasikan efek Doppler untuk
gelombang bunyi
10. Menentukan tinggi kolom udara pada peristiwa
resonansi bunyi.
11. Mengidentifikasi berbagai fenomena bunyi
dalam kehidupan sehari – hari.

Gelombang Cahaya
1. Mendeskripsikan karateristik gelombang
cahaya
2. Mengidentifikasi sifat - sifat gelombang
elektromagnetik (cahaya)
3. Mengidentifikasi manfaat dan bahaya
gelombang elektromagnetik dalam kehidupan
sehari – hari
4. Menyelidiki sifat - sifat cahaya
(Interferensi, Difraksi, Dispersi, Polarisasi)
5. Mendeskrisikan peristiwa interferensi
gelombang cahaya koheren.
6. Memformulasikan peristiwa interferensi
celah ganda Young
7. Menyelidiki peristiwa interferensi lapisan
tipis
8. Memformulasikan interferensi lapisan tipis
9. Mendeskripsikan peristiwa difraksi cahaya
oleh kisi
10. Memformulasikan peristiwa difraksi cahaya
oleh kisi
11. Mendeskripsikan pengertian daya urai caha
yapa peristiwa difraksi cahaya
12. Menghitung daya resolusi pada peristiwa
difraksi cahaya
13. Menghitung daya urai pada peritiwa difraksi
cahaya
14. Mendeskripsikan peristiwa polarisasi cahaya
15. Memformulasikan peristiwa polarisasi cahaya
16. Menentukan indeks bias prisma segitiga pada
peritiwa dispersi cahaya
17. Menentukan sudut deviasi dan deviasi
minimum pada peritiwa dispersi cahaya
18. Menerapkan konsep dan prinsip pemanfaatan
gelombang cahaya dalam teknologi

4.1 Merencanakan dan melaksanakan 1. Melakukan pecobaan Hukum Melde untuk


percobaan interferensi cahaya. menentukan cepat rambat gelombang dawai.
2. Melakukan percobaan resonansi bunyi
3. Merancang percobaan untuk menyelidiki
interferensi dan difraksi cahaya
4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki
interferensi dan difraksi cahaya

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Melalui informasi yang diperoleh dari buku siswa dan internet, peserta didik dapat menalar
untuk mendeskripsikan karakteristik gelombang bunyi, sehingga menambah pengetahuan dan
mampu bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
2. Melalui informasi yang diperoleh dari buku, internet dan diskusi kelompok peserta didik
dapat menalar untuk menentukan cepat rambat gelombang bunyi secara umum sehingga
menambah kedisiplinan, kesantunan dan mampu beriman terhadap kebesaran-Nya.
3. Melalui informasi yang diperoleh dari guru dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menalar untuk menentukan cepat rambat gelombang bunyi pada zat padat, cair dan gas
sehingga dapat menambah ketelitian dan mampu bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
Pertemuan kedua
4. Melalui demonstrasi Hukum Melde, peserta didik dapat menentukan besaran yang
mempengaruhi cepat rambat gelombang stasioner pada dawai sehingga menambah
pengetahuan dan mampu bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
5. Melalui informasi dari artikel, peserta didik dapat menalar untuk mendeskripsikan gelombang
stasioner pada alat – alat penghasil bunyi sehingga menambah ketelitian dan mampu
bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
6. Melalui informasi yang diperoleh dari buku, internet dan diskusi kelompok, peserta didik
dapat menalar fenomena perambatan gelombang pada dawai, pipa organa terbuka dan pipa
organa tertutup
7. Melalui informasi yang diperoleh dari guru dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menalar
untuk menentukan frekuensi nada – nada pada dawai, pipa organa terbuka dan pipa organa
tertutup sehingga dapat menambah ketelitian dan mampu bersyukur terhadap kebesara-
Nya.
8. Melalui pengamatan tampilan flash, peserta didik dapat menalar untuk medeskripsikan
pengertian pelayangan bunyi sehingga pengetahuan, berpikir kritis dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya.
9. Melalui pengamatan tampilan flash, peserta didik dapat menalar untuk menentukan besar
frekuensi pelayangan bunyi sehingga menambah ketelitian, berpikir kritis dan bersyukur
terhadap kebesaran-Nya.

Pertemuan ketiga
10. Melalui informasi yang diperoleh dari buku siswa dan internet, peserta didik dapat menalar
untuk mendeskripsikan konsep intensitas bunyi dan taraf intensitas bunyi, sehingga
menambah pengetahuan dan mampu bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
11. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menentukan intensitas dan taraf intensitas
bunyi pada beberapa sumber bunyi sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur
terhadap kebesaran-Nya.
12. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menentukan intensitas dan taraf intensitas
bunyi pada jarak tertentu dari sumber bunyi sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan
bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
13. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan intensitas dan taraf intensitas
bunyi pada jarak tertentu dari sumber bunyi sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan
bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
Pertemuan keempat
14. Melalui percobaan tabung resonansi, peserta didik dapat menentukan tinggi kolom udara
pada saat terjadi resonansi pertama, kedua dst sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan
bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
15. Melalui pengamatan tampilan flash, peserta didik dapat menalar untuk menentukan frekuensi
yang di dengar pendengar saat sumber bunyi mendekati, diam atau menjauhi pendengar,
sehingga siswa dapat berpikir kritis, bernalar dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
16. Melalui pengamatan tampilan flash, peserta didik dapat menalar untuk menentukan frekuensi
yang di dengar pendengar saat pendengar mendekati, diam atau menjauhi sumber bunyi,
sehingga siswa dapat berpikir kritis, bernalar dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
17. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat menalar untuk mengidentifikasi efek Doppler pada
kehidupan sehari-hari sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya.
18. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat memformulasikan efek Doppler sehingga dapat
berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
19. Melalui tanya jawab dan diskusi kelompok, peserta didik dapat memformulasikan efek
Doppler jika ada pengaruh angin sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya

Pertemuan kelima
20. Melalui informasi yang diperoleh dari buku siswa dan internet, siswa dapat menalar untuk
mendeskripsikan gejala dan ciri – ciri gelombang cahaya, sehingga menambah pengetahuan dan
mampu bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
21. Melalui informasi yang diperoleh dari buku siswa dan internet, siswa dapat menalar untuk
mengidentifikasi karakteristik gelombang elektromagnetik (cahaya), sehingga menambah
pengetahuan dan mampu bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
22. Melalui pengamatan dan studi literatur, peserta didik dapat menalar untuk menyebutkan
peristiwa yang berkaitan dengan sifat – sifat gelombang elektromagnetik dalam teknologi
sehingga dapat berpikir logis dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya
23. Melalui pengamatan dan studi literatur siswa dapat menalar untuk menyebutkan manfaat
dan bahaya gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari – hari sehingga dapat
berpikir logis dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya

Pertemuan keenam
24. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa interferensi gelombang cahaya
koheren sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
25. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk memformulasikan peristiwa interferensi
cahaya koheren sehingga dapat berpikir kritis, logis dan bersyukur terhadap kebesaran-
Nya.
26. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menyebutkan aplikasi interferensi gelombang
cahaya koheren dalam kehidupan sehari – hari sehingga dapat berpikir kritis, kreatif, logis
dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.

