Laporan Aktualisasi Andy
Laporan Aktualisasi Andy
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Keadaan Organisasi
Puskesmas Meranti didirikan pada tahun 1993 terletak dipedalaman Kabupaten
Landak dengan jarak tempuh dari ibukota provinsi sepanjang 202 km, dan dari
ibukota Kabupaten (Ngabang) sepanjang 97 km. Mempunyai 6 (enam desa
binaan) yaitu :
1. Desa Meranti sebanyak 6 dusun
2. Desa Kelampai Setolo sebanyak 5 dusun
3. Desa Selange sebanyak 5 dusun
4. Desa Ampadi sebanyak 5 dusun
5. Desa Moro Betung sebanyak 4 dusun
6. Desa Tahu sebanyak 6 dusun
Meranti memiliki luas wilayah 372,34 km² dan wilayah kerjanya berbatasan
dengan :
Bagian Timur, wilayah kerja Puskesmas Kuala Behe
Bagian Selatan, wilayah kerja Puskesmas Darit
Bagian Barat, wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga
Bagian Utara, wilayah kerja Puskesmas Serimbu
Dari sudut topografi, seluruh desa diwilayah kerja Puskesmas Meranti terletak
pada ketinggian 50 m diatas permukaan laut. Untuk transportasi seluruh desa
dapat ditempuh melalui sungai dan darat dengan menggunakan kendaraan roda
dua/empat dan perahu motor.
Jumlah penduduk diwilayah kerja meranti tahun 2015 adalah 10.800 jiwa
Unsur ketenagaan Puskesmas Meranti terdiri dari :
0 Dokter
9 Perawat
11 Bidan ( 8 orang PNS dan 3 orang PTT )
1 Sanitarian
1 Perawat Gigi
1 Petugas Gizi
4 Honorer ( 1 bidan, 2 tenaga administrasi, 1 tenaga kebersihan )
Jaringan puskesmas meliputi Puskesmas Pembantu ( Pustu ), polindes / poskesdes.
Pustu yang ada hanya 1 yaitu Pustu Tahu yang di isi 1 orang tenaga bidan PTT.
Sedangkan polindes/ poskesdes yang ada yaitu : polindes Moro Behe 1 di isi 1
orang tenaga bidan PTT, Poskesdes kelampai diisi 1 orang tenaga bidan PNS,
Polindes Moro Betung diisi 1 orang tenaga bidan PNS dan 1 orang tenaga perawat
PNS, Polindes Ampadi diisi 1 orang tenaga bidan PNS, dan polindes Selange diisi
1 orang tenaga bidan PTT.
Posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas meranti berjumlah 8 posyandu
yang tersebar di 6 Desa, yaitu :
Desa Meranti : Posyandu Pelangi dan Posyandu Moro Behe 1
Desa Kelampai : Posyandu Melati dan Posyandu Gulong Teretek
Desa Tahu : Posyandu Seroja
Desa Selange : Posyandu Flamboyan
Desa Ampadi : Posyandu Melati
Desa Moro Betung : Posyandu Kenanga
Disamping posyandu yang tersebut diatas, Puskesmas Meranti juga mengadakan
selalu sweaping setiap bulan ke Jentaan, Sembatu, Nabo, dan Panualant untuk
kegiatan imunisasi dan ANC.
SUBAG UMUM & SUBAG KEUANGAN & ASET SUBAG PERENCANAAN &
KEPEGAWAIAN MONITORING
Rina Asterina Iska Yetty Eduardus Oktaviandy
KOORD. UPAYA KES. WAJIB KOORD. UPAYA KES. PENGEMBANGAN KOORD. UPAYA KES. PENUNJANG KOORD. JEJARING PELAYANAN
Nancy Sinatra Wahyuningsih Nurleni
Torina
SUBKOR. PROMKES SUBKOR. UKS SUBKOR. SP2TP SUBKOR. POLINDES MORO BETUNG
Nurleni Torina Ranum Perdana Putri Theresia
SUBKOR. KESLING SUBKOR. POLINDES SELANGE
SUBKOR. KES.KHUSUS SUBKOR. FARMASI
Erni Susilawat Thet Natalia
Etri Septa Nurliza
SUBKOR. KIA & KB SUBKOR. POSKESDES
Rina Asterina SUBKOR. PERKESMAS SUBKOR. LAB. SEDERHANA KELAMPAI SETOLO
Marselina Natalia Era Yuma Ahtk Christana
SUBKOR. P2PM SUBKOR. PUSTU TAHU
SUBKOR. KES. GIGI & MULUT
Wahyuningsih Yohaneka
Nancy Sinatra
SUBKOR. POLINDES MERANTI
SUBKOR. GIZI Stepania Frantni
Siska Nur Aisyah SUBKOR. RAWAT INAP
Firmanto
SUBKOR. POLINDES AMPADI
SUBKOR. PENGOBATAN Marsiana Fabiani Nuari
Eduardus Oktaviandy
5. Uraian Tugas
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar sesuai dengan kompetensi dan
standar operasional prosedur pelaksaanaan di puskesmas.
1. Merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada individu
2. Melaksanakan Pelayanan Asuhan Keperawatan strata 1(Rawat jalan)
3. Melaksanakan Pelayanan Asuhan Keperawatan strata 1(Rawat inap)
4. Melaksanakan pelayanan gawat darurat
5. Tugas jaga dan siaga di puskesmas untuk jaga sore
6. Tugas jaga dan siaga di puskesmas untuk jaga Malam
7. Melaksnakan Rujukan Pasien/rujukan gawat darurat
8. Melaksanakan Puskesmas Keliling
9. Tugas jaga dan siaga di puskesmas untuk On call
10. Bertugas sebagai pengelola puskesmas sebagai penanggung jawab
Poskesdes
11. Melakukan penyuluhan kepada individu dan keluarga
12. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat/sekolah
13. Melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada individu dan
keluarga
14. Menerima konsultasi analisa data untuk diagonas keperawatan sedehana
pada kelompok
15. Melaksanakan tugas khusus tugas di daerah terpencil
16. Melaksanakan pelayanan admintrasi medik ( SKD/SKS/Rujukan)
B. Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu mengaktualisasikan
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas masing-masing.
BAB II
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
yang kan didapat dalam pengukuran.Pastikan pasien yang akan diukur tekanan
agar pasien mengerti dan mau dilakukan pengukuran tekanan darah.jangan lupa
perkenalkan diri terlebih dahulu supaya terjalin rasa percaya antara pasien dan
kita sebagai perawat yang akan mengukur tekanan darah, tanyakan keluhan
yang dirasakan oleh pasien agar menjadi data tambahan dalam pengukuran
tekanan darah.sampaikan kepada pasien bawa data yang dihasilkan nanti akan
diberi tahukan kepada pasien dan kalau pasien bersedia akan diberitahukan juga
Publik)
c. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman sehingga pasien
secara cepat dan tepat agar pasien tidak merasa lelah dan segera mendapatkan
tentang hasil pengukuran yang telah dilakukan sesuai dengan hasil yang didapat
3 Melakukan tindakan medis Akuntabilitas Pengertian dari tindakan medis adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap
pemasangan infus pada - Kejelasan target pasien berupa diagnostik atau medik berupa preventif, diagnostik, terapeutik
pasien gawat darurat sesuai Nasionalisme dan atau rehabilitatif yang dilakukan oleh oleh tenaga kesehatan
dengan instruksi dari dokter - Kerjasama ( dokter,paramedis) terhadap pasien.
atau Penanggung Jawab Etika publik Tindakan medis dapat dilakukan antara lain dengan tiga cara yaitu ; 1).
Puskesmas / Petugas yang - Bertanggung jawab Penegakan Diagnosa, 2). Melakukan Terapi, 3). Melakukan tindakan Invasif
ditunjuk Komitmen mutu Sedangkan tindakan invasif dapat diartikan sebagai tindakan yang dapat
-Efektifitas langsung mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh.
Anti korupsi Sedangkan gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
-Tanggung jawab tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
lebih lanjut.
Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui
sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Dalam melakukan tindakan medis berupa pemasangan infus saya sebagai
Perawat pertama-tama akan mempersiapkan peralatan terlebih dahulu
( Infus set,Abocath sesuai dengan kebutuhan,Tourniquet,sefty box,kapas
alkohol,standar infuse,plester, cairan antiseptik/alkohol,kassa steril,sarung
tangan steril dan cairan infus yang dibutuh kan (NaCl 0,9%/Dextrose
5%/Ringer Lactat))
Kemudian saya baca dulu instruksi yang diberikan kepada saya di rekam medis
pasien, pastikan pasien yang akan dilakukan tindakan sama dengan data yang
berada di rekam medis dengan cara memanggil nama pasien atau jika pasien
yang kita akan pasang infus tidak sadar kita bisa menyakan kepada keluarga
pasien bahwa pasien yang kan ditangani sesuai dengan data di rekam medis
( Kejelasan Target,Akunabilitas)
Sebelum saya melakukan tindakan saya pekenalkan diri terlebih dahulu kepada
pasien dan keluarga pasien agar pasien tahu siapa yang memasang infus
tersebut kemudian jelaskan pada pasien atau keluarga pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan serta apa saja yang kan dirasakan oleh pasien bila
tindakan tersebut dilakukan, jangan lupa kita jelas kan perlunya pasien untuk
mengikuti instruksi yang saya berikan saat dilakukan tindakan pemasangan
infus supaya pemasangan infus berjalan dengan baik.
