DOSEN PEMBIMBING
Sheila Febriani Putri, S.Pd., M.Pd.
Oleh Kelompok :
1. Srimarlina (180421600143)
2. Vivi Andriani (180421621516)
3. Yemima Hana Christina (180421621619)
4. Wilda Auwalina I. (180421621590)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena
dengan ridho dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan observasi
yang bertemakan “Penerapan Kemampuan Dasar Mengajar Guru di SMAS Dr.
Soetomo Surabaya”.
Penulisan laporan observasi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan nilai
tugas mata kuliah Kemampuan Dasar Mengajar di fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Kemampuan Dasar Mengajar karena telah memberikan tugas sehingga menambah
pengetahuan dan pengalaman kami serta membentuk kebersamaan antar anggota
kelompok, dan kami mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah SMAS Dr.
Soetomo Surabaya karena telah memberikan izin kepada kami untuk melakukan
observasi di sekolah tersebut dan tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih
kepada orang tua kami yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan serta
do’a yang selalu mengiringi kami.
Penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih
baik untuk laporan observasi selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................4
1.1. Latar Belakang Observasi ................................................................4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................4
1.3. Tujuan Observasi..............................................................................5
1.4. Manfaat ............................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 6
2.1. Pengertian Guru ............................................................................... 6
2.2. Ciri-ciri Guru yang Baik ................................................................. 7
2.3. Kegiatan Pembelajaran.................................................................... 8
2.4. Kegiatan Pembelajaran yang Efektif ............................................... 9
2.5. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar ...................................... 10
2.6. Pengertian 9 Keterampilan Dasar Mengajar ................................... 11
BAB III METODE .......................................................................................... 20
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................ 20
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 20
3.3. Subjek Penelitian............................................................................. 20
3.4. Sumber Data .................................................................................... 20
3.5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 21
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 22
4.1. Deskripsi Hasil Observasi ............................................................... 22
4.2. Analisis Kesesuaian Hasil Observasi Kelas dengan Kemampuan
Dasar Mengajar yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru ..................... 23
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 30
5.1. Kesimpulan.......................................................................................30
5.2. Saran .................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 31
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Apakah Guru di SMAS Dr. Soetomo Surabaya sudah menerapkan 9
kemampuan dasar mengajar dalam pembelajarannya?
1.4. Manfaat
Kegiatan Observasi di SMAS Dr. Soetomo Surabaya tentu saja akan
memberikan manfaat yang besar bagi kami selaku mahasiswa jurusan
pendidikan akuntansi, melalui observasi ini kami dapat memperoleh
wawasan secara luas dan mengetahui bagaimana seorang pendidik mengajar
muridnya di sekolah, dan bagaimana metode serta kemampuan dasar yang
mereka gunakan dalam proses pembelajaran, dari observasi ini tentu saja
kita juga mengetahui bagaimana respon siswa saat menerima pembelajaran
di kelas sehingga tentu saja kami selaku mahasiswa bisa menerapkannya
nanti ketika menjadi seorang pendidik.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Maksudnya adalah dari belakang memberikan dorongan dan arahan.
Hal ini mempunyai makna yang kuat tentang peran dan funsi guru.
7
memasuki abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri agar
tetap eksis, baik sebagai individu maupun profesional.
8
Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian dari banyak metode yang
digunakan pendidik dalam suatu kegiatan pembelajaran.
9
Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan
suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus
mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu
untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus
adanya factor-factor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian
guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang
baik antara guru dan peserta didik.
10
3. Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga
terjadi proses belajar.
11
1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengajar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Membuat rantai kompetensi antam kompetensi yang sekarang
sedang dipelajari dan kompetensi serta materi pada kegiatan yang
akan datang.
4. Menjelaskan hubungan antara pengalaman belajar yang telah
dialami dengan pengalaman baru yang akan dialami/dipelajari
pada kegiatan yang akan datang.
