Anda di halaman 1dari 9

Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019

Mata Kuliah/Kode : Kreativitas dan Inovasi (SAB-182324)


Kelas : A, B, C, D
Dosen : Dr. Theresia Gunawan, S.Sos., MM., M.Phil.
Daniel Hermawan, S.AB., M.Si., MBA.

Sifat Ujian : Proposal Inovasi Desa

Sebagai seorang inovator, Anda harus menguasai Five Discovery Skills, yakni (1)
Questioning, (2) Observing, (3) Networking, (4) Experimenting, dan (5) Associating
untuk mengembangkan sebuah produk/jasa yang baru, baik dari segi inovasi
produk, proses, posisi, maupun paradigma.

Sebagai Final Project dari mata kuliah Kreativitas dan Inovasi, Anda diminta untuk
membuat proposal produk/jasa inovatif yang menurut Anda akan memecahkan
masalah yang ada di masyarakat.

Terdapat data potensi, tantangan, serta gambaran umum desa dari 6 Desa yang
ada di Kabupaten Humbang Hasundutan, yakni
1. Desa Hutajulu
2. Desa Marbun Toruan
3. Desa Purba Dolok
4. Desa Sihikkit
5. Desa Simangaronsang
6. Desa Sipituhuta

Tugas Anda adalah mencermati analisis data desa tersebut dan merumuskan
proposal inovasi produk/jasa yang mungkin dilakukan setelah membaca laporan
analisis tersebut. Anda diminta fokus membahas 1 potensi desa berdasarkan data
yang tersedia dan proposal dibuat dengan analisis yang mendalam berdasarkan
template yang telah disediakan (terlampir).

Laporan dijilid dalam mika bening, dikumpulkan, dan dipresentasikan dalam


pertemuan di minggu akhir sebelum UAS di kelas.

Selamat Mengerjakan
Proposal Rencana Bisnis

POTENSI INOVASI
BARANG/JASA
“BIOGAS BIJI ALPUKAT”
DESA SIHIKKIT

Disusun oleh
Bima Brata Putra (2017320019)
Philippus Bisma Resiadji (2017320049)
Andrian Budi Setiawan (2017320093)
Sanchaka Widjaja Amiarsa (2017320135)
Muhammad Rivai Sulaiman (2017320169)

Kelas: B

Dosen:
Dr. Theresia Gunawan, S.Sos., MM., M.Phil.

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Katolik Parahyangan
2019
1. ABSTRAK
Jelaskan ringkasan proposal bisnis Anda secara singkat! (maksimal 250 kata)
Biji alpukat yang biasanya hanya dibuang dan tidak ada manfaatnya, kita menemukan bahwa biji
alpukat bisa digunakan menjadi alternative bahan bakar biodiesel.

2. BIODATA PENYUSUN
1. Nama Bima Brata Putra

NPM 2017320019
Foto Diri

2. Nama Philippus Bisma Resiadji

NPM 2017320049
Foto Diri

3. Nama Andrian Budi Setiawan

NPM 2017320093
Foto Diri

4. Nama Sanchaka Widjaja Amiarsa

NPM 2017320135
Foto Diri
5. Nama Muhammad Rivai Sulaiman
NPM 2017320169
Foto Diri

3. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN


3.1. GAMBARAN KONDISI PASAR/KEBUTUHAN PASAR
Setelah menganalisis mengenai letak desa, potensi apa saja yang ada, kami menganalisa dengan
letak Desa Shikkit yang lumayan jauh dengan pusat kota, kondisi pasar yang akan kemungkinan
terjadi adalah tentang bahan bakar. Biodiesel akan sangat berguna bagi penduduk Desa, karena
bahan baku yang cukup mudah ditemukan yaitu biji alpukat. Selain untuk digunakan disekitar Desa,
penggunaan biodiesel dari Desa Shikkit mampu mendongkrak ekonomi Desa, biodiesel Desa Shikkit
dapat dijual kepada Desa-Desa sekitar yang mempunyai kesulitan mengenai bahan bakar.

3.2. PRODUK/JASA YANG DIHASILKAN


Bahan Bakar Biodiesel yang terbuat dari biji alpukat

3.2.1. KEUNGGULAN YANG DIMILIKI


Jelaskan keunggulan produk/jasa yang akan ditawarkan berdasarkan 10 prinsip karya inovatif berikut!
1. Originalitas
Berdasarkan data yang ada pada daerah Sumatra Utara, penggunaan bahan bakar masih
menggunakan bensin dan sejenisnya. Oleh karena itu merupakan langkah yang tepat untuk
memperkenalkan biodiesel dengan bahan dasar biji alpukat sebagai komoditas utama dari desa
Sihikkit.