(Kerjasama,Nasionalisme),(Bertanggung jawab,Etika Publik)
Langkah selanjutnya adalah saya meminta formulir persetujuan tindakan medis
yaitu pemasangan infus,saya sebagai perawat menjelaskan secara rinci tentang
tujuan,manfaat,serta efek samping yang ditimbulkan dari pemasangan infus
tersebut tidak lupa saya juga harus menerangkan bila pemasangan infus tidak
dilakukan atau pasien menolak dipasang infus, akibat yang akan ditimbulkan.
Saat permintaan formulir persetujuan saya tidak boleh memaksakan kehendak
biar pasien dan keluarga dari pasien yang memberi keputusan.
Setelah formulir persetujuan diisi,saya mulai menyiapkan alat-alat yang
diperlukan saya harus bekerja secara cepat dan tepat agar pasien segera terpang
infus dan mendapatkan manfaat dari pemasangan infus tersebut
(Efektifitas,Komitmen mutu).
Setelah dilakukan pemasangan infus saya akan mencatat setiap tindakan yang
telah saya lakukan di rekam medis pasien tersebut,sehingga setiap tindakan
yang dilakukan kepada pasien tercatat dengan baik dan dapat dipertanggung
jawabkan kepada petugas medis yang memberi saya instruksi ( Tanggung
jawab, Anti Korupsi)
4 Melakukan pertolongan Akuntabilitas Gawat Darurat adalah keadaan klinis Pasien yang membutuhkan tindakan medis
pertama pada pasien gawat -Kejelasan target segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih
darurat dengan pemberian Nasionalisme lanjut.Sedangkan Pemberian Obat secara Intra Vena adalah Pemberian Obat
Obat Injeksi secara Intra -Kerjasama dengan cara memasukan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena,
Vena (IV) sesuai instruksi Etika Publik sehingga obat langsung dapat bereaksi terhadap tubuh manusia.
petugas yang ditunjuk -Bertanggung Jawab Saya sebagai perawat yang kan melakukan pemberian obat injeksi secara intra
Komitmen Mutu vena,pertama-tama saya akan membaca dulu instruksi yang ada di rekam medis
-Efektifitas pasien tersebut tentang obat apa yang akan diberikan, cara pemberian ,dosis
Anti Korupsi obat yang diberikan,waktu pemberian.Setelah membaca instruksi yang ada di
-Tanggung Jawab rekam medis pasien tersebut,saya pastikan identitas pasien sesuai atau sama
dengan pasien yang saya tangani, ini bisa saya lakukan dengan memanggil
nama pasien atau menanyakan langsung kepada keluarga pasien yang
mengantar (Kejelasan target, Akuntabilitas) Bila identitas pasien sesuai yang
tertera direkam medis, saya akan segera menyiapkan peralatan yang dibutuh
kan yaitu Obat sesuai instuksi di rekam medis ,Spuit sesuai kebutuhan,kapas
alkohol,cairan pelarut,bengkok,perlak dan tourniquet.setelah alat disiapkan saya
menyiapkan form persetujuan tindakan medis,sebelum saya meminta
persetujuan tindakan saya kan menjelas kan terlebih dahulu tentang tujuan
pemberian obat secara intarvena,manfaat obat, reaksi obat, dan efek samping
dari pemberian obat, saya juga kan menjelaskan akibat bila obat tersebut tidak
diberikan atau pasien menolak pemberian obat tersebut.sehingga pasien atau
keluarga pasien mengerti tentang obat yang diberikan dan efek yang
ditimbulkan dan memberikan persetujuan tindakan.saya juga meminta pasien
untuk mengikuti instruksi ketika tindakan pemberian obat intra vena
berlangsung supaya tindakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang
direncanakan.(Kerjasama, Nasionalisme),(Bertanggung jawab, Etika publik)
Setelah informasi telah diberikan dan surat persetujuan tindakan sudah di tanda
tangani,saya segera menyiapkan alat-alat yang dibutuh kan seperti obat injeksi
yang akan diberikan, spuit sesuai kebutuhan, kapas alkohol,pelarut
obat,bengkok,dan sarung tangan steril setelah alat-alat siap saya segera
melakukan tindakan yang telah direncanakan supaya pasien segera
mendapatkan pertolongan dengan pemberian obat injeksi secara intra vena
(Efektif,Komitmen mutu) setelah selesai dilakukan tindakan saya melakukan
dokumentasi tentang tindakan yang telah saya lakukan di rekam medis pasien
supaya tindakan yang saya lakukan tercatat dan bisa dipertanggung jawabkan
kepada petugas yang memberi instruksi kepada saya (Bertanggung jawab,Anti
korupsi).
