Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

repir

FAKULTA S ILMU KEPE RAWAT AN


PRO G RAM STU DI S ARJ ANA K EPE RAWA TAN
Jalan Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung 40559, Telp: +62-22-2700247, Fax +62-22-2700247, e-mail: fikunai@gmail.com

SILABUS MATA AJAR


(KP 173123) Keperawatan Medikal Bedah III

Fakultas : Ilmu Keperawatan


Semester/Acedemic Year : Semester Ganjil/2019-2020
Dosen Pengajar : Evelin Malinti, MSN
Jeanny Rantung, M.Kep, Sp.KMB
Jam Kredit : 3 SKS (2 Teori: 1 Lab : 1)
Hari/Waktu : NeuroInteg: Senin: 13-14, lab: 14-17 & Selasa 16-17
SensoriMuskulo: Selasa 10-12, lab 13-14 & Rabu 10-12

A. Deskripsi Mata Ajar


Mata ajaran ini membahas tentang proses perawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan sistem
persarafan, integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal. Dengan pengenalan struktur dan fungsi
system tersebut dan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh proses patofisiologi, membantu
pemahaman tentang proses penyakit dalam penilaian seorang perawat. Dalam mata ajar ini juga ditekankan
praktek berdasarkan evidence (evidence based practice). Hal ini menjadi landasan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan proses perawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
,
B. Objektif
Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem persarafan,
integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan
sistem persarafan, integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal berdasarkan proses keperawatan
medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, nutrisi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan dari sistem
tersebut meliputi gangguan paradigma kelainan degenerative, keganasan dan trauma, yang termasuk dalam
10 kasus terbesar baik lokal, regional. Nasional dan internasional. Lingkup Bahasa mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi modalitas
keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui
kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan belajar berdasarkan masalah (BDM), dan praktik laporan
laboratorium.

C. Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah :

Setelah mengikuti pembelajaran keperawatan medikal bedah III, setelah diberi data/kasus/artikel mahasiswa
mampu:
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persarafan, integumen, sensori
persepsi dan muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persarafan,
integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal
dan etis.
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah persarafan,
integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem
persarafan, integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan
aspek legal dan etis.
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem persarafan, integumen, sensori
persepsi dan muskuloskeletal pada klien dewasa.
6. Mendemostrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan persarafan, integumen, sensori
persepsi dan muskuloskeletal pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif
dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.