Pertemuan ketujuh
27. Melalui percobaan difraksi dan interferensi cahaya, peserta didik dapat menyelidiki peristiwa
difraksi dan interferensi cahaya, sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya.
28. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa difraksi cahaya oleh kisi
sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
29. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menentukan jumlah garis per satuan panjang
pada difraksi kisi sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap kebesaran-
Nya.
30. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa difraksi cahaya celah tunggal
sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
31. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menghitung menentukan sudut deviasi
pada difraksi celah tunggal sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya.
32. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menyebutkan aplikasi difraksi cahaya
oleh kisi dan celah tunggal dalam kehidupan sehari – hari sehingga dapat berpikir kritis,
kreatif, logis dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
33. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa daya urai alat optik pada
peritiwa difraksi cahaya, sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya.
34. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk menentukan besar daya resolusi pada
peritiwa difraksi alat optik, sehingga dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap
kebesaran-Nya.

Pertemuan kedelapan
35. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa polarisasi cahaya, sehingga
siswa dapat berpikir kritis, kreatif dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.
36. Melalui diskusi, peserta didik dapat menalar untuk memformulasikan peristiwa polarisasi
cahaya melalui penyerapan selektif dan pemantulan-pembiasan sehingga siswa dapat
berpikir kritis, logis dan bersyukur terhadap kebesaran-Nya.

D. Materi Pembelajaran
1. GELOMBANG BUNYI

A) SIFAT DASAR GELOMBANG BUNYI

1. Bunyi dapat kita dengar karena adanya sumber bunyi yang berupa benda bergetar
melakukan perambatan ke segala arah.
2. Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik yang berbentuk gelombang
longitudinal
3. Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas, tetapi tidak bisa
melalui vakum (ruang hampa udara)
4. Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensinya sedangkan kuat-lemahnya bunyi
ditentukan oleh amplitudonya

B. CEPAT RAMBAT BUNYI


Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi antara jarak tempuh bunyi dengan selang waktu
tempuhnya.
S
S = jarak yang ditempuh bunyi (m) 
t
t = waktu tempuh bunyi (s)

v = cepat rambat bunyi (m/s)

1. Cepat rambat bunyi dalam zat padat

Cepat rambat bunyi dalam zat padat ditentukan oleh interaksi antar molekul – molekul zat padat
dan sifat inersia medium. Interaksi antar molekul zat padat dinyatakan dengan modulus Young
(E) .

E = modulus Young ( N/m2 )

 = massa jenis zat padat ( kg/m3 )

2. Cepat rambat bunyi dalam zat cair


Untuk medium berupa zat cair modulus Young (E) diganti dengan modulus Bulk (B)

B = modulus Bulk ( N/m2 )

 = massa jenis zat cair ( kg/m3) 


3. Cepat rambat bunyi dalam gas
Cepat rambat bunyi di dalam tabung yang berisi gas, modulus gas adalah B = p, maka :

p
 

p.Mr
Karena:  , Sehingga :    P.Mr
RT

RT
 
Mr

R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol.K


M = massa molekul relatif
T = suhu ( K )
 = konstanta Laplache

4. Cepat rambat transversal pada dawai


Cepat rambat bunyi pada dawai pertama kali ditemukan oleh Melde.
Untuk menentukan kecepatan perambatan gelombang pada dawai, Melde melakukan
percobaan dengan menggunakan sonometer.

Dari hasil percobaan, Melde mendapat suatu kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang
pada dawai dirumuskan:

Fl
  
m A

Keterangan :
F = Tegangan dawai (N)
 = massa per satuan panjang dawai (kg/m)
l = Panjang dawai (m)
m = massa dawai (kg)
mb = massa beban (kg)
 = massa jenis bahan dawai (kg/m3)

Jadi,
Cepat ambat gelombang dalam dawai adalah sebanding dengan akar kuadrat gaya tegangan
1
dawai ( F) dan berbanding terbalikdengan akar kuadrat massa per panjang dawai ( )
C. INTENSITAS GELOMBANG BUNYI (I)
Intensitas bunyi adalah daya gelombang bunyi yang dipindahkan melalui bidang seluas
satu satuan yang tegak lurus terhadap arah cepat rambat gelombang.

Keterangan :
P
I = intensitas gelombang bunyi (W/m2) I 
A
P = daya gelombang bunyi ( )

A = luas penampang (m2)

Karena muka gelombang berbentuk bola, maka intensitas gelombang pada bidang permukaan
bola dengan jari – jari R adalah :

4R 2

 Perbandingan intensitas bunyi dari jarak R1 dan R2 adalah :

R2

Semakin jauh dari sumber bunyi, maka semakin besar luas muka gelombang bola sehingga intensitas
bunyi semakin kecil. Pengurangan intensitas bunyi akibat pertambahan jarak dari sumber bunyi
sesuai dengan hubungan berikut :

P P 1 1
I1 : I 2  :  :
2
4R1
2
4R 2
2
R1 R 22

 Intensitas total dari n buah sumber bunyi yang identik adalah :

Itot = I1 + I2 + I3 + .... + In = n.I

Keterangan :
n = jumlah sumber bunyi
I = intensitas sebuah sumber bunyi ( w/m2)
D. TARAF INTENSITAS BUNYI
 Intensitas ambang pendengaran adalah intensitas bunyi terkecil yang masih dapat
didengar oleh telinga manusia ( I0 = 10-12 W/m2 )
 Intensitas ambang perasaan adalah intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar
oleh telinga manusia tanpa rasa sakit ( 1 W/m2 ) . I
TI = 10 log
 Hubungan antara I dan TI dinyatakan dengan persamaan : I0

Keterangan :

TI = taraf intensitas ( desibel = dB ) I0

= intensitas ambang pendengaran I0 =

10-12 W/m2

I = intensitas bunyi ( W/m2 )

 Taraf intensitas oleh n sumber bunyi yang memiliki inetensitas sama


Misalkan sebuah sumber bunyi memberikan intensitas I1 = I dengan taraf intensitas TI1. Jika
ada n sumber bunyi identik, maka intensitasnya menjadi In = nI dengan taraf intensitas TIn.