12
3. Keterampilan membimbing siswa melakukan eksplorasi
Mengumpulkan informas iatau eksperimen merupakan kegiatan
pembelajaran yang berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku
teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan
narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan
informasi/ eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Menurut kamus besar bahasa indoneisa (KBBI), Eksplorasi dapat diartikan
sebagai:
13
Mencoba melakukan kompetensi dengan kemampuan awalnya
Mencoba bereksperimen
Bernyanyi (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
Bermain (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
Membaca tentang
Mendengar tentang
Berdiskusi sehingga terjalin interaksi antara guru dan murid juga murid
dengan murid
Mengamati model (teks/ karya)
Mengamati demonstrasi
Mengamati simulasi kasu, guru harus mampu memberikan model
simulasi tentang materi yang dipelajari
14
5. Keterampilan membimbing siswa dalam mengkomunikasikan hasil
belajar
Mengkomunikasikan / Mengomunikasikan adalah tahap ke
lima dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan
pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan. Mengkomunikasikan melatih siswa mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kegiatan belajar yang
dilakukan pada tahapan mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya. Kegiatan lainnya adalah menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut.
Contoh kegiatan mengkomunikasikan / mengomunikasikan
1. Menyajikan laporan dalam bentuk bagan;
2. Menyajikan laporan dalam bentuk diagram;
3. Menyajikan laporan dalam bentuk grafik;
4. Menyusun laporan tertulis; dan
5. Menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
6. Menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara grafis
7. Menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan pada media
elektronik
8. Menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara multi
media
15
a. Memusatkan perhatian.
Merumuskan tujuan diskusi, merumuskan masalah, menandai hal-hal
yang penting (relevan) dan yang tidak penting
b. Memperjelas masalah serta urunan pendapat.
Merangkum, menggali, atau menguraikan secara detail
c. Menganalisis pandangan peserta didik.
Menandai persetujuan atau ketidaksetujuan dan memperhatikan alasan
peserta didik
d. Meningkatkan partisipasi peserta didik
berpendapat menimbulkan pertanyaan, menggunakan contoh,
menggunakan hal-hal yang sedang hangat dibicarakan, menunggu, dan
memberi dukungan
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Meneliti pandangan, mencegah pembicaraan yang berlebihan, dan
menghindari (menghentikan) dominasi.
f. Menutup diskusi.
Merangkum, menilai, dan membuat simpulan
g. Menumbuhkan minat dan kegiatan belajar
16
8. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan Memberikan Penguatan Penguatan (reinforcement)
dimaksudkan adalah respon positif dari pengajar kepada peserta didik yang
telah berhasil melakukan perilaku (behavior) tertentu secara baik.
Pemberian penguatan pada umumnya dilakukan oleh pengajar dengan
tujuan agar peserta didik lebih giat berpartisipasi dalam interaksi
pembelajaran dan mengulangi lagi perilaku yang baik. Dengan kata lain
penguatan adalah tanggapan pengajar terhadap perilaku peserta didik yang
memungkinkan dapat berulangnya kembali perilaku yang dianggap baik.
Tujuan Keterampilan memberikan penguatan bertujuan untuk:
a. Menumbuhkan perhatian peserta didik
b. Memotivasi peserta didik terhadap pencapaian kompetensi
c. Mengendalikan berkembangnya perilaku negatif dan mendorong
tumbuhnya perilaku positif dan produktif
d. Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik
e. Mendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya
Komponen Keterampilan Memberikan Penguatan:
a. Penguaian secara verbal, dengan kata-kata pujian atau penghargaan
b. Penguatan secara non verbal, dengan menggunakan mimik dan gerakan
badan
c. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
d. Penguatan berupa simbol dan benda
Prinsip Penggunaan Keterampilan Memberikan Penguatan
Beberapa hal yang harus diperhatikan pengajar dalam pemberian penguatan
antara lain:
a. Kehangatan dan antusias.
Pengajar dalam memberikan penguatan kepada peserta didik
hendaknya menunjukkan sifat yang baik dan ekspresi wajah yang
menarik sehingga peserta didik merasa senang denqan sikap
pengajarnya.
b. Kebermaknaan Pemberian.
17
Penguatan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pencapaian
keberhasilan peserta didik dan mempunyai makna bagi peserta didik
yang melakukan perbuatan baik sesuai yang diharapkan.
c. Hindari penggunaan penguatan negatif.
Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk
dapat mengubah motivasi, penampilan dan perilaku peserta didik, namun
pemberian kritik atau hukuman memiliki akibat yang sangat kompleks,
dan secara psikologis agak kontroversial. Oleh karena itu, sebaiknya
dihindari munculnya sejumlah akibat yang tidak dikehendak, seperti
misalnya: peserta didik menjadi frustasi, pemberani, serta kemungkinan
hukuman yang dianggap sebagai kebanggaan,dan perilaku negatif akan
terulang kembali.
d. Penggunaan Penguatan secara Bervariasi.
Pemberian penguatan hendaknya diberikan secara bervariasi baik
komponen maupun caranya. Penggunaan cara dan jenis komponen yang
sama misalnya pengajar selalu menggunakan kata-kata "bagus" akan
mengurangi efektivitas pemberian penguatan. Pemberian penguatan akan
bermanfaat bila arah pemberiannya bervariasi, mula-mula keseluruhan
anggota kelas, kemudian kelompok kecil, akhirnya ke individu, atau
sebaliknya.
e. Penguatan dapat ditujukan kepada peserta didik tertentu atau kelompok
peserta didik tertentu
f. Penguatan hendaknya dilakukan segera, jangan sampai ditunda.
18
3. Memberi respon yang efektif terhadap perilaku siswa
Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi :
Pengelolaan Fisik : Administrasi siswa, Posisi tempat duduk siswa,
Pengelolaan penunjang pembelajaran
Pengelolaan Non-Fisik : Pengkondisian siswa, Ketenangan Belajar
siswa.
Komponen keterampilan mengelola kelas:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar optimal :
Menunjukkan sikap tanggap
Membagi perhatian secara visual dan verbal
Memusatkan perhatian kelompok : menyiapkan dan menuntut
tanggung jawab siswa
Memberi petunjuk yang jelas
Menegur secara bijaksana : yaitu secara jelas dan tegas (bukan berupa
peringatan/ocehan/buat aturan)
Memberi penguatan bila perlu
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar
optimal : keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon
negatif siswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi ini dapat digunakan
3 jenis strategi :
Modifikasi tingkah laku
Proses kelompok : kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan
masalah pengelolaan kelas yang muncul melalui diskusi.
Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah
19
BAB III
METODE
20
3.3. Subjek Penelitian
Sumber data dalam observasi ini adalah kata-kata dan tindakan guru
(pamong) dan siswa kelas XII IPA 4 di SMAS Dr. Soetomo Surabaya yang
diamati. Sumber data tersebut dicatat melalui catatan tertulis, perekam
video, dan pengambilan foto
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
g. Pembentukan kelompok (guru memastikan semua murid rata mendapat
kelompok)
h. Guru menunjukkan nota atau bukti kas dan menjelaskan bagian-bagian
dan fungsinya, serta penerapannya langsung dalam Microsoft Excel.
i. Guru berkeliling di setiap kelompok untuk memastikan apakah ada
kesulitan atau ada yang kurang paham.
j. Tugas dikumpulkan dan guru melakukan penguatan materi yang
disampaikan pada saat itu.
3. Penutup:
a. Penenangan. Idealnya penenangan sebagai bagian dari proses
pembelajaran berisi guru memberikan simpulan terakhir proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu dapat pula guru
memotivasi siswa untuk belajar di rumah guna mempersiapkan
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
b. Membaca do’a sebelum pulang.
c. Mengucapkan salam.
23
siswa atau first impression siswa terhadap guru. Juga dapat menstimulasi
siswa agar mau aktif dalam pelajaran tersebut. Dalam pelaksanaan
keterampilan membuka pelajaran yang terdiri dari tiga komponen yaitu
menyiapkan siswa secara fisik untuk mengikuti pelajaran, menyiapkan
secara mental dan menyiapkan siswa secara emosional atau pemikiran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa
kegiatan menyiapkan siswa secara fisik sudah dilaksanakan dengan cara
mengabsen satu persatu siswa itu sendiri. Karena dengan demikian, guru
dapat menegetahui siswa mana yang berhalangan hadir karena izin atau
alpa dan sakit serta yang hadir.