D. Jadwal
Hari/ Pukul Capaian Bahan Kajian
tanggal,
Dosen
Senin Pengenalan kontrak perkuliahan  Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia
13-17, Review anatomi dan fisiologi sistem terkait sistem persarafan
Selasa persarafan  Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada
16-17 Melakukan simulasi asuhan keperawatan gangguan sistem persarafan (stroke, tumor otak,
dengan kasus gangguan sistem persarafan cedera kepala, meningitis)
pada klien dewasa dengan memperhatikan  Asuhan keperawatan (pengkajian, analisis, data,
aspek legal dan etis. diagnosa keperawatan, interpensi implementasi,
Senin, 19 dan evaluasi secara komprehensif melIputi bio-
& 26; psiko-sosio-spiritual) sistem endokrin,
Selasa 20 Melakukan simulasi asuhan keperawatan  Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan
& 27 dan pendidikan kesehatan dengan kasus sistem persarafan
Agustus gangguan sistem persarafan pada klien  Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan
2019, dewasa dengan memperhatikan aspek legal tersier pada masalah gangguan sistem persarafan
Evelin M dan etis.  Persiapan, pelaksanaan pada paska pemeriksaan
diagnostic dan laboratorium pada masalah
gangguan sistem persarafan
Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke  Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksanaan
dalam asuhan keperawatan dalam gangguan sistem persarafan Trend dan issue
mengatasi masalah sistem persarafan terkait gangguan sistem persarafan
 Evidence based practice dalam penatalksanaan
gangguan sistem persarafan
Selasa, 20 Selasa, Review anatomi dan fisiologi sistem sensori  Anatomi, fisiologi, kimia, fisika, dan biokimia
& 27 10-12, persepsi terkait sistem sensori persepsi
Agustus 13-14 Melakukan simulasi asuhan keperawatan  Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada
2019, dengan kasus gangguan sistem sensori gangguan system sensori persepsi (glaukoma,
Rabu 21 persepsi pada klien dewasa dengan katarak, otitis, vertigo)
&28 memperhatikan aspek legal dan etis
Agustus Rabu, Asuhan keperawatan (pengkajian, analisis, data,
2019 10-12 diagnosa keperawatan, interpensi implementasi, dan
Jeanny evaluasi secara komprehensif meluputi bio-psiko-
Rantung sosio-spiritual) sensori persepsi.
Senin, 2 Senin Melakukan simulasi pengelolaan asuhan  Manajemen kasus pada gangguan sistem
& 9 Sep 13-17, keperawatan pada sekelompok klien dengan persarafan
2019, Selasa gangguan sistem persarafan, pada klien
Evelin M 16-17 dewasa dengan memperhatikan aspek legal
dan etis
Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus Peran dan fungsi perawat fungsi advokasi pada kasus
dengan gangguan sistem persarafan, pada dengan gangguan sistem persarafan, pada klien
klien dewasa dewasa
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan  Penilaian tingkat kesadaran
pada kasus dengan gangguan sistem  Pengkajian pada pasien yang tidak sadar
persarafan pada klien dewasa sesuai  Perawatan mulut
dengan standar yang berlaku dengan  Mempertahankan keutuhan kulit dan sendi
berfikir dan inovatif sehingga menghasilkan  Stimulasi sensori
pelayanan yang efesien dan efektif.  ROM dan positioning
 Ambulasi dini
 Menajemen nyeri
Selasa, Selasa Melakukan simulasi pengelolaan asuhan Manajemen kasus pada ganguan sistem sensori
3&10 Sep 10-12, keperawatan pada sekelompok klien dengan persepsi
2019; 13-14 ganguan sistem sensori persepsi pada klien
Rabu 4& dewasa dengan memperhatikan aspek legal
11 Sep Rabu dan etis
2019 10-12

Jeanny
Rantung
Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus Peran dan fungsi perawat fungsi advokasi pada kasus
dengan gangguan sistem sensori persepsi dengan gangguan sistem sensori persepsi pada klien
pada klien dewasa dewasa

Mendemonstrasikan intervensi keperawatan  Irigasi mata


pada kasus dengan gangguan sistem  Tetes mata
sensori persepsi pada klien dewasa sesuai  Irigasi telinga
dengan standar yang berlaku dengan berfikir  Tetes telinga
dan inovatif sehingga menghasilkan  Manajemen nyeri
pelayanan yang efesien dan efektif.

