Pengertian Pupuk NPK Fixxxxx
Pengertian Pupuk NPK Fixxxxx
Kata Pengantar.......................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................
A. Landasan Teori..............................................................................................5
BAB III......................................................................................................................
A. Pembahasan...................................................................................................8
Daftar Pustaka......................................................................................................24
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PEMBUATAN
PUPUKNPK”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak,karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
bersangkutan.Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata pelajaran Proses
Industri Kimia di jurusan Tekniligi Kimia Industri, Politeknik Negeri Malang Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pupuk adalah salah satu komponen faktor produksi suatu usaha tani. Pupuk diberikan ke
lahan sebagai sumber hara tanaman untuk memenuhi kebutuhan tanaman yang tidak mampu
dicukupi oleh hara yang secara alamiah terdapat dalam tanah. Sebagian besar pupuk yang
diberikan ke dalam tanah hilang dari sistem pencucian, aliran permukaan, denitrifikasi dan
penguapan serta sebagai bahan yang mengotori tanah, air, udara dan sumber-sumber alam
penting lainnya. (Mukhlis, 2011)
Pertumbuhan tanaman dan kualitas mereka terutama fungsi dari kuantitas pupuk dan air
sehingga sangat penting untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya air dan nutrisi pupuk.
Namun,sekitar 40-70% nitrogen dari pupuk yang normal yang digunakan adalah hilang ke
lingkungan dan tidak dapat diserap oleh tanaman, yang menyebabkan tidak hanya kerugian
ekonomi dan sumber daya besar tetapi juga sangat serius pencemaran lingkungan. (Lan Wu ,
2007).
Tidak semua pupuk yang diberikan pada tanaman dapat diserap oleh tanaman tersebut,
sebagian akan mengalami degradasi atau terbawa hanyut oleh air tanah, sehingga pemupukan
tidak efisien dan akan mencemari lingkungan dengan kandungan N, P, dan K. Oleh karena itu
perlu dicarikan cara lain, diantaranya adalah digunakannya pupuk NPK slow release, dimana
unsur hara dilepaskan secara perlahan dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu,
sehingga kehilangan unsur hara akibat pencucian oleh air lebih kecil.
Pupuk adalah salah satu komponen faktor produksi suatu usaha tani. Pupuk diberikan ke
lahan sebagai sumber hara tanaman untuk memenuhi kebutuhan tanaman yang tidak mampu
dicukupi oleh hara yang secara alamiah terdapat dalam tanah. Sebagian besar pupuk yang
diberikan ke dalam tanah hilang dari sistem pencucian, aliran permukaan, denitrifikasi dan
penguapan serta sebagai bahan yang mengotori tanah, air, udara dan sumber-sumber alam
penting lainnya. (Mukhlis, 2011)
Pertumbuhan tanaman dan
kualitas mereka terutama fungsi dari kuantitas pupuk dan air sehingga sangat penting untuk
3
meningkatkan pemanfaatan sumber daya air dan nutrisi pupuk. Namun,sekitar 40-70%
nitrogen dari pupuk yang normal yang digunakan adalah hilang ke lingkungan dan tidak
dapat diserap oleh tanaman, yang menyebabkan tidak hanya kerugian ekonomi dan sumber
daya besar tetapi juga sangat serius pencemaran lingkungan. (Lan Wu , 2007).
