Anda di halaman 1dari 7

N JUDUL TAHUN HASIL

O
1 The Effect of 2020 pola interaksi siswa, akademik Berdasarkan hasil
Talking Stick penelitian yang diperoleh, pendapat sehingga hasil
Learning Model belajar siswa menumbuhkan sikap kerjasama,
Toward Students' interaksi, model pembelajaran talking stick
History Learning mempengaruhi siswa dan kegiatan belajar yang
Outcomes menyenangkan yang akan mempengaruhi. mampu
(Pengaruh Model memahami dan mendalami sejarah dapat mengikuti
Pembelajaran kegiatan pembelajaran sejarah menggunakan model
Talking Stick kooperatif tipe tongkat bicara pelaksanaan
Terhadap Hasil pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode
Belajar) pengajaran yang dapat digunakan secara efektif
hipotesis yang menyatakan bahwa berbicara tongkat
model pembelajaran talking stick. sarkan hasil
penelitian yang diperolah: (1) Guru dapat
menggunakan model kooperatif semacam itu
sebagai tongkat bicara, Jigsaw, Investigasi
Kelompok efektif bila diterapkan dalam
pembelajaran, Hasil pengujian menjelaskan bahwa
tentang macam-macam model koperasi dan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru
pemahaman dan hasil belajar siswa peneliti
menyarankan hal-hal sebagai berikut:
memperbaiki .; (2) Berdasarkan hasil penelitian ini
materi pelajaran secara mendalam dengan
pembelajaran yang menyenangkan khususnya siswa
SMA Pelita Tiga pada saat siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran menggunakan berani
bertanya, menjawab dan mengungkapkan atau
model kooperatif lainnya untuk membantu siswa
menjadi dengan antusias, aktif dan bahagia
sehingga hasil; (3) Institusi pendidikan, model
pembelajaran. Ini bisa diartikan, bahwa model
pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa (GI) dan seterusnya dalam kegiatan belajar
jadi siswa dalam proses pembelajaran diharapkan
mampu sehingga mempengaruhi belajar siswa
kelompok siswa yang menggunakan tongkat bicara
perbedaan hasil belajar siswa pada yang meningkat.
2 The Effectiveness 2021 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
of Cooperative bahwa penggunaan metode talking stick dapat
Learning Method meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris
TypeTalking pada siswa kelas VII Mts Al-Khautshar, Kao.
Stick in Improving Media tongkat bicara digunakan untuk membantu
Students’ penguasaan kosakata bahasa Inggris. Aspek
Vocabulary penguasaan kosa kata bahasa Inggris yaitu yang
Memorization ditekankan dalam penggunaan talking stick adalah
(Efektivitas aspek membaca kosa kata dan melafalkan kosa
Koperasi kata. Penggunaan media tongkat bicara dapat
Meningkatkan membantu siswa membaca kosa kata secara
Vocabulary Siswa individu dalam kelompok.
Metode
Pembelajaran Tipe
Talking Stick in
Menghafal)

3 The Effect Size 2019 Penelitian dilakukan untuk mengetahui keefektifan


Test of Talking model yang digunakan saat pembelajaran. Dapat
Stick Learning disimpulkan bahwa penelitian dengan
Model on Students' menggunakan model Talking Stick efektif dalam
critical thinking keterampilan berpikir kritis. Melalui perhitungan
skills (Uji Besar effect size diperoleh nilai 0,3 yang berarti terdapat
Pengaruh Model efek model pada pemikiran kritis. Analisis indikator
Pembelajaran keterampilan berpikir kritis menunjukkan bahwa
Talking Stick indikator sudah tepat dikerjakan dengan melihat
Terhadap rata-rata nilai postes seluruh siswa yang berada
Kemampuan pada kategori baik. Dengan demikian, penggunaan
Berpikir Kritis model Talking Stick pada energi dan materi kerja
Siswa) berdampak positif terhadap kemampuan berpikir
kritis.

