Anda di halaman 1dari 20

i

LAPORAN PRATIKUM AGROKLIMATOLOGI


RADIASI MATAHARI

DISUSUN OLEH:
AWALIYAH YASMIN WULANDARI
1904300082
AGB 2 B1

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada Penyusun sehingga dapat
menyelesaikan “Laporan Tetap Agroklimatologi Radiasi Matahari” ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa pula shalawat dan salam kita berikan kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah yang penuh kesesatan dan kegelapan menuju zaman yang lebih
baik dan lebih maju ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun telah mendapat banyak
bantuan, masukan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah turut membantu dan
mendukung sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu
yang tepat. Penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih jauh dari sempurna karena banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan,
maka dari itu penyusun sangat mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca supaya penulis dapat memperbaiki laporan ini.

Medan, 28 November 2020

Awaliyah Yasmin WD,


iii

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................2
1.2. Auctinograph Bimetal ...........................................................................2
1.3. Tujuan Praktikum ..................................................................................3
1.4. Kegunaan Pratikum ...............................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................4
2.1. Radiasi Matahari.....................................................................................5
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM ......................................................6
3.1. Waktu dan Tempat .................................................................................6
3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................6
3.3. Cara Kerja ...............................................................................................6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................7
4.1. Lama Penyinaran Matahari ....................................................................11
BAB V. PENUTUP .............................................................................................12
5.1. Kesimpulan .............................................................................................12
5.2. Saran .......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................13
LAMPIRAN ........................................................................................................14
DOKUMENTASI ................................................................................................15
iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Radiasi Matahari Harian .................................................7


Tabel 2. Data Radiasi Matahari Mingguan.............................................7
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Auctinograph Bimetal ..................................................15


Gambar 2. Kertas Pias ....................................................................15
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses

thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan

gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari sendiri terdiri dari dua

yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang

termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet,

sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah. Jumlah total radiasi

yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat) faktor. 1.Jarak matahari.

Setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi terhadap

penerimaan energi matahari. (hannadebota 2014)

Penerimaan radiasi juga erat kaitannya dengan factor musim. Pada musim

hujan, nilai curah hujan dan keawanan menjadi meningkat serta lama penyinaran

menjadi lebih singkat, sehingga wilayah dengan keawanan yang tinggi bisa

berpotensi mengalami penurunan produksi dan produktivitas. Radiasi matahari

optimum yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses fotosintesis adalah

sekitar 209.3-558.2 W.m-2 dan fotosintesis maksimum pada intensitas cahaya 300

W.m-2 (White dan Izquerdo, 1993). Tanaman kedelai tumbuh lebih sensitif

terhadap PAR (Photosynthetically Active Radiation) dalam kondisi dimana cahaya

sedikit tersedia (Feng et al., 2014). Peningkatan produksi kedelai linier dengan

peningkatan intersepsi cahaya dan konversi energinya (Koester et al., 2014;

Gitelson dan Gamon,2015).


2

Energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari tidak semua sampai ke permukaan,

dari 100% radiasi yang dipancarkan oleh matahari, hanya 48-50% yang sampai

secara langsung ke permukaan dan yang bisa dimanfaatkan hanya pada panjang

gelombang tertentu (NASA Earth Observatory, 2008). Radiasi yang sampai pada

tanaman diefisienkan untuk tumbuh, berkembang dan melakukan produksi

sedangkan beberapa dipantulkan dan ditansmisikan ke permukaan. Transmisi

radiasi dipengaruhi oleh struktur kanopi, jenis tanaman, ukuran luas daun, angin

dan sudut datang matahari. Oleh sebab itu defisit radiasi yang disebabkan oleh

faktor naungan dan kondisi atmosfer dapat mempengaruhi distribusi radiasi surya

dan memberikan respon terhadap tanaman (Feng et al., 2014)

Radiasi matahari mempunyai sifat merambat dan dapat dipantulkan, sehingga

radiasi yang ditransmisikan ke permukaan dapat dimanfaatkan oleh tanaman

dengan adanya reflektivitas permukaan. Adanya distribusi radiasi dari permukaan

diharapkan mampu meningkatkan intersepsi radiasi dan efisiensi penggunaan

radiasi pada tanaman. Meyer et al. (2012) dan Mejias (2012) dalam penelitiannya

menemukan bahwa terjadi peningkatan hasil tanaman yang positif karena adanya

tambahan radiasi pantulan yang sampai ke tanaman. (Meyer et al, 2012)