Tidak semua pupuk yang
diberikan pada tanaman dapat diserap oleh tanaman tersebut, sebagian akan mengalami
degradasi atau terbawa hanyut oleh air tanah, sehingga pemupukan tidak efisien dan akan
mencemari lingkungan dengan kandungan N, P, dan K. Oleh karena itu perlu dicarikan cara
lain, diantaranya adalah digunakannya pupuk NPK slow release, dimana unsur hara
dilepaskan secara perlahan dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, sehingga
kehilangan unsur hara akibat pencucian oleh air lebih kecil.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan unsur
utamanya terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur makro yang
sangat mutlak dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur-unsur tersebut terdiri dari
unsur N (nitrogen), P (fosfor) dan K (kalium). Unsur NPK ini adalah unsur penting yang
membantu tanaman melangsungkan serangkaian proses pertumbuhan. Jika tanaman
kekurangan salah satu unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan tanaman akan
terhambat. Sebagai contoh, jika tanaman kekurangan unsur N, sementara kebutuhan unsur P
dan K masih terpenuhi, maka tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, warna hijau daun
memudar hingga menguning. Pada kondisi demikian, tumbuhan akan kesulitan bereproduksi,
pembentukan bunga dan buah akan terhambat, bahkan jika kekurangan unsur N sangat
signifikan, maka lama-kelamaan tanaman menjadi kerdil bahkan akhirnya mati. Begitu juga
sebaliknya, jika unsur P tidak terpenuhi, maka tanaman juga tidak dapat tumbuh dengan baik,
akar tidak terbentuk sempurna sehingga menghambat proses pengangkutan zat-zat makanan
oleh akar. Selain itu, pembentukan bunga juga kurang sempurna, tanaman kesulitan
menghasilkan bunga. Demikian juga jika unsur K tidak tersedia, maka pembungaan banyak
terjadi kerontokan, jika akhirnya mau berbuah, buah yang terbentuk juga kurang sempurna,
bahkan kualitas buah sangat rendah. Selain itu tanaman kurang tahan terhadap serangan hama
penyakit maupun kekeringan.Secara umum tahapan dari pembuatan pupuk NPK dimulai
dari reaksi pembuatanMonoammonium Phosphate (MAP)dilanjutkan sintesis Diammoniu
m Phosphate (DAP) padaeaktor preneutralizer, dilanjutkan dengan pencampuran KCl dan
granulasi pada granulator, kemudian dikeringkan
diotary dryer dan dilakukan pendinginan pada cooler untuk selanjutnya diberi warna pada
proses coating. Reaktor preneutralizer merupakan salah satu unit penting
dalam sintesis pupuk NPK untuk membentuk Diammonium
Phosphate (DAP) sebagai sumber Nitrogen (N) dan Sulfur
(P). Feed masuk pada reaktor ini berupa amoniak (NH3),asam fosfat (H3PO4), dan as
am sulfat (H2SO4). Kondisi feed masuk reaktor preneutralizer dapat berubah sehingga
perlu dipasang sistem pengendali untuk menjaga
5
komposisi produk keluar dari reaktor preneutralizer, selain itu pemasangan sistem peng
endali dapat menjaga keamanan dari proses tersebut.\
Pupuk jenis NPK dapat berupa padat (granule) maupun cair. Baik NPK padat maupun
NPK cair, kandungan unsur haranya tetap mengutamakan unsur N, P dan K. NPK padat
biasanya lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk akar, yaitu diplikasikan ke dalam tanah
agar pupuk diserap oleh akar. Sedangkan NPK cair lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk
daun, aplikasinya dilakukan dengan cara penyemprotan melalui stomata. Namun, NPK cair
yang dijual di pasaran kebanyakan berupa pupuk organik sehingga pemberiannya harus
dalam jumlah banyak. NPK cair organik lebih cocok untuk pertanian organik. Meskipun
demikian, baik NPK padat maupun NPK cair keduanya sama-sama penting bagi tumbuhan.
6
Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan.
Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
B. Beberapa Contoh Merk Dagang Pupuk NPK
Dipasaran, banyak sekali merk dagang untuk pupuk majemuk NPK, baik yang
bersubsidi maupun tidak. NPK bersubsidi untuk saat ini adalah bermerk dagang Phonska,
pupuk ini diproduksi oleh PT. Petrokimia Gresik. NPK Phonska berkandungan N 15%, P
15%, K 15%, dan S 10%. Biasanya pupuk phonska dikenal oleh para petani dengan
pupuk phonska 15-15-15 atau pupuk NPK 15-15-15 saja. Selain pupuk phonska, pupuk
berjenis NPK lain yang tidak bersubsidi juga banyak dijumpai di kios-kios pertanian,
seperti pupuk NPK BASF 15-15-15, NPK Holland 15-15-15, NPK Mutiara 16-16-16,
NPK Kebomas 16-16-16, NPK Pak Tani 16-16-16, NPK Sawit 13-6-27, NPK Kujang 30-
6-8, NPK Gramafix, NPK Sundag, NPK fertilizer dan masih banyak lagi
BAB III
PEMBAHASAN
7
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan unsur
utamanya terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur makro
yang sangat mutlak dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur-unsur
tersebut terdiri dari unsur N (nitrogen), P (fosfor) dan K (kalium). Unsur NPK ini
adalah unsur penting yang membantu tanaman melangsungkan serangkaian proses
pertumbuhan. Jika tanaman kekurangan salah satu unsur hara, maka dapat dipastikan
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Sebagai contoh, jika tanaman kekurangan
unsur N, sementara kebutuhan unsur P dan K masih terpenuhi, maka tanaman tidak
dapat tumbuh dengan baik, warna hijau daun memudar hingga menguning. Pada
kondisi demikian, tumbuhan akan kesulitan bereproduksi, pembentukan bunga dan
buah akan terhambat, bahkan jika kekurangan unsur N sangat signifikan, maka lama-
kelamaan tanaman menjadi kerdil bahkan akhirnya mati. Begitu juga sebaliknya, jika
unsur P tidak terpenuhi, maka tanaman juga tidak dapat tumbuh dengan baik, akar
tidak terbentuk sempurna sehingga menghambat proses pengangkutan zat-zat
makanan oleh akar. Selain itu, pembentukan bunga juga kurang sempurna, tanaman
kesulitan menghasilkan bunga. Demikian juga jika unsur K tidak tersedia, maka
pembungaan banyak terjadi kerontokan, jika akhirnya mau berbuah, buah yang
terbentuk juga kurang sempurna, bahkan kualitas buah sangat rendah. Selain itu
tanaman kurang tahan terhadap serangan hama penyakit maupun kekeringan. Secara
umum tahapan dari pembuatan pupuk NPK dimulai
dari reaksi pembuatanMonoammonium Phosphate (MAP)dilanjutkan sintesis Dia
mmonium Phosphate (DAP) padaeaktor preneutralizer, dilanjutkan dengan penca
mpuran KCl dan granulasi pada granulator, kemudian dikeringkan
diotary dryer dan dilakukan pendinginan pada cooler untuk selanjutnya diberi
warna pada proses coating. Reaktor preneutralizer merupakan salah satu unit penting
dalam sintesis pupuk NPK untuk membentuk Diammonium
Phosphate (DAP) sebagai sumber Nitrogen (N) dan Sulfur
(P). Feed masuk pada reaktor ini berupa amoniak (NH3),asam fosfat (H3PO4),
dan asam sulfat (H2SO4). Kondisifeed masuk reaktor preneutralizer dapat berub
ah sehingga perlu dipasang sistem pengendali untuk menjaga
komposisi produk keluar dari reaktor preneutralizer, selain itu pemasangan sistm
pengendali dapat menjaga keamanan dari proses tersebut.
8
i. Manfaat pemupukan
Mempertinggi pertumbuhan vegetatif terutama daun
Pengisian biji berjalan lebih baik pada tanaman biji-bijian
Mempertinggi kadungan protein
Mempertinggi kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara lain
seperti kalium,fosfor dan lainnya
Merangsang pertunasan
Menambah tinggi tanaman
Mengaktifkan pertumbuhan mikroba agar proses penghancuran organik
berjalan lancar
Mempengaruhi warna hijau daun menjadi hijau gelap
Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan
ii. Kekurangan Nitrogen mengakibatkan
Kerdil
Pertumbuhan akar terhambat
Daun menjadi kekuning-kuningan dan mudah rontok
iii. Akibat terlalu banyak nitrogen
Terlalu giat pertumbuhan vegetatif sehingga memperlambat pemasakan
buah dan biji
Tanaman lemah dan mudah rebah
Menambah kepekaan terhadap penyakit dan mudah menurunkan ekonomis
buah
iv. Kesuaburan tanah biasanya dinilai dari ketebalan 0-30cm, unsur nitrogen
digunaka kriteria presentase nitrogen total yang dihitung bedasarkan berat
tanah. Apabila presentase nitrogen dalam tanah