4 Talking Stick 2020 Pertama, model pembelajaran Talking Stick


Learning Model berdampak pada kompetensi pengetahuan ilmiah
Assisted with karena model pembelajaran talking stick pada tahap
Audiovisual Media pelaksanaan dibantu dengan tongkat yang diputar
Toward Science dari satu siswa ke siswa lainnya, dimana tongkat
Knowledge putar tersebut digunakan sebagai kuota dalam
Competence pembelajaran. mengungkapkan pendapat atau
(Model menyampaikan ide tanpa rasa takut. Dalam proses
Pembelajaran kegiatan pembelajaran, siswa diuji kesiapannya
Alking Stick dalam menguasai materi pembelajaran agar siswa
Berbantuan Media lebih aktif dalam belajar dan siswa lebih fokus pada
Audio Visual saat proses pembelajaran berlangsung karena siswa
terhadap tidak mengetahui kapan tongkat berhenti pada
Kompetensi gilirannya dan secara tidak langsung siswa dapat
Pengetahuan IPA) membangun dan membangkitkan sikap kerjasama
antar anggota kelompok dalam memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru. Kedua, karena
penggunaan media audiovisual. Media audiovisual
juga berpengaruh positif terhadap kompetensi
pengetahuan IPA karena dalam penggunaan media
audiovisual proses pembelajaran yang awalnya
membosankan dan mengakibatkan siswa yang
bosan dalam mengikuti pembelajaran menjadi
tertarik dan antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran. Ketiga, kombinasi penerapan model
pembelajaran tongkat bicara berbantuan media
audiovisual berdampak pada pembelajaran IPA.
Dalam proses kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran talking stick
berbantuan media audiovisual dapat membuat siswa
lebih aktif dalam belajar, membangun kerjasama
antar anggota kelompok, menguji kesiapan siswa
dalam menguasai materi pembelajaran sehingga
siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan siswa
lebih aktif. lebih terarah pada saat proses kegiatan
pembelajaran berlangsung karena siswa tidak
mengetahui kapan tongkat berhenti pada gilirannya.
Model pembelajaran talking stick ini
menyenangkan karena dalam penerapannya
memasukkan unsur bermain stick scrolling diiringi
lagu. Pada saat guru memberikan instruksi untuk
berhenti bernyanyi, tongkat guling dihentikan agar
suasana kegiatan pembelajaran di kelas menjadi
hidup dan tidak membosankan.
5 Somatic, Auditory, 2020 Pertama, model pembelajaran Somatic, Auditory,
Visual and Visual, Intellectual (SAVI) berdampak pada
Intellectual (SAVI) kompetensi pengetahuan matematika karena dapat
Learning Models meningkatkan aktivitas siswa. Jika siswa dapat
Affect Students memahami ide dan konsep dalam matematika,
'Mathematics maka tidak akan sulit untuk memahami konsep
Learning selanjutnya (Cahyati, Andriani, & Revita, 2020;
Achievement. Moma, 2017). Model pembelajaran SAVI adalah
(Model pembelajaran yang menekankan bahwa
Pembelajaran pembelajaran harus memanfaatkan semua alat
Somatic, Auditory, indera yang dimiliki siswa. Siswa dapat bergerak
Visual and (somatic), mendengar (auditory), mengamati
Intellectual (SAVI) (visual), dan berpikir (intelektual), sehingga
Mempengaruhi aktivitas siswa akan terlihat, siswa aktif secara fisik
Prestasi Belajar dan psikis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-
Matematika Siswa) rata hasil belajar kelompok menggunakan Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual (SAVI). model
pembelajaran lebih unggul jika dibandingkan
dengan nilai rata-rata hasil belajar kelompok
konvensional. Kedua, model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) berdampak
pada kognitif siswa karena dapat meningkatkan
berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran SAVI
merupakan model pembelajaran yang merupakan
sistem utuh yang melibatkan emosi dan panca
indera dalam proses pembelajaran. Teori yang
mendukung model pembelajaran SAVI adalah teori
otak kanan/kiri, otak tritunggal, pilihan modalitas,
teori multiple intelligence, dan pembelajaran