TIn = TI1 + 10 log n

Keterangan :

n = jumlah sumber bunyi

 Apabila pada jarak R1 dari suatu sumber bunyi taraf intensitasnya TI1, maka pada
jarak R2 taraf intensitasnya menjadi :
I
TI1 = 10 log 1
I0

I2
TI2 = 10 log
I0
2. EFEK DOPPLER
Jika kita berdiri di pinggir jalan raya mengamati kendaraan yang lalu lalang, frekuensi bunyi
klakson sebuah mobil yang dihidupkan akan terdengar lebih tinggi saat mendekati kita dan
akan terdengar melemah saat menjauhi kita. Peristiwa ini disebut Efek Doppler. Secara umum
persamaan efek Doppler ditulis :
v  vp
f  f
vv

Keterangan :
fp = frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar (Hz)
fs = frekuensi dari sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
vp = kecepatan gerak pendengar (m/s)
vs = kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)

Perjanjian tanda untuk vp dan vs :

1. Bila pendengar (P) diam  vP = 0


2. Bila sumber bunyi (S) diam  vS = 0
3. Bila pendengar (P) mendekati sumber bunyi  vp = (+)
4. Bila pendengar (P) menjauhi sumber bunyi  vp = (-)
5. Bila sumber (S) mendekati pendengar  vs = (-)
6. Bila sumber (S) menjauhi pendengar  vs = (+)

 Apabila angin berhembus dengan kecepatan va, maka :


a. Untuk angin yang berhembus dari S ke P (searah dengan sumber bunyi ), maka cepat

rambat gelombang menjadi v'  v  va sehingga rumus Efek Doppler menjadi :

b. Untuk angin yang berhembus dari P ke S (berlawanan dengan sumber bunyi) maka
cepat rambat gelombang menjadi v'  v  va sehingga rumus Efek Doppler menjadi :

2. GELOMBANG CAHAYA
1) Interferensi Celah Ganda (Interferensi Young)

a. Interferensi maksimum (garis terang)


d sin  =m, m = 0, 1, 2, 3, ....
dp
 m , m = 0, 1, 2, 3, ...
L

b. Interferensi minimum (garis gelap)


1
d sin  = (m  ) m = 1, 2, 3, ....
2

dp 1
 (m  ) m = 1, 2, 3, ....
L 2

Keterangan :
d = jarak 2 celah
P = jarak pola terang atau gelap dari terang pusat
L = jarak layar ke celah
 = panjang gelombang, dengan satuan

2) DIFRAKSI CAHAYA

1. Difraksi Celah Tunggal (Difraksi Fraunhofer)

a. Garis gelap ke – m
d sin m = m , m = 1,2,3 .... d 2

p
d = m, m = 1,2,3 ....
L d
sin 

b. Garis terang ke – m
1
d sin m = (m  ) m = 1, 2, 3, ....
2

p 1
d = (m  ) , m = 1, 2, 3, ....
L 2
d P
2. Difraksi pada kisi

d = tetapan kisi atau jarak antar celah N = banyaknya


garis persatuan panjang

Misalkan : Kisi terdiri dari 5000 garis/ cm,

1 1
maka d = = cm = 2 x 10-4 cm
N 5000

 Pola difraksi maksimum /garis terang d Sin  = m , m = 0, 1, 2, 3, ....

d sin  = (2m 1 ) ½ , m = 1, 2, 3, ....


 Pola difraksi minimum /garis gelap
3) Daya Urai Alat Optik karena Difraksi

Alat – alat optik seperti : lup, mikroskop dan teropong memiliki kemampuan untuk memperbesar
bayangan benda, tetapi perbesaran bayangan benda yang dihasilkan terbatas. Hal ini karena
kemampuan perbesaran alat - alat optik itu selain dibatasi oleh daya urai lensa juga dibatasi
oleh pola difraksi.

 Batas sudut resolusi (sudut resolusi minimum) adalah ukuran sudut pemisahan agar dua benda
titik masih dapat dipisahkan.
Pola difraksi

dm
Sumber D

cahaya

Untuk m yang sangat kecil, sin m  tan m  m maka :

Sin m = 1,22 𝜆 
D  
D

 Batas resolusi (daya urai) alat optik adalah jarak pisah terpendek dari 2 benda titik
dimana bayangan yang dihasilkannya masih dapat ditampilkan sebagai 2 titik terpisah.
Dari gambar di atas :
dm
sin m  tan m  maka :
L

L
= 1,22 dm = 1,22
D D
4) POLARISASI CAHAYA

Adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga gelombang hanya
memiliki satu arah getar.

Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja.

Celah

Gel. terpolarisasi

Gel. tidak terpolarisasi

 Gelombang tidak terpolarisasi adalah gelombang dengan berbagai arah getar.


