Anda di halaman 1dari 74

SISTEM JAMINAN HALAL

(SJH)

CV PASIFIC HARVEST
JL. TRATAS NO. 61 MUNCAR, BANYUWANGI
JAWA TIMUR – INDONESIA
Telp. 0333 593368
Fax. 0333 591618
Email: pasificmuncar@yahoo.com
No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL
Revisi 01

LEMBAR PENGESAHAN Tanggal 10/09 /2013


Halaman 2

SISTEM JAMINAN HALAL


CV. PASIFIC HARVEST

Anggota Tim Sistem Jaminan Halal


• Manajemen Puncak
• QA/ R&D
• QC Spv.
• Pembelian ( Purchasing )
• Produksi ( Production )
• Gudang ( PPIC )

Disusun oleh : Disahkan oleh :

Johan Tyas I Edy Sukamto


Koord. Auditor Halal Plant Manager
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IV. STRUKTUR MANAJEMEN Tanggal 10/09/2013


HALAL Halaman 3

Amandement Section Remark


No Date Delete Page
1
No.
Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 01
Tanggal 10/09/2013
Halaman 4
DAFTAR DISTRIBUSI MANUAL

No. Divisi Personel

1 Plant Manager Edy Sukamto

2 QA Manager Johan Tyas


GA & HRD
3 Manager Rony Fajar Laksana

4 Purchasing Syaiful

5 Gudang Maji, Arif dan Didin

6 Exim Eko Susriati

7 Produksi 1 Rahmat

8 Produksi 2 Bima Pradana


9 Produksi 3 Daniel
No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL
Revisi 01

DAFTAR ISI Tanggal 10/09/2013


Halaman 5

DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR JUDUL…………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN DAN VALIDASI……………………………… 1


AMANDEMENT..................................................................................... 3
DAFTAR DISTRIBUSI MANUAL…………………………………………. 4
DAFTAR REVISI DOKUMEN……………………………………………... 3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. 4
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..... 6
I. INFORMASI DASAR PERUSAHAAN................................................ 7
II. KEBIJAKAN HALAL......................................................................... 9
III. PANDUAN HALAL........................................................................... 17
IV. STRUKTUR MANAJEMEN HALAL................................................. 18
V. STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP) 23
VI. ACUAN TEKNIS............................................................................... 22
VII. SISTEM ADMINISTRASI................................................................. 23
VIII. SISTEM DOKUMENTASI............................................................... 23
IX. SOSIALISASI................................................................................... 24
X. PELATIHAN...................................................................................... 24
XI. KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL................................ 24
XII. AUDIT INTERNAL
1. Tujuan......................................................................................... 25
2. Ruang Lingkup........................................................................... 25
3. Pelaksanaan............................................................................... 26
4. Waktu Pelaksanaan.................................................................... 26
5. Metode Pelaksanaan.................................................................. 26
1. Pelaksana ( Auditor )................................................. 26
2. Pihak yang di Audit ( Auditee )…............................... 26
XIII. TINDAKAN PERBAIKAN....................................................... 27
XIV. KAJI ULANG MANAJEMEN.................................................. 27
LAMPIRAN..................................................................................... 28
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

DAFTAR LAMPIRAN Tanggal 10/09/2013


Halaman 6

DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. DIAGRAM ALIR PENETAPAN TITIK KRITIS
1. IDENTIFIKASI TITIK KRITIS BAHAN NABATI................................. 28
2. IDENTIFIKASI TITIK KRITIS BAHAN HEWANI…............................ 29
3. IDENTIFIKASI TITIK KRITIS BAHAN LAIN...................................... 30
4. IDENTIFIKASI TITIK KRTIS PENYIMPANGAN DAN LINI
PRODUKSI........................................................................................ 31
5. IDENTIFIKASI TITIK KRITIS DISTRIBUSI........................................ 32
6. DAFTAR BAHAN, TITIK KRITIS DAN TINDAKAN
PENCEGAHANNYA…………………................................................. 33
7. DAFTAR PROSES PRODUKSI, TITIK KRITIS DAN TINDAKAN
PENCEGAHANNYA.......................................................................... 35
8. MATRIKS BAHAN BAKU, BAHAN TAMBAHAN, BAHAN
PENOLONG SEMUA PRODUK YANG DISERTIFIKASI
HALAL............................................................................................... 37
9. DAFTAR LEMBAGA SERTIFIKASI HALAL LUAR NEGERI YANG
DIAKUI MUI....................................................................................... 42
10. DAFTAR KEBIJAKAN LEMBAGA SERTIFIKASI HALAL................. 43
11. FORM AUDIT HALAL INTERNAL..................................................... 44
12. FORM LAPORAN BERKALA............................................................ 52
13. FORM LAPORAN KETIDAKSESUAIAN........................................... 53
14. NOTULEN PERTEMUAN TINDAKAN MANAJEMEN....................... 54
15. TABEL SISTEM ADMINISTRASI...................................................... 55
16. TABEL SISTEM DOKUMENTASI..................................................... 56
17. TABEL PERENCANAAN PELATIHAN.............................................. 57
18. DAFTAR APPROVED INGREDIENT & SUPPLIER.............. 5
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

I. INFORMASI DASAR Tanggal 10/09/2013


PERUSAHAAN Halaman 7
1. DATA PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : CV. Pasific Harvest


Alamat Perusahaan : Jl. Tratas No. 61 Muncar
Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
No. Telepon : 0333 593368
No. Faximili : 0333 591618
E-mail : pasificmuncar@yahoo.com

2. DESKRIPSI PRODUK
Nama Produk : Sardines dalam kaleng
Spesies bahan baku : Sardinella longiceps ( ikan sarden )
Penerimaan bahan baku : Ikan diterima dalam kondisi segar
Jenis Produk Jadi : Sardines dalam saus tomat
Sardines dalam saus tomat dan cabe
Sardines dalam saus cabe
Sardines dalam minyak sayur (vegetable oil)
Sardines goreng dalam minyak sayur
Sardines goreng dalam minyak sayur dengan cabe
Sardines goreng dalam saus lobster
Bahan Tambahan : Tomato Pasta dan bumbu-bumbu
Bahan Pengemas : Round can ukuran 202 X 308 ( Berat Bersih 155 gram)
Round can ukuran 300 X 407 (Berat Bersih 425 gram)
Club can ukuran 206 X 402X 103 (Berat Bersih 125 gram)
Karton bergelombang, isi 24 kaleng, 50 kaleng, 60 kaleng dan 100
kaleng
Penyimpanan Produk Jadi : Pada suhu ruang
Umur simpan : 2 tahun ( untuk produk lokal )
3 tahun ( untuk produk export )
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

I. INFORMASI DASAR Tanggal 10/09/2013


PERUSAHAAN Halaman 8

Label : Nama produk, Berat Bersih, Berat Tuntas, Kode Produksi,


Tanggal kadaluarsa, Komposisi, Merk, Informasi Gizi, Nama
perusahaan, Alamat perusahaan
Penggunaan : Siap saji
Target konsumsi : Lokal dan export
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

II. KEBIJAKAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 9
Sistem jaminan halal ( SJH ) ini disusun dalam rangka menjamin kesinambungan
proses produksi halal. Sistem ini dibuat sebagai bagian dari kebijakan perusahaan untuk
mencapai suatu keadaan ideal yang diinginkan yaitu zero limit, zero defect dan zero risk
yang dalam SJH ini dapat diartikan sebagai berikut :
• Zero limit berarti tidak ada bahan haram dalam produk
• Zero defect berarti tidak ada produk haram yang dihasilkan dari proses produksi
• Zero risk berarti tidak ada resiko yang tidak berguna yang terjadi dengan
mengimplementasikan system ini.

1. KEBIJAKAN HALAL

• CV Pasific Harvest merupakan perusahaan manufacturing di bidang makanan, yang


menyadari bahwa sebagian besar penduduk Indonesia adalah beragama Islam,
maka untuk itu sangat penting memproduksi makanan yang halal, berkelas dan
berkualitas menurut syariat islam.
• CV. Pasific Harvest tidak akan menggunakan bahan yang haram atau tidak jelas
kehalalannya serta tidak akan memproduksi makanan yang haram menurut syariat
Islam.
• CV. Pasific Harvest akan senantiasa mengikuti ketentuan – ketentuan yang di
keluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Pengawasan Obat dan
Makanan ( BPOM ) dalam memproduksi makanan yang halal, berkelas dan
berkualitas.
• Sistem jaminan halal ini merupakan panduan bagi seluruh jajaran manajemen
maupun karyawan CV. Pasific Harvest guna memastikan bahwa semua yang terlibat
dalam proses produksi memahami dan memegang teguh prinsip kehalalan produk.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 10

A. PENGANTAR

Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi pangan, status bahan yang dulu
difatwakan halal, setelah ditemukan adanya hal – hal meragukan maka bisa menjadi
berubah fatwanya. Oleh karena itu dalam bab ini disampaikan kedudukan ketetapan hukum
dalam Islam agar dapat diterima mengapa hal tersebut dapat terjadi. Untuk memberikan
pemahaman tentang pengertian halal haram, dalam bab ini disampaikan pula dasar hukum
dari Al Quran serta fatwa MUI terbaru tentang status bahan.

Kedudukan ketetapan hukum dalam Islam :


Al Quran : hukumnya bersifat tetap, dan sebagainya masih bersifat umum, sehingga
memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Al-Hadits : merupakan penjabaran aplikasi dari kaidah – kaidah Qur’aniyyah yang bersifat
tetap, sekaligus juga penjelasan lebih lanjut terhadap kaidah – kaidah yang bersifat umum.
Ijma Shahabat : merupakan kesepakatan para sahabat Nabi saw dan ulama atas
permasalahan yang terjadi, karena meluasnya wilayah da’wah serta perkembangan
kehidupan sosial, dan tidak ada ketentuan secara khusus di dalam Al-Qur’an maupun Al-
Hadits.
Qiyas : merupakan metode penentuan hokum secara analogi, yang diambil berdasarkan
pada kasus yang telah ditentukan Al-Qur’an maupun Al-Hadits.
Fatwa : adalah keputusan hukum agama yang dibuat dengan ijtihad ( ulama ), atas hal-hal
yang tidak terdapat di dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits, berdasarkan pada kaidah-kaidah
pengambilan dan penentuan hukum, seperti dengan metode qiyas atau ijma’.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 11

B. PENGERTIAN HALAL DAN HARAM


1. Halal adalah boleh. Pada kasus makanan, kebanyakan makanan termasuk halal
kecuali secara khusus disebutkan dalam Al-Qur’an atau Hadits.
2. Haram adalah sesuatu yang Allah SWT melarang dengan tegas untuk dilakukan.
Setiap orang yang menentangnya akan berhadapan dengan siksaan Allah di akhirat.
Bahkan terkadang juga terancam sanksi syariah di dunia ini.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 12

C. PRINSIP-PRINSIP TENTANG HUKUM HALAL DAN HARAM


1. Pada dasarnya segala sesuatu halal hukumnya.
2. Penghalalan dan pengharaman hanyalah wewenang Allah SWT semata.
3. Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram termasuk perilaku syirik
terhadap Allah SWT.
4. Sesuatu yang diharamkan karena ia buruk dan berbahaya.
5. Pada sesuatu yang halal sudah terdapat sesuatu yang dengannya tidak lagi
membutuhkan yang haram.
6. Sesuatu yang mengantarkan kepada yang haram maka haram pula hukumnya.
7. Menyiasati yang haram, haram pula hukumnya.
8. Niat baik tidak menghapuskan hukum haram.
9. Hati-hati terhadap yang syubhat agar tidak jatuh ke dalam yang haram.