5 Melaksanakan Pemberian Akuntabilitas Pemberian terapi adalah tindakan medis guna menyelamatkan nyawa atau
terapi obat sesuai instruksi -Kejelasan target kecacatan lebih lanjut.
dokter atau Penanggung Nasionalisme Saya sebagai pemberi terapi pertama-tama yang saya lakukan adalah
jawab Puskesmas / Petugas -Tanggung Jawab memanggil pasien sesuai dengan identitas yang tertera dalam resep atau rekam
yang ditunjuk pada pasien Etika Publik medis pasien hal ini penting untuk menghindari terjadi nya kesalahan dalam
rawat jalan -Taat Perintah pemerian obat kepada pasien.(Kejelasan target,Akuntabilitas)
Komitmen Mutu Setelah obat yang di instruksi kan di resep kita siapkan kita panggil lagi pasien
Berorientasi Mutu sesuai identitas diresep tersebut kemudian kita jelas kan obat yang kita berikan
Anti Korupsi kepada pasien,pertama cara meminum obat yang benar,dosis yang diberikan
-Tanggung Jawab harus sesuai dengan instruksi di resep misalnya pemberian 2 kali sehari atau 3
kali sehari hal ini penting untuk efektifitas kerja obat bagi kesembuhan
pasien,setelah dosis dijelaskan saya juga harus menjelaskan waktu minum obat
yang sesuai dengan instruksi di resep pasien karena waktu pemberian
mempengaruhi juga keefektifitasan kerja obat,sehingga bila pasien meminum
obat sesuai waktu yang ditentukan maka akan memaksimalkan kerja obat
tersebut dan pengobatan pasien dapat berhasil sesuai yang direncanakan.
Setelah saya menjelaskan tentang obat yang diberikan saya memberikan
kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang obat yang diberikan tadi
adakah yang tidak jelas.bila pasien merasa jelas dengan apa yang kita jelas kan
pasien boleh membawa obat tersebut pulang kerumah(Tanggung
jawab,Nasionalisme),(Taat perintah,Etika publik)
Untuk kasus-kasus pasien yang didiagnosa penyakit kronis misalnya penyakit
Jantung,Diabetes Militus,dan Hipertensi saya juga harus mencantumkan nomor
telepon pasien dalam resep tersebut karena untuk pasien-pasien dengan
penyakit kronis akan mendapatkan obat yang dikategorikan keras yang
memiliki efek samping yang besar sehingga saya perlu menanyakan langsung
kepada pasien setelah pasien tersebut minum obat dirumah apakah ada keluhan
yang dirasa setelah meminum obat yang telah diresepkan atau tidak.
Setelah obat itu diberikan saya mendokumentasikan cara
pemberian,waktu,dosis,dan oleh siapa obat tersebut diberikan di rekam medis
pasien.(Berorintasi mutu,Komitmen mutu),(Tanggung jawab,Anti korupsi)
6 Melaksanakan Persetujuan Akuntabilitas Persetujuan tindakan medis (Informed Consent) adalah pernyataan persetujuan
tindakan medis (Informed -Transparan (Consent) atau izin dari pasien yang diberikan dengan bebas,rasional,tanpa
Consent) pemasangan infus Nasionalisme paksaan tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah
pada pasien rawat inap -Menghormati Keputusan mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang
Etik Publik dimaksud.
-Menjaga rahasia Dalam melaksanakan persetujuan tindakan medis (Informed Consent) saya
Komitmen Mutu menjelaskan secara terperinci tentang pemasangan infus dari tujuan
-Efektifitas pemasangan,manfaat pemasangan infus,efek yang akan ditimbulkan,dan
Anti Korupsi prosedur pemasangan infus,saya akan menggunakan bahasa yang dapat
-Jujur dimengerti oleh pasien atau keluarga pasien agar informasi yang disampaikan
dapat dimengerti sepenuhnya oleh pasien atau keluarga pasien,
(Transparan,Akuntabilitas) saya juga memberikan kesempatan untuk berfikir
sejenak kepada pasien dan keluarga pasien untuk memutuskan tentang tindakan
pemasangan infus setelah saya berikan informasi tentang prosedur dan manfaat
pemasangan infus tersebut.(Menghormati keputusan,Nasionalisme)
Jika keputusan telah diambil saya juga bertanggung jawab untuk tidak memberi
tahukan kepada orang lain kecuali seizin pasien dan keluarga pasien tentang
keputusan yang diambil oleh pasien yang berkaitan tentang persetujuan
pemasangan infus kepada pasien (Menjaga rahasia, Etika publik)
Kemudian saya meminta kepada pasien atau keluarga yang bertanggung jawab
untuk mengisi formulir persetujuan tindakan dan ditanda tangani, serta saksi-
saksi dari keluarga pasien dan saya sebagai pemberi informasi berkaitan tentang
tindakan yang akan dilakukan.(Efektifitas,Komitmen mutu)
Setelah formulir diisi dan ditanda tangani, saya mencatat di rekam medis pasien
bahwa pasien bersedia untuk dilakukan tindakan pemasangan infus.