 Gelombang terpolarisasi adalah gelombang yang hanya memiliki satu arah getar saja.
Gelombang terpolarisasi ada 2 yaitu :

a. Gelombang terpolarisasi sebagian , adalah gelombang yang sebagian arah getarnya


terserap.
b. Gelombang terpolarisasi linier, adalah gelombang yang diteruskan hanya memliki
satu arah getar saja.
Ada 3 cara untuk memperoleh gelombang terpolarisasi dari gelombang tak terpolarisasi :
1. penyerapan selektif
2. pemantulan dan pembiasan
3. hamburan

1. Penyerapan Selektif
Diperoleh dengan cara memasang 2 buah polaroid yaitu polarisator dan analisator.

 Polarisator (pengkutub) berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolasisasi dari


cahaya tak terpolarisasi
 anasliator (penganalisa) berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi
dan mengubah arah polarisasi.
Jika intensitas cahaya tak terpolarisasi I0 maka :
1
I1 = I0
 Intensitas cahaya yang keluar dari polarisator ideal adalah : 2

 Intensitas cahaya yang keluar dari analisator adalah : I2 = I1 cos2

Hukum Malus

Keterangan :
 = sudut antara polaristor dan analisator
I0 = intensitas cahaya awal sebelum masuk polarisator
I1 = intensitas cahaya yang keluar dari polarisator
I2 = intensitas cahaya yangkeluar analisator

2. Pemantulan dan Pembiasan

Cahaya tak Cahaya


terpolarisasi terpolarisasi
linier
ip
n1 ip

n2

r
Caha ya
terpolarisasi
sebagian

Pada gambar bahwa sinar yang datang pada bidang batas sebagian dipantulkan dan sebagian
dibiaskan. Sesuai dengan hukum Snellius :
sin i p n2

sin r n1

r = 900 – ip  sin r = sin (900– ip) = cos ip maka :


sin i p n2 n2
  tani 
p
cos i p n1 n1

n2
tan ip =
Hukum Brewster
n1

ip = sudut polarisasi atau sudut Brewster

5) DISPERSI CAHAYA
Dispersi adalah peruraian cahaya polikromatik menjadi komponen – komponen warnanya.

 Cahaya Polikromatik adalah cahaya yang dapat diuraikan menjadi komponen –


komponen warnanya.
Contoh : cahaya putih
 Cahaya Monokromatik adalah cahaya yang tidak dapat diuraikan menjadi komponen–
komponen warnanya.
Contoh : cahaya Me, Ji, Ku, Hi, Bi, Ni, U

a) Pembiasan Cahaya pada Prisma


1. Sudut Deviasi
Adalah sudut apit yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula-mula dengan
sinar bias yang keluar dari prisma.

Keterangan :
i1 = sudut datang pertama N2
r1 = sudut bias pertama N1
r1 r2
i2 = sudut datang kedua i2
i1
r2 = sudut biasa kedua
 = sudut pembias prisma
 = sudut deviasi
N1 = garis normal bidang pembias pertama
N2 = garis normal bidang pembias kedua

Dan
= r1 + i2  = i 1 + r2 - 

2. Sudut Deviasi Minimum


Sudut deviasi minimum tercapai jika :

(1) i1 = r2 atau r1 = i2
(2) cahaya memotong prisma menjadi segitiga sama kaki.

untuk sudut pembias besar (>150), sudut deviasi minimun prisma dihitung dengan persamaan :

Jika mediumnya bukan udara maka :


a. Untuk sudut pembias kecil (<150), sudut deviasi minimun prisma dihitung dengan
persamaan :

m= ( np – 1 ) 

Jika mediumnya bukan udara maka :

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific Approach
Pertemuan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
Pertama Diskusi, Demonstrasi Problem Based Learning
Kedua Demonstrasi dan Diskusi Informasi Problem Based Learning
Ketiga Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah Cooperative Learning
Keempat Demonstrasi, Eksperimen, Tanya Cooperative Learning
Jawab, Diskusi, Tugas

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 JP= 2x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan siswa dan memimpin doa sebelum 10 menit
memulai pelajaran kemudian mengucapkan salam dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan
dicapai pada pertemuan ini.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
4. Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan siswa
pada materi gelombang bunyi di SMP.
- Sebutkkan macam – macam bunyi berdasarkan
frekuensinya !
- Binatang apa yang dapat mendengar bunyi infrasonik
dan ultrasonik?
5. Guru membimbing siswa untuk bisa menyebutkan
beberapa contoh kejadian lingkungan sekitar yang
berkaitan dengan karakteristik gelombang bunyi
Inti Mengamati 65 menit
 Siswa melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
tentang karaketrietik gelombang bunyi dan
permasalahannya dalam kehidupan sehari-hari melalui
berbagai sumber melalui internet dan buku – buku
yang relevan.
 Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
tentang bunyi dan permasalahannya dalam kehidupan
sehari-hari melalui berbagai sumber

Menanyakan
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya berdasarkan
informasi yang diperoleh dari guru dan diskusi kelompok
tentang karateristik gelombang bunyi.

Mengeksplorasi
1. Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru.
2. Setiap kelompok siswa menerima Lembar Diskusi Siswa
(LDS) tentang karakteristik gelombang bunyi dan
menenetukan cepat rambat bunyi pada zat padat, cair
dan gas.

Mengasosiasi
3. Guru memberikan soal pada siswa, agar siswa dapat
menerapkan cepat rambat gelombang bunyi pada zat
padat, cair dan gas
4. Siswa dalam kelompok berdiskusi mengenai
permasalahan dalam LDS.

Mengkomunikasikan
5. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
kedepan kelas.
6. Guru memberikan informasi jawaban yang benar
berdasarkan soal.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi 15 menit
yang sudah dibahas pada pertemuan itu.
2. Guru memberikan penghargaan kepada individu dan
kelompok yang kinerjanya baik.
3. Guru memberikan tes hasil belajar berupa kuis.
4. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari Gerak
Melingkar yang dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan II (2 JP= 2x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan 5 menit
mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
3. Guru mengingatkan siswa kembali pada pelajaran
sebelumnya mengenai karaketistik gelombang bunyi
4. Guru memberikan apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis tentang gelombang stasioner
sumber bunyi pada berbagai alat musik (dawai, POB dan
POT) :
 Apa yang akan terjadi jika dawai gitar di
perpanjang atau diperpendek?
 Faktor apakah yang menyebabkan dawai dapat
menghasilkan frekuensi yang tinggi ?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Mengamati 80 menit
1. Siswa melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
tentang bunyi dan permasalahannya dalam kehidupan
sehari-hari melalui berbagai sumber
2. Siswa mengamati tampilan media powerpoint tentang
gelombang stasioner bunyi pada berbagai alat musik.
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru frekuensi nada
– nada pada dawai, POB dan POT sesuai dengan media
powerpoint.
4. Siswa mengamati tampilan media flash tentang
pelayangan bunyi.
5. Guru menilai keterampilan siswa dalam mengamati

Menanyakan
6. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang nada – nada
yang dihasilkan dawai, POB dan POT
7. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang
pelayangan bunyi