Maksimum durasi sinar matahari harian rata-rata terdapat pada bulan-bulan Juli

dan Agustus. Bulan-bulan ini merupakan pertengahan atau maksimum monsun

timur di mana jumlah perawanan minimum. Minimum terdapat pada bulan

Januari, ini disebabkan bulan Januari merupakan pertengahan atau maksimum

monsun barat di mana jumlah perawanannya besar (Prawirowardoyo,2011).


3

1.2 Actinograph
Penyinaran matahari mempunyai peranan penting dalam bidang
meteorologi. Dalam hal ini alat yang sering di gunakan oleh pengamat cuaca
untuk mengukur intensitas radiasi matahari total adalah actinograph. Actinograph
termasuk alat pengukur intensitas radiasi matahari yang di pancarkan. Pada alat
actinograph menggunakan alat dua buah logam bimetal sebagai sensor. Logam ini
akan bertambah panjang seiring dengan meningkatnya intensitas radiasi matahari.
Radiasi matahari adalah energi yang di keluarkan, di pancarkan atau di terima
berupa gelombang atau partikel-partikel elektromagnetik. Berdasarkan asal
sumbernya radiasi dapat di bedakan kedalam 3 klasifikasi yaitu:
1. Radiasi solar langsung yaitu radiasi yang di keluarkan oleh matahari
2. Radiasi Terrestrial adalah radiasi yang di keluarkan oleh pelanet bumi
termasuk atmosfernya
3. Radiasi total yaitu jumlah radiasi solar dan terrestrial

1.3. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui


intensitas radiasi sinar matahari pada periode waktu tertentu

1.4. Kegunaan Pratikum

1. Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari


2. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari alat-alat pengukur radiasi
matahari.
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Radiasi Matahari

Semakin banyak kandungan air di awan, maka nilai albedo (nilai yang

menunjukkan ketebalan atau kandungan air pada awan) semakin tinggi

(Panjaitan,2011)

Salah satu penelitian membuktikan bahwa bila intensitas radiasi matahari

meningkat maka temperatur udara juga semakin tinggi dan begitu sebaliknya

(Tulus,dkk,2014).

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa fluktuasi konsentrasi

ozon rata-rata harian mengikuti pola rata-rata harian intensitas radiasi matahari,

dan berbanding terbalik dengan kelembaban udara (Mairisdawenti,2014).

Di Indonesia yang merupakan daerah tropis mempunyai potensi energi

matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-rata 4,5-4,8 KWh/m2/hari. Akan

tetapi energi listrik yang dihasilkan sel surya sangat dipengaruhi oleh intensitas

cahaya matahari yang diterima oleh sistem (Subekti,dkk,2015).

Sebuah penelitian juga membuktikan radiasi yang dipancarkan oleh

matahari setelah mengalami berbagai proses diterima oleh permukaan bumi hanya

sebagian kecil. Radiasi yang diterima di permukaan bumi nilainya bervariasi

terhadap letak lintang serta keadaan atmosfer di tempat tersebut,faktor ketinggian

tempat juga berpengaruh terhadap penerimaan radiasi (Hanggoro,2011).

Matahari adalah sumber energi pada peristiwa yang terjadi dalam atmosfer

yang dianggap penting bagi sumber kehidupan .Energi matahari merupakan


5

penyebab utama perubahan pergerakan atmosfer sehingga dapat dianggap sebagai

pengendali iklim dan cuaca yang besar(Trewartha,2011).

Setiap tahunnya ada sekitar 3,9 x 1024 Joule = 1,08 x 1018 kWh dari

energi matahari yang mencapai permukaan bumi, hal ini kira-kira 10000 kali lebih

banyak dari permintaan energi primer secara global tiap tahunnya dan lebih

banyak dari cadangan ketersediaan keseluruhan energi yang ada di bumi. Dengan

kata lain, menggunakan 10000 kali energi yang dihasilkan dari cahaya matahari

yang datang secara optimal, dapat mencukupi seluruh kebutuhan energi di masa

yang akan datang. (Fakultas Pertanian Universitas Diponegoro, 2011).