D. HALAL DAN HARAM BERDASARKAN AL-QUR’AN


1. Al-Baqarah 168 : “ Hai sekalian umat manusia makanlah dari apa yang ada di bumi
ini secara halal dan baik. Dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah syetan.
Sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagi kalian “.
2. Al-Baqarah 172-173 : “ Hai orang – orang yang beriman, makanlah di antara rezki
yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kalian menyembah. Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi dan binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa dalam keadaan terpaksa,
sedangkan ia tidak berkehendak dan tidak melampaui batas, maka tidaklah berdosa.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 13

3. Al-Anam 145 : “ Katakanlah, saya tidak mendapat pada apa yang diwahyukan
kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi yang memakannya, kecuali bangkai, darah
yang tercurah, daging babi karena ia kotor atau binatang yang disembelih dengan
atas nama selain Allah. Barang siapa dalam keadaan terpaksa, sedangkan ia tidak
menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidaklah berdosa.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”.
4. Al-Maidah 3 : “ Diharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi, hewan yang
disembelih dengan atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas kecuali yang kalian sempat
menyembelihnya. Dan diharamkan pula bagi kalian binatang yang disembelih di sisi
berhala “.
5. Al-Maidah 90-91 : “ Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya meminum
khamr, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kalian mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran meminum khamr
dan berjudu dan menghalangi kalian dari mengingat Allah dan shalat, maka apakah
kalian berhenti dari mengerjakan pekerjaan itu “.
6. Al-Maidah 96 : “ Dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut dan makanannya “.
7. Al-A’raf 157 : “ Dia menghalalkan kepada mereka segala yang baik dan
mengharamkan kepada mereka segala yang kotor “.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 14

E. FATWA MUI UNTUK BEBERAPA BAHAN


1. Khamr
a. Segala sesuatu yang memabukkan dikategorikan sebagai khamr.
b. Minuman yang mengandung minimal 1 % ethanol, dikategorikan sebagai
khamr.
c. Minuman yang dikategorikan khamr adalah najis.
d. Minuman yang diproduksi dari proses fermentasi yang mengandung kurang
dari 1 % ethanol, tidak dikategorikan khamr tetapi haram untuk dikonsumsi.
2. Ethanol
a. Ethanol yang diproduksi dari industri bukan khamr hukumnya tidak najis atau
suci.
b. Penggunaan ethanol yang berasal dari industri non khamr di dalam produksi
pangan diperbolehkan, selama tidak terdeteksi pada produk akhir.
c. Penggunaan ethanol yang berasal dari industri khamr tidak diperbolehkan.
3. Hasil Samping Industri Khamr
a. Fusel oil yang berasal dari hasil samping industri khamr adalah haram dan
najis.
b. Komponen bahan yang diperoleh dari industri khamr melalui pemisahan
secara fisik adalah haram ( contoh iso amil alcohol ), tetapi apabila
direaksikan untuk menghasilkan bahan baru, bahan baru tersebut adalah
halal.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 15

4. Flavor yang Menyerupai Produk Haram


Flavor yang menggunakan nama dan mempunyai profil sensori produk
haram, contohnya flavor rum, flavor babi, dll, tidak bisa disertifikasi halal serta
tidak boleh dikonsumsi walaupun ingredient yang digunakan adalah halal.
5. Produk Mikrobial
Produk microbial adalah halal selama ingredient medianya ( mulai dari media
penyegaran hingga media produksi ) tidak haram dan najis.
6. Penggunaaan Alat Bersama
a. Bagi industri yang memproduksi produk halal dan non halal maka untuk
menghindari terjadinya kontaminasi silang, pemisahan fasilitas produksi
harus dilakukan mulai dari tempat penyimpanan bahan, formulasi, proses
produksi dan penyimpanan produk jadi.
b. Suatu peralatan tidak boleh digunakan bergantian antara produk babi dan
non babi meskipun sudah melalui proses pencucian.

F. BEBERAPA BAHAN KRITIS


1. Bahan Turunana Hewani
Bahan turunan hewani berstatus halal dan suci jika berasal dari hewan halal yang
disembelih sesuai dengan syarat islam, bukan berasal dari darah dan tidak
bercampur dengan bahan haram atau najis. Contoh bahan hewani atau mungkin
berasal dari turunan hewani adalah : Media pertumbuhan mikroba, Enzim dari
pancreas babi/sapi.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 16

2. Produk Mikrobial
Status produk microbial dapat menjadi haram jika termasuk dalam kategori berikut :
• Produk microbial yang jelas haram, yaitu produk minuman beralkohol ( khamr
) beserta produk samping dan turunannya.
• Produk microbial yang menggunakan media dari bahan yang haram pada
media agar, propagasi dan produksi.. Contoh media yang haram atau
diragukan kehalalannya diantaranya : darah, peptone ( produk hasil hidrolisa
bahan berprotein seperti daging, kasein atau gelatin menggunakan asam
atau enzim ).
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

III. PANDUAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 17

• Produk microbial yang dalam proses pembuatannya melibatkan enzim dari


bahan yang haram.
• Produk microbial yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan
penolong yang haram.
• Produk microba rekombinasi yang menggunakan gen yang berasal dari
bahan yang haram. Contohnya : Enzim ά-amilase dan protease yang
dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisae rekombinasi dengan gen dari
jaringan hewan, Hormon insulin yang dihasilkan oleh E. coli rekombinasi
dengan gen dari jaringan pancreas babi, Hormon pertumbuhan yang
dihasilkan oleh E. coli rekombinasi.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IV. STRUKTUR MANAJEMEN Tanggal 10/09/2013


HALAL Halaman 18

Manajemen halal merupakan organisasi internal di CV. Pasific Harvest yang


mengelola seluruh fungsi dan aktifitas manajemen dalam menghasilkan produk halal. Dalam
mengelola fungsi dan aktifitas tersebut pihak perusahaan melibatkan seluruh departemen
yang ada yaitu mulai dari tingkat pengambil kebijakan tertinggi sampai tingkat pelaksana
teknis di lapangan. Struktur Organisasi Manajemen Halal di CV. Pasific Harvest tergambar
pada diagram di bawah ini.

1. Struktur Organisasi Manajemen Halal

Direktur
Aminoto

LPPOM MUI Koordinator Auditor Halal Internal


Johan Tyas

Produksi PPIC Purchasing QA Manager GA & HRD Mgr Gudang Exim


Edy S Fahmi Syaiful Johan Tyas Rony Fajar L Didin Eko
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IV. STRUKTUR MANAJEMEN Tanggal 10/09/2013


HALAL Halaman 19

2. Persyaratan, Tugas dan Wewenang Auditor Halal Internal

A. Persyaratan Auditor halal internal :


a. Beragama islam
b. Karyawan tetap perusahaan CV. Pasific Harvest
c. Koordinator Tim Auditor Halal Internal adalah seorang muslim yang mengerti dan
menjalankan syariat islam
d. Berada dalam lingkup Manajemen Halal
e. Berasal dari bagian yang terlibat dalam proses produksi secara umum seperti bagian
QA/QC, Purchasing, Produksi dan Gudang, Exim
f. Memahami titik kritis keharaman produk, ditinjau dari bahan maupun proses produksi
secara keseluruhan
g. Diangkat melalui surat keputusan pimpinan perusahaan dan diberi kewenangan
penuh untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan SJH
termasuk tindakan perbaikan terhadap kesalahan sampai pada penghentian produksi
atau penolakan bahan baku, sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPPOM MUI
B. Tugas Tim Auditor Halal Internal secara umum :
a. Menyusun Manual SJH perusahaan
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan SJH
c. Membuat laporan pelaksanaan SJH
d. Melakukan komunikasi dengan pihak LPPOM MUI
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IV. STRUKTUR MANAJEMEN Tanggal 10/09/2013


HALAL Halaman 20

3. Tugas dan Wewenang Auditor Halal Internal masing – masing bidang


a. Direktur
• Merumuskan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan kehalalan produk
yang dihasilkan.
• Memberikan dukungan penuh bagi pelaksanaan SJH di perusahaan.
• Menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan SJH.
• Memberikan wewenang kepada koordinator auditor halal internal untuk
melakukan tindakan tertentu yang dianggap perlu yang berkaitan dengan
pelaksanaan SJH termasuk tindakan perbaikan terhadap kesalahan sampai
pada penghentian produksi atau penolakan bahan baku, sesuai dengan
ataran yang ditetapkan LPPOM MUI.

b. QA / R & D ( Riset dan Pengembangan )


• Menyusun system pembuatan produk baru berdasarkan bahan yang telah
disusun oleh Koordinator Auditor Halal Internal ( KAHI ) dan diketahui oleh
LPPOM MUI.
• Menyusun system perubahan bahan sesuai dengan ketentuan halal.
• Mencari alternative bahan yang jalas kehalalannya.
• Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam formulasi dan pembuatan produk
baru.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IV. STRUKTUR MANAJEMEN Tanggal 10/09/2013


HALAL Halaman 21
c. QC ( Pengawasan Mutu )
• Menyusun dan melaksanakan prosedur pemantauan dan pengendalian untuk
menjamin konsistensi produk halal.
• Melaksanakan pemeriksaan terhadap setiap bahan yang masuk sesuai
dengan sertifikat halal, spesifikasi dan produsennya.
• Melakukan komunikasi dengan KAHI terhadap setiap penyimpangan dan
ketidakcocokan bahan dengan dokumen kehalalan.
d. Purchasing ( Pembelian )
• Menyusun prosedur dan melaksanakan pembelian yang dapat menjamin
konsistensi bahan sesuai dengan daftar bahan yang telah disusun oleh KAHI
dan diketahui oleh LPPOM MUI.
• Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam pembelian bahan baru dan atau
pemilihan pemasok baru.
• Melakukan evaluasi terhadap pemasok dan menyusun peringkat pemasok
berdasarkan kelengkapan dokumen halal.
e. Produksi ( Production )
• Menyusun prosedur produksi yang dapat menjamin kehalalan produk.
• Melakukan pemantauan produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram
dan najis.
• Menjalankan kegiatan produksi sesuai dengan matrik formulasi bahan yang
telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI.
• Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam hal proses produksi halal.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IV. STRUKTUR MANAJEMEN Tanggal 10/09/2013