Mengeksplorasi
8. Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru.
9. Siswa mendiskusikan tentang cepat rambat bunyi, Azas
Dopler dan intensitas bunyi
10. Siswa mengidentifikasi variabel bebas, terikat, dan
kontrol untuk menyelidiki fenomena dawai dan pipa
organa.
11. Siswa menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk
percobaan fenomena dawai dan pipa organa (tabung
resonansi untuk pipa organa terbuka).
12. Siswa melaksanakan percobaan untuk menyelidiki
fenomena dawai dan pipa organa secara berkelompok.
13. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok

Mengasosiasi/ Menalar
14. Siswa menelaah data kecepatan bunyi dalam berbagai
media untuk mendapatkan faktor yang mempengaruhi
cepat rambat bunyi
15. Siswa mendiskusikan bersama kelompoknya mengenai
permasalahan dalam LDS dan menyiapkan bahan
presentasi kelompok.
16. Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam
kerja kelompok

Mengkomunikasikan
17. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dengan difasilitasi guru dalam
diskusi kelas.
18. Siswa lain dalam kelompok menanggapi presentasi
temannya.
19. Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberi
jawaban atau informasi yang tepat untuk memberikan
penguatan pemahaman.
20. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami atau sekedar
menyampaikan pendapatnya.
21. Guru memberikan soal yang berkaitan dengan gerak
parabola sebagai tugas rumah.
22. Guru menilai kemampuan presentasi dan komunikasi
siswa
23. Siswa mengamati tampilan media powerpoint tentang
gelombang stasioner bunyi pada berbagai alat musik.
24. Siswa memperhatikan penjelasan guru frekuensi nada
– nada pada dawai, POB dan POT sesuai dengan media
powerpoint.
25. Siswa mengamati tampilan media flash tentang pelayangan
bunyi.
26. Guru menilai keterampilan siswa dalam mengamati

Menanyakan
27. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang nada –
nada yang dihasilkan dawai, POB dan POT
28. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang
pelayangan bunyi

Mengeksplorasi
29. Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru.
30. Siswa mendiskusikan tentang cepat rambat bunyi, Azas
Dopler dan intensitas bunyi
31. Siswa mengidentifikasi variabel bebas, terikat, dan
kontrol untuk menyelidiki fenomena dawai dan pipa
organa.
32. Siswa menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk
percobaan fenomena dawai dan pipa organa (tabung
resonansi untuk pipa organa terbuka).
33. Siswa melaksanakan percobaan untuk menyelidiki
fenomena dawai dan pipa organa secara berkelompok.
34. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok

Mengasosiasi/ Menalar
35. Siswa menelaah data kecepatan bunyi dalam berbagai
media untuk mendapatkan faktor yang mempengaruhi
cepat rambat bunyi
36. Siswa mendiskusikan bersama kelompoknya mengenai
permasalahan dalam LDS dan menyiapkan bahan
presentasi kelompok.
37. Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa
dalam kerja kelompok

Mengkomunikasikan
38. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dengan difasilitasi guru dalam
diskusi kelas.
39. Siswa lain dalam kelompok menanggapi presentasi
temannya.
40. Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberi
jawaban atau informasi yang tepat untuk memberikan
penguatan pemahaman.
41. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahami atau
sekedar menyampaikan pendapatnya.
42. Guru memberikan soal yang berkaitan dengan gerak
parabola sebagai tugas rumah.
43. Guru menilai kemampuan presentasi dan
komunikasi siswa
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi 5 menit
yang sudah dibahas pada pertemuan itu
2. Guru memberikan penghargaan kepada individu dan
kelompok yang kinerjanya baik
 Guru memberikan Penugasan :
Tugas Terstruktur :
Mengerjakan uji kompetensi 2 modul fisika

Pertemuan III (2 JP = 2 x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 10 menit
dan mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang
akan dicapai pada pertemuan ini.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
4. Memberi motivasi dan apersepsi tentang fenomena
bunyi dalam kehidupan sehari – hari yaitu:
 Apa yang kamu rasakan ketika jarak kamu
terhadap sumber bunyi dekat dan bagaimana
pula kalau jauh dari sumber bunyi ?
 Bagaimana besar taraf intensitas bunyi jika
sumber bunyi ditambah?

Inti Mengamati 70 menit


1. Peserta didik mengamati video/animasi Flash tentang
intensitas dan taraf intensitas bunyi.
2. Peserta didik mengakses internet melalui link
http://guzdial.cc.gatech.edu/step/uploads/12/decibel/
scale.swf

Menanyakan
1. Menanyakan kepada peserta didik hubungan antara
intensitas dua sumber bunyi dengan jarak berbeda dan
hubungan antara intensitas dan taraf intensitas bunyi

Mengumpulkan Informasi
2. Melalui bahan ajar dan buku paket, peserta didik
mendiskusikan pengaruh jarak dan banyaknya sumber
bunyi terhadap intensitas dan taraf intensitas bunyi

Mengasosiasi/Menalar
3. Peserta didik dengan bimbingan guru merumuskan
intensitas dan taraf intensitas bunyi
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi tentang
pengaruh jarak terhadap intensitas dan taraf intensitas
bunyi
5. Peserta didik mendiskusikan intensitas dan taraf intensitas
berapa sumber bunyi yang dibunyikan serentak
6. Peserta didik diberi latihan soal individu menghitung
intensitas dan taraf intensitas bunyi dari beberapa sumber
bunyi
7. Peserta didik diberi latihan soal individu menghitung
intensitas dan taraf intensitas bunyi pada jarak tertentu.
8. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi 3 secara mandiri.

Mengkomunikasikan
9. Guru mempersilahkan peserta didik mengerjakan soal
di papan tulis
10. Perwakilan peserta didik mengerjakan soal yang
diberikan guru di papan tulis dan peserta didik lain
memberi komentar jawaban.
11. Guru memberikan timbal balik atau memberi informasi
jawaban yang tepat kepada siswa. dan tepat dalam
mengerjakan soal.
12. Guru memberi penghargaan kepada peserta didik
yang benar dan tepat dalam menjawab soal.

Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali 10 menit


materi yang sudah dibahas pada pertemuan itu.
2. Guru memberikan tes hasil belajar berupa kuis .
 Guru memberikan Penugasan :
Tugas Terstruktur :
Mengerjakan Latihan 1 PR Fisika Halaman 11

Pertemuan IV (2 JP = 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 10 menit
dan mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang
akan dicapai pada pertemuan ini.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
4. Memberi motivasi dan apersepsi tentang fenomena
bunyi dalam kehidupan sehari – hari yaitu:
 Apa yang kamu rasakan ketika ada sumber bunyi
yang datang mendekatimu kemudian menjauhi kamu
?
 Apa yang dimaksud dengan resonansi bunyi ?

Inti Mengamati 70 menit


3. Peserta didik mengamati video/animasi Flash
tentang efek Doppler
4. Peserta didik mengamati video/animasi Flash
tentang resonansi bunyi
5. Peserta didik mengakses internet melalui link
http://www.lifeinresonance.com/?page_id=47

Menanyakan
6. Peserta didik menanyakan penerapan konsep efek
Doppler dalam kehiduoan sehari – hari
7. Peserta didik menanyakan kembali konsep
resonansi bunyi dalam kehidupan sehari – hari yang
pernah diterima di SMP.

Mengumpulkan Informasi
8. Melalui bahan ajar dan buku paket, peserta didik
mendiskusikan konsep efek Doppler dan resonansi
bunyi serta aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari

Mengeksplorasi
9. Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi
tentang penulisan persamaan efek Doppler dan
perjanjian tanda kecepatan pendengar dan kecepatan
sumber bunyi.
10. Peserta didik mendiskusikan penurunan persamaan efek
doppler tanpa pengaruh angin dan ada pengaruh angin
11. Menanyakan kepada peserta didik tentang pengertian
resonansi dan akibat yang ditimbulkannya
12. Menanyakan kepada peserta didik selisih frekuensi
tinggi dan rendah dari beberapa sumber bunyi
13. Peserta didik melanjutkan mengerjakan soal evaluasi
3 secara mandiri.

Mengasosiasi
13. Peserta didik diberi latihan soal individu mengenai
frekuensi yang di dengar pendengar dan frekuensi yang
dipancarkan sumber bunyi pada gejala efek Doppler.
14. Peserta didik diberi latihan soal individu mengenai Guru
memberikan soal latihan efek doppler dan resonansi
bunyi.

Mengkomunikasikan
15. Guru mempersilahkan peserta didik mengerjakan soal
di papan tulis
16. Perwakilan peserta didik mengerjakan soal yang
diberikan guru di papan tulis dan peserta didik lain
memberi komentar jawaban.
17. Guru memberikan timbal balik atau memberi informasi
jawaban yang tepat kepada siswa. dan tepat dalam
mengerjakan soal.
18. Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang
benar dan tepat dalam menjawab soal.

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi 10 menit


yang sudah dibahas pada pertemuan itu.
2. Guru memberikan tes hasil belajar berupa kuis .
 Guru memberikan Penugasan :
Tugas Terstruktur :
Mengerjakan uji kompetensi 3 di modul fisika
Pertemuan V (2 JP= 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membimbing berdo’a siswa sebelum memulai 10 menit
pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan
dicapai pada pertemuan ini.
3. Memberikan motivasi dan apersepsi dengan
membimbing siswa tentang karakteristik gelombang
cahaya, sbb :
 Sebutkan sifat – sifat gelombang cahaya
 Bagimana cara mendapatkan pola terang/ pola gelap
pada layar
 Bagaimana pengaruh lebar celah terhadap pola
interferensi yang ditangkap layar ?
4. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran (produk,
proses, keterampilan sosial dan karakter).
Inti Mengamati 60 menit
1. Guru mendemontrasikan peristiwa interferensi celah
ganda Young, difraksi celah tunggal dan difraksi kisi
melalui tayangan LCD dengan program Phet
2. Diperlihatkan gambar yang berhubungan dengan
teknologi LCD dan LED dalam gelombang cahaya.
Siswa menuliskan pendapatnya mengenai peristiwa yang
mungkin terjadi pada gambar tersebut.
3. Mengamati peragaan fenomena difraksi dan interferensi
kisi menggunakan laser pointer dan CD bekas
4. Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan guru
tentang pembiasan dan dispersi cahaya pada prisma
segitiga

Menanyakan
5. Guru membimbing siswa agar mengajukan pertanyaan
dengan santun, tentang besaran-besaran yang terdapat
dalam interferensi Young, difraksi celah tunggal dan
difraksi kisi
6. Guru membombing siswa untuk mengajukan pertanyaan
cara menentukan indeks bias prisma melalui percobaan
pembiasan dan dispersi cahaya pada prisma segitiga
7. Siswa menanyakan konsep, prinsip, dan penerapannya
yang berhubungan dengan spektrum,
difraksi dan interferensi, polarisasi, dan teknologi LCD
dan LED dalam gelombang cahaya.

Mengeksplorasi / Mengumpulkan Informasi


8. Diskusi kelas difraksi dan interfrensi pada celah ganda,
kisi, dan celah tunggal
9. Mengidentifikasi variabel bebas terikat, dan kontrol untuk
menyelidiki pola difraksi dan interferensi menggunakan
kisi dan laser pointer.
10. Dengan difasilitasi oleh guru, peserta didik merumuskan
pola terang dan pola gelap difraksi
celah tunggal dan difraksi kisi dengan rekan satu
kelompok berdasarkan lembar hasil Lembar Kerja
Siswa
11. Eksplorasi pemanfaatan konsep dan prinsip cahaya pada
teknologi layar LCD dan LED

Mengasosiasi / Menalar
12. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing siswa
untuk melakukan diskusi dengan teliti dan menarik
kesimpulan secara jujur, bertanggung jawab dan saling
bekerjasama dengan anggota kelompok untuk
menghitung panjang gelombang, menetukan jarak antar
celah dan antar pola pada peristiwa interferensi Young,
difraksi celah tunggal dan difraksi kisi
13. Siswa mendengarkan peristiwa keseharian yang
berhubungan dengan spektrum, difraksi dan interferensi,
polarisasi, dan teknologi LCD dan LED dalam
gelombang cahaya, kemudian menuliskan tanggapan
berhubungan dengan peristiwa itu.

Mengkomunikasikan
14. Guru melakukan evaluasi formatif dengan meminta
beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
(melatih tanggung jawab) dan ditanggapi kelompok lain.
Pada saat presentasi, kelompok lain diharapkan
mendengarkan dengan sebaik-baiknya, dan bertanya
apabila kurang jelas.
15. Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi
dari siswa dan memberikan penjelasan lebih lanjut agar
tidak terjadi miskonsepsi.