akselerasi. Ketiga, model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dapat
meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar.
Penerapan model pembelajaran SAVI dapat
mengoptimalkan tiga modalitas dalam diri siswa
yang berdampak pada kemandirian siswa dalam
belajar. Dalam pembelajaran SAVI terdapat 4
komponen yang menjadi ciri khas model ini yaitu
Somatic Auditory Visual dan Intellectual. 5(1),
Referensi Daryanto. (2011). Media pembelajaran.
Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. – Andrianti,
Irawati, & Sudin. (2016). Pengaruh Pendekatan
SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)
Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa Sekolah
Dasar Pada Materi Pengolahan Data. Somatik
adalah gerakan tubuh, artinya belajar harus dengan
mengalami atau melakukan. Auditori adalah
pendengaran, artinya indra telinga digunakan dalam
proses pembelajaran dengan cara menyimak,
menyimak, berbicara, mempresentasikan,
berpendapat, mengemukakan pendapat, dan
menanggapi. Visual adalah penglihatan, artinya
pembelajaran harus menggunakan mata melalui
mengamati, menggambar, melukis,
mendemonstrasikan media pembelajaran dan alat
peraga. Intelektual adalah berpikir, artinya
kemampuan berpikir harus dilatih melalui
penalaran, mencipta, memecahkan masalah,
mengkonstruksi, dan mengimplementasikan.
Model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual (SAVI) berpengaruh terhadap prestasi
belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis yang diperoleh yaitu H0 ditolak dan
Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual (SAVI) berpengaruh terhadap prestasi
belajar matematika siswa kelas V SDN 1 Awipari.
6 INVESTIGATING 2021 Setelah dilakukan tindakan dan evaluasi, beberapa
SCIENCE kendala yang menjadi kendala dalam proses
LEARNING IN pembelajaran model SAVI, seperti pemahaman
ELEMENTARY siswa terhadap materi gaya masih rendah,
SCHOOLS: penjelasan peneliti (Guru) harus dilakukan agar
CLASS ACTION siswa termotivasi, penggunaan alat peraga dalam
RESEARCH ON memberikan contoh harus dikaitkan dengan
SAVI LEARNING kehidupan sehari-hari siswa, dan peneliti (Guru)
MODELS. tidak memanfaatkan semua dukungan yang
(MENYELIDIKI berkaitan dengan materi gaya pada peserta didik
PEMBELAJARAN sehingga mereka kesulitan dalam memahami materi
ILMU DI SD pelajaran. Oleh karena itu, berdasarkan hasil
SEKOLAH: refleksi tersebut, perlu dilakukan refleksi untuk
PENELITIAN perbaikan tindakan selanjutnya.
TINDAKAN Pada siklus 1 hasil belajar siswa meningkat secara
KELAS PADA signifikan, terlihat sebanyak 16 siswa atau 55
PEMBELAJARAN persen yang tuntas. Sedangkan 13 siswa (45 persen)
SAVI) belum tuntas. Meski demikian, proses pembelajaran
MODEL) tetap dilanjutkan pada siklus 2 karena capaian
persentase ketuntasan masih di bawah 80 persen.
Pada siklus ini peneliti berhasil menerapkan model
SAVI dalam pembelajaran IPA di kelas karena
terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Amalia dan
Hastuti (2020) bahwa model pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual) dapat
mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Pada siklus
2, hasil belajar siswa meningkat drastis. Seperti
yang diamati pada Tabel 1, sebanyak 26 siswa atau
89,7 persen telah selesai. Hal ini menunjukkan
bahwa model SAVI terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Namun, hanya ada 3 siswa atau
10,3 persen yang belum tuntas. Secara teori, model
SAVI memiliki kelebihan antara lain: memadukan
gerak fisik dengan aktivitas intelektual dan kondisi
belajar yang kondusif untuk mengembangkan
motivasi belajar siswa.
Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya
bahwa model SAVI dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa. Hal ini terbukti adanya
peningkatan persentase ketuntasan belajar IPA pada
setiap siklusnya. Peningkatan drastis terlihat pada
siklus 2. Penelitian ini merekomendasikan guru
dapat menerapkan model SAVI dalam proses
pembelajaran IPA yang dilakukan di kelasnya agar
hasil belajar siswa dapat meningkat drastis.
7 Comparison of 2020 Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
Somatic, Auditory, terdapat pengaruh model pembelajaran SAVI dan
Visual, and model pembelajaran SNOWBALLING terhadap
Intellectual kemampuan numerik siswa. Namun menurut data
Learning Models yang telah diperoleh, model pembelajaran SAVI
and Snowballing lebih efektif dibandingkan dengan model
Against Numerical pembelajaran SNOWBALLING, karena model
Ability of pembelajaran SAVI mendorong integrasi gerak
Students. fisik dengan aktivitas intelektual yang
(Perbandingan menggunakan seluruh indera sehingga kemampuan
Somatik, Auditori, numerik siswa berkembang lebih cepat.
Visual, dan
Intelektual
Model
Pembelajaran dan
Snowballing
Terhadap
Kemampuan
Numerikal
Siswa)
8 THE 2020 hasil tes kemampuan koneksi matematis siswa juga
EFFECTIVENESS memenuhi kriteria individual dan kriteria
OF SAVI ketuntasan belajar klasikal. Hal ini menunjukkan
APPROACH- bahwa bahan ajar berbasis pendekatan SAVI
BASED dikembangkan berorientasi pada kemampuan
TEACHING koneksi matematis berpengaruh positif terhadap
MATERIALS prestasi belajar kemampuan koneksi matematis
ORIENTED TO siswa. Dengan pembelajaran menerapkan
MATHEMATICAL pendekatan SAVI prinsip, siswa dapat dengan
CONNECTION mudah memahami konsep-konsep abstrak, proses
ABILITY pembelajaran dapat memberikan kesan yang
(EFEKTIVITAS menarik dan bermakna bagi siswa dan hasil belajar
BAHAN AJAR akan bertahan lebih lama. Dengan mengoptimalkan
BERBASIS gerak fisik, pendengaran, penglihatan dan proses
PENDEKATAN berpikir pada siswa di sekolah proses pembelajaran,
SAVI maka kualitas pembelajaran akan lebih baik dan
BERORIENTASI berkesan. Siswa akan memperoleh pengalaman
KEMAMPUAN belajar yang diinginkan, yang pada gilirannya akan
KONEKSI meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan
MATEMATIKA) berkembang hasil belajar. hasil angket siswa dan
guru menunjukkan tanggapan positif terhadap
bahan ajar karena bahan ajar berbasis pendekatan
SAVI mendorong siswa untuk menjadi aktif dalam
proses pembelajaran. Pendekatan SAVI
menekankan pembelajaran berdasarkan aktivitas,
aktif bergerak sambil belajar dengan memanfaatkan
indera sebanyak-banyaknya, dan mengaktifkan
secara keseluruhan tubuh atau pikiran yang terlibat
dalam proses belajar.
9 SAVI Learning 2022 Hubungan antara guru dan siswa dalam proses
Model is a Solution belajar mengajar merupakan faktor yang
for Teachers in menentukan. Namun, baik bahan pelajaran yang
Active Learning diberikan adalah sempurna metode yang digunakan.
(Model Kemampuan profesional dan peran guru, kualitas
Pembelajaran SAVI kurikulum, sarana prasarana dan sarana pendidikan,
adalah Solusi bagi biaya, iklim dan manajemen sekolah sangat
Guru dalam berpengaruh terhadap proses pendidikan di sekolah
Pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi siswa wacana
Aktif) model pembelajaran SAVI. Model pembelajaran
SAVI memberikan pengaruh yang baik.
Pembelajaran yang menerapkan SAVI memberikan
hasil berupa peningkatan motivasi dan hasil belajar
serta prestasi belajar, peningkatan menyimak cerita,
peningkatan keterampilan, peningkatan pemecahan
masalah dan keterampilan berpikir kritis.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa
pengajaran berbasis pendekatan SAVI. materi telah
memenuhi kriteria keefektifan; sehingga layak
digunakan dalam pembelajaran. Empat indikator
keefektifan bahan ajar telah terpenuhi, termasuk
hasil observasi kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran (rata-rata 4,22),
persentase siswa kegiatan pembelajaran dalam
selang waktu ideal, individu siswa dan klasikal
ketuntasan belajar (84,11%), dan angket siswa dan
guru menunjukkan tanggapan positif.

Anda mungkin juga menyukai