Surat persetujuan tindakan bermanfaat sebagai perlindungan bagi tenaga
kesehatan dalam hal ini saya sebagai perawat yang melakukan tindakan medis
dari gugatan hukum yang mungkin terjadi.(Jujur,Anti Korupsi)
7 Melaksanakan Pendidikan Akuntabilitas Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
Kesehatan tentang -Partisipasif masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.Saya sebagai
Pencegahan Penyakit diare Nasionalisme perawat yang bekerja di Pukesmas Meranti mengambil kegiatan pendidikan
pada pasien rawat jalan -Kerjasama kesehatan tentang pencegahan penyakit diare karena penyakit ini menempati
Etika Publik urutan ke 3 terbanyak untuk 10 besar penyakit yang ada di wilayah puskesmas
-Hormat meranti, kecenderungan angka kejadian untuk penyakit ini dari tahun ke tahun
Komitmen Mutu meningkat pada tahun 2013 kejadian kasus diare sebesar 35% dan tahun 2014
-efektifitas meningkat menjadi 40 % dari 10 penyakit besar yang terjadi di wilayah kerja
Anti Korupsi puskesmas tempat saya bekerja.maka saya sebagai perawat bertanggung jawab
-Adil untuk memberi pendidikan kesehatan bagi pasien atau keluarga pasien yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Meranti tentang pencegahan penyakit diare.
Dalam melakukan Pendidikan Kesehatan saya sebagai Perawat akan melibatkan
peran serta masyarakat dalam Kegiatan tersebut sehingga masyarakat akan
merasa terlibat langsung dan akan mempraktekannnya di lingkungannya
( Partisipatif, Akuntabilitas) dalam kegiatan kita perlu kerjasama dari audies
yang kita didik sehingga ada timbal balik dari apa yang kita berikan kepada
mereka tentang informasi yang diberikan, apakah informasi yang kita berikan
mampu diserap dengan baik atau tidak ( Kerja Sama, Nasionalisme)
Saya sebagai perawat akan melakukan pendidikan kesehatan yang diberikan
dengan cara tanya jawab dan menghindari dari tindakan sikap menggurui
dengan audien (Hormat, Etika Publik) serta memberikan informasi tentang
pendidikan kesehatan secara sederhana dan mudah di mengerti sesuai dengan
tingkat pemahan dari audien (Efektif, Komitmen Mutu)
Di dalam melakukan pendidikan kesehatan saya melakukanya tanpa membeda-
bedakan antara pasien yang satu dengan lainnya sehingga masyarakat
mendapatkan informasi tentang pendidikan Kesehatan secara merata .(Adil,
Anti Korupsi)
BAB III
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 3 Kegiatan aktualisasi melakukan anamnese terhadap pasien rawat jalan
Kegiatan Anamnese pada pasien rawat jalan
Tanggal 22 April 2015
Lampiran Rekam medis pasien dan foto kegiatan
Pada kegiatan anamnese ini saya lakukan kepada Bp.H yang berobat rawat jalan
di Puskesmas di tempat saya bekerja, pertama-tama Bp.H melakukan pendaftaran
diloket pendaftaran setelah melakukan pendaftaran dan mendapatkan kartu rekam medis
rawat jalan.kemudian saya panggil nama Bpk.H sesuai dengan rekam medis yang
terdapat dimeja,(Mengaplikasikan nilai,Akuntabilitas)kemudian Bpk.H saya persilakan
masuk dan duduk, pertama-tama saya lakukan perkenalan diri sebelum melakukan
kegiatan anamnese hal ini berguna supaya yang bersangkutan tahu siapa yang kan
memeriksanya dan menghilangkan rasa canggung diantara pasien dan saya ,kemudian
saya mulai menanyakan kondisi dan keluhan yang dialami oleh Bp.H,saya menyarankan
kepada Bp.H untuk mengungkapkan semua kondisi atau keluhan yang dirasa olehnya
secara jelas dan terperinci tanpa ada yang dirahasiakan supaya saya dapat menyimpulkan
tentang penyakit yang diderita oleh Bp.H tersebut(Mengaplikasikan nilai
Nasionalisme).Saya juga memberitahukan kepada Bp.H bahwa semua informasi yang
telah diberikan kepada saya tentang keluhan dan kondisi yang dideritanya tidak akan
diberi tahukan kepada siapa pun tanpa seizin Bp.H(Mengaplikasikan nilai Etika
public).Setelah informasi yang saya butuhkan dirasa cukup saya memberikan waktu
kepada Bpk.H untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti berkaitan tentang
kondisi atau penyakit yang dideritanya sehingga Bp.H tahu hasil dari anamnese yang
telah dilakukan (Mengaplikasikan nilai Komitmen mutu)
Kemudian saya catat semua informasi yang saya dapat dari Bp.H di rekam medis
yang bersangkutan sebagai data yang akan di tindak lanjuti untuk menentukan tindakan
keperawatan selanjutnya.setelah pencatat selesai tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada Bp.H atas kerjasama kesediaannya untuk mengungkapkan semua keluhan dan
kondisi yang di rasa oleh Bpk.H sehingga kegiatan anamnese ini berjalan dengan baik.
