Laporan Praktikum Marmalade Nanas
Laporan Praktikum Marmalade Nanas
“MARMALADE NANAS”
OLEH :
Kelompok 1
DIV A Semester 4
JURUSAN GIZI
2018/2019
PENGOLAHAN PANGAN DENGAN PENGGULAAN DAN
PENGASAMAN
“MARMALADE NANAS”
Bahan :
Rendemen
Berat awal = 200 gram
Berat akhir = 153 gram
Berat akhir
Rendemen = x 100 %
Berat awal
153
= x 100 %
200
= 76,5%
I. Pembahasan :
Marmalade merupakan produk dari buah-buahan, sari buah atau potongan
buah atau potongan buah yang diolah menjadi suatu struktur seperti gel berisi
buah-buahan, gula, asam dan pektin yang memiliki sifat dan kriteria seperti
selai namun marmalade biasanya di sertakan kulit buah. Marmalade yang
dihasilkan pada praktikum ini yaitu marmalade dengan rasa manis
(konsentarsi gula 50%) dan kental.
Pembuatan marmalade dimulai dengan pemilihan buah nanas yang
matang, dicuci dan dibersihkan dari kulit dan kotoran. Dilakukan blanching,
yaitu dengan cara buah dicelupkan dalam air panas suhu 80oC selama 5-10
menit yang bertujuan menginaktivasi enzim dan membunuh mikroorganisme
patogen dan pembusuk. Kemudian buah dipotong-potong untuk memudahkan
penghancuran. Daging buahnya diblender menjadi bubur dan ditambahkan air,
ditambahkan gula pasir yaitu 100 gram dan asam sitrat 0,02% (dicek
keasaman dengan menggunakan kertas pH). Kemudian dilakukan pemanasan
sampai kekentalan marmalade tercapai. Tambahkan kulit jeruk paling luar,
diiris tipis-tipis dan direbus dalam air mendidih. Masih dalam keadaan panas,
masukkan marmalade dalam gelas jar, tutup rapat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan marmalade antara
lain jenis buah yang digunakan dan tingkat kematangannya, konsentrasi
penambahan gula, pektin, dan asam sitrat, serta lama pemanasan yang
dilakukan. Serta beberapa aspek lainnya seperti tipe pektin, tipe asam, mutu
buah-buahan, prosedur pemasakan dan pengisian dapat juga memberi
pengaruh yang nyata pada mutu akhir marmalade.
Proses pembuatan marmalade, juga ditambahkan beberapa bahan yang
berpengaruh terhadap marmalade yang dihasilkan yaitu antara lain pektin,
gula, asam sitrat, dan kulit jeruk sankist.
Gula ditambahkan pada pembuatan marmalade disamping sebagai pemanis
dan menambah cita rasa dapat juga sebagai bahan pengawet. Kadar gula yang
tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan dan
pasteurisasi secara pemanasan, serta penyimpanan pada suhu rendah
merupakan teknik pengawatan bahan pangan yang penting. Apabila gula
ditambahkan kedalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi sebagian
dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme
dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang. Pada konsentari gula yang
tinggi, mikroba khususnya bakteri dapat mengalami plasmolisis yaitu
perpidahan komposisi bakteri menuju konsentarasi yang lebih tinggi
(lingkungan luar sel). Sehingga dinding sel akan rusak dan isi sel (protein)
akan keluar maka bakteri akan mati. Mikroba yang dapat merusak yaitu
khamir namun khamir akan sangat mudah rusak oleh panas (seperti dalam
blanching).
Penambahan pektin bertujuan untuk pembentuk struktur khusus dari
marmalade karena disebabkan terbentuknya gel pektin-gula-asam. Pektin
terdapat alami dalam jaringan buah-buahan sebagai hasil degradasi
protopektin selama pematangan, pada pembuatan marmalade ini, digunakan
potongan kulit jeruk sebagai pektin. Bila gula lebih dari 50% gugus karboksil
telah termetilisasi. Sedangkan untuk pembuatan gel yang baik, ester metil
harus sebesar 8% dari berat pektin. Makin banyak ester metil, makin tinggi
suhu pembentukan gel. Pembentukan gel dari pektin dengan derajat metilisasi
tinnggi dipengaruhi oleh konsentrasi pektin, konsentrasi gula dan pH.
Konsentrasi 1% telah menghasilkan kekerasan yang cukup baik.
Asam sitrat berfungsi menambah rasa asam, mengurangi rasa manis,
memperbaiki sifat kolodial dari makanan yang mengandung pektin,
memperbaiki tekstur dari marmalade dan membantu ekstraksi pektin dan
pigmen dari buah-buah dan sayuran. Terakhir yaitu irisan kulit jeruk sankist,
selain berfungsi sebagai pektin, kulit juga juga berfungsi sebagai penambah
aroma dan cita rasa pada marmalade. Sebelum kulit jeruk ditambahkan
dilakukan perebusan agar menghilangkan rasa pahit sehingga dapat
ditambahkan pada marmalade.
Hasil yang didapat pada praktikum ini adalah aroma khas buah nanas,
warna orange, rasa manis asam, dan tekstur yang lembut, pH 3, dan tingkat
kepadatan 65%. Dari hasil perhitungan, berat sebelum dimasak adalah 200
gram dan berat setelah dimasak adalah 153 gram. Rendemen yang diperoleh
yaitu 76,5%.
J. Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Marmalade merupakan produk menyerupai selai dibuat dari sari buah beserta
kulitnya dengan gula, makanan semi padat ini bisa kental karena mengandung
gel dan pectin. Mekanisme pembentukan gel adalah penambahan gula akan
mempengaruhi keseimbangan pektin, air yang ada di dalam bahan, dan
meniadakan kemantapan pektin. Pektin akan menggumpal membentuk serabut
halus. Pada data uji organoleptik bahwa rata-rata panelis menyatakan rata- rata
agak suka pada produk olahan marmalade.
Pada pembuatan marmalade jenis buah yang digunakan, penambahan gula,
kulit jeruk sebagai pektin, dan asam sitrat, serta lama pemanasan yang
dilakukan sangat berpengaruh terhadap marmalade yang dihasilkan.
LAMPIRAN FOTO
DAFTAR PUSTAKA
Nama Penannggungjawab
NIM P07131217012