HALAL Halaman 22

f. Gudang ( PPIC )
• Menyusun prosedur administrasi pergudangan yang dapat menjamin
kehalalan bahan dan produk yang disimpan serta menghindari terjadinya
kontaminasi dari segala sesuatu yang haram dan najis.
• Melaksanakan penyimpanan produk dan bahan sesuai dengan daftar bahan
dan produk yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI.
• Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam system keluar masuknya bahan
dan ke dalam gudang.dari
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

V. STANDART OPERATIONAL Tanggal 10/09/2013


PROCEDURE (SOP) Halaman 23

1. PURCHASING
2. Bahan-bahan yang di beli untuk proses produksi harus memenuhi persyaratan halal
sesuai dengan hukum dan syariat islam.
3. Status kehalalan produk yang bersifat barang olahan dapat dibuktikan dengan
adanya sertifikat halal dari MUI atau instansi lain yang sudah diakui oleh MUI.
4. Setelah criteria halal sudah terpenuhi maka bagian purchasing membuat PO
(Purchasing Order ) ke supplier untuk barang tersebut.
5. Setiap barang yang datang harus di cek oleh bagian QC untuk memastikan bahwa
barang yang diterima sesuai dengan spek sertifikat halal.
6. Jika bahan tersebut sesuai dengan spek maka bahan tersebut dapat dinyatakan
Release untuk proses ( oleh bagian QA/QC ) dan untuk selanjutnya bahan tersebut
masuk dalam daftar approved ingredient.
7. Jika bahan yang datang ternyata tidak sesuai dengan spek maka bagian purchasing
harus memberitahu kepada supplier untuk menentukan tindak lanjut.
8. Untuk bahan yang sudak masuk dalam daftar approved ingredient jika suatu saat
ditemukan sertifikat halalnya sudah tidak berlaku maka bagian purchasing harus
meminta surat jaminan kepada supplier bahwa sertifikat halal untuk produk yang
bersangkutan sedang dalam proses perpanjangan.

1. QA / R & D
1. Hanya bahan-bahan yang sudah jelas status kehalalannya yang dapat digunakan
dalam formulasi maupun pengembangan produk.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

V. STANDART OPERATIONAL Tanggal 10/09/2013


PROCEDURE (SOP) Halaman 24

2. Setiap melakukan perubahan formulasi harus mencantumkan / mendokumentasikan


perubahan tersebut dan mencatat denga jelas perubahan apa yang dilakukan. Jika
perubahan tersebut menyangkut penambahan bahan maka bahan yang
ditambahkan haru mempunyai status approved ingredient dan ditulis lengkap
spesifikasi produk, cara aplikasi dan no. serfifikat halalnya.
3. Setiap melakukan penggantian bahan harus mencatat dengan jelas alas an
penggantian, bahan yang digantikan dan bahan yang menggantikannya. Bahan yang
menggantikan harus mempunyai status approved ingredient dan ditulis lengkap
spesifikasi produk, cara aplikasi dan no. sertifikat halalnya.

4. Dalam pengembangan produk baru semua bahan yang digunakan harus mempunyai
status approved ingredient dan ditulis lengkap spesifikasi produk, cara aplikasi dan
no. sertifikat halalnya.

2. QC
1. Melakukan control terhadap proses yang ada sehingga dapat menjamin terciptanya
produk yang halal.
2. Memastikan peralatan proses yang digunakan tidak digunakan untuk bahan haram
atau najis.
3. Memastikan sanitasi karyawan berjalan sesuai standard sehingga tidak ada
kontaminasi silang terhadap barang haram dan najis.
4. Pengecekan terhadap bahan-bahan yang masuk, meliputi : tanggal penerimaan,
supplier, jenis bahan, jumlah yang diterima, jumlah yang ditolak dan alasan
penolakan, evaluasi, serta keberadaan dokumen halal.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

V. STANDART OPERATIONAL Tanggal 10/09/2013


PROCEDURE (SOP) Halaman 25

5. Kontrol penyimpangan bahan baku, bahan pembantu, dan produk jadi dilakukan
dengan pemeriksaan terhadap kondisi gudang bahwa tidak terdapat bahan-bahan
haram dan najis di gudang penyimpanan sehingga tidak dikhawatirkan terjadi
kontaminasi silang.
6. Memastikan bahwa alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan baku,
bahan setengah jadi, maupun bahan jadi tidak digunakan untuk mengangkut bahan
haram atau najis.
7. Jika alat transportasi yang digunakan ternyata digunakan untuk mengangkut bahan
haram dan najis maka harus dapat memastikan bahwa prosedur pembersihan dan
sanitasinya sesuai dengan syariat islam sehingga tidak mengkontaminasi produk.
3. PRODUKSI ( PRODUCTION )
1. Lakukan pencatatan jika ada tahap proses atau bahan baku yang tidak sesuai
dengan prosedur dan formulasi standard.
2. Cuci peralatan produksi dengan air mengalir sehingga dapat mencegah kontaminasi
silang.
3. Baham haram dan najis dipastikan tidak berada di ruang proses.
4. Alat proses yang digunakan tidak digunakan untuk menangani bahan haram dan
najis.

5. GUDANG
1. Pengecekan kesesuaian barang datang dengan dokumen yang menyertainya.
Pengecekan meliputi tanggal penerimaan, supplier, jenis bahan, jumlah yang
diterima, jumlah yang ditolak dan alasan penolakannya, evaluasi, serta keberadaan
dokumen halal.
2. Pisahkan bahan yang tidak sesuai dengan dokumen halal yang menyertainya dan
beri tanda yang jelas sesuai keputusan QA/QC.
3. Bersihkan gudang penyimpanan dari bahan haram dan najis.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

V. STANDART OPERATIONAL Tanggal 10/09/2013


PROCEDURE (SOP) Halaman 26

6. TRANSPORTASI
1. Pastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku, bahan
pembantu, maupun bahan jadi tidak digunakan untuk mengangkut bahan haram dan
najis.
2. Jika kendaraan terpaksa digunakan untuk mengangkut bahan haram dan najis,
pastikan prosedur pembersihan / sanitasinya sesuai dengan syariat islam.
3. Jika menggunakan kendaraan dari luar/menyewa harus dapat dipastikan kendaraan
bebas dari bahan haram dan najis
No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

SISTEM JAMINAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 27

VI. ACUAN TEKNIS


Pelaksanaan SJH dilakukan oleh bidang-bidang yang terkait dalam organisasi
manajemen halal. Dalam pelaksanaannya diperlukan acuan teknis yang berfungsi sebagai
pedoman untuk membantu pekerjaan bidang-bidang terkait sesuai dengan fungsi kerjanya.
1. Acuan Teknis untuk Bagian Pembelian
a. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
koordinator audit halal internal dan diketahui oleh LP POM MUI (Lampiran 13)
b. Daftar Lembaga Sertifikasi Halal yang telah diakui LP POM MU.
c. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk
d. SOP Penambahan Pemasok Baru

2. Acuan Teknis Bagian R&D


a. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
b. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk
c. Tabel hasil identifikasi titik kritis keharaman produk
d. SOP Penggunaan bahan baru

3. Acuan Teknis untuk Bagian Produksi


a. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
b. Formula/ Instruksi kerja produksi sesuai matriks bahan
c. Tabel hasil identifikasi peluang kontaminasi proses produksi dari bahan haram/najis
dan tindakan pencegahannya
d. SOP Produksi Halal
No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

SISTEM JAMINAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 28

4. Acuan Teknis untuk Bagian QC/QA


a. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
b. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk
c. SOP Pemeriksaan bahan

5. Acuan Teknis untuk Bagian Pergudangan


a. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
b. Tanda pada kemasan yang harus disesuaikan dengan dokumen halal
c. Prosedur penyimpanan bahan/ produk yang menjamin terhindarnya bahan/ produk
dari kontaminasi oleh barang haram dan najis.
d. SOP Penerimaan dan penyimpanan bahan.
6. Acuan Teknis untuk Bagian Pembelian
e. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
koordinator audit halal internal dan diketahui oleh LP POM MUI (Lampiran 13)
f. Daftar Lembaga Sertifikasi Halal yang telah diakui LP POM MU.
g. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk
h. SOP Penambahan Pemasok Baru
7. Acuan Teknis Bagian R&D
e. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
f. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk
g. Tabel hasil identifikasi titik kritis keharaman produk
h. SOP Penggunaan bahan baru
No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

SISTEM JAMINAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 29

8. Acuan Teknis untuk Bagian Produksi


e. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
f. Formula/ Instruksi kerja produksi sesuai matriks bahan
g. Tabel hasil identifikasi peluang kontaminasi proses produksi dari bahan haram/najis
dan tindakan pencegahannya
h. SOP Produksi Halal

9. Acuan Teknis untuk Bagian QC/QA


d. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
e. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk
f. SOP Pemeriksaan bahan

10. Acuan Teknis untuk Bagian Pergudangan


e. Daftar Bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh
KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI
f. Tanda pada kemasan yang harus disesuaikan dengan dokumen halal
g. Prosedur penyimpanan bahan/ produk yang menjamin terhindarnya bahan/ produk
dari kontaminasi oleh barang haram dan najis.
h. SOP Penerimaan dan penyimpanan bahan.
No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

SISTEM JAMINAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 30

VII. SISTEM ADMINISTRASI


CV. Pasific Harvest memiliki suatu sistem administrasi terintergrasi yang dapat
ditelusuri dari pembelian bahan sampai dengan distribusi produk. Secara rinci administrasi
yang terkait dengan SJH dimulai dari administrasi pembelian bahan baku, penyimpanan
bahan, R&D, produksi, penyimpanan produk jadi dan distribusi (Lampiran 14)

VIII. SISTEM DOKUMENTASI


Pelaksanaan SJH di CV. Pasific Harvest didukung oleh dokumentasi yang baik dan
mudah diakses oleh pihak yang terlibat dalam proses produksi halal termasuk LP POM MUI
sebagai lembaga sertifikasi halal. Dokumen yang harus dijaga yaitu:
1. Pembelian Bahan
2. Penerimaan Bahan
3. Penyimpanan Bahan
4. R&D
5. Produksi (Sanitasi Ruang Produksi)
6. Penyimpanan Produk
7. Distribusi Produk
8. Evaluasi dan Monitoring (Laporan berkala)
9. Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi
10. Tindakan Perbaikan atas Ketidaksesuaian
11. Manajemen Review
No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

SISTEM JAMINAN HALAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 31

IX. SOSIALISASI
Sosialisasi SJH secara rutin dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan
yang ada di CV. Pasific Harvest. Tujuannya adalah agar seluruh pemangku kepentingan
memiliki kepedulian terhadap kebijakan halal sehingga timbul kesadaran menerapkannya
ditingkat operasional. Metode yang dilakukan adalah ceramah umum yang dirangkai dengan
Kegiatan Pelatihan SJH.