Penutup 1. Siswa dan guru mereview hasil kegiatan 20 menit


pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Membimbing siswa menyumbangkan ide untuk membuat
rangkuman pelajaran dan mencatat hasil rangkuman
secara individu untuk melatihkan kejujuran dan
tanggung jawab
3. Memberikan penghargaan kepada individu dan
kelompok yang kinerjanya baik dan dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.
4. Menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdo’a dan
tetap memberikan semangat kepada siswa untuk belajar.
5. Guru memberikan pengumuman agar siswa
mempersiapkan ulangan harian I pada pertemuan
berikutnya

Pertemuan VI (2 JP= 2 x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membimbing berdo’a siswa sebelum memulai 10 menit
pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang
akan dicapai pada pertemuan ini.
3. Memberikan motivasi dan apersepsi dengan
membimbing siswa tentang interferensi gelombang
cahaya, sbb :
 Bagimana cara mendapatkan pola terang/ pola gelap
pada interfernsi celah ganda Young?
 Bagaimana gambar skema Interferensi celah ganda
Young?
 Bagaimana pengaruh lebar celah terhadap pola
interferensi yang ditangkap layar ?
Inti Mengamati 60 menit
1. Guru mendemontrasikan peristiwa interferensi celah
ganda Young, melalui tayangan LCD dan koneksi
internet dengan link
http://www.youtube.com/watch?v=dNx70orCPnA.

Menanyakan
1. Peserta didik menanyakan contoh peristiwa interferensi
Young dalam kehidupan sehari – hari.
2. Guru menanyakan syarat terjadinya interferensi Young
3. Guru membimbing siswa agar mengajukan pertanyaan
dengan santun, tentang besaran-besaran yang terdapat
dalam interferensi Young.

Mengeksplorasi / Mengumpulkan Informasi


4. Peserta didik di bimbing oleh guru membentuk
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
5. Peserta didik mendiskusikan dan menuliskan hasil
pengamatan dalam LDS.
6. Melalui bahan ajar dan buku paket, peserta didik
mendiskusikan konsep interferensi Young dan contoh
dalam kehidupan sehari – hari

Mengasosiasi / Menalar
7. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing
peserta didik untuk melakukan diskusi dengan teliti dan
menarik kesimpulan secara jujur, bertanggung jawab dan
saling bekerjasama dengan anggota kelompok untuk
menghitung panjang gelombang, menetukan jarak antar
celah dan antar pola pada peristiwa interferensi Young.
8. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing siswa
mendeskripsikan cara melukis skema interferensi
Young.
9. Dengan difasilitasi oleh guru pengampu, peserta didik
merumuskan pola terang dan pola gelap interferensi
celah ganda Young dengan rekan satu kelompok
berdasarkan lembar hasil Unjuk Kerja

Mengkomunikasikan
10. Guru melakukan evaluasi formatif dengan meminta
beberapa kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya (melatih tanggung jawab) dan ditanggapi
kelompok lain. Pada saat presentasi, kelompok lain
diharapkan mendengarkan dengan sebaik-baiknya,
dan bertanya apabila kurang jelas.
11. Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi
dari peserta didik dan memberikan penjelasan
lebih lanjut agar tidak terjadi miskonsepsi.
Penutup 12. Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan 20 menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
13. Membimbing siswa menyumbangkan ide untuk
membuat rangkuman pelajaran dan mencatat hasil
rangkuman secara individu untuk melatihkan kejujuran
dan tanggung jawab
14. Memberikan penghargaan kepada individu dan
kelompok yang kinerjanya baik dan dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.
15. Menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdo’a
dan tetap memberikan semangat kepada
siswa untuk belajar.

Pertemuan VII (2 JP= 2 x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membimbing berdo’a siswa sebelum memulai 10 menit
pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan
dicapai pada pertemuan ini.
3. Memberikan motivasi dan apersepsi dengan
membimbing siswa tentang difraksi kisi dan celah
tunggal, sbb :
 Mengapa makin banyak jumlah celah pada kisi, maka
makin sempit garis terang-gelap-terang yang terbentuk?
 Bagaimana gambar skema difraksi oleh satu celah?

Inti Mengamati 60 menit


1. Guru mendemontrasikan peristiwa difraksi kisi dan celah
tunggal melalui tayangan LCD dan koneksi internet
dengan link
http://www.youtube.com/watch?v=dNx70orCPnA.
2. Peserta didik mengamati demonstrasi guru tentang
difraksi kisi dan difraksi celah tunggal

Menanyakan
1. Peserta didik menanyakan contoh peristiwa difraksi kisi
dan difraksi celah tunggal dalam kehidupan sehari –
hari.
2. Peserta didik menanyakan cara menghasilkan banyak
pola pada peristiwa difraksi kisi.

Mengeksplorasi / Mengumpulkan Informasi


3. Peserta didik di bimbing oleh guru membentuk
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
4. Peserta didik melakukan praktikum difraksi kisi dan
menuliskan hasil pengamatan dalam LDS.

Mengasosiasi / Menalar
5. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing
peserta didik untuk melaksanakan praktikum pola
difraksi kisi dengan menggunakan keping CD.
6. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing siswa
mendeskripsikan cara melukis skema difraksi kisi.
7. Dengan difasilitasi oleh guru pengampu, peserta didik
merumuskan pola terang dan pola gelap difraksi kisi
dan celah tunggal dengan rekan satu kelompok
berdasarkan lembar hasil Unjuk Kerja

Mengkomunikasikan
2. Guru melakukan evaluasi formatif dengan meminta
beberapa kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya (melatih tanggung jawab) dan ditanggapi
kelompok lain. Pada saat presentasi, kelompok lain
diharapkan mendengarkan dengan sebaik-baiknya,
dan bertanya apabila kurang jelas.
3. Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi
dari peserta didik dan memberikan penjelasan lebih
lanjut agar tidak terjadi miskonsepsi.

Penutup 3. Guru pengampu memberi waktu kepada peserta 10 menit


didik untuk bertanya secara Mandiri tentang
pembelajaran yg belum di mengerti
4. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi
untuk membuat rangkuman.
5. Guru memberikan Evaluasi 5 sebagai Tugas
Mandiri Terstruktur

Pertemuan VIII (2 JP= 2 x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul 1. Guru membimbing berdo’a siswa sebelum memulai pelajaran dan 10 menit
uan mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan dicapai
pada pertemuan ini.
3. Memberikan motivasi dan apersepsi dengan membimbing siswa
tentang difraksi kisi dan celah tunggal, sbb :
 Pernahkah kalian foto langsung jadi ?
 Pernahkan kalian mengamati nyala lampu mobil dari kejauhan tampak
menyatu, tapi setelah dekat tampak terpisah? mengapa hal itu bisa
terjadi?

Inti Mengamati 60 menit


1. Peserta didik mengamati video polarisasi dengan link
http://www.wwnorton.com/college/physics/om_tutorials/chap33/p
olarization/interference_new:swf
http://wwwphysicsclassroom.com/class/light/Lesson-
1/Polarization.

Menanyakan
1. Peserta didik menanyakan pengertian polarisasi
2. Peserta didik peristiwa yang termasuk polarisasi dalam kehidupan
sehari – hari
3. Peserta didik menanyakan contoh peristiwa daya urai alat optik
Mengeksplorasi / Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik di bimbing oleh guru membentuk kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang.
2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang. Peserta didik
mendiskusikan materi polarisasi dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari – hari
3. Peserta didik mendiskusikan materi daya urai alat optik akibat peristiwa
difraksi cahaya.

Mengasosiasi / Menalar
4. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing peserta didik
menghitung sudut resolusi dan daya urai alat optik.
5. Dipandu Lembar Kerja Siswa, guru membimbing peserta didik
mendeskripsikan konsep polarisasi dengan cara pemantulan- pembiasan
dan penyerpan selektif.
6. Dengan difasilitasi oleh guru pengampu, peserta didik merumuskan
daya urai dan daya resolusi pada peritiwa difraksi cahaya dengan rekan
satu kelompok berdasarkan lembar hasil Unjuk Kerja
7. Dengan difasilitasi oleh guru pengampu, peserta didik merumuskan
hukum Brewster dan hukum Mallus pada peritiwa polarisasi cahaya
dengan rekan satu kelompok berdasarkan lembar hasil Unjuk Kerja

Mengkomunikasikan
8. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan
kelas
9. Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi dari peserta
didik dan memberikan penjelasan lebih lanjut agar tidak terjadi
miskonsepsi.

Penutup 10. Guru memberi waktu kepada peserta didik untuk bertanya secara 10 menit
Mandiri tentang pembelajaran yg belum di mengerti
11. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman.
12. Guru memberikan Evaluasi 7 sebagai Tugas Mandiri Terstruktur
13. Guru memngumumkan ulangan harian 1 KD 3.1 pada pertemua
berikutnya.

G. Penilaian
Pada tiap pertemuan masing- masing terdapat penilaian tes hasil belajar yang meliputi:
- tes hasil belajar pengetahuan : soal evaluasi (terlampir)
- tes hasil belajar ketrampilan : lembar observasi dan portofolio (terlampir)
- tes hasil belajar sikap dan spiritual : lembar observasi (terlampir)

H. Alat/Bahan, Media dan Sumber Belajar

Pertemuan Alat/Bahan dan Media Sumber Belajar

Pertama LCD, LAPTOP, Multimedia Flash - Sufi Ani R. dkk. 2015. Fisika
Kedua LCD, LAPTOP, Multimedia untuk SMA/MA Kelas XII
Powerpoint SMA/MA Kurikulum 2013.
Ketiga LCD, LAPTOP, Multimedia Flash Surakarta: Mediatama
Keempat LCD, LAPTOP, Program PHET - Bambang Haryadi. 2009. Fisika
dan Tracker untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan
Nasional.
- Budi Purwanto, 2014.
Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika.
Yogyakarta: UNY. Jakarta : Pusat
Perbukuan Dinas
Pendidikan.
- Marthen, Kanginan. 2015. Fisika
Untuk SMA Kelas XII Kurikulum
2013. Jakarta: Erlangga
- Yeni Rima Liana, 2015. Bahan Ajar
Fisika SMA kelas XII
Semester 1 Kurikulum 2013. Kab
Batang : SMAN 2 Batang
- Halliday dan Resnick, 2010.
Fisika jilid 2 (Terjemahan)
Jakarta: Penerbit Erlangga.
- Giancoli, 2010. Fisika Jilid 2
Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
- e-dukasi.net
- http://alrizqi13saiyo-
fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-
79186-Umum-
Teori%20Dasar%20Optik%20Fisis.
html
- http://fisikapintarku.blogspot.com/p/
bunyi-merupakan-gelombang-
mekanik-yang.html
- http://media.isnet.org/iptek/100/Ron
tgen.html
- http://www.deviantart.com/print/154
09686/
- http://www.sridianti.com/pengertian
-difraksi-gelombang.html
- https://indocropcircles.files.wordpre
ss.com/2013/08/spektrum-cahaya-
dalam-panjang-gelombang.jpg
- Panduan Praktikum Fisika SMA
Erlangga

PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN


Teknik Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam
proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Jasmin 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan
kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif,
maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan
penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian,
dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
450 90,00 SB
Memaksakan pendapat sendiri
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan
yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas
rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan
penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja atau praktikum
Merangkai/ Membaca Analisa/
Penulisan Presentasi Jumlah
menggunakan Hasil Pengolahan
No Nama Laporan Laporan Skor
alat Pengukuran Data
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
.
.
.
Keterangan :
- 1 = Kurang
- 2 = cukup
- 3 = Baik/Tepat
- 4 = Sangat Baik/Sangat Tepat
- 65-75 Cukup; 76-90 Baik; 91-100 Amat Baik
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Remedial
1. Rencana Kegiatan:
a. Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
b. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu
memperhatikan perbedaan individual peserta didik

2. Bentuk Pelaksanaan Remedial:


a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
d. Pemanfaatan tutor sebaya.
e. dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan
3. Teknik Pembelajaran Remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial
maksimal 20%
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedi kurang dari 50%
c. Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi
lebih dari 50 %
4. Nilai Remedial:
Nilai remedial idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta
didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi untuk memperbaiki nilai sehingga
mencapai nilai maksimal (100)

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan.

Mengetahui , Medan, 02 Agustus 2015


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Anton Sinaga , S.Pd Rayu Rista Uly Ritonga, S.Pd


Catatan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….…….

Anda mungkin juga menyukai