Penyinaran yang berasal dari sumber yang ada diluar tubuh dan tidak melekat kita

sebut sebagai penyinaran-luar. Apabila sumber penyinaran ada di dalam tubuh,

tersebar dalam jaringan, penyinaran kita sebut sebagai penyinaran-dalam. Dengan

demikian teknik proteksi radiasi juga akan kita bagi menjadi dua, yaitu teknik

proteksi radiasi penyinaran-luar dan teknik proteksi radiasi penyinaran-dalam.

(Wiryosimin, 1998).

Ada tiga macam cara radiasi matahari/surya sampai ke permukaan bumi yaitu:

a. Radiasi langsung (Bearn/Direct Radiation)

Adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa perubahan arah atau radiasi yang

diterima oleh bumi dalam arah sejajar sinar datang

b. Radiasi hambur (Diffuse Radiation)

Adalah radiasi yang mengalami perubahan akibat pemantulan dan penghamburan.

c. Radiasi total (Global Radiation)

Adalah penjumlahan radiasi langsung dan radiasi hambur.(wikipedia, 2011).


6

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Pelaksanaan Pratikum

Praktikum ini dilaksanakan tanggal 28 November 2020 dimulai dari pukul

08 : 40 - 09 : 10 WIB

Dilaksanakan secara daring,tidak di Laboraturium Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara dikarenakan adanya covid19 sekarang ini. .

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

1. Auctinograph Bimetal

2. Kertas Pias

3.3.Cara Kerja

1. Alat-alat diletakkan setinggi 1,2M menuju timur barat

2. Dilihat dari kondisi alat apakah jarum terus bergerak atau tidak

3. Dilihat silika gel masih ada atau tidak

4. Kertas pias dipasang di silinder pias dan dipasang setiap pukul 20:00 malam
7

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL
1. TABEL PENGAMATAN HARIAN
NO WAKTU F R
1 07:00-08:00 0 0
2 08:00-09:00 10 5,85
3 09:00-10:00 20 11,7
4 10:00-11:00 30 17,55
5 11:00-12:00 40 23,4
6 12:00-13:00 70 40,95
7 13:00-14:00 90 52,65
8 14:00-15:00 100 58,5
9 15:00-16:00 80 46,8
10 16:00-17:00 40 23,4
11 17:00-18:00 20 11,7
12 18:00-19:00 10 5,85
13 19:00-20:00 10 0
TOTAL 510 298,35

2. TABEL PENGAMATAN MINGGUAN

NO TANGGAL F R

1 1 130 2.765, 43

2 2 149 3.169, 61

3 3 250 5.318, 14

4 4 130 2.765, 43

5 5 150 3. 190,88

6 6 100 2.127,25

TOTAL 151,5 19.336,74


8

RUMUS:

R= Harian

R= F X 1,5 X 0.39

R= Mingguan

R= F X 54,545 X 0,39

Data Harian:

Total F = ∑F

Total F = 510

Total R = ∑R

Total R = 298,5

Data Mingguan:

Total F= F1+F2+F3+F4+F5+F6
∑𝐹
XF = 6

909
XF = 6

XF =151,5

Total R = R1+R2+R3+R4+R5+R6

XR = ∑R

XR = 19.336,74

4.2 PEMBAHASAN

Pada pratikum kali ini yang membahas tentang Radiasi Matahari melakukan

pengamatan di ATP yang berada di gelumbang. Pada pengamatan untuk radiasi

matahari untuk Harian yang di mulai pada pukul 07:00-08:00 mendapatkan hasil

F = 0 dan untuk R = 0, Selang waktu 1 jam dari pengamatan pertama dilakukan,

pengamatan berikutnya pukul 08:00-09:00 mendapatkan hasil yang berbeda dari


9

hasil pengamatan awal yaitu pada suhu 10F dan R nya yg didapat adalah R = 5,85.