X. PELATIHAN
Pelatihan SJH diberikan kepada seluruh pemangku kepentingan di CV. Paific
Harvest. Pelatihan ini dilakukan dengan melibatkan seluruh personel yang pekerjaannya
mungkin mempengaruhi status kehalalan produk. Jadwal Pelatihan dapat di lihat di
Lampiran 3.

XI. KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL


CV. Pasific Harvest dalam melaksanaan SJH juga melakukan komunikasi dengan berbagai
pihak yang terkait baik secara internal maupun eksternal. Untuk itu CV. Pasific Harvest
mengadakan komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi organisasi melaui forum review
SJH. Selain itu perusahaan juga menerima, mendokumentasi, dan menanggapi komunikasi
dari pihak luar termasuk LP POM MUI.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

XII. AUDIT INTERNAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 32

1. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan Audit Halal Internal adalah :
1. Menentukan kesesuaian Sistem Jaminan Halal perusahaan dengan standar yang
telah ditetapkan oleh LP POM MUI.
2. Menentukan kesesuaian pelaksanaan Sistem Jaminan Halal perusahaan dengan
perencanaanya.
3. Mendeteksi penyimpangan yang terjadi serta menentukan tindakan perbaikan dan
pencegahan.
4. Memastikan bahwa permasalahan yang ditemukan pada audit sebelumnya telah
diperbaiki sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan.
5. Menyediakan informasi tentang pelaksanaan Sistem Jaminan Halal kepada
manajemen dan LP POM MUI.

2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup audit internal ini mencakup 2 hal yaitu :
1. Dokumen Sistem Jaminan Halal
Pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokemen-dokumen pendukung kehalalan
produk yang menyangkut bahan, proses maupun produk di setiap bagian yang
terkait, seperti: daftar bahan, spesifikasi, sertifikat halal, formula, dokumen pembelian
bahan, dokumen penggudangan, dan sebagainya.
2. Pelaksanaan Sistem Jaminan Halal
Pelaksanaan system jaminan halal dilakukan pada setiap bagian yang terkait mulai
dari system pembelian bahan, penerimaan bahan, penyimpanan bahan,
pengembangan produk baru, perubahan bahan, perubahan supplier, komunikasi
internal dan eksternal, perencanaan produksi, proses produksi, penyimpanan produk
jadi dan transportasi.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

XII. AUDIT INTERNAL Tanggal 10/09/2013


Halaman 33

3. PELAKSANAAN
3.1 Waktu Pelaksanaan
Audit Halal Internal dilaksanakan setiap 6 bulan sekali atau pada saat terjadi
perubahan-perubahan yang mungkin mempengaruhi status kehalalan produk seperti
: perubahan manajemen, kebijakan, formulasi, bahan, proses, maupun keluhan dari
konsumen.

3.2. Metode Pelaksanaan


Audit dilakukan dengan metode :
• Wawancara
• Pengujian dokumen
• Observasi lapangan dan fisik

3.3. Pelaksana ( Auditor )


Audit Halal Internal dilakukan oleh Tim Auditor Halal Internal. Pelaksana audit
internal dilakukan oleh AHI dari departemen yang berbeda ( cross audit ).

3.4. Pihak yang di audit ( Auditee )


Pihak auditee adalah seluruh bagian yang terkait dalam proses produksi halal,
seperti :
• Bagian pembelian ( Purchasing / PPIC )
• Bagian pengawas mutu ( QC )
• Bagian produksi
• Bagian riset dan pengembangan ( QA / R&D )
• Bagian gudang
• Bagian transportasi
No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01
SISTEM JAMINAN HALAL Tanggal 10/09/2013
Halaman 34

XII. TINDAKAN PERBAIKAN


Tindakan perbaikan atas pelaksanaan SJH dilakukan jika pada saat dilakukan
audit halal internal ditemukan ketidaksesuaian pelaksanaannya. Tindakan perbaikan harus
dilakukan dengan segera jika temuan yang didapatkan berdampak langsung terhadap status
kehalalan produk. Semua bentuk tindakan perbaikan dilakukan oleh perusahaan dengan
dibuatkan berita acara serta laporannya, dan terdokumentasi dengan baik. Format Laporan
ketidak sesuaian dapat dilihat di Lampiran 9.

XIII. KAJI ULANG MANAJEMEN


Kaji ulang manajemen dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang terkait
dengan SJH termasuk manajemen puncak. Kaji ulang manajemen atas SJH secara
menyeluruh dilakukan setahun sekali. Kaji ulang dilakukan bila:
1. Perubahan sistem manajemen perusahaan yang menpengaruhi peran SJH secara
sebagian atau menyeluruh, misalnya perubahan peranan auditor halal internal.
2. Ketidaksesuaian yang sering ditemukan dalam pelaksanaan SJH.
Hasil pertemuan kaji ulang dicatat dan dilaporkan.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS NABATI Tanggal 10/09/2013


Halaman 35

Bahan Nabati

Pengolahan?

Tidak Ya

Non TK Kulvitasi Mikrobial


?

Ya Tidak

Fermantasi Khomr + Bahan Tambahan?

Tidak Ya Tidak Ya

TK Haram Non TK TK
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS HEWANI Tanggal 10/09/2013


Halaman 36

Catatan:
• TK : Titik Kritis
• Non TK : Bukan Titik Kritis
• TK untuk Bahan Dikaji Lebih lanjut pada Prosedur Penetapan Status Bahan
• Bahan Hewani yang diperiksa dalam penetapan titik kritis ini adalah bahan nabati yang
status awalnya halal, bukan yang sudah mendapat status haram terlebih dahulu.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS BAHAN Tanggal 10/09/2013


LAIN Halaman 37

Bahan Lain-lain

Bahan Tambang Sintetik Campuran

TK

Non TK Organik Nonorganik

TK Apakah Mengandung Bahan Penolong?

Tidak Ya

Non TK TK
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS Tanggal 10/09/2013


PENYIMPANAN DAN LINI Halaman 38
PRODUKSI

Apakah Semua Produk Bersertifikasi Halal?

Ya Tidak

Apakah ada peluang terkontaminasi Apakah produk sejenis nonsertifikasi


Bahan-bahan haram/ najis? menggunakan merk yang sama?

Ya Tidak Ya Tidak

TK 1 Non TK Tidak dapat Apakah bahan untuk produk non


disertifikasi sertifikasi mengandung babi atau
hasil sampingnya?

Tidak Ya

Apakah lini produksi, penyimpanan bahan dan Tidak dapat disertifikasi


produk untuk produk disertifikasi dengan non
sertifikasi terpisah?

Ya Tidak

Non TK Apakah Prosedur sanitasi yang dilakukan dapat


menghilangkan lemak, bau, warna dan rasa?

Tidak Ya

Tidak Dapat Apakah ada peluang


terkontaminasi bahan-bahan
Ya haram/najis Tidak

TK 2 Non TK
Catatan:
TK 1 adalah kontaminasi silang dari lingkungan dan karyawan.
TK 2 adalah kontaminasi silang dari bahan-nahan yang tidak disertifikasi (bahan haram atau
najis selain babi)
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS Tanggal 10/09/2013


DISTRIBUSI Halaman 39

Tidak Ya

Apakah alat distribusi berbeda Non TK

Ya Tidak

Non TK Apakah produk non sertifikasi halal mengandung babi dan hasil
sampingnya?

Ya Tidak

Tidak disertifikasi Ada Kemasan?

Ya Tidak

Apakah kemasan dapat mencegah TK 1


kontaminasi silang?

Ya Tidak

Non TK TK 2

Catatan:
1. TK 1 adalah dimana kondisi produk dalam kondisi curah, sehingga harus
menggunakan wadah yang dapat mencegah terjadinya kontaminasi silang.
2. TK 2 dapat dicegah dengan penggunaan distribusi yang dapat mencegah
kontaminasi silang.
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

PROSEDUR PENETAPAN STATUS Tanggal 10/09/2013


BAHAN Halaman 40

Apakah Bahan merupakan Produk Impor?

Ya Tidak

Apakah memiliki SH MUI atau Apakah memiliki SH MUI dan masih


Lembaga Luar Negri yang diakui MUI berlaku?
dan masih berlaku?
Tidak Ya

Tidak Ya

Apakah lini produksi, penyimpanan bahan dan


produk untuk produk disertifikasi dengan non
sertifikasi terpisah?

Tidak Ya Sertifikat Halal

Kajian LP POM
MUI Tidak Halal
Tidak
Bermasalah Bermasalah

Bahan tidak dapat Bahan dapat


digunakan digunakan

Catatan:
• Prosedur ini berlaku untuk semua produsen dan pemasok
• Keluaran dari prosedur penetapan status bahan adalah daftar bahan yang dapat dipakai
sebagai acuan untuk auditor halal internal
• Bahan dalam kategori daftar bahan yang dapat digunakan, sebelum diimplementasikan
harus disahkan terlebih dahulu oleh LP POM MUI.
• Bahan dalam kategori daftar bahan yang tidak dapat digunakan tidak boleh ada di areal
pabrik
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

PROSEDUR PENETAPAN STATUS Tanggal 10/09/2013


BAHAN Halaman 41

• Bahan yang dapat digunakan harus dilengkapi dokumen pendukung berupa spesifikasi
bahan, surat rekomendasi atau sertifikasi halal dari LP POM MUI atau Lembaga
Sertifikasi Halal Luar Negri yang direkomendasi LP POM MUI.
• Bahan yang melalui proses kajian LP POM MUI dilengkapi dengan rekomendasi LP
POM MUI, sedangkan bahan yang melalui sertifikasi halal dilengkapi dengan sertifikasi
halal MUI.
No. Dokumen : PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi : 01
Halaman : 42
Tanggal : 10/09/2013
IDENTIFIKASI TITIK KRITIS DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

4. PENENTUAN TITIK KRITIS KEHARAMAN PRODUK

4.1. Identifikasi Titik Kritis Bahan dan Tindakan Pencegahan

No Nama Bahan Titik Kritis Informasi Kunci Tindakan Pencegahan/Koreksi Verifikasi Dokumentasi

1 Ikan Lemuru –Merupakan hewan halal Surat pernyataan dari suppplier Ditolak bila tidak ada surat Memberi peringatan dan –Form Laporan Penerimaan
–Penggunaan alat transportasi mengenai penggunaan alat pernyataan dari supplier penjelasan kepada supplier Mutu Bahan Baku
transportasi hanya untuk –Verifikasi
barang halal
2 Pasta Tomat Penggunaan Bahan Tambahan/ –Sertifikat Halal Ditolak bila tidak ada sertifikat Memberi peringatan dan –Form Laporan Evaluasi
Bahan Penolong –Spesifikasi Produk produk penjelasan kepada supplier Penerimaan Bahan Pembantu
–Verifikasi

3 Tepung Penggunaan Bahan Tambahan/ –Sertifikat Halal Ditolak bila tidak ada sertifikat Memberi peringatan dan –Form Laporan Evaluasi
Pengental Bahan Penolong –Spesifikasi Produk halal dan spesifikasi produk penjelasan kepada supplier Penerimaan Bahan Pembantu
–Verifikasi

4 Gula Pasir Penggunaan Bahan Tambahan/ –Sertifikat Halal Ditolak bila tidak ada sertifikat Memberi peringatan dan –Form Laporan Evaluasi
Bahan Penolong –Spesifikasi Produk halal dan spesifikasi produk penjelasan kepada supplier Penerimaan Bahan Pembantu
–Verifikasi

I
l
:
No. Dokumen : PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi : 01
Halaman :43
Tanggal : 10/09/2010
IDENTIFIKASI TITIK KRITIS DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

No Nama Bahan Titik Kritis Informasi Kunci Tindakan Pencegahan/Koreksi Verifikasi Dokumentasi

5 Garam Halus Penggunaan Bahan Tambahan/ –Sertifikat Halal Ditolak bila tidak ada sertifikat Memberi peringatan dan –Form Laporan Evaluasi
Bahan Penolong –Spesifikasi Produk halal dan spesifikasi produk penjelasan kepada supplier Penerimaan Bahan Pembantu
–Verifikasi

6 Vitsin Penggunaan Bahan Tambahan/ –Sertifikat Halal Ditolak bila tidak ada sertifikat Memberi peringatan dan –Form Laporan Evaluasi
Bahan Penolong –Spesifikasi Produk halal dan spesifikasi produk penjelasan kepada supplier Penerimaan Bahan Pembantu
–Verifikasi

7 Cabe Besar/ Merah – – – – –

8 Cabe Kecil – – – – –

I
l
:
No. Dokumen : PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi : 01
Halaman :44
Tanggal : 10/09/2013
IDENTIFIKASI TITIK KRITIS DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

4.2. Identifikasi Titik Kritis dalam Tahap Produksi ( Proses Pemakaian Alat Produksi )

No Tahap Proses Apakah alat hanya digunakan Apakah produksi non halal mengandung Apakah proses sanitasi yang digunakan CP Bukan
untuk produksi saja? babi atau turunannya? dapat menghilangkan lemak, CP
bau dan rasa?
1 Receiving
Box ikan, keranjang, timbangan Ya – – – ?

2 Trimming
Meja, gunting, keranjang ikan Ya – – – ?

3 Filling
Meja, kaleng, talam Ya – – – ?

4 Exhausting / Precooking
Exhaust box, konveyor Ya – – – ?

5 Media Filling
Pipa filler, cookpan Ya – – – ?

6 Seaming
Seamer Ya – – – ?

:
No. Dokumen : PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi : 01
Halaman :45
Tanggal : 10/09/2013
IDENTIFIKASI TITIK KRITIS DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

No Tahap Proses Apakah alat hanya digunakan Apakah produksi non halal Apakah proses sanitasi yang digunakan CP Bukan
untuk produksi saja? mengandung babi atau turunannya? dapat menghilangkan lemak, bau dan CP
rasa?
7 Retorting
Retort, basket retort Ya – – – ?

8 Warehausing
Gudang, palet Ya – – – ?

9 Transporting
Kendaraan Ya – – – ?

l
:
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

KODE PRODUK
NO BAHAN BAKU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. SAUS
1 Cabe Merah Segar √ - √ - - √ √ √ √ √ √ - - -
2 Cabe Rawit Merah Segar - - √ - - √ - - - - - - - -
3 Pasta Tomat * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Gula Pasir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Garam * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified * * * * * * * * * * * * * *
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 MSG √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Minyak Goreng - - - - - - - - - - - - - -
9 Air √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
1. Asahi Sarden Saus Tomat & Cabe 6. Palasari Sarden Saus Tomat & Cabe 11. Saporo Sarden Saus Tomat & Cabe
2. Asahi Sarden Saus Tomat 7. Rahayu Sarden Saus Tomat & Cabe 12.Ko - Be Sarden Saus Tomat
3. Inga Sarden Sause Tomat dan Cabe 8. Emir Sarden Saus Tomat & Cabe 13. JUMBO Sarden Saus Tomat
4. Laku Sarden Saus Tomat 9. Angga Sarden Saus Tomat & Cabe 14. M FOOD Sarden Saus Tomat
5. Ocean Sarden Saus Tomat 10. Sinar Laut Sarden Saus Tomat &Cabe
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

KODE PRODUK
NO BAHAN BAKU
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
A. SAUS
1 Cabe Merah Segar - - - - - - - - - - - √ - √
2 Cabe Rawit Merah Segar - - - - - - - - - - - - - -
3 Pasta Tomat * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Gula Pasir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Garam * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified * * * * * * * * * * * * * *
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 MSG √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Minyak Goreng - - - - - - - - - - - - - -
9 Air √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
15. BOLTON Sarden Saus Tomat 20. ALISHAN Sarden Saus Tomat 25. Ikan Mas Sarden Saus Tomat
16. SAGA Sarden Saus Tomat 21.CLS BRAND Sarden Saus Tomat 26. Ikan Mas Sarden Saus Tomat & Cabe
17. AAA Sarden Saus Tomat 22. BEE BRAND Sarden Saus Tomat 27. SASSEKA Sarden Saus Tomat
18. M1 Sarden Saus Tomat 23. SADJI Sarden Saus Tomat 28. PRINCESS Sarden Saus Tomat &Cabe
19. HOMAX Sarden Saus Tomat 24. TINAS Sarden Saus Tomat
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

KODE PRODUK
NO BAHAN BAKU
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
A. SAUS
1 Cabe Merah Segar - - - √ - √ √ - - - √ - √ √
2 Cabe Rawit Merah Segar - - - - - - - - - - √ - √ √
3 Pasta Tomat * - * * * * * * * * * * * *
√ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Gula Pasir √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Garam * - * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified * - * * * * * * * * * * * *
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) * - * * * * * * * * * * * *
√ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 MSG √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Minyak Goreng - - - - - - - - - - - - - -
9 Air √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
29. PACIFIC CHIEF Sarden Saus Tomat 34. GOOD FISH Sarden Saus Tomat & Cabe 39. LINKZ Sarden Sause Tomat dan Cabe
30. PACIFIC CHIEF Sarden Natural Oil 35. TENTACION Sarden Saus Tomat & Cabe 40. Lucky Star Sarden Saus Tomat
31. GRAN PACIFICO Sarden Saus Tomat 36. A1 Sarden Saus Tomat 41. Lucky Star Sarden Saus Tomat&Cabe
32. GRAN PACIFICO Sarden Saus Tomat & Cabe 37. Kapal Mas Sarden Saus Tomat 42. Kare Gourmet
33. GOOD FISH Sarden Saus Tomat 38. LINKZ Sarden Saus Tomat
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

NO BAHAN BAKU KODE PRODUK


43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A. SAUS
1 Cabe Merah Segar - - √ - - √ - - - - - - - -
2 Cabe Rawit Merah Segar - - √ - - √ √ - - - - - - -
3 Pasta Tomat * * * * - * - - * - * * * *
√ √ √ √ - √ - - √ - √ √ √ √
√ √ √ √ - √ - - √ - √ √ √ √
4 Gula Pasir √ √ √ √ - √ - - √ - √ √ √ √
5 Garam * * * * * * * - * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified * * * * - * - - * - * * * *
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) * * * * - * - - * - * * * *
√ √ √ √ - √ - - √ - √ √ √ √
7 MSG √ √ √ √ - √ - - √ - √ √ √ √
8 Minyak Goreng - - - - √ - √ √ - √ - - - -
9 Lobster Sauce - - - - - - - √ - - - - - -
10 Air √ √ √ √ - √ √ - √ - √ √ √ √
B. ISI
11 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
43. Sri Melati Saus Tomat 48. Bali Fisherman Sarden Saus Tomat 53. GRN Sarden Sause Tomat
44. Ango Star Sarden Saus Tomat 49. Bali Fisherman Sarden Oil &Cabe 54. DEEP CATCH Sarden Saus Tomat
45. Ango Star Sarden Saus Tomat & Cabe 50. Bali Fisherman in Lobster Saus 55. TLC Sarden Saus Tomat
46. Siri Jawi Sarden Saus Tomat 51. Pacific King Sarden Saus Tomat 56. POLO Star Sarden Saus Tomat
47. Bella Vegetable Oil 52. Apollo in Oil
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

KODE PRODUK
NO BAHAN BAKU
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
A. SAUS

1 Cabe Merah Segar √ - - √ - - - - - - - - - -


2 Cabe Rawit Merah Segar √ - - √ - - - - - - - - - -
3 Pasta Tomat * * * * * - - - - - - - - -
√ √ √ √ √ - - - - - - - - -
√ √ √ √ √ - - - - - - - - -
4 Gula Pasir √ √ √ √ √ - - - - - - - - -
5 Garam * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified * * * * * - - - - - - - - -
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) * * * * * - - - - - - - - -
√ √ √ √ √ - - - - - - - - -
7 MSG √ √ √ √ √ - - - - - - - - -
8 Minyak Goreng - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √
- - - -
9 Air √ √ √ √ √ - - - - - - - - -
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
57. POLO Star Sarden Saus Tomat & Chili 62. OLIVIA Sarden In Vegetable Oil 67. VEGA Sarden In Vegetable Oil
58. FIA Sarden Saus Tomat 63. BONITA Sarden In Vegetable Oil 68. NICOLA Sarden In Vegetable Oil
59. PASIFIC Sarden Saus Tomat 64. DENISE Sarden In Vegetable Oil 69. AL SAYAD Sarden In Vegetable Oil
60. PASIFIC Sarden Saus Tomat & Cabe 65. TIGRE Sarden In Vegetable Oil 70. MELO Sarden In Vegetable Oil
61. INDOMILI Sarden Saus Tomat 66. MAVIE Sarden In Vegetable Oil
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