Senin, 16 Senin Review anatomi dan fisiologi sistem 


Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia
& 23 Sep 13-17, integumen terkait sistem integumen
2019 Selasa  Patofisiologi, farmakologi, dan terapi diet pada
16-17 Melakukan simulasi asuhan keperawatan gangguan sistem integumen (luka bakar)
Evelin dengan kasus gangguan sistem  Asuhan keperawatan (pengkajian, analisis, data,
Malinti Integumenpada klien dewasa dengan diagnosa keperawatan, interpensi implementasi,
memperhatikan aspek legal dan etis. dan evaluasi secara komprehensif meluputi bio-
psiko-sosio-spiritual) integumen.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan  Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan
dengan kasus gangguan sistem integumen sistem integumen
pada klien dewasa dengan memperhatikan  Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan
aspek legal dan etis tersier pada masalah gangguan sistem integumen
 Persiapan, pelaksanaan pada paska pemeriksaan
diagnostic dan laboratorium pada masalah
gangguan sistem integumen
Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke  Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksanaan
dalam asuhan keperawatan dalam gangguan sistem integumen
mengatasi masalah sistem integumen  Trend dan issue terkait gangguan sistem
integumen
 Evidence based practice dalam penatalaksanaan
gangguan sistem integumen
Selasa 17 Selasa Review anatomi dan fisiologi sistem  Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia,
& 24 Sep 10-12, muskuloskeletal terkait system muskuloskeletal
2019, 13-14,  Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada
Rabu, 18 Rabu Melakukan simulasi asuhan keperawatan gangguan sistem muskuloskeletal (fraktur,
& 25 Sep 10-12 dengan kasus gangguan sistem dislokasi)
2019 muskuloskeletal pada klien dewasa dengan Asuhan keperawatan (pengkajian, analisis, data,
memperhatikan aspek legal dan etis diagnosa keperawatan, interpensi implementasi, dan
Jeanny evaluasi secara komprehensif meluputi bio-psiko-
Rantung sosio-spiritual) muskuloskeletal
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan  Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan
dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletas
muskuloskeletal pada klien dewasa dengan  Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan
memperhatikan aspek legal dan etis tersier pada masalah gangguan sistem
muskuloskeletal
 Persiapan, pelaksanaan pada paska
pemeriksaan diagnostic dan laboratorium pada
masalah gangguan sistem muskuloskeletal
Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke  Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksanaan
dalam asuhan keperawatan dalam gangguan sistem muskuloskeletal
mengatasi masalah sistem muskuloskeletal  Trend dan issue terkait gangguan sistem
muskuloskeletal
 Evidence based practice dalam penatalksanaan
gangguan sistem muskuloskeletal
Senin, 30 Senin Melakukan simulasi pengelolaan asuhan Manajemen kasus pada ganguan sistem integumen
Sep & 13-17, keperawatan pada sekelompok klien dengan
Selasa 1 Selasa ganguan sistem integumen pada klien
Okt, 2019 16-17 dewasa dengan memperhatikan aspek legal
dan etis
Evelin Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus Peran dan fungsi perawat fungsi advokasi pada kasus
Malinti dengan gangguan sistem integumen pada dengan gangguan sistem integumen pada klien
klien dewasa dewasa
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan  Wound care
pada kasus dengan gangguan sistem
integumen pada klien dewasa sesuai dengan
standar yang berlaku dengan berfikir dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efesien dan efektif.

Selasa, 1 Selasa, Melakukan simulasi pengelolaan asuhan Manajemen kasus pada ganguan system
Oktober & 10-12, keperawatan pada sekelompok klien muskuloskeletal
Rabu 2 13-14; dengan ganguan sistem muskuloskeletal
Oktober Rabu pada klien dewasa dengan memperhatikan
2019 10-12 aspek legal dan etis
10-12 Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus Peran dan fungsi perawat fungsi advokasi pada
Jeanny 13-15 dengan gangguan sistem muskuloskeletal kasus dengan gangguan system muskuloskeletal
Rantung 15-17 pada klien dewasa pada klien dewasa
Mendemonstrasikan intervensi keperawatan Body movement/body mechanic
pada kasus dengan gangguan Fiksasi dan imobilisasi
muskuloskeletal pada klien dewasa sesuai Manajemen nyeri
dengan standar yang berlaku dengan
berfikir dan inovatif sehingga menghasilkan
pelayanan yang efesien dan efektif.