lalu pada pengamatan ketiga dilakukan pada jam 09:00-10:00 mendapatkan hasil

yang berbeda dari pengamatan pada jam 7 yaitu dengan suhu 20F dan R yang

dihasilkan adalah R = 11,7. Pada pengamatan keempat yang dilakukan pukul

10:00-11:00 mendapatkan hasil F =30 dan R =17,55. Pada pengamatan kelima

dilakukan pada jam 11:00-12:00 dan mendapatkan hasil dengan F=40 dan R=

23,4. Selanjutnya pada pengamatan keenam mulai pukul 12:00-13:00 dengan hasil

yang didapatkan pada F=70 dan R = 40,95. Pada pengamatan ketujuh dilakukan

mulai pukul 13:00-14:00 dengan mendapatkan hasil F =90 dan R =52,65.

Pengamatan pun dilanjutkan pada pukul 14:00-15:00 mendapatkan hasil yang

berbeda pada pengamatan di pagi hari yaitu dengan F =100 dan R =58,5.

Selanjutnya pengamatan dilanjutkan pada pukul 15:00-16:00 dengan hasil F =80

dan R =46,8. Pengamatan ke 10 pun dilanjutkan pada pukul 16:00-17:00 dengan

hasil F =40 dan R =23,4.Selanjutnya pengamatan ke 11 pun dilanjutkan pada

pukul 17:00-18:00 dengan F =20 dan R=11,7. Pengamatan ke 12 pun dilanjutkan

mulai pukul 18:00-19:00 dengan F =10 dan R =5,85.Dan pengamatan terakhir

dilakukan pada malam hari pukul 19:00-20:00 dengan mendapatkan F=0 dan R=0.

Dengan mendapatkan Hasil Total Harian dengan menggunakan rumus diatas

maka Total pada F yaitu 510 dengan R Total 298,5.

Pada pengamatan Mingguan menggunakan rumus seperti diatas pada tanggal 1

F=130 dan R=2.765,43. Dan dilanjutkan pengamatan tanggal 2 untuk mingguan

dengan F yang didapat adalah 149 dan R=3,169.61. Selanjutnya pengamatan di

mulai pada tanggal 3 dengan hasil F= 250 dan R= 5.318,14. Dan dilanjutkan

pengamatan pada tanggal ke 4 dengan hasil F= 130 dan R= 2.765,43. Pada


10

pengamatan selanjutnya dilakukan pada tanggal 5 dengan F= 150 dan R=

3.190,88. Dan pada pengamatan terakhir dilakukan pada tanggal 6 dengan hasil

F= 100 dan R= 2.127,25 dan pada akhir dengan pentototal F=151,5dan R

mendapatkan hasil dengan R=19.336,74. di dapati hasil bahwa saat sore hari suhu

mengalami perubahan dalam selang waktu yang singkat yaitu 1 jam setelah

pengamatan sebelumnya dilakukan. Sedangkan hasil pengamatan yang didapat

pada pagi hari hingga siang hari nilai intensitas radiasi mataharinya yang didapat

cenderung mengalami peningkatan mendapatkan hasil yang berbeda dari hasil

pengamatan awal yaitu pada suhu maksimalnya berubah menjadi 58,5, dan di

pengamatan terakhir pukul 20.00 intensitas cahaya mataharinya kian sedikit yaitu

mendapatakan hasil 0 .

Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat)

faktor.:

1.Jarak matahari.

Setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi terhadap

penerimaan energi matahari

2.Intensitas radiasi matahari

yaitu besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada permukaan bumi. Jumlah

yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan

sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi

disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena

sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika

sinar dengan sudut datang yang tegak lurus.


11

3. Panjang hari (sun duration),

yaitu jarak dan lamanya antara matahari terbit dan matahari terbenam.

4. Pengaruh atmosfer

Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap

air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi,

( Handoko, 2014)

Di Indonesia yang merupakan daerah tropis mempunyai potensi energi

matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-rata 4,5-4,8 KWh/m2/hari. Akan

tetapi energi listrik yang dihasilkan sel surya sangat dipengaruhi oleh intensitas

cahaya matahari yang diterima oleh sistem (Subekti,dkk,2015).