KODE PRODUK
NO BAHAN BAKU
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
A. SAUS

1 Cabe Merah Segar - - √ - - - - - - - - - - -


2 Cabe Rawit Merah Segar - - √ - - - - - - - - - - -
3 Pasta Tomat - * * - - - * - - - - - - -
- √ √ - - - √ - - - - - - -
- √ √ - - - √ - - - - - - -
4 Gula Pasir - √ √ - - - √ - - - - - - -
5 Garam * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified - * * - - - * - - - - - - -
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) - * * - - - * - - - - - - -
- √ √ - - - √ - - - - - - -
7 MSG - √ √ - - - √ - - - - - - -
8 Minyak Goreng √ - - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √

9 Air - √ √ - - - √ - - - - - - -
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
71. AVENA Sarden In Vegetable Oil 76. LE PECHEUR Sarden In Vegetable Oil 81. FOOD LOVE Sarden In Vegetable Oil
72. AVENA Sarden Saus Tomat 77. LE PECHEUR Sarden Saus Tomat 82. KINGBO Sarden In Vegetable Oil
73. AVENA Sarden Saus Tomat & Cabe 78. SONIA Sarden In Vegetable Oil 83. FLORIDA Sarden In Vegetable Oil
74. RIO GARDENS Sarden In Vegetable Oil 79. NOBLE Sarden In Vegetable Oil 84. CROWN PRINCE Sarden In Vegetable Oil
75. NAASEO Sarden In Vegetable Oil 80. LIDER Sarden In Vegetable Oil
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

KODE PRODUK
NO BAHAN BAKU
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
A. SAUS
1 Cabe Merah Segar - - √ - - - - - - - - - - -
2 Cabe Rawit Merah Segar - - √ - - - - - - - - - - -
3 Pasta Tomat - - * * - - - - - - - - - -
- - √ √ - - - - - - - - - -
- - √ √ - - - - - - - - - -
4 Gula Pasir - - √ √ - - - - - - - - - -
5 Garam * * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified - - * * - - - - - - - - - -
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) - - * * - - - - - - - - - -
- - √ √ - - - - - - - - - -
7 MSG - - √ √ - - - - - - - - - -
8 Minyak Goreng √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 Air - - √ √ - - - - - - - - - -
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif
85. YESHAN Sarden In Vegetable Oil 90. HARVEST Sarden In Vegetable Oil 95. TASTY Sarden In Vegetable Oil
86. MILANO Sarden In Vegetable Oil 91. ROYALS Sarden In Vegetable Oil 96. BONJOUR Sarden In Vegetable Oil
87. MADINA Sarden Saus Tomat & Cabe 92. DIANE Sarden In Vegetable Oil 97. LALLA Sarden In Vegetable Oil

88. MADINA Sarden Saus Tomat 93. BELFORT Sarden In Vegetable Oil 98. BON 1 Sarden In Vegetable Oil

89. EXQUISE Sarden In Vegetable Oil 94. ADRIATICA Sarden In Vegetable Oil
MATRIK PRODUK VS BAHAN BAKU

NO BAHAN BAKU KODE PRODUK


99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111
A. SAUS
1 Cabe Merah Segar - √ - - - - - - - - - √ √
2 Cabe Rawit Merah Segar - - - - - - - - - - √ - √
3 Pasta Tomat * * - - - - - - - - - - -
√ √ - - - - - - - - - - -
√ √ - - - - - - - - - - -
4 Gula Pasir √ √ - - - - - - - - - √ √
5 Garam * * * * * * * * * * * * *
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pati / Food Starch Modified * * - - - - - - - - - * *
(Thickflo/MAPS 281/ NSI/MR 3000) √ √ - - - - - - - - - √ √
√ √ - - - - - - - - - √ √
7 MSG √ √ - - - - - - - - - - √
8 Minyak Goreng - - * * * * * * * * * - -
- - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
9 Air √ √ - - - - - - - - - √ √
10 Bawang Putih - - - - - - - - - - - √ √
11 Bawang Merah - - - - - - - - - - - - √
12 Jahe - - - - - - - - - - - √ -
13 Kacang Tanah - - - - - - - - - - - - √
14 Kecap Manis - - - - - - - - - - - - √
15 Kecap Asin - - - - - - - - - - - √ -
16 Saos Teriyaki - - - - - - - - - - - √ -
B. ISI
10 Ikan Segar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
90. HARVEST Sarden In Vegetable Oil
91. ROYALS Sarden In Vegetable Oil
92. DIANE Sarden In Vegetable Oil
93. BELFORT Sarden In Vegetable Oil
94. ADRIATICA Sarden In Vegetable Oil

Keterangan :
Tanda * adalah Supplier alternatif 103. SNIPER Sarden In Vegetable Oil 108. SAFARI Sarden In Vegetable Oil

99. AFRIKA QUEEN Sarden In Tomato Sauce 104. LINGOT Sarden In Vegetable Oil 109. ASAHI Sarden In Vegetable Oil With Chili

100. SASSEKA VITORIA Sarden In Tomato Sauce 105. LA PERLA Sarden In Vegetable Oil 110. ASAHI Sarden dalam Saos Teriyaki

101. FINA Sarden In Vegetable Oil 106. AGADEER Sarden In Vegetable Oil 111. ASAHI Sarden dalam Saos Sate Pedas

102. GIANA Sarden In Vegetable Oil 107. VITAE D' ORO Sarden In Vegetable Oil
SISTEM JAMINAN HALAL
DAFTAR KEBIJAKAN LEMBAGA SERTIFIKASI HALAL DAN
PROSEDUR HALAL DI BEBERAPA NEGARA

NAMA LEMBAGA SERTIFIKASI


No. NEGARA LOGO KETERANGAN SERTIFIKASI
HALAL
Lembaga ini mengeluarkan sertifikasi untuk rumah potong dan
1 Australian Halal Food Services Australia 1
pengolahan hasil hewani serta pendistribusiannya
2 Proses sertifikasinya mensyaratakan :
a Sampel dari material untuk setiap kali produksi harus
teridentifikasi
b Harus tersedia record tertulis untuk semua bahan yang
digunakan dan bisa ditraceback
c
Produk harus dilengkapi dengan informasi untuk shelf lifenya.
d Harus ada analisa lanjutan terhadap komplain untuk
menetapkan tindakan perbaikan yang harus dilakukan
e Review terhadap produk bioteknologi penting dilakukan untuk
menjamin bahan-bahan pengotor yang tidak diinginkan dapat
dikontrol atau dihilangkan
f Perusahaan harus menerapkan GMP
g Sesuai dengan aturan sertifikasi halal, material secara acak
harus diujikan ke laboratorium terakreditasi
h
Inspeksi terhadap rumah potong dan pabrik pengolahan
dilakukan oleh orang yang kompeten dan mengerti tentang
sanitasi dan hukum Islam. Produk yang lolos inspeksi dan
pengujian berhak akan diberikan hak untuk mencantumkan
label Halal pada produknya.

2 Halal Certification Authority Australia Australia Masa berlaku sertifikat halal sesuai yang tertera pada sertifikat Halal

3 Islamic Food Council of Europe Belgium Masa berlaku sertifikat halal sesuai yang tertera pada sertifikat Halal

Halal Committee Jamiat Ulama-E-


4 India Tahapan pelaksanaan audit adalah :
Maharashtra
1 Pre-audit Requirement :
a Perusahaan memberikan detail informasi tentang produk dan
seluruh bahan yang digunakan dalam produk tersebut baik
bahan major, minor, katalis atau bahan apapun lainnya.
b Flow chart proses produksi untuk setiap produk yang
didaftarkan dan sudah disahkan oleh perusahaan
2 Plant Audit / Inspection :
a Proses inspeksi akan dilakukan oleh dua orang auditor yang
akan memeriksa pelaksanaan proses produksi dari sisi sanitasi
dan higienis untuk kegiatan proses dan penyimpanan serta
personal hygiene
b Pada saat audit, auditee harus mempersiapkan batas toleransi
penggunaan material, CoA dan serifikat halal dari material yang
digunakan. Untuk material yang diimport, sertifikat halal harus
dikeluarkan oleh negara produsen
c Auditor akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
material yang digunakan dan proses produksi yang dijalankan
d Berdasarkan hasil audit dan jika semua hal memenuhi syariat
Islam, maka sertifikat Halal dapat diberikan
3 Masa berlaku sertifikat halal adalah satu tahun
5 Islamic Services of America USA Applikasi sertifikasi Halal harus melalui tahapan :
A Pendaftaran. Yang harus dilengkapi pada tahap ini adalah :
Company profile untuk mengetahui visi, misi dan objective
a
perusahaan dan contact person yang dapat dihubungi
b Plant profile bertujuan untuk :
Mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan produksi dan pemesanan bahan serta
pengemasan produk.
Jika produk yang akan disertifikasi dibuat di lebih dari satu
lokasi, maka pemeriksaan akan dilakukan pada setiap lokasi
dan masing-masing lokasi harus dilengkapi dengan company
profile
c Daftar Bahan yang Digunakan :
Semua bahan yang digunakan harus Halal dengan sertifikat
dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
Untuk bahan yang disupply dari broker, maka sertificate halal
nya harus berasal dari perusahaan pembuat.
B Inspeksi di Lokasi
Jika semua persyaratan administrasi sudah terpenuhi, maka
perwakilan ISA akan melakukan audit lapangan terhadap
fasilitas yang produknya akan di sertifikasi.
C Approval
Hasil audit akan dipertimbangkan untuk menentukan apakah
produk dapat diberikan sertifikat halal
D Re-inspection dan Certification
Re-inspection dilakukan secara periodik yaitu tahunan untuk
pembaharuan sertifikat Halal yang sudah diberikan

6 JAKIM Malaysia 1 Prosedur sertifikasi halal adalah sebagai berikut :


a Pemeriksaan dapat dilakukan setelah semua persyaratan
dilengkapi
b Audit lapangan dilakukan setidaknya oleh dua orang dengan
keahlian dalam pemrosesan makan ( satu orang ) dan ahli
dalam syariah ( satu orang )
c Cakupan pemeriksaan adalah :
- Dokumentasi
- Pemrosesan, pengendalian dan distribusi
- Peralatan dan fasilitas produksi
- Penyimpanan, display dan penyajian produk
- Kebersihan, sanitasi dan food safety
- Kemasan dan pelabelan
- Produk dan proses secara keseluruhan
2 Masa berlakunya sertifikat Halal adalah 3 tahun dan pengajuan
pembaharuan harus dilakukan 6 bulan sebelum masa berlaku
sertifikat berakhir

