DI SUSUN OLEH
SMA NEGERI 19
SURABAYA
2017
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, akhirnya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar. Karya tulis ilmiah ini berjudul “APUK ( Anti Pest Ultra Kit)
sebagai alat pengusir hama berbasis panel surya sederhana yang ramah
lingkungan” dibuat sebagai salah satu bentuk perwujudan kepedulian dan
kewajiban untuk ikut serta dalam menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan
Indonesia dalam hal ini penggunaan pestisida yang sangat membahayakan untuk
lingkungan. Selain dari itu kami ingin membiasakan diri melakukan penelitian
walaupun sebatas “studi referensi/ studi kepustakaan” untuk menyumbang
pemikiran demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini.
Harapan kami semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi diri
sendiri, bagi pembaca, sebagai study literasi pemula sehingga nantinya dapat
digunakan sebagai referensi dalam mewujudkannya.
Penulis
iv
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB V KESIMPULAN.................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 15
5.2 Saran.................................................................................................. 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. Rancangan alat pengusir hama APUK (Anti Pest Ultra Kit) ....... 8
Gambar 8. Proses pengukuran arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
plat tembaga oksida ..................................................................... 10
Gambar 9. Morfologi mata majemuk serangga yang mampu merespon
sinar ultraviolet ............................................................................. 10
Gambar 10. Ilustrasi alat pengusir hama APUK (Anti Pest Ultra Kit)
dengan penerapan gabungan antara sensor ultrasonik dan
lampu ultraviolet........................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang makmur dengan segala kekayaan alam, dan
letak geografisnya yang menyebabkan menjadi negara tropis. Dimana matahari
akan bersinar sepanjang tahunnya. Dalam sehari saja matahari bersinar 10 hingga
12 jam. Dilihat dari potensi yang sangat besar tersebut maka akan menguntungkan
bila potensi tersebut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Total intensitas
penyinaran rata-rata 4,5 kWh per meter persegi perhari, dalam satu tahun matahari
bersinar berkisar 2000 jam per tahun. Disisi lain, Indonesia merupakan negara
agraris dengan luas area pertanian, khususnya padi yang mencapai 8,9 juta hektar.
Disamping melimpahnya hasil panen padi yang ada, tentunya ada kendala-kendala
yang dirasakan oleh petani. Seperti kekhawatiran menurunnya kualitas ataupun
kuantitas padi. Penurunan kualitas, biasanya disebabkan faktor human error atau
kesalahan petani sendiri dalam perawatan padinya, misalnya kesalahan pemberian
pupuk yang berlebihan, untuk penurunan kuantitas padi, faktor nonteknis ialah
serangan berbagai hama (Angriawan, 2015).
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai bahan referensi
untuk alat yang mampu menggantikan fungsi pestisida kimia yang ramah
lingkungan hingga dapat diterima diseluruh lapisan masyarakat terutama para
petani sehingga dapat meningkatkan hasil panen tanpa takut ancaman hama
pertanian terutama hama serangga dan hama tikus.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hama
signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan
mempengaruhi pula unjuk kerjanya seperti dibuktikan dalam penelitian Youness,
dkk. (2005) dan Pucar dan Despic (2002).
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk merangkai alat pengusir hama APUK
(Anti Pest Ultra Kit) adalah sebagai berikut:
Karton dupleks Sensor ultrasonik Air
Pemotong Plat tembaga Garam
Lem tembak Jala tembaga Rangkaian kabel
Penggaris Wadah plastik Amperemeter
Alat tulis Kompor listrik Lampu ultraviolet
2. Perancangan alat
Pada tahap perancangan prototipe ini kami menemukan ide untuk
menggabungkan beberapa rangkaian elektronik sebagai pelengkap dari
alat yang akan dibuat. Adapun rangkaian yang akan digabungkan
adalah rangkaian panel surya sederhana berbahan dasar plat tembaga,
rangkaian lampu ultraviolet dan rangkaian sensor ultrasonik. Fungsi
dari panel surya sederhana berbahan dasar plat tembaga adalah sebagai
alat pengkonversi energi cahaya matahari menjadi sumber listrik untuk
menyalakan rangkaian alat lainnya, rangkaian lampu ultraviolet untuk
menarik perhatian hama beberapa serangga agar segera mendekat,
sedangkan fungsi dari rangkaian sensor ultrasonik adalah untuk
membuat pendengaran hama (tidak hanya serangga, namun tikus)
menjadi kacau dengan menggunakan frekuensi di atas 20 KHz.