(Mengaplikasikan nilai Anti korupsi)
Kegiatan anamnese ini berguna sebagai dasar saya sebagai perawat untuk
menentukan diagnosa dan rencana keperawatan selanjutnya.
Tabel 3.1 Kegiatan aktualisasi melakukan pemeriksaan tekanan darah pada pasien
rawat jalan
Kegiatan Pemeriksaan tekanan darah pada pasien rawat jalan
Tanggal 22 April 2015
Lampiran Rekam medis pasien dan foto kegiatan
Pada kegiatan aktualisasi melakukan pemeriksaan tekanan darah pada pasien
rawat jalan saya lakukan pada Bp.H
Bpk.H adalah pasien rawat jalan yang berobat di Puskesmas Meranti di tempat
saya bekerja.Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan setelah kegiatan anamnese
telah dilaksanakan,jadi pemeriksaan tekanan darah adalah tindak lanjut dari pemeriksaan
atas dikeluhkan atau yang dirasa oleh bpk.H yang diutarakan waktu anamnese
(Mengaplikasikan nilai Akuntabilitas)
Sebelum saya melakukan pemeriksaan tekanan darah saya persilahkan Bpk.H untuk
duduk di tempat yang telah disediaka, kemudian saya memberikan posisi duduk bapak H
senyaman mungkin supaya waktu diperiksa bapak h dalam keadaan rileks,sebab keadaan
kondisi psikis pasien mempengaruhi hasil pemeriksaaan tekanan darah,
(Mengaplikasikan nilai Nasionalisme) setelah pasien mendapatkan posisi duduk yang
telah dinginkan saya kemudian menyiapkan alat-alat yang dibutuh kan
seperti,Stetoscope,Sfignomanometer dengan manset, untuk manset disesuikan dengan
pasien jika pasien anak-anak saya memakai manset yang khusus anak-anak, jadi karena
pasien nya orang dewasa saya persiapkan manset untuk orang dewasa,hal ini akan
berdampak dari keakuratan hasil pengukuran tekanan darah nanti,kemudian pena dan
lembar kerja/rekam medis pasien.Setelah alat-alat disiapkan kemudian saya jelaskan
tentang prosedur dan tujuan pemeriksaan tekanan darah kepada bpak.H,setelah prosedur
dan tujuan saya jelaskan saya beri kesempatan kepada bpak h untuk bertanya tentang
tindakan yang akan dilakukan.Bila pertanyaan tidak ada,saya mulai mengukur tekanan
darah bapak h.saya mulai dari pemasangan manset dilengan kanan bapak h, kemudian
saya ambil stetoskop dan meletakannya diarea arteri radialis, saya mulai mengukur
tekanan darah bapak h,setelah pengukuran dilakukan dan hasil di dapat kemudian saya
membereskan alat dan mencatat di rekam medis tidak lupa saya sampaikan hasil dari
periksaan yang telah dilakukan kepada bapakH tanpa ada yang ditutup-tutupi, saya
sampaikan juga bahwa hasil dari pemeeriksaan ini tidak akan saya sampaikan kepada
siapapun kecuali seizin bapak H, tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak h
atas kerjasamanya sehingga pengukuran tekanan darah berjalan dengan baik.
(mengaplikasikan nilai Etika public, Komitmen mutu dan Anti Korupsi)
Kegiatan pengukuran darah ini sangat berguna sebagai data penunjang untuk
menegakkan diagnosa yang akan disimpulkan kepada pasien yang saya tangani.
Tabel 3.2 Kegiatan aktualisasi melakukan tindakan medis pemasangan infus pada
pasien gawat darurat sesuai instruksi petugas yang ditunjuk
Kegiatan Pemasangan infus pada pasien gawat darurat
Tanggal 22 April 2015
Lampiran Rekam medis pasien dan foto kegiatan
Pemasangan infus merupakan tindakan invasif yang dapat mempengaruhi
keutuhan jaringan tubuh.
Pada kegiatan pemasangan infus ini saya lakukan kepada Bp.U yang datang ke
Puskesmas tempat saya bekerja sebagai pasien gawat darurat.dengan keluhan muntah
darah dan tidak bisa makan selama 3 hari.Setelah dilakukan anamnese dan pemerikaan
fisik yang dilakukan oleh petugas medis yang ditunjuk dihasilkan diagnosa suspec.tumor
nasofaring,kemudian dilakukan rencana tindakan untuk menolong jiwa Bp.U
tersebut.dalam rencana tindakan medis tersebut dilakukan pemasangan infus Ringer
Laktat dengan tujuan untuk memulihkan cairan tubuh Bp.U.