7 Taichung Mosque, Taiwan Taiwan 1 Prosedur sertifikasi Halal meliputi :


A Pemeriksaan Awal, meliputi
- Data perusahaan dan contact person
- Detail produk yang akan disertifikasi dan bahan yang
digunakan
- Penerapan GMP, HACCP, ISO dan system mutu lainnya
B Pemeriksaan proses, meliputi ;
- Flow process
- Peralatan yang digunakan
- Pemeriksaan terhadap bahan baku dan ingredient
- Tempat penyimpanan
2 Sertifikat Halal dapat diberikan jika lulus dalam pemeriksaan dan
memenuhi persyaratan

3 Sertifikat halal berlaku selama tiga tahun dan dapat dilakukan


SIDAK sebagai surveillance auditnya. Adanya Non Conformance
akan berakibat pencabutan sertifikat atau sangsi lainnya
8 Halal Standard Institute of Thailand Thailand Prosedur Sertifikasi Halal meliputi :
1 Central Islamic Committee of Thailand menerima dan
menyeleksi pengajuan sertifikasi halal
2 Perusahaan yang belum pernah disertifikai Halal, hares terlebih
dahulu mendapatkan training Halal dari Halal Standard Institute
of Thailand
3 Jika secara administrasi memenuhi persyaratan, maka Central
Islamic Committee Office of Thailand akan membentuk tim audit
yang terdiri dari Islamic academic, ahli pangan, ahli industri
pengolahan dan ahli dari departemen peternakan jika yang akan
diaudit adalah rumah potong hewan.
4 Audit dilakukan menyeluruh meliputi proses produksi,
penggudangan dan inventory
5 Jika ada potensi Non-conformance, maka tim auditor akan
mengambil sampel untuk dilakukan uji lab di Halal Science
Center di Chucalongkorn University.Hasilnya dikirimkan ke Halal
Affairs Committee untuk persetujuan
6 Persetujuan dari Halal Affairs Committee dilaporkan pada
Central Islamic Committee of Thailand
7 Jika ada keraguan akan status Halal, maka permasalahannya
diserahkan pada Council of Halal Scholar ( Ulama ) untuk
keputusan final
8 Halal Certificate ditandatangani oleh Sheikhul Islam sebagai
President of the Central Islamic Committee of Thailand, atau
dapat diwakilkan pada orang yang berkompeten jika President
berhalangan
9 Central Islamic Committee of Thailand selanjutnya melakukan
surveillance yang akan dilakukan oleh Halal Surveillance Officer
untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan

9 Islamic Center in Brazil Brazil Masa berlaku sertifikat halal adalah satu tahun seperti tercantum pada
sertifikat Halal
10 Majelis Ugama Singapura Singapura Masa berlaku sertifikat halal sesuai yang tercantum di dalam sertifikat

The Islamic Food and Nutrition Masa berlaku sertifikat halal sesuai yang tercantum di dalam sertifikat
11 USA
Council of America Halal

Logo Crescent M (di samping) harus tercetak di kemasan, tidak boleh di


sticker atau label terpisah

Institute Musulman de la Mosquee de Masa berlaku sertifikat halal adalah satu tahun atau sesuai dengan yang
12 Perancis
Paris tercantum di dalam sertifikat Halal

i
No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 1
Tanggal 10/09/2013
FORM AUDIT HALAL INTERNAL
Halaman
58

MANAJEMEN PRODUSEN

Kebijakan Pembelian YA TIDAK Keterangan


1 Apakah halal menjadi pertimbangan tambahan dalam
pembelan bahan baku, bahan tambahan dan bahan
penolong?

2 Apakah kebijakan tersebut dituangkan dalam manual


tertulis?

Kebijakan Produksi
1 Apakah produsen hanya memproduksi barang-barang
yang halal saja?

2 Apakah ada konsistensi penggunaan bahan baku,


bahan tanbahan atau bahan penolong?

3 Apakah konsistensi tersebut mencakup jenis produk,


nama produk dan pemasoknya?

4 Apakah konsistensi tersebut dituangkan dalam bentuk


tertulis?

5 Apakah setiap perubahan bahan baku harus diketahui


oleh internal halal auditor ( penanggungjawab halal )

Kebijakan Administrasi
1 Apakah penyelenggaraan proses produksi didukung
oleh sistem administrasi yang baik?

2 Apakah setiap pemasukan atau pembelian bahan


selalu dilampiri dengan spesifikasi teknis yang menye
butkan asal-usul bahan dan informasi tentang
pemasoknya?

3 Apakah setiap perubahan bahan baku selalu tercatat?


No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 1
Tanggal 10/09/2013
FORM AUDIT HALAL INTERNAL
Halaman
59

OBSERVASI LAPANGAN

Fasilitas Fisik
1 Apkah bangunan terletak di tempat yang bebas dari
kotoran dan najis?

2 Apakah bangunan terletak di tempat bangunan yang


cukup jauh dari kemungkinan terkontamisi oleh bahan-
bahan haram misalnya peternakan babi, rumah potong
babi dan lain-lain?

3 Apakah bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga


memudahkan untuk dibersihkan dari kotoran dan najis
seperti darah atau kotoran hewan lainny?

4 Apakah tata ruang disusun sedemikian rupa sehingga


dapat menjegah pencemaran produk dari kotoran dan
najis?

5 Apakah bangunan dilengkapi dengan fasilitas sanitasi


dan fasilitas penyediaan air bersih dan cuci yang
cukup, termasuk fasilitas pembuangan dan toilet?

Fasilitas Peralatan Produksi


1 Apakah peralatan produksi termasuk peralatan untuk
menyimpan, pengolahan hanya digunakan untuk
bahan-bahan yang halal?

2 Apakah peralatan produksi mudah dibersihkan dari


kotoran dan najis sesuai dengan persyaratan higiene?

Penggunaan Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan


Penolong ( termasuk bahan kemasan )
1 Apakah semua bahan baku, bahan tambahan dan
bahan penolong yang digunakan dilengkapi dengan
spesifikasi teknis yang menunjukkan asal-usul bahan?

2 Apakah alkohol digunakan sebagai bahan baku atau


bahan tambahan atau bahan penolong dalam produk
ini?

3 Apakah semua bahan yang digunakan berasal dari


bahan yang tidak diragukan kehalalannya?

Bahan-bahan yang bersangkutan memerlukan dokumen halal yang disertai dengan spec bahan

No Nama Bahan Spec Sertifikat Halal


No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 1
Tanggal 10/09/2013
FORM AUDIT HALAL INTERNAL Halaman
60

Cara Pengolahan
1 Apakah produsen mempunyai prosedur Pelaksanaan
Baku ( SOP = Standard Oparating Procedure )
tentang proses?

2 Apakah pada setiap SOP tersebut ditunjukkan titik-


titik kritis kemungkinan terkontaminasinya produk
oleh bahan-bahan haram serta dijelaskan pula bagai
mana menghindarinya?

Cara Penyimpanan / Gudang


1 Apakah di gudang memiliki daftar semua bahan yang
disimpan di gudang ( kartu stock )?

2 Apakah ada pemisahan antara bahan yang digunakan


untuk produksi dengan bahan-bahan non produksi?

3 Apakah setiap penggunaan bahan untuk produksi


diketahui oleh penanggungjawab halal?

4 Apakah setiap penggunaan bahan dari gudang dan


keperluan produksi tercatat jenis dan jumlahnya?
No. DokumenPH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 01
Tanggal 17/01/2013
FORM AUDIT HALAL INTERNAL
Halaman 62

Cara Pengolahan
1 Apakah produsen mempunyai prosedur Pelaksanaan
Baku ( SOP = Standard Oparating Procedure )
tentang proses?

2 Apakah pada setiap SOP tersebut ditunjukkan titik-


titik kritis kemungkinan terkontaminasinya produk
oleh bahan-bahan haram serta dijelaskan pula bagai
mana menghindarinya?

Cara Penyimpanan / Gudang


1 Apakah di gudang memiliki daftar semua bahan yang
disimpan di gudang ( kartu stock )?

2 Apakah ada pemisahan antara bahan yang digunakan


untuk produksi dengan bahan-bahan non produksi?

3 Apakah setiap penggunaan bahan untuk produksi


diketahui oleh penanggungjawab halal?

4 Apakah setiap penggunaan bahan dari gudang dan


keperluan produksi tercatat jenis dan jumlahnya?
No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 01
Tanggal 10/09/2013
Halaman
FORM LAPORAN BERKALA 63

1 Ringkasan Hasil Audit Halal Internal :


1a. Waktu Audit Halal Internal 10-Sep-13
1b. Auditor
1c. Temuan
1d. Tindakan Koreksi
2 Ringkasan Perubahan dalam 6 Bulan Terakhir Ya Tidak
2a. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh terhadap kebijakan Halal
Penjelasan :

2b. Perubahan Komponen Manual SJH (SOP< Dokumen, Personal, dll)


Penjelasan :

2c. Perubahan Lokasi Pabrik


Penjelasan :

2d. Perubahan Bahan (Produsen/Pemasok, tipe bahan, dll)


Penjelasan :

2e. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru


Penjelasan :

3 Berita Acara Tindakan Koreksi atas Temuan dalam Audit Internal


4 Daftar Bahan terakhir dan dokumen pendukung
No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 01
Tanggal 10/09/2013
Halaman
FORM LAPORAN BERKALA 64

1 Ringkasan Hasil Audit Halal Internal :


1a. Waktu Audit Halal Internal 10-Sep-13
1b. Auditor
1c. Temuan
1d. Tindakan Koreksi
2 Ringkasan Perubahan dalam 6 Bulan Terakhir Ya Tidak
2a. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh terhadap kebijakan Halal
Penjelasan :

2b. Perubahan Komponen Manual SJH (SOP< Dokumen, Personal, dll)


Penjelasan :

2c. Perubahan Lokasi Pabrik


Penjelasan :

2d. Perubahan Bahan (Produsen/Pemasok, tipe bahan, dll)


Penjelasan :

2e. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru


Penjelasan :

3 Berita Acara Tindakan Koreksi atas Temuan dalam Audit Internal


4 Daftar Bahan terakhir dan dokumen pendukung
No. Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi 01
Tanggal 10/09/2013
Halaman
Notulen Kaji Ulang Manajemen
65