E. Kriteria Penilaian Hasil Perkuliahan/Praktikum


Nilai akhir (NA) adalah nilai kumulatif dari nilai ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS),
Kuis dan Presentasi. Metode dan bobot nilai sebagai berikut:
1. UTS (1-6) dan UAS (7-14) dilakukan melalui ujian tertulis dengan bobot masing-masing 30%. Kisi-kisi
ujian akan disampaikan pada pertemuan ke-6 untuk UTS, dan pada pertemuan ke-13 untuk UAS.
2. Nilai kuis adalah rata-rata nilai dari semua tugas yang diberikan, dan diberi bobot 20%.
3. Nilai presentasi terdiri dari nilai presentasi oral dan laporan diberi bobot 20%
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan minimum 75% dari seluruh kegiatan perkuliahan tidak
berhak untuk mendapatkan penilaian.
5. Khusus bagi mahasiswa yang mengulang mata kuliah yang tidak mengikuti perkuliahan 100% dari
seluruh kegiatan perkuliahan tidak berhak untuk mendapatkan penilaian.
Selang nilai untuk menetapkan huruf mutu A, B, C, D, atau F ditentukan berdasarkan nilai rerata dan
persentase. Ketentuan ini berlaku sama untuk semua mahasiswa baru maupun pengulang.

96 – 100 :A 66 – 69 :C
90 – 95 : A- 60 – 65 : C-
86 – 89 : B+ 56 – 59 : D+
80 – 85 :B 50 – 55 :D
76 – 79 : B- 45 – 49 : D-
70 – 75 : C+ < 46 :F

F. Dartar Rujukan:

Ackley B.J., Ladwig G.B. (2014). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence Based Guide to Planning
Care. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Barber B, Robertson D, (2012). Essential of Pharmacology for Nurse, 2nd edition. Belland Bain Ltd, Glasgow
Black J. M., Hawks J.H (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis Untuk hasil yang diharapkan (3-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.Elsevier (Singapore) Pte. Ltd.
Bulechek G.M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wanger C. (2013). Nursing Interventions Classifications (NIC).
6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Dudek, S. G., (2013). Nutrition essentials for Nursing Practice, 7th. Lippicont: Willian Wilkins
Grodner M., Escott-stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundation and clinical application: A Nursing
approach. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G.M., Butcher, H. K., Maas, M.L. & Swanson, S. (2012).NOC and NIC
Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia 12. Saunders: Elsevier
(Singapore) Pte. Ltd.
Huether S.E. and McCance K.L (2016) understanding phatofisiology. 6th edition. Mosby:Elsevier Inc.
Lewis S.L., Dirksen S.R., Heitkemper M.M., Bucher L. (2014). Medical Surgical Nursing Assesment and
management of clinical probelems.9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Lynn P. (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health
Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2 nd ed.Jones and Barklet Publisher, sudbury
McCance, K.L. & Hueter, S.E. (2013). Phatophysiology; the biologic Basis for Disease in Adult and Children, 7th
edition. Mosby: Elsevier Inc
McCuistion L.E., Kee, J.L. and Hayes, E.R. (2014). Pharmacology: A Patient centered Nursing process approach.
8th ed. Saunders: Elsevier Inc
Moorhead S., Johnson M., Maas M.L., Swanson E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC):
Measurement of Health Outcomes. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nanda International. (2014). Nursing Doagnoses 2015-17: Definition and Classification (Nanda International).
Philadelphia: Wiley Blacwell
Silverthorn, D.U. (2012). Human Physiology: An Intergrated Approach (6th Edition)
Skidmore- Roth, Linda (2016). Mosby’s 2016 Nurasing Drug Reference. 29th Edition. Mosby: Elsevier Inc
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar anatomi dan Fisiologi Ross dan Wilson.
Edisi Indonesia 10. Elsevier (Singapore) Pte. Ltd.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3.
Churchill livingstone: Elsevier (Singapore). Pte. Ltd.

Dosen Pengajar, Perwakilan Mahasiswa, Ketua Program Studi

(Evelin Maliniti,MSN) ( ) (Evelin Malinti, MSN)

Landasan Juridis:

1. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 1 ayat 20: Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
2. UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 60 huruf b: Tugas keprofesionalan dosen
adalah merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.
3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 (intinya):
1. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
2. Pendidik memberikan keteladanan.
3. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
4. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20: Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, material ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar.
5. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 23: Pengawasan proses
pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak
lanjut yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai