Open Prostatektomi
Open Prostatektomi
OPEN PROSTATEKTOMI
Oleh :
DESI RESMAYANI
201310461011012
Mahasiswa
DESI RESMAYANI
201310461011012
(Heru Basuki)
TEKNIK INSTRUMENTASI
OPEN PROSTATEKTOMI
A. DEFINISI
Open Prastatektomi adalah teknik pengambilan jaringan prostat akibat pembesaran
jaringan prostat
Teknik Instrumentasi Open Prastatektomi adalah pengelolaan alat-alat yang diperlukan
untuk melakukan sebuah tindakan pembedahan pada penderita dengan pembesaran
prostat
B. PERSIAPAN ALAT
1. ALAT ON STERIL
Meja operasi
Lampu operasi
Meja Mayo
Meja Instrumen
Mesin coutter, mesin suction
Tempat sampah
Flat diatermi
Lampu foto radiologi
Standar infus
Gunting verban
2. ALAT STERIL
a. Di Meja Instrumen
Duk panjang : 1 buah
Duk kecil : 2 buah
Gaun steril : 4 buah
Handuk steril : 4 buah
Sarung meja mayo : 1 buah
Tempat jarum : 1 buah
Baskom besar / bengkok : 1 / 2 buah
Cucing / kom : 1 / 1 buah
Selang suction : 1 buah
b. Di Meja Mayo
Handle mess no. 4 : 1 buah
Gunting metzenbaum : 1 buah
Gunting jaringan kasar : 1 buah
Pinset anatomis / cirurgis : 2 / 2 buah
Disinfeksi klem : 1 buah
Duk klem : 5 buah
Klem mosquito : 2 buah
Klem pean bengkok tanggung : 2 buah
Klem pean lurus : 2 buah
Klem kokher tanggung : 2 buah
Needle Holder : 2 buah
Gunting lurus (gunting benang) : 1 buah
Ring klem : 4 buah
Retraktor/ Hag :1 buah
Langenbeck : 2 buah
Timan : 1 buah
Canule suction : 1 buah
Stone Tang bengkok : 2 buah
Jarum round sedang / besar : 2 / 2 buah
Jarum cutting : 2 buah
C. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Setelah pasien ditidurkan terlentang (supinasi) dan mendapat Spinal Anastesi Block
(SAB), perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving, kemudian
membantu operator dan asisten mengenakan handuk steril + gown + handscone steril
sesuai ukuran.
2. Perawat sirkuler melakukan pencucian antisepsis pada lapang operasi dengan dengan
kassa basah + savlon + kassa kering.
3. Perawat instrumen memberikan disinfeksi klem + povidone iodine + kassa dalam
cucing kepada asisten untuk dilakukan disinfeksi pada lapang operasi.
4. Melakukan draping pada area non steril dengan 1 duk kecil (extrimitas bawah dan
genetalia) + 1 duk panjang (dada s/d kaki) + 1 duk kecil (di kaki bawah).
5. Pasang selang suction, ikat dengan kassa dan fiksasi pada draping dengan duk klem (1
buah).
6. Berikan pada operator kassa basah (kasa alkohol) (1)+ kassa kering (1) untuk
membersihkan bekas povidon iodin.
7. Time out breafing dan berdoa sebelum memulai insisi
8. Berikan pinset cirugis untuk tes efek anastesi (1) pada operator dan untuk menandai
area insici.
9. Berikan hand vat mess no. 20 pada operator untuk insici, sedangkan asisten diberikan
klem mosquito + kassa dan couter untuk merawat perdarahan.
10. Berikan langen beck untuk melebarkan daerah insici
11. Berikan big kass basah untuk memisahkan peritoneum.
12. Berikan ring klem untuk mengangkat jaringan prostat dan bengkok untuk menaruh
jaringan prostat.
13. Berikan kateter three way sesuai ukuran dan jelly.
14. Berikan air steril untuk mengecek masih ada sumbatan apa tidak, berikan urobag dan
pasang irigasi dengan set infut.
15. Berikan urobag sambungkan ke cateter dan irigasi dengan pasang set infus.
16. Berikan selang NGT untuk drainase dan hand vat mess no 20
17. Berikan nald voeder dengan jarum penampang tajam dan benang side 2.0 untuk
fiksasi drain
18. Cuci area operasi dengan cairan steril dan lakukan suction
19. Berikan Nald voeder, jarum penampang bulat, benang chromic 1 untuk menutup fasia,
benang plain no. 0 untuk menjahit lemak, jarum penampang tajam, benang premilen
no 3.0 untuk menjahit kulit.
20. Berikan kassa basah dan kassa kering untuk membersihkan area jahitan
21. Berikan supratul + kassa kering + tutup luka jahitan dengan hipavik
22. Bersihkan pasien, inventaris alat dan rapikan.