No. Tema Uraian Diskusi Kesimpulan Follow Up Dead Line Realisasi


SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

TABEL SISTEM ADMINISTRASI Tanggal 10/09/2013


Halaman 66

No. Departemen Dokumen


1 Pembelian (Purchasing) Purchase Order
Evaluasi Vendor
2 QA/QC 1. Form Penerimaan Bahan
2. QC (Halal) Pass
3 Gudang Surat jalan barang
Laporan Stok Harian Gudang
4 Produksi Laporan Hasil Produksi Harian
5 R&D Approval Form for New Material
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

SISTEM DOKUMENTASI Tanggal 10/09/2013


Halaman 67

Tabel Sistem Dokumentasi

Departemen Departemen Penanggungjawab Lokasi


QA/QC 1. SOP QA/QC QA/QC Manager Pabrik
2. Record Document QC
Pembelian 1. SOP Pembelian Manager Pembelian Kantor
(Purchasing) 2. Record Document Pusat
Pembelian
3. Surat Kesepakatan
dengan Vendor
Gudang 1.Laporan Stok Harian Kepala Gudang Pabrik
2.Laporan Pengiriman dan
Penerimaan barang
SISTEM JAMINAN HALAL No. Dokumen PH/SJH/10
Revisi 01

PERENCANAAN PELATIHAN Tanggal 10/09/2013


Halaman 68

Waktu Peserta Pelatihan Trainer Tema Pelatihan


Oktober 2012 Koordinator Audit Halal LPPOM Pelatihan SJH
Internal MUI
Oktober 2013 Tim Audit Halal Internal KAHI Training Internal Sistem
Jaminan Halal
Mei 2013 Staff dan Operator KAHI Prinsip Halal dan Halam Dalam
Produksi Islam Serta Tindakan
Pencegahannya diperbaiki
Januari 2013 Staff dan Operator KAHI Prinsip halal dan Haram dalam
Gudang islam serta tindakan
pencegahannyadi pabrik
No. Dokumen:
Dokumen PH/SJH/10
SISTEM JAMINAN HALAL Revisi : 01
Tanggal : 10/09/2013
DAFTAR APPROVED INGREDIENT & SUPPLIER Halaman : 58

Nama Bahan Produsen Supplier Alamat


Bahan Baku
1. Ikan lemuru Lokal & Non lokal

Bahan Tambahan
1. Pasta Tomat – Xin Jiang Tianye Foreign – Rich Holding International
Trade Co,Ltd. Limited
– Zhangye Laoshimiao Tomato – Rich Holding International
Product Co,Ltd. Limited

2. Tepung pengental Asia Modified Starch Co,Ltd. PT. Lautan Luas Jl. Ngemplak No. 30
Komp.Ambengan Plaza
Blok B 35-37, Surabaya
Telp. 031 5319635
Fax. 031 5319634

3. Gula pasir Toko Wolu Jaya Muncar

4. Garam halus PT. Tirta Inti Samudra PT. Tirta Inti Samudra Desa Gunung Gangsir
Beji - Bangil
Telp. 0343 658986
Fax. 031 5982663

5. Vitsin SASA Toko Wolu Jaya Muncar

8. Cabe besar/merah P. Badar Muncar

9. Cabe kecil P. Badar Muncar


DAFTAR BAHAN BAKU, TAMBAHAN, dan PENOLONG
CV PASIFIC HARVEST MUNCAR BANYUWANGI

Sertifikat Halal
No Nama Bahan Produsen Negara Pemasok Spek. Bahan
Penerbit Nomor Masa berlaku
BAHAN BAKU
1 Ikan Segar Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal

BAHAN TAMBAHAN
Inner Mongolia Fu Yuan
agriculture products limited China Universal Trading 09-153 08 Juli 2012
company
Halal Certificattin
Rich Holding International
Tianye Tomato Product Co.Ltd China Authority 27059/2/ 31 Desember 2011
Limited Intternational
1 Pasta Tomat

Huayuan Industrial Zone,Nankai Tianjin Won-Star Halal Council


China International
GSTP-CH. 07/024 21 Mei 2012
District,Tianjin China International Trade Co.Ltd

Xinjiang Huhui Agricultural


China Universal Trading 09-062 24-Sep-14
Technology Co.Ltd

2 Cabe Merah Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal


3 Cabe Rawit Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal
4 Gula Pasir Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal
Garam
5 Garam CV. TIRTA INTI SAMUDRA Indonesia Toko Wolu Jaya MUI 07060004091206 29 Juni 2013
Beryodium
6 Vitsin PT. SASA INTI Indonesia Toko Wolu Jaya Sasa MUI 00060007870398 09 Maret 2012
JAYA USAHA Indonesia Toko Kawan M-56 MUI 07060004850707 08 September 2013
Pati/ Tepung National Starch & Chemical PT. Nasional Citra
7 Thailand Nasional- SI CICOT 489/2001 22 September 2012
Pengental (Thailand) Limited Sejahtera
Asia Modified Starch Co. Ltd Thailand PT. Lautan Luas MR- 300 CICOT 195/1999 07Januari 2014
8 Minyak Goreng / PT. SMART Tbk Indonesia PT. SMART Tbk Filma -CP MUI 00080007461297 09 Mei 2014
Vegetable Oil Soon Soon Oilmills SDN
Soon Soon Oilmills SDN BHD Malaysia Soya Bean Oil JAKIM JAKIM/(S)/(22.00)/492/2/1 018-03/2004 30 November 2013
BHD
Halal Institute of
FFAIGES, S.L. Spanyol Universal Trading Olive Oil theIslam ic Council 181/1.6.9/CR/6 23 Juli 2013
Halal Institute of
FFAIGES, S.L. Spanyol Universal Trading Sun Flower Oil theIslam ic Council
181/1.6.9/CR/6 23 Juli 2013
Kecap Manis
9 Kecap Manis PT. Heinz ABC Indonesia PT. Heinz ABC MUI 00060010310699 28 Desember 2013
Mantap
Kecap Manis
10 Kecap Asin PT. Heinz ABC Indonesia PT. Heinz ABC MUI 00060010310699 28 Desember 2013
Mantap
11 Saus Teriyaki Indonesia MUI
12 Bawang Merah Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal
13 Bawang Putih Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal
14 Jahe Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal
15 Kacang Tanah Pasar Lokal Indonesia Pasar Lokal

Muncar, 16 Mei 2011


Dibuat Oleh Disahkan Diperiksa Oleh Diketahui

Auditor Internal Halal Aminoto Auditor LPPOM MUI


(Johan Tyas I)
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. Dok PH/II/SOP.101
Revisi 00
(SOP)
PENERIMAAN BAHAN TAMBAHAN DAN Halaman
Tanggal Efektif 10 September
BAHAN PENOLONG 2013
Tujuan
Material yang diterima harus diketahui spesifikasinya, nama pengirim/supplier, jenis dan
jumlah barang, tanggal kedatangan, kondisi, untuk siapa dan untuk selanjutnya akan
didistribusikan kemana

Ruang Lingkup
Bahan tambahan dan bahan penolong produk

Penanggung jawab
1. Manager Plant bertanggungjawab untuk mengawasi penerimaan
2. Supervisor Warehouse berkoordinasi dengan QC bertanggungjawab untuk semua
penerimaan bahan.

Prosedur
1. Mencatat identitas produk, meliputi nama produk, nomor lot produk, tanggal produksi,
tanggal kadaluarsa, merk, dan produsen kemudian mencocokkannya dengan CoA
dan Surat Jalan.

2. Memeriksa status kehalalan produk, meliputi:

• Mencatat nama dan merk Produk yang tercantum dalam label dan atau CoA.
• Mencatat nama produsen yang tercantum di label atau kemasan.
• Melihat ada tidaknya logo halal yang tercetak pada kemasan. Logo halal
tersebut tidak boleh berupa stiker atau label tempelan. Hal ini khusus untuk
penerbit sertifikat halal yang mensyaratkan pencetakan logo halal di kemasan
bahan, seperti IFANCA.
• Menyesuaikan dan mencatat penerbit dan tanggal kadaluarsa halal. Kemudian
membandingkan keseuaiannya dengan matriks bahan baku, bahan tambahan
dan bahan penolong.

3. Cek Umur barang pada saat kedatangan. Jika Produk ≥ 30% dari shelf life, segera
hubungi bagian Produksi untuk segera dipakai, untuk pengiriman selanjutnya info ke
supplier untuk pengiriman selanjutnya produk masih mempunyai umur 80% dari shelf
life.

4. Jika belum ada approve dari QA ataupun belum ada status halal yang jelas maka
dikomunikasikan dengan bagian pengadaan untuk menanyakan kejelasan statusnya.

5. Untuk bahan yang membutuhkan pengujian (ex: minyak) jika hasil pengujian tidak
sesuai dengan CoA, lakukan pengujian lagi. Jika hasilnya masih tetap menyimpang
maka informasikan hal tersebut kepada QA Manager.

6. Jika barang sesuai dengan spesifikasi termasuk status kehalalan produk maka QC
akan membuat status QC Passed yang juga berarti QC Halal Passed pada barang
tersebut.
SURAT PENGANGKATAN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :AMINOTO
Jabatan : Direktur
Perusahan : CV. Pasific Harvest
Jalan tratas No. 61 Muncar Banyuwangi

MEMUTUSKAN
Menetapkan nama nama di bawah ini menjadi koordinator atau Anggota Koordinator
Halal Internal (AHI) dengan tugas menjaga, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap
kehalalan produk CV. Pasific harvest, serta hal hal yang berhubungan dengan kualitas
produk.
No Nama Jabatan di Mananjemen Jabatan di Sistem Jaminan Halal
1 Johan Tyas QA Manager Koordinator Auditor Halal Internal
2 Edy Sukamto Plant Manager Anggota Auditor Halal Internal
3 Rony Fajar HRD & GA Manager Anggota Auditor Halal Internal
4 Fitri QC Supervisor Anggota Auditor Halal Internal
5 Arief QC Supervisor Anggota Auditor Halal Internal
6 Fahmi PPIC Anggota Auditor Halal Internal
7 Ratna Dokumen Control Anggota Auditor Halal Internal
8 Syaiful Purchasing Anggota Auditor Halal Internal
9 Didin Gudang Anggota Auditor Halal Internal
10 Eko Susriati Exim Anggota Auditor Halal Internal
11 Rahmat Produksi 1 Anggota Auditor Halal Internal
12 Bima Pradana Produksi 2 Anggota Auditor Halal Internal
13 Daniel Produksi 3 Anggota Auditor Halal Internal

Keputusan ini berlaku terhitung sejak dikeluarkannya surat ini dan akan ditinjau ulang
jika ada perubahan.

Muncar 10 September 2013


CV. Pasific Harvest

Aminoto

Anda mungkin juga menyukai