Pertama hadir Bu Farida sudah memberikan senyum dan
semangat kepada muridnya dan mengucapkan salam. Sedangkan untuk
kegiatan menyiapkan siswa secara mental dan emosional berdasarkan
hasil observasi sudah cukup terlaksana sedikit oleh guru, karena
dimungkinkan keterbatasan waktu sehingga langsung ke inti pelajaran.
Kemudian dalam menutup pelajaran, Bu Farida suudah
memberikan rangkuman dan garis besar yang telah dipelajari sewaktu
kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah itu mengkondisikan
perhatian siswa terhadap materi yang baru di pelajari.
24
c. Bu Farida selalu berusaha untuk melakukan pendistribusian
pertanyaan secara acak selama proses belajar mengajar.
d. Bu Farida membiarkan peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukannya secara serentak kemudian melakukan pindah gilir
pertanyaan kepada murid, misalnya pertanyaan yang diajukan pada
salah satu siswa belum terjawab, maka Bu Farida mengajukannya lagi
pada siswa lainnya dengan pertanyaan yang sama.
e. Bu Farida sangat antusias, dia selalu berkeliling ke setiap kelompok
pembelajaran yang dia bentuk dan menyuruh jika ada yang tidak di
pahami maka bisa ditanyakan, dan terlihat sebagian kelompok
pembelajaran ada yang kurang paham mengenai neraca saldo dan
mereka pun bertanya kepada Ibu Farida.
25
berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan. Ibu Farida kurang
menerapkan keterampilan ini, namun dalam proses diskusi kelompok
siswa juga mengolah informasi yang ia dapat di kehidupan sehari-hari
tentang bukti transaksi, buku besar, dan neraca saldo lalu bertukar pikiran
dengan teman sekelompok dan mengaplikasikannya dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
26
motivasi peserta didik, dan memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
Adapun variasi yang harus dilakukan misalnya variasi suara, variasi
mimik dan gerak, perubahan posisi, kontak pandang, variasi visual,
kesenyapan guru, variasi media pembelajaran, variasi pola interaksi dan
kegiatan siswa, relevan dengan tujuan pembelajaran, kontinyu dan
fleksibel, antusiasme guru, dan variasi suasana belajar.
Variasi suara dilakukan agar penjelasan guru lebih menarik di
dengar, melalui intonasi yang di perlambat, percepat, perkeras, perlembut
akan mempenagruhi kondisi psikologis peserta didik yang akan
berdampak pada pemusatan perhatian peserta didik tersebut, Hal ini
sudah dilakukukan oleh Bu Farida dalam kegiatan pembelajaran nya di
kelas. Intonasi yang digunakan Ibu Farida cukup keras sehingga para
murid bisa mendengarkan dengan jelas.
Variasi mimic dan gerakan guru mempengaruhi kertertarikan
peserta didik untuk memperhatikan guru ketika menjelaskan materi
pelajaran, guru yang kami amati disini sudah menggunakan variasi
mimik dan gerakan, gerakan yang dilakukan berupa menunjukkan neraca
saldo itu seperti apa, dan cara memindahkan transaksi ke buku besar, Bu
Farida pun aktif berjalan- jalan dan memberikan contoh kepada muridnya
dan menuliskan jawaban dan cara-caranya di papan tulis.
Kontak Pandang sangat mempengaruhi psikologi peserta didik,
dengan kontak pandang guru, peserta didik akan merasa terperhatikan.
Jika peserta didik telah merasa terperhatikan maka akan mempermudah
membuat peserta didik tersebut memperhatikan guru pula. Guru yang
kami amati disini yaitu Bu Farida sudah melakukan kontak pandang
sesekali, sehingga para peserta didik dapat memperhatikan materi yang
beliau jelaskan, namun terkadang ada saja murid yang tidak mau
memperhatikan dan malah asik bercerita dengan temannya.
Penggunaan variasi visual, guru yang kami amati belum
menggunakan variasi visual saat menejelaskan materi buku besar dan
neraca saldo dan hanya menggunakan media buku dan papan tulis saja
untuk menjelaskan contoh dan jawabannya., namun saat ditanya Bu
27
Farida terkadang memberikan variasi visual dengan menggunakan
powerpoint di materi yang lain.
Variasi media pembelajaran sudah agak bervariasi yaitu dengan
menggunkan powerpoint dan buku LKS. Namun sebaiknya guru
menambah variasi pembelajaran yang lain mungkin seperti menampilkan
video sehingga para peserta didik tidak merasa bosan dalam kegiatan
pembelajaran.
Kesenyapan guru tidak banyak digunakan, Guru yang kami amati
tidak terus menerus menjelaskan materi di depan saja.
Variasi pola interaksi dan kegatan siswa cukup baik, karena guru
tidak hanya terpaku pada buku LKS saja, sehingga kebanyakan murid
memperhatikan guru ketika menjelaskan dan juga membentuk kelompok
agar siswanya bisa langsung mempraktekannya baik itu secara manual
atau menggunakan komputer.
Kerelevanan variasi mengajar dengan tujuan pembelajaran terlihat
jelas disini. Antusiasme guru dalam mengajar tergolong begitu antusias.
Variasi suasana belajar artinya menggunakkan suasana yang
berbeda untuk belajar, termasuk tempat belajarnya. Pembelajaran yang
dilakukan Bu Farida dilakukan seperti biasanya yaitu di ruang kelas.
Seharusnya Bu Farida memberikan selingan suasana belajar misalnya di
perpustakaan, sehingga peserta didik tidak jenuh dan bosan.
28
telah disampaikan oleh guru dan agar siswa merasa senang dan terpacu
lagi dalam mengerjakan tugas. Ibu Farida telah memberikan penguatan
kepada siswa yaitu dengan mengapresiasi siswa dengan memberikan
pujian tetapi motivasi yang diberikan bu farida kurang, Bu Farida
harusnya memberikan reward kepada siswa yang mengerjakan tugas
dengan benar namun hal tersebut belum diberikan, dan Bu Farida tidak
menegur siswa yang membuat keributan di kelas, namun setelah
pembelajaran berakhir beliau juga memberikan penguatan tentang materi
yang sudah beliau jelaskan dari awal sampai akhir. Beliau juga
menekankan beberapa pokok-pokok penting dari yang sudah ia jelaskan
di awal tadi.
29
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Pada dasarnya keterampilan dasar mengajar guru SMAS Dr.
Soetomo Surabaya khususnya mata pelajaran Ekonomi yang dipegang oleh
Ibu Farida telah tergolong baik karena sebagian besar aspek dari
keterampilan dasar mengajar guru telah terpenuhi. Dari ke sembilan
keterampilan dasar mengajar guru mampu menguasai dengan baik.
Penerapan keterampilan dasar mengajar guru dalam meningkatkan
hasil belajar siswa di sesuaikan dengan kondisi dari siswa itu sendiri, dan
sebagai seorang guru atau pendidik diwajibkan untuk memilih media
pembelajaran yang tidak monoton agar siswa tidak kaku dalam belajar, dan
lebih baik jika pendidik atau guru tersebut mampu untuk mengaplikasikan
beberapa media pembelajaran sesuai dengan pola pikir peserta didik.
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang peneliti berikan
untuk memaksimalkan keterampilan dasar mengajar guru dalam
meningkatkan hasil belajar siswa adalah sebaiknya guru lebih
meningkatkan kinerja dan tanggung jawabnya dalam peningkatan mutu
pendidikan yang ada, dengan cara melengkapi pengembangan keterampilan
dasar mengajar yang terkait dengan proses pembelajaran tersebut.
Sebaiknya dalam pelajaran yang membutuhkan bantuan kalkulator
seperti Akuntansi guru tidak memperbolehkan siswa untuk menggunakan
handphone, lebih baik langsung menggunakan kalkulator saja karena siswa
akan melirik yang lain ketika membuka HP dan akan mengganggu
konsentrasi belajar siswa.
Disini guru lebih di tuntut untuk menguasai keterampilan dasar
mengajar yang ada sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa.
Sebaiknya kepala sekolah lebih sering untuk mengontrol setiap pertemuan
guru dengan siswa di dalam kelas dalam proses belajar mengajar, serta
sering melakukan supervisi ke pada setiap guru, agar kemampuan atau
keterampilan bisa lebih di tingkatkan lagi untuk kedepannya.
30
DAFTAR PUSTAKA
31