<0,2% dikatakan rendah
O,2%-0.5% dikatakan sedang
>0.5% dikatakan tinggi
b) Fosfat
i. Manfaat pemupukan fosfat
Pembentukan sel-sel,lemak dan albumin dipertinggi
Membantuk asimilasi dan pernafasan
Mempebaiki pembuagan,pembuahan, dan pembentukan benih
Mempercepat pemasakan buah sehingga dapat mengataso pengaruh pupuk
nitrogen
Memperbaiki perkembangan perakaran, khususnya akar-akar lateral dan
sekunder
Mengurangi kerontokan buah dan memperkuat jerami
Menambah ketahan terhadap penyakit
ii. Keadaan fosfat tanah
Tanah-tanah pertanian di
kawasan tropis termasuk indonesia mempunyai kandungan fosfat yang
9
rendah. Disamping itu ketersediaan fosfat sangat dipengaruhi oleh
keasaman tanah, ikatan unsur-unsur lain dan lambatnya proses mineralisasi
iii. Kondisi fosfat tanah dapat dikategorikan bedasarkan kriteria
Rendah P2O5 <140ppm
Sedang P2O5 140 180 ppm
Tinggi P2O5 > 180ppm
c) Kalium
i. Manfaat pemupukan kalium
Memperkuat (vigor) tanaman
Lebih tahan terhdadap penyakit
Perakaran lebih baik
Mempengaruhi waktu masak yang mungkin terlampau cepat oleh
pemasukan fosfor
Mengaatur keseimbangan pupuk nitrogen dan fosfor, khususnya
pemupukan campuran
Penting bagi proses translokasi gula dalam tanaman
Penting dalam pembentukan chlorophyl
Penting dalam pembuatan ubi seperti kentang
Membantu dalam pembentukan protein dan karbohidrat
Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
ii. Kekurangan kalium mengakibatkan chlorotic pada daun dan bintikbintik
pada pinggiran daun yang mengelilingi permukaan daun tanaman
iii. Kandungan kalium pada dalam tanah dinilai dengan kriteria sebagai
berikut
Rendah, K tersedia < 0,38 mc/100 gram
Sedang K tersedia 0,38 0,64 mc/100gram
Tinggi K tesedia > 0,64mc/100gram
3. Spesifikasi Pupuk NPK
PUPUK PHONSKA PLUS (SNI 2803-2012)
a) Spesifikasi
Nitrogen (N) : 15%
Fosfat (P2O5) : 15%
Kalium (K2O) : 15%
Sulfur (S) : 9%
Seng (Zn) : 2.000 ppm
Bentuk granul
Warna putih
Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 25 kg.
b) Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA PLUS
Higroskopis
10
Mengandung unsur hara makro primer
Mengandung unsur hara makro sekunder berupa Sulfur yang berperan dalam
meningkatkan kualitas dan daya simpan hasil panen
Diperkaya dengan unsur hara mikro Zink (Zn), merupakan unsur hara mikro
esensial yang dapat memaksimalkan pemanfaatan unsur hara N-P-K-S dalam
membentuk daun, batang, akar, bunga dan buah serta meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan hama/penyakit.
a) Spesifikasi
Bentuk butiran
11
Higroskopis
Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir
hijau daun
Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah
12
4. Proses Produksi Pupuk Phonska I/II/IIIBahan BakuPupukPhonska I/II/III
Asam Fosfat
Spesifikasi:
P2O5 : 48% minimum
Padatan : 2% maksimum
SO4-2 : 3,5 % maksimum
F- : 1,5% maksimum
Al2O3 : 0,8% maksimum
Fe3O3 : 0,8% maksimum
MgO : 0,8% maksimum
SiO2 : 0,5% maksimum
s.g. : 1,640
Suhu : 33 oC
Tekana : 5 kg/cm2
Asam Sulfat
Spesifikasi
Konsentras : 98% H2SO4 minimum
s.g .: 1,840
Suhu : 33 oC
Tekanan : 5 kg/cm2
Amoniak
Spesifikasi :
Bentuk : Cair
Konsentrasi: 99,5% NH3 minimum
Kadar Air : 0,5% maksimum
Oil : 0,1 ppm
Suhu : -33 oC
Tekanan : 12 kg/cm2
Urea
Spesifikasi :
Bentuk : Butiran
13
Kadar N : 46% berat total N minimum
Kadar Air : 0,5% maksimum
Ukuran Granul : 0,5-2 mm (terbaik 1,5 mm)
Bulk Density: 800 kg/m3
14
Pengumpanan Bahan Baku Solid (Feeding)
Pemindahan bahan baku padat dari gudang penyimpanan ke pabrik dapat
dilakukan dengan menggunakan belt conveyor.Urea, ZA dan KCl maupunfiller
diumpankan ke dalam hopper menggunakan payloader. Hopper yang berada di
gudang penyimpanan digunakan sebagai media pengumpan bahan baku padat
tersebut ke belt conveyor. Bahan baku yang dilewatkan dengan belt conveyor akan
terlebih dahulu melewati filter magnetik untuk menghilangkan logam yang terikut
dalam bahan baku. Selanjutnya bahan-bahan tersebut akan dipindahkan ke pabrik. Di
dalam pabrik Phonska, bahan baku tersebut akan dibagi menggunakan transalator
atau diverter ke dalam 4 buah bin.Tiga bin dengan kapasitas besar digunakan untuk
menyimpan urea, ZA dan KCL. Sedangkan bin terakhir filler dapat dipakai sebagai
bahan baku cadangan.Berat bahan baku dalam bin dikonversikan sebagai ketinggian.