3. Pembangunan alat
Pada tahap pembangunan alat ini, terdapat tiga rangkaian alat yang
akan digabung menjadi sebuah rangkaian yaitu:
a. Rangkaian panel surya sederhana berbahan dasar plat tembaga
9
Jala tembaga
Panel surya
sederhana
Karton dupleks berbahan dasar
Lampu ultraviolet plat tembaga
ventilasi
Sensor ultrasonik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada karya tulis ini penggunaan lempeng tembaga oksida sebagai silikon
atau oksida tembaga adalah material yang dapat menghasilkan efek fotoelektrik
yaitu efek cahaya menyebabkan adanya arus listrik mengalir di dalam material.
Pada saat lempengan tembaga mulai panas, akan terlihat pola oksidasi yg indah
yang mulai terbentuk seperti pada Gambar 7. Warna oranye, ungu dan merah
mulai menutupi permukaan tembaga. Pada saat lempengan tembaganya mulai
panas, warnanya akan berubah menjadi kehitaman yang merupakan lapisan cupric
oxide atau oksida tembaga. Ketika pemanas mulai merah membara, lempengan
tembaga akan dilapisi dengan oksida tembaga hitam. Pemanasan selama setengah
jam akan menyebabkan lapisan hitamnya akan semakin tebal. Pada saat tembaga
mendingin, maka ia akan menciut. Oksida tembaga hitam juga menciut, tetapi
menciutnya pada rentang yang berbeda, membuat oksida tembaganya
mengelupas. Ketika tembaga telah mendingin sesuai dengan suhu ruangan ( kira-
kira membutuhkan waktu 20 menit), hampir sebagian besar oksida hitam akan
hilang. Gosok secara lembut dengan tangan di bawah air yg mengalir hingga
sebagian besar kotoran terangkat.
m2.. Pada kondisi Sel Surya gelap atau terlindung maka pada meter terbaca arus
listrik sebesar 6 mikro Ampere. Sel surya ini mirip dengan baterai, meskipun
dalam kondisi gelap masih ada arus walaupun hanya 3 mili Ampere.
Gambar 8. Proses pengukuran arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
Gambar 7. Ilustrasi alat pengusir hama APUK (Anti Pest Ultra Kit) dengan
penerapan gabungan antara sensor ultrasonik dan lampu ultraviolet
15
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pembuatan panel surya sederhana dari plat tembaga
oksida sebagai sumber energi ternyata mampu menghasilkan daya listrik sebesar
0,589 Watt hingga 4,85 Watt per m2 sehingga cukup dibutuhkan sekitar 4 panel
surya untuk digabungkan dengan lampu ultraviolet untuk menarik perhatian
hama beberapa serangga agar segera mendekat dan terjebak dalam box, serta
digabung dengan sensor ultrasonik adalah untuk membuat pendengaran hama
menjadi kacau dengan menggunakan frekuensi di atas 20 KHz, yang kami
perkenalkan sebagaialat pengusir hama APUK (Anti Pest Ultra Kit) sehingga
dapat disimpulkan bahwa alat pengusir hama APUK (Anti Pest Ultra Kit) dapat
diterapkan sebagai alat pengusir hama berbasis panel surya yang ramah
lingkungan.
5.2 Saran
Kemampuan alat ini bergantung dari intensitas cahaya yang diterima oleh
rangkaian panel suryanya, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
optimasi rangkaian panel suryanya sehingga didapatkan daya listrik yang lebih
maksimal. Selain itu variasi penerapan gelombang ultrasonik dan lampu
ultraviolet dapat divariasikan sesuai dengan kebutuhan.
16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2.
3. Nama : Ivenna Salsa Windika
TTL : Surabaya, 6 April 2001
No. Hp : 081217647738
Email : ivennawindika93@gmail.com