2. Relevansi
Indonesia saat ini masih melakukan impor bahan bakar minyak (BBM) pada sektor transportasi.
Hal itu mengakibatkan harga BBM selalu harus disesuaikan dengan harga minyak dunia yang
selalu meningkat. Hal ini sangat memberatkan ekonomi masyarakat kecil menengah terutama
desa Sihikkit sendiri. Desa yang berjarak dengan tempat pembelian BBM terdekat sekitar 30
km dan berjarak sekitar 100 km dengan kota besar terdekat membutuhkan bahan bakar
transportasi yang lebih mudah untuk diraih. Oleh karena itu dengan komoditas utama dari desa
Sihikkit adalah Alpukat, hal ini dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat setempat agar
tetap dapat bertransportasi.

3. Marketable
Penggunaan biji alpukat sebagai bahan bakar alternatif akan sangat menguntungkan, karena
penggunaan bahan bakar minyak yang terus sulit untuk tergantikan akibat proses daur yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun. Oleh karena itu biodiesel biji alpukat dapat berkembang
menajdi bahan bakar utama pada mode transportasi.

4. User Friendly
Penggunaannya tentu sangat mudah karena memiliki bentuk yang sama layaknya bahan bakar
minyak pada umumnya yaitu cairan yang berbentuk minyak.

5. Efisien
Dilihat dari bahan baku utama pembuatannya, yaitu biji alpukat, hal ini sangat menunjukan
sebuah efisiensi. Biji alpukat yang sering dianggap tidak memilih daya guna kembali, sering
kali hanya menjadi sampah atau terbuang begitu saja. Padahal biji alpukat merupakan bahan
biomassa yang mengandung trigliserida serta kandungan asam lemak bebas (FFA) pada minyak
biji alpukat rendah yakni 0,367% sehingga dapat dijadikan biodiesel dengan proses
transesterifikasi.

6. Kompetitif
Jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak yang umum dikonsumsi oleh masyarakat
indonesia yaitu bensin, Biodiesel biji alpukat ini jelas merupakan produk yang sangat bisa
bersaing. Selain ramah lingkungan yang menjadi faktor kompetitif utama, biji alpukat juga
merupakan bahan baku yang lebih mudah untuk dicari oleh masyarakat.
3.2.2. TARGET PASAR
Target pasar yang dibidik, Penduduk desa dan Desa-Desa yang berada disekitar Desa Shikkit

3.3 TARGET PENJUALAN


3.3.1. STRATEGI PEMASARAN
Strategi yang kami lakukan akan berfokus pada bentuk maksimal dari manfaat produk yang kami
tawarkan yaitu biodiesel biji alpukat. Hal ini dikarenakan bahan bakar transportasi merupakan
kebutuhan utama dalam hidup yang tertuju pada efektivitas dan efisiensi dari produk tersebut.

 PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN


Pada masa perkenalan produk ini ke pasar, kami memulai kegiatan pemasaran dengan
menujukannya kepada daerah-daerah sekitar desa Sihikkit atau dalam skala lokal. Kemudian
dengan perkembangan yang ada kami akan terus bertahap melalui regional yang dapat
menyongsong bahan baku di daerah Sumatra Utara, lalu melaju untuk memenuhi seluruh
kebutuhan bahak bakar minyak masyarakat Indonesia.

 KEGIATAN PROMOSI
Kegiatan promosi akan diawali dengan personal selling. Hal itu dirasa sangat tepat mengingat
lingkungan target pasar awal adalah masyarakat desa yang lebih membutuhkan interakasi
langsung untuk dapat mengetahui keberadaan dari produk yang kami jual ini.

 STRATEGI PENETAPAN HARGA


Karena bahan bakar merupakan kebutuhan utama masyarakat, dalam penetapan harganya kami
mencoba untuk menjaga stabilitas harganya agar selalu sama dalam setiap kondisi dan situasi.
Pada awal kemunculan produk ini kami akan menggunakan strategi skimming price dimana
harga akan dinaikan lalu diberikan berbagai macam promosi sebagai daya tarik konsumen
untuk membelinya

3.3.2. ESTIMASI PENCAPAIAN


Buatkan perhitungan biaya kasar dan estimasi keuntungan yang dicapai!

