Anda di halaman 1dari 2

Kerucut Pengalaman

Yang Diingat
10%

20%

30%

50%

70%

90%

Kerucut Pengalaman Edgar Dale.


Berdasarkan gambar “kerucut pengalaman” tersebut, tampak jika metode ceramah
mendominasi pembelajaran, maka siswa hanya mendengarkan (verbal) saja dan hasilnya materi
yang diingat hanya 20% saja. Jika guru menggunakan alat bantu visual barupa gambar, diagram,
melihat video film, melihat demonstrasi, maka siswa hanya terlibat secara visual saja dan
hasilnya materi yang diingat hanya 30%. Jika siswa dilibatkan dalam diskusi, maka kemampuan
siswa dalam mengingat pelajaran cukup baik yaitu 50%, dan jika mempresentasikan hasil diskusi
tersebut, maka hasilnya akan jauh lebih baik yaitu 70% materi dapat diingat siswa. Pembelajaran
yang menekankan pada siswa untuk berbuat melalui bermain peran, melakukan simulasi, dan
mengerjakan hal yang nyata, maka kemampuan siswa untuk mengingat materi pelajaran yang
tinggi yaitu 90%. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran datang dari siswa dengan
mengalami langsung dan melakukan sendiri materi pelajaran dengan bantuan guru sebgai
motivator dan fasilitator.
Melihat dari hal tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran kontekstual
merupakan jenis pembelajaran yang menuntut pendidik dan terutama peserta didik untuk mampu
mengaitkan antara materi yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga akan
mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran bermakna yaitu diperoleh apabila
peserta didik mengalami dengan berbuat dan terlibat dalam pembelajaran. Jika dikaitkan dengan
kerucut pengalaman, maka ini akan muncul suatu hubungan yang saling berkaitan di dalamnya.
Yaitu bahwa pembelajaran yang melibatkan siswa di dalamnya secara langsung atau melibatkan
murid untuk mengerjakan hal nyata maka akan menghasilkan kebermaknaan yang tinggi, karena
hal ini berkaitan dengan hal yang konkret secara langsung. Sedangkan seperti melibatkan siswa
dalam menyajikan/presentasi, terlibat dalam suatu diskusi, kebermaknaannya akan sedikit
rendah. Dan jika siswa hanya melihat demonstrasi, video/film, gambar/diagram, maka
kebermaknaannya akan sangat rendah karena murid hanya membaca dan mendengarkan.

Anda mungkin juga menyukai