Saya yang ditunjuk untuk melaksanakan pemasangan infus tersebut pertama-tama
saya baca perintah yang ada di dalam rekam medis Bp.U,kemudian saya pastikan nama
Bp.U sesuai dengan nama yang ada di dalam rekam medis,setelah yakin dengan perintah
dan identitas pasien(Mengaplikasikan nilai Akuntabilitas) kemudian saya persiapkan
alat-alat yang diperlukan seperti, Cairan infus Ringer Laktat,Infus set,Abocat dewasa
(disesuikan dengan pasien),Tourniquet,seftybox,kapas alkohol,standar
infus,plester,cairan antiseptik,,kassa steril,sarung tangan steril.
Setelah alat siap saya kemudian menyiapkan formulir persetujuan tindakan medis
pemasangan infus, saya meminta persetujuan dari Bp.U atau keluarga nya tentang
tindakan pemasangan infus tersebut, sebelum meminta persetujuan saya perkenalkan diri
terlebih dahulu kepada Bp.U dan keluarga bahwa saya yang akan melakukan tindakan
pemasangan infus tersebut,tidak lupa saya jelas kan kepada Bp.U dan keluarga tentang
prosedur tindakan dan manfaat dari pemasangan infus serta efek samping yang mungkin
akan timbul setelah pemasangan infus tersebut.(Mengaplikasikan nilai Nasionalisme dan
Etika publik)Setelah formulir tindakan disetujui dan di tanda tangani oleh Bp.U atau
keluarganya saya mulai menyiapkan Bp. U untuk dipasang infus,Setelah Bp.U siap
kemudian saya membawa alat-alat yang telah disiapkan,dan mulai melakukan tindakan
pemasangan infus, pertama-tama saya buka infus set dan pasangkan dengan botol infus,
setelah infus set dan botol infus terhubung kemudian saya memasang sarung tangan dan
mulai menyiapan area yang akan di pasang infus setelah area yang kan di pasang infus
didapat saya kemudian pasang tourniquet, setelah tourniquet terpasang kemudian saya
melakukan desinfektan pada area tersebut menggunakan kapas alkohol,setelah
desinfektan dilakukan saya siap melakukan pemasangan abocath sebelumnya saya
informasikan kepada Bp.U untuk jangan bergerak saat dilakukan
pemasangan/penusukan abocath, setelah abocath terpasang,lepas ikatan tourniquet dan
hubungkan abocath dengan selang infus dan beri kassa kemudian plester area
pemasangan infus tersebut (Mengaplikasikan nilai Komitmen mutu).Atur tetesan infus
sesuai dengan instruksi yang ada di dalam rekam medis.saya tidak lupa ucapkan terima
kasih atas kerjasama Bp.U sehingga pemasangan infus berjalan dengan baik. Saya
kemudian membereskan alat dan mencatat tindakan yang telah saya lakukan di rekam
medis pasien sebagai tanda bahwa tindakan yang diinstruksi kan kepada saya telah saya
lakukan(Mengaplikasikan nilai Antikorupsi)
Tabel 3.3 Kegiatan Aktualisasi Melakukan pertolongan pertama pada pasien gawat
darurat dengan pemberian obat injeksi secara intra vena (IV) sesuai instruksi
petugas yang ditunjuk.
Kegiatan Pemberian obat injeksi secara intra vena (IV) pada pasien gawat
darurat
Tanggal 22 April 2015
Lampiran Rekam medis pasien dan foto kegiatan
Pemberian obat secara intra vena adalah pemberian obat dengan cara memasukan
cairan obat langsung kedalam pembuluh vena, sehingga obat langsung dapat beraksi
terhadap tubuh manusia.
Dalam melakukan pemberian obat secara intra vena ini saya melakukan kepada
bapak u yang datang ke Puskesmas tempat saya bertugas sebagai pasien Gawat Darurat
dengan diagnosa suspec tumor nasofaring,dan sudah dilakukan tindakan pemasangan
infus.