Bin dilengkapi dengan indikator ketinggian, bila ketinggian bahan baku dalam bin
terlalu tinggi, high level switch akan menyebabkan interlock pada sistem
pengumpanan bahan baku yang berhubungan dengan gudang penyimpanan,
15
sehingga operator pay loader akan menghentikan sistem pengumpanan. Alarm juga
akan bekerja jika terdapat kesalahan pada weighing cell atau kesalahan pembacaan
akibat adanya penyumbatan didalam bin.
Pada bagian bawah masing-masing bin terdapat pintu keluaran manual yang jika
dibutuhkan dapat digunakan untuk mengisolasi bin. Selain itu terdapat juga belt
conveyor yang kecepatannya diatur oleh pengontrol umpan pada bin. Semua belt
conveyor itu dipasangi loading cell yang memberikan indikasi jumlah aliran material
yang sebenarnya.Timbangan elektronik dapat dioperasikan secara otomatis dari
controlroom.Bahan baku padat selanjutnya diangkut oleh bucket elevator untuk
diumpankan menuju pug mill.
Pre Granulasi
Penggunaan pug mill ini hanya ada di pabrik Phonska I. Pug mill terdiri atas
double screw inclined conveyor (berbentuk blade-blade padaporos) yang berfungsi
untuk mencampurkan semua bahan baku padatmaupun recycle solid hingga
homogen.Produk keluaran pug mill dialirkan secara gravitasi ke dalam
drumgranulator.
Reacting
Pada proses penyiapan slurry dilakukan di dalam Pre-NeutralizerTank. Bahan cair
yang digunakan yaitu asam fosfat, asam sulfat, dan amoniak serta liquor hasil
pencucian di scrubber.
Pada Pre-Neutralizer ini akan terjadi reaksi sebagai berikut:
+ →
ΔH = -1.500 kcal/kg
+ → ΔH =
-1.300 kcal/kg
16
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi netralisasi dan bersifat eksotermis.
+ →
ΔH = -1.300 kcal/kg
b. Reaksi pembentukan Ammonium Sulfat (ZA/Zwavelzour Ammonium)
17
2 + →
ΔH = -1.500 kcal/kg
18
Combustion Fan yang menyediakan udara dengan kuantitas stoikiometri untuk
pembakaran, Quench Air Fan yang digunakan untuk mendinginkan daerah furnace,
dan terakhir Air Fan yang digunakan untuk mengatur kondisi udara yang dibutuhkan
untuk mencapai temperatur di dalam dryer yang diinginkan. Drum dryer juga
dilengkapi dengan grizzly (pemisah bongkahan) untuk menghancurkan gumpalan
yang dapat menyumbat aliran keluaran dryer menuju elevator. Apabila gumpalan
sampai keluar, grizzly akan mengangkat dan membuangnya ke dalam hopper lalu
diumpankan ke dalam lump crusher. Gumpalan yang telah hancur akan bergabung
dengan keluaran dryer pada conveyor.
Udara yang keluar dari dryer mengandung sejumlah amoniak yang lepas dari
produk, debu, dan air yang teruapkan dari produk saat dikeringkan. Udara akan
dimasukkan ke dalam cyclone, untuk memisahkansebagian besar partikel yang
terbawa gas. Cyclone ini dilengkapi dengan rantai pembersih dan small vibrator
(elektrik) untuk mencegah penumpukandi dinding cyclone. Setiap cyclone juga
dilengkapi dengan sebuah hopper dan valve berjenis discharge flap, untuk
mengeluarkan debu dan digabungkan dengan recycle product pada recycle drag
conveyor. Setelah proses pemisahan partikulat, gas dihisap ke dalam dryer scrubber.
Dryerexhaust fan dipasang pada aliran keluaran scrubber dan dilengkapi dengan inlet
damper untuk mengatur jumlah udara.
Produk kering diumpankan ke exit dryer conveyor. Dari situ produk diumpankan
ke exit dryer elevator, yang akan membawa produk ke penyaring melalui screen
feeder. Diantara exit dryer elevator dan screen feeder terdapat recycle bypass
diverter, yang dioperasikan secara manual. Diverter ini dapatdigunakan apabila
sebagian atau seluruh unit akan dikosongkan dalam waktu yang singkat. Produk akan
jatuh ke dalam sebuah penampungberkapasitas kecil.Produk dapat diumpankan
kembali ke dalam proses melalui suatu pay loader, dikirim kembali ke gudang
penyimpanan bahan baku untuk proses selanjutnya.Screen feeder pertama berguna
untuk mengoptimalkan distribusi produk yang akan melewati screen. Screen bertipe
double deck digunakan karena memiliki efisiensi yang tinggi dan kemudahan dalam
pemeliharaan dan pembersihannya, dilengkapi dengan motor vibrator dan self
cleaningsystem. Material yang digunakan adalah baja AISI 316 L. screen ini memiliki
ukuran 4 mesh dan screen bagian bawah berukuran10 mesh.
Produk oversize yang telah dipisahkan dijatuhkan secara gravitasi ke dalam
crusher, yangterdiri atas double opposed rotor chain mill atau tripple rotor mill,
yangdapat digunakan untuk beban besar dengan ruber line casing. Terdapatdiverter
19
untuk mengganti jalur penyaring dan crusher secara bergantian jikaakan dilakukan
perbaikan atau terjadi masalah dalam pengoperasiannya.Produk undersize dari
screen jatuh secara gravitasi ke dalam recycledragconveyor, sedangkan produk onsize
diumpankan ke recycle regulatorbin yang terletak di atas recycle regulator belt
conveyor. Conveyor tersebutmemiliki kecepatan motor yang berbeda-beda, dikontrol
dari CCR.Kecepatan motor tersebut bergantung kepada set point product
extractorweigher, untuk mengatur jumlah produk komersil menuju bagian
akhirpengolahan produk.Sisa produk pabrik berukuran standard, yang biasanya
berlebihakan dikembalikan ke recycle drag conveyor melalui hopper. Recycle drag
conveyor akan mengumpulkan :
20
diambilkembali di dalam cyclone dan dikumpulkan di dalam hopper. Dari hopperini
partikulat akan dikembalikan ke recycle drag conveyor. Seperti halnyacyclone pada
dryer, cyclone ini dilengkapi dengan vibrator kecil dan flattype discharge valve.Udara
bersih keluaran cyclone akan dikirim ke final tail gasscrubber untuk dicuci melewati
fan. Untuk meningkatkan efisiensi energi,sebagian dari udara hangat yang sudah
bersih dimasukkan ke dalam drumsebagai udara pengencer melalui fan.Produk
dingin dimasukkan ke finalproduct elevator, yang kemudian akan dikirim ke rotary
drum coater.
21
Neutralizer. Granulator prescrubber terdiri dariventury scrubber dengan beda
tekanan rendah dan cyclonic tower. Alatini dilengkapi sprayer pada pipa
sebelum memasuki scrubber dengantujuan untuk menjaga pipa tetap bersih,
pencucian awal, danmembasahi gas untuk mencapai kondisi jenuh. Sisi dasar
cyclone towermerupakan tangki penampung larutan dan larutan
disirkulasikanmenggunakan pompa juga sekaligus mentransfer larutan ke Pre-
Neutralizer.
b) Pencucian Tahap Kedua
Pencucian tahap kedua menggunakan 2 buah venturi scrubber dengan
dimensi yang sama. Alat yang digunakan adalah dryer Sscrubber, untuk
mencuci gas yang berasal dari dryer cyclonedan dihisap oleh fan yang
dipasang setelah scrubber.Granulator and dedusting scrubber, untuk mencuci
gas yang berasal dari granulator dan cyclone, keduanya dihisap oleh
fan.Larutan dari scrubber masuk ke tangki penyimpanan yangdilengkapi
dengan agitator dan pompa sirkulasi yang sekaligusberguna untuk mentransfer
sebagian larutan ke Pre-Neutralizer.
c) Tahap Pencucian Ketiga
Alat yang dipakai adalah gas scrubber, yang digunakan untuk mencuci
gas yang berasal dari 2 sistem scrubber yang telah disebutkan diatas dan yang
berasal dari cooler cyclone. Scrubber ini mempunyai 2 tahap pencucian,
pertama pada posisi saluran tegak tempat gas masuk dan kedua pada bagian
mendatar. Sirkulasi larutan pencuci dilakukan dengan pompa yang sekaligus
berguna untuk mentransfer sebagian larutan ke Pre-Netralizer.
d) Tahap Pencucian Keempat
Tahap pencucian keempat dilakukan untuk memenuhi ketentuan emisi gas
buang. Tahap ini dilakukan menggunakan tower scrubber yang dilengkapi
pompa sirkulasi. Pada saat sebagian besar amoniak tertangkap di scrubber,
asam encer lebih banyak digunakan untuk tahap pencucian kedua dengan
tujuan menangkap debu (di samping sisa amoniak) sehingga emisi fluor sangat
kecil. Gas yang keluar dari tahap pencucian ketiga akan dicuci di dalam tail
gas scrubber, untuk mengurangi kandungan debu, bersama-sama gas dari
tahap pencucian kedua, untuk mengurangi kadar fluor didalamnya. Suplai
larutan pencuci, diambil dari tail gas scrubber dengan pompa, sebagian larutan
dari pompa ini masuk ke scrubber vessel untuk dipakai sebagai larutan pencuci
22
di venturi scrubber. Larutan dari tahap pencucian pertama cairan di tail gas
scrubber yang berupa asam agak pekat akan ditransfer ke reaktor Pre-
Neutralizer. Tumpahan atau overflow dari beberapa tangki atau bekas air untuk
pembersihan ditampung di sump tank yang akan dikembalikan keproses
dengan pompa (sump pump). Aliran larutan atau cairan yang masuk ke unit
akan dikontroldan diukur secara otomatis. Transfer larutan antar scrubber
diukur menggunakan magnetic flow meter yang berhubungan dengan level
control. Serupa dengan proses granulasi NPK, proses granulasi di pabrik SP-
36 merupakan proses aglomerasi. Hanya saja yang membedakan dengan
proses pabrik phonska, pada pabrik SP-36 digunakan steam. Hal ini ditujukan
agar aglomerasi berlangsung tanpa terjadi akresi. Suhu proses di dalam proses
granulasi adalah ±85°C. Steam digunakan untuk mengendalikan panas yang
dibutuhkan di dalam granulator. Pada proses ini kandungan air yang dimiliki
oleh produk masih terhitung tinggi. Oleh karena itu pada proses berikutnya
akan dilakukan drying untuk menurunkan kadar air dari produk yang ingin
dihasilkan. Produk secara gravitasi akan didistribusikan ke dryer.
6. Gambar Alat
23
Daftar pustaka
http://dimasrobisatria99.blogspot.co.id/2016/04/proses-industri-kimia-pupuk-npk.html
http://www.petrokimia-gresik.com/Pupuk/Phonska.NPK
https://abyspacetion.blogspot.co.id/2016/11/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-manfaatnya.html
http://felzippandie.blogspot.co.id/2014/11/unsur-unsur-yang-ada-pada-semua-pupuk.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-kimia-anorganik-pupuk-npk.html
24