3.4. ANALISIS SWOT PRODUK dan PRODUK PESAING


KEUNGGULAN KELEMAHAN
 Bahan baku mudah  Tidak dapat digunakan
ditemukan kembali
 Ramah lingkungan  Ada kemungkinan
menimbulkan efek
samping jika salah
memproses

PELUANG ANCAMAN

 Bisa meningkatkan  Banyak bahan baku


perekonomian Desa biodiesel selain biji
alpukat

 ANALISIS PRODUK PESAING


Produk pesaing mengenai produk pesaing adalah banyaknya bahan baku biodiesel selain biji
Alpukat seperti bunga matahari, jarak, kedelai dan kacang tanah

3.5. SALURAN DISTRIBUSI


WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG DIRENCANAKAN
1. Wilayah Pemasaran  Lokal ................... [000] %
 Regional .............. [000] %
 Nasional .............. [000] %
 Ekspor ................. [000] %

2. Jalur Distribusi  Individu  Distributor


 Industri  Retailer
 Pemerintah  Eksportir
 Lain – Lain

3. Rencana Lokasi Showroom /


Counter Penjualan DESA SIHIKKIT

4. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA


 STRATEGI PRODUKSI
1. Sebelum mencapai tahap memproduksi biodiesel, kami melakukan research yang dilakukan oleh
tim yang sudah dibentuk.
2. Menghitung jumlah perkiraan sumber daya yang tersedia untuk diolah dan bahan apa saja yang
belum tersedia untuk memproduksi biodiesel tersebut, serta memastikan sumber daya yang
tersedia dapat diperbaharui atau diperbanyak
3. Menentukan peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan produksi dari
biodiesel tersebut.
4. Memastikan tidak ada persediaan yang mengendap terlalu lama

5. Memproduksi packaging produk yang dapat mewakilkan identitas dari desa sihikkit

 STRATEGI ORGANISASI DAN SDM


1. Membentuk tim yang dipimpin oleh ahli dari biodiesel sendiri dan pihak dari desa sihikkit dan
organisasi akan diberi nama “ Green Village “
2. Pihak ahli biodiesel melakukan pendidikan untuk masyarakat mengenai biodiesel serta tahap tahap
dalam mengolah biodiesel tersebut.
3. Kegiatan akan dipantau dan dikelola oleh masyarkat sihikkit secara berkala dalam setiap tahap
mulai dari pengambilan sumber daya alam sampai distribusi hasil produksi.
4. Memastikan distribusi yang cukup, baik untuk digunakan masyarkat atau ke luar dari pihak
masyarakat sihikkit.
5. Kompensasi yang diberikan akan disesuaikan dengan pendapatan yang didapatkan dari tiap hasil
produksi dan merata serta sesuai dengan tingkat keahlian dari masing masing pekerja.
 STRATEGI KEUANGAN
1. Tim yang sudah dibentuk akan mengajukan proposal untuk memenuhi biaya yang akan dikeluarkan
kepada pemerintah daerah serta investor dari baik dari daerah sekitar atau dari perusahaan yang
bergerak di bidang tenaga alam.
2. Pembagian budget yang ada akan diarahkan untuk pengembangan sumber daya alam yang ada,
pembelian bahan baku yang tidak terpenuhi, peralatan yang dibutuhkan serta biaya opersional
dari produksi biodiesel.
3. Laporan keuangan akan dibentuk setiap minggu untuk memastikan apakah akan ada perubahan
yang terjadi atau kekurangan baik untuk produksi ataupun opersional.
4. Kompensasi dapat dibagikan kepada seluruh pekerja yang terlibat apabila produksi memenuhi
target yang sudah ditentukan.

5. ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA


5.1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
SEKITAR
 Masyarakat jadi tidak perlu repot untuk mencari bahan bakar.
 Dampak pada masyarakat sekitar dalam bidang SDM sangatlah baik, karena dengan adanya
usaha pembuatan bahan bakar biodiesel dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar.
 Dampak untuk lingkungan sekitar yaitu mengurangi sampah biji alpukat karena digunakannya
sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar.

5.2. ANALISIS RESIKO USAHA


 Resiko dari usaha ini adalah bahan baku yang memungkinkan akan menurun

5.3. ANTISIPASI RESIKO USAHA


 Tetap konsisten terhadap persediaan bahan baku

LAMPIRAN. FOTO INOVASI PRODUK/JASA

Anda mungkin juga menyukai