Saya di beri instruksi dari petugas yang ditunjuk untuk memberikan obat secara intra
vena.yang pertama-tama saya lakukan adalah membaca rekam medis,instruksi yang
diberikan dan identitas pasien yang kan diberikan injeksi obat.(Mengaplikasikan nilai
Akuntabilitas)
Setelah saya membaca instruksi dan identitas pasien kemudian saya mempersiapkan
peralatan dan obat yang dibutuhkan seperti obat injeksi,pelarut obat,spuit sesuai
kebutuhan,kapal alkohol,bengkok,dan sarung tangan steril.(Mengaplikasikan nilai
Komitmen mutu)
Setelah alat disiapkan kemudian saya menyiapkan formulir persetujuan tindakan
medis.kemudian saya perkenalkan diri kepada pasien bahwa saya akan melakukan
pemberian injeksi secara intra vena serta saya meminta surat persetujuan tindakan
kepada pasien atau keluarga pasien, sebelumya saya jelaskan dulu prosedur
tindakan,tujuan dan efek samping yang mungkin akan timbul bila tindakan pemberian
injeksi dilakukan.saya juga memberikan kesempatan kepada bapak u atau keluarga
untuk bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan dan bila tidak pertanyaan dan
pasien atau keluarga menyetujui tindakan yang akan dilakukan (Mengaplikasikan nilai
Etika publik),kemudian saya menyiapkan pasien terlebih dahulu,menjelaskan kepada
pasien untuk mengikuti instruksi yang saya berikan selama tindakan berlangsung,
(Mengaplikasikan nilai Nasionalisme) bila pasien sudah siap,saya persiapkan alat
didekat pasien.Pertama-tama saya mencuci tangan terlebih dahulu,memakai sarung
tangan,kemudian menyiapkan obat yang kan diberikan sesuai dengan instruksi yang
diberikan direkam medis,setelah obat siap saya melakukan klem infus setelah infus
terklem,saya melakukan desinfektan pada area yang akan ditusuk,setelah dilakukan
desinfektan saya melakukan tusukan di derah yang telah didisinfekan tadi dan mulai
memasukan obat,selama memasukan obat saya perhatikan kondisi pasien apakah
kesakitan,timbul reaksi alergi atau tidak,bila obat suntikan sudah masuk semua saya
cabut suntikan dan atur kembali tetesan infus sesuai dengan instruksi yang diberikan.
(Mengaplikasikan nilai Komitmen mutu)
Kemudian saya bereskan pasien dan mengucapkan terima kasih kepada pasien atas
kerjasamanya sehingga tindakan berjalan dengan baik,setelah alat dibereskan saya
melakukan pendokumentasian tindakan yang saya lakukan dan respon pasien selama
tindakan dilakukan supaya apa yang telah saya lakukan tercatat dan sebagai tanda bahwa
tindakan yang diinstruksikan kepada saya telah saya lakukan sesuai instruksi yang
diberikan.(Mengaplikasikan nilai Anti korupsi)
C. Pembimbingan
1. Pembimbingan dengan Coach
Tabel dibawah ini merupakan deskripsi kegiatan konsultasi mengenai
aktualisasi bersama coach.
Tabel 5. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Nama Peserta : Eduardus Oktaviandy, A.md.Kep
Unit Kerja : Puskesmas Meranti
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Meranti
Media komunikasi
yang digunakan
No Tanggal Kegiatan Output
(telepon/
SMS/email/fax/dll.
1 20 – 4 – 2015 Menyusun Rencana Kegiatan
2 29 – 4 – 2015 Konsultasi Hasil Aktualisasi
Kendala yang diterjadi pada saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta strategi untuk
mengatasi kendala tersebut dijelaskan pada tabel di bawah ini.
A. Simpulan
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini merupakan langkah
yang harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing.
Dalam rancangan ini diterapkan nilai dasar bagi ASN dalam melakukan tugasnya
sebagai pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah sebagai berikut: melakukan
anamnesa pada pasien rawat jalan, melakukan pemeriksaan tekanan darah pada
pasien rawat jalan,melakukan tindakan medis pemasangan infus pada pasien
gawat darurat sesuai instruksi dokter atau penanggung jawab puskesmas/petugas
yang ditunjuk, melakukan pertolongan pertama pada psien gawat darurat dengan
pemberian obat injeksi secara intra vena sesuai instruksi petugas yang ditunjuk,
melaksanakan pemberian terapi obat sesuai intruksi dokter atau penanggung
jawab puskesmas/petugas yang ditunjuk,melaksanakan persetujuan tindakan
medis (Informed Consent) pemasangan infus pada pasien rawat
inap,melaksanakan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit
diarepadapasien rawat jalan. Kegiatan-kegiatan tersebut direncanakan untuk
dilaksanakan pada tanggal 22 April hingga 28 April 2015 dengan pembimbingan
dan arahan dari coach serta mentor, dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan akan
dipresentasikan pada tanggal 11 Mei 2015.
B. Rekomendasi
Setelah melakukan penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melakukan
aktualisasi, didapatkan hasil bahwa dengan melakukan penerapan nilai-nilai dasar
profesi tersebut, kegiatan yang dilakukan menjadi lebih baik dan optimal serta
meningkatkan kualitas dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan hal itu, maka penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS harus
dilakukan oleh setiap aparatur negara dalam melakukan setiap kegiatan, dan akan
lebih baik lagi bila nilai-nilai dasar ini tidak hanya diterapkan oleh para aparatur
negara yang baru namun juga harus diinternalisasikan kepada seluruh anggota
organisasi sehingga dijadikan landasan dalam menjalankan profesi. Dengan
begitu akan mendukung terhadap terwujudnya visi organisasi, dan akan
menciptakan para aparatur negara yang dapat menjalankan peran dan tugasnya
seperti yang tercantum dalam undang-undang mengenai aparatur sipil Negara.
DAFTAR PUSTAKA