Penerimaan radiasi juga erat kaitannya dengan factor musim. Pada musim

hujan, nilai curah hujan dan keawanan menjadi meningkat serta lama penyinaran

menjadi lebih singkat, sehingga wilayah dengan keawanan yang tinggi bisa

berpotensi mengalami penurunan produksi dan produktivitas. Radiasi matahari

optimum yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses fotosintesis adalah

sekitar 209.3-558.2 W.m-2 dan fotosintesis maksimum pada intensitas cahaya 300

W.m-2 (White dan Izquerdo, 1993). Tanaman kedelai tumbuh lebih sensitif

terhadap PAR (Photosynthetically Active Radiation) dalam kondisi dimana cahaya

sedikit tersedia (Feng et al., 2014). Peningkatan produksi kedelai linier dengan

peningkatan intersepsi cahaya dan konversi energinya (Koester et al., 2014;

Gitelson dan Gamon,2015).


12

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Agroklimatologi yang telah dilakukan, maka
kesimpulaan dari praktikum ini yaitu :

1. Alat untuk mengukur Radiasi Matahari adalah Auctinograph yang

dilengkapi dengan kertas pias yang berfungsi untuk mengetahui intensitas

matahari yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya dan dapat

mengetahui kapan waktu penanaman yang tepat.

2. Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses

thermonuklir yang terjadi di matahari.

3. Radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi terdiri dari tiga

komponen, yaitu langsung, baur dan Global.

4. Radiasi matahari yang dimanfaatkan adalah energi panas, sedangkan

cahaya tampak adalah penerangan.

5. Radiasi langsung normal dan horizontal digunakan bila memperkirakan

radiasi pada permukaan datar, miring dan tegak.

6. Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4

(empat) faktor.: Jarak matahari, Intensitas radiasi matahari, Panjang hari

(sun duration), Pengaruh atmosfer.

5.2. Saran

Dari praktikum yang telah dilakukan saran praktikan yaitu sangat

diperlukan untuk mengukur Radiasi Matahari secara langsung tetapi karena

adanya covid 19 ini tidak memungkinkan untuk berkumpul, dan menghitung data

untuk dapat melakukan pengamatan sehingga diperoleh data yang akurat.


13

DAFTAR PUSTAKA

Hanggoro, Wido. Pengaruh Intensitas Radiasi Saat Gerhana Matahari Cincin


Terhadap
Beberapa Parameter Cuaca. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 12
No. 2 –
September 2011 : 137- 144.
Mairisdawenti, Dwi Pujiastuti, Asep Firman Ilahi. Analisis Pengaruh Intensitas
Radiasi
Matahari, Temperatur dan Kelembaban Udara Terhadap Fluktuasi
Konsentrasi Ozon
Permukaan di Bukit Kototabang Tahun 2005-2010. Jurnal Fisika UNAND
Vol. 3, No.
3.juli 2014.
Sitorus, Tulus B., Farel H. Napitupulu, dan Himsar Ambarita. Korelasi
Temperatur Udara
dan Intensitas Radiasi Matahari Terhadap Performansi Mesin Pendingin
Siklus
Adsorpsi Tenaga Matahari. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CYLINDER, Vol.
1 No. 1,
April 2014 :8-17
Trewartha G,T dan L.H.Horn.2011.Pengantar Iklim Edisi
Kelima.Yogyakarta.UGM Pres
Yulianda, Subekti, Gede Sarya, RA Retno Hastijanti. Pengaruh Perubahan
Intensitas
Matahari Terhadap Daya Keluaran Panel Surya. Jurnal Pengabdian
Masyarakat
LPPM Untag Surabaya November 2015, Vol. 1, No. 2, Hal 193-202.
14

LAMPIRAN

Laporan ini disusun oleh:


Nama : Awaliyah Yasmin Wulandari
NIM : 1904300082
Prodi : Agribisnis
Sudah diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Laporan Pratikum
Agroklimatologi. Laporan ini telah diperiksa, diperbaiki dan disetujui oleh
Asisten Prakrikum.

Medan. 28 November 2020

Menyutujui,
Praktikan, Asistien Praktikum

Nama : Awaliyah Yasmin WD Nama Asdos: Rendy Dwinata


NPM : 1904300082 NPM : 1704290005
15

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai