Anda di halaman 1dari 198

PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA

JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

DAFTAR ISI
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

BAB I : SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1 : Nama Proyek, Lingkup Pekerjaan dan Pihak-pihak yang terkait


Pasal 2 : Dokumen Pelelangan
Pasal 3 : Harga Kontrak
Pasal 4 : Uraian Pekerjaan
Pasal 5 : Jenis dan Mutu Bahan
Pasal 6 : Gambar-gambar
Pasal 7 : Peraturan-peraturan yang digunakan
Pasal 8 : Penjelasan RKS dan Gambar
Pasal 9 : Persiapan di Lapangan
Pasal 10 : Pengendalian Pelaksanaan
Pasal 11 : Kuasa Kontraktor di Lapangan
Pasal 12 : Tempat tinggal (domisili) Kontraktor
Pasal 13 : Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan
Pasal 14 : Jaminan dan keselamatan kerja
Pasal 15 : Alat-alat Pelaksanaan
Pasal 16 : Situasi dan Ukuran
Pasal 17 : Pemeriksaan Bahan Bangunan
Pasal 18 : Pemeriksanaan Pekerjaan
Pasal 19 : Kualitas Pekerjaan
Pasal 20 : Gambar Kerja (Shop Drawing)
Pasal 21 : Gambar Perubahan
Pasal 22 : Gambar Sesuai Kenyataan (As Built Drawing)
Pasal 23 : Pekerjaan Tambah / Kurang
Pasal 24 : Pemeliharaan Pekerjaan
Pasal 25 : Penyerahan Pekerjaan

B A B II : PERSIAPAN PELAKSANAAN

Pasal 1 : Pekerjaan Persiapan


Pasal 2 : Ukuran Tinggi dan patok
Pasal 3 : Pasangan Bouwplank
Pasal 4 : Pekerjaan Tanah dan Urugan Pasir Untuk Lahan Bangunan

B A B III : PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal 1 : Pekerjaan Pondasi


Pasal 2 : Pekerjaan Beton
Pasal 3 : Pekerjaan Baja dan Logam Untuk Struktur
Pasal 4 : Pekerjaan Atap

BAB IV : PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pasal 1 : Pekerjaan Kayu


Pasal 2 : Pekerjaan Bata dan Plesteran
Pasal 3 : Pekerjaan Baja dan Logam Untuk Arsitektur
Pasal 4 : Pekerjaan Lantai dan Pelapis Dinding
Pasal 5 : Pekerjaan Kaca dan Kusen Alumunium
Pasal 6 : Pekerjaan Cat, Politur dan Laburan
Pasal 7 : Pekerjaan Penggantung, Tarikan dan Pengunci
Pasal 8 : Pekerjaan Langit-langit dan Partisi
Pasal 9 : Pekerjaan Khusus (Waterproofing)
Pasal 10 : Pekerjaan Alumunium Komposit Panel
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

BAB V : PEKERJAAN MEKANIKAL

Pasal 1 : Persyaratan Umum


Pasal 2 : Sistem tata Udara
Pasal 3 : Sistem Plumbing
Pasal 4 Pekerjaan Sanitair
Pasal 5 : Sistem Pemadam Kebakaran
Pasal 6 : Sistem Elevator

BAB VI : PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Pasal 1 : Pekerjaan Instalasi Listrik


Pasal 2 : Pekerjaan Fire Alarm
Pasal 3 : Pekerjaan Telepon
Pasal 4 : Pekerjaan Tata Suara
Pasal 5 : Pekerjaan Penangkal Petir
Pasal 6 : Pekerjaan Data
Pasal 7 : Pekerjan IP Camera/CCTV

BAB VII : PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT

Pasal 1 : Pekerjaan Paving Block


Pasal 2 : Pekerjaan Taman
Pasal 3 : Pekerjaan Penyelesaian dan Pembersihan Halaman

BAB VIII : PEKERJAAN INTERIOR

Pasal 1 : Umum
Pasal 2 : Bahan Baku
Pasal 3 : Bahan Produksi Pabrik
Pasal 4 : Pekerjaan Kayu
Pasal 5 : Pekerjaan Granit
Pasal 6 : Pekerjaan Kusen/Garda, Pintu

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

BAB I
SYARAT- SYARAT UMUM DAN TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1
NAMA PROYEK, LINGKUP PEKERJAAN DAN PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT
1.1 Nama dan Alamat Proyek :
Pembanguan Gedung Pusat Pengetahuan
a. Nama Proyek adalah :
(Knowledge Center) UNPAD-PERTAMINA
b. Alamat Proyek adalah : Kampus UNPAD Jl. Dipati Ukur No. 35
Bandung

1.2 Lingkup Pekerjaan :


Jasa Konstruksi Pembangunan Gedung Pusat Pengetahuan (Knowledge
Center) UNPAD-PERTAMINA, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung
1.3 Pemberi Tugas :
Universitas Padjadjaran
1.4 Direksi :
Yang dimaksud dengan Direksi adalah suatu Team Pengawas Pembangunan (TPP)
yang dibentuk oleh Pemberi Tugas yang akan bertindak untuk dan atas namanya
dalam mengikuti perkembangan pekerjaan kontrak ini.
1.5 Pengawas :
Yang dimaksud dengan Pengawas adalah konsultan yang ditunjuk oleh Pemberi
Tugas, dalam hal ini .................................. untuk mengatur dan mengawasi
pekerjaan Pelaksanaan, untuk selanjutnya disebut Direksi Lapangan / Supervisor.
1.6 Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar dan petunjuk-petunjuk :
a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
RKS adalah pedoman dasar mengenai segala sesuatu yang akan dilaksanakan
dan yang termasuk di dalam kontrak. Kontraktor wajib memeriksa serta
menyesuaikannya dengan gambar kerja.
b. Gambar Kerja
Gambar kerja adalah gambar dasar mengenai segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dan yang akan termasuk di dalam kontrak. Kontraktor wajib
memeriksa serta menyesuaikannya dengan keadaan lapangan.
c. Gambar kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah merupakan
bagian yang saling melengkapi dan segala sesuatu yang tercantum di dalam
kedua dokumen tersebut bersifat mengikat.
Gambar kerja dan RKS menjadi kesatuan dengan dokumen Kontrak (Surat
Perjanjian Pelaksaanaan Pekerjaan)
d. Dalam hal-hal yang bertentangan, maka yang berlaku adalah yang disebutkan
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Risalah Rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
e. Ketidakjelasan / perbedaan pada point tersebut di atas harus ditanyakan pada
saat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
1.7 Peserta Pelelangan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Peserta Pelelangan adalah Badan Hukum yang bergerak dibidang kontraktor


bangunan dan terdaftar dalam Daftar Kualifikasi dan memiliki Sertifikat Badan
Usaha Jasa Konstruksi dan Badan Sertifikasi GAPENSI (Gabungan Pelaksanaan
Konstruksi Nasional Insonesia) yang masih berlaku serta memenuhi persyaratan
dibawah ini :
a. Perusahaan yang mampu dari segi administrasi, teknis, finansial, manajerial,
berpengalaman dan memiliki keahlian pada bidang pekerjaan Arsitektur, Sipil,
Elektrikal, Mekanikal dan Plumbing.
b. Perusahaan tidak dalam proses pengadilan, tidak dalam kondisi penyitaan
karena masalah hutang dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan.
c. Mempunyai klasifikasi sesuai dengan besar nilai pekerjaan yang dilelangkan
pada Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi untuk Sub Bidang Bangunan
Gedung dan Pabrik serta bidang lain yang terkait.
d. Telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pelelangan.
e. Mengambil dokumen pelelangan.
f. Mengikuti Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijizing).
g. Memasukan berkas penawaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
1.8 Konsultan
a. Konsultan Perencanaan untuk pekerjaan ini adalah :
Nama Perusahaan : PT. Module Tri Arba
Alamat : Jl. Panaitan No. 29 Bandung 40112
Telepon : 022-4232508
Ditetapkan sebagai Konsultan Perencana berdasarkan Surat Perintah
Kerja (SPK) Nomor : ………………………………………………………………., tanggal
..........................................
b. Konsultan Pengawas / MK untuk pekerjaan ini adalah :
Nama Perusahaan : PT. Architeam DC
Alamat : Jl. Taman Sari No. 70 Bandung
Telepon : 022 - 2502365
Ditetapkan sebagai Konsultan Pengawas / MK berdasarkan Surat
Perintah Kerja (SPK) Nomor ...................................................,
tanggal .....................................

1.9 Kontraktor
Kontraktor pekerjaan ini adalah peserta lelang yang oleh pejabat berwenang telah
ditetapkan sebagai pemenang lelang dan ditunjuk sebagai pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang / Jasa (SKPPBJ).

Pasal 2
DOKUMEN PELELANGAN
Dokumen Pelelangan terdiri dari :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat atau RKS beserta lampirannya.
2. Gambar Kerja
3. Daftar Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity) dan CD yang berisi file tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

4. Contoh Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Tenaga Kerja.


5. Contoh Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Sistem pelelangan akan ditentukan oleh Panitia Lelang / ULP dengan menggunakan
sistem elektronik (LPSE) atau sistem pelelangan manual.

Pasal 3
HARGA KONTRAK
3.1 Harga kontrak merupakan LUMPSUM FIXED PRICE, dimana segala resiko
menjadi tanggung jawab kontraktor, kecuali untuk pekerjaan pondasi dalam dan
pondasi tertentu atau pekerjaan tertentu di hitung UNIT PRICE.
3.2 Harga Kontrak tersebut telah termasuk keuntungan Kontraktor dan Pajak-pajak
yang berlaku mencakup seluruh lingkup pekerjaan baik yang tercantum didalam
Rencana Kerja dan Syarat - syarat, Gambar Kerja, maupun didalam Risalah /
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.
3.3 RKS, Gambar Kerja dan Risalah/Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan
merupakan dokumen yang saling melengkapi satu terhadap yang lain serta
menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3.4 Jika ada hal-hal yang menyimpang dari Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat yang menyangkut penambahan atau pengurangan biaya, maka
penyelesaiannya harus mengikuti segala ketentuan yang disebut dalam pasal-
pasal berikut ini.

Pasal 4
URAIAN PEKERJAAN
4.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
Pembangunan Gedung Pusat Pengetahuan (Knowledge Center) UNPAD-
PERTAMINA, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung
Sesuai dengan yang tertera dalam gambar perencanaan.

4.2 Sarana Bekerja :


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan :
1. Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan, baik kualitas maupun kuantitasnya untuk semua jenis
pekerjaan.
2. Alat-alat bantu seperti beton molen, compactor tangan, vibrator, pompa air,
mesin cutter, tangki air, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
3. Bahan-bahan bangunan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup
untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya,
sehingga tidak terjadi stagnasi yang dapat mengakibatkan keterlambatan
pada waktu penyerahan pertama.
4.3 Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana,

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Berita Acara Penjelasan Pekerjaan serta mengikuti petunjuk dan keputusan


Konsultan Pengawas.

Pasal 5
JENIS DAN MUTU BAHAN
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan
Peraturan dan Ketentuan-ketentuan seperti di bawah ini, seperti :
 No. 472 / Kpb / XII / 80
 No. 813 / MENPAN / 1980
 No. 64 / MENPAN / 1980 Tanggal 23 Desember 1980
 Standar Nasional Indonesia (SNI)
 Peraturan Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982
 Peraturan Cat Indonesia - N4

Pasal 6
GAMBAR-GAMBAR
RKS ini dilampiri :
1. Gambar Denah, Tampak,dan Potongan.
2. Gambar Mekanikal
3. Gambar Elektrikal
4. Gambar Detail Konstruksi.
5. Gambar Detail Khusus.
6. Gambar Detail Sanitair.
7. Gambar Detail lain yang diperlukan.

Pasal 7
PERATURAN PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
2. Keppres No. 16 tahun 1994 jo Keppres No. 19 tahun 2002, Juklak dan Juknis
Keppres No. 80 tahun 2007
3. Sebagai Peraturan Umum berlaku “Algemene Voorwarden Voor De Uitvoering Bij
Aaneming Van Openbare Werken” (disingkat AV 41), atau SU41 (Syarat - syarat
umum untuk pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan), yang disahkan
dengan Keputusan Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 No. 9 (Lembaran Negara No.
14571)
4. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknis dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971).
6. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

7. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL).


8. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi
Pembuangan dari Perusahaan Air Minum.
9. Peraturan Sambungan Telepon yang berlaku di Indonesia.
10. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961)
11. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 08.
12. Peraturan Batu merah sebagai bahan bangunan.
13. Peraturan Muatan Indonesia.
14. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung 1987.
15. Peraturan Plumbing Indonesia.
16. Peraturan Pelaksanaan Bangunan Jalan Raya.
17. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung, antara lain :
a. SNI 01 – 1990 - 1995
tentang Tatacara Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan.
b. SNI 02255 – 1987D
tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
c. SNI 03 – 1727 - 1989
tentang Tatacara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung.
d. SNI 03 – 1729 - 1989
tentang Tatacara Perencanaan Baja untuk Gedung.
e. SNI 03 – 1736 - 1989
tentang Tatacara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegah Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
f. SNI 03 – 2410 - 1989
tentang Tatacara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi
g. SNI 03 – 2847 - 1992
tentang Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
h. SNI 03 – 1726 – 2002
Tentang Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk bangunan gedung
Bertingkat.
18. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan / Instansi Pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
Untuk melaksanakan Pekerjaan dalam pasal 4 ayat 4.1 tersebut diatas berlaku dan
mengikat pula :
1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang juga sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail dan sudah disahkan /
disetujui direksi.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) beserta risalahnya.
4. Surat Perintah Kerja (SPK).
5. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

6. Jadwal pelaksanaan (tentative time schedule) yang telah disetujui direksi.

Pasal 8
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
8.1 Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
8.2 Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat, maka yang
mengikat/berlaku adalah RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar
yang lain, maka yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku.
8.3 Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keraguan sehingga pelaksanaan
menimbulkan kesalahn, kontraktor wajib menanyakan kepada Konsultan
Pengawas sebelum pelaksanaan untuk menghindari terjadinya bongkar pasang
dan kontraktor mengikuti keputusannya.

Pasal 9
PERSIAPAN DI LAPANGAN
9.1 Kontraktor harus membuat bangsal kerja (seluas ± 45 m2) untuk para pekerja
dan gudang penyimpanan barang-barang dengan menggunakan bahan-bahan
sederhana, pintu dapat dikunci dengan baik, lantai semen, dinding papan/tripleks,
atap asbes/seng lengkap dengan plafond, fasilitas sanitasi pekerja dan bangsal
direksi / pengawas (seluas ± 35 m2).
Tempatnya diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
9.2 Perlengkapan direksi keet dan bangsal Konsultan Pengawas.
1. 6 (enam) buah meja tulis ukuran 80 x 100 cm.
2. 6 (enam) buah kursi perlengkapan meja tulis.
3. 1 (satu) papan tulis ukuran 120 x 240 cm.
4. 2 (dua) papan untuk menempel gambar.
5. 2 (dua) buah meja ukuran 120 x 240 cm.
6. 12 (dua belas) buah kursi untuk perlengkapan meja besar.
7. 1 (satu) buah lemari memakai kunci.
8. 1 (satu) ruangan toilet dan cuci tangan dengan persediaan air yang cukup.
9. 1 (satu) set peralatan komputer yang akan dipergunakan oleh Konsultan
Pengawas/MK dan selanjutnya akan menjadi aset proyek.
10. 1 (satu) dokumen kontrak kontraktor pelaksana
9.3 Bangsal Konsultan Pengawas dan perlengkapan diatas setelah pekerjaan selesai
pemanfaatannya akan ditentukan oleh proyek.
9.4 Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab kontraktor.
9.5 Pembongkaran Papan Nama Proyek, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor bentuk dan redaksinya akan dibuat oleh Konsultan Pengawas/MK

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 10
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
10.1 Sebelum memulai pekerjaan nyata di lapangan, Kontraktor wajib membuat
Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan
S-Curve, juga rencana penggunaan bahan / material dan tenaga (man power)
serta perlu dibuat catatan / schedule cuaca.
10.2 Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari konsultan Pengawas/MK, paling lambat dalam 7 (tujuh) hari takwin setelah
Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima kontraktor. Rencana Kerja yang
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / MK akan disahkan oleh Pemberi
Tugas.
10.3 Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada
Konsultan Pengawas, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel di dinding
di bangsal kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan
pekerjaan (prestasi kerja).
10.4 Konsultan Pengawas/MK akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor
berdasarkan rencana kerja tersebut.
10.5 Seluruh pekerjaan Kontraktor akan dituangkan dalam Laporan Harian, Laporan
Mingguan dn Laporan Bulanan yang memuat data material, peralatan, tenaga
kerja, kemajuan fisik, permasalahan.
10.6 Kontraktor harus membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan yang
menggambarkan adanya perubahan dari sebelumnya. Sasaran dokumentasi
akan ditentukan oelh Konsultan Pengawas.

Pasal 11
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
11.1 Di lapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa kontraktor
atau biasa disebut Site Manager yang cakap untuk memimpin pelaksanaan
pekerjaan di lapangan dan membuat kuasa penuh dari kontraktor,
berpendidikan minimum Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimum 5
(lima) tahun. Disamping tenaga tersebut, tenaga ahli lainnya harus disediakan
sesuai dengan yang dibutuhkan.
11.2 Dengan adanya Site Manager, tidak berarti bahwa kontraktor lepas tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
11.3 Kontraktor wajib memberitahu secara tertulis kepada Direksi dan Konsultan
Pengawas, nama Site Manager dan Struktur Organisasi Kontraktor.
11.4 Bila dikemudian hari, menurut pendapat Direksi dan Konsultan Pengawas, Site
Manager kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka
akan diberitahukan kepada kontraktor secara tertulis untuk mengganti Site
Manager.
11.5 Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan kontraktor
harus sudah menunjuk Site Manager baru yang akan memimpin pelaksanaan.

Pasal 12
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
12.1 Untuk menjaga kemungkinan diperlukan kerja di luar jam kerja apabila terjadi
hal-hal yang mendesak, Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis,

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

alamat dan nomor telepon domisili Kontraktor di Bandung kepada Direksi dan
Konsultan Pengawas/MK.
12.2 Alamat Kontraktor diharapkan tidak sering berubah-ubah selama pekerjaan. Bila
terjadi perubahan alamat, Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis.

Pasal 13
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
13.1 Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang
milik proyek, konsultan Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan.
13.2 Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Konsultan
Pengawas, baik yang telah di pasang maupun yang belum, menjadi tanggung
jawab kontraktor dan tidak akan diperhitungan dalam biaya pekerjaan tambah.
13.3 Untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor harus membuat pagar pengaman
dari seng atau bahan lain yang biayanya menjadi tanggungan kontraktor.
13.4 Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, baik
berupa barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu kontraktor diwajibkan
menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap dipakai dan ditempatkan
di tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Kontraktor wajib untuk mengasuransikan pekerjaan terhadap kebakaran untuk
bangunan dan jiwa pihak ke III, dari kecelakaan kerja (CAR, TPL dan PA).

Pasal 14
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
14.1 Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap
digunakan di lapangan, untuk menjaga kemungkinan musibah bagi semua
petugas dan pekerja lapangan.
14.2 Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi
standar kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada dibawah
kekuasaan kontraktor.
14.3 Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan
bersh bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan untuk
para pekerja tidak diperkenankan, kecuali untuk menjaga keamanan.
14.4 Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja
wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan perundangan yang berlaku
(ASTEK).
14.5 Menyediakan kelengkapan untuk para pekerja maupun Direksi berupa sepatu
proyek, topi/helm kerja, dll dengan jumlah secukupnya.

Pasal 15
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor,
sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain
:
1. Beton molen yang jumlah dan kapasitasnya sesuai kebutuhan.
2. Theodolite dan water pass.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

3. Perlengkapan penerangan jika kerja lembur.


4. Pompa air untuk sistem pengeringan jika diperlukan.
5. Penggetar beton, yang jumlah dan typenya akan ditentukan kemudian oleh
Konsultan Pengawas.
6. Mesin pemadat, Stamper.
7. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan tanah apabila
diperlukan.
8. Mesin serut.
9. Dump truck, pick up.
10. Alat megger, alat ukur listrik dan alat ukur.
11. Concrete pump, Compressor.
12. Alat-alat lain yang diperlukan dan diminta oleh Konsultan Pengawas/MK.

Pasal 16
SITUASI DAN UKURAN
16.1 Situasi
1. Pekerjaan yang dimaksud didalam dokumen ini merupakan rencana
pembangunan yang akan dilaksanakan di lokasi yang telah ditentukan apa
adanya.
2. Ukuran-ukuran tersebut dalam pasal terdahulu dimaksudkan sebagai garis
besar pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
3. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawarannya.
4. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk mengajukan claim / tuntutan.
16.2 Ukuran
1. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam meterik,
kecuali ukuran-ukuran untuk baja dinyatakan dalam inch atau mm.
2. Duga lantai (permukaan atas lantai) ditetapkan 0.00 sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar kerja masing-masing bangunan.
3. Dibawah pengamatan Koonsultan Pengawas, Kontraktor diwajibkan membuat
satu titik duga diatas tanah bangunan dengan tiang yang panjangnya
minimum 200 cm, berpenampang 15 x 15 cm2, semua sisi dicat warna
merah. Titik duga harus dijaga kedudukannya serta tidak terganggu selama
pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas.
4. Memasang Papan Bangunan (Bouwplank) :
a. Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan Pengawas
dengan patok yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang dengan
ketebalan 2 cm di ketam rata pada sisi atasnya.
b. Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara
mengukur, alat-alat penyipat datar (theodolite, water pass) prisma silang
pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan, yang selalu berada
di lapangan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

5. Apabila terdapat perbedaan ukuran pada gambar detail dalam jenis yang
sama, maka yang menjadi pegangan adalah gambar yang lebih besar.

Pasal 17
PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
17.1 Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan.
17.2 Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor wajib
diberitahukan.
17.3 Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksa dulu kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan terlebih dahulu kepada
Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya.
Bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah
disetujui.
17.4 Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di lapangan pekerjaan,
tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, karena tidak sesuai
contoh harus dikeluarkan dalam waktu 2 x 24 jam terhitung jam penolakan.
17.5 Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor ternyata
menggunakan bahan yang telah ditolak Konsultan Pengawas, harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor dalam waktu yang
ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
17.6 Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut,
Konsultan Pengawas berhak mengirim bahan tersebut kepada Balai Penelitian
Bahan-bahan (laboratorium) yang terdekat untuk diteliti, biaya pengiriman dan
penelitian menjadi tanggungan Kontraktor, apapun hasil penelitian bahan
tersebut.

Pasal 18
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
18.1 Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah
selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor
diwajibkan meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas. Baru apabila
Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor
dapat meneruskan pekerjaannya.
18.2 Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/hari raya,
tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui
Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila Konsultan Pengawas minta
perpanjangan waktu.
18.3 Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak
menyuruh membongkar bagian pekerjaan bagian pekerjaan sebagian atau
seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali
menjadi tanggungan Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 19
KUALITAS PEKERJAAN
19.1 Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitan pengerjaan yang terbaik dan hanya
tenaga-tenaga kerja terbaik dalam tiap jenis pekerjaan diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan bersangkutan. Kualitas pengerjaan maupun kualitas
hasil pekerjaan yang kurang memenuhi syarat akan ditolak dan dilarang untuk
diteruskan kegiatannya atau dibongkar atas resiko Kontraktor.
19.2 Selama pekerjaan berlangsung Konsultan Pengawas berhak sewaktu-waktu
memerintahkan secara tertulis kepada Kontraktor :
1. Untuk menyingkirkan dari tempat - tempat pekerjaan dalam waktu tertentu
bahan-bahan / material yang dianggapnya tidak sesuai dengan kontrak.
2. Penggantian bahan-bahan material yang cocok dan sesuai.
3. Pembongkaran serta pembuatan baru yang sesuai (terlepas dari test-test
terdahulu atau pembayaran dimuka) dari sembarang pekerjaan yang
menurut Konsultan Pengawas secara material maupun keahliannya tidak
cocok dengan Kontrak.
19.3 Pengujian Hasil Pekerjaan :
1. Kecuali disyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji
dengan cara dan tolok ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi
yang ditetapkan dalam pasal 7 RKS Bab ini.
2. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan / Lembaga yang
akan melakukan pengujian dipilih atas persetujuan Konsultan Pengawas dari
Badan / Lembaga pengujian milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah
atau badan lain yang dianggap memilik objektifitas dan integritas yang
meyakinkan. Atas hal terakhir ini, Kontraktor / Suplier tidak berhak
mengajukan sanggahan.
3. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi
beban kontraktor.
4. Dalam hal dimana salah satu pihak tidak dapat menyetujui hasil pengujian
dari badan penguji tersebut, maka pihak tersebut berhak mengadakan
pengujian tambahan pada Badan / Lembaga lain yang memenihu
persyaratan badan penguji seperti tersebut diatas.
5. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua badan tersebut
memberikan kesimpulan yang sama, maka semua biaya untuk pengujian
tambahan menjadi beban pihak yang mengusulkan.
6. Apabila ternyata kedua hasil pengujian dari kedua badan tersebut
memberikan kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
a). Memilih Badan / Lembaga penguji ketiga atas kesepakan bersama.
b.) Melakukan pengujian ulang pada Badan / Lembaga penguji pertama
atau kedua dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
 Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Konsultan
Pengawas dan Kontraktor / Suplier ataupun wakil-wakilnya.
 Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat-
alat penguji.
 Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final kecuali bilamana
kedua belah pihak sepakat untuk tidak menganggapnya demikian.
 Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari
hasil pengujian yang pertama, maka semua biaya untuk semua
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

pengujian ulang menjadi tanggung jawab pihak yang mengusulkan


diadakannya pengujian tambahan.
 Bila ternyata pihak Konsultan Pengawas yang mempunyai
pendapat salah. Maka atas segala penundaan pekerjaan akibat
adanya penambahan/pengulangan pengujian akan diberikan
tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan
bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena akibat-
akibatnya, penambahan besarnya sesuai dengan penundaan yang
terjadi.

Pasal 20
GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)
20.1 Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (construction
drawing) belum cukup memberikan petunjuk untuk mencapai keadaan
terlaksana, maka kontraktor wajib untuk membuat gambar kerja (shop
drawing) yang memperlihatkan secara terperinci cara pelaksanaan pekerjaan
yang dimaksud.
20.2 Gambar kerja tersebut harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
20.3 Persetujuan tersebut tidak melepaskan Kontraktor dari tanggung2 jawab atas
kesalahan yang dilakukan oleh Kontraktor.

Pasal 21
GAMBAR PERUBAHAN
21.1 Gambar kerja hanya bisa berubah dengan perintah tertulis Pemberi Tugas
mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Konsultan Perencana.
21.2 Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Pemberi Tugas, yang jelas memperlihatkan perbedaan
antara gambar dan gambar perubahan rencana.
21.3 Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya
(gambar asli) dan semua biaya pembuatan ditanggung oleh Kontraktor.

Pasal 22
GAMBAR SESUAI KENYATAAN (AS BUILT DRAWING)
22.1 Semua yang belum terdapat dalam Gambar Kerja baik karena penyimpangan,
perubahan atas perintah Pemberi Tugas / Direksi ataupun tidak, Kontraktor
harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan
pekerjaan yang dilaksanakan.
22.2 Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya
(gambar asli) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor.

Pasal 23
PEKERJAAN TAMBAH / KURANG
23.1 Tugas mengerjakan pekerjaan tambah / kurang diberitahukan dengan tertulis
atau ditulis dalam buku harian oleh Konsultan Pengawas, serta persetujuan
Pemberi Tugas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

23.2 Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada
perintah tertulis dari Konsultan Pengawas atau persetujuan Pemberi Tugas.
23.3 Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga
satuan pekerjaan, yang dimasukan oleh kontraktor sesuai AV 41 artikel 50 dan
51 yang pembayarannya diperhitungkan bersama angsuran terakhir.
23.4 Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga
satuan pekerjaan yang dimasukkan dalam penawaran, harga satuannya akan
ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas bersama-sama dengan
Kontraktor dan persetujuan Pemberi Tugas.
23.5 Adanya pekerjaan tambahan tidak dijadikan alasan sebagai penyebab
kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas, Direksi dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah
tersebut.

Pasal 24
PEMELIHARAAN PEKERJAAN
24.1 Jangka waktu pemeliharaan adalah 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender
dihitung dari tanggal penyerahan pekerjaan pertama (pekerjaan selesai 100 %).
Dalam jangka waktu tersebut, Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang
tidak baik dan melengkapi kekurangan-kekurangannya dilakukan oleh akibat
tidak baiknya pelaksanaan pekerjaan dan kurangnya mutu bahan seperti tertulis
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan ini atas biaya Kontraktor.
24.2 Bila dalam jangka waktu pemeliharaan atas perintah Konsultan Pengawas
Kontraktor tidak melaksanakan pekerjaan perbaikan tersebut, maka Pemimpin
Proyek berhak menyuruh pihak ketiga (Kontraktor lainnya) untuk mengerjakan
atas beban Kontraktor.
24.3 Penyerahan pekerjaan kedua kalinya (terakhir) harus dilakukan sesudah habis
jangka waktu pemeliharaan, dan sampai berakhirnya pekerjaan perbaikan yang
harus dilaksanakan.

Pasal 25
PENYERAHAN PEKERJAAN
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :
1) 3 (tiga) set pedoman operasi (operation manual) dan pedoman pemeliharaan
(maintenance manual), terdiri dari 1 (satu) set asli dan 2 (dua) copy / salinan.
2) Suku cadang sesuai dengan yang dipersyaratkan.
3) Surat Pernyataan Pelunasan sesuai petunjuk pengawas.
4) Jaminan instalasi yang telah disetujui oleh Lembaga Pemerintah yang
berwenang.
5) Menyerahkan Sertifikat Laik Operasi
6) Dan dokumen administrasi lainnya yang diperlukan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

B A B II
PERSIAPAN PELAKSANAAN

Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi koordinasi dengan pihak terkait lokasi kerja, penyediaan
tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain-lain yang diperlukan untuk
meyelesaikan proyek ini antara lain, pengukuran, pagar proyek, direksi keet,
bouwplang, pembersihan lahan proyek, Demolition atau bangunan eksisting
pada lokasi, ijin-ijin lingkungan, asuransi, listrik dan air kerja, dokumentasi
pryek dan pekerjaan lainnya seperti tercantum di dalam Bill Of Quantity (BQ).
Termasuk juga di dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengukuran ulang batas-
batas lahan dan posisi bangunan sesuai dengan rencana. Secara prinsip,
Kontraktor wajib mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proyek ini,
agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
1.2. Persiapan Lahan Proyek
a. Lahan lokasi yang direncanakan harus dibersihkan/dibereskan dari segala
hal yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan dan atau mempengaruhi
kualitas pekerjaan, sesuai arahan/petunjuk pihak Direksi.
b. Sebelum pekerjaan galian tanah dilaksanakan maka permukaan tanah harus
diratakan terlebih dahulu menurut ketinggian/kedalaman galian/timbunan
tanah yang direncanakan.
c. Benda-benda/barang yang berada di atas lahan yang akan dibangun adalah
milik pemberi tugas. Segala yang mengakibatkan kerugian yang terjadi
sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab
penuh pihak pelaksana.
d. Penyediaan alat-alat ukur / Theodolit lengkap yang sudah dikalibrasi dan
bersertifikat kalibrasi yang masih berlaku, termasuk ahli ukur yang
berpengalaman.
e. Pemasangan pagar pengaman keliling site sesuai kebutuhan lahan.
1.3. Gudang
a. Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan
baik, bebas dari air dan pengaruh cuaca lainnya.
b. Kontraktor wajib membuat gudang dengan ukuran yang memadai, memiliki
sirkulasi udara yang baik.
c. Lokasi gudang harus memiliki akses yang baik dan mudah terjangkau baik
dari luar maupun dalam proyek.
d. Gudang harus dibongkar setelah proyek selesai.

1.4. Air, Listrik dan Alat Komunikasi


Untuk keperluan kerja, Kontraktor perlu dan wajib menyediakan air, listrik kerja
dan juga alat komunikasi baik untuk internal royek maupun untuk hubungan
keluar, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

1.5. Kebersihan
a. Kebersihan di sekitar proyek. Selama kegiatan proyek, Kontraktor harus
menjaga kebersihan lingkungan di dalam proyek dan lahan UNPAD
sekitarnya. Selain itu Kontraktor juga harus membersihkan jalan di sekitar
proyek yang digunakan sebagai jalan keluar.
b. Keamanan proyek harus dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak
keamanan dalam kampus UNPAD.
c. Fire Extinguisher dan alat pemadam kebakaran lainnya harus ditempatkan
pada direksi keet dan gudang.

Pasal 2
UKURAN TINGGI DAN PATOK
2.1. Satuan
Semua ukuran yang ada dalam rencana adalah dalam cm (centi meter), untuk
ukuran baja dalam mm atau inch.
2.2. Permukaan lantai ubin (P ± 0,00) adalah 50 cm dari tanah setelah ukuran tanah
hasil timbunan, kecuali ditetapkan lain pada saat rapat penjelasan pekerjaan
(sesuai gambar rencana).
2.3. Ukuran penduga dari Pipa di 2” setinggi 100 cm dari muka tanah asli, yang
dilakukan dengan cor beton untuk pondasinya. Ukuran penduga tersebut
merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat pemborong sesuai arahan Direksi.
2.4. Mengukur letak bangunan
Ketentuan letak bangunan harus dibawah arahan dan pengawasan pihak
Direksi, pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur THEODOLITE
dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam pengukuran.

Pasal 3
PEMASANGAN BOUWPLANK
3.1. Pemasangan bouwplank dibuat untuk membantu menentukan as-as/sumbu-
sumbu dalam perletakan bangunan, baik mengenai kesikuannya atau ukuran-
ukuran lainnya.
3.2. Semua papan bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang, papan harus
lurus diserut rata, permukaan papan harus WATERPASS dengan PEIL LANTAI ±
0,00. Setiap jarak 1,50 m; papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu
berukuran 5/7 cm atau dolken. Pada papan bouwplank ini harus di cat sumbu-
sumbu yang diperlukan, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh cuaca.
3.3. Jarak papan bouwplank minimal 2,00; dari garis bangunan terluar, untuk
mencegah kelongsoran terhadap galian-galian tanah pondasi.
3.4. Setelah pekerjaan bouwplank selesai, pemborong wajib meminta pemeriksaan
dan persetujuan tertulis dari direksi.
3.5. Dalam hal ini, peil lantai (± 0,00) ditentukan ± 1.10 m dari muka tanah yang
ada sekarang.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 4
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PASIR UNTUK LAHAN BANGUNAN
4.1. Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan galian dan urugan tanah serta urugan pasir
dengan penyelesaian dan pembentukan galian/urugannya harus mengikuti
kemiringan/elevasi dan ukuran-ukuran sesuai gambar rencana.
4.2. Pekerjaan tanah galian meliputi :
a. Galian tanah dilaksanakan untuk pembuatan lubang pondasi, lantai
basement, lubang septictank/rembesan, lubang-lubang saluran dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang menurut kondisinya memerlukan adanya
galian tanah.
b. Galian tanah dilaksanakan setelah Pemborong bersama-sama pengawas
lapangan menetapkan as-as + elevasi yang akan dilakukan galian pada
papan bouwplank.
c. Apabila dasar tanah galian untuk pondasi diperlukan daya dukung lebih
baik, maka dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk.
d. Kelebihan kedalaman galian tanah akibat hal-hal tertentu, Pemborong harus
melaksanakan penimbunan kembali serta dipadatkan sesuai dengan
persyaratan, akibat hal ini tidak dilakukan biaya tambahan.
e. Hasil akhir pekerjaan galian tanah pondasi harus selalu diperiksa dahulu
oleh direksi/pengawas lapangan.
f. Galian pondasi bangunan yang keberaadanya tepat pada bekas pondasi
lama harus dilakukan dengan membuang pondasi lama.
4.3. Pekerjaan urugan tanah dan pemadatan meliputi :
a. Urugan tanah dilaksanakan pada lubang-lubang sisa pondasi, peninggian
tanah untuk nol lantai, peil halaman dan pada bagian-bagian pekerjaan
yang kondisinya mengharuskan adanya pekerjaan urugan tanah.
b. Tanah urugan harus berbutir, bersih dari humus, sampah atau kotoran
lainnya, bila terlalu basah harus dihamparkan dahulu hingga kering, dan bila
terlalu kering harus dengan air sesuai persyaratan.
c. Pelaksanaan pengurugan harus lapis demi lapis serta diikuti pemadatan,
ketebalan perlapis urugan maksimal 20 cm. Pemadatan disyaratkan harus
memakai alat pemadatan STAMPER, dengan mencapai kepadatan maksimal.
Hasil akhir dari pekerjaan ini harus diperiksa kepada Direksi Lapangan.

4.4. Urugan Pasir


a. Urugan pasir harus dilaksanakan pada bian-bagian dasar/bawah pasangan
pondasi batu kali atau pondasi lainnya sesuai gambar.
b. Ketebalan urugan pasir ditentukan Tebal 10 cm untuk dibawah pondasi.
c. Ketebalan ukuran pasir tersebut, adalah ketebalan padat dengan cara
ditimbris sambil disiram air.
d. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran-kotoran/humus-
humus.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

B A B III
PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal 1
PEKERJAAN PONDASI
1.1. Pekerjaan pondasi ini dilaksanakan pada :
Sub Construction terdiri dari pekerjaan pondasi batu kali, pondasi bore pile /
strauzz pile, pondasi plat beton, sesuai Gambar Rencana.
1.2. Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan NI-10 atau PUBI 1970 (NI-3) dan SNI
T-15-1993-03. diantaranya :
a. PC/semen : digunakan satu jenis semen yang memenuhi persyaratan dalam
peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I atau
Standar Inggris BS-12.
b. Pasir Pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan kadar
lumpur yang terkandung maksimal, harus bersih dan tidak mengandung
bahan organik/kotoran yang merusak kondisi campuran.
c. Agregats/Batu belah/batu kali/batu gunung : Maksimal diameter 3 cm,
digunakan batuan keras, bersih, tidak keropos dan mempunyai permukaan
yang keras.
d. Besi beton : mengacu pada ASTM A 706M, 1993. Pada jenis besi yang
digunakan ini pada masa produksinya mengandung elemen paduan (alloys)
yaitu niobium dan Vanadium yang dimaksudkan untuk menambah
kemampuan kuat leleh dan tidak getas.
e. Air : digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan yang
merugikan pasangan, seperti asam alkali atau bahan organik lainnya.
1.3. Pemakaian jenis adukan
Di dalam mengatur perbandingan campuran yang sempurna, Pemborong harus
menggunakan dolak-dolak pengatur campuran bahan, terbuat dari papan
berukuran 40X40X20 cm. Campuran adukan yang digunakan antara lain :
Tabel Jenis Adukan
1.4. Pondasi Batu Kali :
JENIS
PERBANDINGAN DIGUNAKAN
ADUKAN
BAHAN UNTUK
(SPESI)
1. Lapisan plester beton pada kolom,
1. M2 1 pc : 3 pc sloof, ring balk dan pembalokan
yang permukaannya akan tampak.
2. Pasangan batu kedap air.
1. Semua pasangan pondasi batu kali
yang bukan kedap air.
2. 2. Semua pasangan dinding dan
M3 1 pc : 5 pc
plesteran bata bukan kedap air.
3. Pasangan ubin/tegel semua
ruangan.
4. Lantai kerja dibawah pasangan
keramik
a. Pasangan batu kosong/Aanstamping

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

1). Dilaksanakan pada dasar pondasi batu kali setelah lapisan


urugan pasir dibawahnya rata dan padat.
2). Pemasangan batu kosong harus disusun tegak bersilang saling
menggigit,dan pada rongga-rongga pertemuan batu harus diisi
dengan pasir hingga padat. Dalam hal ini bisa dibantu disiram
air hingga merata.
b. Pasangan batu kali :
1). Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang
dinyatakan memakai pasangan batu kali.
2). Batu belah sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
3) Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus
penuh berisi/tidak boleh ada yang berongga.
4). Tinggi pasangan batu kali tidak boleh lebih dari 0,50 m‟ pada
setiap harinya.
5). Bagian pasangan batu kali harus diplester kaprot sesuai dengan
jenis adukan yang dipakai pasangan.
6). Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
7). Selama pasangan batu kali belum secara utuh selesai (persekian
meter), lobang pondasi tidak dibenarkan diurug.
1.5. Pondasi Bore Pile / Strauzz Pile :
a. Sebelum pengeboran dilakukan titik pengeboran harus dicheck kembali
ketepatannya.

b. Vertikalitas dari auger/kelly bar harus dicheck dengan theodolite dari dua
arah yang saling tegak lurus.

c. Berdasarkan data-data karakteristik tanah yang ada, lapis tanah yang cukup
bak bearing layer untuk Bore Pile adalah pada kedalaman 18 m dari muka
tanah (menunggu hasil sondir). Bore pile yang diperhitungkan adalah bore
pile tekan. Jenis tanah pada kedalaman 18 m ini berupa lanau berwarna
coklat kekuningan plastisitas tinggi dengan konsistensi keras dan teguh
mengandung Gravel SPT> 50.

d. Kapasitas tarik izin bore pile diameter 80 cm = 60 ton.


1.6. Pondasi Plat Beton / Pondasi Plat Beton Setempat :
Dipergunakan material plat beton dengan mengikuti sebagaimana gambar
perencanaan pondasi dan spesifikasi dari persyaratan beton.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 2
PEKERJAAN BETON
2.1. Pekerjaan Beton ini dilaksanakan pada :
a. Pekerjaan Pondasi Plat Beton Setempat
b. Pekerjaan Ground Beam
c. Pekerjaan Kolom Beton
d. Pekerjaan Balok Beton
e. Pekerjaan Ring Balk Beton
f. Pekerjaan Balok Luifel
g. Pekerjaan Plat Beton Lantai
h. Pekerjaan Beton Rabat
i. Pekerjaan Plat Duiker
2.2. Bahan untuk Pekerjaan Beton dapat dilakukan dengan cara ”Site Mix”
(Pembuatan Beton ditempat) dan cara penggunaan beton”Ready Mix” /
Siap Pakai.
2.3. Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan diantaranya :
a. PC/semen
 Digunakan satu jenis yang memenuhi persyaratan dalam peraturan
Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I Atau
Standard Inggris BS-12.
 Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya, tidak
diperkenankan untuk digunakan.
 Tempat penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga semen bebas dari kelembaban.
 Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan.
 Pemborong harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan
oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk pengambilan contoh-
contoh tersebut,semen yang tidak dapat diterima sesuai
pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus tidak
dipergunakan/diafkir.
 Semen yang telah disimpan lama dan/atau mutunya diragukan,
hanya boleh dipakai dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas,
setelah terlebih dahulu dibuktikan bahwa semen tersebut masih baik
mutunya berdasarkan hasil uji mutu semen di Laboratorium instansi
Pemerintah bersertifikat atas biaya Pemborong.
 Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah
dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk dibongkar, beton tersebut dan diganti dengan
memakai semen yang telah disetujui atas beban Pemborong.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

b. Agregat
 Sebagai agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu pecah/split)
serta agregat campuran (pasir + split) harus digunakan agregat
alami yang memenuhi ketentuan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971 (N.I. – 2 ) pasal 3.3,3.4 dan 3.5.
 Ukuran butir split maksimum yang diijinkan untuk pembuatan
adukan beton K – 300 dan K – 350 adalah 20 mm.
 Agregat tidak boleh mengandung atau tercemar dengan bahan-
bahan yang dapat merusak beton atau menyebabkan timbulnya
karat pada baja tulangan.
Untuk memastikan hal ini, Kontraktor harus mengajukan contoh-
contoh agregat dari berbagai sumber/tempat pengambilannya.
Sebagai agregat beton hanya boleh digunakan jenis agregat dan
dari sumber yang telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
 Pasir laut sama sekali tidak boleh digunakan untuk membuat adukan
mortar dan/atau beton.
 Pasir dan split harus disimpan di tempat yang terpisah dalam
timbunan yang tebalnya maksimum 1 m, serta dicegah terhadap
pengotoran oleh tanah/lumpur dan lain-lain bahan kotoram yang
dapat menurunkan mutu beton.
 Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, pasir dan
split yang akan digunakan terlebih dahulu, harus melalui uji mutu di
Laboratorium Uji atas biaya Kontraktor.
c. Koral
Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2
PBI 1971, koral yang digunakan ukuran 2/3 cm
d. Air
 Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, garam alkalis, serta bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
 Apabila dipandang perlu Pengawas dapat meminta kepada
pemborong supaya air yang dipakai diperiksa dilaboratorium PUSAIR
Bandung atas biaya pemborong.
2.4. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton
a. Kelas dan Mutu Beton
- Kelas dan Mutu dari beton harus sesuai dengan standard Beton
Indonesia NI-2 , PBI-1971

- Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa


hasil pengujian benda-benda uji harus memberikan „BK‟(kekuatan
tekan beton kareteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan.
b. Selama masa pelaksanaan, mutu beton dan mutu pelaksanaan harus
diperiksa secara berkala dan teratur, mutu beton dari hasil-hasil
pemeriksaan kuat tekan kubus-kubus uji ukuran 15 x 15 x 15 cm.
c. Pada prinsipnya, untuk setiap 5 m2 adukan beton minimal harus dibuat
1 (satu) buah kubus uji.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

d. Jumlah kubus-kubus uji total minimum 20 (duapuluh) buah.


e. Setelah cetakan dilepaskan pada umur 20 – 24 jam, kubus-kubus uji
yang dibuat harus dirawat secara seksama dengan cara direndam
dalam air, sampai tiba saatnya untuk diuji tekan di laboratorium
pemeriksaan bahan bangunan yang diakui pemerintah, atas biaya
Pemborong.
f. Pengujian kekuatan tekan kubus-kubus uji dilakukan untuk umur kubus
7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, di laboratorium pemeriksaan bahan
bangunan yang diakui pemerintah atas biaya Pemborong.
g. Jumlah kubus uji per mutu beton dan per umur uji minimal 4 (empat)
buah kubus.
h. Pemeriksaan mutu beton dan mutu pelaksanaan selama masa
pelaksanaan pembetona harus sesuai ketentuan butir 4.7 Peraturan
Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I–2).
2.5. Komposisi Campuran Beton
a. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air
seperti yang ditentukan sebelumnya.
Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah
sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat/baik.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang
disyaratkan / ditentukan dalam spesipikasi ini,harus dipakai
„campuran yang direncanakan‟ (MIX DESIGNED).
c. Ukuran maxsimal dari Agregat kasar dalam beton untuk bagian-
bagian dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan
dalam persyaratan bahan beton,
d. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai
untuk berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama
berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat
dan beton yang dihasilkan.
e. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan
ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai
kepadatan yang tepat, keawetan dan kekuatan yang dikehendaki.
f. Kekentalan (Konsistensi) adukan beton untuk bagian-bagian
konstruksi beton, harus disesuaiukan dengan jenis konstruksi yang
bersangkutan,cara pengangkutan adukan beton dan cara
pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh
faktor air semen.
g. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang
direncanakan,maka factor air semen ditentukan sebagai berikut:
- Faktor air semen Untuk pondasi sloof, Poer, Plat dan Dinding
Lantai Basement maksimum 0,50.
- Faktor air semen untuk kolom balok,plat lantai, tangga, dinding
beton, dan listplank / parapet maksimum 0,55.
- Faktor air semen untuk konstruksi plat atap, dan tempat-tempat
basah lainnya maksimum 0,55.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

h. Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton,dan dapat


dihasilkan suatu mutu sesuai dengan yang direncanakan,maka untuk
konstruksi beton dengan factor air semen maksimum 0,50 harus
memakai Plasticizer sebagai bahan additive. Pemakaian merk dari
bahan additive tersebut harus mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas / direksi.
i. Pengujian beton akan dilakukan oleh konsultan pengawas pekerjaan
atas biaya Pemborong pelaksana di Laboratorium instansi Pemerintah
bersertifikat. Perbandingan campuran beton jika dipandang perlu
harus diubah untuk tujuan penghematan yang dikehendaki,
workability, kepadatan, kekedapan atau kekuatan. dan Pemborong
tidak berhak atas claim yang disebabkan perubahan yang demikian.
2.6. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-benda Uji Beton
a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut
keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan
untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi dari
agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (Mixer).
Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil
pengadukan yang terlalu yang terlalu lama atau yang menjadi kering
sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan.
Keseragaman Konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat
perlu.
Nilai Slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang
dari 10 cm dan tidak melampaui 14 cm,untuk segala beton yang
dipergunakan.
Semua pengujian harus sesuai dengan NI-2, PBI – 1971. Konsultan
Pengawas berhak untuk menuntut nilai Slump yang lebih kecil bila hal
tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton
berkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan.
b. Kekuatan tekan beton harus ditetapkan oleh konsultan pengawas
melalui pengujian biasa dengan kubus ukuran 15x15cm dan silinder
diameter 15 tinggi 30 cm, dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2 PBI
1971.
Pemborong pelaksana harus menyediakan fasilitas yang diperlukan
untuk mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang representative.
2.7. Persyaratan Pelaksanaan :
a. Baja Tulangan
Semua Baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai
dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI–1971 atau ASTM
Designation A-15, dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Pemborong, surat
keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan
beton yang disediakan untuk persetujuan konsultan pengawas sesuai
dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti
tercantum dalam gambar rencana.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

c Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan


bebas dari cacat-cacat seperti serpih-serpih, karat, dan zat kimia
lainnya yang dapat mengurangi/merusak daya lekat antara baja
tulangan dengan beton.
d. Semua jenis baja tulangan yang akan digunakan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas berdasarkan hasil uji yang
memenuhi syarat dari Laboratorium yang berakreditasi Komite
Akreditasi Nasional yang masih berlaku atas biaya Pemborong.
e. Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana
dan tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran. Diameter
besi ulir adalah diameter dalam.
f. Baja tulangan beton harus dibengkok / dibentuk dengan teliti sesuai
dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-
gambar konstruksi.
Semua batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin,
pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh
cara pengerjaan disetujui oleh konsultan pengawas.
g. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar
rencana. Untuk menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya
maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton dengan
bantalan beton decking atau kursi-kursi besi / cakar ayam
perenggang. Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal
harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak ada batang
yang turun.
h. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak
ditentukan dalam gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran
terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan
masuknya alat penggetar beton.
i. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar
rencana dan perhitungan, apabila dipakai dimensi tulangan yang
berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas
tulangan, dalam hal ini Pemborong diwajibkan meminta persetujuan
terlebih dahulu dari konsultan pengawas.
2.8. Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung
dinding atau dasar cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk
setiap bagian – bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,maka tebal selimut
beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai
berikut :
a. Kolom = 3,00 cm
b. Balok = 3,00 cm
c. Pelat & Dak Beton = 2,00 cm

2.9. Sambungan Baja Tulangan


Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain
dari yang ditunjukan pada gambar–gambar, bentuk dari sambungan
harus disetujui oleh konsultan pengawas . Overlap pada sambungan-
sambungan tulangan harus minimal 30 s/d 40 kali diameter batang yang
dipakai/digunakan,kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di dalam
gambar rencana dan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

2.10. Perlengkapan Mengaduk


Pemborong harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
dari masing-masing bahan beton.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan pengerjaannya selalu harus
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam
mesin pengaduk beton yaitu „Batch Mixer‟.
Konsultan pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan
jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan hasil adukan
dengan susunan kekentalan dan warna yang merata dalam komposisi
dan konsistensi dari adukan ke adukan,kecuali bila diminta adanya
perubahan dalam komposisi atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.
b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-
lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.
Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan
harus diganti.
Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan.
2.11. Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32o C dan tidak
kurang dari 4,50 C.
Bila suhu dari Beton yang dituang berada antara 270 C dan 320 C, beton
harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa, sehingga suhu dari
beton melebihi 32° C, sebagai yang ditetapkan oleh konsultan pengawas,
Pemborong harus mengambil langkah – langkah yang efektif, upamanya
mendinginkan agregat, mencampur dengan es dan mengecor pada
waktu malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton, waktu
dicor pada suhu dibawah 32° C.
2.12. Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk,dan ukuran yang ditentukan dalam
gambar rencana.
Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.
Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian
dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Pemborong
harus dengan segera mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya
atas biaya sendiri.
2.13. Konstruksi Cetakan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada


kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau gerakan
selama/ sesudah pengecoran beton.
b. Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus
diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud
itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan
memudahkan dalam pembongkaran cetakan beton.
Penggunaan minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak
dengan besi beton yang mengakibatkan kurangnya daya lekat.
c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik
dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan
selama pelaksanaan.
2.14. Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus
sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang
diingikan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan
dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.
2.15. Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan
letak baja tulangan beton sesuai gambar rencana/pelaksanaan,
pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikat dan lain-
lainnya selesai dikerjakan sebelum pengecoran dimulai permukaan –
permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah
disetujui oleh konsultan pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai ,semua permukaan pada
tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang
tergenang,reruntuhan atau bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada
tempat-tempat yang akan dicor harus dibasahi dengan merata
sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.
c. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya
tidak lebih dari 50 cm. Konsultan pengawas berhak untuk mengurangi
tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal 50 cm, tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
d. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras
berlangsung sehingga spesikasi mortar terpisah dari agregat kasar.
Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada
construction joint dan air semen atau spesi yang terhampar harus
dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
e. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin,
sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat
semua permukaan dari cetakan dan matrial yang diletakkan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton,kepala alat penggetar


(Vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton
pada bagian atas dari lapisan yang terletak dibawah. Lamanya
penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton
dengan airnya ,semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar
type immerson beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3000
putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.
f. Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan pengawas pekerjaan atau
wakilnya yang ditunjuk serta staf Pemborong yang setaraf ada di
tempat kerja,dan persiapan betul-betul telah memadai.

2.16. Waktu Dan Cara-cara Pembukaan Cetakan


a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti
petunjuk konsultan pengawas, pekerjaan ini harus dikerjakan hati-hati
untuk menghindari kerusakan pada beton.
Beton yang masih muda / lunak tidak di izinkan untuk dibebani,segera
setelah cetakan–cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa
dengan teliti dan permukaan yang tidak beraturan harus segera
diperbaiki sampai disetujui konsultan pengawas.
b. Umumnya diperlukan waktu minimum dua (2) hari sebelum cetakan-
cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan
cetakan – cetakan samping lainnya, tujuh (7) hari untuk dinding-
dinding pemikul dan saluran-saluran, 21 hari untuk balok-balok, plat
lantai, plat atap, tangga dan kolom.
Walaupun demikian sebagai pedoman dalam keadaan cuaca normal
adalah sebagai berikut:
- Struktur : Pengerasan normal:
Kolom dan Dinding 4 hari
Pelat lantai/atap konvensional 28 hari
Balok 28 hari
2.17. Perawatan ( Curing )
a. Semua beton harus dirawat dengan air seperti ditentukan di bawah ini
atau disemprot dengan curing Agent.Konsultan pengawas berhak
menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada
bagian – bagian pekerjaan.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar
matahari yang langsung minimal selama 3 hari sesudah
pengecoran.perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi
permukaan beton dengan deklit/karung bekas yang dibasahi dan harus
dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.
c. Perawatan beton setelah tiga (3) hari,yaitu dengan melakukan
penggenangan dengan air terus menerus pada permukaan beton paling
sedikit selama 14 hari.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

2.18. Perlindungan

Pemborong harus melindungi semua beton terhadap kerusakan -


kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.

2.19. Perbaikan Permukaan Beton


a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut
gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan
yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan
harus dibuang dan diganti oleh Pemborong atas bebannya sendiri.
Kecuali bila konsultan pengawas memberikan izinnya untuk menambal
tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan
seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang
terdiri dari sarang kerikil,kerusakan-kerusakan karena cetakan,
lobang-lobang karena keropos, ketidakrataan / pembengkakan harus
dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda.
Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat, lobang-lobang pahatan
harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga
pengisian akan terikat ditempatnya.Semua lobang harus terus
menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor, dan seterusnya
disempurnakan.
c. Jika menurut Konsultan pengawas, hal-hal tidak sempurna pada
bagian bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja
akan menghasilkan sebidang dinding yang tidak memuaskan
kelihatannya, Pemborong wajib untuk menutupi seluruh dinding (
dengan spesi Plesteran 1pc : 3ps) dengan ketebalan yang tidak
melebihi 1cm, demikian juga pada dinding yang berbatasan ( yang
bersambungan) sesuai dengan instruksi dari konsultan pengawas.
Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar batas tolleransi
kelurusan ( Pencekungan/ pencembungan) bidang tidak boleh melebihi
dari L/1000 untuk semua komponen.
2.20. Bahan Campuran Tambahan (Admixture/Additif)
 Pemborong harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas apabila akan menggunakan bahan campuran
tambahan dalam adukan beton.
 Permohonan harus memuat uraian secara rinci mengenai merk,
jenis / tipe dan dosis bahan tambahan yang akan digunakan
tersebut, serta dilengkapi pula dengan cara pelaksanaannya.
 Permohonan itu harus dilengkapi pula dengan rekomendasi tertulis
dari Laboratorium yang berakreditasi Komite Akreditasi Nasional
yang masih berlaku atas biaya Pemborong.
 Penggunaan bahan campuran tambahan kimiawi pada pembuatan
campuran beton hanya diperbolehkan setelah mendapat ijin tertulis
dari Konsultan Pengawas.
Bahan campuran tambahan yang mengandung chlorida sama sekali
tidak boleh digunakan, karena dapat menimbulkan karat pada
tulangan beton.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Bahan campuran tambahan yang mengandung garam-garam yang


bersifat racun (toxic) sama sekali tidak boeh digunakan, karena
dapat membahayakan kelestarian lingkungan atau kesehatan
manusia yang berhubungan dengan bahan-bahan bersifat racun
tersebut.
 Dosis dan cara penggunaan bahan campuran tambahan tidak boleh
menyimpang dari petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya
 Pemakaian bahan campuran tambahan tidak boleh menyebabkan
dikurangi kadar semen di dalam campuran beton, dan tidak boleh
menyebabkan faktor air/semen (yaitu rasio kadar air dibagi kadar
semen) di dalam adukan beton menjadi bertambah besar.

2.21. Macam Pekerjaan


Untuk keperluan perhitungan harga penawaran pekerjaan, campuran beton
dibedakan atas 4 (empat) macam, sebagai berikut :
MACAM BETON PENGGUNAAN
C1 Tidak Bertulang Untuk beton rabat, neut, lantai kerja,
1 PC : 3 Psr : 5 split beton tumbuk, batu tepi, dan
konstruksi beton lainnya yang sifatnya
mutu Bo sesuai
non struktural
PBI 1971 (N.I-2)
C2/a Beton bertulang Untuk konstruksi pondasi : untuk poer,
(struktural) balok sloof dan balok kopel.
mutu K -350 Penulangan sesuai gambar rencana.
Sesuai PBI 1971
(N.I – 2)
C2/b Beton bertulang Untuk konstruksi bangunan atas :
(struktural) kolom, plat lantai dan balok-balok, plat
atap dan balok-balok ring, dan
mutu K -350
konstruksi beton bangunan atas
Sesuai PBI 1971 lainnya yang sifatnya struktural
(N.I – 2) Penulangan sesuai gambar rencana
C3 Beton bertulang Untuk listplank beton, kolom-kolom
(non struktural) praktis, dan balok-balok praktis (non
struktural).
mutu K – 350
Diberi tulangan praktis dengan besi
Sesuai PBI 1971
tulangan polos sesuai ketentuan PBI
(N.I – 2) 1971 (N.I – 2)
2.22. Proporsi Campuran Beton :
a. Untuk beton macam C1 dan C3, proporsi campuran beton boleh
dibuat berdasarkan perbandingan volume.
b. Untuk beton macam C2/a mutu K – 350 dan C 2/b mutu K – 300.
proporsi campuran beton harus dibuat berdasarkan perbandingan
berat bahan-bahan yang digunakan (PC, air, agregat halus dan
kasar, batu pecah/split, dan bahan campuran tambahan/additif).
c. Kuat tekan beton macam C2/a harus mencapai kuat tekan
karakteristik K-350 dan macam beton C2/b harus mencapai kuat
tekan karakteristik K-350, yang dievaluasi berdasarkan hasil uji
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

tekan kubus-kubus uji ukuran 15 x 15 x 15 cm,sesuai Peraturan


Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I-2).
d. Prosporsi campuran beton struktural mutu K-350 dan K-350 harus
diestimasi sesuai ketentian Tata Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal (SNI 03-2834-1992 atau SKSNI T-15-1990
– 03).Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan harus dihitung
berdasarkan kuat tekan karakteristik (yaitu 300 kg/cm2 atau 350
kg/cm2) dengan ditambah margin kekuatan untuk masing-masing
mutu C2/a dan C2/b tersebut, sebesar :
ks = 1,64 x 75 = 123 kg/cm2
Slump sebesar (60– 100mm), faktor air / semen maksimum (w/c) =
0.55 dan kadar semen minimum 325 kg/cm2.
e. Kontraktor wajib mengusulkan secara tertulis proporsi campuran
beton yang akan digunakan kepada Konsultan Pengawas, yang
dibuat berdasarkan percobaan pendahuluan dengan menggunakan
bahan-bahan yang sebelumnya telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Sebagai bahan pertimbangan Konsultan Pengawas, usul proporsi
campuran beton yang akan digunakan harus dilampiri hasil uji
terhadap campuran coba (trial mix) yang akan dilakukan di
Laboratorium Pengujian Bahan, atas biaya Kontraktor.
f. Dalam hal bahan-bahan yang akan digunakan ternyata berbeda
karakteristiknya dan yang sebelumnya telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas, maka Kontraktor wajib secara tertulis
mengusulkan proporsi campuran beton yang telah disesuaikan,
supaya mutu beton K – 300 dan mutu K – 350 tetap dapat dicapai
dengan menggunakan bahan-bahan tersebut.
Syarat Pelaksanaan :
a. Untuk setiap kali pengadukan campuran beton macam C2/a dan C2/b,
penakaran bahan-bahan yaitu p.c, air, agregat halus dan kasar, serta
bahan campuran tambahan (additif), harus dilaksanakan berdasarkan
berat sesuai proporsi campuran yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
b. Pada saat pengadukan, air pencampur beton harus dimasukan sedikit demi
sedikit sehingga dihasilkan slump dalam batas-batas yang direncanakan
(100 – 140 mm).
Pengukuran slump harus dilakukan secara berkala dan dilaksanakan sesuai
ketentuan pada butir 4.4 (2). Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
(N.I–2)
Untuk adukan beton siap pakai (ready mixed), pengukuran slump harus
dilakukan minimal satu kali untuk setiap truk pengaduk yang tiba di
lapangan pekerjaan, yang dilaksanakan sesaat sebelum adukan beton
dituangkan dari truk.
c. Selama masa pelaksanaan, mutu beton dan mutu pelaksanaan harus
diperiksa secara berkala dan teratur, mutu beton dari hasil-hasil
pemeriksaan kuat tekan kubus-kubus uji ukuran 15 x 15 x 15 cm.
 Pada prinsipnya, untuk setiap 5 m2 adukan beton minimal harus dibuat
1 (satu) buah kubus uji.
 Jumlah kubus-kubus uji total minimum 20 (duapuluh) buah.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Setelah cetakan dilepaskan pada umur 20 – 24 jam, kubus-kubus uji


yang dibuat harus dirawat secara seksama dengan cara direndam
dalam air, sampai tiba saatnya untuk diuji tekan di laboratorium
pemeriksaan bahan bangunan yang diakui pemerintah, atas biaya
Kontraktor.
 Pengujian kekuatan tekan kubus-kubus uji dilakukan untuk umur kubus
7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, di laboratorium pemeriksaan bahan
bangunan yang diakui pemerintah atas biaya Kontraktor
 Jumlah kubus uji per mutu beton dan per umur uji minimal 4 (empat)
buah kubus.
 Pemeriksaan mutu beton dan mutu pelaksanaan selama masa
pelaksanaan pembetonan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera
pada butir 4.7 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I – 2 ).
d. Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan
beton, harus dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Bab 6 pasal
6.1 sampai dengan pasal 6.6 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
(N.I – 2)
Terutama harus diperhatikan :
 Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada kondisi cetakan dan
acuan yang rapi dan kaku, celah-celah sambungan kayunya rapat,
permukaannya basah dan bersih, dan cukup kuat untuk memikul
adukan beton sehingga setelah beton mengeras terbentuk bidang
permukan beton yang rata, tidak melengkung atau keropok, dan
hanya membutuhkan sedikit usaha penghalusan.
 Batang-batang pengaku dan/atau penyangga cetakan harus dibuat
dari besi atau kayu, tidak boleh menggunakan bambu.
 Campuran beton harus diaduk dengan mesin pengaduk beton (beton
molen) atau truk pengaduk beton (truck mixed).
 Adukan beton harus diangkut ke lokasi yang akan di cor, dengan cara
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pemisahan butiran (segregasi)
atau kehilangan air semen.
 Pemadatan beton macam C2/a dan C2/b harus dilakukan dengan
mesin penggetar (vibrator).
e. Pemasangan tulangan :
 Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Bar Bending Schedule
(BBS) kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui
sebelum dibuat penulangan beton.
 Semua tulangan untuk beton macam C2/a dan C2/b harus dipasang
sesuai ukutan diameter dan ukuran-ukran serta ketentuan-ketentuan
lain yang tercantum pada gambar rencana.
 Penyimpangan dari gambar rencana hanya diperbolehkan setelah
mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
 Semua sengkang (beugel) dan semua ujung-ujung batang tulangn
polos BJTP-24 yang berdiameter < 12 mm harus diakhiri dengan kait-
kait 135º.
 Semua sengkang dilarang keras menggunakan kait-kait 90º. Kecuali
sengkang-sengkang untuk balok-balok praktis dan kolom-kolom
praktis.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Semua tulangan harus diikat kuat dengan kawat baja sedemikian


rupa, sehingga didapat jaminan bahwa kedudukan tulangan tidak akan
berubah atau bergeser selama pelaksanaan pengecoran dan
pemadatan adukan berlangsung.
 Ganjal-ganjal beton (beton tahu) harus dibuat dengan mortar yang
diambil dari adukan beton macam C2/a dan C2/n, sehingga menjamin
tebal selimut beton sesuai pasal 4 butir 4.1.i. RKS ini.
 Penempatan ganjalganjal beton dan ganjal-ganjal daru besi beton
harus merata dan pemasangannya sedemikian rupa. Sehingga tidak
menyebabkan cacat-cacat yang tampak pada permukaan beton
setelah cetakan dan acuan dibuka.
f. Perawatan beton (curing) selama masa pengerasan :
 Supaya proses pengerasan beton muda dapat berlangsung dengan
sempurna dan beton dapat mencapai mutu K – 300 dan mutu K – 350
sesuai yang direncanakan,maka selama masa pengerasan awal
berlangsung, beton muda harus dirawat dengan seksama.
 Selam paling sedikit 14 (empat belas) hari dihitung setelah beton
selesai di cor, bidang permukaan cetakan dan permukaan beton yang
terbuka harus dibasahi secara terus menerus, misalnya dengan cara
menutupinya dengan karung-karung basah yang disemprot air secara
terus menerus.
 Pada plat lantai pembasahan terus menerus ini harus dilaksanakan
dengan cara menggenanginya dengan air.
 Pada hari-hari pertama setelah pengecoran beton selesai, proses
pengerasan beton tidak boleh terganggu.
 Dilarang keras untuk mempergunakan lantai beton yang belum cukup
mengeras sebagai tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan
untuk mengangkut bahan-bahan berat.
 Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, atau proses-proses lain
untuk mempersingkat waktu pengerasan dapat dipakai setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
g. Pembongkaran cetakan dan acuan
 Pembongkaran cetakan dan acuan hanya boleh dilaksanakan setelah
Kontraktor mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
 Pembongkaran cetakan dan acuan horisontal pada plat lantai dan balok
bagian bawah baru boleh dilakukan setelah beton berumur 3 minggu,
pembongkaran boleh dilakukan sebelum beton berumur 3 minggu
apabila dibuktikan dengan hasil pengujian laboratorium bahwa
kekuatan beton sudah memenuhi dan dengan seijin Konsultan
Pengawas.
 Cetakan samping pada balok dan kolom boleh dibongkar setelah beton
berumur 7 hari.
 Pada prinsipnya, pembongkaran cetakan dan acuan harus mengikuti
ketentuan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I – 2)
pasal 5.8 ayat (1) s/d (4).
h. Pembuatan dan pemeriksaan kubus-kubus uji
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Benda-benda uji kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm harus dibuat, dirawat


dan diuji kekuatan tekannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan pasal
4.9 ayat (1) s/d (7) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I –
2).
 Dalam hal digunakan adukan beton siap pakai, maka kubus-kubus yang
boleh diperiksa kekuatannya adalah kubus-kubus yang dibuat dan
disimpan di lapangan pekerjaan oleh Kontraktor sejak saat dibuat
sampai tiba saatnya untuk diuji.
 Kubus-kubus yang dibuat dan dirawat oleh pemasok perusahaan siap
pakai tidak boleh digunakan.
 Pemeriksaan kubus-kubus uji harus dilakukan di laboratorium yang
berakreditasi Komite Akreditasi Nasional yang masih berlaku atas biaya
Kontraktor.
i. Tindakan-tindakan yang diambil apabila hasil pemeriksanaan kubus-kubus
uji menunjukkan mutu beton yang tidak memenuhi syarat.
 Apabila hasil uji kuat tekan kubus-kubus uji di Laboratorium yang
berakreditasi Komite Akreditasi Nasional yang masih berlaku
mengindikasikan bahwa mutu beton K-300 dan atau K-350 tidak
tercapai, harus diambil tindakan-tindakan sesuai ketentuan Peraturan
Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I-2) pasal 4.8 ayat (!) s/d (4).
 Kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab penuh apabila mutu
beton yang dispesifikasikan tidak berhasil dicapai.

PASAL 3
PEKERJAAN BAJA / LOGAM UNTUK STRUKTUR
3.1. Bahan
1) Kontraktor wajib mengusulkan secara tertulis semua jenis baja yang akan
digunakan untuk pekerjaan struktur kepada Konsultan Pengawas.
– Sebagai bahan pertimbangan Konsultan Pengawas, surat usulan
Kontraktor harus dilampiri dengan hasil uji tarik di Laboratorium yang
berakreditasi Komite Akreditasi Nasional yang masih berlaku atas
biaya Kontraktor.
– Jumlah minimum contoh uji per jenis baja adalah 4 (empat) buah.
2) Semua jenis baja untuk struktur harus berasal dari pabrik yang sama
yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya, dan mempunyai dimensi penampang serta mutu bahan baja
yang memenuhi persyaratan dibawah ini.
– Semua profil baja, pelat baja dan pipa baja untuk struktur kap, harus
merupakan profil baru (belum pernah dipakai) dan dari macam baja
yang sama yaitu BJ 37 dengan tegangan leleh minimum sebesar 2400
kg/cm2 sesuai Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
(SNI 03-1729-1989 atau SNI 1729-1989-F).
– Semua profil kanal C tipis (Lipped chanels) untuk gording harus baru
(belum pernah dipakai) dan dari macam baja yang samam yaitu BJ 41
dengan tegangan leleh minimum sebesar 2500 kg/cm2 sesuai Tata
Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung (SNI 03-1729-1989
atau SNI 1729-1989-F).
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Semua baut dan mur harus baru (belum pernah dipakai) dan dari
macam baja BJ 37 yang sama dengan tegangan leleh minimu sebesar
2400 kg/cm2 sesuai Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk
Gedung (SNI 03-1729-1989 atau SNI 1729-1989-F).
– Batang-batang profil baja yang permukaannya telah berkarat atau
berlubang, sumbu profilnya bengkok atau muntir, atau memiliki cacat-
cacat perubahan bentuk lainnya tidak boleh digunakan.
– Profil kanal C tipis untuk keperluan non-struktural dengan tegangan
leleh kurang dari 2500 kg/cm2 dilarang keras untuk digunakan
sebagai gording
3) Apabila terdapat keragu-raguan mengenai dimensi dan mutu bahan baja
yang digunakan, Konsultan Pengawas berhak untuk meminta Kontraktor
melakukan uji tarik baja Laboratorium yang berakreditasi Komite
Akreditasi Nasional yang masih berlaku atas biaya Kontraktor.
4) Jumlah minimum contoh uji per jenis bahan adalah 4 (empat) buah.
5) Semua elektroda las yang digunakan harus dapat menghilangkan tebal
las dan mutu logam las setelah dingin meinimal sama dengan mutu baja
yang dilas.
6) Apabila tampak adanya cacat-cacat las dan / atau terdapat keragu-
raguan terhadap mutu pengelasan, Konsultan Perencana berhak untuk
meminta diadakannya pengujian mutu las oleh Laboratorium yang
berakreditasi Komite Akreditasi Nasional yang masih berlaku atas biaya
Kontraktor.
7) Semua jenis baja yang tidak memenuhi dimensi sesuai gambar rencana
dan / atau tidak memenuhi tegangan leleh yang disyaratkan, harus
segera diganti dengan jenis baja yang memenuhi syarat-syarat gambar
rencana dan spesifikasi ini, atas biaya Kontraktor.
8) Ukuran profil siku, plat baja dan pipa baja, serta profil kanal C tipis dan
baut-baut harus sesuai gambar rencana. Perubahan ukuran dari yang
tertera pada gambar rencana hanya boleh dilakukan Kontraktor
berdasarkan ijin tertulis dari Konsultan Perencana.
3.2. Macam Pekerjaan
Pekerjaan baja untuk struktur meliputi pemasangan gording dan batang tarik
(trekstang) serta pembuatan rangka baja untuk kuda-kuda lengkap dengan
ikatan-ikatan yang diperlukan, sesuai dengan yang tertera pada gambar
rencana.
3.3. Syarat Pelaksanaan
1) U m u m :
– Kualitas pekerjaan harus bertaraf kelas satu yang hasilnya bebas dari
puntiran, tekukan dan hubungan-hubungan terbuka.
– Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat sehingga
pelaksanaan pemasangan tidak memerlukan ganjal-ganjal berupa plat-
plat pengisi, kecuali jika gambar-gambar detail rencana menunjukkan hal
tersebut.
– Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan ketelitian dan keahlian
yang tinggi serta pemasangannya dilakukan dengan hati-hati sehingga
dihasilkan tampak yang rapih sekali.
– Kontraktor wajib mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat
pekerjaan dan tidak boleh menggantungkan diri pada gambar-gambar
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

rencana yang ada supaya dapat memasang pekerjaan baja untuk


struktur tepat pada tempatnya, terutama pada detail-detail yang rumit
atau bagian-bagian yang terhalang oleh benda-benda lain.
– Konsultan Pengawas berhak menolak setiap bagian pekerjaan yang dinilai
buruk dan tidak rapih. Bagian pekerjaan yang ditolak harus segera
diganti atas biaya Kontraktor.
– Untuk mencegah proses pengkaratan, bagian-bagian konstruksi baja
yang telah selesai dikerjakan permukaannya harus segera dibersihkan
dan dilindungi terhadap pengaruh luar dengan cara dicat.
– Pemeriksanaan bagian-bagian konstruksi yang pemasangannya dilakukan
dalam kondisi yang telah diberi lubang-lubang baut sesuai gambar
rencana dan permukaannya telah dibersihkan dari noda-noda atau
kotoran-kotoran yang ada, harus dilakukan dalam keadaan telah dicat.
– Sebelum pekerjaan baja untuk struktur mulai dilaksanakan, Kontraktor
wajib membuat gambar kerja (shop drawing) untuk memproses
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2) Penyambungan dengan pengelasan :
– Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati.
– Baja yang akan dilas sebelumnya harus telah dibersihkan dari kotoran-
kotoran (misalnya : minyak, cat, tahi besi) yang terdapat pada
permukaannya dan dibebaskan dari cacat-cacat yang dapat menurunkan
kekuatan sambungan las.
– Permukaan yang dilas harus dihaluskan sehingga tampak teratur dan
sama rata dengan permukaan baja disekitarnya.
– Las-las yang memperlihatkan adanya cacat-cacat harus dipotong dan
dilas ulang, atas biaya Kontraktor.
– Pengelasan sedapat mungkin harus dilakukan di dalam bengkel.
Pekerjaan las dilakukan di lapangan pekerjaan harus dapat menghasilkan
kualitas pengelasan yang sama dengan yang dilakukan di dalam bengkel.
– Pengelasan harus dilaksanakan dalam kondisi konstruksi diam dan belum
menahan beban penutup atap.
– Pekerjaan pengelasan tidak boleh dilakukan dalam keadaan basah atau
kehujanan.
– Pengelasan harus dilaksanakan dengan mesin las dan elektroda las yang
telah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
– Mutu bahan baja las setelah dingin minimal harus sama dengan mutu
baja yang dilas.
– Elektroda yang digunakan adalah kelas E-60 atau grade SAW-1 sesuai
ASTM A – 233.
– Apabila terdapat keraguan mengenai mutu pengelasan, Konsultan
Pengawas berhak meminta Kontraktor untuk mengadakan pengujian
mutu las oleh Laboratorium yang berakreditasi Komite Akreditasi
Nasional yang masih berlaku atas biaya Kontraktor.
– Macam las yang dipakai adalah las lumer dengan busur listrik, yaitu
berupa las tumpul (butt weld) yang tebalnya minimal sama dengan tebal
logam yang dilas, dan las sudut (fillet weld) yang tebalnya 3 mm
– Panjang pengelasan harus sesuai dengan gambar rencana.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Panjang las sudut minimum 40 mm dan maksimum 130 mm.

3) Pelaksanaan di lapangan pekerjaan


– Kontraktor wajib menjaga kerapihan penyimpanan bahan-bahan di
lapangan pekerjaan, dan menjaga serta melindungi bahan-bahan
tersebut dari pengaruh luar untuk mencegah berlangsungnya proses
pengkaratan.

– Sambungan dengan baut


 Sambungan baut harus menggunakan baut-baut hitam dengan
diameter sesuai gambar rencana.
 Macam baja baut adalah BJ 37 dengan tegangan leleh minimum
sebesar 2400 kg/cm2 sesuai Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja
Untuk Gedung (SNI 03-1729-1989 atau SNI 1729-1989-F).
 Lubang-lubang untuk memasang baut harus dibuat dengan cara dibor
(tidak boleh di pons atau dilubangi dengan las) untuk menghasilkan
diameter lubang maksimal 1 mm lebih besar drai diameter baut yang
digunakan, pada posisi yang tepat sesuai dengan gambar rencana.
 Pemasangan baut-baut harus dilaksanakan dalam kondisi konstruksi
diam dan belum menahan beban atap.

– Pada pelaksanaan konstruksi rangka batang untuk kuda-kuda utama


harus diberikan lawan lendut ditengah bentanh sebesar 1/600 kali
panjang bentang kuda-kuda yang bersangkutan.
– Bagian-bagian konstruksi baja harus diangkat sedemikian rupa, sehingga
tidak melengkung atau memuntir selama proses pengangkatan
dilakukan.
– Bila perlu harus digunakan ikatan-ikatan sementara sampai seluruh
proses pemasangan selesai dilaksanakan dengan sempurna.
4) Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran :
– Pinggiran-pinggiran bekas irisan harus diselesaikan (finishing) sehingga
benar-benar rata, lurus dan bersih. Adanya cacat berupa alur-alur,
beram-beram dan lain-lain tidak diijinkan.

– Pinggiran-pinggiran bekas dipotong dengan api harus dibuang sekurang-


kurangnya selebar 2.5 mm, supaya tidak lagi tampak adanya alur-alur
bekas potongan.
5) Meluruskan, memadatkan dan melengkungkan
– Meluruskan, memadatkan dan melengkungkan dalam kondisi dingin
hanya boleh dilaksanakan untuk bagian-bagian konstruksi yang non
struktural.
– Meluruskan, memadatkan dan melengkungkan batang-batang harus
dilakukan dalam kondisi panas segera setelah baja yang dipanaskan
warnanya menjadi merah tua.
– Dilarang memukul dengan martil setelah baja yang dipanaskan tidak lagi
menyinarkan cahaya.
6) Menembus, mengebor dan meluaskan lubang
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Pada keadaan akhir, diameter lubang baut setelah dibubut dengan tepat
maksimal 1 mm lebih besar dari diameter baut hitam yang akan
digunakan.
– Lubang-lubang pada bagian konstruksi yang disambung harus disatukan
dengan alat penyambung dan di bor sekaligus.
Apabila diameter lubang yang dihasilkan tidak sesuai, maka lubang
tersebut boleh diperluas dengan penyimpangan diameter maksimal 0.5
mm.
– Semua lubang sebelum pemasangan baut harus diberam dan tidak boleh
dilakukan dengan mempergunakan besi-besi pengerut.
7) Pemasangan baut hitam
– Baut-baut hitam yang digunakan harus mempunyai ukuran diameter
sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana.
– Pemasangan baut harus tegak lurus dan benar-benar kokoh serta
kekokohannya merata antara baut yang satu dengan yang lain.
– Tempat-tempat atau lokasi-lokasi sambungan profil harus sesuai dengan
yang ditunjukkan pada gambar rencana.
8) Perlindungan terhadap karat.
Permukaan baja harus dilindungi terhadap terjadinya proses pengkaratan
dengan cara dibersihkan dari semua kotoran yang melekat padanya lalu dicat
dengan meni besi yang mutunya setara merk ICI dan kemudian dilapisi
dengan cat enamel setara merk ICI sebanyak 2 (dua) kali. Warna meni dan
cat akan ditentukan kemudian.

Pasal 4
PEKERJAAN ATAP
4.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan atap adalah :
 Rangka Atap
 Penutup Atap
4.2. B a h a n
 Rangka atap menggunakan Konstruksi atap dari bahan baja ringan untuk
penyangga utama dan diperkuat dengan ikatan angin (Trackstank) dari Besi
Sling sedangkan untuk penyangga/penopang rangka utama (perkuatan)
memakai Konstruksi Baseplat yang tertanam di setiap kolom.
Semua bahan memakai bahan yang berkualitas baik sesuai dengan
persyaratan bahan baja ASTM A-36 dan standar mutu baja ST-37, dengan
tegangan tarik putus minimum 3700 kg/m2.
– Profil C Channel dengan Panjang 11 meter tebal 0.75 mm (BMT) 1 mm
(bmt). Untuk top Chord / Bottom Chord. Tebal 1 mm. Untuk web
tebal 0.8 mm.
– Top Span
– Untuk reng / Roof batten. Panjang : 6,1 meter, Tebal : 0,6 mm (TCT).
 Penutup atap

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Penutup atap yang dipakai adalah menggunakan zink allum dan untuk
pelapis penutup atap menggunakan alumunium foil, glasswool dan
roofmesh.
 Peralatan lain-lain yang dibutuhkan sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
 Untuk bahan-bahan tersebut Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh
terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

4.3. Macam pekerjaan


 Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja serta alat-alat yang berhubungan
dengan pekerjaan atap.
 Harus menyediakan kelebihan 2 % dari bahan penutup atap untuk
persediaan dan pemeliharaan.
4.4. Syarat pelaksanaan
 Sebelum dilakukan pemasangan, periksa dulu daya tahan rangka terhadap
bahan bangunan yang bersangkutan, serta tindakan yang perlu sesuai
dengan petunjuk.
 Mulai pemasangan dari tepi atap pada ujung bangunan sedemikian rupa
sehingga overlap samping akan terlindung dari angin yang biasa bertiup.
Pemasangan dilakukan berurutan kearah datangnya angin.
 Pemasangan dilakukan sesuai dengan petunjuk produsen dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

BAB IV
PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pasal 1
PEKERJAAN BAJA / LOGAM BANGUNAN UNTUK ARSITEKTUR
1.1. Pekerjaan baja/logam untuk struktur :
 Bahan
– Penggantung dan rangka plafond dipakai bahan alumunium galvanized
(metal) ex Jaya Board.
– Stainless Steel dan Pipa BSP Ǿ 2” untuk railing tangga depan dan tangga
belakang (tangga service).
 Macam Pekerjaan
– Pemasangan penggantung dan rangka plafond.
– Pemasangan/pembuatan railing untuk tangga depan dan tangga
belakang (tangga service).
 Syarat Pelaksanaan
– Rangka digantungkan dengan kuat pada kuda-kuda/beton setiap
penggantung dipasang spanscrew untuk mengatur ketinggian rangka
plafond.
– Pemasangan tangga portable sesuai petunjuk produsen.
– Railing dibuat sesuai dengan gambar detail, ukuran maupun bentuknya,
sambungan harus rapih, pembengkokannya harus benar-benar baik.

Pasal 2
PEKERJAAN KAYU
2.1. Bahan
 Kayu yang dipakai harus kayu kelas I dan kayu kelas II sesuai dengan PKKI
1961 (N.I-5) lampiran 1, yang berkualis baik, tua, kering dan tidak bercacat
pecah serta tidak terdapat kayu mudanya (spint) sesuai dengan pasal III
PKKI 1961 mutu A.
 Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu didalam ruang
bangunan dan pekerjaan kayu rangka atap, kusen, daun pintu harus kurang
dari 16 % dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang dari 18 %.
Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat
pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.
 Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan
menyimpan ditempat kering, terlindung dari hujan dan panas, terutama
kayu kusen dan rangka pintu yang telah selesai dibentuk.
 Aica aibon sebagai perekat boleh digunakan untuk menempelkan lembaran
teak wood atau tripleks.
 Semua kayu harus dari jenis kayu yang di syaratkan dan berkualitas
terbaik, kayu harus kering tanpa mata kayu, sisi-sisi yang berkerut, lubang-
lubang dan tanpa cacat-cacat serta telah dikeringkan diudara selama
minimum 3 bulan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Kayu yang belum dikerjakan harus mempunyai ukuran minimum sesuai


dengan persyaratan, kecuali diperkenenkan sedikit perbedaan yang
disebabkan penggergajian. Kayu yang dikerjakan harus dibuat hingga
tercapai bentuk serta besar sesuai dengan gambar-gambar.
2.2. Macam Pekerjaan
Konstruksi dan macam pekerjaan lainnya menggunakan jenis-jenis seperti
dibawah ini :
 Jati/Kamper
– Kusen pintu (untuk pintu seperti pada gambar)
– Rangka pintu teakwood
– Kusen pintu dan jendela bagian dalam
– Lain-lain seperti dinyatakan dalam gambar
 Megateak 4 mm
– Bahan Pelapis Interior, pelapis daun pintu
– Seperti dinyatakan dalam gambar.
 Tripleks 4 mm
– Tripleks 4 mm untuk daun pintu dan plafond KM/WC dan plafond gudang,
daun pintu dan plafond pantry serta plafond ruang service (termasuk
plafond mushola).
– Pemasangan sesuai dengan yang tertera pada gambar.
2.3. Syarat Pelaksanaan
 Semua kayu harus diawetkan dengan garam woolman/difusol/obat sejenis,
pengawetan dengan proses dingin diperbolehkan.
 Semua pekerjaan kayu yang tampak (expose) dan sisi yang terlihat rangka
langit-langit harus diserut rata, khususnya kayu untuk kusen rangka pintu
/ jendela dan bidang tampak teak oil harus benar-benar, licin dan
diselesaikan dengan baik.
 Semua sambungan kusen dan rangka harus dikerjakan dengan rapi dan
tidak terdapat lubang-lubang pada sambungan
 Semua pekerjaan kayu expose yang akan diplitur harus diketam rata dan
licin serta tidak ada lubang dan mata kayunya.
 Lembaran teakwood/tripleks harus di lem kayu pada rangkanya dan dipaku
dengan paku kecil yang dipipihkan kepalanya sehingga tidak nampak pada
permukaan kayu.
 Mata Kayu.
Permukaan kayu yang dicat diperkenankan mengandung mata-mata kayu
yang keras pada satu sisi asal diameter rata-rata lebih kecil dari 4 cm,
serta tidak melebihi ½ dari lebar permukaan.
 Penyusutan
Susunan dan ikatan dari semua sambungan harus sedemikian sehingga
kekuatan serta bentuknya tidak akan dipengaruhi oleh penyusutan yang
terjadi dalam bagian ataupun arah manapun. Penyusutan tidak boleh
merusak bahan-bahan yang ada disekitarnya.
 Pembuatan
Kontraktor wajib membuat lubang-lubang, pasak sambungan-sambungan
serta lain-lain yang diperlukan serta wajib menyediakan paku-paku,
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

sekrupsekrup, plat baja, dan sebagainya untuk mendapatkan pekerjaan


kayu yang baik sebagaimana tercantum pada gambar.
 Pintu
– Pintu panel dengan rangka kayu untuk ruang dalam, kedua belah
sisinya ditutup dengan teakwood setebal min. 4 mm. Pengerjaan pintu
ini harus sesuai dengan iukuran dan bentuk detail dari gambar.
– Pintu dengan rangka kayu untuk KM/WC, sisi luar ditutup dengan
teakwood setebal min. 4 mm dan sisi dalam ditutup dengan multipleks 6
mm dilapis formika tidak mengkilap (dof), produksi dalam negeri, SII,
kualitas baik, warna broken white atau ditentukan oleh Konsultan
Perencana / Direksi. Pengerjaan pintu-pintu ini harus disesuaikan
dengan ukuran dan bentuk detail dari gambar yang bersangkutan.
– Hubungan pen/lubang harus diperkuat dengan baji, tidak boleh dipantek
kayu.
 Finishing
– Semua rangka pintu harus lurus rapih dan rata. Permukaan yang
terlihat harus lurus tanpa cacat dan disiapkan untuk di Pinotex/dicat
dengan yang tahan asam kimia/chemical resistance.
– Bagian-bagian yang menempel pada spesi-spesi atau bata, harus dicat
meni 2 kali (setara ICI).
 Cara pemasangan pintu
Setiap pintu dari kayu harus dipasang pada kusen dengan tepat dan
diberikan toleransi untuk pengecatan atau penyusutan/pemuaian. Kunci-
kunci harus dipasang setinggi 105 cm diatas lantai. Jarak antara kusen dan
daun pintu max. 2,5 mm. Jarak antara lantai-lantai jadi dan pintu max. 3
mm. Semua sisi-sisi yang tajam harus dibulatkan.
 Perlindungan terhadap sambungan.
– Segala kerangka-kerangka yang mempunyai sambungan-sambungan
tidak diijinkan untuk dibawa kelapangan jauh sebelum waktu
pemasangan.
– Bahan-bahan untuk sambungan yang dibuat diluar tidak diijinkan untuk
dibawa ke site sebelum waktunya atau perakitannya hanya dapat
dilakukan bila kemajuan pekerjaan pada bangunan sudah mencapai
tahap ini.
– Bila diperlukan penyimpanan maka bahan-bahan maupun unit-unit
rakitan harus dilindungi dari ekrusakan akibat cuaca. Fasilitas harus
diberikan bagi direksi bilamana diadakan kunjungan ke bengkel-bengkel
pengerjaan dan ”site” untuk memeriksa kemajuan pekerjaan.
– Kontraktor harus melengkapi pintu-pintu sementara bila perlu dan juga
menutup semua lubang-lubang yang ada dalam rangka perlindungan
terhadap kerusakan bahan bangunan.
 Pelaksanaan Penyambungan
– Bilamana akan dilakukan pekerjaan penyambungan sesudah bagian
bangunan disekelilingnya siap. Kontraktor harus memeriksa agar bagian
bangunan yang akan diberi penyambungan (kusen dan lain sebagainya)
sudah baik. Lubang-lubang yang ada dibuat tepat dan benar.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Hubungan vertikal antara kerangka dan bagian bangunan harus diisi


dengan adukan tetapi harus dipelihara suatu jarak tertentu pada bagian
ambangnya.
– Bagian-bagian penyambung ini harus tetap terpasang sampai pekerjaan
lantai, dinding-dinding dan langit-langit pada bangunan selesai
dikerjakan.
 Perbaikan
– Semua pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa tersangkut dan semua peralatan besi ada pada tempat
yang tepat sertabekerja dengan baik.
– Kalau terjadi penyusutan atau pembengkokan atau cacat dalam
sambungan serta pekerjaan kayu sebelum berakhirnya masa
pemeliharaan, maka Kontraktor wajib membongkar dan memperbaiki
semua kerusakan atas biaya sendiri.
 Pembersihan
Sisa-sisa seperti potongan-potongan kayu serbuk gergaji, serutan dan lain
sebagainya harus dibersihkan secara periodik dan setelah pekerjaan selesai
semua sisa ini harus diangkut atau dimusnahkan.

Pasal 3
PEKERJAAN BATU DAN PLESTERAN
3.1. B a h a n
 Semen Portland / PC
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.
 Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras. Kadar
lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5 %.
Pasir harus memenuhi persyaratan.
 Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan di
pekerjaan beton (lihat pasal Pekerjaan Beton)
 Batu bata (bata merah)
– Bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku,
bidang-bidang sisinya harus datar, tidak menunjukkan retak-retak
pembakarannya harus merata dan matang.
– Bata tersebut ukurannya harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBB
1971 (N.I – 3)
– Batu bata yang digunakan adalah batu bata tanah liat biasa, produksi
setempat ukuran nominal sesuai persetujuan direksi.
– Ukuran batu bata harus seragam, sesuai AV.
– Kerusakan akibat pengangkutan tidak boleh melebihi 20 %. Bila
ternyata prosentase kerusakan diatas angka tersebut, maka pengiriman
batu bata tersebut dibatalkan / tidak diterima.
 Batu gunung / batu kali
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Batu gunung untuk pondasi harus bersih dari kotoran, keras dan
memenuhi persyaratan yang ada di PUBI 1971 (N.I – 3).
 Kerikil dan batu jagung
Kerikil yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUBB 1971 dan PBI
1971.
Kerikil harus cukup keras, bersih serta susunan butir gradasinya menurut
kebutuhan.
Kerikil harus melalui ayakan (saringan) berlubang persegi 7-6 mm dan
hingga diatas saringan berlubang 5 mm.
 Bata tahan api (Hebel)
Bata tahan api, perekat yang digunakan adalah Thin Bed Mortar PM 100,
plesteran digunakan Render Mortar PM 200 setebal 0.8 cm – 1cm, acian
Prime Mortar PM 310/300 setebal 2 mm – 3 mm.
3.2. Macam Pekerjaan
 Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam-macam
perbandingan campuran seperti tersebut di bawah ini :
MACAM PERBANDINGAN PENGGUNAAN
M1 1 PC : 2 Psr Untuk adukan dan plesteran dinding batu
bata yang kedap air.
Untuk plesteran pekerjaan tersebut pada
nomor 1 dan untuk pekerjaan plesteran
pekerjaan beton kedap air.
Untuk pekerjaan pemasangan bata kedap
air.
Semua dinding bata mulai sloof sampai
20 cm diatas lantai jadi.
Dinding dan dasar septic tank
Saluran pembuangan keliling bangunan
M2 1 PC : 3 Psr Untuk plesteran beton bertulang yang
tidak kedap air
Untuk rolaag pasangan batu bata
M3 1 PC : 5 Psr Untuk pasangan pondasi dari batu
gunung belah
Untuk adukan tegel dibawah lantai
Untuk pasangan, tegel yang menempel
pada pasangan atau beton
Untuk pasangan batu bata yang tidak
kedap air
Untuk semua plesteran dinding bata tidak
kedap air untuk bagian dalam maupun
luar
 Pasangan batu kosong (aanstamping) dengan bahan batu gunung
dipasang dibawah pondasi batu belah setebal 15 cm dan diisi dengan pasir.
 Semua tembok KM/WC, urinoir dan tempat cuci setinggi 1.5 m diatas
lantai dengan adukan macam M1.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Batu bata digunakan untuk pekerjaan dinding dan lain-lain, seperti yang
tertera pada gambar.
 Bata Hebbel digunakan untuk pekerjaan dinding seperti tertera dalam
gambar.
3.3. Syarat Pelaksanaan
 Pasangan batu kosong
Pasangan batu kosong untuk aanstamping harus diatur dengan sisi
panjang tegak, teratur dan bersilang kemudian diatas diberi pasir yang
merata dan disiram dengan air hingga pasir mengisi lubang-lubang yang
terdapat di sela-sela batu kemudian ditimbris.
 Pasangan batu belah (batu gunung atau batu kali)
– Pemasangan batu belah untuk pondasi memakai aanstamping dan
diberi dasar pasir setebal 15 cm disiram air hingga padat.
– Batu belah harus bersih dari kotoran, ukuran sisi maksimum 20 cm
dan pemasangan harus bersilang, semua permukaan bagian dalam
harus terisi adukan (mortal) sesuai dengan campuran yang digunakan,
semua naat yang tebal harus diisi batu kricak. Tinggi pemasangan
dalam satu haris tidak lebih dari 0.50 m.
– Sisi samping pondasi harus dibuat (plester kasar) sesuai dengan
adukan pondasinya.
– Dalam proses pengeringan pondasi harus selalu dibasahi atau disiram
air. Selama pondasi belum selesai mencapai bentuk profilnya, lubang
bekas galiannya tidak boleh diurug.
 Pasangan batu bata
– Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga
jenuh dan sebelum dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran.
Cara pemasangannya harus lurus dan batu bata yang percah tidak
boleh melebihi 10 %. Pemasangan dalam satu hari tidak boleh
melebihi 1 m tingginya.
– Untuk pasangan ½ batu yang luasnya melebihi 9 m2 harus diberi
kerangka penguat dari beton bertulang macam C3 dengan
pembesiannya 4 Ǿ 10 mm dan begel Ǿ 6 mm – 20 cm.
– Dalam proses pengeringannya harus selalu dibasahi dengan air
minimal 7 hari.
– Semua campuran adukan harus dicampur dengan mesin pengaduk.
Pengaduk dengan tangan hanya boleh dilaksanakan atas persetujuan
Konsultan Pengawas. Tempat adukan tidak boleh langsung diatas
tanah tetapi harus dipakai alas kayu dan lain-lain.
– Lubang tembok diatas kusen yang bentangnya lebih dari 1 meter
harus dipasang balok latei beton bertulanng dengan campuran beton
macam C2.
– Pengerukan siar
Semua siar dinding harus dikeruk ½ cm untuk menjamin melekatnya
plesteran ke dinding dengan baik.
– Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan dinding yang tidak terlindungi bila
hujan maka bagian atas dinding tersebut harus dilindungi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Angker dan kaitan


Angker-angker yang dijelaskan dalam RKS ini harus diletakkan dalam
pertemuan-pertemuan tembok setelah membersihkan kerak-kerak
yang lepas, karat dan debu bangunan.
Beton harus dibuat kasar pada sambungan-sambungan tegak dengan
tembok supaya terjadi ikatan bagi adukan pekerjaan pasangan.
 Plesteran dinding dan sponing/plester sudut.
– Cara mengaduk adukan sesuai pasal 4 ayat 4.2 dengan catatan
diaduk kering sampai rata sebelum diberi air, semua pasangan harus
ditambahkan bahan-bahan anti penyusutan (anti shrinkage).
– Persiapan permukaan
Permukaan dinding bata harus diberi cukup untuk mengering dan
semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang pada tempatnya.
Untuk mencegah mengeringnya plesteran sebelum waktunya
permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
– Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram
air.
– Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal sama dengan
ketebalan plester yang direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit
1.5 cm dan paling tebal 2 cm, plesteran yang baru saja selesai tidak
boleh langsung difinish/diselesaikan. Penyelesaian plesteran
menggunakan pasta semen yang sejenis.

– Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu yang lurus, minimum


panjangnya 1 meter.

– Selama proses pengeringan plesteran harus disiram dengan air agar


tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang
terlalu cepat.

– Penyampuran adukan hanya boleh menggunakan mesin pengaduk,


dan campuran dengan tangan hanya boleh dilaksanakan atas ijin
Konsultan Pengawas. Pengadukan harus diatas alas dari papan dan
lain-lain.

– Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian


terakhir harus digosok dengan ampelas bekas pakai atau kertas zak
semen. Semua beton yang akan diplester harus dibuat kasar dulu
agar plesteran dapat merekat. Untuk semua sponingan harus
digunakan campuran M3, rata siku dan tajam pada sudut-sudutnya.

– Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi


terhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.

– Memperbaiki dan membersihkan


Kontraktor wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang
sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan
bentuk memanjang, memakai alat serta diplester kembali. Pekerjaan
plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak, noda dan cacat
lain.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan


telah selesai, semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran akibat pekerjaan.
 Pasangan batu tahan api (hebel)
Batu tahan api mempunyai ukuran 60 x 20 x 15, untuk ketebalan dinding t
= 30cm, maka dipasang 2 lapis batu, pemasangan (pengeleman) dibantu
dengan bahan serupa Thin Bed Mortar PM 100, dengan ketebalan 2 mm –
3 mm, kemudian untuk plesteran digunakan Render Mortar PM 200 setebal
0.8 cm - 1 cm, diakhiri dengan acian Prime Mortar PM 310/300 setebal 2
mm - 3mm.

Pasal 4
PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING
4.1. Bahan
a. Granit tile 60 x 60, 30 x 30, 10 x 60, 15 x 30
Granit tile harus mempunyai kualitas yang baik, dicetak dengan mesin dan
hasil produksi dari pabrik ex Granito, Nirro dan Essenza atau yang setara.
Granit tile 60 x 60 dipasang di ruang pelayanan, sebagian ruang kerja dan
lobby luar, sedangkan Granit tile 30 x 30 untuk tangga, Granit tile 15 x 60
untuk plint di ruang pelayanan, sebagian ruang kerja dan lobby luar,
sedangkan Granit tile 15 x 30 untuk plint di tangga.
b. Keramik 30 x 30, 20 x 20, 20 x 25, 15 x 30
Keramik harus mempunyai kualitas yang baik, dicetak dengan mesin dan
hasil produksi dari pabrik ex ROMAN atau yang setara.
1. Keramik polish 30 x 30 untuk ruang kerja, pantry, gudang atau seperti
tertera pada gambar.
2. Keramik 15 x 30 untuk plint di semua ruangan yang menggunakan
keramik ukuran 30 x 30.
3. Keramik polos 20 x 20 bertekstur kasar untuk lantai KM/WC, dan
tempat lain yang tertera pada gambar.
4. Keramik polos 20 x 25 polish untuk dinding KM/WC seperti tertera pada
gambar.
5. Keramik harus berkualitas tinggi dan seragam dalam ukuran, warna,
kilap dan tebalnya.
6. Keramik yang cacat permukaannya tidak boleh dipakai.
7. Kontraktor diwajibkan menunjukkan contoh-contoh terlebih dahulu
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui oleh Direksi.
8. Warna ditentukan kemudian oleh Direksi/Konsultan Perencana.
c. Lantai beton bertulang
Bahan untuk pekerjaan lantai beton ini harus memenuhi persyaratan
kualitas seperti yang diuraikan pada pasal 4, standar mutu yang dipakai
adalah K – 300 dan K - 350.
d. Lantai beton sikat l = 10 cm
Bahan yang digunakan adalah terdiri dari batu telur ukuran kecil Ǿ 1-2 cm
yang dicampur dengan adukan semen dan bahan pewarna yang memenuhi

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

persyaratan kekuatan campuran setara C3, dipasang sebagai pembatas


antara taman dan jalan atau seperti tertera dalam gambar.
e. Atap beton (plat dak) dan lantai kedap air
1. Bahan untuk pekerjaan plat beton harus memenuhi persyaratan
kualitas seperti diuraikan pada pasal 4 standar mutu adalah K-350.
2. Plat beton diberi lapisan kedap air dari bahan liquid additive beton
setara merk FOSROC, SIKA.
3. Lantai kedap air KM/WC, diberi lapisan kedap air dari bahan jenis
membrane sheet setara SUPER TEX.
4. Pelapis bahan kedap air ini tidak boleh pecah-pecah atau berubah
bentuk oleh karena pengaruh sinar matahari.
5. Lapisan kedap air yang berbentuk harus tidak dapat ditembus uap air
dari beton yang menyebabkan terjadi gelembung-gelembung udara
yang dapat merusak lapisan kedap air itu sendiri.
6. Lapisan ini juga harus menolak sebagian besar panas yang didapat
dari sinar matahari.
4.2. Macam Pekerjaan
 Pekerjaan lantai meliputi pemasangan granite tile, ubin keramik dan beton
sikat , pembuatan lantai beton dengan bahan pengeras lantai serta
pembuatan lantai kedap air. Semua jenis pekerjaan ini harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar rencana, dan dengan petunjuk serta persetujuan
Konsultan Pengawas.
 Pekerjaan pemasangan pelapis granite tile dan dinding keramik
dilaksanakan pada tempat-tempat yang sesuai dengan petunjuk gambar
rencana dan harus memenuhi persyaratan serta dilaksaakan dengan
petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
4.3. Syarat Pelaksanaan
 Umum
1. Pemeriksaan.
Sebelum pemasangan granite tile dan ubin keramik, kontraktor wajib
memeriksa persiapan-persiapan lapisan dasarnya terutama lapisan
pasirnya serta menjamin dasar yang rata dan padat, bila terdapat cacat
atau keadaan yang merugikan, harus diperbaiki lebih dahulu.
2. Granit tile, keramik, floor hardener harus berkualitas tinggi dan seragam
dalam ukuran, warna, kilap serat atau tekstur lainnya. Material yang
cacat tidak boleh dipakai.
3. Pemotongan granite tile dan keramik.
Pada prinsipnya pemotongan ubin dan granite harus dihindari, bila
terpaksa harus dipotong, maka potongan tersebut tidak boleh kurang
dari ½ ukuran ubin. Pemotongan harus dilaksanakan dengan hati-hati
dan rapih dengan menggunakan mesin pemotong.
4. Untuk pemasangan granite dan keramik, kontraktor wajib memeriksa
dan menjamin bahwa semua pipa-pipa, saluran-saluran, angker dan
sebagainya telah terpasang dan disetujui sebelum memulai pekerjaan
ini. Kontraktor wajib memeriksa permukaan-permukaan yang akan
dilapisi.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Khusus.
1) Lantai dan dinding keramik :
– Untuk lantai 1 (satu) ubin keramik dipasang diatas hamparan pasir
padat setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar rencana, yang
sebelumnya diratakan dulu dengan adukan.
Adukan untuk lantai :
 Adukan untuk ruangan basah 1 pc : 2 psr dan untuk ruangan
kering 1 pc : 5 psr. Tebal 2 cm. Untuk dasar dari beton dan 3 cm
untuk dasar lapis pasir.
 Adukan untuk siar adalah campuran pc dan air dicampur bahan
anti penyusutan (anti shrinkage).
Untuk ubin lantai pada lantai tingkat dan suspended floor diatas
plat beton dipasang tanpa lapisan pasir.
Celah antara ubin lebarnya kurang lebih 3-4 mm dan setelah
pasangan cukup kering disiram pasta semen, kemudian
dibersihkan dengan serbuk gergajio atau alat/bahan pembersih
lain. Ubin keramik dipasang lengkap dengan plint.
– Keramik dipasang dengan pasta semen. Untuk mengisi celah-celah
antara keramik digunakan pasta semen berwarna yang sama dengan
warna keramik atau warna semen/gelap, permukaan dinding ubin
keramik harus rata dan permukaan harus rapih dan bersih.
Keramik cacat tidak boleh dipasang. Sambungan-sambungan (siar)
harus rata, lurus untuk mendapatkan lantai yang sempurna.
– Adukan untuk pelapis dinding
 Adukan dasar 1 pc : 3 psr
 Adukan siar : campuran air / semen putih atau warna lain yang
disetujui.
– Pemasangan keramik pelapis dinding.
Sebelum pemasangan, keramik harus dicelup dalam air bersih sampai
lembab, tetapi tidak perlu terlalu basah. Adukan dasar dipasang
diatas bidang rata yang sudah disiapkan sebelumnya dan sudah
dibersihkan serta dibasahi secukupnya.
Pemasangan keramik harus baik, lurus dan tegak, siar-siar harus
lurus dengan ketebalan 1 mm. Siar-siar harus diisi dengan adukan,
segera setelah adukan dasar cukup mengeras.
Kontraktor harus mentaati semua petunjuk-petunjuk dari pabrik yang
bersangkutan.
Persyaratan mengenai pemasangan, lebar siar dan pengisiannya
harus sesuai dengan ketentuan diatas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 5
PEKERJAAN KACA DAN KUSEN ALUMUNIUM
5.1. Bahan
 Kaca stop sol tebal 5 mm kualitas baik dengan ketentuan dapat menahan
bahan angin sebesar 122 kg/m2, produksi pabrik ASAHIMAS atau yang
setara, dipasang disemua jendela eksterior seperti yang tertera dalam
gambar.
 Kaca cermin tebal 3 mm kualitas baik, produksi ASAHIMAS atau setara,
satu permukaannya dilapisi dengan bahan-bahan lapisan perak terdiri dari
”Chemicaly deposited silver” permukaannya yang mencerminkan tidak
mengandung cacat, bebas dari sulfida atau noda-noda lain dan dipasang
seperti tertera dalam gambar.
 Kaca buram untuk KM/WC.
 Semua jenis kaca yang digunakan harus produksi yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
 Dempul yang digunakan untuk memasang kaca pada kusen, daun jendela
dan pintu agar tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran,
harus dari kualitas baik, yang disetujui oelh Konsultan Pengawas (ex ICI
atau yang setara).
 Dempul untuk memasang kaca, pada waktu diterima dikaleng tidak boleh
kering atau sudah mengeras.
 Bahan untuk membersihkan kaca harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
 Profil alumunium untuk kusen jendela dan pintu menggunakan produk
YKK, Alexindo, atau setara dengan ”lacquer coated” warna coklat.
 Alat bantu seperti sealent glazing gasket, wheather seal seperti yang
disarankan pabrik untuk pengamanan hubungan kaca dan kusen
alumunium dari air hujan.
 (Allumunium Curtain wall ) Allumunium Mallion 100 x 50 t = 2mm ex
Alixindo finishing Poudercoating standar Pabrik , kaca stopsol ex
asahimas, Bracket besi 75 x 75 x 5 mm fin Zycrometh & Silicone sealent
ex GE Netral,Dow corning , Wekker setara.
5.2. Macam Pekerjaan
 Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih,
penggosok tepi dan tenaga kerja untuk pemasangan kaca.
 Pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela, partisi serta cermin di
KM/WC.
 Pemasangan kusen alumunium pada pintu, jendela, daun pintu dan daun
jendela, bagian dinding luar bangunan utama, rangka partisi, ventilasi
seperti yang tertera pada gambar.

5.3. Syarat Pelaksanaan


 Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen dengan kelongggaran cukup,
sehingga pada waktu kaca memuai tidak pecah. Diperlukan pengukuran
kusen dilapangan. Cara dan urutan pemasangan harus mengikuti
petunjuk-petunjuk umum yang berlaku.
 Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca dan list kaca
dipaku dengan paku.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapih dan kokoh pada
rangka terutama pada sudut-sudutnya.
 Kaca yang dipasang pada kusen semua sudutnya harus ditumpulkan dan
sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
 Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya
retak/pecah atau tergores harus diganti.
 Sebelum pemasangan kepada Konsultan Pengawas harus diserahkan
beberapa contoh kaca (potongan kaca) untuk disetujui.
 Sealent dipakai pada bagian sisi luar permukaan kaca dengan alumunium
yang berhubungan dengan udara luar.
 Tidak diperkenankan menggunakan silikon yang bersifat asam, dimana
bahan ini dapat merusak lapisan pemantul.

Pasal 6
PEKERJAAN CAT, POLITUR DAN LABURAN
6.1. Bahan
 Pengertian cat disini meliputi emulsi, enamel vernis, sealer sement
emulsion filter dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat
perantara dan cat akhir.
 Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng untuk cat tembok 15 kg,
untuk cat kayu 10 kg, dan untuk cat besi 12 kg, dimana tertera nama
perusahaan pembuat, petunjuk pemakaian, formula, warna, nomor seri
dan tanggal pembuatannya.
 Semua kayu / besi di cat.
Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Untuk cat tembok, dipilih .
 Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan
merk yang sama dengan merk cat yang dipilih.
 Cat merk digunakan sesuai dengan cat jadi dan sesuai dengan
penggunaan cat.
 Bahan plitur dan teak oil yang akan digunakan harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
 Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan
yang diencerkan.
 Contoh bahan
Setiap jenis cat ditampilkan dalam mock up ukuran 30 x 30 cm yang
menunjukan warna, jenis, tekstur dan penampilan akhir serta tahap-tahap
pengecatannya.
6.2. Macam Pekerjaan
 Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding eksterior dan interior
seperti dinyatakan dalam gambar.
Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang permukaan kayu yang
rata-rata harus dicat.
 Mengecat dengan cat meni semua profil-profil baja yang digunakan
sebagai unsur struktural bangunan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Memelitur bidang permukaan kayu seperti panil-panil daun pintu, partisi


dan langit-langit seperti yang tertera di gambar, yaitu seperti dinyatakan
pada pasal 11.3 9
 Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang yang akan di cat kayu
termasuk bidang sambungan dan potongan kayu dan dengan meni besi
untuk semua bidang yang akan dicat besi, termasuk beugel, angker, baut
dan sebagainya. Memeni semua permukaan bidang kayu atau besi yang
tertanam dalam tembok.
 Mengecat semua bidang langit-langit dari bahan gypsum, multipleks, plat
beton dan papan.
 Warna dari semua jenis cat akan ditentukan kemudian oleh Konsultan
Perencana/Pengawas atau dikonsultasikan dengan pemilik proyek.
6.3. Syarat Pelaksanaan
 Cat tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara
menggosok dengan ampelas kemudian didempul sehingga permukaannya
rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roller
20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan pihak pabrik.
Pada permukaan tembok sisi luar tidak perlu didempul, cukup diratakan
dengan ampelas.
 Cat kayu
Menggunakan cara seperti petunjuk dari pabriknya atau sebelum
pekerjaan pengecatan dimulai, kayu harus kering dan digosok dengan
kertas ampelas sampai halus dan didempul pada tempat yang berlubang
selanjutnya diplamur, sehingga permukaannya menjadi rata dan licin baru
kemudian dicat minimum 2 (dua) kali. Pengecatan dilakukan di tempat
yang bebas dari panas matahari langsung.
 Cat besi
Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi, baru boleh dicat besi setelah
terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang menempel, pengecatan
minimum 2 (dua) kali.
 Cat meni besi
Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan kulit giling dan permukaan
korosi terbuang dan terlihat warna metalik, pengecatan meni dapat dimulai
dengan ketebalan cat meni sampai lebih kurang 25 µm.
 Cat meni kayu
Bidang yang akan dicat meni harus bersih dan dalam keadaan kering.
Pengecatan harus merata dan tidak terlihat lagi serta-serat kayu yang
dicat.
 Cat melamik
Terlebih dahulu kayu digosok/diampelas ampai halus dan dilanjutkan
dengan membersihkan wood filler dan tunggu selama setengah jam atau
seperti yang disyaratkan oleh produsen. Tahap akhir adalah memberikan 3
(tiga) lapis ultran yunior dengan penyemprotan cat.
 Politur, teak oil
Semua bidang yang akan dipolitur, teak oil harus digosok sampai halus
dengan batu apung. Untuk pekerjaan politur harus dilakukan berkali-kali
sehingga memperoleh hasil yang sempurna. Bahan yang digunakan adalah
wood filler WF-115 dan 3 lapis ultran yunior P-05.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang


tercantum dalam PTI 1961.
 Rencana Pengecatan
PEKERJAAN INTERIOR EKSTERIOR
Plesteran dinding Cat dasar alkali + 3 kali cat emulsi
(tembok) 2 kali cat emulsi
Rangka plafond 2 kali cat meni 2 kali cat meni
Plafond gypsum & Cat dasar alkali + Cat dasar alkali + 2
multipleks 2 kali cat emulsi kali cat emulsi
Plafond papan & 2 kali politur 2 kali politur
teakwood
Pekerjaan baja 2 kali cat meni 2 kali cat meni besi
besi + 2 kali cat enamel
Pintu panel teakwood Melamic coating -
Partisi teakwood Melamic coating -
Listplank kayu - Cat dasar pigmen +
2 kali cat enamel
doff
Pekerjaan railing besi GIP - Cat duci sampai rata
Railing tangga Melamic coating -
Semua kusen kayu Cat dasar pigmen Cat dasar pigmen
Semua kusen dan daun Melamic coating Melamic coating
(pintu dan jendela)

Pasal 7
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
7.2. Bahan
 Kunci dan handle serta perangkat pengunci penggantung setara ”CISSA,
Dekkson, Dorma” dengan sistem penguncian 2 slaag
 Engsel yang digunakan adalah engsel dari bahan tembaga atau engsel
nylon, ukuran 3” untuk jendela dan 4” untuk pintu.
 Gerendel tanam berkualitan baik ukuran panjang 2.5” untuk jendela dan
3” untuk pintu.
 Espagnolet berkualitas baik di verchroom.
 Gerendel ”kosong – isi” berkualitas baik.
 Door closer untuk pintu geser berkualitas baik, merk dan type harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Knipe dan hak angin dipakai yang berkualitas baik.
 Untuk alat-alat penggantung dan kunci khusus, Kontraktor diwajibkan
mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas
Catatan : Warna dan type ditentukan kemudian.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

7.3. Macam Pekerjaan


 Mengadakan dan memasang kunci tanam pada semua pintu sesuai
rencana pada gambar.
 Memasang 3 (tiga) buah engsel pada setiap daun pintu yang telah
ditentukan pada gambar.
 Memasang engsel tanam pada setiap daun pintu yang telah ditentukan
pada gambar.
 Memasang gerendel tanam pada daun pintu ganda
 Memasang kunci ”kosong-isi” pada daun pintu WC.
 Memasang door closer pada pintu, sesuai dengan gambar atau petunjuk
Konsultan Pengawas.
 Membuat huruf atau nomor pengenal untuk :
– Semua pintu pada kedua sisi luar dan dalam diletakkan diatas pelat
kunci.
– Label kunci untuk semua pintu
– Semua fungsi ruang pada sisi luar pintu.
– Semua huruf dan nomor pengenal dibuat dari pabrik, ukuran dan
banyaknya akan ditetapkan kemudian.

Pasal 8
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT DAN PARTISI
8.1. B a h a n
 Gypsum
Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai
untuk daerah tropis dan memiliki ketebalan minimal 9 mm untuk
plafond dan 12 mm untuk dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja, dari produk Jayaboard, Knauff atau setara.
- Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS
2588, BS 1230 atau ASTM C 36.

Semen Penyambung.
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik
pembuat papan gipsum.

Rangka.
Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat
dari bahan baja ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan
ukuran yang dibuat khusus untuk pemasangan papan gipsum, seperti
buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau yang
setara.

Alat Pengencang.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan
harus sesuai
rek omendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan
AS 2589.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Perlengkapan Lainnya.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain
seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :
- Perekat
- Pita kertas berperforasi,
- Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum.
- Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gipsum
terpasang dengan baik.

 Kalsium Silikat
Panel kalsium silikat harus dibuat dari bahan baku semen dan tepung
pasir alam yang diperkuat dengan serat sekaligus sebagai penulangan,
dan dengan proses pengeringan autoclave, dan memiliki sifat dan
karakteristik sebagai berikut :
Tidak mengandung asbes
Stabil dan tidak mudah mengalami muai – susut
Tahan air
Tidak mudah terbakar dan tidak menyebarkan nyala api
Tidak mudah lapuk dan membusuk
Mudah dipotong, dipaku atau disekrup
Tahan rayap dan binatang kecil lainnya
Memiliki permukaan yang rata sehingga tidak memerlukan dempul atau
meni seperti Kalsiboard produksi Eternit Gresik atau yang setara.
Ketebalan dan ukuran harus sesuai dengan petunjuk dalam Gambar
Kerja.
Perlengkapan Pemasangan.
Rangka.
Rangka metal berupa produk jadi (prefabrik asi) untuk pemasangan panel
pada langit – langit, eksterior dan tempat – tempat lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Harus dibuat dari bahan baja ringan
lapis seng dan alumunium seperti Zincalume atau Galvalum, dengan
bentuk dan ukuran yang sesuai untuk pemasangan panel kalsium silikat,
seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayaboard, BRS atau yang setara, sesuai
rek omendasi dari pabrik pembuat panel.
Alat Pengencang.
Alat pengencang panel pada rangka metal harus berupa sekrup jenis self-
embeded- head dan self-tapping yang memiliki lapisan anti karat jenis elec
tro-plating.
Alat pengencang pada rangka kayu harus berupa paku yang memiliki
kepala lebar dan berbadan langsing dan diberi lapisan seng agar tidak
berkarat.
Pita Penyambung Berperekat (Self Adhesive Join Tape)
Pita penyambung harus dibuat dari bahan serat gelas (fibreglass) yang
kuat dan memiliki perekat, sesuai atau setara dengan Join Tape Kalsiboard.
Kompon.
Kompon untuk pemasangan panel klasium silikat harus didesain khusus
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

sehingga dapat digunakan untuk sistem sambungan tertutup (flush joint


system), penutup kepala sekrup atau paku.
Bahan Penutup dan Pengisi Celah.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk setiap sambungan dan celah antara
panel semen
berserat harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
Pengecatan.
Pengecatan untuk penyelesaian permukaan panel harus sesuai dengan
rekomendasi dari
pabrik pembuat panel dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
 Plat beton difinish (Expose)
Plat beton harus rata, tidak ada bercak bercak bekas bekisting, bebas dari
lubang-lubang dan difinish dengan acian beton.
 Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan contoh terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

8.2. Macam Pekerjaan


 Memasang langit-langit gypsum / GRC pada ruang-ruang seperti dinyatakan
dalam gambar.
 Memasang kerangka langit-langit dari bahan metal seperti dinyatakan
dalam gambar pada ruangan-ruangan yang menggunakan plafond
gypsum/GRC.
 Memasang partisi pada ruang-ruang seperti yang tertera dalam gambar,
lengkap dengan kerangka dan perlengkapan lainnya.

8.3. Syarat Pelaksanaan

 Pemasangan langit-langit gypsum dan GRC


– Kontraktor harus menyerahkan rencana pembalokan langit-langit kepada
Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Sisi-sisi gypsum dan GRC
gypsum harus benar-benar rapih dalam konstruksinya, penyambungan
dan keterkaitannya dengan unsur teknis lainnya, serta mengikuti
petunjuk pemasangan dari pabriknya.
– Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain
(listrik, mekanikal) pada pekerjaan langit-langit berikut penguat-
penguatnya.
– Sebelum memasang lembaran-lembaran gypsum / GRC, Kontraktor wajib
memeriksa kerangka untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan
gambar, baik letak, bentuk maupun ukurannya.
– Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada plat atau balok beton
dengan menggunakan penggantung dari metal yang dapat diatur
ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat
melekat dengan baik dan kuat, tidak dapat berubah-ubah bentuknya lagi.
– Setelah seluruh langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus
rata, lurus dan water pass, tidak ada bagian yang bergelombang dan
batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
– Rangka pokok digantung terhadap pelat beton dengan penggantung besi
beton Ǿ 6 mm yang dipaku (fastening system) dengan palu angker
ramset/hilti ukuran Ǿ 1/2 ” setiap maksimum 2 m2 bidang langit-langit.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Semua bahan pada saat akan dipasang harus dalam keadaan bersih dan
tanpa cacat, kerusakan akibat pengengkutan/penyisipan sepenuhnya
menjdi tanggungan Kontraktor.
– Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik
oleh struktur dan dinding sesuai ukuran dalam gambar rencana.

 Kerangka harus datar pada semua arah dan tidak melengkung.


 Pemasangan partisi
– Pemasangan partisi harus rapih dan lurus, sehingga rata pada kedua
bidang, sesuai petunjuk dari pabrik. Prosedur pelaksanaannya juga
mengikuti penjelasan pemasangan plafond gypsum dan GRC diatas.
– Serahkan gambar rencana pembuatan partisi kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuan sebelum memulai pembuatan.
– Pemborong harus mengambil / membuat pengukuran-pengukuran seteliti
mungkin ditempat pemasangan. Hindari sedapat mungkin toleransi
sambungan-sambungan pada rangka.
– Laporkan kelainan-kelainan yang terjadi kepada Konsultan Pengawas
agar mendapat persetujuan sebelum pemasangan dilakukan.

– Untuk kelengkapan partisi juga digunakan kaca, kunci-kunci pintu dan


lain-lain.

 Penyimpanan bahan-bahan
– Letakan lembaran-lembaran gypsum, GRC dan papan yang akan dipakai
didaerah yang terlindung baik dari cuaca maupun kotoran.
– Tumpukan gypsum / GRC diatas 5 (lima) kayu penahan (alas) pada setiap
panjang lembaran. Tinggi tumpukan lembaran-lembaran gypsum/GRC
tidak boleh lebih dari 1 ½ meter. Tempat tumpukan harus jauh dari lalu
lintas kendaraan-kendaraan proyek yang mungkin akan mengganggu dan
harus berada dalam ruangan dan terlindung dari cuaca.

Pasal 9
PEKERJAAN WATERPROOFING
9.1. Bahan
 Pelapis kedap air untuk atap beton, talang beton, lantai toilet, plat dan
dinding basement dan dinding ground reservoir serta daerah basah lainnya
seperti tertera pada gambar, adalah dari bahan water proofing integral yang
merupakan additive yang ditambahkan pada capuran ready mix beton di
batching plant setara merk FOSROC, SIKA, Cementaid, Degusa, Slurry,dll .
 Cara-cara dan pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan serta petunjuk dari pengawas.
 Pelapis kedap air ini tidak boleh pecah-pecah atau berubah berbentuk oleh
karena pengaruh sinar matahari, sehingga perlu dilakukan perawatan.
 Lapisan kedap air yang terbentuk harus tidak dapat ditembusi uap air dari
beton yang menyebabkan terjadinya gelembung-gelembung udara yang
dapat merusak lapisan kedap air itu sendiri.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Lapisan ini juga harus menolak sebagian besar panas yang didapat dari
sinar matahari.
9.2. Macam Pekerjaan
Bagian ini memuat seluruh pengadaan dan pemasangan bahan kedap air untuk
pemasangan beton pada atap dan talang, toilet dan ground reservoir
sebagaimana yang tertera dalam gambar.
9.3. Syarat Pelaksanaan
 Contoh
Kontraktor harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Pemasangan
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa seluruh keadaan
permukaan bekisting yang akan dilapisi bahan ini dan harus memperbaiki
kondisi permukaan yang dianggap dapat merusak lapisan kedap air ini.

 Jaminan
Sistem pelapis kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari
produsen / pabrik pembuat terhadap mutu bahan dan pelaksanaannya
selama minimal 5 (lima) tahun.
 Pengendalian pekerjaan
– Sesuai rekomendasi pabrik dan petunjuk Pengawas.
– Peraturan lain yang berlaku untuk pekerjaan ini.

Pasal 10
PEKERJAAN PENUTUP ALUMUNIUM KOMPOSIT PANEL
10.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi peralatan, bahan, alat bantu dan lainnya yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dan
spesifikasi teknis.
10.2 PERSYARATAN BAHAN
a. Rangka besi hollow 40x40x1,4mm dan 40x40x1,4mm besi baja lainnya
sebagai perkuatan panel partisi sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi pabrik pembuat alumunium komposi panel yang persyaratan
selanjutnya sama dengan persyaratan pekerjaan logam non struktural.
b. Alumunium komposi panel tebal minimal 4mm, finishing coil coated lacquer,
berat minimal 5,5 kg/m 0178 setara produk Alucobond.
c. Skrup, baut terbuat dari galvanis dan stainles steel sesuai peruntukan dan
fungsinya, ukuran dan type dari skrup dan baut harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik.
d. Untuk penutupan celah/grove harus dengan sealant yang direkomendasikan
pabrik untuk exterior jenis tahan asam dan ultra violet.
10.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Pemborong harus mengajukan contoh-contoh bahan yang akan digunakan
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

b. Sebelum pekerjaan dilakukan Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan,


pengukuran dilapangan agar mendapat ukuran yang tepat dengan keadaan
dilapangan.
c. Kekuatan konstruksi dan rangka panel harus sesuai gambar dan petunjuk
dari Konsultan dan rekomendasi pabrik pembuat.
d. Pasangan dinding panel harus lurus horizontal/waterpass, permukaan
dinding panel arah vertikal harus lot dan rata tidak bergelombang.
e. Pemotongan, bendung/tekukan, pembuatan celah, pembuatan lubang harus
lakukan di work shop dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
f. Penutupan sambungan harus rata dan tertutup sempurna dengan jarak
sesuai gambar perencanaan.
g. Semua hubungan panel dengan material lain harus presisi dan rapi tidak
ada cacat.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

BAB V
PEKERJAAN MEKANIKAL

Pasal 1
PERSYARATAN UMUM
1.1. Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis Mekanikal & Elektrikal
pada bab-bab selanjutnya. Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang
dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian
khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-
klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul lainnya dari syarat-
syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan
tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan
atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan
hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi
perencanaan saja, Pemborong harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya
tambahan.
1.2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan
semua accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas
walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus
disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan instalasi.
Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail “finishing” dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar
kerja dan detail (working drawing) yang harus diajukan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan
Pemborong untuk disetujui Direksi dianggap bahwa Pemborong telah
mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi
lainnya.
d. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-
penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut
harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set
lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as
built drawings).
As built drawing harus diserahkan kepada Direksi segera setelah selesai
pekerjaan.

1.3. Koordinasi
a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
bekerja sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang
telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
1.4. Daftar Bahan Dan Contoh
a. Dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah Pemborong
menerima pemberitahuan melaksanakan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk
lain oleh Direksi, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat)
yang didalamnya tercantum nama-nama dan alamat manufacture, katalog
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi.
Persetujuan oleh Direksi akan diberikan atas dasar diatas.
b. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang
kepada Direksi. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Pemborong.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam
spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah
dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
d. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala
ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila
terdapat keragu-raguan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi
untuk berkonsultasi.
e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya
tidak dikonsultasikan dengan Direksi, apabila terjadi kekeliruan maka hal
tersebut menjadi beban tangung jawab Pemborong. Untuk itu pemeliharaan
equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
1.5. Commisioning Dan Testing
a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui
apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik
dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan
testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk
pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti
yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh Pemborong.

1.6. Peralatan Yang Disebut Dengan Merk Dan Penggantinya


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut
dan dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong
wajib menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian
dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Direksi.
1.7. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
1.8. Contoh

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Persetujuan harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang


akan dipasang disini untuk dimintakan persetujuan Direksi. Semua biaya
berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi
tanggungan pemborong.
1.9. Pengetesan
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan
disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan
oleh Direksi. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.
1.10. Pengujian Dan Penerimaan
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim
dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan
baik, Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari
peralatan-peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan ternyata
memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak,
maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada
Direksi.
1.11. Masa Garansi Dan Serah Terima Pekerjaan
a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun dan
garansi kompressor selama 1 tahun terhitung dari penyerahan kedua.
b. Selama masa garansi, Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang
dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih
harus menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi
setiap saat. Dalam masa ini Pemborong masih bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh instalasi yang telah dilaksanakan.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi
dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan
baik yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan Direksi pengawas lapangan serta dilampirkan
sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang
berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalsi tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan,
penggantian, kekurangan selama masa garansi, maka Direksi pengawas
lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut
pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan pekerjaan
instalasi tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus
mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut
kepada calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi
tugas (customer).
1.12. Laporan
a. Laporan Harian :
Pemborong wajib membuat “Laporan Harian” & “Laporan mingguan” yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan
secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 meliputi :
- Kegiatan Fisik.
- Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara tertulis.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- Hal-hal yang menyangkut masalah :


 Material (masuk/ditolak)
 Jumlah tenaga kerja
 Keadaan cuaca
 Pekerjaan tambahan / kurang
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan
tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan
rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh
Manager Proyek dan diserahkan pada Direksi untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dalam rangkap 4 (empat)
mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan)
- Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi
- Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh
Direksi pekerjaan ini.
1.13. Penanggung Jawab Pelaksana
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus
menempatkan seorang penanggung jawabpelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan / site, yang bertindak
selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi-instruksi dari Direksi.
b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam
kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang
dikehendaki oleh Direksi dan perintah pengawas di dalam pelaksanaan harus
disampaikan langsung kepada pihak Pemborong melalui penanggung jawab
Pemborong.
1.14. Perobahan, Penambahan Dan Pengurangan Pekerjaan
a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana
yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan Direksi.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan
gambar perubahan yang dimaksud Direksi pengawas lapangan dalam
rangkap 4 untuk disetujui.
c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya,
harus diajukan oleh Pemborong kepada Direksi secara tertulis. Perubahan-
perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan
tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi.
1.15. Pembobokan, Pengelasan Dan Pengeboran
a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam
rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan
semula adalah termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.
b. Pembobokan, pengelasan dan pengeboran hanya dapat dilaksanakan setelah
mendapat izin tertulis dari Direksi.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya


dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari
Direksi.
1.16. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem
listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini apat bekerja dengan sempurna
dan aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahaan
pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut
sudah dapat dipergunakan pemilik.
1.17. Pemeriksaan Routine
a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan
dan pemeriksaan routine.
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus
dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali, selama 3 bulan.
1.18. Kantor Pemborong, Los Kerja Dan Gudang
a. Pemborong diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los
kerja di halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas
administrasi lapangan, penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja
dan sebagai area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana
pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila
terlebih dahulu mendapatkan izin dari MK
1.19. Penjagaan
a. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus
selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-
alat kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang
tersebut diatas, menjadi tanggungjawab Pemborong.
1.20. Penerangan Dan Sumber Daya
a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan
yang dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber
tenaga/daya kerja harus diusahakan oleh Pemborong.
1.21. Kebersihan Dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan
tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam
keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam
gudang maupun di luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari
bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh
Direksi pada waktu pelaksanaan.
1.22. Kecelakan Dan Peti PPPK
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
ini, maka Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian


tersebut kepada instansi dan departemen yang bersangkutan/berwenang
(dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan
mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.
1.23. Pegawai Penyelenggara Dari Pemborong
a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus
diserahkan kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli,
berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil
keputusan.
b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan
setiap saat yang diperlukan pemberi tugas.
c. Site Manager mewakili Pemborong di tempat pekerjaan, dapat bertindak
penuh kepada Direksi.
d. Petunjuk dan perintah Direksi di dalam pelaksanaan, disampaikan langsung
kepada Pemborong atau melalui Site Manager, sebagai penanggungjawab di
lapangan.
e. Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap
semua pekerja (buruh) danpegawainya, kepada mereka yang melanggar
terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban,
berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap
pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan
atas perintah pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan dikenakan
tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda.
1.24. Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan
oleh Direksi.
b. Pada setiap saat Direksi atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi,
memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan.
Pemborong harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari
pengamatan Direksi adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja
(08.00 sampai dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang
diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban Pemborong yang
perhitungannya disesuaikan dengan peraturan pemerintah (cipta karya).
Permohonan untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat
yang disampaikan kepada Direksi
e. Di tempat pekerjaan, Direksi menempatkan petugas-petugas pengawas
yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pemborong, agar
pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi surat
perjanjian pemborong serta dengan cara-cara yang benar dan tepat serta
cermat.
1.25. Bagan Kemajuan Pekerjaan
a. Dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, harus siap
dengan bagan kemajuanpekerjaan (Time Schedule/Network Planning)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

sesuai dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan. Bagan


tersebut disusun secara konvensional (barchart) dengan network planning.
b. Di dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan volume masing-
masing bagian pekerjaan serta mandays yang diperlukan
c. Dalam progress schedule harus dibuat juga kurva gambaran mengenai nilai
dan harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan volume dan harga
penawaran serta schedule yang dibuat oleh Pemborong.
d. Pemborong harus secara terpisah menyusun Bagian pengerahan tenaga dan
bagian penyediaan bahan, peralatan dan mesin yang diperlukan.
e. Bagan-bagan tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dan
pengesahannya dari Direksi.
Pemborongan harus memiliki semua izin resmi yang diperlukan untuk pekerjaan
instalasi listrik.

Pasal 2
SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM TATA UDARA
2.1. Umum
Data Gedung
Nama : Gedung Pusat Pengetahuan (KNOWLEDGE CENTER)
UNPAD – PERTAMINA Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung
Lokasi : Bandung
Jumlah Lantai : 4 Lantai
Fungsi Bangunan : Pendidikan
Kondisi Perancangan :
a. Kondisi udara luar
- Temperatur : 95 ºF
- Relative Humadity : 80 ºF
b. Kondisi dalam ruangan

Ruang Temperatur (°F dB) Relative humidity (% RH)

*Kondisi udara luar 95 º 80


*Beda temperature harian
14 º
Rata-rata

*Kondisi ruangan

- Ruang Kantor 75º ± 2º 55% ± 10%

- Main Lobby /Hall 75º ± 2º 55% ± 10%

-Corridor/Lift Lobby 75º ± 2º 55% + 10%

-Ruang Rapat 75º ± 2º 55% + 10%

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

-Ruang Kontrol 75º ± 2º 55% + 10%

c. Kriteria Kebisingan/Noise Criteria (NC)


 Ruang kantor : 35 – 45
 Main Lobby / Hall : 40 – 50
 Corridor/Lift Lobby : 40 – 50
 Ruang Kuliah : 35 – 45
 Ruang Perawatan : 35 – 45
2.2. Persyaratan Umum
Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula
bagian dari pada persyaratan sistem instalasi tata udara ini sejauh yang berlaku
bagi pekerjaannya.
Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam
spesifikasi ini, berarti hanya memintakan khusus dan ini juga tidaklah berarti
menghilangkan hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan suplementer yang
ada. Hanya apabila ada yang dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini,
maka hal-hal dari persyaratan umum maupun suplementer tidak berlaku lagi
untuk sistem instalasi ini.
2.3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan
sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat
ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari
Instansi Keselamatan Kerja.
b. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kualitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini
harus sesuai dengan standard International maupun Nasional seperti ARI,
ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC, ASME dengan senantiasa
mengutamakan peraturan/standard/persyartan Nasional.
c. Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain
dari persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang
dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.
2.4. Pemborong
a. Yang dimaksudkan dengan Pemborong dalam spesifikasi ini adalah
badan pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk
penyediaan dan pemasangan instalasi peralatan utama air conditioning ini
sampai selesai.
b. Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang
dan peraturan-peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya,
persyaratan pabrik pembuat unit-unit air conditioning, buku-buku dokumen
pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk-petunjuk tertulis yang
telah dikeluarkan.
c. Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau
pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-
dokumen pelelangan, gambar-gambar atau hal-hal lainnya ada yang kurang
jelas.
d. Pemborong wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan
pelaksanaan dari pihak-pihak Pemborong lain yang ikut mengerjakan proyek
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran


pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka Pemborong wajib
mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.
e. Gambar rencana dan spesifikasi adalah merupakan satu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikat.
f. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan instalasi, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dan penyesuaian dari gambar-gambar arsitek dan
struktur sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
finishing proyek.
g. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar-gambar
kerja dan detail working drawing, serta harus diajukan kepada pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya. Setiap shop drawing yang diajukan,
pemborong telah mempelajari situasi lapangan struktur arsitektur dan
berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerlaan instalasi lainnya.
h. Pemborong pekerjaan ini harus membuat gambar-gambar revisi (as built
drawing), Operating & Maintenance Instruction (Manual). Pada penyerahan
pertama diserahkan kepada pengawas dalam rangkap lima.
2.5. Koordinasi Dengan Pihak Lain
a. Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan
pihak Pemborong sipil, elektrikal, plumbing, perlindungan terhadap
kebakaran.
b. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan
oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup
instalasi ini, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala peralatan
dan pekerjaan ini.
2.6. Izin
a. Semua izin-izin dan persyaratan - persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini harus dilakukan oleh Pemborong atas
tanggungan dan biaya Pemborong.
b. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-
keterangan resminya mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
c. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan
mengenai hal ini.

2.7. Lingkup Pekerjaan


Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya chiller dan
peralatan pendukungnya seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun
yang dispesifikasikan. Termasuk pengadaan barang-barang, instalasi, testing
dan pemeliharaan. Keterangan-keterangan yang tidak diterangkan dalam
spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu untuk dilaksanaan pada
pekerjaan ini maka harus masuk dalam lingkup pekerjaan ini. Perincian umum
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

a. Pengadaan dan pemasangan Air Conditioning.


b. Pengadaan dan pemasangan pipa Refrigerant.
c. Pengadaan dan pemasangan isolasi, pipa beserta asesorinya.
d. Pengadaan dan pemasangan kabel & panel kontrol.
e. Pengadaan dan pemasangan Air Handling Unit.
f. Pengadaan dan pemasangan Fan Coil Unit.
g. Pengetesan dan commissioning Sistem Air Conditioning. Pelatihan untuk
operator dan pelaksanaan pemeliharaan. Pemborong pekerjaan instalasi ini
harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran yang
dianggap perlu untuk memeriksa / menge tahui apakah seluruh instalasi
tepat dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas contoh bahan-bahan
yang akan dipakai, dan semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contah ini adalah tanggung jawab Pemborong.
h. Waktu pengadaan dan pemasangan hingga berjalan dengan sempurna
harus selesai sesuai schedule project.

2.8. Gambar

a. Gambar rencana BQ dan RKS adalah merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi dan sama mengikat.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan instalasi, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dan penyesuaian dari gambar-gambar arsitek dan
struktur sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
finishing proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar-
gambar kerja dan detail working drawing, serta harus diajukan kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Setiap shop drawing yang
diajukan, pemborong telah mempelajari situasi lapangan struktur
arsitektur dan berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerlaan instalasi lainnya.

d. Pemborong pekerjaan ini harus membuat gambar-gambar revisi (as built


drawing), Operating & Maintenance Instruction (Manual). Pada penyerahan
pertama diserahkan kepada pengawas dalam rangkap lima.
2.9. Bahan dan Contoh
a. Sebelum pekerjaan ini dimulai, Pemborong harus menyerahkan kepada
Direksi Pengawas daftar bahan-bahan yang akan dipakai dalam rangkap 4
(empat) untuk disetujui.
b. Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas contoh bahan-bahan
yang akan dipakai, dan semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contah ini adalah tanggung jawab Pemborong.

2.10. Peralatan Utama


a. Condensing Unit
1). Umum
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Sebelum melakukan start-up harus sudah memasang menjadi satu


bagian Condensing unit lengkap menjadi 1 (satu) kompresor dan
motor, sistem pelumasan, cooler / pendingin condenser, isolasi, sistem
microprocessor control dan dokumen petunjuk.
2). Kompresor
Compressor dengan performancenya yang tinggi, tipe hermetic yang
menggunakan refrigeran R-410a.
Kompresor, motor dan transmisi biasanya dilengkapi dengan
hermetically sealed untuk kemudahan service.
Journal bearings dilengkapi dengan babbit-lined dan pressure
lubricated.
Kompresor oleh pabrik pembuatnya harus dilengkapi dengan sistem
instalasi pelumasan untuk menyalurkan oil ke bantalan dan gigi
transmisi dengan tekanan rendah.
Sistem ini terdiri dari:
 Motor driven oil pump
 Oil cooler
 Oil pressure regulator
 Oil filter
 Oil pump starter, diletakkan pada bagian atas dari chiller dan
dihubungkan ke motor pompa serta circuit control.
 Automatic control valve
 Thermostatically control oil header
 Reservoir oil temperature gauge
 Oil pump
 Jika starter pompa oil tidak tersedia, tetapi diperlukan untuk
dipasang di lapangan maka pemborong diwajibkan untuk
mengadakan peralatan tersebut tanpa biaya tambahan.
Kompresor dilengkapi dengan variable inlet vanes untuk mengontrol
kapasitas pendinginan.
3). Motor
Motor kompresor menggunakan tipe hermetic single speed, non
reversing, dilengkapi dengan angker hubungan singkat tipe induksi
cocok untuk voltage yang tertera pada equipment schedule.
Putaran motor maksimum 2.950 rpm pada 50Hz.
Motor yang digunakan harus cocok untuk operasi dalam Refrigerant
Atmosphere dan pendingin dengan Atomized Sub Cooled Refrigerant
yang berhubungan dengan lilitan motor.
Susunan motor untuk servis atau pembersihan dengan hanya sedikit
pembongkaran kompresor tanpa mengubah pemipaan refrigeran.
Pada saat operasi penuh putaran motor tidak boleh melebihi putaran
yang tertulis pada nama plat.
4). Cooler/Evaporator
Evaporator hendaknya dari jenis shell and tube dimana tube terbuat
dari tembaga yang memilki efisiensi tinggi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Penghubung nozzle direncanakan untuk tekanan kerja maksimum 150


psig (1034 kpag).
Tube dapat dikeluarkan dari sisi keluar dari Heat Exchanger tanpa
mempengaruhi kekuatan dan daya tahan dari tube dan tanpa
menimbulkan pengurangan jarak antar tube.
Suku cadang dari peralatan-peralatan harus tersedia.
5). Kontrol, Safety dan Diagnostik
a. Kontrol
Sistem kontrol menggunakan Continuous Capacity Control
mikroprosesor elektrik dan bekerja secara otomatis. Dapat di
integrasikan dengan BMS komunikasi Lonwork atau menggunakan
RS485. (sistem komunikasi data sudah terpasang /masuk
penawaran dalam unit Condensing Unit).
Display cotrol menggunakan liquid Cristal Display / LCD
Kemampuan pengontrolan diatur oleh perubahan beban pada sisi
masuk dari vanes yang terletak didalam kompresor. Beban
pengaturan berkisar antara 100% sampai dengan 10% di bawah
kondisi puncak normal standar ARI.
Sistem kontrol harus bekerja secara otomatis berdasarkan energi
yang dibutuhkan oleh kompresor.
Pemasangan peralatan kontrol dihubungkan dengan terminal-
terminal pada peralatan lain secara interlock sebelum pemasangan
pipa dan pengkabelan dilakukan.
Pompa oil merupakan kesatuan dengan kompressor, sehingga
tidak diperlukan tenaga listrik, untuk menggerakanya.
Pemasangan kabel dari diagram kontrol di lapangan merupakan
tanggung jawab pemborong.
b. Safety / keamanan
Mesin dapat dimatikan secara otomatis untuk keamanan dari
peralatan-peralatan yang dioperasikan seperti :
 Motor over-current
 Over voltage
 Under voltage
 Bearing High Temperature
 Low refrigerant temperature
 High condenser pressure
 High motor temperature
 High compressor discharge temperature
 Low oil pressure
Control harus dapat bekerja secara otomatis pada saat terjadi
perubahan beban pada condensing unit, kenaikan temperature
pada motor atau penurunan temperatur refrigeran yang dideteksi
oleh signal jika suatu kondisi ingin tetap dipertahankan konstan,
kontrol akan memberikan signal shut down pada mesin.
c. Diagnostik

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pemeriksaan yang teliti dilakukan dengan memperhatikan segi


keamanan dengan memeriksa terlebih dahulu kontrol panel. Alat
yang pertama kali diperiksa adalah yang pertama shut down.
Peralatan dari 8 (delapan) mode kegagalan (machine shut down)
harus disimpan, dipanggil kembali secara manual oleh operator.
d. Kompresor Motor Starter
Mesin chiller dilengkapi dengan Soft Starter tipe over-load
protection untuk berbagai motor dengan memperhatikan NEMA-1
untuk instalasi.
Pabrik pembuat chiller harus menyertakan diagram kontrol wiring
dan starter.
Catatan khusus: jika sistem kontrol chiller tidak dilengkapi dengan
under/over voltage protection dan motor current display, maka
harus dilengkapi terlebih dahulu dengan under/over voltage
protection dan pengukur arus motor starter kompresor.
e. Refrigerant Pump Down.
Untuk memudahkan perbaikan kompresor & peralatanya, chiller
dapat lengkap dengan alat Refrigerant pump down.
f. Heat Recovery.
Untuk mendapatkan efisiensi maka chiller disyaratkan
menggunakan heat recovery unit untuk mendapatkan air panas
untuk keperluan mandi. Unit ini lengkap dengan three way Valve
dan controlnya / built in, dengan Heat exchanger type Plate.
g. Training
Pemborong harus mengadakan training kepada Pemilik Proyek
mengenai service dan pengoperasian chiller. Yang menjalani
training adalah Calon Operator yang ditunjuk Pemilik Proyek,
maka setelah training tersebut di atas dilakukan, harus melapor
kepada Pemilik Proyek (owner) mengenai hasil training tersebut di
atas.

6) REFERENSI PRODUK
Peralatan , bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat di pakai adalah sebagai berikut :

No Uraian SpesifikasiTeknis AlternatifProduk / mrerk


1 AC split Wall Mounted Wall Mounted - Daikin
- Samsung
- Panasonic
2 AC Casette Fcu - Daikin
- Samsung
- Panasonic
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

3 Unit Fan Axial Fan, Wall Fan, - National


Celling Fan - Vanco
- CKE
4 Pipa Refrigerant Kelas L - Wavin/Maspion

5 Pipa Drain PVP Kelas D 5 Kg/cm2 - Rucika


- Wavin
- pralon
6 Grille. Diffuser Alminium anodized - Comfromt Air
Profile - Promawangi
- Modul
7 Hanger rod &bracked Galvanized - Ex Pabrikan

Pasal 3
SISTEM PLUMBING
3.1. Umum
a. Persyaratan Pelaksanaan
- Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan undang-undang & peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di
Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari
Jawatan Keselamatan Kerja.
- Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini
harus sesuia dengan Standard Internasional maupun Nasional seperti
ASTM, NFPA-12, 13 & 20 dengan senantiasa mengutamakan
peraturan/standard/persyaratan Nasional.
- Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari
persyaratan persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang
dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.
b. P e m b o r o n g
– Yang dimaksud dengan pemborongan dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang telah terpilih & memperoleh Kontrak Kerja untuk
menyediakan dan pemasangan instalasi Peralatan Pemadam kebakaran
ini sampai selesai.
– Pemborong wajib mempelajari & memahami semua undang- undang dan
peraturan peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya,
persyaratan pabrik pembuat, buku-buku dokumen pelelangan, bundel
gambar dan adendum serta petunjuk-petunjuk tertulis yang telah
dikeluarkan.
– Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau
pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-
dokumen pelelangan, gambar-gambar atau hal-hal lainnya, ada yang
kurang jelas.
– Pemborong wajib mempelajari & memeriksa juga pekerjaan pihak-pihak
lain yang dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

sampai terjadi gangguan maka Pemborong wajib mengerjakan saran-


saran perbaikan untuk segenap pihak.

c. Koordinasi dengan Pihak Lain


– Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak
Pemborong Sipil/Arsitek, Elektrikal, Untuk menentukan jalur pipa dsb.
– Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh
pihak lain atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam
lingkup instalasi ini, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala
peralatan dan pekerjaan ini.
d. I z i n
– Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas
tanggungan dan biaya Pemborong.
– Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-
keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan
instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggung jawab &
biaya Pemborong.
– Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam
pemasangan instalasi sistem Pemadam kebakaran dibuktikan dengan
surat selesai pekerjaan (berita acara) dari proyek yang telah ditangani
sebelumnya.
– Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan/keagenan, dari tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan dan untuk ini. bila diperlukan Pemborongan wajib
menyerahkan surat pernyataan
3.2. Penjelasan Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Air Bersih
- Pengadaan dan pemasangan secara sempurna peralatan utama yang
diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa
transfer dari Groundtank ke Towertank, beserta perlengkapan, dan
Pompa Sumur Dangkal & perlengkapannya.
- Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaaan beserta
perlengkapan yang meliputi Instalasi pemipaan ke setiap titik
pemakian.
- Instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada setiap titik pemakian.
- Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya
closed, wastafel, urinal dan lain-lain yang sesuai dengan gambar
perencanaan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

b. Pekerjaan Air Kotor dan Air Buangan


- Pengadaan dan pemasangan peralatan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air kotor dan air buangan dari
toilet dan pembuangan.
- Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closed,
wastafel, urinal, floor drain dan lain-lain.
- Pengadaan dan pemasangan Instalasi pipa air kotor dan air
buangan serta pipa ventilasi, serta kelengkapannya.
- Instalasi pipa air kotor dari closet dan urinoir di salurkan ke STP.
c. Kelistrikan
Pengadaan dan pemasangan panel daya dan panel kontrol beserta
pengabelannya.
d. Testing / Pengujian
Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang
terpasang, sehingga berjalan dengan baik dan sempurna sesuai dengan
spesifikasi teknis.
3.3. Penjelasan Persyaratan Teknis Umum
a. Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan
pemeliharaan disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan atau disesuai
dengan jadwal yang ditentukan kemudian.
b. Material
- Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan
adalah baru bebas dari cacat/rusak material, dan menjamin
terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi
ini.
- Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi
harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari
1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita acara penerimaan
barang.
- Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan
menjadi tanggungan / beban kontraktor.
c. Gambar-gambar dan Spesifikasi
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling mendukung dan tidak dipisah-pisahkan.
d. Gambar-gambar Perencanaan
- Di dalam gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk
menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture
lain secara terperinci.
- Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan
dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan agar instalasi ini
lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan
yang wajar.
e. Gambar Kerja

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- Gambar-gambar kerja (For Constrution) untuk seluruh pekerjaan


harus selalu berada di lapangan (site), gambar pengembangan /
gambar untuk tender tanpa persetujuan perencana tidak boleh
digunakan.
- Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain
sebagainya.
- Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus
memberikan tanda-tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar
atas segala perubahannya, penghapusan atau penambahan pada
instalasi tersebut.
f. Gambar Pelaksanaan
- Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail
(Shop Drawing ) untuk disetujui oleh Direksi, juga harus
menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing ) yang meliputi
denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan
dari seluruh instalasi.
- Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang
umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun
1979.

g. Contoh-contoh Material
- Pemborong wajib mengirimkan semua contoh-contoh bahan /
material , atau brosur-brosur dari alat-alat yang akan digunakan
dalam pelaksanaan, kepada direksi dan menunggu persetujuan dari
Direksi Lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang.
- Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke
kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/Kontraktor.
- Bila ternyata dalam pelaksanaan terdapat bahan-bahan yang
dinyatakan tidak baik/tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui
oleh Direksi Lapangan, maka pemborong harus mengangkut
bahan/material tsb ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga)
hari.
h. Tenaga Pelaksanaan
- Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/
tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat
memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi.
- Untuk melaksakan pekerjaan yang khusus,maka pemborong harus
memberikan surat pernyataan yang membuktikan / menjamin bahwa
tukang - tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang
mempunyai pengalaman dan kecakapan.
- Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang sesuai dengan domisili Pemborong/Kontraktor
tersebut.
i. Pengamanan
- Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/
peralatan -peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau
kerusakan.
- Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus
diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

j. Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan
koordiansi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur,
Elektrikal, Interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
k. Korelasi Perkerjaan.
- Semua perkerjaan galian dan penimbunan yang ada berhubungan
dengan pekerjaan plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian
gambar pelaksanaan merupakan tanggung jawab kontraktor
plumbing.
- Semua perkerjaan pembuatan dudukan / pondasi untuk Pompa /
Mesin dilakukan oleh kontraktor Plumbing,termasuk pembuatan tali
air disekitar pondasi pompa dan terkoordinasi dengan kontraktor lain
yang terkait dan hal ini sudah termasuk dalam penawaran.
- Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan plumbing
yang dilakukan oleh pihak lain, kontraktor plumbing wajib
memberikan data-data dan gambar-gambar yang diperlukan pihak
lain yang mengerjakannya.
- Seluruh fasilitas Air, Listrik, Sanitair sementara / darurat
hendaknya diusahakan oleh kontraktor dan telah dimasukan dalam
penawaran.
l. Jaminan dan pemeliharaan.
- Kontraktor harus memberikan jaminan Pabrik (Guaranted of
product ) kepada pemilik proyek, terhadap peralatan yang digunakan
pada proyek ini.
- Kontraktor harus memberikan Maintenance service dalam 1 tahun
untuk peralatan dan 6 bulan untuk Instalasi, semenjak serah terima
pekerjaan untuk pertama kali, kecuali yang dinyatakan lain secara
tersendiri.
- Kontraktor wajib mengganti setiap bagian pekerjaannya yang
ternyata cacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/ yang
tersebut diatas setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama
kalinya atas biaya sendiri, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

m. Petunjuk Operasi dan Pemeliharan.


- Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya gambar-gambar,
data-data peralatan, petunjuk operasi dan cara-cara perawatan
dari mesin-mesin yang terpasang dalam bahasa indonesia, data-
data tersebut harus diserahkan kepemilik proyek sebanyak 3 set dan
kepada perencana 1 set.
- Pada saat penyerahan pertamakalinya harus diserahkan antara lain:
Instruction manual, instalation manual, maintenance guide operating
instruction, trable shooting instruction dan brosur-brosur
mesin/peralatan yang asli.
- Kontaktor harus memberikan pula 2 set singkatan petunjuk
operasi dan perawatan kepada pemilik proyek

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

3.4. Penjelasan Persyaratan Teknis Pekerjaan Air Bersih, Air Kotor Dan Air
Buangan.
Peraturan-peraturan/Persyaratan
- Tata cara pelaksanaan danlain-lain petunjuk yang berhubungan dengan
peraturan-peraturan pembagunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.
- Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada
umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai
berikut :
a. Perusahaan-perusahaan Air Minum Negara,tentang instalasi air.

b. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh


Direktorat Teknik Penyehatan Dit.Jen. Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum.
c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3
(PUBB) 1956 NI-3 1963. PUBB 1969.
d. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971.
e. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja
harian, mingguan, bulanan dan borongan.
Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan
maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
3.5. Material / Bahan-Bahan Yang Dipakai
a. Untuk pipa-pipa jaringan Air Bersih yaitu pipa-pipa GIP kelas Medium
Produk Wavin , Rucika , Pralon dan harus memenuhi persyaratan atau
standard-standard lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas
b. Untuk pipa-pipa jaringan Air Panas yaitu pipa-Polypropylene kelas
PN.20 Produk Wavin, atau setara dan harus memenuhi persyaratan atau
standard-standard lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas
c. Untuk pipa air kotor, air bangunan dan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC,
Product Wavin , Rucika , Pralon. Pipa PVC yang dipakai berkatagori
class AW (10 kg /cm2) JIS K 6742.
- Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus
dari jenis pvc dan berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti
standard SII
- Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik
pembuat pipa bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu
menggunakan fitting standard yang diproduksi oleh pabrik lain yang
ditentukan oleh pabrik pembuat pipa tersebut.
d. Untuk hal tersebut diatas kontraktor harus menyediakan potongan pipa
dari berbagai ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh
sambungan (mock up) antara pipa dengan pipa, dan antara pipa dengan
fitting untuk ditunjukan kepada Direksi Pengawas dan membuat
persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting tersebut, serta memberikan
jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut. Tebal dindingnya
tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Diameter dalam Tebal dinding Minimum

ø. 50 s/d 80 mm 3,15 - 4,05 mm


ø. 100 s/d 125 mm 4,5 - 5,4 mm
ø. 150 s/d 200 mm 5,4 - 6,4 mm
ø. 200 s/d 250 mm 6,4 - 8,3 mm
ø. 250 s/d 300 mm 3,15 - 4,05 mm

3.6. Pengujian
a. Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan.
- Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang
yang dapat ditutup (Plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi
dengan air sampai dengan lubang vent tertinggi.
- Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut di
atas, untuk jangka 24 jam dan penurunan air selama waktu tersebut
tidak ada penurunan.
- Apabila pemilik menginginkan pengujian lain di samping pengujian di
atas, Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.

b. Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih


- Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus
diuji dengan tekanan 1,5 kali tekanan kerja untuk pipa sanitary tanpa
mengalami kebocoran dalam waktu 24 jam terus menerus dengan
penurunan tekanan maksimum 5 % dari harga tersebut.
- Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi
bagian dari panjang pipa maximum 100 meter.
- Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong / Kontraktor.
- Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
Pengawas Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi
syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
3.7. Sistem Pemipaan
a. Sistem Penyambungan Pipa
Pipa Air Bersih :
- Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain
dari bahan yang sama, sedangkan untuk bahan pengikatnya
digunakan lem/solvent cement.
- Untuk pipa dengan dia. 2 inch atau lebih kecil menggunakan Solvent
cement.
- Untuk pipa dengan dia. 2 inch atau lebih besar menggunakan
Rubber-ring bell and spigot.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

b. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya


- Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas
dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air,
dan harus terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan
tumpuan yang mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan
sebagainya.
- Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam
kedudukannya untuk komponen, misalnya fixture, fitting dan
sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi
komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi
tersebut.
- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang
balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang
setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
c. Penggantung / Penumpu Pipa
- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan
penggantung atau angker yang kokoh (ringit), agar inklinasinya
tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat
diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
- Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada
konstruksi bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada
waktu pengecoran beton atau dengan Ramset.
- Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat
dengan jarak tidak lebih dari 3 m'.
- Fitting harus dari jenis „ injection moulded „ sedangkan „ welded fitting
„ sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem
pemipaan.
- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair
atau Combination WYE-45 atau long radius bend dengan Clean out.
- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm diatas muka
banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum
sebesar 1%
- Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Pipa Vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya
15 cm diatas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak
tumpuan pada pipa air kotor.
- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan
gambar pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup
pula dalam gambar tersebut.
- Disetiap Floor drain dilengkapi dengan U-Trap, untuk mencegah
masuknya gas yang berbau dalam ruangan.
- Pada saluran buangan dari preparation area dapur, sebelum masuk
ke Inlet, sistem pemipaan air kotor bangunan, harus dipasang
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

penyaring kotoran dari bahan Stailess steel untuk mencegah


penyumbatan didalam pipa.
- Pada jalur pemipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang
clean out di setiap belokan dan pada pipa vertikal utama ( disetiap
pintu shaft ).
- Pipa air buangan & air kotor harus mempunyai kemiringan atau
sloope yang besarnya mengacu ke buku pedoman Plumbing Indonesia
1979.
d. Valve-Valve dan peralatan bantu Pompa (accessories ).
- Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "Screwed bronze body
dengan external spindle".
- Water valve 2 "- 3" adalah brnze flanged body dengan "internal
screwed spindle".
- Water valve lebih besar dari 3" adalah "flanged steel body" dengan
external spindle yoke".
- Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya,
untuk pekerjaan air bersih sanitari digunakan tekanan kerja 125 psi .
- Check Valve  ½” – 2” valve body steam disc bronze material,
female thead.
 2 ½” keatas Cast Iron body, Flanged end, Cast steel disc.
- Strainer ukuran ½” - 2” Valve body, Steam disc bronze material,
female thread, Y type.
Ukuran  2 ½” keatas, Cast iron body, stainless steel screen, flanged
end, Y type.
- Flexible Connection ukuran  2” - 8” material Synthetic rubber
material flanged end.
- Pressure Gauge Dial type 4” pressure range 0 s/d 10 kg/cm2.
- Floater Valve bronze body, plastic ball , male thread
- Water level control 3 electrode
- Foot Valve bronze body material.
- Jenis valve (katup) dan perlengkapannya dari klass 150 Psi.
- Produk Kitz, Toyo
e. Pipa-pipa dalam Tanah
- Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm
untuk pipa 4" ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa 5" ke atas.
- Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh
panjang pipa terletak tertumpu dengan baik.
- Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa sambungan tidak boleh
diletakan pada lubang-lubang yang sama.
- Setelah pipa terpasang pada lubang galian dan setelah diperiksa leh
Pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian
atau dengan bahan yang ditentukan Direksi Lapangan dengan izin
yang disetujui.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- Patokan / pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah


diukur dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan /
tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan
persyaratan minimal menurut buku petunjuk untuk dalamnya
galian.
- Pipa diletakan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan
dengan posisi sesuai dengan „ line & grade „ yang tertera pada gambar.
- Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 19 cm dan pada posisi
tepat dibawah sambungan harus diletakan alur berukuran 5 x 15 cm
sehingga pipa memperoleh tekanan secara merata.
- Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa
dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama
pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula tidak
diperkenankan adanya pergeseran.
- Urugan selanjutnya dengan mempergunakan tanah urug dan
dipadatkan secara merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan
pekerjaan sipil.
- Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa
saja.
- Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa
tertanam.
f. Pengecatan
- Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna
atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi
Lapangan.
- Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda
warna/cat pada setiap jarak ñ 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula
pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
g. Warna Cat Pipa
Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
- Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru.
- Untuk jaringan pipa air kotor dipakai warna hijau.
- Untuk jaringan pipa air buangan dan drain dipakai warna abu-abu.
- Untuk jaringan pipa yang expose tandah-tandah berupa arah panah
yang menunjukan arah aliran (warna arah panah berwarna putih).
3.8. Penjelasan Spesifikasi Teknis Peralatan Utama
a. Pekerjaan Air Bersih
 Pompa Transfer Air Bersih
Ketentuan Umum.
- Pompa harus dipilih dengan kapasitas dan tinggi tekan air seperti
yang ditentukan pada pasal berikutnya.
- Pompa yang hendak dipasang / ditawarkan harus merupakan
pompa yang akan berkerja pada effesiensi tertingginya dan pada
daerah kerja Impeller yang stabil.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- Effisiensi pada kondisi operasi tidak boleh kurang dari 60% .


- Impeller harus disesuaikan dengan kebutuhan akan kerja seperti
yang ditentukan tanpa harus melakukan pengurangan diameter
Impeller dari apa yang telah diberikan oleh pabrik pembuat.
- Motor Horse-power (Nameplate HP) rating harus dipilih sesuai
dengan kebutuhan motor horse-power bila pompa berkerja dengan
ukuran Impeller maksimum (full size impeller) agar motor tidak
menjadi „overloading‟
- Motor, pompa dan baseplate harus „shop aligned‟ oleh pabrik/ agen
pemasaran pompa tersebut di indonesia, sehingga tidak perlu
melakukan pensejajaran (aligning) kembali di tapak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
- Produk Ebara, Groundfos,
 Spesifikasi Teknis
Jenis : Cenrtifugal , end suction Pumps
Stage : Single stage
Kapasitas : sesuai gambar skedul peralatan
Discharge head : sesuai gambar skedul peralatan
Konstruksi : Cast iron casing, bronze Impeller
1500 rpm, 380v, 3 ph , direct coupled,
balance secara statik dan dinamik, cast
iron baseplate.
Kelengkapan : Sistem pompa harus dilengkapi dengan Panel
control start-stop.
Seal harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut ;
 Untuk shut-off head kurang dari 10 kg/cm2 boleh menggunakan
„stuffing-box with gland packing seal‟
 Untuk shut-off head 10 kg/cm2 atau lebih harus menggunakan
„Mechanical seal‟.

 C a s i n g.
Harus dari bahan cast-iron dan mampu menahan tekanan minimum
sebesar 1.5 kali *„shut-off head‟, dengan sambungan sisi isap dan tekan
dari jenis flange standard.
 Coupling And Baseplate
- Harus dari jenis kopel langsung dengan „ flexible coupling‟ yang
sesuai untuk torsi dan HP dari motor penggerak dan dilengkapi
dengan pelindung (coupling guard).
- Pompa dan motor harus didudukan di atas plat landasan
(baseplate) dengan konstruksi pabrik dari bahan baja shell atau besi
tuang dengan dudukan peredam getar untuk setiap alat.
- Harus tersedia perlengkapan untuk pengaturan kesejajaran antara
Pompa dan Motor serta dilengkapi dengan pasak untuk mematikan
posisi pompa.
 Kelengkapan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- Setiap pompa harus dilengkapi denagn katup searah pada posisi


tekan, katup penutup dan flexible connection pada posisi hisap
maupun posisi tekannya dan dilengkapi strainer pada sisi hisap
pompa.
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan pengukur tekanan (pressure
gauge) dengan katup isolasi, dipasang sesuai dengan gambar.
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan pemipaan drain untuk
penampungan drain dari casing dan seal, yang dialirkan melalui
saluran ada baseplate, menuju ke saluran air hujan terdekat.
- Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup pelepas udara,
penutup poros, flange dan mur baut pengikat, baut untuk pondasi
dan kelengkapan lainnya.

 Penyesuaian Impeller
- Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan nominal sistem
pemipaan untuk mendapatkan besar kebutuhan tinggi tekan aktual.
- Dalam hal ini , pompa didatangkan harus dalam keadaan dengan
impeller/ sudu-sudu yang utuh dan motor penggerak yang mampuh
untuk menjalankan pompa dengan kondisi full-size impeller tanpa
terjadi „overloading‟
- Sesudah „test-run‟, kontraktor harus menghitung aliran pada setiap
sistem dan dengan seijin DIREKSI PENGAWAS/MK dapat melakukan
pemotongan impeller untuk penyesuaian dengan kondisi
pembebanan sesuai dengan kurva pompa

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

3.9. REFERESI PRODUK


Peralatan, Bahan dan materil yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatife lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

No Uraian SpesifikasiTeknis Merk/ Produk


1 Pompa booster Packaged Grundfos
Debit : 2x50 EBARA
LPM
Total Head : 20 Meter
Power : 2 x 0,75
KW
Lengkapdengan panel
kontrol
2 Pompa Centrifugal Grinfous, EBARA
3 Pompa transfer Debit : 2x 100 Grundfos
LPM
Total Head : 30 M
Power : 3,75 KW EBARA
Type :
Centerfugal End
Suction
4 Pompa deep weel Debit : 200 LPM Grundfos, Mas-DAf, wilo ,
( sewage sump pump) Regent
Total Head : 50 Meter
Power : 5,5 KW
Type : Submersible /
deep weel pump
5 Gate Valve 10 K Toyo, KITZ
6 Check Valva 10 K Toyo, KITZ
7 Strainer 10 K Toyo, KITZ
8 Floater Nalva Ball Type Watt, Singer, KITZ
9 Foot Valve Watt, Showa, KITZ
10 Fleksible Connection Tekanan 10 Kg/Cm2 Tozen, Proco, Muralfelx
11 Level switch Watt, Shinger
12 Pressure Gauge Tekanan 15 Kg/cm2 Wika, VPG
13 Pipa air bersih PVC Kelas AW 10 Wavin, RUcika, Pralon
Kg/cm2
14 Pipaaiekotordanbekas Pipa PVC Class AW 10 Wavin, RUcika, Pralon
KG/cm2
15 Pipa Vent PVC Kelas D 5 Kg/cm2 Wavin, Rucika, Pralon
16 Fitting PVC Air bersih class 19 TSK, Rucika , SSS
Kg/cm2
Air kotordan beaks 10
Kg/cm2
Vent 5 Kg/cm2
17 Hanger rod Galvanized Ex Lokal
18 Clamp Galvanized Ex Lokal
19 Clean out Toto, SAN EI
20 Roof Tank Excel/ Pinguin
21 Pipa air hujan Pipa PVC Class AW 10 Wavin ,Rucika, Pralon
kg/cm2

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 4
PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR
4.1 KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan
seperti ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan
alat yang diperlukan.

4.2. BAHAN
a. Water Closet dan Wastafel
Barang-barang yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
b. Water Closet Duduk
Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type CW 421 ),
lengkap dengan stop kran dan peralatan lain (wama standard).
c. Water Closet Jongkok
Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type CW ), lengkap
dengan stop kran dan peralatan lain (wama standard).
d. Wastafel
 Wastafel Meja Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO
tipe L 521 V1 A, L 830 V3 lengkap dengan keran, siphon dan
perlengkapan lainnya (vlama standard).
 Westafel Gantung Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO
tipe L 237 V1 B ), lengkap keran, siphon dan perlengkapan lainnya
(warna standard).
 Khusus untuk hand basing yang !enetak di ruang medis R. Dokter
digunakan type pedestal produk TOTO tipe LW 242 J/LW 239 FJ
(panas dingin) atau setara
 Westafel pedestal setara Toto !ypc LW 236J1 LW 239FJ.
e. Sink dapur stainlessteel 304 dalam nya bak 18 cm
Sink laboratoriumstainlessteel 304 dalam nya bak 18 cm ukuran sesuai
gambar
f. Urinoir setara TOTO Type Moeslem U57M
g. Sekat Urinoir Toto type A 100
Semua wastafel dan Sanitary yang lainnya sudah lengkap dengan keran,
siphon dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.
h. Keran, Floor Drain
i. Keran air (TOTO type T-23B13V7N dan T30ARQ13N untuk Pantry atau
yang setara).
j. Floor Drain (TOTO type square flange TX 1 B)
k. Towel Ring (TOTO Tipe TX 702AES atau setara)
l. Paper Holder (TOTO type A850)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

m. Shower Spray (TOTO type TB 19 CS V9N5 atau yang setara


n. Shop Holder (TOTO type TS 125R atau yang setara)
o. Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak
cacat sedikitpun. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk
disetujui oleh Pengawas bersama dengan Konsultan Perencana.
4.3. PELAKSANAAN
Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh
ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus
dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi.
a. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup
sambungan tidak diijinkan. Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak
diijinkan dipasang pada bidang-bidang pertemuan sambungan sampai
semua sambungan dipasang kuat dan diuji. Semua saluran ekspos ke
perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga
tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
b. Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 15100.
Bak cuci tangan tipe dinding harus dipasang sedemikian rupa sehingga
puncak bagian luar alat-alat tersebut berada 800 mm di atas lantai,
kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
c. Bak cuci tangan tipe pernasangan di meja harus dipasang pada
ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
d. Bak cuci dan bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
e. Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian
depan alat ini berada 530 mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330
mm untuk anak-anak, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
f. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat perlengkapan sanitasi atau sesuai persetujuan
Pengawasan Lapangan.
g. Pemanas air dengan tenaga listrik/gas harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangar. dari pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan pekerjaan elektrikal harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
h. Pemasangan alat-alat sanitair lain Kaca cermin dan tempat alat-alat pada
wastafel harus dipasang sipat datar dan diskrupkan pada dinding Barang-
barang yang akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun. Floor drain
harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-
sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc: 2
Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan
sebidang dengan bidang lantai. Paper holder hanya dipasang pada toilet
yang closetnya duduk. Tempat sabun hanya dipasang pada toilet yang
ada shower saja. Tinggi pemasangan pada dinding ± 100 cm di atas
lantai.

Pasal 5

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN


5.1. Umum
a. Persyaratan Pelaksanaan
– Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan undang-undang & peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di
Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari
Jawatan Keselamatan Kerja.
– Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini
harus sesuia dengan Standard Internasional maupun Nasional seperti
ASTM, NFPA-12, 13 & 20, UL, FM dengan senantiasa mengutamakan
peraturan/standard/persyaratan Nasional.
– Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari
persyaratan persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang
dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.
b. P e m b o r o n g
– Yang dimaksud dengan pemborongan dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang telah terpilih & memperoleh Kontrak Kerja untuk
menyediakan dan pemasangan instalasi Peralatan Pemadam kebakaran
ini sampai selesai.

– Pemborong wajib mempelajari & memahami semua undang- undang dan


peraturan peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya,
persyaratan pabrik pembuat, buku-buku dokumen pelelangan, bundel
gambar dan adendum serta petunjuk-petunjuk tertulis yang telah
dikeluarkan.

– Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau


pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-
dokumen pelelangan, gambar-gambar atau hal-hal lainnya, ada yang
kurang jelas.

– Pemborong wajib mempelajari & memeriksa juga pekerjaan pihak-pihak


lain yang dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana
sampai terjadi gangguan maka Pemborong wajib mengerjakan saran-
saran perbaikan untuk segenap pihak.

c. Koordinasi dengan Pihak Lain


– Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak
Pemborong Sipil/Arsitek, Elektrikal, Untuk menentukan jalur pipa dsb.
– Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh
pihak lain atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam
lingkup instalasi ini, Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala
peralatan dan pekerjaan ini.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

d. I z i n
– Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas
tanggungan dan biaya Pemborong.
– Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-
keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan
instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggung jawab &
biaya Pemborong.
– Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam
pemasangan instalasi sistem Pemadam kebakaran dibuktikan dengan
surat selesai pekerjaan (berita acara) dari proyek yang telah ditangani
sebelumnya.
– Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan/keagenan, dari tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan dan untuk ini. bila diperlukan Pemborongan wajib
menyerahkan surat pernyataan.
5.2. Penjelasan Persyaratan Teknis
a. Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan
disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
b. Material
Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah
baru bebas dari defective material, improver material dan menjamin
terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus
diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu)
minggu setelah ditanda-tangani berita acara penerimaan barang.
Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan menjadi
tanggungan /beban Kontraktor.

c. Gambar dan Spesifikasi


Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan,merupakan satu kesatuan dan
tidak dipisah-pisahkan.
Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar
instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah
satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor
harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

d. Gambar Perencanaan
Gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan Pemadam Kebakaran
dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode
gambar PK.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan /


ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran diameter pipa maupun
pemasangan dan lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk
tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing. Di dalam
gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan
semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci.
Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan dan dipasang oleh
Kontraktor, apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang benar.
e. Gambar Kerja
Gambar-gambar kerja (For Constrution) untuk seluruh pekerjaan harus
selalu berada di lapangan (site), gambar pengembangan / gambar untuk
tender tanpa persetujuan perencana tidak boleh digunakan. Termasuk
perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagai-nya. Selama
pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-
tanda dengan pensil /tinta merah pada set gambar atas segala
perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
f. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop
drawing) untuk disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar
Pelaksanaan (As Built Drawing) yang meliputi denah, instalasi yang
terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi diatas
/ digambar di kertas kalkir 3 set Blue print dan Compact Disc (CD).

g. Contoh-contoh Barang
Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan/material sesuai
spesifikasi teknis atau sesuai dokumen kontrak, yang akan digunakan
dalam pelaksanaan, kepada MK atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut
dan menunggu persetujuan dari MK sebelum alat-alat tersebut dipasang.
Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor
penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/Kontraktor.
Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak
bisa dipakai/tidak sesuai, maka Pemborong harus mengangkut bahan-
bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus
sudah tidak ada dilapangan (site).
h. Tenaga Pelaksanaan
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-
tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil
kerja yang terbaik dan rapi.
Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan surat
pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang
melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan
kecakapan.
Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh PDAM
setempat sesuai dengan domisili Pemborong/Kontraktor tersebut.
Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum
berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

i. Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan
untuk instalasi ini dari kehilangan/kerusakan/kebakaran. Bahan-
bahan/peralatan-peralatan yang hilang/rusak/terbakar, harus diganti oleh
Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
j. Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan
koordinasi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur,
elektrikal, interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
5.3. Penjelasan Persyaratan Teknis Khusus
a. Peraturan-peraturan/Persyaratan
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan
peraturan-peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.
Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya
peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai berikut :
Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.
Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh
Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum.
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing.
NFPA 13
NFPA 14
NFPA 20
SKBI Yang dikeluarkan DPU
b. Pengujian
Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan kedalam instalasi
atau dengan pengujian hydrostatic sebesar 1,5 – 2 kali tekanan kerja,
minimum 1 x 24 jam, tanpa penurunan tekanan selama waktu tersebut.
Apabila pemilik menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas,
Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.
Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari
panjang pipa maximum 100 meter. Biaya pengetesan serta alat-alat yang
diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong/ Kontraktor.
Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas atau
MK, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuat-kan
Berita Acaranya.
c. Sistem Penyambungan Pipa
Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan
yang sama, sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan lem/solvent
cement.
d. Penggantung / Penumpu Pipa
 Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung
atau angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk
mencegah timbulnya getaran.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat


diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
 Semua pipa yang melewati daerah dilokasi bangunan, dipergunakan
flexible joint untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.
 Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup / terikat pada
kontruksi bangunan dengan insert / angker yang dipasang pada waktu
pengecoran beton dengan Ramset.
 Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat dengan
jaraktidak lebih dari 3 m.

e. Valve - valve
 Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "screwed bronze body
dengan external spendle ".
 Water valve  2 1/2" -  3" adalah jenis "bronze flanged body dengan
internal screwed spendle ".
 Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya,
untuk pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekanan kerja 150 psi
dan untuk pekerjaan fire fighting digunakan valve dengan tekanan
kerja minimum 300 psi.
f. Pipa Dalam Tanah
 Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk
pipa  4" ke bawah. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata
sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk
pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-ubang yang sama.
 Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing.
Setelah pipa dipasang dalam lubang galian dan diperiksa oleh MK,
ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian yang bebas
dari puing-puing.
 Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur
dari garis tengah pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan / tanah asli
atau bila tidak supaya disesuaikan gambar rencana.
 Syarat penyebrangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat
dilihat pada gambar rencana.
g. Pengecatan
Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor
corted) untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat
(exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat dengan warna merah.
h. Sprinkler Dan Hose System
Sprinkler dan Hose System harus dilengkapi dengan hal-hal sebagai berikut
:
 Hydrant pump set
 Control Valve Set
 Sprinkler Heads
 Pemipaan
 Control valve set

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Penyediaan dan pemasangan peralatan kontrol sprinkler yang lengkap


yang meliputi flow switches . dan pressure gauge untuk menunjukkan
tekanan supply utama dari tekanan sistem sprinkler .
Semua katup harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari NFPA .
 Setiap peralatan kontrol sprinkler harus dipasang pada lokasi sesuai
dengan gambar. Katup pembuangan dan pengujian ( Waste and Test
Valves ) harus dibuatkan sambungan drain ke arah floor drain atau
service sink terdekat seperti yang tercantum dalam gambar.
 Penyediaan dan pemasangan retarding device untuk menghindarkan
kesalahan alarm bila terjadi fluktuasi tekanan pada sprinkler.
 Penyediaan dan pemasangan pengukur tekanan (Pressure gauge) pada
lokasi sebagai berikut :
- Tepat / langsung diatas setiap alarm valve .
- Tepat / langsung dibawah stop valve utama .
 Sprinkler Heads.
 Penyediaan dan pemasangan sprinkler heads yang disetujui seperti yang
ditunjukkan secara umum dalam gambar .
 Tipe dari Sprinkler heads . Pada langit-langit type pendant, Sprinkler
head harus dari tipe silicon bulb dengan titik lebur ( fusing temp) 68
derajat c , tetapi hal ini harus ditentukan sehubungan dengan ambient
temperature.
 Peralatan pengujian.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang drain valve dan direct
flow metering devices pada sprinkler utama langsung / tepat diatas
setiap alarm valve untuk menguji sistem .
Sesuai direct flow meter yang cocok dengan kelas ordinary Hazard
Covered harus disediakan untuk proving Test.
 Pipa-pipa dan sambungan-sambungannya.material / bahan dari pipa
yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

SERVICE PIPES FITTINGS


Internal Black steel pipe 50mm dia.or smaller
Hydrant screwed type male able
Sch.40
cast iron pipe

Exterior Up to 50 mm screwed Fittings Class 150


hydrant lb.65mm Or longer
65m and above
welded
welded
Sprinkler Black steel pipe Sch . Fittings Sch 40.
40

 Check Valve
Sampai diameter 50 mm
Swing check valve dari bronze , berulir , kelas 10 kg/ cm2.
Dari diameter 65 mm keatas.
Swing check dari besi tuang ( cast iron ), dry flens, kelas 10 kg/cm2

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Pressure Relief Valves and safety valve.


Dapat bekerja pada tekanan dan temperatur yang direncanakan .
(Suitable for temperature , pressure and services).
 Automatic Air Vent.
Dapat bekerja pada tekanan dan temperature yang direncanakan .
(Suitable for temperature , pressure and services).
 Sambungan Fleksible ( Fleksible Connection ).
Dapat bekerja pada tekanan dan temperature yang direncanakan .
(Suitable for temperature , pressure and services).
 Pengukur Tekanan ( Pressure Gauge )
- Tabung tekan dan pengukur Vakum Bourden dengan selubung dari
metal (metal core) dan bagian mukanya dari kaca .
Type lurus atau menyudut dengan pengatur buka –tutup ( shut off cock
).
- Harus dipilih yang skala maksimumnya lebih besar 30 % dari tekanan
kerja maximum ( maximum pressure ).
- Diameternya harus lebih besar fari 100 mm.
- Dapat bekerja pada tekanan dan temperature yang direncanakan .
i. Persyaratan Material Dan Bahan
 Fire hydrant box (fire hose cabinet ) dengan bahan plat baja dicat merah
, kaca dibagian depan , dilengkapi dengan hose rack dari cast iron yang
dilapisi bronze. Fire house terbuat dari sintetik Vinyl sepanjang 30 meter
dengan diameter 40 “ Merk Ashimori , Sakura , Yamato Hose , Noozle
Type Smooth Bore.Noozle dengan sesuai dengan hosenya.
Box juga dilengkapi dengan Angle Valve dan Landing Valve, yang
dilengkapi dengan coupling diameter 65 “ ,untuk sambungan pemadam
kebakaran dengan coupling yang sesuai dengan coupling pemadam
kebakaran setempat.
 Alarm valve dilengkapi dengan Water Motor Alarm / gong . Terbuat dari
besi tuang diameter 150 “ di supply lengkap Pressure Gauge , gate valve
dan kelengkapan-kelengkapan lain yang sesuai dengan sistem lainnya.
Merk : Saval , Preussage , Viking , setara .
 Gate Valve, check valve , globe valve dengan diameter 2 “ – 6 “ terbuat
dari Malleable Iron ASTM A 47 GR. 32510, sambungan flange , rise face
ANSI B16 .34 Rating 150 lbs.
Untuk diameter di bawah 2 “ , terbuat dari Bronze ASTM B62 .
Sambungan ulir rating 150 lbs.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Material List :
j. Pressure Gauges
Dengan skala penunjuk minimal sampai 15 kg/cm2 (215 PSI),mempunyai 2
skala ( kg/cm2 dan PSI ) dengan dial diameter 15 cm. Fire extinguisher
type Multi Purpose Dry Powder dengan kapasitas 10 lbs.
Merk : Kitz, Wika, VPG
k. Pelaksanaan.
Pemipaan harus diatur dengan hati-hati , sehingga tampak teratur dan
bersih.
Instalasi pemipaan harus dipasang / dilaksanakan pada tempat/ruang yang
bebas dengan jarak minimum 50 mm antara sesamanya ( pipa ) atau
penunjang dan bidang bangunan terdekat.
Semua pipa dan fitting harus benar-benar bersih sebelum dipasang , semua
endapan dan kotoran harus dihilangkan.
Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan isolating valves, drains valves,
check valves dan lain-lain , yang diperlukan seperti terlihat dalam gambar
atau kelengkapan instalasi itu sendiri.
Penyambungan pipa –pipa dengan diameter sampai 50 mm, harus dengan
ulir atau flens untuk semua equipment. Untuk diameter 65 mm keatas
harus dengan flens dan las.
Semua pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dan dipasang serta dilas,
sehubungan dengan kebutuhannya sesuai dengan British Standard Codes
atau peraturan yang berlaku.
Lengkungan , reducers, expander dan percabangan dalam pemipaan harus
memakai buatan pabrik sesuai dengan permintaan.
Pemasangan semua pipa harus dengan slope / kemiringan kearah titik
pembuangan (Drain points) atau ke arah ketinggian ventilasi. Pembuangan
dan ventilasi (draint & vents) harus disediakan untuk memungkinkan semua
/ sebagian dari sistem dapat melakukan pembuangan dan ventilasi (drained
& vented).
Valves dan strainers harus dapat/mudah diganti atau dibuka pada waktu
perawatan . Valve handle tidak boleh ditutup (Pointed down).
Sambungan flexibel harus dipasang sedemikian dan dilengkapi dengan pipa
anchorage yang memadai, untuk mencegah tegangan dari pemipaan
tersebut atau dengan equipment tersambung oleh gaya longitudinal yang
diakibatkan oleh sambungan flexibel tersebut.
Jalur pemipaan terbesar akan langsung diambil dari pompa, dengan
dilengkapi oleh tapered reduction pieces, terhadap proposi yang
sebenarnya. Setiap valves dan fittings sehubungan dengan pemipaan adalah
dari free line size.
Meskipun tidak tercantum dalam spesifikasi & gambar , PIPE SLEEVES,
harus disediakan dimana pipa akan menembus dinding , lantai, beams,
girders atau ceilings. Jika pipa menembus dinding tahan api. Jarak antara
sekeliling sleeves dengan pipa harus ditutup dengan adukan semen atau
rock wool fibre.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

5.4. Masa Jaminan, Pemeliharaan Dan Serah Terima


a. Masa Jaminan
Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan
bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup
pekerjaan ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah
masa penyerahan pekerjaan tersebut.
b. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan ditetapkan 12 bulan sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus
memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan
yang disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan
yang digunakan.
Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada
peringatan pertama dari Direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.
Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan
kurang sempurna, maka Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain
untuk memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau
kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka
pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.

c. Serah Terima Pekerjaan


Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk
pertama kalinya pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan
penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong
dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan
menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1
minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen
Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen
Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali,
dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

4.5 REFERENSI PRODUK


Peralatan , bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Pengawas Lapangan.

No Peralatan Spesifikasi AlternatifMerk / Produk


1 Hydrant pillar Baja Tuang type Two -Appron
WAy -Ozeki
-Yamoto
2 Hydrant Box Indoor uk: 750 x 1250 -Appron
x180 mm -Ozeki
Outdoor uk: 660 x -Yamoto
950 x 200 mm
Lengkapdengan fire
hose, machine
coupling, variable jet
spray
3 SiamesseConcection Ukuran : 1000 x 65 x -Appron
65 mm -Ozeki
Free Standing -Yamoto
Jenis coupling Vander
Heyden
4 Pipa Fire Hydrant Black Steel Pipe CSH- Bakrie / Pindo / RISER
40
5 Fitting Class 20 k FKK / Benkan / HE / TSP
6 Gate Valve Class 20 k -Toyo -KITZ
-Showa
-Victaulic
-AFA
9 Check Valve Class 20K -Toyo
-Showa
-Victaulic
-KITZ
10 Strainer Class 20K -Toyo
-Nibco
-Showa
-KKK
11 Pressure Switch 0-15 kg/cm2 Potter electric/Fanal
12 Pressure Gauge 0-15 kg/cm2 -KITZ
-Wika
-VPG
15 Automatic Air Vent Cast Iron -Yoshitake
-Amstrong
-samyang

16 Flow Switch Detector -Potter Electric


-System Sensor
17 Fire Extinguisher Dry Chemical Portable -Yamato
CO -Appron
dilengkapidenganroda -Gunnebo

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 6
SISTEM ELEVATOR
6.1. Penjelasan Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan Elevator.
Lift L-1, L-2, L-3, L-4 Tipe Pasanger/Penumpang yang dapat berfungsi
sebagai Fire Man Lift. Kapasitas masing-masing sesuai dengan gambar lift
disuply lengkap beserta accessoriesnya sesuai spesifikasi.
b. Mengadakan perbaikan pada instalasi lain apabila pada pemasangan tiap-
tiap unit lift menyebabkan terjadi kerusakan tanpa penambahan biaya.
c. Penarikan / penyediaan daya dari sumber daya yang telah disediakan
pada setiap ruang mesin ke panel masing-masing lift.
d. Mengadakan pengujian sebelum penyerahan pekerjaan terhadap
semua peralatan elevator antara lain : Kecepatan car, alat-alat control
automatic, pembukaan dan penutupan pintu car, landing car, alat-alat
pengaman, peralatan pada kondisi darurat dan lain-lain sampai dinyatakan
elevator siap pakai untuk dipakai oleh MK.
e. Pengadaan & pemasangan unit peralatan penunjang untuk keperluan
Exhaust / ventilasi dan grill tiap-tiap ruang mesin sesuai dengan
kebutuhan.
f. Penyelesaian finishing pintu, dinding pada tombol operation maupun
pada indicator penunjuk dan lain-lain yang ada hubungan pekerjaan
elevator.
g. Membuat atau melengkapi dudukan buffer lift yang diperlukan
termasuk memberikan tambahan pada kondisi pit yang sudah ada bila
diperlukan.
h. Pemborong harus mengurus dan memberikan surat izin pemasangan dan
izin laik pakai dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
i. Pemborong harus mengkoordinasikan dengan pemborong fire fighting
dalam hal rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) untuk fire
lift, sehingga fire lift berfungsi sesuai standard dari DPK yang berlaku.

6.2. Penjelasan Persyaratan Umum Pekerjaan Elevator


a. Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan termasuk
testing dan commisioming disesuaikan dengan master skedul secara
keseluruhan. Kontraktor diwajibkan mengikuti perkembangan pekerjaan
struktur dilapangan yang berhubungan dengan Core & Pit.
b. Material
 Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan
adalah baru dan bebas dari defective material improver material,
poorworkmanship dan menjamin terhadap kualuitas sesuai dengan
tujuan spesifikasi.
 Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi
harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya
yang akan ditentukan lebih lanjut oleh MK seluruh biaya yang timbul
akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban
Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

c. Gambar-gambar dan Spesifikasi


Gambar-gambar dan spesifikasi merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Lokasi/kedudukan yang tepat dari cage, machine,
control panel dan lain-lain harus diperiksa dan disesuaikan dengan ukuran-
ukuran yang diberikan oleh pabrik pembuat.
Gambar kerja harus selalu berada di lapangan (site) dan Pemborong harus
menyerahkan gambar pelaksanaan yang terpasang (as built drawing) di
kertas kalkir dan cetakan sebanyak 3 (tiga) set dan 1 (satu) set dalam
bentuk soft copy (CD) ke Pemberi Tugas pada saat serah terima I
(pertama).
d. Contoh Barang
Kontraktor wajib memberikan contoh-contoh barang yang akan digunakan
dalam pelaksanaan, jika tidak harus dapat memberikan brosur secara
lengkap dan jelas dan tertulis tentang bahan-bahan dari unit material. Bila
bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirim ke kantor
penyelidikan bahan-bahan atas biaya Kontraktor. Semua bahan-bahan
yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan, bila
ternyata terdapat bahan-bahan yang ditolak karena tidak memenuhi
spesifikasi/kualitas, maka bahan-bahan tersebut harus sudah tidak berada
lagi di site dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah penolakan.
e. Tenaga Pelaksana
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua orang /
tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat
memberikan hasil kerja yang terbaik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal,
mekanikal, interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
f. Pengamanan
Sebelum serah terima pekerjaan, Kontraktor bertanggung jawab atas
pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi dari pencurian atau
kerusakan. Bahan-bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti
oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya.
g. Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan
Kontraktor menjamin bahwa peralatan akan bekerja dengan memuaskan
dalam semua kondisi. Untuk hal itu bersedia memberikan jaminan tertulis
dengan masa jaminan 1 (satu) tahun setelah penandatanganan Berita
Acara Serah Terima I (Pertama) Pekerjaan. Sebelum pekerjaan dinyatakan
selesai (diserahkan harus diadakan percobaan-percobaan baik dengan atau
tanpa beban dan sekaligus mengadakan pensetan level pemberhentian,
sehingga syarat-syarat leveling clearance yang diinginkan dapat dipenuhi
dengan baik.
Pengujian dilakukan sampai pihak Pemberi Tugas menyatakan cukup /
memuaskan. Kontraktor harus menyerahkan 3 (tiga) copy (termasuk yang
asli) Buku Operation Manual Maintenance, Repair Shop Manual, Part
Catalogue dan Description Equipment Brosure yang sesuai.
Selain yang tersebut diatas (buku dalam bahasa asing) juga harus
disediakan 2 set dalam bentuk bahasa Indonesia secara singkat dan jelas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kontraktor harus dapat mengadakan surat-surat keterangan lain yang


diperlukan dari Jawatan Keselamatan Kerja setempat, sehingga diperoleh
syarat-syarat yang diperlukan untuk boleh beroperasinya unit Elevator.
Semua biaya yang perlu untuk pengadaan surat-surat, jaminan, pengujian
dan surat-surat keterangan ditanggung oleh Kontraktor.
h. Jaminan Kualitas
 Jenis yang dipergunakan adalah product Mitsubishi, Sigma.
 Kontraktor harus merupakan agen tunggal resmi yang ditunjuk oleh
pabrik, dan harus berpengalaman, memahami dan mampu
melaksnakan pekerjaan serta telah memiliki izin instalatur lift harus
bisa bekerja sama dengan pihak lain, berdisiplin dalam ikut serta
melaksanakan proyek ini.
6.3. Penjelasan Persyaratan Khusus

a. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat rencana kerja lengkap dan menyerahkan
gambar-gambar kerja shop drawing brosur dan data-data dari peralatan
serluruh sistem yang diterima dari pabrik pembuatannya, guna
mendapatkan persetujuan dari Direksi dan Ahli. Pelaksana harus
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia atau
standard International. Untuk menghindari kesalahan dari pihak struktur
maka gambar kerja/shop drawing harus sudah diserahkan 15 hari setelah
SPK/surat penunjukan dikeluarkan.

b. Ketentuan Gambar Kerja


Gambar kerja dan rencana kerja dengan keterangan-keterangannya yang
perlu disetujui Direksi dan ahli meliputi :
 Peralatan dalam ruang mesin :
 Letak peralatan-peralatannya
 Hubungan-hubungan kerjanya dari tiap peralatan dengan alat-
alat lain.
 Detail ruang mesin lengkap dengan opening dan sparing.
 Diagram beban-bebannya
 Bracket pemegang rel :
 Konstruksi Bracket
 Bahan-bahan pengikat/penguat
 Posisi serta jarak dari setiap bracket
 Perlengkapan control :
 Posisi stop button pengoperasian car
 Posisi indicator
 dan lain-lain
c. Surat-surat Keterangan dari Pelaksana
 Surat keterangan lengkap dengan syarat jaminan tahan api dari
alat-alat sistem elevator yang berfungsi sebagai lift kebakaran.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Surat keterangan lengkap referensi sistem elevator yang dulu


pernah dibangun.
 Surat-surat keterangan lengkap mengenai surat-surat lisensi dan
ijin-ijin untuk pemasangan.
d. Pendidikan Operator
Pendidikan operator kepada pegawai pemilik proyek minimum 5 orang
meliputi:
 Proses pengamanan keselamatan
 Pengelolaan masing-masing tiap alat-alat sistem
 Produser pemeliharaan secara rutin.
e. Penggunaan Sementara
Tidak diperkenankan pemakaian sementara sebelum seluruh pekerjaan
proyek selesai, kecuali dengan ijin tertulis oleh Direksi/Pemilik.
f. Pemeliharaan dan Pelayanan
 Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali selama 6 (enam) bulan
setelah selesai serah terima I (pertama) pekerjaan dilaksanakan.
 Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap dua
minggu sekali oleh orang yang berkompetent dengan pembetulan-
pembetulan penyetelan-penyetelan, pembersihan-pembersihan semua
peralatan.
Selain itu Kontraktor harus melakukan penggantian peralatan tanpa
ada penambahan biaya apabila terjadi kerusakan sampai dengan
peralatan tersebut berfungsi kembali secara baik.
6.4. Penjelasan Spesifikasi Teknis Peralatan
a. Spesifikasi Dasar
 Kapasitas : sesuai gambar perencanaan
 Kecepatan : low dan high zoon
 Penggerak : AC variabel voltage, variabel frequency
 Operation : Simplex selective colective operation
 No. stop / opening : sesuai gambar perencanaan
 Ukuran shaft : Sesuai gambar perencanaan
 Type pintu : Dua panel telescopic / side opening door
 Lebar pintu : 900 mm
 Tinggi pintu : 2100 mm
 Tinggi lantai yang dilayani : Sesuai gambar perencanaan
 Over head : Sesuai gambar perancanaan
 Pit depth : Sesuai gambar perancanaan
 Power : 380 / 220 Volt, 3, 50 hz
 Motor : Sesuai gambar perencanaan
b. Perlengkapan Kereta
 Ceiling / Lighting : Fluorescenc lighting American louvre

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Car Door : Hairline finished Stainless steel


 Front Return Walls : Aching stainless steel ketebalan min.
2 mm
 Side Rear Wallls : Aching stainless steel ketebalan min.
2 mm
 Transom Panel lantai type : Hairline finished Stainless steel
cal
 Entrance column : Hairline finished Stainless steel
 Kick Plates : Hairline finished Stainless steel
 Floor : Luckstrong
 Ventilation : Blower tipe fan 2 vent hole
 Emergency Light : Provided
 Interphone dan sound : Provided in machine room, control
system
operation and security room
c. Perlengkapan Hoist Way
 Landing Door : Hairline finished stainless steel
 Transom Panel : Hairline finished stainless steel
 Car Door lantai Lobby : Mirror aching stainless steel
 Car Door lantai Typical : Hairline finished stainless steel
 Transom dan Jamb Lt Lobby : Mirror aching stainless steel
 Jamb : Narrow jamb in stainless steel
 Landing Sell : Hairline finished stainless steel
d. S i g n a l s
 Car Operation Panel : Hairline finished stainless steel
 Transom Panel : Hairline finished stainless steel
 Car Door lantai Lobby : Mirror aching stainless steel
 Car Door lantai Typical : Hairline finished stainless steel
 Transom dan Jam Lt Lobby : Mirror aching stainless steel
 Jamb : Full wall jamb in stainless steel
 Landing Sell : Hairline finished stainless steel
e. Feature
 Automatic bypass
 Over load device
 Safety edge
 Fire emergency return
 Emergency stop switch
 Car arrival gong
 Emergency car lighting
 Up & down indicator arrows
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Door photo cell


 Automatic Resque Device
 Supervisory panel di ruang control
Control elevator hendaknya terdiri dari komponen
electronik yang dilengkapi dengan peralatan pengatur
operasi dengan microprossesor kecuali Relay penggerak
utama.

6.5. Pemasangan
a. Mesin Pengangkat Elevator
 Mesin pengangkat dari Elevator adalah jenis mesin traksi yang
digerakkan dengan tenaga listrik arus bolak-balik (alternatinç current
AC) Keseluruhannya merupakan suatu unit yang harus didudukan
secara kuat pada satu dudukan mesin yang terbuat dari profil baja
dan menumpu balok bangunan (bukan pada alat beton).
Dudukan baja tersebut harus balok bangunan (bukan pada plat
beton). Dudukan baja tersebut harus disediakan oleh Pelaksana
Pekerjaan.
 Motor harus dari jenis yang baik untuk dapat bekerja kontinu di
daerah tropik dan harus sesuai dengan standard negara dimana
mesin lift dibuat.
 Terminal Kontrol listrik pada motor harus bebas dari timbulnya
loncatan bunga api untuk semua kondisi beban dan kecepatan.
 Setiap motor harus bekerja pada sistem tegangan PLN 380 Volt, 3 ,
5 Hz dengan memakai perendam getaran untuk mencegah rambatan
getaran struktur bangunan dan konduit kabel listrik untuk motor
harus menggunakan flexible conduit berlapis galvanized.
b. Rem
 Sistem rem harus menggunakan sistem pelepasan rem dengan
arus bolak-balik atau arus searah.
 Sistem pemberhentian /rem harus direncanakan untuk dapat
bekerja pada kapasitas diatas kapasitas normalnya dan sangguh
memegang dan mem-beritahukan Elevator pada kondisi yang paling
berat/sukar.
 Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara
elektrik dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan
dan diatur sehingga rem hanya bekerja untuk memegang kabin
elevator pada saat berhenti sehingga pemberhentian Elevator
dapat dilakukan secara halus.
 Dua buah sepatu rem harus disediakan dan harus bekerja tanpa
menimbulkan suara keras.
 Disetiap mesin Elevator harus disediakan satu alat yang
diperuntukkan untuk melepas rem secara manual pada saat darurat.

c. Katrol / Sheaves

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kawat penggantung harus dibuat secara teliti dan terbuat dari besi cop yang
terbaik, beban dari cacat dan dibentuk sedemikian sehingga tidak terjadi
slip pada gulungan kawat baja serta tidak dapat menyebabkan kawat
penggantung menjadi aus pada semua kondisi beban.
d. Kawat Penggantung (Ropes)
 Kawat penggantung terbuat dari baja berpilah sesuai dengan
persyaratan pabrik dengan jenis dan ukuran yang memberikan umum
pemakaian yang panjang dan bekerja dengan baik.
 Semua kawat penggantung kabin Elevator dan counter weight
harus dipasang secara vertikal dan diatur sedemikian
sehingga beban terbagi secara merata sepanjang kawat penggantung
kabin lift dan counterweight.
e. Rel Penuntun (Guides Rails)
 Rel penuntun untuk kabin lift dan counterweight harus terbuat dari
baja sesuai standard pabrik.
 Rel penuntun yang dipasang harus mempunyai kekuatan yang cukup
untuk menahan tekanan yang dapat ditimbulkan karena cukup untuk
menahan rel darurat bekerja ataupun adanya beban yang tidak
simetris.
 Rel penuntun harus dipasang dan diperpanjang sampai dengan ujung
teratas dari overhead shaft dan sampai dasar pit dan diikatkan pada
struktur bangunan dengan bracket yang direkomendasikan oleh
pabrik.
 Pemasangan rel harus dibuat sedemikian sehingga tidak ada
goncangan atau goyangan yang terasa oleh penumpang didalam
kabin Elevator selama perjalanan.
 Panjang bracket dari rel penuntun harus disesuaikan dengan
jarak rel sampai dinding shaft pada gambar rencana akan terlihat
perbedaan lebar dari shaft Elevator secara vertikal dikarenakan tebal
dinding beton yang mengecil secara beraturan kearah atas.
f. Counterweight
 Elevator harus diseimbangkan dengan sistem counter weight untuk
bekerja secara ekonomi dan halus.
 Counterweigh harus terbuat dari balok besi tiang yang dipasang
tersusun pada rangka baja sedemikian sehingga mudah untuk
menambah atau mengurangi berat counterweight tanpa
mengganggu kawat penggantung-nya.
 Counterweight tersebut harus mampu memberikan keseimbangan
sebesar berat kabin lift kosong ditambah 40% sampai dengan 45%
berat beban maksimum yang diizinkan.
 Sisi atas dan bawah dari rangka counterweigh harus dilengkapi
dengan sepatu penuntun berbentuk "U" (sliding guide) yang dapat
diatur.
g. Posisi Car
Kontraktor harus memasang kedudukan car/kereta dengan lintasan tegak
lurus dari keduduka paling bawah sampai kedudukan paling atas.
Pengukuran posisi car tidak hanya dilakukan satu sisi saja melainkan setiap
sisi car guna mendapatkan posisi yang tepat.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Untuk penyetelan kedudukan car pada setiap leve mana level lantai harus
lurus tepat dengan level car penyetelan dilakukan berkali-kali baik
dengan beban maupun tidak menggunakan beban. Batas kelonggaran
sistem ini tidak boleh menggunakan lebih dari 6 mm untuk service Elevator
pada beban maksimum dan 3 mm untuk Elevator penumpang pada beban
maksimum.
h. Pemasangan Pintu Car
Pemasangan pintu harus dilakukan secara cermat baik posisi tutupan
maupun pembukaan. Pintu car harus dapat terbuka penuh dengan lancar
dan dapat tertutup dengan rapat. Pemasangan rel dudukan pintu harus
disesuai-kan dengan level lantai rel harus tetap bersih dan lurus.
Kelonggaran maximum antara daun pintu dan rangka pintu yang
menempel pada dinding tidak boleh lebih dari 5 mm.
i. Pemasangan Buffer
Pemasangan buffer harus tepat pada posisi dimana counter weight dan
cap bekerja Kedudukan buffer harus dilengkapi dengan plat pengikat setebal
 15 mm dimana kedudukan unit buffer pada struktur dilengkapi baut
pengikat/ angkur sebanyak 4 buah per-buffer.

j. Pemasangan Mesin
Kedudukan mesin Elevator harus pada posisi yang tepat dimana hal
tersebut berkaitan dengan posisi tali pengangkat car yang harus dipasang
secara center, kedudukan tali pengikat pada fully pembantu harus dapat
disetel naik dan turut guna penyetelan bila terjadi perubahan level car pada
level lantai. Untuk kedudukan mesinnya harus dapat disetel dengan gerak
horizontal sedangkan dudukan mesin harus rigit, kokoh dibuat atau
diangker pada dinding atau lantai pada ruang mesin.
k. Panel Kontrol
Pemasangan panel kontrol harus disesuaikan dengan situasi ruang mesin
Panel kontrol, harus cukup ventilasi punya ruang gerak untuk
maintenance. Panel kontrol harus dilengkapi kunci pengaman dan intercom
guna untuk pemberitahuan pada operator bila terjadi kemacetan dalam car.
Selain tersebut di atas juga disediakan remote panel kontrol berupa
supervisor panel guna memonitor seluruh elevator yang ada, Untuk
dialokasikan pada ruang kontrol lantai satu. Isian sistem kontrol minimum
meliputi seperti yang terlihat pada gambar perencanaan.
6.6. Testing Dan Commisioning
Testing dan commisioning harus dilakukan kontraktor sebelum dilakukan
penyerahan pertama untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai persya-
ratan dan lingkup pekerjaannya.
Biaya untuk pekerjaan tersebut diatas tanggungan Kontraktor termasuk biaya
perijinan dari DEPNAKER.
Pekerjaan pengujian yang harus dipenuhi minimal adalah sebagai berikut :
 Pengujian terhadap pengamanan sambungan rantai
 Handrail inlet safety device diperlukan untuk mengontrol jalannya
handrail dalam balustrade.
 Panel kontrol terhadap bekerjanya peralatan maupun circuit relay -
relay automatic circuit breaker serta terminasi dari sistem pengkabelan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Terminasi terhadap instalasi pada motor.


Pelan-pelan sisi serta segment gigi pelat sisi untuk kelancarannya serta
pemberian bahan pelumas pada beberapa bagian dari segment gigi poros
motor dan lain-lain.
 Menjamin hingga berfungsinya peralatan dengan baik dan sempurna.
 Kontraktor dalam hal ini harus memberikan training operation kepada Tes
Engineering Pemilik proyek dan untuk waktu serta kesediaannya akan
ditentukan kemudian bersama Pemilik proyek/Perencana /MK.

6.7. Persyaratan Bahan / Material


a. Umum
1. Syarat Bahan :
Semua material yang di supply dan dipasang oleh Pemborong harus
baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah
tropis.
2. Peralatan Panel
Switch, circuit breaker dan kontaktor.
3. Kabel
4. Produk Mitsubishi, Sigma, atau Pilar sepersetujuan Owner dan
Manajemen Konstruksi.
b. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka pemborong wajib mengisi
daftar material yang menyebutkan merk, type dan kelas lengkap dengan
brosur /katalog yang dilampirkan pada waktu lelang.
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang
berupa barang-barang produksi pabrik atau assembling.
Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap perlu oleh pemborong
dapat saja dirubah atau ditambahkan atau lebih diperinci pokok-pokoknya
harus diisi terutama mutlak diisi merk dan type.
Apabila ada point dalam tabel ini yang tidak dapat atau sulit diisi dapat saja
tidak diisi namun perlu diketahui bahwa pengisian tabel ini ikut menjadi
bahan peninjauan. Daftar material ini wajib diisi dan disertakan dalam
penawaran.
c. Penyebutan Merk / Produksi Pabrik
Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa
merk / opsi tertentu atau suatu kelas mutu dari material atau komponen
tertentu terutama untuk material-material, maka pemborong wajib
mengajukan didalam penawarannya material yang dalam setaraf
mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan
terjadi bahwa material yang disebut-kan nanti pada tabel material tak dapat
diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu alasan tertentu
yang sangat kuat yang dapat diterima Pemilik, MK dan Perencana, maka
dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sangsi tertentu
kepada pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

6.8. REFERENSI PRODUK


Peralatan , bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat di pakai adalah sebagai berikut :

NO Uraian Spesifikasi Merk/ Produk


1 Passenger lift Lihat detail Toshiba, Mitsubishi, Pilar
Spesifikasidiatas
- Jumlah : 2 Unit
- Kap : 1.000
Kg
- System : VVVF
Control
- Kecepatan : 60
. /mnt
- Jumlah stop : 4
bh
- Firemen : 1 Unit
Lengkap ARD
2 Kabel Feeder
- NYY Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal, Tranka
- Fire Resistence Fuji, Helukabel, Nexan,
Cable Alcatel

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

BAB VI
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Pasal 1
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1.1. Prinsip Penyediaan Daya Listrik
Sumber daya listrik bagi kompleks gedung diperoleh dari jaringan tegangan
menengah PLN dengan daya terpasang sebesar 150 kVA.
Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel sub-distribusi dan panel daya /
penerangan kompleks gedung secara radial.
Sistem distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fase -
empat kawat 220/380 V mengikuti sistem PNP (Pentanahan Netral Pengaman).
Sebagai sumber daya cadangan digunakan 1 (satu) unit diesel-generator
berkapasitas 150 kVA antara sumber daya PLN dengan diesel-genset diberikan
fasilitas interlock.
1.2. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik
sebagai stiatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera
pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing /
pengujian, pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan /
instalasinya oleh badan resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja,
serta serah terima dan pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-
ketentuan yang tidak tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi /
syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar
yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang
bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat
Khusus Teknik atau gambar dokumen.
Pekerjaan ini meliputi:
1) Pekerjaan dari gardu PLN sampai dengan Gardu Konsumen / Ruang Trafo
 Pengadaan dan pemasangan kabel N2XSEFGbY dari gardu PLN ke Gardu
konsumen / Cubicle Ruang Trafo.
 Pengadaan dan pemasangan Cubicle Incoming / Outgoing, Cubicle
Metering, Cubicle transformator dan Trafo daya.
 Pengadaan dan pemasangan LVMDP.
 Seluruh pekerjaan tersebut diatas lengkap dengan peralatan dan
aksesori pengamanannya.
 Pekerjaan dapat diterima setelah adanya komisioning dari PLN.
 Pekerjaan di Ruang Genset & Panel Utama
2) Pengadaan dan pemasangan seluruh kabel daya tegangan rendah jenis
NYY dan NYFGbY yang menghubungkan :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Dari LVMDP ke MDP (kabel daya).


 Dari LVMDP ke Sub-sub Panel Bangunan (kabel daya).
 Dari panel utama (MDP) ke Sub Panel Kecil (kabel daya).
 Dari Genset ke LVMDP (kabel daya) & dari AMF ke panel utama
(kabel kontrol ukuran 4x2,5 sqmm)
 Dan kabel daya lainnya.
3) Kabel penghubung tersebut lengkap dengan terminasi (sepatu kabel)
yang diperlukan.
 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan daya
(stop kontak), lengkap dengan armatur, powel receptacle outlet,
panel-penel daya / penerangan dan alat-alat bantu yang diperlukan.
 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pentanahan, baik
pentanahan sistem listrik maupun badan (body) peralatan listrik.
4) Pekerjaan di dalam Gedung-gedung.
 Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya
/penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan
kabel/konduktor pentanahan netral / badan panel.
 Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel jenis NYY untuk
penghubung antar panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya
menuju peralatan (mesin AC, pompa-pompa dll).
 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop
kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
armatur penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
 Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray lengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan
 Pengadaan dan pemasangan instalasi underfloor duct lengkap
dengan material bantu yang dibutuhkan.
5) Pekerjaan di luar Gedung
 Pengadaan dan pemasangan instalasi pentanahan untuk instalasi
daya.
 Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar / taman,
termasuk lampu sorot bangunan.

1.3. Gambar-Gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik
yang di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta
spesifikasi tertentu lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal / elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan
memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus
disampaikan kepada Ahli, Konsultan Manajemen Konstruksi dan atau pihak lain yang
ditunjuk untuk itu.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

1.4. Ketentuan-Ketentuan Instalasi


1) Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop
kontak), saklar, kotak-kotak tarik (pull box), cabinet / panel daya, kabel,
alat-alat bantu dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk
mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari sistem instalasi daya
tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan.
 Kotak-kotak (doos) Outlet.
1) Jenis
Kotak-kotak outlet hams sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL
2000, AVE atau standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single
/ multi gang box empat persegi atau segi delapan.
Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus
dipasang dengan baik dan benar.
2) Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di
tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan
ukuran conduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi kurang dari
ukuran yang ditunjuk atau dipersyaratkan.
3) Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type)
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut dibawah ini harus
dari tipe yang diberi gasket tahan cuaca :
 tempat-tempat yang kena matahari.
 tempat-tempat yang kena hujan.
 tempat-tempat yang kena minyak.
 tempat-tempat yang kena udara lembab.
 tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.

4) Outlet Pada Permukaan Khusus.


Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada
partisi, blok beton, marmer, frame besi, bata atau dinding kayu
harus berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi
tegak.
 Saklar dan Stop Kontak
1) Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet
untuk saklar dinding dan receptables outlet harus galvanized steel
dan tidak boleh berukuran lebih dari 10,1 cm x 10,1 cm untuk
peralatan tunggal dan 11,9 cm x 11,9 cm untuk dua peralatan dan
kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua peralatan.
2) Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanism dengan rating
minimum 10A / 250V. Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap
permukaan tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada


ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut hams di pasang doos (kotak) yang sesuai.
Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan.
Stop kontak hams dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan
ketinggian 110 cm (diruang basah dan pantry) dan 30 cm (selain di
ruang basah dan pantry) dari permukaan lantai yang sudan selesai
(finish) sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
Saklar dan stop Kontak setara produk dari LEGRAND,
BROCO.GLACIO,MK
3) Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa hams dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan
pentanahan) dengan ranting minimum 10 A / 220 V.
Cara pemasangan hams disesuaikan dengan peraturan PUIL 2000
dan diberi saluran pentanahan.
4) Pendukung dan Pengikat.
Kotak-kotak pelat baja didukung atau diikat dengan cukup supaya
mempunyai bentuk yang tetap.
 Kabel-Kabel
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi
kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan
dan barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan
menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistem dan
peralatan.
1) Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V)
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan
PUIL 2000, IEC, VDE, SNI dan LMK untuk pengganguan sebagai
kabel instalasi dan peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan
khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat
banyak dan di pilin (stranded).
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mm2
kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistem remote control yang
kurang dari 30 meter panjangnya bisa menggunakan kabel dengan
ukuran 1,5 mm2.
Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel
instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk
kabel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada didalam
konduit atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan diklem /
diikat dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan
kebutuhannya.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk
instalasi di dalam bangunan harus diadakan secara lengkap.
Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40 %.
Kabel merek SUPREME, TRANKA, KABELMETAL, KABELINDO.
2) Kabel Tanah Tegangan Rendah

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan


PUIL 2000, IEC, VDE, SNI, dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel
instalasi yang ditanah langsung di dalam tanah.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 keatas harus berurat
banyak dan dipilin (stranded)
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2.
Cara penanaman kabel secara langsung didalam tanah (direct burial)
harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan
dengan pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel tegangan
menengah 20 kV.
Apabila diperlukan penyambungan kabel dalam tanah, harus
dilakukan dengan alat penyambung khusus (jointing kit) tegangan
rendah jenis epoxy resin-cold pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga
yang benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan
mengikuti anjuran.
Pabrik pembuat jointing kit yang digunakan sehingga diperoleh hasil
penyambungan yang andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat
isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
Kabel merek SUPREME, TRANKA, KABELMETAL, KABELINDO. Dan
jointing kit setara produk dari RAYCHEM, 3M.

3) Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak.


Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk
extension dan daya harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai
dari sambungan panel daya ke saklar dan titik cahaya serta stop
kontak, sebagaimana ditunjukkan di dalam gambar.
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop
kontak hams dari jenis NYM dan diletakkan di dalam PVC high-impact
heavy gauge
Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2,
kecuali tercatat lain.
Home run untuk rangkaian instalasi bertegangan 220 V yang
panjangnya lebih dari 40 meter dari panel daya ke stop kontak
pertama harus mempunyai luas penampang minimum 4 mm2
(kapasitas hantar arus minimum 20 A).
4) Splice / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun
sambungan-sambungan di dalam pipa konduit.
Sambungan atau pencabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak
cabang atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar
dan stop kontak.
Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat
secara elektris dengan solderless connector jenis tekan, jenis
compression atau soldered. Dalam membuat pencabangan atau
sambungan, konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik sedemikian rupa, sehingga semua konduktor tersambung
dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan dan tidak bisa
lepas oleh getaran.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

5) Kabel Kontrol
Di tempat-tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan,
kabel kontrol motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus
terbuat dari tembaga jenis standed annealed copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tanah lembab dan ozon dengan rating
tegangan sampai 600 V.
Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum
2,5 sqmm untuk panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi
yang memuaskan dari peralatan yang di kontrol, dengan
pertimbangan-pertimbangan mengenai panjang circuit dan
sebagainya.
Kabel merek SUPREME, TRANKA, KABELMETAL, KABELINDO.

6) Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splin, conection dan Iain-Iain seperti
karet, PVC, vernished cambric, asbes, gelas, tape sintetis, splice
case, composition dan Iain-Iain harus dari tipe yang disetujui
untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan Iain-Iain yang
tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui,
menurut anjuran perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya.
 Pemasangan Kabel
1) Pemasangan di Permukaan
– Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan
Semua kabel harus dipasang didalam konduit PVC high - impact
heavy gauge, dipasang di permukaan plat beton langit-langit
dengan klem pendukung yang sesuai. Pendukung-pendukung
tersebut harus di cat dengan cat anti karat.
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajat dengan rapi dan
teratur. Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari
lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik
(minimum 15 kali 0 kabel).
Konduit setara produk dari CLIPSAL, EGA.
– Kabel Daya Penghubung Antar Panel
Kabel-kabel daya diletakkan diatas cable tray, di klem pada cable
tray dengan cable ties (pita plastik pengikat kabel). Pemasangan
cable tray harus mengikuti jalur yang direncanakan secara rapi
dan digantung atau disangga secara kokoh dengan penggantung
/ penyangga besi yang di klem ke plat beton.
Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus
menyediakan sendiri peralatan penunjang seperti tray, klem, besi
penunjang, penggantung dan peralatan lainnya, baik untuk kabel
yang dipasang horizontal maupun vertikal. Peralatan penunjang
tersebut harus sudah diperhitungkan pada biaya pemasangan
kabel tersebut.
– Kabel daya dari Panel Daya Motor ke Motor-motor Pompa.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Jenis Kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di


dalam konduit metal tahan karat (galvanized / white metal
conduit) yang diletakkan diatas pelat lantai. Setiap pipa konduit
berisi hanya satu jalur kabel menuju motor dengan faktor
pengisian 40 %.
Dari pipa konduit yang dipasang horizontal menuju motor, kabel
ditarik ke terminal motor flexiblemetal konduit yang juga tahan
karat. Ukuran konduit fleksible ini harus sesuai dengan ukuran
pipa konduit dan disambung dengan cara sedemikian rupa,
sehingga benar-benar kedap air. Demikian juga penyambungan
pipa fleksibel terhadap box terminal motor.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan contoh
konduit fleksibel serta cara penyambungannya terlebih dahulu
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui.

– Pemasangan di Permukaan.
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang didalam
dinding harus diletakkan didalam konduit PVC high impact heavy
gauge dengan ukuran minimum ¾".
Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak harus
dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
– Pemasangan Menembus Dinding.
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel
yang terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap
penampang kabel.
2) Penggunaan Warna Kabel
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGby untuk tegangan fasa,
netral dan non harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL
2000, yaitu :
– Sistem Tegangan 220 V, 1 fase :
hitam : fasa
biru : netral
kuning/hijau : pentanahan
– Sistem Tegangan 220 / 380 V, 3 fasa :
merah : fasa R
kuning : netral S
hitam : fasa T
biru : netral (N)
Kuning/hijau : pentanahan (G)
3) Pendukung Kabel
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada diatas
daya dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan
peralatan pendukung lain-lainnya.
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang
memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang
membentang tanpa pendukung.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

4) Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap
dinding atau langit-langit.

 Kabinet Panel Daya


Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan ketebalan minimum
1,7 mm untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2
mm untuk jenis floor standing, kecuali yang sering kena basah / hujan,
hams dibuat dari jenis besi tuang yang tahan kelembaban atau
konstruksi khusus.
Kabinet untuk panel daya / kontrol harus mempunyai ukuran yang
proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel daya yang besarnya
menurut kebutuhan, sehingga untuk frame / rangka panel harus
ditanahkan.
Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang,
mendukung dan menyetel panel daya serta penutupnya.
Kabinet dengan kawat-kawat through feeder harus diatur dengan baik,
rapi dan benar.
1) Finishing
Semua rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik
seluruhnya harus dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime
coating dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint). Penentuan
warna cat sebelumnya harus dimintakan persetujuan ke Konsultan
Manajemen Konstruksi.
Pengecatan harus tanah karat, dikerjakan dengan cara galvanized
cadmium plating atau dengan zinc chromate dan di cat dengan cat
akhir sistem bakar (oven).
2) Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci
untuk setiap kabinet harus dari tipe "common key", sehingga kunci
untuk setiap kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet
harus disediakan dua anak kunci.
3) Tinggi Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di
dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada
tipe / macam panel, bila dibutuhkan alas / pondasi / penumpu /
penggantung, Kontraktor harus menyediakan dan memasang,
sekalipun tidak tertera pada gambar.
4) Label
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator
switch group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan
lainnya harus diberi label sesuai dengan fungsinya untuk
mengindahkan / mengidentifikasikan pengunaan alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf
hitam.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Sistem "Race Way"


Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible
conduit beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan
untuk melengkapi instalasi kabel.
1) Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa
melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE,
PUIL 2000 dan Iain-Iain.
0 minimum konduit adalah %" menurut ukuran pasaran dengan
faktor pengisian kabel maksimum 40 %.
2) Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan
PVC high impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan
BS6099.
Konduit metal untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dari
jenis heavy gauge galvanized welded steel yang memenuhi
persyaratan BS 4568 : part I & II class 4.
3) Pemasangan
– Race Way yang ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan
dengan jalan membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan
lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan
ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor
diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan kondisi
semula.
Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung
konduit harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau
kotoran-kotoran lainnya.
– Race Way yang dipasang di Permukaan.
Race way yang dipasang di permukaan beton (exposed) harus
dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding Ipagian struktur
atau permukaan bidang-bidang vertikal dengan lahgit-langit.
Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit-
langit, harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar.
Ujung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang dengan sekrup
dengan kuat. Semua ujung pipa yang bebas hams ditutup /
dilengkapi dengan plat kuningan yang sesuai.
Untuk daerah yang lembab, semua peralatan pembantu, fitting-
fitting, klem dan Iain-Iain harus di galvanisir atau di cat tahan
karat dan harus digunakan pendukung supaya pipa bebas dari
permukaan korosif.
Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus
di cat satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah
dipasang dengan warna yang ditentukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Untuk mempermudah pengenalan,
maka ujung permukaan pipa harus dicat dengan warna sebagai
berikut:
 Pipa penerangan dan daya - orange
 Pipa telepon - hijau
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Pipa fire alarm - merah


 Pipa tata suara - kuning

– Race Way yang di pasang di Dalam Tanah.


Race way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil,
harus mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah
luar sebelum dipasangkan diatas race way tersebut diberi patok
petunjuk.
Pipa / race" way yang digunakan adalah GIP kelas medium yang
memenuhi standar SNI.
– Race Way Melintas / Menembus Dinding.
Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit
dan Iain-Iain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga
tidak mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air) api dan
asap.
– Cable Trench.
Kedalaman parit kabel (cable tranch) untuk penanaman di bawah
tanah mionimal 80 cm dari permukaan. Bila bersilangan dengan
saluran lain, misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus
ditanam setelah pengerasan tanah.
Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan
setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus
lebih dari 110 cm atau atas persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi.
– Konduit Logam Flexibel Tahan Air
Konduit logam flexible yang tahan air harus dipakai pada kondisi
di mana ada kemungkinan pengerasan, getaran atau
penempatan dalam atmosfir yang korosif, lembab atau berupa
minyak, termasuk dalam hal ini adalah pemakaian pada kabel
masuk ke terminal motor pompa.
Suatu bungkus (shealth) yang tanah cairan dari polivinyl
chlorida (PVC) hams menonjol pada inti baja yang flexibel.
Sambungan konduktor yang dapat digunakan untuk meneruskan
pentanahan (earth continuity) hams pula dimiliki oleh race way
/ konduit ini.

– Pengakhiran dan Sambungan.


Race way hams diakhiri pada outlet persimpangan, pull box
cabinet dan Iain-Iain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating
insert yang hams terbuat dari thermoplastic atau "fire minded"
yang dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan
tidak mengurangi kontinuitas dari sistem grounding dari race way.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal hams dari


jenis yang tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi
dengan sistem penguncian interlock compressed.
– Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar
dari tegangan ekstra rendah (50 VAC) hams ditanahkan secara
efektif)
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang
terbuka, termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit,
saluran metal, rack, tray, doos, stop kontak, armatur, saklar
dengan metal hams dihubungkan dengan konduktor kontinyu
untuk pentanahan.
Penggunaan conduit metal sebagai satu-satunya konduktor penta-
nahan tidak diperbolehkan.
Dalam hal ini hams digunakan konduktor pentanahan tersediri
yang terbuat dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
Luas penampang minimum konduktor pentanahan antara 6
sqmm dan dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan
konduktor pentanahan hams menggunakan penyambung
mekanis yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut:
• Pentanahan netral transformator maksimum 1 ohm.
• Pentanahan netral bus-bar dan panel maksimum 2 ohm.
• Pentanahan netral generator maksimum 2 ohm.
 Cable Tray
1) Bahan
Cable tray yang digunakan hams dari jenis berlubang
(perforated) dari bahan besi lunak dengan sisi-sisi di tekuk ke
dalam dengan ketebalan pelat tidak kurang dari 2,0 mm.
Keseluruhan permukaan cable tray hams digalvanisir.
Cable tray setara produk dari Three Star, Metosu , oni rack,Nobi
& Tryri Abadi

2) Penggantung / penyangga
Untuk cable tray yang dipasang menggantung, penggantung cable
tray hams dibuat dari batang besi lunak yang digalvanisir
dengan 0 minimum 6 mm ujung penggantung di ulir untuk
memungkinkan pengaturan levelling cable tray. Ukuran
penyangga dan penumpu (bracket) harus dipilih agar
menghasilkan penyangga / penumpuan yang kokoh.
 Underfloor Cable Duct.
1) Bahan
Underfloor cable duct yang digunakan harus dari bahan
pregalvanized steel terdiri atas dua kanal, lebar 120 mm + 70
mm (total lebar 190 mm) dan tijiggi 28 mm. Tebal pelat tidak
kurang dari 1,5 mm. Keseluruhan cable duct harus digalvanisir.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Satu kanal akan digunakan untuk kabel daya jenis NYM 3 x 2,5
mm2 (kanal lebar 120 mm) dan kanal lainnya (kanal lebar 70
mm) akan digunakan untuk kabel data komputer jenis UTP-Cat
5E dan atau UTP-Cat 6 (Gigabit Ethernet) bersama dengan kabel
telepon jenis ITC 2 x 2 x 0,6 mm2 (2 pairs).
Pemasangan duct harus dilengkapi dengan alat bantu yang
diperlukan, antara lain U-bracket, duct connector dan end cover
serta pentanahan. Keseluruhan alat bantu tersebut harus dari
bahan pregalvanized steel.
Cable duct setara produk dari THREE STAR type CD 7.7-2.
2) Intersection Box
Box base dari intersection box yang digunakan harus dari bahan
pregalvanized steel dengan bukaan 4 (empat) arah yang
sesuai dengan pemasangan underfloor duct yang digunakan
(lebar 2 x 70 mm dan tinggi 28 mm). Tabel pelat tidak kurang
dari 1,5 mm. Ukuran box base 270 x 170 mm.
Frame dari intersection box harus dari bahan die-cast
aluminium dengan ukuran 200 mm x 110 mm.
Setiap intersection box harus dilengkapi dengan base plate
untuk pemasangan 2 (dua) buah stop kontak, 1 (satu) buah
female socket RJ-45 untuk saluran data computer dan 1 (satu)
buah female socket RJ-11 untuk saluran telepon.
Cover dari intersection box harus dari bahan die-cast aluminium
yang dilengkapi dengan engsel. Ketebalan cover harus cukup
menahan beban pada saat ditutup.
Intersection box setara produk dari THREE STAR type SS.
 Panel Utama Tegangan Rendah dan Perlengkapannya.
1) Umum
Panel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit
breaker, indikator, magnetic connector, accessories, peralatan dan
barang-barang lain yang diperlukan untuk pemasangan dan
operasi yang sempurna dari segenap sistem dan peralatan-
peralatannya.
Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki
pengalaman yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan
panel-panel tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling
sedikit 3 tahun.
Penawaran harus meliputi reference list sebagai suatu bukti.
Panel-Panel
Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.
Seluruh asembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung
harus direncanakan, dibuat, dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai
dengan persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau
penambahan seperti disyaratkan di bawah ini:
Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead-front,
terbuat dari plat baja (metal cled).

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur baja


struktur atau rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga
kokoh dan tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan.
Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromekanis serta
thermal akibat hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1
detik).
Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas
dan sisi-sisinya dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel
harus bisa dicapai dari depan maupun belakang.
Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan hams
dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.
Tutup yang berengsel tersebut hams mempunyai engsel yang
tersembunyi dan gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk
rangkaian kontrol, daya dan Iain-Iain hams dipasang pada sisi
belakang dari penutup yang berengsel tersebut.
Panel hams mempunyai bukaan dalam bentuk grille (louvres)
ventilasi untuk membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang
mengalirkan arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam
standar VDE/IEC untuk peralatan yang tertutup.
Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas hams mempunyai
konstruksi sekrup (screwed on / bolted on)
Material-material yang bertegangan hams dicegah dengan
sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air.
Tebal pilar baja yang digunakan minimum 2 mm.

2) Pull Box
Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi
pemasangan, hams dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang
cukup dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board pada
bagian ataskdari switch board.
Bagian sisi atas dan samping dari pull box hams dari bagian-bagian
yang bisa dibuka lepas. Dasar dari pull box hams terdiri atas papan
asbestos atau bahan tanah api yang sempurna.
Kabel manuju individual breaker hams tegak lurus melalui lubang-
lubang yang terpisah-pisah pada dasar pull box ini.
Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur hams
bisa dilepas dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan
lubang-lubang untuk konduit kabel yang diperlukan.
Penunjang-penunjang untuk kabel hams diatur sedemikian rupa,
sehingga terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc
proofing).
Pull box hams mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan
ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa
dipindah-pindahkan bilamana perlu.
3) Konstruksi
Panel-panel hams seperti yang disyaratkan di sini dan seperti di
tunjuk dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh


bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan Iain-Iain
hams diikuti dalam urutan yang tepat untuk mempermudah
pemeriksaan bangunan (konstruksi)
Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya hams
dibangun dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat
yang terjadi pada lokasi tertentu tersebut.
Hubungan-hubungan hams dibaut, dilas atau diklem serta diatur
untuk menjamin daerah kontrak yang baik.
4) Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi hams dibuat secara rapi dengan punch
machine. Untuk menjaga benda-benda asing masuk melalui lubang
tersebut. Pada bagian dalam hams diberi lapisan yang juga
dilubangi (di-punch).
5) Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) hams dilengkapi dengan
papan nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan
pemutus daya dan dapaUdilihat dengan mudah. Cara-cara
pemberian nama hams menunjukkan dengan jelas rangkaian dari
pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya.
Keterangan mengenai hal ini hams diajukan dalam gambar kerja.
Mini diagram berwama biru hams dipasang pada pintu, lengkap
dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen
tersebut.
6) Cadangan Sambungan di Kemudian Hari
Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan-
ruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan,
terminal, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya,
untuk peralatan yang dipasang di kemudian hari.
Kemungkinan penyambungan di kemudian hari dapat berupa
peralatan bam, misalnya saklar, pemutus daya, kontraktor dan
Iain-lain.
7) Bus-Bar / Rel Daya
Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara
mendatar dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang
berventilasi.
Jarak antar rel daya harus memenuhi ketentuan pemasangan rel
daya di dalam PUIL 2000.
Bus-Bar harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high
conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak
pada bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai
dengan kemampuan 150 % dari arus beban terpasang.
Ukuran Bus-Bar harus disesuaikan dengan peraturan PUIL 2000.
Semua Bus-Bar harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator
yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air (non-hygroscopic)
misalnya perselain atau moulded isulator, sedemikian rupa sehingga
mampu menahan gaya mekanis yang terjadi akibat hubung singkat.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Rel daya dicat dengan warna yang sesuai dengan penandaan fasa
menurut PUIL 2000.
Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70°C
Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas
penuh (full netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah
bus pentanahan yang telanjang, diklem dengan kuat pada
kerangka dan dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari
peralatan yang perlu ditanahkan. Dalam hal ini, konfigurasi bus-
bar adalah 3 fasa - 4 kawat - 5 bus.
Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar
dengan arus lebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-
batang tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar. Untuk arus
yang lebih kecil, diizinkan menggunakan kabel berisolasi PVC (NYY
atau NYA).
Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan susunannya.
Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
disediakan cara-cara untuk penyambungan di kamudian hari.
Apabila saluran keluar (out going feeder) yang menuju ke satu
terminal terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan
menumpuk lebih dari 2 (dua) buah sepatu kabel pada satu
terminal atau bus-bar.
Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara
memasangkan batang tembaga tambahan untuk menyatukan
sepatu kabel tersebut pada satu terminal yang berlainan.
8) Alat-alat Ukur
Setiap panel hams dilengkapi dengan alat-alat ukur dan
transformator ukur seperti yang ditunjukkan di dalam gambar
rencana.
Bila digunakan amperemeter selector switch (saklar pindah), pada
saat pemindahan pengukuran arus, saklar untuk amperemeter
hams dalam keadaan terhubung singkat.
Meter-meter hams dari type besi putar (moving iron) khusus untuk
dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang
paling tinggi 1,5 dengan penunjukan melingkar (minimum 90°),
skala linier, dipasang secara flush dalam kotak tahan getaran,
dengan ukuran 96 mm x 96 mm.
Posisi dari saklar putar untuk volt meter dan amperemeter hams
ditandai dengan jelas.
9) Amperemeter (A-m)
Semua amperemeter hams mempunyai kemampuan beban lebih
sebesar 120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan
dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index pointer) untuk
menandai besarnya arus beban penuh.
Amperemeter hams dipasangkan untuk beban motor sebesar 5,5
kW atau lebih pada salah satu fasenya.
Amperemeter hams mampu menahan pergerakan yang timbul
akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang
rapat (compressed) untuk keperluan pembacaan arus start
tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pada amperemeter hams terdapat mekanisme pengatur penunjukan


nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar dibagian depan.
10) Voltmeter (V-m)
Voltmeter hams mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan
mempunyai skala penunjukan yang lebar.
Voltmeter dipasang di sisi daya masuk melalui sikring pengaman
jenis HRC dengan arus nominal 3 A.
Pada voltmeter hams terdapat mekanisme pengatur penunjukkan
nol (zero adjustment) berupa sekrup pemutar di bagian depan.
11) Transformator Arus
Transformator arus hams dari tipe kering untuk pemakaian di
dalam ruangan (indoor type), jenis jendela dengan perbandingan
kumparanyang sesuai dengan standar-standar VDE untuk
keperluan pengukuran.
Pemasangan hams dilakukan secara kuat agar mampu menahan
gaya-gaya mekanis yang timbul pada waktu terjadinya hubungan
singkat 3 fasa simetris.
Transformator arus untuk amperemeter tidak boleh digunakan
bersamaan dengan kWh meter.
Transformator arus hams terpisah dengan transformator kWh
meter.
12) Kabel-kabel Kontrol
Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel hams sudah
dipasang di pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta
dilindungi terhadap kerusakan mekanis.
Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan
tegangan nominal 600 volt.
Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran hams
dipasangkan sepatu kabel sesuai dengan ukuran kabelnya dan
dikencangkan dengan alat penekan (hydrolic press-tang) secara
baik, sehingga dapat dicegah terjadinya hubung longgar (lost
contact).
Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada
terminal peralatan hams cukup kencang dan kokoh.
13) Merk Pabrik
Semua peralatan pengamanan hams diusahakan buatan satu pabrik.
Peralatan-peralatan sejenis hams dapat saling dipindahkan atau
dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.
 Peralatan Pengaman / Pemutus Daya
1) Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A
digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker -
MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC
157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 40°C (fully tripicalized)
dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating
1.000 VAC.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

MCCB hams dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik pada


posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurahgi performance.
Kontak utama yang hams meneruskan arus beban hams terbuat
dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang
untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi hams dari jenis "quick make" dan "quick break"
secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu opening,
closing maupun trip.
Mekanisme ini hams trip-free untuk mencegah kontak utama
menutup kembali tanpa sengaja.
Handle toggle MCCB hams dapat membuka semua kutub (kontak
utama) secara bersamaan (simultan). Bila suatu arus kesalahan
mengalir pada salah satu kutub hams menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-masing
kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih
(overload - inverse time) secara mekanis dengan bimetal, pengatus
arus hubung - singkat (overcurrent - instaneous) secara mekanis
dengan solenoid (magnetis).
Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent
protection.
Pada MCCB dengan rating 250 A - 630 A thermal - magnetic trip
unit hams dari jenis interchangeable trip unit, sedangkan untuk
MCCB di atas 630 A menggunakan solid state relay yang dienergize
oleh CT yang terpasang didalam MCCB sehingga tidak memerlukan
satu daya dari luar MCCB.
Setiap MCCB hams mempunyai tiga posisi operasi, yaitu ON, OFF
dan TRIP.
Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking capacity)
tidak kurang dari 50 kA.
2) Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB yang digunakan hams memenuhi persyaratan B.S. 4752 / part
1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk
tegangan sampai 660 VAC dengan rating 1.000 VAC.
MCB hams dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban Jiarus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu
(wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja.
Handel toggle MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub
(kontak utama) secara bersamaan (simultan).
Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan.
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

hubung singkat (overcurent instantaneous) secara mekanis dengan


solenoid (magnetis).
Arus nominal dari draw out ACB, MCCB dan MCB harus sesuai
dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity)
disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung
singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban
dan menganjurkan jenis ACB, MCCB serta MCB yang sesuai.
Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan untuk
digunakan harus disertakan pada saat penawaran pekerjaan.
3) Kontraktor
Kontaktor-kontaktor atau relay kontrol harus memenuhi
persyaratan B.S. 5424 (Part 1 : 1977)
Rating kontraktor atau relay harus sesuai dengan gambar dan tidak
kurang dari 10 A. Rating tersebut harus merupakan rating kontinyu.
Semua kontak (kutub) kontraktor atau relay harus dilapis dengan
perak (silver)
Coil dari kontraktor atau relay harus mempunyai rating tegangan
220 V, 50 Hz.
4) Terminal Pembantu
Apabila untuk menuju suatu terminal pada panel tersebut digunakan
beberapa kabel yang disatukan pada terminal tersebut, Kontraktor
harus juga menyediakan terminal pembantu yang diperlukan.
Terminal pembantu tersebut harus terbuat dari bahan yang sama
dengan terminal utama dengan kapasitas hantar arus yang sesuai
dan dilubangi sesuai dengan ukuran sepatu kabel yang digunakan.
Setiap mur baut yang digunakan harus dikencangkan dengan baik
agar terhindar dari kemungkinan hubungan longgar (lost contact).
 Peralatan Penerangan
1) Umum
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories,
peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang
lengkap dan sempurna dari semua peralatan penerangan. Fixture
harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.

2) Kualitas dan Pengerjaan


Semua material dan accessories, baik yang disebut secara maupun
khusus harus dari kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara
dengan standar komersil yang utama. Armatur harus sesuai
dengan gambar dan skedul, atau seperti yang disyaratkan di sini.
Semua fixture TL harus dilengkapi dengan Balast dari tipe
elektronik (hemat energi).
3) Jenis Armature
– Lampu-lampu Flourescent (TL)
Lampu (bulb) harus dengan warna standar white deluxe.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Untuk twin lamp atau double TL harus dirangkai secara lead-


lag untuk meniadakan efek stroboskopis.
Perlengkapan lain seperti pemegang lampu harus memenuhi
standar PLN / SNI / LMK.
– Lampu Down Light.
Lampu down light yang dipasangkan di ruang-ruang tertentu
menggunakan jenis lampu PLC ulir sesuai dengan yang
tercantum dalam rencana anggaran biaya.
– Lampu Baret
Lampu baret yang digunakan hams berbentuk persegi, terbuat
dari kaca susu dengan lampu pijar (incandescent) atau lampu
TL circle 32 W sesuai dengan kebutuhan.
– Lampu Taman
Bentuk lampu taman sesuai dengan gambar rencana lengkap
dengan tiang diperlukan. Di bagian bawah tiang dipasang box
berisi fuse 2 A dan terminal penyambung kabel.
Jenis kabel di dalam pipa menuju lampu tanam adalah NYM 3 x
2,5 mm2 dengan salah satu inti kabel dipasang ke badan metal
lampu untuk pentanahan.
– Lampu Sorot (Flood Lighting)
Armatur lampu sorot dari jenis outdoor type yang tahan panas,
tahan cuaca (tahan korosi), baik untuk badan maupun kaca
pelindung armatur.
Badan armatur (armature housing) dan penutup belakang
(rear cover) terbuat dari high pressure die-cast allumunium
dengan kandungan tembaga yang rendah.
Reflektor terbuat dari allumunium yang dipoles mengkilat, kaca
tahan panas setebal 5 mm dari jenis thoughened glass plate
dengan gasket karet silikpn sehingga keseluruhan armatur
mempunyai derajat perlindungan IP 55. Jenis lampu yang
digunakan adalah HPI-T 400W.
Pemasangan armatur lengkap dengan pondasi dan rangka /
sangkar pelindung armatur dari besi beton 0 6 mm yang
dicat hitam dilengkapi dengan engsel dan padlock (gembok).
– Lampu Darurat
Untuk armatur darurat digunakan emergency kit dengan
kapasitas penyalaan batere minimum 2 jam. Jenis batere yang
digunakan harus NiCd atau NiMH, yang diletakkan di dalam
armatur bersama dengan emergency kit board.
Mode operasi lampu darurat adalah automatic. Dimana listrik
mati secara otomatis lampu akan menyala.
Tegangan kerja armatur adalah 220 V, 50 Hz.
– Lampu EXIT
Untuk armatur EXIT digunakan emergency kit dengan
kapasitas penyalaan batere minimum 2 jam. Jenis batere yang
digunakan harus NiCd atau NiMH, yang diletakkan di dalam
armatur bersama dengan emergency kit board.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Mode operasi lampu EXIT adalah always on. Tegangan kerja


armatur adalah 220 V, 50 Hz.
4) Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus
dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-
cara yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-
bahan yang perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa,
sehingga betul-betul lurus.
Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface
mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian
fixture dan permukaan-permukaan di sebelahnya.
Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded).
Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature penerangan,
peralatan ter^sebut harus siap untuk bekerja dengan baik dan
berada dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat /
kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan
perlengkapannya harus menyala secara lengkap.
2) Peralatan Instalasi Tegangan Menengah.
1. Kabel Daya Tegangan Menengah
Kabel daya instalasi tegangan menengah yang digunakan meliputi kabel
tegangan menengah jenis kabel N2XSY dan N2XSEFGby, accessories,
peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang perlu untuk
melengkapi dan menyempurnakan pemasangan serta operasi dari
semua sistem instalasi tegangan menengah.
 Syarat-syarat
Kabel tegangan menengah yang digunakan harus memenuhi
persyaratan PUIL 2000, IEC, VDE, SNI, dan LMK untuk
penggunaan sebagai kabel instalasi daya tegangan menengah 20
kV.
Kabel ex SUPREME, Kabelindo, Kabel Metal , Tranka
Kabel harus memiliki karakteristik listrik sebagai berikut:
Insulation shealth : XLPE
Conductor : Compact circular stranded copper
conductor
Screen : Cu tape + polyerser binder
Outer/inner sheath : PVC
Rated voltage : 12 / 20 kV
Test voltage : 30 kV / min
Sebelum pemesanan kabel dan alat-alat bantu lainnya yang akan
digunakan, harus diajukan sertifikat pengujiannya terlebih
dahulu kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
 Terminasi dan Penyambungan Kabel TM.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kebel tegangan menengah akan masuk ke dalam panel TM


(MVMDP) melalui bagian bawah panel.
Untuk itu sistem terminasi panel harus sesuai dengan kebutuhan
ini.
Terminasi kabel daya tegangan menengah ini harus dilakukan
dengan silicone rubber terminator kit-cold pour system.
Pemasangan terminasi harus oleh tenaga yang benar-benar ahli
dan dilakukan sesuai dengan anjuran pabrik pembuatnya.
Apabila diperlukan penyambungan kabel di dalam tanah, harus
dilakukan dengan alat penyambung khusus (jointing kit)
tegangan menengah jenis epoxy resin - cold pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh
tenaga yang benar-benar ahli dengan cara dan metode
penyambungan mengikuti anjuran pabrik pembuat jointing kit
yang digunakan sehingga diperoleh hasil penyambungan yang
andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi yang tinggi
dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
Resin yang digunakan harus dari jenis penuangan dingin (cold
pour) dengan waktu pengerasan yang singkat, tanah
kelembaban, mempunyai nilai isolasi yang tinggi, mempunyai
ketahanan mekanis yang tinggi dan mampu menempel dengan
baik pada peralatan-peralatan penyambungan / terminasi.
Sifat-sifat resin paling tidak adalah sebagai berikut:
– specific gravity : 1.113
– volume shrinkage : 2,6 %
– tensile strength : 550 kg/cm2
– hexural strength : 850 kg/cm2
– impact strength : 10 cm kg/cm2
– impact strength w/notch : 7,5 cm kg/cm2
– thernal expension coefficient: 70 x 10-4 mm/mm/c
– heat distorion point: 50 °C
– surface resistivity w/o preparation : 7,1 x 1013 ohm
– surface resistivity after 24 hr water immersion
: 1,3 x 1013 ohm
– volume resistivity
– measured at noon temperature : 3,0 x 1015 ohm cm
– measured at 50 °C : 2,0 x 1015 ohm cm
– measured at 80 °C : 1,0 x 1014 ohm cm
– measured after 24 hr immersion :10 x1014 ohm cm
– dissipation factor
– measured at noon temperature : 0,026
– measured at 50 °C : 0,026
– dielectric contant
– DIN 16946/1 + 53483 : 3,30
– measured at noon temperature : 3,45
– measured at 50 °C : 5,15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– dielectric breakdown 1 mm : 55 kV
– dielectric at actual thickness of 0, 26 mm:88 kV/mm
– electrolityc corrosin : 0,38 %
– water absorption after 4 days immersion : 0,52 %
– endurance temperature (thermal stability)
based on 25,000 hrs : 125 °C
– resistance against dilluted acid : very good
– resistance against dilluted alkalis : very good
Terminasi setara produk dari RAYCHEM 5
2. Panel Tegangan Menengah (MVMDP)
Panel MVMDP yang digunakan di dalam power house (ruang panel TM)
merupakan suatu susunan sel-sel panel yang terdiri atas bagian
imcoming feeder cubicle, metering cubicle dan transformer protection
cubicle.
Panel ini hams dibuat untuk memenuhi hal-hal sebagai berikut:
• Menjamin kelangsungan pelayanan daya
• menjamin keselamatan operator
• memberikan kemudahan operasi dan perawatan yang minimum
• menjamin kemudahan instalasi dan menyederhanakan pekerjaan
sipil
Persyaratan teknis yang hams dipenuhi oleh panel TM ini antara lain :
 Standar
1) Panel tegangan menengah hams dirancang, dibuat
dan diuji berdasarkan rekomendasi-rekomendasi / standar-
standar berikut:
– IEC129, 265, 298, 420 dan 694
– BS5227
– Standar PLN
– PUIL2000
– VDE 0670 parts 2,3,6 dan 1000
– NFC644000
– SEN 362103
– NEN 10298
2) Sertifikat pengujian dari LMK-PLN (Lembaga Masalah
Kelistrikan - PLN) terhadap panel tegangan menengah hams
dilampirkan pada saat panel tiba di lokasi proyek adalah
merupakan tanggung jawab Kontraktor untuk memahami
rekomendasi- rekomendasi dan standar - standar tersebut.
3) Setiap penggantian atau perubahan peralatan panel agar
memenuhi rekomendasi-rekomendasi dan standar-standar
diatas adalah mutlak
di luar tanggung jawab Pemberi Tugas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

4) Pada umumnya persyaratan yang dibuat di dalam spesifikasi


teknisini adalah berdasarkan IEC. Standar atau rekomendasi
yang setara,
sebagaimana di daftarkan diatas dapat digunakan.
 Bahasa dan Unit Satuan
Dalam pengajuan shop drawing dan as built drawing, Kontraktor
kendaknya menggunakan bahasa Indonesia dan atau bahasa
inggris dengan satuan ukuran / dimensi dalam sistem MKS.
 Kondisi Lingkungan
Panel dan peralatan hams dirancang dan dibuat berdasarkan
kondisi lingkungan berikut
– altitude : kurang dari 1.000 m
– temperature : abs. Maks. 37,7°C
abs. Min. 19,0°C
Temperatur disain maksimum haruslah 40°C relative humidity.
Peralatan listrik hams tropicalized dan hams bisa beroperasi dengan
baik pada kelembaban 100 %.

 Persyaratan Konstruksi.
1) Jenis Panel.
Panel merupakan indoor, metal enclosed, free standing type
yang sesuai untuk dipasang di dalam power house.
2) Tingkat perlindungan.
Tingkat perlindungan panel terhadap kejutan listrik dan
benda asing sesuai dengan IEC 529 dan DIN 40050 sebagai
berikut:
– bagian tegangan menengah tanpa HRC fuse dan sealing
ends paling tidak IP 65.
– bagian tegangan menengah dengan HRC fuse dan
conventional sealing ends paling tidak IP 31.
 Compartment.
Ruang untuk LBS, HRC fuse dan MV cable connection hams
disusun dalam bagian/ruang yang dipasang dengan metal atau
isolator pemisah sehingga membentuk ruang-ruang sebagai
berikut:
– ruang Hrc fuse.
– ruang LBS.
– ruang cable connection.
 Sistem Penganahan.
Saklar pentanahan ditempatkan didalam ruang kabel dan
dioperasikan dari depan panel.
Kecepatan gerak dari saklar tidak tergantung dari kecepatan
gerak tangan operator.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Fasilitas pengunci padlock harus diberikan untuk mengunci kontak


pentanahan pada kedua posisi (open dan close)
Posisi dari kontak pentanahan harus tampak dengan jelas dari
depan panel.
 Fasilitas Interlock
Panel harus dilengkapi dengan fasilitas interlock secara mekanis
untuk menghindari kesalahan-kesalahan sebagai berikut:
– menutup kontak pentanahan bila LBS dalam posisi pelayanan
– menutup LBS bila kontak pentanahan dalam posisi menutup
– dapat dibukanya pelat penutup ruang fuse pada saat
feeder
transformator belum ditanahkan (untuk keperluan
penggantian
HRC fuse) dan sebelum handel LBS dilepas.
– LBS untuk transformator dapat dioperasikan kembali
tanpa
menutup kembali ruang fuse.
– Dapat dibukanya pelat penutup ruang LBS untuk feeder
incomer
sebelumn LBS yang bersangkutan diposisikan pada pentanahan.
 Capacitive Voltage Devider
Capacitive voltage devider dipasang dekat kontak pentanahan,
dihubungkan dengan lampu indikator dari potensial tester yang
ditempatkan di bagian depan panel.
 Pelat Penutup Panel
Panel dilengkapi pelat penutup bagian depan untuk masing-
masing ruang (ruang kabel, ruang fuse dan ruang LBS) secara
terpisah, sehingga pembukaan penutup tersebut cukup dilakukan
untuk ruang yang diperlukan.
 Ventilasi
Panel harus mempunyai ventilasi secara natural, atau dengan
cara lain harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Setiap hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal
pendinginan tersebut, harus diberitahukan dengan jelas kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi.
 Pabrikasi
Panel harus sudah dirangkai di pabrik pembuat kecuali bila tidak
memungkinkan dari segi pengangkutan, bisa dipisah-pisah sesuai
dengan kebutuhan untuk perangkaian kembali di lokasi secara
mudah dan singkat.
Panel setara produk dari Schneider, Merlin Gerin.
3. Karakteristi Listrik
 Operasional voltage : 20 kV
 Rated voltage : 24 kV
 Insulated voltage level 50 Hz, 1 minute : 50 kV rms

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 impulse 1,2/50 us: 125 kVp


 short time (1 second) witstand current transformer feeder: 10 kA
 electrodynamic witstand current: 36, 5 kA
 rated current transformer feeder: 200 A
 rated s-c making current transformer feeder: 25 kA
 phase : 3
 arc extinguishing media : SF6
 tabel pelat panel: min 2,5 mm
 in/out going cable entry : bottom
4. Load Break Switch (LBS)
LBS harus bermedia pemutusan bunga api SF6 yang tidak
memerlukan pemeliharaan khusus dan mempunyai ketahanan listrik
yang tinggi.
Enclosute harus dari jenis yang dirancang /'sealed for life"
sebagaimana disebutkan dalam standar IEC dengan kebocoran
dibawah 0,1 % per tahun (untuk SF6)
Ketahanan tersebut paling tidak 20 tahun
Pengoperasian LBS secara manual dengan handal yang dipasangkan
di bagian depan panel (front drive).
LBS hams dilengkapi dengan shunt trip solenoid 220 V, 50 Hz yang
akan dihubungkan dengan saklar gangguan transformator melalui
DGPT-2.
LBS harus mempunyai indikasi positive break, sebagaimana
disebutkan di dalam IEC 129.
Karakteristik lain yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
 opening time : 50 ms
 closing time : 80 ms
 arcing time : 12 ms
 mechanical endurance : 10,000 operation
 electrical endurance :
 100 breaking operation at in (pf = 0,7)
 3 breaks at 7 x fuse rated current (pf = 0,2)
5. HRCFuse
Fuse tegangan menengah digunakan untuk melindungi transformator
daya dan transformator pengukuran dari ganguan hubung singkat.
Fuse tersebut dipasang di dalam ruang fuse pada panel tegangan
menengah transformer protection cubicle dan metering.
Jenis fuse yang digunakan untuk proteksi transformator daya adalah
High Rupturing Capacity (HRC), dilengkapi dengan striker pin yang
akan membuka semua kutub LBS transformer protection secara
serentak apabila salah satu atau ketiga fuse link terputus akibat arus
gangguan pada sisi primer transformator yang dilingungi.
Dimensi fuse harus sesuai dengan fuse base dan harus dari merk
yang sama dengan merek panel TM yang digunakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Fuse dibuat berdasarkan IEC publ 420.


Rugi daya pada fuse link tidak boleh lebih dari 75 W pada saat arus
beban penuh mengalir dan temperatur ruang 40 oC.
Karakteristik listrik fuse :
– rated voltage : 24 kV
– max. cut-off current: 23 kA
– max. total fusing and extinction 12 t: 940.000 A2t
– min. breaking current of fuse must be not less than : 630 A
Lama waktu antara beroperasinya striker pin dengan putusnya fuse
link harus lebih dari 100 ms, bila dialirkan suatu arus pengujian sebesar
0,8 x min, breaking current atau arus sebesar 600 second fusing
current.
6. Transformator Daya
 Kapasitas dan Type
Kapasitas transformator daya sebesar 800 KVA, sebanyak 2 (Dua)
unit pemasangan dalam ruangan (in door), transformator hams
buatan pabrik dalam negeri seperti Trafindo, Unindo, setara.
 Karakteristik sistem
– Fasa : 3 Phasa
– Frequensi: 50 Hz
– Daya hubung singkat: 500 MVA
– Isolasi tegangan kumparan primer: 24 KV
– Tegangan test impuls : 125 KV
– Tegangan test bolak balik : 50 KV
 Karakteristik Transformator
– Tegangan primer: 20 KV

– Tegangan sekunder: 400/231 V

– Vector group : Dyn 5

– Titik netral harus dikeluarkan dan disediakan terminal netral


dengan sistem pentanahan terpisah.

– Kenaikan suhu maksimum kumparan 65 OC.

– Tap tiga fasa disisi primer lebih kurang 5% dalam 4 step


dan kedudukan dari tap harus dibaca dengan jelas.

– Tegangan hubung singkat adalah 5% pada temperatur


75°C dengan toleransi 10%.

– Tingkat kebisingan tidak boleh melebihi 52 dB dengan


toleransi 2 dB.

– Impedance : 5,5%

– Total loses maximum 14,2 KVA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Konstruksi
Transformator merupakan transformator minyak (oil
transformator) yaitu pendinginan dalam dengan menggunakan oli.
Inti terdiri dari baja high grade cold rolled electrical sheet steel.
Dengan spesifikasi lainnya sebagai berikut:
– Lifting logs
– LV Terminal
– HVCoil
– LV Coil Termination
– Core badaje
– LVCoil
– Towing Holes
– Lower Frame
– Coil Frame
– Coil Clem Adjuster
– Tapping Lisk
– Core Bolt Insulation
– Core Bolts
– Core Yoke
– HV Insulations
– Upper Frame
– Resin Support Bloch
– Resilient Pad
– Core Leg
– Tie Bars
 Papan Nama
Data yang harus dicantumkan pada papan nama adalah
sebagai berikut:
– Type transformator
– Nama pabrik
– Tahun pembuatan
– Harga nominal: tegangan, frequensi, arus
– Diagram fasor
– Tegangan hubung singkat pada arus nominal
– Type pendinginan
– Berat total
 Garansi
Pabrik pembuat transformator harus memberikan garansi terhadap
semua transformator yang akan dipasang. Sertifikat pengujian
dari pabrik harus disertakan pada penyerahan transformator,
sertifikat tersebut harus menunjukkan, bahwa transformator yang
bersangkutan adalah sesuai dengan standard yang berlaku.
Bila transformator yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam
pengujian, maka pabrik bertanggung jawab atas transformator

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

tersebut sampai memenuhi syarat setelah diadakan pengujian


ulangan dan diterima baik oleh Konsultan MK.
 Pengujian Transformator
Pengujian pengujian di bawah ini dilakukan apabila pabrik tidak
memberikan sertifikat:
– Test kekuatan tegangan impuls
– Test kenaikkan temperatur
– Test kekuatan hubung singkat
– Test kebisingan
Pengujian pengujian berikut harus dilakukan pada semua
transformator:
– Pengukuran tahanan kumparan
– Pemeriksaan polaritas, hubungan fasa, perbandingan
kumparan
– Pengukuran kerugian beban nol
– Pengujian dielektrik tegangan tinggi 50 Hz
3) Pengujian / Penyetelan Peralatan Dan Sistem
1. Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan
pengujian (testing) penyetelan serta commissioning dari seluruh
peralatan listrik yang dipasang.
2. Semua testing, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan
kontrol yang tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta
penyediaan semua instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan
oleh kontraktor.
Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten
dan berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commisioning.
3. Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di
bawahpengawasan Konsultan Manajemen Konstruksi antara lain :
 pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian
(section) maupun keseluruhan (overall)
 pengujian pentanahan panel
 pengujian kontinuitas konduktor
 pengujian fungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya
 pengujian keseimbangan pembebanan (phasing-out)
 load testing
 penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload)
dan mencatat data setelah yang dilakukan.
 Semua instalasi listrik yang baru harus mendapat pengesahan dari
PLN atau badan resmi yang ditunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi.
4. Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang
telah diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat
serta dibuatkan berita acara pengujiannya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

4) REFERENSI PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk


mengajukan alternative lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. kontraktor
baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pengawas
Lapangan.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No Uraian SpesifikasiTeknis Merk/ Produk


1 Komponen Panel TR MCB MG, ABB, HAGER
MCCB fixed
MCCB adjustable
Rating

2 Capasitor Bank PFR 12 step / 415 V Nokian , MG

3 Panel manufacturer Wall mounted / Free JEFTA, DIANWAHYU,


Standing INDUSTIRA
Finishing box powder
:
*Power coating

4 Measuring Device Ampermeter GAE, Rivalco, Cilcutor, JETRO


Voltmeter GAE, Rivalco, Cilcutor, JETRO
Frecuancy Meter GAE, Rivalco, Cilcutor, JETRO
Cos phi Meter GAE, Rivalco, Cilcutor, JETRO

5 Push Button &Pilton Standar Telemecanique / Axle / Rivalco


Lamp

6 Coltor Relay Omron, Telemecanique


/Socomec

7 Contactor, Star Delta Telemecanique / ABB / Hager


Starter, DOl

8 Current Transformer Telemecanique , GAE , CIC

9 Control Fuse 4A TELE, GAE, Risesun, JETRO

10 Kabel - Kabel NYY, NYA, NYMHY, Supreme,Kabelindo, Kabel


NYM, NYFGBY,N2XSY Mental, Tranka
FRC Fuci, Helocable, Nexan

11 Kondult PVC Higt Impact Ega , Clipsal

12 Cable mark 3M, Legrand

13 Lampu TL TKL / Balk Florescent Tl-5 Philips ,Osram


Starter Philips
Condensor Philips
Fitting Philips, Vossloh
Ballst Electronic Philips, Vossloh
Armature Creantrion, Philips
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

14 Down Light PLC Lampu, Ballast, Fitting Philips, Osram


Armature Greantion, Philips

15 Reccessed Mounted Flourescent TL-5 Philips, Osram


Rm 300 Starter Philips
Condestor Philips
Fitting Philips, Vossloh
Ballast Electonic Philips , Vossloh
armature Creantion, Philips

16 Lampu GMS Flourescent TL-5 Philips, Osram


Starter Philips
Condestor Philips
Fitting Philips, Vossloh

Armature Creantion, Philips

17 Lampu Exit Flourescent TL-5 Philips, Osram


Starter Philips
Condestor Philips
Fitting Philips, Vossloh
Ballast Electonic Philips , Vossloh
Armature Creantion, Philips

18 Lampu Emergency Lampu, Ballast, Fitting Philips, Osram


Armature Creantion, Philips

19 Nicad Battery Minimal 2 jam Menvier, BKA, Hits

20 Stop Kontak, Saklar Broko, Glacio, Legrand, MK

21 Kabel Tray/ KabelLader GAlvanized Three Star, Metosu , Oni rack,


Nobi, TyriAbadi

22 Firealarm Armature NITTAN/ HC/ OZEKI


Ballast Electonic Philips , Vossloh

Pasal 2
PEKERJAAN FIRE ALARM
Prinsip Perencanaan.
Jenis fire alarm yang digunakan adalah presignal system yang hanya akan
mengaktifkan alarm pada zone yang mendeteksi adanya kebakaran.
Sistem pengkabelan unit-unit deteksi mengikuti kelas A-4 kawat (dengan kawat
balik dari detektor zona terakhir menuju zona module) untuk memungkinkan
pengalirannya arus supervisi pengkabelan.
Kemampuan deteksi dari smoke detector yang digunakan adalah sekitar 70 m2,
sedangkan kemampuan heat detector mempunyai daerah deteksi sekitar 40 m2.
Perlengkapan detektor menggunakan kabel NYA ukuran 2,5 mm2 yang diletakkan
di dalam konduit PVC high-impact heavy gauge.
Untuk memungkinkan sistem tetap beroperasi pada saat terjadinya pemadaman
sumber daya utama, FACP dilengkapi dengan charger dan stand-by battery yang
mampu digunakan minimal 20 jam.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Untuk menghasilkan sinyal alarm secara audio, digunakan vibrating bell


berukuran min 90 db pada tiap zone, sedangkan sinyal visual dihasilkan oleh
alarm berwarna merah.
Manual station dfpasang untuk memungkinkan diaktipkannya sistem secara manual
apabila seseorang melihat adanya kebakaran sebelum detektor-detektor beraksi.
2.1. Lingkup Pekerjaan.
 Pengadaan pemasangan serta penyetelah unit pengontrol (fire alarm
control panel - FACP / master control fire alarm - MCFA) berbasis
mikroprosesor, kapasitas 10 zone.
 Pengadaan serta pemasangan unit deteksi (detection unit detector).
 Pengadaan serta pemasangan kabel terminal box
 Pengkabelan sistem fire alarm dari FACP sampai unit deteksi / detector
 Mengadakan pengujian menyeluruh sehingga sistem tersebut dapat
berfungsi baik dan benar.
2.2. Komponen - Komponen.
Komponen-komponen yang termasuk dalam unit-unit deteksi adalah manual
station serta fire detector.
Jenis fire detector yang digunakan adalah :
– Heat Detector (Rise Of Rate & Fixed Rate)
– Smoke Detector
Kedua jenis ini mempunyai berbagai tipe yang dirancang sesuai dengan keperluan.
Dipilih detector yang sesuai dengan masing-masing ruangan tersebut yaitu untuk
bagian perkantoran digunakan heat detector dan untuk ruangan dengan
kemungkinan pengumpulan asap digunakan detector yang lebih peka, yaitu
smoke detector.
1) Combination ROR.
 Operating voltage : 16 – 32 VDC
 Stand-by current : 100 uA max
 Alarm current : 47 mA max
 Operating temperature : 58oC
 Relative humidity : 20 % - 85 %
 Temperature rise : 1,5oC/menit
 Minimum coverage : 4 m2 at 3 m elevation.
2) Fixed Temperature Heat Detector.
 Operating voltage : 16 – 32 VDC
 Stand-by current : 100 uA max
 Alarm current : 47 mA max
 Operating temperature : 58oC
 Relative humidity : 2 % - 85 %
 Minimum coverage : 4 m2 at 3 m elevation.
3) Ionization Smoke Detector.
Detector ini harus dapat bekerja dengan adanya asap ataupun gas di
ruangan yang dideteksi.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Operating voltage : 16 – 32 VDC


 Stand-by current : 100 uA max
 Alarm current : 47 mA max
 Operating temperature : 0 - 28oC
 Relative humidity : 20 % - 85 %
 Sensitivity : 0,55 – 1,17%/feet
 Kecepatan kerja detektor : 3 detik
 Kecepatan asap yang dapat di deteksi : max 300 feet
4) Manual Call Point.
Manual call point yang digunakan adalah dari jenis surface mounted,
dilengkapi dengan kaca penutup (break glass) atau sistem kerja pull down
dan tetap berada dalam posisi on sebelum di reset kembali.
Untuk tujuan testing, alarm dapat dibunyikan tanpa harus memecahkan
kaca, dilakukan dengan menusukkan kunci khusus. Semua manual call
point harus dilengkapi dengan kaca cadangan untuk menjamin operasi
yang lama, alarm contact harus dilapisi emas (gold plated).
5) Alarm Bell.
Alarm bell hams tipe vibrating, seluruh bell hams bekerja pada 24 VDC
polarized dengan 6 gong, kecuali disebut lain dalam gambar.
Pemasangan pada ketinggian 75 cm di bawah langit - langit dengan cara
"semi flush", minimum output suara adalah 90 dB atau lebih besar pada
jarak 10 ft.
6) Alarm Horn.
Alarm horn hams cocok untuk pemakaian di dalam gedung maupun di
luar gedung. Semua alarm horn bekerja pada 24 VDC polarized dengan
level suara minimum 95 dB pada jarak 10 ft. Type pemasangan adalah
semi flush mounted.
7) Fire Alarm Control Panel (FACP)
Unit ini terdiri atas power module, control module, alarm signal module
dan zone module dengan kapasitas 10 zone.
Keseluruhan module hams disusun sedemikian rupa, sehingga
penggantian module yang rusak dapat dilakukan dengan mudah tanpa
menganggu fungsi module lainnya. Semua indikator hams dapat dilihat
dengan mudah dan jelas melalui jendela kaca pada pintu panel.
Sebagai kontrol bekerja pada tegangan 24 VDC yang dilengkapi dengan
peralatan-peralatan sebagai berikut:
 Lampu Indikator
– Lampu "alarm" (merah) dan lampu gangguan / "trouble" (kuning)
untuk setiap zone pada zone module atau common trouble lamp
dengan trouble selector.
– Lampu "power on" (hijau) yang menyatakan sumber daya tersedia
dan sistem sedang dalam keadaan fungsi.
– Lampu "AC power failure", yang menyatakan adanya gangguan
pada rangkaian instalasi (short circuit rangkaian pada ground).
– Lampu "bell circuit trouble" yang menyatakan adanya gangguan
pada rangkaian bell / horn.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Lampu "common alarm" yang menyatakan terjadinya alarm di


sistem akibat detektor bekerja.
– Lampu "common trouble" yang menyatakan terjadinya trouble di
sistem tersebut.
 Tombol - Tombol / switch.
– "reset switch" yang berfungsi untuk mengembalikan ke kondisi
normal setelah terjadi trouble atau alarm.
– "silence switch" yang berfungsi untuk mematikan buzzer atau bel
bila alat tersebut berbunyi.
– "alarm lamp test switch" yang berfungsi untuk memeriksa apakah
lampu - lampu alarm masih berfungsi dengan baik.
 Catu Daya.
Sistem fire alarm bekerja dengan tegangan 24 volt DC dan dapat
dikombinasikan dengan alat-alat dengan tegangan AC, misalnya AC bell
dan lamp, dan hams mempunyai catuan ganda, yaitu :
– Primary supply 220 VAC
– Secondary supply 24 VDC
Agar tetap beroperasi selama catu primer 220 V terputus, digunakan
catu daya cadangan berbentuk stand-by battery yang mampu
beroperasi selama minimun 20 jam (termasuk operasi bell dan alarm).
Catu daya cadangan diletakan di dalam FACP. Jenis battery yang
digunakan adalah Nl-Cad.
Alat pengisi batere di letakan di dalam FACP yang dilengkapi dengan
booster power supply untuk memperbesar kapasistas arus bagi
keperluan bell dan lain sebagainya.
8) Cara Kerja Sistem.
 Keadaan Normal.
Bilamana tidak terjadi gangguan / trouble atau deteksi kebakaran
(alarm), maka sistem dalam keadaan normal yang ditandai dengan
menyalanya lampu indikator hijau (AC pilot lamp). Dalam hal ini
sistem mendapat catuan daya sumber daya utama 220 VAC dan
batere.
 Keadaan Darurat.
Apabila sumber daya utama padam maka sistem pendapatan catu dari
stand - by battery.
Hal - hal yang terjadi pada FACP :
Lampu kuning menyala (trouble lamp) disertai tanda - tanda yang
dapat didengar (buzzer).
 Keadaan Alarm.
Keadaan alarm akan terjadi apabila mendeteksi adanya asap / panas /
api atau manual call point diaktifkan.
Dalam keadaan tersebut alarm bell hams dapat bekerja secara
otomatis.
Lampu merah (lampu merah) dan lampu kuning pada FACP akan
menyala, menunjukkan zone yang terjadi alarm. Dengan demikian
daerah / ruangan yang dalam keadaan bahaya akan segera diketahui.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Keadaan Gangguan (Trouble).


Bila terjadi gangguan pada sistem (pada detector circuit atau panel
kontrol), maka :
– Lampu kuning yang terdapat pada FACP hams menyala dengan
diiringi suara buzzer yang bisa didengar jelas.
– Lampu kuning yang terdapat pada zone module dari zone
yang terganggu harus menyala.
2.3. Teknis Pelaksanaan.
Pemasangan fire alarm harus dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman di
bidang pekerjaan ini dan pengerjaannya harus teratur.
Tidak diperkenankan adanya sambungan - sambungan pada hantaran,
sambungan hanya terdapat pada box terminal. Pengawatan harus menggunakan
konduit PVC high impact heavy gauge dengan ukuran disesuaikan dengan jumlah
kawatnya.
Masing - masing wiring diberi tanda untuk daerah mana kawat tersebut, supaya
dalam perbaikannya apabila ada kerusakan.
Kabel dari FACP ke CTB setiap zone masing - masing 2 pairs.
Kabel yang digunakan :
• Kabel detector : NYA 1,5 mm2
• Kabel bell : NYA 2,5 mm2
Dari hasil pengeYjaan tersebut diserahkan diagram pengawatan lengkap (as built
drawing) bekerja petunjuk - petunjuk operasional lainnya.
Setiap selesai satu tahapan pekerjaa, harus dilakukan pemeriksaan ulang sebelum
dilakukan pengetesan secara keseluruhan.
Kontraktor harus dapat bekerja sama atau dapat dikoordinasikan dengan bagian
pekerjaan lain, sehingga apabila ada pekerjaan tambahan karena kurang
koordinasi, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2.4. Training.
Kontraktor harus secara lengkap menyediakan operator instruction manual dan
memberikan minimum 7 hari training di lapangan kepada operator dari pihak
Pemberi Tugas dapat diterima kecakapannya.
2.5. Ketentuan Lain.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memasukan shop drawing
kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuan, mengenai:
– Connection diagram.
– Skedul yang menunjukkan lokasi dan fungsi dari setiap peralatan.
– Data - data spesifikasi.
– Konfigurasi FACP.
– Pengetesan terakhir (commissioning test) sesudah pemeriksaan akhir (final
inspection), kalibrasi dan Iain-Iain harus dilakukan pihak Kontraktor dengan di
hadiri oleh pihak Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
2.6. REFERENSI PRODUK

Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus spesifikasi teknis. Kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan. kontraktor baru
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pemberi tugas
dan Pengawas Lapangan.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No Uraian SpesifikasiTeknis Produk


1 MCFA Kapasitas : 5 zones NITTAN / HC / Edward
2 Annunciator NITTAN / HC / Edward
3 Alarm bell Simplex, Edward
4 Red Lamp Simplex, Edward
5 Manual Break Glass Standard model Simplex, Edward
Colour : Red
6 Detector Thermistor DCD IEL Simplex, Siemens, Edward
Photo electric flat respon
technology
7 Jack Telephone Breco, Panasonic, Edward
8 Kabel-Kabel NYA, NYM, ITC Kabelindo, Supreme, Kabel
Metal, Tranka
9 Konduit PVC high impact Ega, Clipsal

Pasal 3
PEKERJAAN TELEPON
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi telepon ini meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi telepon (PABX) lengkap dengan
peralatan-peralatan yang diperlukan, sehingga sistem bias berfungsi
dengan baik sesuai dengan perencanaan.
 Menyelesaikan seluruh perijinan yang diperlukan sehingga dapat
menjamin kelancaran pekerjaan hingga dilakukan serah terima
pekerjaan.
 Melaksanakan pengujian terhadap instalasi sesuai dengan standar PT.TELKOM
dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas yang akan menyatakan bahwa
instalasi berfungsi dengan baik dan dapat diterima.
 Melaksanakan pemeliharaan sistem (garansi) sekurang-kurangnya selama
12 (dua belas) bulan, termasuk penyediaan suku cadangannya.
 Khusus untuk PABX & Handsetnya sub kontraktor hams menyerahkan
sertifikat orisinalitas barang dari distributor (tertulis jumlah dan jenis
barang yang di tujukan untuk proyek Pembangunan Gedung Pusbin KPK)
bila sub kontraktor bukan distributor (Authorized Dealer).
3.1. Prinsip Perencanaan.
Yang dimaksud dengan intalasi telepon adalah instalasi PABX dengan saluran
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
 TRUNK, adalah saluran yang berhubungan langsung ke saluran jaringan telepon
PT. TELKOM atau saluran yang digunakan untuk interkoneksi antara PABX.
 EXTENSION, adalah saluran cabang dari PABX yang dihubungkan ke pesawat
telepon intern.
Mode operasi yang dapat diprogramkan sesuai dengan kebutuhan pada
setiap pesawat telepon adalah sebagai berikut:

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Direct Access, yang memungkinkan hubungan antara pesawat


teleponextension dengan pesawat luar (saluran PT. TELKOM) secara otomatis
tanpa bantuan operator.
 Indirect Access, diperlukan bantuan operator agar saluran extension dapat
berhubungan dengan saluran PT. TELKOM.
 No Access, mencegah sama sekali hubungan suatu saluran extension dengan
saluran PT. TELKOM.
 Toll Access, yang memungkinkan hubungan interlokal secara langsung dari
suatu saluran extension tanpa bantuan operator.
Pada gambar rencana dapat dilihat titik outlet saluran extension. Status mode
yang diinginkan akanditentukan kemudian.
Setiap titik outlet di dalam gambar rencana tersebut merupakan titik outlet
lengkap dengan had set (pesawat telepon).
Selanjutnya operasi yang diinginkan dapat diuraikan seperti di bawah ini:
1) Operasi Sistem.
 Flexsibel Numbering Scheme
Penomoran pesawat extension (cabang) berupa 2 atau 3 angka yang
dapat dipilih secara bebas.
 DTMF Transmitter + Receiver
Dapat digunakan pesawat DTMF 12 atau 16 kepyad (Q23) dengan
atau tanpa FLASH key dan dapat disambungkan ke CO line / sentral PTT
DTMF atau decadic (pulse signalling).
 Synthesized Music on Hold
PABX telah dilengkapi dengan chip IC synthezised music untuk
keperluan Musin on Hold bila diinginkan (switchable).
 External Musin on Hold
Dapat dihubungkan dengan sumber musik luar (misalnya tape) untuk
menggantikan Synthesized Music on Hold diatas (switchable),
dilengkapi dengan rangkaian pemutus arus untuk tape tersebut yang
akan bekerja bila ada yang menggunakan fasilitas hold atau transfer.
 Paging All Zones
Mempunyai rangkaian paging untuk minimal 4 zone yang dapat
dihubungkan dengan sound-system yang ada. Semua extension dapat
memanggil melalui paging dengan menggunakan pesawat teleponnya
sendiri dan orang yang dituju dapat menjawab / menghubungi melalui
pesawat extension yang terdekat.
 SDMR ACCESS
Bila diperlukan dapat digunakan Station Message Detail Recording
(SDMR) dengan perekaman pada printer serial.
Perekaman printer antara lain :
– Judul : nama perusahaan, hari, tanggal, bulan, tahun
– Isi : nomor ext, nomor trunk, jenis hubungan (lokal,
SLJJ, intemasional), tanggal, bulan, tahun, waktu,
duration (jam, menit, detik, jumlah pulsa (bila ada pulsa
balik dari PT. TELKOM), nomor yang diputar keluar (maks,
32 digit).

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Night Service
Setelah operator pulang, incoming call dapat dijatuhkan ke dua
extension yang berlainan, misalnya ke extension A dan B.
Dapat juga disambungkan dengan external bell, yang memungkinkan
setiap orang dapat mengambil panggilan masuk tersebut dengan
memutar kode untuk NCP (Night Service Call Pick-up).
 Volt Battery Back-Up
Bila listrik PLN padam, PABX hams dapat bekerja dengan sumber
tenaga dari bateray selama lebih-kurang 8 jam. Dilengkapi dengan
charger.
 DOD Barring
Setiap extension dapat diprogramkan untuk bekerja secara direct
access, indirect access, no access dan toll access.
 Busy Lamp Field (BLF) / Direct Station Sel (DSS)
Setiap pesawat operator dapat disambungkan dengan BLF / DSS yang
berfungsi se^bagai indikator, single botton transfer, call pick-up, call
forwarding, membantu dalam pemprograman.
Setiap BLF / DSS berisi 30 buah LED dengan rangkaian 2 buah (60
extension).
 Programming
Dapat dengan mudah melakukan programming (pemasukan data)
melalui operator dengan password tertentu sehingga kerahasian
terjamin.
Dapat diprogram untuk setiap extension tertentu hanya bisa
menggunakan trunking tertentu pula.
 Internal Electronic Director
Setiap extension dapat diprogramkan nama yang bersangkutan
sehingga apabila operator memanggil atau dipanggil, pada operator
console terdisplay nama orang pada extension tersebut (minimum 9
karakter).
2) Operasi Extension / Station.
 Jenis Pesawat Yang Dipakai
Dapat digunakan multi line station (masing-masing 1 port) atau single
line station (masing-masing 1 port).
Dalam hal single line station digunakan decadic push-botton (10 atau
20 pps) atau DTMD 12 atau DTMF 16 tombol.
 Internal Call
Setiap extension dapat berhubungan dengan extension lain yang ada di
dalam sistem PABX, kecuali bila diprogram no access.
 Internal / External Inquiry Call
Selama seorang (pihak A) sedang berbicara dengan B, salah satu dari
mereka dapat memanggil pihak ketiga (C) baik di dalam (intern)
maupun di luar (PT. TELKOM) bila ia diberi fasilitas keluar langsung
(DOD / direct access).
 Back and Forth (BNF)

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Dari proses inquiry di atas, dapat dilakukan BNF, yaitu bila pihak A
yang melakukan inquiry call, ia dapat memilih berhubungan dengan B
atau C berganti. Pihak yang tidak terlibat akan diberi nada tunggu atau
musik (bila dipasang music on hold).
 Internal / External Transfer
Dari proses BND diatas, A dapat mentrasfer hubungan dari C ke pihak B
yang sedang menunggu, yaitu dengan menutup / release pesawat
teleponnya.
Dengan demikian C terhubung langsung dengan B.
 Automatic Transfer
A sedang berhubungan dengan pihak luar (PTT) dan dapat
mentransfernya ke pesawat B tanpa harus berbicara dahulu dengan
pihak B.
 Internal Conference (3 pesawat cabang)
Dari inquiry atau BNF, pihak A (yang pertama kali melakukan inquiry
call) dapat melakukan 3-party conference, yaitu berbicara bertiga A, B
dan C sekaligus.
 External Conference (2 intenal + 1 external)
Sama dengan internal conference, tetapi salah satu dari B atau C
adalah pihak luar (PTT)
 Automatic Callback on Busy Station (ACB)
Seluruh extension dapat menggunakan fasilitas ini tanpa pembatasan.
Bila A ingin menghubungi B, ternyata B sedang sibuk (mendengar
nada sibuk), maka A dapat mengaktifkan ACB dan akan mendengar
special tone, yang menandakan ACB telah aktif.
Bila B selesai berbicara dan menutup pesawatnya, maka pesawat A
berdering dengan nada lain sedangkan B berdering dengan nada
normal. Program ACB ini hams dapat di cancel.
 Booking Trunk
Bila A ingin mengambil line PTT, sedangkan saluran trunk penuh,
maka ia dapat mem-book trunk tersebut. Bila salah satu trunk telah
bebas, maka pesawat A berdering seperti nada ACB dan bila diangkat
akan terdengar tone PTT.
Program ini harus juga bisa di cancel. Do Not
Distrub (DND)
Program ini memungkinkan seseorang tidak diganggu atau dipanggil
oleh extension lain.
Hanya operator yang dapat memanggil pesawat yang sedang dalam
kondisi DND. Seluruh extension dapat menggunakan fasilitas ini
kecuali operator.
Bila operator menekan DND, maka status berubah menjadi night
service.
Program ini juga harus dapat di cancel.
 Busy Override (intrusion)
Fasilitas ini diberikan kepada extension yang memerlukannya,
misalnya Kepala Bagian atau Sekretaris (programmable).
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Program ini memungkinkan penerobosan ke dalam pembicaraan yang


sedang berlangsung dengan nada beed berulang-ulang, kecuali pihak
yang akan diterobos mempunyai fasilitas tidak bisa diterobos
(protection against intrusion).
Hanya operator yang bebas menerobos ke mana saja.
 Protection Against Instrustion
Fasilitas pencegahan penerobosan oleh pesawat lain, kecuali oleh
operator.
 5 Follow-Me (FM)
Yaitu fasilitas yang dapat memindahkan / membelokkan panggilan ke
pesawat lain yang diinginkan. Pesawat tersebut hanya dapat dipanggil
oleh pesawat yang di follow me, sedangkan operator tidak dapat
menggunakan fasilitas ini.
 Individual Call Pick-Up (ICP)
Bila pesawat B berdering, maka A dapat memanggil panggilan untuk B
tersebut dari tempatnya.
 Night Service Call Pick-Up (NCP)
Bila operator di dalam kondisi night service, maka setiap extension
dapat mengambil panggilan yang masuk (income), yaitu bila extension
night service (yang ditunjuk) atau extra bell berdering.
 Direct Outward Dialing (DOD)
Fasilitas ini untuk hubungan keluar / line PT. TELKOM bagi extension
yang diperbolehkan (direct access).
 Speed Dialing (SD)
Nomor luar / PT. TELKOM dapat disingkat menjadi 3 atau 4 angka.
Hams dapat menyimpan sampai 90 nomor sebagai "common speed
dialing".
Jenis speed dialing yang bisa dipakai adalah lengkap, yaitu hanya
memutar nomor SD-nya atau tidak lengkap, yaitu setelah memutar SD-
nya dan ditambah nomor tertentu / sisa dari nomor PT. TELKOM yang
bersangkutan dengan maksud agar lebih bersifat rahasia.
 Call Park
Bila A sedang berbicara dengan luar (PTT), maka ia dapat memparkir
lawan bicaranya dan bisa diambil kembali di mana saja dari setiap
extension yang ada. Selama parkir, pihak luar nada tunggu atau music
bial diberi music on hold.
Terdengar special tone yang menyatakan program ini sudah aktif.
 Call Hold
Bila A sedang bicara dengan luar (PT. TELKOM), maka ia dapat
menghold pihak luar tersebut dan mengambil kembali dari pesawatnya
sendiri.
Selama dihold pihak luar mendengar nada tunggu atau musik dan A
dapat mengadakan hubungan baru intern atau extern (PTT).
 Consultation Hold

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Bila ingin mentransfer hubungan luar (PTT) ke pesawat B dan ternyata


B sibuk, ia dapat langsung menutup pesawatnya dan pihak luar
mendapat nada tunggu atau musik, sedang di pesawat B akan
terdengar nada beep sekali, tidak diulang.
 Sending Message to Operator
Bila A menghubungi operator atau extension yang menggunakan
operator consule dan tidak ada jawaban atau tidak diangkat, maka A
dapat memutar nomor tertentu dan pada display operator consule
tertulis nomor extension yang mengadakan bahwa A tadi telah
menghubungi operator. Minimum dapat diterima 2 message (pesan).
 Direct Access
Setiap extension yang diberikan fasilitas ini.
Bila A meng^ngkat pesawat teleponnya dan tidak melakukan dial apa-
apa dalam selang waktu tertentu (misalnya 4 detik), maka ia akan
tersambung langsung ke salah satu pilihan sebagai berikut:

– operator

– internal extension

– trunk (PT. TELKOM)


3) Operasi Sistem Multi Line Station.
 Semua cara operasi stasion (B 1-B 23) hams dimiliki oleh operator
console (multi line station)
 LCD Screen Display (16 characters)
Operator Console harus mempunyai display LCD untuk informasi:

– trunk yang dipakai

– nomor luar (PT. TELKOM) yang diputar

– nomor dan nama extension yang dipanggil

– nomor dan nama extension yang memanggil

– lamanya pembicaraan luar (PT. TELKOM)

– tanggal dan jam

– message waiting
 Programmable Keys / Button
Terdapat sejumlah tombol yang dapat diprogram sesuai dengan
keinginan si pemakai, misalnya untuk DOD, speed dialling ke rumah,
filtering, forwading ke sekretaris dan lain sebagainya.
 One Button = One Function
Setiap tombol mempunyai fungsi sendiri-sendiri, sehingga tidak perlu
menghafal kode-kode seperti pada single line station.
Dibedakan fungsi tombol-tombol tersebut, yaitu :
– programmable keys
– keypad keys (16 keys)
– control keys
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– facilities keys
 Total Hand Free
Bisa dioperasikan dengan mode hands free baik untuk internal
maupun external (PTT). Dilengkapi pula dengan volume suara.
 Intercom
Bila tombol hand free ditekan, bila ada panggilan secara otomatis akan
terhubung tanpa harus mengangkat hand-set dan dapat berbicara
langsung meJalui microphone yang ada (mode hands free).
Bila lawan bicara telah menutup teleponnya, secara otomatis ia
terputus (release).
 External Conference (2 PTT + 1 intenal)
Dapat melakukan 3-party conference antara 2 saluran PT. TELKOM
dengan 1 saluran intern.
 Filtering
Dapat berfungsi sebagai Chief Secretary di mana setiap panggilan
untuk Kepala Bagian / Direktur ditampung dahulu oleh Sekretarisnya
untuk dikonsultasikan apakah akan diterima atau tidak.
 Group Listening
Memungkinkan orang lain mendengarkan suatu pembicaraan dengan
menekan sebuah tombol khusus.
Dalam mode hands free, group listening secara otomatis berlangsung.
 Station Test/Self Test
Dapat mengetahui dengan mudah dan cepat apakah operator console
dalam kondisi baik atau rusak.
 Different Ring Tones
Terdapat kemungkinan pemilihan irama bell.
 User Password
Memiliki kemungkinan penggunaan password sesuai yang diinginkan.
 Individual Locker (Padlock)
Dengan menggunakan user password, pemilik dapat mengamankan
pesawatnya sehingga tidak dapat digunakan oleh orang lain untuk
mengadakan hubungan extern (PTT), sedangkan hubungan intern
masih dapat dilakukan.
 Call Forwarding (CF)
Dapat digunakan dengan dua cara, yaitu :
– Seperti Follow-Me untuk single line
– Fixed CF dengan menggunakan programmable keys.
 Time Delay Forwarding (TDF)
Sama halnya^dengan fixed CF, diprogram dengan programmable keys.
Bila extension ini dipanggil dan dalam waktu tertentu tidak diangkat
(misalnya 10 detik), maka panggilan akan dibelokkan ke extension
yang telah ditentukan, misalnya ke Sekretaris.
 Redial of Last Number Stored
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Dapat men-dial kembali nomor luar (PT. TELKOM) yang telah


disimpan. Program ini dapat dicancel.
 Alarm Clock (Meeting Reminder)
Bila pada jam tertentu ingin diingatkan adanya acara (misalnya rapat),
dapat diprogramkan waktu yang akan membunyikan alarm.
 Individual Speed Call
Mempunyai fasilitas individual speed call minimal 10 nomor.
 Data Transmission In Q23 Code
Setelah berhubugan dengan PT. TELKOM ata'u intern, dengan
menekan sebuah tombol khusus, ke 16 buah keypads
berfungsisebagai DTMF dan akan dikirim langsung ke pihak luar.
Dengan demikian dapat digunakan mengirim kode-kode (DTMF Q23),
misalnya untuk membuka password dan lain sebagainya di pihak lawan.
Bila fungsi ini telah aktif maka suara dari pihak lawan tidak dapat
terdengar lagi.
 Flash Key
Selain berfungsi sebagai flashing on private trunk line, juga dapat
digunakan untuk mengambil kembali trunk line normal yang sedang
digunakan setelah di ketahui nomor luar sedang sibuk atau telah
memutar nomor luar yang salah.
4) Operasi Operator Console.
Semua mode operasi multi line station di atas, kecuali Do Not Distrub
(DND), Call Forwarding, Intercom, Filtering, Background Music.
 Operator Station Call
Setiap extension dapat memanggil operator dengan memutar atau 2
digit (misalnya 9).
 Message Center
Apabila operator memanggil extension A (memakai multi line) dan
tidak ada jawaban, ia dapat mengirim pesan (message) bahwa telah
ada panggilan dari operator.
 Do Not Distrub Override
Operator dapat menghubungi setiap extension walaupun sedang
dalam posisi Do Not Distrub (DND).
 Personalized Call Routing (PCR)
Operator dapat mengarahkan incomming call setiap trunk-line ke
extension yang ia tunjuk. Untuk 1 trunk-line dapat diarahkan
maksimum ke 8 extension yang berlainan dan semua trunk-line yang
ada dapat diprogram ke satu extension atau lebih.
 Trunk Reservation
Dengan fasilitas ini operator dapat mencadangkan trunk-line untuk
kebutuhan-kebutuhan mendesak.
 Night Service Button

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Bila operator pulang, dengan menekan tombol "DND" maka terjadi


mode night service.
 Display of Power Failure (Running of Battery)
Operator dapat mengetahui apakah sistem PABX sedang
menggunakan tenaga dari batere atau listrik PLN.
3.2. Persyaratan Umum Kontraktor Pelaksana
 Instalasi telepon harus dikerjakan oleh kontraktor yang secara teratur
mengerjakan pekerjaan instalasi telepon.
 Kontraktor harus mengerjakan instalasi telepon sesuai dengan
peraturan atau standart PT. TELKOM.
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, kecuali bilamana perlu
dapat usulkan untuk dilakukan perubahan tanpa pembebanan biaya
tambahan kepada Pemberi Tugas. Perubahan tadi dapat dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Kontraktor harus menyerahkan daftar pekerja pelaksana dengan
kualifikasi ahli serta nama penanggung jawabnya.
 Dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan sebagai pelaksana, Kontraktor
diharuskan untuk menyerahkan daftar bahan yang akan dipasang
dengan katalog, spesifikasi dari pabrik, wiring diagram, dll.
3.3. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pengawatan instalansi telepon didalam tembok bangunan dilakukan secara
inbouw (tertanam) dengan sparing kabel menggunakan pipa PVC high
impact-heavy gauge yang memenuhi standar Sll atau di dalam partisi
antar ruang.
 Kabel instalasi di dalam bangunan yang digunakan adalah indoor
telephone cable yang memenuhi standar PT. TELKOM (STEL-K-002 dan
STEL-K-0111 dengan 0 minimal 0,6 mm2 (2 x 2 x 0,6 mm 2), diletakan
di dalam konduilt PVC high-impact heavy gauge yang dipasang ke
pelat lantai di atas plafond.
 Di ruang-ruang tertentu instalasi outlet telepon dilakukan di dalam
underfloor ducting system pada kanal 70 mm bersamaan dengan
instalansi kabel data.
 Setiap titik outlet harus menggunakan kabel ITC 2 x 2 x 0,6 mm2 yang
dipasang di terminal jenis RJ-11. Hanya 1 pair yang dipasang ke
terminal tersebut, sedangkan 1 pair lainya tidak djpasangkan (hanya
sebagai cadangan).
 Sambungan antara MDF (Main Distribution Frame) dengan IDF
(Intermediate Distribution Frame) hams menggunakan multicore indoor
telephone cable (ITC), sedangkan dari IDF ke masing-masing pesawat
extension menggunakan 2 (two) pairs cable (2 x 2 x 0,6 mm2).
 Tidak diperkenankan ada sambungan kabel di dalam pipa sparing, di dalam
underfloor duct. Setiap pengakhiran kabel, persimpangan, pencabangan
atau pembelokan harus menggunakan friction box daribahan metal.
 Kabel yang digeser diatas plafon / ceiling harus dimasukkan ke dalam pipa
PVC high impact heavy duty, diletakkan diatas rangka dan diklem dengan
kokoh.
 Instalasi kabel diluar bangunan yang menghubungakan antara
bangunan menggunakan kabel tanah berperisai baja (Jelly Filled
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Armoured Underground Telephone Cable) multicore yang memenuhi standar


PT. TELKOM STEL-K-007.
 Penyambungan kabel tanah diusahakan tidak dilakukan, akan tetapi
bilamana terjadi harus menggunakan mof kabel khusus yang sesuai dan diberi
kelebihan panjang secukupnya.
 Kedalaman galian untuk kabel tanah harus memperhatikan ganguan
mekanis yang mungkin timbul.
 Di atas kabel diletakkan bata pelindung dengan konstruksi sesuai
dengan rencana.
 Untuk kabel tanah yang melintasi jalan, digunakan sparring pipa GIP kelas
medium.
3.4. Persyaratan Material
 PABX
Peralatan PABX yang digunakan harus mempunyai fasilitas yang
memungkingan operasi sistem diatas terpenuhi dan telah mendapat sertifikasi
dari PT. TELKOM.
Mampu bekerja dengan baik dalam kondisi temperatur 0-45°C dengan
gradient 5° C tiap jam, kelembaban relatif (RH) 20-80 % dengan gradient
10 % perjam (tropicalized)
Bagian switching PABX harus dari type bekerja secara elektronik (electronic
PABX) tanpa menimbulkan bunyi yang menggangu.
Kapasitas PABX yang digunakan adalah 12 trunk,.dan 64 extension
(12/64)Teknologi yang digunakan hams paling akhir, minimal mempunyai
kemampuan sbb :
– TDM (Time Division Multiplexing)
– SPC (Stored Program Control)
– Microprocessor Controlled, dilengkapi dengan EPRON (128 K x 8 bit),
static RAM (16 K 8 bit) dan CMOS RAM (16 K 8 bit) untuk setiap multi line
dan DSS/BLF.
Programming hams dapat dilakukan dari operator console.
Setiap kemungkinan penambahan trunk dan extension di kemudian hari hams
dimungkinkan dengan memasang card (module) yang sesuai.
Sumber tegangan utama yang digunakan adalah listrik PLN 220 volt (fluktuasi
10 %) 50 Hz dan sebagai sumber daya cadangan digunakan betere 12 V, 110
AH untuk memungkinkan beroperasi selama 8 jam otonomi. PABX dilengkapi
dengan floating rectifier / changer khusus untuk back-up CMOS RAM
digunakan batere Ni-CD 3,6 V /100 mAH.
Sistem pengkabelan menggunakan hubungan bintang (dari PABX), multi-line
station menggunakan 3 pair cable dan single line station penggunakan 1 pair
cable dengan DC loop resistance 1.600 ohm termasuk tahanan pesawat
telepon.
 Pesawat Telepon (Handset)
Pesawat telepon (handset) yang digunakanharus sesuai dengan sistem kerja
PABX, dengan teknologi terbaru dari jenis desk top / wall mountable
telephone, decimal key pad, last number radial, one hook botton, electric
ringer with volume control.
Jumlah serta jenis unit-unit pesawat telepon sesuai dengan uraian lingkup
pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Analog Telephone Handset


Telepon analog yang digunakan hams merupakan telepon serbaguna yang
bisa dipilih mode signal operasinya yaitu DTMF (Dual Tone Multy Frequency)
dan Pulse (Decadic).
Peralatan ringing menggunakan electronic tone ringer dengan piezoelectric
dist sebagai tranducer yang bisa dipilih kekerasan dan karakter suaranya
(paling tidak empat pilihan).
Hams juga memiliki fasilitas last number radial. Number radial dapat
dihilangkan dari memory selama melakukan panggilan untuk
memungkinkan pemograman nomor bam yang diterima selama
melakukan pembicaraan.
1) Signalling DTMF:
– Frequency : CCITT req. Q 23
– tolerance : ± 1,5 % (temperature/age)
– levels : CEPT specification
2) Signalling (Decadic):
– Speed : 10 Hz
– Ratio : 40/60
– Intergitas pause : 80 ms
3) Transmission :
– sending : SLR + 1 db 1500 ohms line
– receiving : RLR + 10 db 1500 ohms line
– sidetone : STMR + 7 db
4) 0-100 ohms line, 48 V and 2 x 200 ohms feeding
– microphone : electret
– receiver : electromagnet
– distorting : 5 % for sending and receiving
– interaitas Dause : 80 ms
5) Feeding :
public or provate, polarity independent, 60 V. 2 x 500 ohms or 8 V, 2 x
200 ohms to 2 x 800 ohms
6) Envirommental Range :
– operator : -15 oC to + 45 oC
– storage : - 40 oC to + 70 Oc
7) Line Connection : 2 wire
8) Digit Store : 1 x 23^characters for last number
redialing
9) Push Button Unit : conductive rubber contact and presspoint
Contact
 Digital Telephone Handset
Telepon digital yang digunakan harus memiliki kemampuan-kemampuan sbb:
– 3 access line

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– 12 programmable keys
– alphanumeric display (2 x 20)
– hands free operation
– volume control
– tone control
– tone ringer character and adjustable volume
– transfer
– mute fuction
Pada saat dioperasikan sebagai unit extension, harus memiliki
kemampuan tambahan sebagai berikut:
– message waiting
– call deversion
– call back
– additional line
– free on second access
– external number radial
– dial by name
– call pick up
– conference
– instrusion
– hot line
Karakteristik Teknis :
1) Transmission (CEPT recommendations) :

– Sending : SLR + 6 db

– Receiving : RLR + 3 db

– Sidetone : STMR + 18 db

– Microphone : electret

– Receiver : Electromagnet

– Distortion : 5 % for sending and receiving


2) Feeding
Public or private, polarity independent, 60 V, 2 x 500 ohms or 48 V, 2 x
200 ohms to 2 x 800 ohms.
3) Environmental Range

– Operation : -15oC to + 45oC

– Storage : -40oC + 70oC


4) Line Connection : 2 wire
5) Push Botton Unit : Conductive rubber contact and presspoint
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

contact
6) R-Button : Earth on timed break signaling
7) Tone Ringer
Three different characters and two level, alternatively switched off.
 Operator Console.
Operator console yang diinginkan adalah dari jenis digitas dengan
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
– 34 programmable keys
– 4 soft keys
– 3 access line
– 4 x 20 characters
– alphanumetic display
– hands free operation
– volume control
– tone ringer character and adjustable volume
– transfer
– mute
– function
 Main Distributtion Frame (MDF) dan Intermediate Distribution Frame (IDF).
Unit MDF yang digunakan minimum berkapasitas 300 pairs dan unit IDF
berkapasitas minimum 40, 80 dan 140 pairs.
Kabinet terbuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 2 mm, dicat bakar,
lengkap dengan peralatan-peralatan yang diperlukan antara lain back mounted
frame, mounting material, label holder, jumper wire guide, rag bolt & nut,
sealing putty dan connection module jenis tekan sisip LSA-PLUS dan alat-alat
bantu lainnya.
Terminal koneksi kabel harus mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, tidak
terpengaruh oleh iklim, debu dan serangga, mempunyai tahanan kontak yang
rendah (kurang dari 1 mohm) serta tidak terpengaruh oleh getaran (lalu lintas
kendaraan), kendurnya sekrup dan kesalahan faktor manusia.
Bahan dari kontak adalah tembaga khusus dengan elastisitas tinggi dan
permukaann\ta dilapis perak sehingga anti korosi, dengan posisi penempatan
yang baik agar dapat memberi tekanan yang maksimum pada konduktor di titik
kontaknya.
Metode pemasangan konduktor adalah tekan sisip yang akan membuka isolasi
kabel hanya pada titik kontaknya, sehingga memberikan kondisi tahan terhadap
pengaruh udara luar (gas tight).
Pemasangan MDF dan IDF harus sedemikian rupa, sehingga diperoleh hasil
pemasangan yang rapi, kokoh dan mudak diperiksa (dibuka).
1. Training.
Kontraktor harus secara lengkap menyediakan operator instruction manual dan
memberikan minimum 7 (tujuh) hari training di lapangan kepada Operator
dari pihak Pemberi Tugas sampai dapat diterima kecakapannya.
2. Ketentuan Lain.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memasukkan shop drawing


kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuan mengenai:
– Connection diagram
– Skedul yang menunjukkan lokasi dan fungsi dari setiap peralatan
– Data-data spesifikasi
– Konfigurasi sistem PABX
Pengetesan terakhir (commissioning test) sesudah pemeriksaan akhir (final
inspection), kalibrasi dan Iain-Iain harus dilakukan phak Kontraktor dengan
dihadiri oleh Pihak Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.

3. REFERENSI PRODUK
Peralatan , bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat di pakai adalah sebagai berikut :

No Uraian SpesifikasiTeknis Merk / Produk


Kapasitas : 6 Line / Toshiba,TOA
1 PABX 36 ext

Supreme, Kabalindo, Kabel,


2 KabelIndro/outdoor Jenis ITC/UTC-pair Metal,Tranka

Legrand, MK, Broco


3 Outlet Telepon Tipe: Flush & jack ,Panasonic

Hight impact dia. 20 Ega, Clipsal


4 Conduit PVC mm

5 Clable marking 3 M , Legrand

Pasal 4
PEKERJAAN TATA SUARA
Lingkup Pekerjaan.
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi sistem suara lengkap dengan
peralatan-peralatan yang diperlukan seperti yang ditunjuk pada gambar rencana
untuk mendapatkan sistem tata suara yang baik, stabil, free of distorsion serta
mencapai frekuensi response yang direncanakan.
Melaksanakan pengujian terhadap instalasi dengan disaksikan oleh Konsultan
Pengawas yang akan menyatakan bahwa instalasi berfungsi dengan baik dan
dapat diterima.
Melaksanakan pemeliharaan sistem sekurang-kurangnya selama 2 bulan termasuk
penyediaan suku cadangnya.
4.1. Prinsip Perencanaan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Tata Suara Back Ground / Allert System.


Sistem tata suara ini berfungsi sebagai back-ground music dan emergency paging.
Sinyal suara dari sumber suara (tape deck/ AM-FM tuner/ allert signal module)
diterima oleh mixer preamplifier dan disalurkan ke power amplifier untuk diperkuat.
Dari power amplifer sinyal suara diteruskan ke seluruh ceiling speaker dan sistem
distribusi 100 V.
Untuk keperluan paging disediakan sebuah microphone yang juga dihubungkan
dengan mixer-preamplifier, digunakan untuk melakukan panggilan /
pemberitahuan (all call) walaupun attenuator dalam keadaan off.
4.2. Syarat-Syarat Teknis.
Peralatan-peralatan sistem tata suara hams baru, tidak cacat, belum pernah
dipakai, telah diuji, dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Peralatan tata-suara ini harus dapat menerima supply tegangan 220 volt ± 10%
pada 50 Hz.
 Cassete Deck (Player / Recorder)
– Harus dapat dipasangkan pada rak audio dengan ukuran lebar 19".
– Dapat menggunakan pita metal, CrO2 dan normal.
– Kecepatan pita 4,76 cm/detik (± 1,2 %)
– Frequency response 30 Hz-19 kHz
– Distorsi pada level maksimum 1,8 %
– Channel separation 35 dB pada 1.000 Hz
– Track separation 60 dB
– Dilengkapi dengan Automatic tape selection, Autoplay, Dolby B-
C noise reduction, micro processor controlled electronic tape transport, MPX
filter dan Mute, dual LED-bar VU display dan 3 posisi saklar waktu untuk
record, play dan off.
– Merek TECHNICS, PHILIPS.
 CD/MP3 Player
– Hams dapat dipasangkan pada rak audio dengan ukuran lebar 19".
– Dapat menjalankan CD audio dan CD MP3.
– Frequency response 30 Hz-19 kHz
– Distorsi pada level maksimum 1,8 %
– Dilengkapi dengan display track, penghitung waktu dan nama file
MP3.
 AM/FM Radio Tuner Module
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada f frame mixer.
– Dilengkapi dengan saklar pilih AM/FM/OFF.
– Dilengkapi dengan saklar prioritas penekan sinyal AM/FM.
– Dilengkapi dengan saklar muting.
– Spesifikasi teknis sbb :
1) Tuning range : a. AM 535 kHz-1650 kHz

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

FM 88 MHz-108 MHz
2) Sensitivity : Am 20 uV/1.000 kHz for 20 dB
a. quieting
b. FM 1,7 uV/98 MHz, 19,5 dB/98
c. MHz 1 HF-T-200 for 30 dB
d. quieting
3) Image rejection : AM 30 dB, FM 40 dB
4) Spurious response rejection : 70 dB (FM)
5) IF rejection : AM 35 dB, FM 88 dB
6) IF frequency: AM 455 kHz, FM 10,7 MHz
7) Antenna impedance : AM low imp, FM 75 ohm sun balanced
8) Output level : 220 mV at less than 1% THD
9) Frequency response : 20 Hz-15 kHz (± 3 dB)
10) Output impedance : 8,2 Kohm
11) S/N ratio : Am 40 dB, FM 65 dB
12) Controls : 1 AM/FM/OFF selector switch 1 tuning
knob, 1 volume control
13) Indicator : 1 LED dial pointer
14) Connection : antenna, 1 coaxial jack DC power, audio output, 10
pin card con.
15) Power requirements : 24 VDC, 55 mA
16) Dilengkapi dengan antenna FM/AM jenis Slim-Jim dan kabel
coaxial 75 ohm-5C berkualitas tinggi
17) Setara produk TOA seri V-1034B.
 Microphone Input Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Dilengkapi dengan :
Input : DIN 5 pin dan phone jack (parallel)
Output : 10-pin card edge connector
– Tombol bicara (talk switch button)
– Setara produk TOA seri V-1005B.
 Chime Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasang pada frame mixer.
– Dilengkapi dengan saklar pilih chime (2 tone) atau gong (single tone).
– Dilengkapi indikator LED, merah untuk status chime/gong dan hijau untuk
fungsi pemanggilan.
– Spesififikasi teknis sbb :
• Signal : two-note chime or gong
(switchable)
• Frequency : chime 440 Hz & 554 Hz gong
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

mixed freq. Of 440 Hz & 554 Hz


• Sounding tone : chime approx 2.5 sec
• Output level : 280 mV
• Output impedance : 10 Kohm
• Current consumption : 33 mA
• Indicators : red LED (chime/gong), green
LED (speech)
• Controls : output level, frequency & speed
• Connections : indication 5-pin signal output &
DC input 1 pin card connector.
• Setara produk TOA seri V-1015B.
 Mic Preamp Module with Compressor.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame
mixer.
– Mempunyai masukan elektronis seimbang (electronically balanced i/p)
dan rangkaian kompresor.
– Spesifikasi teknis sbb :
o Input sens & impedance :-60 dbm 600 ohms
o Output level & impedance:-20 db Kohms
o Frequency response :30 Hz-20.000 Hz (± 1 db)
o Speech filter :-12 db at 100 Hz
o Distortion :less than 0,3 % (f = 1 khz sine wave)
o Power requirements :24 VDC, 30 mA
o Control :1 x slide volume control
– Selective functions :
o highest priority
o st-in-1 st served priority
o cascade priority
o speech priority
o busy indication
o chime distortion
o mic enable function
– Connections : input 5-pin DIN socket output power received
10-pin card connector
– Setara produk TOA seri V-1051B.
 Program Selector Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Dirancang dengan 4 tombol pemilih program dan 1 tombol reset.
– Mempunyai output balanced dan unbalanced.
– Mempunyai fasilitas muting pada unbalanced output.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Spesifikasi teknis sbb :


o Input : 4 inputs
o Output : 1 balanced, 1 unbalanced
o Switches : 4 selector button, 1 reset button
o Programming function : mute when priority function is
activated, unbalanced output will reduced automatically
o Power requirements : 24 VDC, 4 mA
o Control : 1 output level control 1 muting
level control
o Connections : input 10-pin terminal, 3-pin terminal
unbalanced output, 10-pin card connector
– Setara produk TOA seri V-1061B.
 5-Zone Selector Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer
– Dilengkapi 5 tombol pemilih zone dengan LED indicator (red & green)
– Dilengkapi dengan fungsi "interdiction" untuk menerima emergency
paging.
– Spesifikasi teknis sbb :
• Input : 2 inputs
• Output : 5 outputs
• Switches : 5 selector button
• Power requirements : 24 VDC, 160 mA
• Indicators : zone selector indicator green
LED, interdiction red LED
• Connections : input/output 2x10-pin
terminal DC ip/remote 10-pin
terminal.
– Setara produk TOA seri V-1062B.
 Line Amplifier Module
– Dirancang dengan sistem untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Dilengkapi pengatur bass & treble dan LED output indicator.
– Spesifikasi teknis sbb :
o Input sensitivity : -20 dBC
o Output level : 0 dBV
o Output impedance : 600 ohm (balanced)
o Frequency response : 30-20.000 Hz ± 1 dB
o Distortion : less than 0,3 % (f = 1 kHz sine wave)
o Tone controls : bass ± 10 dB at 100 Hz
treble ± 10 dB at 10 kHz
o Signal level : -102 dBV
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

o Power requirements : 24 VDC, 85 mA


o Indicators : LED output level indicator
o Controls : 1 slide volume control, 2 tone
controls.
o Connections : input 10-pin connector,
output/DC input 5-pin DIN
– Setara produk TOA seri V-1071B.
 Alarm Signal Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Mempunyai tiga sinyal bahaya yang berbeda, yaitu sirine, yelp dan
buzzer.
– Dilengkapi dengan dua indikator LED, merah untuk sinyal bahaya
difungsikan dan hijau untuk paging.
– Spesifikasi teknis sbb :
• Signals : siren, yelp & buzzer (switchable)
• Frequency : siren 400-740 Hz, yelp 500-750
Hz, buzzer 400 Hz
• Sounding tone : 5-60 seconds
• Output level : 100 mV
• Output impedance : 10 ohm
• Power requirements : 24 VDC, 35 mA
• Indicators : siren/yelp/buzzer red LED,
speech green LED
• Controls : 1 output level control 1
sounding time control
• Connections : indication output 5-pin DIN,
signal output/DC input 10-pin
card connector.
– Setara produk TOA seri V-1014B.
 Aux Input Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Mempunyai pengatur level keluaran.
– Spesifikasi teknis sbb :
• Input sensitivity : -0 dBV
• Input impedance : 5 Kohm unbalanced
• Output level : -20 dBV
• Output impedance : 10 Kohm

• Frequency response : 30-20.000 ± 1 dB-

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

• Distortion : less than 0,3 % (f = 1 kHz sine wave)


• Noise level : -94 dBV
• Power requirements: 24 VDC, 10 mA
• Indicators : in use green LED indicators
• Controls : 1 slide volume control
• Connections : input 5-pin DIN socket, output/DC,
Input 10-pin connector
– Setara produk TOA seri V-1054B.
 1/1 Octave Equalizer
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Mempunyai pengatur level keluaran.
– Spesifikasi teknis sbb :
• Input sensitivity : -20 dBV
• Output level : -20 dBV
• Frequency response :20-20.000 Hz ± 1 dB (EQ IN, Flat)
• Distortion : less than 0,3 % (f = 1 kHz
sine wave)
• Equalizer Control : Center Freq., 125 / 250 / 500 / 1k / 2k /4k/8k
Hz (Variable range ± 12dB)
• Power requirements : 24 VDC, < 55 mA
• Indicators : Equalizer IN/OUT LED (green)
– Setara produk TOA seri V-1501B.
 Paging Microphone
– Digunakan untuk menyampaikan pesan atau pemanggilan
– Dirancang sesuai dengan microphone amplifier dan chime module
yang digunakan
– Dilengkapi dengan press to talk switch dan lampu indikator
chime/speech serta DIN plug.
– Setara produk TOA seri VR-1001B.
 Remote Microphone
– Digunakan untuk menyampaikan pesan atau pemanggilan
– Dirancang sesuai dengan microphone amplifier dan chime module yang
digunakan
– Dilengkapi dengan Output control minimum 5 zone, press to talk
switch dan lampu indikator chime/speech serta DIN plug.
– Setara produk TOA seri VR-1005.
 Power Supply Module.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Digunakan untuk mencatu daya bagi modul-modul dengan tegangan 24 VDC.
– Kapasitas 500 mA, dilengkapi dengan perlindungan hubung-singkat
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Spesifikasi teknis sbb :


• Output voltage : 24 VDC
• Output current : 0,5 A (regulated), 1 A
unregulated)
• Power requirement : 220 V, 50 Hz
• Regulation : 2 % max.
• Ripple : 3 mV max at 500 mA.
– Setara produk TOA seri V-1082B.
 Mono Power Amplifer 360 W.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Spesifikasi teknis sbb :
• Output power : 120/60 W RMS
• Frequency response : 40 Hz-16.000 Hz (± 2 dB) at
rated output
• Distortion : less than 1 % (at rated output)
• Inputs : 2 priority input (parallel)
• Input sensitivity : - 0 dBV
• Input impedance : 200 Kohm (balanced)
• S/N (20 Hz-20 kHz) : 80 dB
• Indicators : in use green LED indicator, red
LED priority indicator
• Output & load imp : 100 V/42 ohm, 70 V/21 ohm,
50 V/11 ohm
• Power consumption : AC mains 220 V, 50 Hz.
– Setara produk TOA seri VP-1360B.
 Junction Box.
– Digunakan untuk mencatu daya 220 VAC peralatan yang
membutuhkannya (tape deck, power-amplifier, blower, power supply
module dll).
– Diletakan di bagian belakang audio deck.
– Mempunyai 8 outlet 2 kutub switchable dan 5 outlet unswitchable
– Kapasitas 2,4 kVA.
– Setara produk TOA seri JB-600A.
 Monitor Panel.
– Digunakan untuk memonitor level output power amplifier secara audio-
visual.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Mempunyai kapasitas monitoring 10 jalur secara presisi.
– Spesifikasi teknis sbb :

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

• Function : aural/visual monitoring (10 PA)


• Controls : channel selector switch, monitor volume
control, wattmeter, line voltage selector
switch.
• Speaker : 5” full ranger speaker
• Input line : 25 V (625 ohm), 50 V (2,5 Kohm), 70 V
(5 Kohm), 100 V (10 Kohm).
• Terminal : srew
– Setara produk TOA seri MP-032B.
 Power Switch Panel.
– Digunakan untuk menghidupkan/mematikan catuan sumber daya A/C.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Kapasitas 5 A pada 220 VAC.
– Setara produk TOA seri PS-011B.
 Blower Unit.
– Digunakan untuk mendinginkan peralatan audio yang dipasangkan pada
audio rack.
– Dirancang dengan sistem modul untuk dipasangkan pada frame mixer.
– Kapasitas ventilasi 1.500 l/menit.
– Sumber daya 220 VAC, 10 VA.
– Dilengkapi dengan thermal switch ON (pada temperatur rak melebihi 48°C)
dan pFF (pada temperatur rak di bawah 38°C).
– Setara produk TOA seri BP-031B.
 Blank Panel.
– Digunakan untuk menutup celah yang tersisa dalam penyusunan modul-
modul peralatan audio pada frame mixer rack system.

– Jumlah dan ukuran yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan,


sehingga diperoleh penyusunan modul dengan rapi tanpa celah.

– Setara produk TOA seri BK-013A/032A/033A.


 Perforated Panel.
– Digunakan untuk memberikan udara masuk ventilasi oleh blower unit.
– Jumlah dan ukuran yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan,
sehingga diperoleh udara ventilasi yang memenuhi kebutuhan.
– Setara produk TOA seri PF-013B/PF-032B.
 Cabinet Racks.
– Digunakan untuk menampung keseluruhan peralatan audio dalambentuk
modul pada mixer frame.
– Bahan rak dari pelat besi yang dicat bakar.
– Dimensi dan jumlah rak yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan banyaknya unit modul dan peralatan'untuk satu system
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

pelayanan gedung.
– Setara produk TOA seriCR-27111.
 Kabel Audio Interconnect.
– Kabel-kabel audio interconnect yang digunakan untuk menyalurkan sinyal
audio level rendah hams dari jenis coaxial berkualitas tinggi dengan
teminasi sesuai dengan kebutuhan (RCA/DIN) yang juga berkualitas
tinggi.

– Kontraktor harus sudah memperhitungkan seluruh kebutuhan kabel-kabel


ini agar diperoleh operasi sistem yang memuaskan.
 Main Distribution Frame (MDF).
– MDF digunakan untuk menerima sinyal audio bertegangan 100 V dari power
amplifer sebelum distribusikan ke masing-masing lantaigedung
melalui CTB.
– Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan ketebalan
minimum 1,7 mm.
– Kabinet untuk panel MDF harus mempunyai ukuran yang
proporsional seperti dipersyaratkan, sehingga untuk jumlah dan ukuran
kabel yang dipakai tidak perlu sesak.
– Frame/rangka panel harus ditanahkan. Pada kabinet harus ada cara-cara
yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel panel daya serta
penutupnya.
– Kabinet dengan kabel through feeder harus diatur dengan baik, rapi dan
benar.
 Finishing.
Semua rangka, penutup, cover plate dan pintu panel MDF seluruhnya harus
dibuat tahan karat dengan diberi cat dasar atau prime coating dan diberi pelapis
cat akhir (finishing paint). Penentuan warna dan merek cat sebelumnya harus
dimintakan persetujuan ke Direksi/Pengawas.
Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized cadmium
plating atau dengan zinc chromate dan dicat dengan cat akhir sistem bakar
(oven).
 Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "catch and flat key lock".
Jenis kunci untuk setiap kabinet harus dari tipe "common key", sehingga
kunci untuk setiap kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus
disediakan dua anak kunci.
 Tinggi Pemasangan Panel.
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau. Bila dibutuhkan
alas/pondasi/penumpu/penggantung. Konduktor harus menyediakan dan
memasang, sekalipun tidak tertera pada gambar.
 Label.
Semua kabinet harus diberi label sesuai dengan fungsinya untuk
mengindikasikan/mengidentifikasikan penggunaan/ nama alat tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Terminal Kabel.
Terminal penyambungan yang digunakan harus dari jenis heavy duty dengan
rating arus tidak kurang dari 15 A dan sanggup menampung kabel minimum 6
mm2.
 Control Terminal Box (CTB).
– Terbuat dari plat baja dengan ketebalan 1,5 mm, dicat anti karat dan
difinish dengan rapi dan kokoh.
– Sambungan kabel dengan baut.
– Dilengkapi dengan pintu dan kuncinya.

– Kabinet untuk panel MDF harus mempunyai ukuran yang


proporsional seperti dipersyaratkan, sehingga untuk jumlah danukuran
kabel yang dipakai tidak perlu sesak.
 Ceiling Speaker.

– Jenis flush mounted, round baffle off-white styrene resin panel cone
speaker yang dilengkapi dengan boks pasangan dipasang didalam ruangan
kantor (inbow pada ceiling)

– 0 panel 23 cm.

– Frequency response 100 Hz-10 kHz.

– Dilengkapi dengan matching transformer yang dapat disadap pada 6W,


3W, 1.5W dan pada 0,8 W (100 V Line)

– Pada 6 W, sound pressure level dapat mencapai 96,8 dB/1 m.

– Dilengkapi dengan terminal untuk input dipasang menempel di luar box


dari jenis jepit.

– Setara produk TOA type ZS-646R.


 Attenuator/Volume Control.

– Kapasitas peredam 10 W-30 W.

– Dapat di by-pass off position secara otomatis untuk keperluan paging.

– Nominal input voltage 100 V.

– Peredam minimum 3 step dengan menggunakan transformer.

– Tipe flush mounting yang dilengkapi dengan inbouw doos


pasangannya dan knob.

– Setara produk TOA type ZV-303.


 BOX Speaker.

– Dipasang pada bagian bangunan secara outbouw (di basement).

– Frequency response 100 Hz-10 kHz.

– Dilengkapi dengan matching transformer yang dapat disadap pada 6W,


3W, 1.5W dan pada 0,8 W (100 V Line)

– Pada 6 W, sound pressure level dapat mencapai 90 dB/1 m.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Dilengkapi dengan terminal untuk input dipasang menempel di luar box


dari jenis jepit.

– Setara produk TOA type ZS-062.


 Horn Speaker.

– Dipasang pada bagian bangunan secara outbouw atau diatas tiang (di
exterior bangunan).

– Frequency response 100 Hz-10 kHz.

– Dilengkapi dengan matching transformer yang dapat disadap pada 10W,


5W, 3W dan pada 1 W (100 V Line)

– Pada 10 W, sound pressure level dapat mencapai 107 dB/1 m.


– Dilengkapi dengan terminal untuk input dipasang menempel di luar box
dari jenis jepit.
– Setara produk TOA type ZH-610SM.
4.3. Persyaratan Umum Kontraktor Pelaksana.
Instalasi sistem suara harus dikerjakan oleh Kontraktor yang secara teratur
mengerjakan instalasi sistem suara.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, kecuali bilamana perlu dapat
diusulkan untuk melakukan perubahan tanpa pembebanan biaya tambahan
kepada Pemberi Tugas. Perubahan tadi dapat dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan dari Direksi/Pengawas.
Dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan sebagai pelaksana, Kontraktor diharuskan
untuk menyerahkan daftar bahan yang akan dipasang, lengkap dengan katalog,
spesifikasi dari pabrik, Sertifikat keaslian (originalitas) barang dari distributor /
pabrikan / agen (yang berisi type dan jumah barang yang ditujukan untuk Proyek
Pembangunan RSUD Bari), diagram pengawatan dan lain sebagainya.
4.4. Pelaksanaan Pekerjaan
Semua pemasangan peralatan pada rak harus dilengkapi dengan peralatan-
peralatan tambahannya agar peralatan dapat terpasang dengan sempurna dan
sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan petunjuk pabrik, termasuk
pemasangan griil pada tempat yang diperlukan juga pemasangan blank panel
pada tempat terbuka di depan maupun dibelakang rak. Minimum harus
dipasang 2 buah untuk ventilasi pada rak tersebut.
Merek peralatan sistem tata suara hams sesuai dengan spesifikasi (atau setara)
dan hams mempunyai jaminan purna jual dari distributor di Indonesia.
Pemasangan seluruh peralatan sistem tata suara hams mengikuti petunjuk
pemasangan dan pabrik, sehingga diperoleh hasil pemasangan dari operasi
yang baik.
Keseluruhan peralatan utama (mic, tape deck, tuner, mixer-preamp, power
amplifier dan power monitor) disusun di dalam rak audio yang sesuai dan
dilengkapi dengan kipas pendingin yang dioperasikan oleh thermostat.
4.5. Stop-Kontak Daya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kontraktor harus menyesuaikan stop-kontaknya dengan kebutuhan peralatan,


demikian pula bila diperlukan beberapa stop-kontak extension, maka Kontraktor
wajib menambahnya.
4.6. Pengujian.
 Instalasi.
Pengujian instalasi tata suara harus dilakukan oleh tenaga ahli dari pihak
Kontraktor dan harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
 Komponen.
Semua komponen yang harus dipasang harus diuji terlebih dahulu sesuai
dengan kemampuannya.
 Sistem.
Setelah sistem terpasang harus dilakukan pengujian secara keseluruhan akan
fungsi-fungsi sistem dengan beban penuh dan Iain-Iain.
 Hasil Pengujian
Bila ternyata hasil pengujian tidak sesuai dengan persyaratan, maka
Kontraktor wajib memperbaiki / menggantinya. Sistem dapat diterima bila
telah ada persetujuan dari Konsultan Pengawas.

2.7. REFERENSI PRODUK


Peralatan , bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat di pakai adalah sebagai berikut :

No Uraian SpesifikasiTeknis Produk


1 Cassette Tape Player TEAC, Panasonic, Sony

2 Radio Tuner TOA, Panasonic, Sony


AM/FmReciever

3 Pre Amplifler TOA, Panasonic, Sony

4 Graphic Equalizer Phonic, DOD, Sony

5 Power Amplifer TOA, Panasonic, Sony

6 Microphone TOA, Panasonic, Sony

7 Ceiling loud Speaker TOA, Panasonic, Sony

8 Column Speaker TOA, Panasonic, Sony

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

9 Horn Speaker TOA, Panasonic, Sony

10 Digital Announcer TOA, Panasonic, Sony

11 Volume Control TOA, Panasonic, Sony

12 Kabel NYA, NYMHY Kabelindo, Supreme, Kabel


Metal, Tranka

13 Conduit PVC high Impact dia Ega, Clipsal


20 mm

14 Kabel Rack Three stars, Metosu, Oni

Pasal 5
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
Lingkup Pekerjaan.
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah semua pengadaan dan pemasangan
instalasi penangkal petir jenis non-conventional non-radioactive, termasuk
batang penerima (air terminal), down conductor, pertanahan dan baik kontrolnya
serta peralatan lainnya yang berkaitan dengannya, sebagai suatu sistem
keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar
maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi
dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama
12 bulan.
Ketentuan-ketentuan yang baik tercantum di dalam gambar maupun pada
spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan tanpa juga termasuk ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem penangkal petir sesuai dengan peraturan /
standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk
menunjang beberapa sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-
syarat Teknis Khusus atau gambar dokumen.

5.1. Persyaratan Pelaksanaan Dan Material.


 Umum.
Sistem proteksi petir merupakan tipe yang dirancang untuk menarik petir
kepada suatu titik dan mampu menyalurkan energi petir ke tanah melalui jalur
yang ditentukan sebelumnya secara aman (dengan resiko side flashing
seminimal mungkin).
Sistem proteksi petir yang lengkap, terdiri dari komponen-komponen berikut:
– Advanced lightning rod (Terminal)
– Mounting support (Penyangga terminal)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– High voltage shielded cable (Kabel Penghantar)


– Lightning strike counter (Pencatat)
 Air Terminal.
1) Lightning Rod merupakan tipe "Controlled Advanced Triggering" (CAT)
yang akan merespon secara dinamis aktifitas leader pada area terdekat.
2) Air Terminal berbentuk seperti permukaan bola (spheroid) yang
terdiri dari beberapa panel terisolasi yang mengelilingi pusat ujung rod.
3) Bentuk luar air terminal harus benar-benar dapat membatasi
penambahan pelepasan corona pada ujung runcingnya dibawah kondisi
medan statis guruh.
4) Bagian atas dari pusat ujung rod (finial tip) berbentuk bulat untuk
membentuk suatu permukaan yang tumpul / kasar.
5) Suatu celah udara (air gap) harus disediakan diantara panel yang
terisolasi secara listrik (4 panel) dan ujung tumpul rod. Tidak
berbentuk kubah (sphere) atau ujung rod yang tajam. Dimana
bunga api (arching) hanya terjadi / terdapat diantara bagian panel
permukaan bola dan ujung rod yang tumpul, dan hanya terjadi pada
saat meningkatnya lidah petir.
6) Air Terminal tidak memiliki bagian-bagian yang dapat dilepas dan tidak
tergantung pada power suplai luar atau batere (self powered) dan juga
harus mempunyai impedansi static yang tinggi antara batang tengah
dengan panel.
7) Dalam atmosfir normal, semua komponen-komponen dari advanced
lightning terminal tidak boleh mengalami korosi.
8) Air Terminal dipasang pada jarak minimum 10 meter dari tanah
dengan radius perlindungan paling tidak 88 m. Dan harus terisolasi dari
titik-titik dan atau bagian-bagian struktur yang akan diproteksi di
sekelilingnya.
9) Air Terminal tidak boleh dipasang di lingkungan yang korosif kecuali ada
izin tertulis dari manufaktur yang telah disetujui terlebih dahulu.
10) Air Terminal harus dipasang sesuai dengan instruksi dari
manufaktur.
 Mounting Support.
1) Mounting pole yang digunakan untuk menyangga lightning rod
haruslah terbuat dari pipa isolasi fiber glass dengan diameter luar 68
mm dengan ketebalan 8 mm dan panjang minimum 3 meter.
2) Mounting pole dan alat bantu haruslah dipasang secara kuat
bersama brackets dan guy wire bila dibutuhkan.
3) Downconductor hams diletakan dibagian dalam dari mounting
support dan hams melewati seluruh panjang mounting support.
 Down Conductor.
1) Down Conductor merupakan High Voltage Shielded Cable (HVSC).
2) HVSC hams terdiri dari core filler, stranded copper (sebagai
penghantar utama), material insulator, outer copper conductor dan kulit
luar yang bersifat konduktif.
3) Copper conductor utama dari HVSC hams memiliki minimum cross
sectional area 50 mm2.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

4) Diameter luar HVSC tidak kurang dari 35 mm.


5) HVSC hams memiliki impedansi karakteristik maksimum 6 Ohm dan
induktansi maksimum HVSC 20 nH/m.
6) Copper conductor utama hams memperbolehkan koneksi langsung ke
lightning rod dengan cara kompresi menggunakan lug / sepatu kabel.
7) HVSC harus dipasang pada struktur menggunakan conductive
saddles / cable clamp pada jarak setiap 2 meter.
8) HVSC harus dipasang sesuai dengan instruksi dari manufaktur dengan
tekukan / "bending radius" tidak boleh kurang dari 0,6 meter.
9) Konduktor harus mampu menahan gaya tank ke atas sebesar 200 kg.
10) Pada ketinggian 3 meter di atas tanah dan tempat-tempat dimana
memungkinkan tersentuhnya konduktor oleh manusia, konduktor harus
dilandungi oleh pipa PVC kelas AW dengan 0 minimum 2".
 Lightning Stroke Counter.
1) Semua sistem dapat dilengkapi dengan alat pencatat sambaran /
Lightning Stroke Counter (LSR) dari jenis tahan air, kokoh dan
mudah dipasang.
2) LSR mencatat / menunjukkan jumlah sambaran petir dengan
kepekaan arus impulse puncak 100 A 8/2o µS.
3) LSR display terdiri dari 4 digit dan mampu mencatat sampai dengan 9999
kali.
4) LSR dipasang di sisi bagian bawah down conductor, di dalam bak kontrol
pertanahan, dari jenis tahan air, kokoh dan mudah dipasang.
5) LSR hams diletakan dalam enclosure IP 65 dan akan beroperasi tanpa
harus tergantung pada batere atau sumber power eksternal.
6) LSR harus dipasang sesuai dengan instruksi dari manufaktur.
 Elektroda Pentanahan / Grounding.
1) Sistem pentanahan / grounding harus menggunakan masing-masing
komponen atau kombinasi 25x3 mm flat copper tape ditanam pada
kedalaman yang tidak lebih dari 800 mm atau dengan batang besi
berlapis tembaga (driven copper bonded steel core ground rods).
Semua sistem grounding haruslah tersambung secara listrik pada pusat
injeksi rod yang secara aman terkoneksi pula pada ujung bawah HVSC.
2) Besarnya tahanan pentanahan harus tidak lebih dari 5 ohm (dalam hal
ini bila diperlukan untuk mencapai nilai tersebut, elektroda
pentanahan dapat dipararel).
3) Pemakaian material ground resistance improvement dianjurkan
untuk mengurangi nilai tahanan sistem pentanahanan.
4) Lokasi pentanahan dapat dilihat pada gambar rencana, dilengkapi
dengan baik kontrol pasangan bata untuk memungkinkan
pemeriksaan secara berkala terhadap besarnya tahanan
pentanahan.
 Teknis Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib membuat gambar kerja
/ shop drawing dan gambar detail untuk disetujui oleh Konsultan Manajemen

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Konstruksi. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja telah mendapat
persetujuan.
Jarak titik pentanahan penangkal petir dengan titik pentanahan lainnya
(sistem listrik dan PABX) minimum 3 meter.
Produk harus mendapatkan endorsment / pengesahan dari perusahaan yang
bergerak dibidang khusus penangkal petir (Lightning Protection International).
Semua pelaksanaan pemasangan komponen atau peralatan harus sesuai
dengan rekomendasi pabrik.
Instalasi harus dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai izin instalatir dari
Depnaker.

1. REFERENSI PRODUK
Peralatan , bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat di pakai adalah sebagai berikut

No Uraian SpesifikasiTeknis Produk


1 Air Terminal Jenis Non Radio aktif LPI Guardian, System 3000,
Radius perlindungan Prevectron, EF, Pulsar
min 50 meter
(BatangPenerima) Dilengkapidengan FRP
Support Mast
2 Conductor BCC Kabelindo, Kabel Metal,
Tranka, Supreme
3 Pipa Galvanized -Medium Class Bakrie, Spindo, PPI
4 KabelPengantar HVSC Kabelindo, Kabel Metal,
Tranka, Supreme

Pasal 6
PEKERJAAN DATA
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi kabel data ini meliputi:
 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi data lengkap dengan peralatan-
peralatan yang diperlukan termasuk hub/switching, sehingga sistem
bisa berfungsi dengan baik sesuai dengan perencanaan.
 Menyelesaikan seluruh perijinan yang diperlukan sehingga dapat
menjamin kelancaran pekerjaan hingga dilakukan serah terima
pekerjaan.
 Melaksanakan pengujian terhadap instalasi dengan disaksikan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi yang akan menyatakan bahwa instalasi berfungsi
dengan baik dan dapat diterima.
 Melaksanakan pemeliharaan sistem (garansi) sekurang-kurangnya selama
12 (dua belas) bulan, termasuk penyediaan suku cadangannya.
6.1. Prinsip Perencanaan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Yang dimaksud dengan intalasi data adalah instalasi kabel data lengkap dengan
pengadaan hub / switching dengan sistim sebagai berikut :
 Semua titik di satu bangunan bermuara ke sebuah switching dengan
kapasitas sesuai dengan gambar.
 Dari switching ditiap bangunan bermuara ke switching utama (Gigabit
Switching).
 Dari switching utama ditarik gigabit kabel ke server utama di ruang EDP.
 Kapasitas switching sesuai dengan one line diagram.

6.2. Persyaratan Umum Kontraktor Pelaksana.

Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan


ini, Penyedia jasa diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
rancangan pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan
seperti yang akan diuraikan di dokumen ini. Apabila terdapat ketidakjelasan
dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Penyedia jasa diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.

Instalasi kabel data harus dikerjakan oleh kontraktor yang secara teratur
mengerjakan pekerjaan instalasi data.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, kecuali bilamana perlu dapat
usulkan untuk dilakukan perubahan tanpa pembebanan biaya tambahan kepada
Pemberi Tugas. Perubahan tadi dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kontraktor hams menyerahkan daftar pekerja pelaksana dengan kualifikasi ahli
serta nama penanggung jawabnya.
Dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan sebagai pelaksana, Kontraktor
diharuskan untuk menyerahkan daftar bahan yang akan dipasang dengan katalog,
spesifikasi dari pabrik, wiring diagram, dll.

Instalasi kabel horizontal merupakan instalasi kabel Intermediate Distribution


Facility / IDF ke computer pengguna kabel UTP Cat 6. semua perangkat pasif
seperti kabel UTP, Patch Panel dan Modular Jack harus menggunakan Cat.6.

Untuk menjamin kompatibitas maksimum antar komponen, semua item seperti


kabel, patchcord, dan patch panel harus berasal dari satu pabrikan.

Seluruh kabel UTP harus determinasi pada RJ45 19” Patch Panel Cat6 pada sisi
lainya, kabel determinasi pada RJ45 Cat6 yang terpasang pada faceplate. Setiap
24 port patch panel harus dilengkapi dengan sebuah cable management. Setiap
satu port patch panel harus di lengkapi dengan sebuah patchcord 2 meter.
Setiap satu faceplat harus di lengkapi dengan sebuah patchcord 3meter

Pada semua kegiatan instalasi, kabel data harus dilindungi dengan pipa PVC
Conduit atau ducting tertutup sepanjang route/jalur instalasi kecuali terdapat di
dalam tray cable. Tidak boleh diinstal lintas lantai kecuali dengan menggunakan
communications cabling riser atau ducting.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Jalur kabel sedapat mungkin terpisah dari instalasi kabel listrik

Setiap data outlet dan port panel harus dilengkapi dengan label permanent yang
jelas dan menggambarkan pengenal unit outlet port.

Penyedia jasa harus menyediakan beberapa dokumen :

Dokumentasi : Penyedia jasa harus menyediakan dokumentasi berupa deskiripsi


komperenshif, layout, hasil tes. Diagaram koneksi untuk tiap sambungan dan
administrasi jaringan (labeling)

Commissioning Report : Penyedia jasa harus menyediakan commissioning


report.

6.3. Pelaksanaan Pekerjaan.


 Pengawatan instalansi data didalam tembok bangunan dilakukan secara
inbouw (tertanam) dengan sparing kabel menggunakan pipa PVC high
impact-heavy gauge yang memenuhi standar Sll atau di dalam partisi antar
ruang.
 Kabel instalasi di dalam bangunan yang digunakan adalah kabel Belden /
AMP Category 5E, diletakan di dalam konduilt PVC high-impact heavy gauge
yang dipasang ke pelat lantai di atas plafond.
 Untuk kabel gigabite menggunakan kabel Belden / AMP Category 6.
 Di ruang-ruang tertentu, instalasi outlet data dilakukan di dalam
underfloor ducting system pada kanal 70 mm bersamaan dengan instalansi
kabel telepon.
 Setiap titik outlet hams menggunakan kabel Category 5E yang
dipasang di terminal jenis RJ-45. Setiap pair yang dipasang ke terminal hams
sesuai dengan warna terminal masing-masing.
 Pada ujung lainnya hams dipasang konektor RJ-45.
 Tidak diperkenankan ada sambungan kabel antara satu titik outlet sampai
ke switching.
 Setiap pengakhiran kabel, persimpangan, pencabangan atau pembelokan
hams menggunakan friction box dari bahan metal.
 Kabel yang digeser diatas plafon / ceiling hams dimasukkan ke dalam pipa
PVC high impact heavy duty, diletakkan diatas rangka dan diklem dengan
kokoh.
 Kedalaman galian untuk kabel tanah hams memperhatikan ganguan mekanis
yang mungkin timbul.
 Di atas kabel diletakkan bata pelindung dengan konstruksi sesuai dengan
rencana.
 Untuk kabel tanah yang melintasi jalan, digunakan sparring pipa GIP kelas
medium.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

6.4. Persyaratan Material

Spesifikasi Teknis

20 RJ-45 auto-sensing 10/100/1000 ports(IEEE


802.3 Type 10Base-T, IEEE 802.3u Type
100Base-TX, IEEE 802.3ab Type 1000Base-T),
Duplex: 10Base-T/100Base-TX: half or full;
Main SWITCH Port
1000Base-T: full only; 4 dual-personality ports,
auto-sensing 10/100/1000Base-T or SFP; 2
port expansion module slots for 10G; 1 RJ-45
serial console port
128 MB SDRAM, packet buffer size: 2 MB, 16
Memory & Processor
MB flash
1000 Mb Latency: < 3.2 µs; 10 Gbps Latency:
Latency
< 2.6 µs
Throughput 95.2 million pps
Routing/switching
128 Gbps
capacity
Routing table size 32 entries
IMC - Intelligent Management Center;
command-line interface; Web browser; SNMP
Management Features
Manager

Setara : Juniper , Cisco, HP-3Com, Allied


Telesis,

SFP MODULE From Factor SFP


Device Type Transceiver module
Interface(Bus) Type Plug-in Module
Connectivity Tech. Wired
Application 1000BASE-LX
Data Transfer Rate 1Gbps
Wavelength 1310nm
Max Distance 10 km
Fiber Type SMF
Connector Duplex LC

20 auto-sensing 10/100/1000 ports (IEEE


802.3 Type 10Base-T, IEEE 802.3u Type
100Base-TX, IEEE 802.3ab Type 1000Base-
T) Media Type: Auto-MDIX Duplex: 10Base-
Acess SWITCH
Port T/100Base-TX: half or full; 1000Base-T: full
24 Port
only, 4 dual-personality ports each port can be
used as either an RJ-45 10/100/1000 port or an
open mini-GBIC slot (for use with mini-GBIC
transceivers)
MIPS @ 264 MHz, 16 MB flash, 64 MB SDRAM;
Memory & Processor
packet buffer size: 0.75 MB
Latency < 5.6 µs (FIFO 64-byte packets)
Throughput up to 35.7 million pps
Routing/switching
48 Gbps
capacity
Command-line interface; Web browser; SNMP
Management Features
Manager

Setara : Juniper Cisco, HP-3Com, Allied


Telesis,

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

44 auto-sensing 10/100/1000 ports (IEEE


802.3 Type 10Base-T, IEEE 802.3u Type
100Base-TX, IEEE 802.3ab Type 1000Base-
T) Media Type: Auto-MDIX Duplex: 10Base-
Acess SWITCH
Port T/100Base-TX: half or full; 1000Base-T: full
48 Port
only, 4 dual-personality ports each port can be
used as either an RJ-45 10/100/1000 port or an
open mini-GBIC slot (for use with mini-GBIC
transceivers)
MIPS @ 264 MHz, 16 MB flash, 64 MB SDRAM;
Memory & Processor
packet buffer size: 0.75 MB
Latency < 5.6 µs (FIFO 64-byte packets)
Throughput up to 35.7 million pps
Routing/switching
48 Gbps
capacity
Command-line interface; Web browser; SNMP
Management Features Manager

Setara : Juniper, Cisco, HP-3Com, Allied


Telesis.

Wireless HotSpot Data Rates 54, 48, 36, 24, 18, 12, 11, 5.5, 2, 1 Mbps
Web user interface, CLI (Telnet), SSH HTTP/S,
Network Configuration
SNMP statistics interface
Encryption WEP, WPA-PSK, WPA-TKIP, WPA2-AES, 802.11i
Output Power Max Transmit Power 24 dBm
Dimensions 19.34 (L), 14.43 (W), 10.16 (H) cm
2 Ports 10/100 Mbps, Power over Ethernet
Network Connection
(802.3af)
- internal software configurable antenna
array with directional and omni high-gain
Antenna elements that provide up to 4,000 unique
antenna patterns
- External RP-SMA connector option
Standards Protocol 802.11b/g
dapat berkomunikasi dengan zone director
controller yang sudah ada
memiliki kemampuan antenna yang secara
otomatis dapat menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan sekitar
memiliki kemampuan pengalihan sinyal Wi-Fi
dengan rute terbaik
mendukung multimedia dan memiliki coverage
area luas
mudah digunakan (plug and play)
memiliki kemampuan konfigurasi klien dan radio
Fitur lain yg harus frekuensi tunning
tersedia
memiliki panduan penggunaan berbasis web
dan mudah dikonfigurasikan dengan zone
director yang sudah ada
memiliki kemampuan memfasilitasi voice over
Wi-Fi, IP based Video dan secure enterprise
access
memiliki fasilitas dual polarized directional
antenna
memilki kualitas standar layanan untuk : voice,
video
mendukung standar 802.11e dan VLAN 802.1Q
mendukung rate limiting
Setara : Ruckus, Aruba, Juniper
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

24-port patch panel with labels, supplied


Patch Panel Cat
Part Description with six factory installed CFFPL4 type front
6
removable snap-in faceplates.
Modular Patch Panel
Patch Panel, 24 Port, Modular Snap In,
Black
Setara : Amp, Panduit, Avaya

Certified performance in a 4-connector


configuration up to 100 meters, meets
UTP Cable Cat
ANSI/TIA/EIA-568-B.2-1, ISO 11801 2nd Edition
6
Class E and IEC 61156-5 Category 6 channel and
component requirements
24 AWG solid copper insulated with HPDE
Cable 5.9mm (0.233 in.) nominal
diameter: Setara : Amp, Panduit, Belden, Avaya

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

6.5. Ketentuan Lain


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor hams memasukkan shop drawing
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk memperoleh persetujuan
mengenai:
– Connection diagram
– Skedul yang menunjukkan lokasi dari setiap peralatan
– Data-data spesifikasi
– Pengetesan terakhir (commissioning test) sesudah pemeriksaan akhir (final
inspection), kalibrasi dan Iain-Iain harus dilakukan pihak Kontraktor dengan
dihadiri oleh Pihak Konsultan Manajemen Konstruksi dan Konsultan
Perencana.

Jaringan Fiber Optic (FO)

Pada semua kegiatan instalasi, kabel Fiber Optic harus dilindungi dengan pipa.

Instalasi bawah tanah menggunakan pipa high impact/ logam anti karat
landskap yang digali ke kondisi semula menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Radius belokan kabel tidak boleh lebih dari 2,5 kali diameter kabel, Jika kabel
mengalami kerusakan sepanjang tarikan kabel, maka kabel harus diganti
dengan yang baru.

Setiap kabel harus dites dengan menggunakan sebuah Digital Cable Analyser
atau perangkat lain yang sejenis. Hasil tes harus didokumentasikan

Rack Operator
Rack operator merupakan pusat koneksi di Gedung Fakultas Ekonomi yang
sedang dibangun, merupakan sentral koneksi dari backbound NOC
menggunakan FO, dan merupakan lokasi penempatan Main Switch. Semua
access swicth dari seluruh lantai terkoneksi secara langsung ke core switch di
Rack Operator menggunakan UTP Cable Category 6 melalui 2 ( dua ) Jalur
Kabel.

Wall Rack
Wall rack merupakan tempat penyimpaan terminal sub sentral dilokasi-lokasi
yang ditetapkan untuk seluruh lantai yang ada, sebagai terminal yang secara
langsung terhubung dengan jaringan lokal di masing-masing kawasan lokasi.
Tiap lantai memiliki lebih dari satu sub sentral terminal sesuai dengan luas
jangkaian jaringan di masing- masing terminal. Terhubung dengan Main Switch
yang berada di Rack Operator menggunakan kabel UTP Category 6.

6.6. Merek.
– Switching produk dari Juniper, Cisco, 3-Com, Allied Telesys, setara.
– Kabel instalasi produk dari AMP, Panduit, Avaya setara
– Cable conduit produk dari EGA, Clipsal, setara
– Outlet produk dari AMP, LEGRAND VALENA, setara.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Pasal 7
PEKERJAAN IP Camerra / CCTV
7.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi IP Camerra / CCTV
ini meliputi:
o Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi CCTV lengkap
dengan peralatan-peralatan yang diperlukan termasuk Switching, TV
Monitor dan Komputer PC sehingga system bisa berfungsi dengan baik
sesuai dengan perencanaan.
o Menyelesaikan seluruh perijinan / sertifikat yang diperlukan sehingga
dapat menjamin kelancaran pekerjaan hingga dilakukan serah terima
pekerjaan.
o Melaksanakan pengujian terhadap instalasi dengan disaksikan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi yang akan menyatakan
bahwa instalasi berfungsi dengan baik dan dapat diterima.
o Melaksanakan pemeliharaan sistem (garansi) sekurang-
kurangnya selama 12 (dua belas) bulan, termasuk penyediaan suku
cadangannya.

7.2. Prinsip Perencanaan.


Yang dimaksud\ dengan intalasi data adalah instalasi CCTV lengkap dengan
sebagai berikut:
 Semua kamera CCTV bermuara ke sebuah Komputer yang berfungsi
sebagai server untuk mengontrol Proses perekaman data dari kamera.

 Dari Komputer Server di sambungkan pada TV monitor.

7.3. Persyaratan Umum Kontraktor Pelaksana.


 Instalasi CCTV seluruhnya harus dikerjakan oleh kontraktor yang secara
teratur mengerjakan pekerjaan instalasi data. Yang dibuktikan dengan
pengalaman pekerjaan.
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, kecuali bilamana perlu
dapat usulkan untuk dilakukan perubahan tanpa pembebanan
biaya tambahan kepada Pemberi Tugas. Perubahan tadi dapat
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi.
 Kontraktor harus menyerahkan daftar pekerja pelaksana dengan kualifikasi
ahli serta nama penanggung jawabnya.
 Dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan sebagai pelaksana, Kontraktor
diharuskan untuk menyerahkan daftar bahan yang akan dipasang
dengan katalog, spesifikasi dari pabrik, wiring diagram, dll.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

7.4. Pelaksanaan Pekerjaan.

 Pengawatan instalasi kabel power didalam tembok bangunan


dilakukan secara inbouw (tertanam) dengan sparing kabel
menggunakan pipa PVC high impact-heavy gauge yang memenuhi standar Sll
atau di daiam partisi antar ruang.
 Pengawatan instalasi kabel data/signal gambar dipasang diluar tembok
bangunan dilakukan secara outbouw (ditempel pada tembok) dengan sparing
kabel menggunakan PVC high impact-heavy gauge yang memenuhi standar
Sll.
 Kabel signal yang digunakan adalah kabel UTP Category 6 diletakan di dalam
konduit PVC heavy / high-impact yang dipasang outbouw pada dinding atau
langit-langit ruangan / selasar.
 Tidak diperkenankan ada sambungan kabel antara kamera CCTV sampai ke
switching.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

7.5. Persyaratan Material.


1. IP camerra
Image Sensor 1/4” progressive scan RGB CMOS
Lens Varifocal 2.8 - 10 mm, 80° - 22° view*, F1.7,
Iris DC Iris
Minimum Ilumination 0.9 lux F1.7
Digital PTZ, preset positions, guard tour
Video
Compression H.264, MPEG-4 SP, MJPEG
Maximum Frame Ratevs. (H.264, MJPEG) 15 fps at 1920 x 1080, 30 fps at 1280
Resolution x 720, 30 fps at 640 x 480
Maximum Frame Rate vs. (MPEG-4 SP) 11 fps at 1920 x 1080, 25 fps at 1280 x
Resolution 720, 30 fps at 640 x 480
Simultaneous dual steams based on two
Multi-Streaming
configurations
Bit Rate 28 Kbps - 6 Mbps (per stream)
Bit Rate Mode Constant, Variable
Processor and Memory ARTPEC-3, 128 MB RAM, 128 MB Flash
Audio
Audio streaming Two-way
AAC LC 8 kHz, 16 kHz. G.711 PCM 8 kHz. G.726
Audio compression
ADPCM 8 kHz
Network
IPv4/v6, HTTP, HTTPS**, QoS Layer 3 DiffServ, FTP,
SMTP, Bonjour, UPnP, SNMPv1/v2c/v3(MIB-II), DNS,
Protocol & Service
DynDNS, NTP, RTSP, RTP, TCP, UDP, IGMP, RTCP,
ICMP, DHCP, ARP, SOCKS
Ethernet Port 1, Ethernet (10/100Base-T), RJ-45 connector
IP address filtering; HTTPS encryption; Password
Security protected user levels; IEEE 802.1X network access
control
Setara : Axis, Sonny, Arecon
2. PoE Midspan 1-Port
3. Software Monitoring With Camerra License
4. Computer Control
Minimum : Proc Intel Core i5-2400S, 2GB DDR3, 1TB HDD SATA, DVD±RW, VGA AMD
Radeon HD 6450A 1GB, Camera, Audio, NIC, WiFi, 21.5" WXGA, Win7 Home Premium
64 bit
Setara : HP, Lenovo, Dell
5. TV-Monitoring
minimum : LED TV 42", Resolution Approx = 1920x1080, Aspect Ratio 16:9, Edge LED,
USB, HDMI
Setara : LG, Samsung, Sony

6. Kabel.
Kabel UTP Category 6, 24 AWG solid copper insulated with HPDE.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

7.6. Ketentuan Lain.


 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memasukkan shop
drawing kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk memperoleh
persetujuan mengenai:
 Connection
diagram
 Skedul yang menunjukkan lokasi dari setiap
peralatan
 Data-data
spesifikasi
 Pengetesan terakhir (commissioning test) sesudah pemeriksaan akhir
(final inspection), kalibrasi dan Iain-Iain harus dilakukan pihak Kontraktor
dengan dihadiri oleh Pihak Konsultan Manajemen Konstruksi dan
Konsultan Perencana.
7.7. Merek.
 IP Camerra produk dari : Axis, Sony, Arecon, setara
 CPU produk dari: HP, Lenovo, Dell, setara
 Monitor produk dari LG, Samsung, Sony, setara
 Kabel instalasi produk dari AMP, Panduit, Avaya
setara

 Cable conduit produk dari EGA, Clipsal, setara

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

BAB VII
PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT

PASAL 1
PEKERJAAN PAVING BLOCK
1.1. Bahan
Paving Bock yang digunakan adalah tebal 8 cm dan 6 cm dengan motif sesuai
gambar rencana, bahan paving block mempunyai kuat tekan 500 kg/cm2 dari
produk CISANGKAN, CONBLOCK atau setara
Pasir yang dibunakan yaitu pasir beton terdiri dari :
a. Pasir alas (posisi dibawah paving block)
b. Pasir halus untuk pengisi celah/naat pasangan paving block
c. Sirtu
1.2. Pemasangan
 Paving block dipasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan
tetapi telah diratakan, Pasangan tersebut kemudian harus dilaksanakan
selambat-lambatnya 24 jam sesudah pemasangan block selesai. Paving
block dipasang untuk semua jalan kendaraan dan sebagian tempat parkir.
 Vibrator compactor harus dari jenis sebagai berikut :
Luas permukaan plate compactor 0.2 – 0.3 m2, dengan centrifugal force
+ 1 ton.
 Celah-celah / nat-nat (joint spacing) pada pasangan paving block tidak
boleh lebih dari 4 mm.
 Apabila terjadi pemasangan paving block dengan celah / nat (joint
spacing) lebih besar dari 4 mm, maka pasangan itu harus dibongkar dan
diperbaiki lagi.
 Jarak antara garis kansteen dengan paving block tidak boleh lebih besar
dari 4 mm dan tidak boleh di cor dengan adukan, malinkan harus
diperbaiki letak kansteennya atau pasangannya.
 Pemotongan di daerah pinggir harus menggunakan mesin potong khusus.
 Apabila tidak disebutkan lain dalam disain, maka profil melintang
permukaan interblock harus mencapai minimal 2.5 % dengan toleransi 10
mm.
 Penyimpangan/deviasi pada permukaan datar 8 mm, diukur pada tiap 3
m garis lurus dan perbedaan maksimal antara level (ketinggian) sebuah
interblock dengan yang lain tidak lebih 2 mm.
 Pasir pengunci disapu diatas permukaan paving block dan kemudian
terakhir dipadatkan lagi dengan vibrator 3 kali.
 Bila terjadi pemberhentian pemasangan, baris terakhir dari paving block
harus dibongkar dulu pada waktu pekerjaan dilanjutkan.

 Pola pemasangan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kecuali dinyatakan lain, maka pola pemasangan block-block ini adalah


pola strectcher dengan arah sejajar lebar jalan, atau sesuai dengan
gambar rencana.
 Pelaksana kontraktor
Pemasangan lapisan pengerasan dengan block beton interlocking harus
rapih, rata, kuat dan mengikuti bentuk-bentuk, garis-garis yang tertera
pada gambar.
Kontraktor harus menjamin bahwa pelaksana untuk pekerjaan ini sudah
dengan bimbingan dan pabrik block beton yang bersangkutan dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Pengawasan dari pabrik / suplier
Kontraktor harus mendapatkan / menyediakan pengawas-pengawas dari
pabrik / suplier block yang bersangkutan untuk mengawasi pekerjaan ini.
Pengawas harus benar-benar berpengalaman dalam pekerjaan
pemasangan paving block.
 Pekerjaan-pekerjaan yang ditolak
Bahan paving block beton yang cacat, retak dan rusak harus disingkirkan
dari lapangan bilamana didapat karakteristik kekuatan tekan block beton
dibawah persyaratan.
Permukaan lapisan terpasang yang tidak rata melebihi persyaratan
toleransi dalam persyaratan teknis ini.
 Contoh
Contoh paving block untuk warna ajukan kepada Konsultan Pengawas /
ahli untuk tiap-tiap warna yang akan dipakai masing-masing 3 (tiga)
buah.
Contoh paving block untuk pengujian setiap 1000 (seribu) block
disediakan di lapangan, ahli berhak mengambil 1 (satu) buah contoh
yang harus dikirim oleh Kontraktor ke Laboratorium
..............................., untuk maksud-maksud pengujian atas bentuk,
kerapihan dan kekuatan tekan.

PASAL 2
PEKERJAAN TAMAN
2.1. Bahan
- Pohon peneduh : Kepel (Stelechocarpus Burahol Hook f & Th).
Tinggi minimum 2.00 mm (tinggi pucuk) pada
waktu penanaman.
- Tanaman hias : Keladi hias (bintik merah dan putih), kapas-
kapasan (Hibiscus Syriacus L), Anggrek tanah
(Spathoglofis Plicata B1), Pisang-pisangan
kuning/merah (Helliconia sp), Soka, wargu,
Phonix, Buras.

- Ground cover : Rumput gajah


- Batu cincin : Ǿ 1 – 2 cm (homogen)

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- Bahan penyokong : a. Penyangga / pelindung kayu sesuai


dengan yang tertera pada gambar detail.
b.
Tali-tali pengikat dari bahan tali rafia.
2.2. Macam pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan dan penanaman
dengan baik seluruh tanaman dan rumput serta perawatannyam sesuai
dengan persyaratan dan standar letak penanaman seperti yang ada pada
gambar.
Kontraktor harus memperhatikan pekerjaan persiapan untuk penanaman
rumput seperti :
– ketinggian tanah
– kemiringan tanah
– top soil
– pencangkulan dan perataan tanah.

2.3. Syarat Pelaksanaan


1) Persiapan, termasuk didalamnya :
– Shop drawing
Sebelum melaksanakan pekerjaan tanah, Kontraktor diwajibkan
mengajukan shop drawing kepada Konsultan Pengawas.
– Ketinggian muka tanah
Setelah tanah dibersihkan dari kotoran-kotoran dan sisa bekas
bangunanm pengaturan ketingian muka tanah (finished grading)
dapat dilaksanakan sesuai dengan gambar dan petunjuk-petunjuk
yang diberikan Konsultan Pengawas.
– Kemiringan dan drainase
Untuk mencegah terjadinya genangan-genangan air dibuat
kemiringan tanah 2 % dengan arah aliran air akan ditunjukan
dilapangan oleh Konsultan Pengawas (sesuai dengan gambar kerja
yang ada).
– Top soil :
 Seluruh permukaan area pertamanan harus terdiri dari
campuran tanah :
 5 cm surplus soil (tanah subur / tanah lembang / tanah
daerah setempat / local) yang subur.
 5 cm humus
 5 cm tanah asal.
Pekerjaan pelapis tanah ini dapat dilaksanakan setelah tanah
yang akan diurug benar-benar bersih dari berkas / sisa
bangunan dan rumput / tanaman liar.
 Pencangkulan dan perataan tanah (pengolahan tanah)
Pengolahan tanah adalah sebagai tahap terakhir dari
pekerjaan tanah. Pada tahapan ini kedudukan / kepadatan
tanah diharapkan benar-benar baik, tidak lagi terjadi

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

perubahan-perubahan ketinggian dan bentuk yang tidak


diinginkan.
 Penyediaan tanaman
Sebelum tanaman ditanam terlebih dahulu ditempatkan di
lokasi yang akan ditunjuk oleh Konsultan Pengawas dengan
perakaran yang sehat, percabangan yang baik, bebas dari
penyakit dan hama.
2) Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan di lapangan, akan diperiksa Konsultan Pengawas kepada
Kontraktor sebelum pekerjaan penanaman dimulai.
Pelaksanaan pekerjaan penanaman dapat dimulai setelah:
 Seluruh pekerjaan bangunan dan sipil lainnya telah selesai.
 Kontraktor telah menerima ijin tertulis pekerjaan penanaman dari
Konsultan Pengawas, meliputi :
– Tanaman peneduh tanaman hias, ground cover dan perlengkapan
taman lainnya.
– Galian lubang-lubang tanaman sesuai dengan petunjuk di gambar
yaitu untuk pohon 60 x 60 cm sedalam 80 cm, untuk semak dan
rumput sedalam 20 cm.
– Tanam pohon 1 (satu) minggu setelah pembuatan lubang.
– Urug tanaman yang sudah tertanam dengan campuran
perbandingan :
o Tanah untuk tanaman (ph+7) : 50%
o Pasir : 25%
o Pupuk kandang : 25%
 Padatkan secukupnya agar urugan bebas dari kantong udara.
– Buatkan di setiap keliling pohon galian penahan air sedalam + 4
cm.
– Pada tahap pekerjaan penanaman tanaman dilaksanakan,
penyiraman harus dilakukan.
– Konsultan Pengawas berhak untuk memeriksa dan menolak
pekerjaan pemborong termasuk penggantian dan perbaikan bila
dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan-
penyimpangan dari persyaratan yang diminta.

 Rumput
– Tanamkan rumput setelah pekerjaan konstruksi penanaman
pohon semak / perdu dan tanaman penutup tanah selesai
dilaksanakan.
– Siapkan tanah dengan digemburkan sedalam 20 cm.
– Setelah tanah menjadi gembur kemudian dicampur dengan :
a) Tanah asli, terlebih dahulu digemburkan sedalam + 20 cm.
b) Campuran tanah :

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

- 5 cm surplus soil (tanah dari daerah setempat yang


subur).
- 5 cm humus.
- 5 cm tanah asal.
c) Pasangkan batang-batang rumput pada tanah yang siap
ditanami sesuai dengan persyaratan dalam gambar.
d) Taburkan pasir beton pada rumput-rumput yang telah
ditanam dan disiram 2 kali sehari agar segera tumbuh dengan
baik.
3) Pemeliharaan
a. Penanggulangan rumput liar
Rumput-rumput liar yang tumbuh setelah pekerjaan penanaman
selesai harus dicabut / dibuat.
b. Penyiraman
Penyiraman dilaksanakan 2 (dua) kali sehari sampai masa
perawatan berakhir.
c. Tanggung jawab
Kontraktor bertanggung jawab atas rusaknya /inya tanaman pada
masa pemeliharan, diminta untuk segera memperbaiki / mengganti
tanaman yanng mati selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung
perintah penggantian diberikan.
Seluruh pekerjaan penanaman rumput dan tanaman harus
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan standar
yang berlaku pada gambar kerja serta atas petunjuk Konsultan
Pengawas.

Pasal 3
PEKERJAAN PENYELESAIAN DAN PEMBERSIHAN HALAMAN
3.1. B a h a n
Yang dimaksud disini adalah bahan / barang limbah yang berasal dari sisa-
sisa pekerjaan atau benda-benda lain yang memerlukan pembenahan.
3.2. Macam Pekerjaan
 Pengumpulan dan penumpukan barang limbah / sisa pekerjaan.
 Pengangkutan barang limbah sisa pekerjaan.
 Pembersihan tanah halaman di sekeliling bangunan.
3.3. Syarat Pelaksanaan
 Barang-barang limbah pekerjaan ditumpuk pada suatu tempat, sehingga
tidak mengganggu pekerjaan atau benda-benda lain yang memerlukan
pembenahan.
 Pengangkutan dibedakan atas jenis bahan limbah masing-masing ketempat
yang berbeda atas penentuan Konsultan Pengawas.
 Tanah halaman di sekeliling bangunan harus dibersihkan dan sisa-sisa /
serpihan kecil yang mungkin tertinggal, sehingga betul-betul rapih dan
bersih.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

B A B VIII
PEKERJAAN INTERIOR

Pasal 1
UMUM
Yang disebut dengan bahan elemen penyelesaian interior ialah :
Semua bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan sebagaimana dalam
gambar rencana yang sudah disetujui Pemberi Tugas, dengan Perencanaan sesuai
spesifikasi khusus dan perincian pekerjaan tertera dalam uraian pekerjaan serta
persyaratan pelaksanaannya.
1.1. Bahan elemen penyelesaian interior :
a. Semua contoh bahan yang termasuk bahan-bahan perlengkapan yang
akan dipakai diperlihatkan terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan Pemberi Tugas.
b. Contoh bahan adalah benar-benar yang dipakai pada pelaksanaan meliputi
: macam, bentuk, kualitas, dan warna sesuai dengan RKS/gambar-
gambar.
c. Semua perubahan bahan dalam konstruksi maupun detail harus
sepengetahuan Konsultan Perencana dan mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas secara tertulis.
d. Perubahan-perubahan tersebut diatas, pemborong diharuskan membuat
gambar-gambar detail pelaksanaan termasuk bahan (sesuai spesifikasi),
mengirimkan kepada Pemberi Tugas dan tidak diperkenankan
melaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
1.2. Bahan elemen penyelesaian interior digolongkan dalam dua kategori :
a. Bahan berupa bahan baku.
b. Bahan berupa bahan produksi pabrik.

PASAL 2
BAHAN BAKU
2.1. Kayu Jati
a. Kayu yang dipergunakan adalah kayu jati Jateng
b. Tidak cacat seperti : bermata, retak-retak atau pecah yang dapat
menurunkan mutu dan keindahan kayu.
c. Warna coklat, dengan tekstur dan merata serta serat lurus sampai agak
berpadu.
d. Pengeringan :
Pengeringan dengan dapur pengering dari kadar air 12 % dalam
jangka waktu sekitar 12 hari. Suhu pengeringan yang disarankan adalah
suhu 48 C – 77 C dengan kelembaban nisbi 85 % - 40 %.
e. Kelas. Kuat I – ( I – II )

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Kelas. Awet I – II
f. Bending strength : 725 - 1100 Kg/Cm2
Compression strength : 425 - 650 Kg/Cm2
2.2. Kayu Kamper
a. Yang dimaksud adalah kamper Samarinda.
b. Tidak cacat seperti : retak-retak, pecah-pecah, berwarna putih, bermata
dan berwarna rata.
c. Kayu untuk bahan konstruksi pelengkap yaitu konstruksi yang tidak
terlihat dapat menggunakan kayu kamper kelas 1, lokal 2, kayu
mahogani.
d. Kayu-kayu yang digunakan harus diberi pengawet yaitu asam borax dan
borax atau bahan pengawet lain yang sejenis.
e. Nilai kelembaban tidak lebih dari 12 %.
f. Kelas. Kuat II
Kelas. Awet II – III
g. Bending strength : 425 – 650 Kg/Cm2
Compression strength : 725 – 1100 Kg/Cm2

PASAL 3
BAHAN PRODUKSI PABRIK
3.1. Plywood Megateak, Multipleks, Tripleks.
a. Bahan-bahan adalah produksi dalam negeri, kualitas terbaik.
b. Plywood merk "ASAHI"/setara ex. Iokal kualitas terbaik.
c. Ketebalan dari masing-masing lapisan kayu tidak boleh tipis dari 1mm.
d. Lapisan terdiri dari lapisan yang arah seratnya berlainan dan serat
berjumlah lapisan 3, 5, 7 dan seterusnya. Arah serat lapisan pertama
tegak lurus arah serat lapisan kedua dan seterusnya.
e. Permukaan harus rata, halus, mampat berserat baik, bebas dari mata-
mata kayu, lubang-lubang dan retak-retak, serta tekstur yang tidak
diinginkan.
f. Khusus untuk bahan plywood megateak harus terpilih, tiap-tiap lembar
yang mengandung serat-serat kayu harus merupakan satu kesatuan jenis,
sehingga tidak menimbulkan ekspresi yang berlainan. Diluar ini harus
dengan persetujuan Pemberi Tugas.
g. Multipleks dan tripleks harus dipilih dari bahan dan warna yang sama.
h. Bahan pelekat harus tahan terhadap air, sesuai persyaratan teknis pabrik.
i. Ukuran-ukuran ketebalan minimal 4 mm.
j. Veneer dan Plywood megateak yang baik adalah dengan sudut kupas 91
k. Perekatan Venir megateak disyaratkan dengan urea formaldehida untuk
menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan.
3.2. Gypsum / Plaster Board.
Bahan dari Knauf, Jaya board atau setara.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Ketebalan 10 mm & 12 mm dan 2 type akhiran, „Recessed Edge‟ untuk


penyambungan rata/‟flush joint‟ dan „square edge‟ untuk gypsum board yang
bertemu dengan bingkai kayu.
Penyambungan antara gypsum board yang bertemu dengan gypsum board
menggunakan semen penyambungan dan metal lath sesuai dengan spesifikasi
pabrik pembuatnya.
Penggunaan gypsum sebagai dinding partisi dipasang dengan menggunakan
double rangka hollow 4/4 & 2/4 cm, dengan jarak vertikal dan horizontal
maksimal 60 cm dan atau disesuaikan dengan kebutuhan dari desain partisi
tersebut.
Pada bagian sudut dinding vertikal harus menggunakan corner bead yang
berfungsi sebagai pelindung dinding gypsum atau benturan benda keras.
3.3. High Pressure Laminates (HP)/ Plastic laminates.
Plastic laminates atau perform produksi dalam negeri kualitas terbaik dan ex.
import untuk corak khusus, permukaan rata, halus ataupun tekstur kasar
"doft" atau sekualitas.
Warna dan “wood grain” sesuai petunjuk Perencana.
Direkat dengan perekat tahan air (water resistant adhesive) pada kayu atau
melebihi ukuran yang hanya ada dipasaran.
Sambungan harus rata dengan toleransi tidak melebihi 2,25 mm.
3.4. Bahan Pembantu
Lem ex. Germany bagi perekat "Contact cement" sekelas Herferin dengan
penggunaan sesuai petunjuk pabrik pelekatan perform atau bahan pelapis
(laminate) lainnya.
3.5. Dempul
Bagi bagian-bagian yang perlu didempul digunakan plastik (sintetis), kualitas
DANA atau NIPPON PAINT, dempul lilin tidak diijinkan, kecuali pada
permukaan dengan politur tradisional dan dalam jumlah yang sangat kecil,
dengan warna disesuaikan dengan warna politur.
3.6. Peraturan pemakaian bahan-bahan lainnya.
Alat-alat penyambung/penguat seperti : sekrup, paku, atau lain-lainnya harus
berkualitas terbaik. Sekrup dipergunakan merk Siso ex. Denmark/setara.
3.7. Finishing
Sebagai bahan finishing seluruh pekerjaan kayu dipergunakan melamik
dengan open pore sistem dalam akhiran semi gloss, dengan warna yang akan
ditentukan oleh Konsultan Perencana.
3.8. Kaca
a. Untuk kaca pada partisi dan pintu-pintu digunakan kaca bening ex.
ASAHI MAS yang di ‟sandblast‟ halus dengan ketebalan 6 mm dan 8
mm.
b. Untuk pintu frame less digunakan kaca tempered bening ex. ASAHI MAS
dengan ketebalan 12 mm.
3.9. Wall Covering

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

a. Pengadaan wall covering sesuai dengan yang ditentukan oleh Konsultan


Perencana dan Pemberi Tugas.
b. Pengiriman material harus didalam kotak aslinya lengkap dengan label
dan identitas.
c. Jenis wall covering :
Type : Vinyl/fabrics ex. Goodwall atau sekwalitas lebar : + 60 mm.
d. Persiapan permukaan yang akan dilapisi wall covering permukaannya
harus rata, kering.
3.10. Karpet
a. Karpet yang dipergunakan adalah wall to wall carpet yang sesuai dengan
spesifikasi dan disetujui oleh Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
b. Penyiapan lantai yang akan dipasang karpet, ditambah plesteran dahulu :
1 pc : 3 ps.
c. Karpet yang akan digunakan ex. Sheraton/Interlude/setara untuk karpet
bermotif; dan Royal Vista/setara untuk border.
d. Warna dan motif akan ditunjukkan kemudian.
e. Bahan-bahan yang dipasang harus sesuai benar dengan contoh yang
telah disetujui Konsultan Perencana.
f. Pengakhiran karpet dibawah tembok atau partisi harus dijepit kuat agar
lantai karpet menjadi rata dan cukup tegang (tidak mengembung) khusus
dibawah pintu ditambah kayu jati.
3.11. Keramik
Lantai menggunakan keramik homogenous style, penempatan disesuaikan
dengan ukuran pada gambar rencana dan adukan pasangan adalah sebagai
berikut :
a. Untuk lantai menggunakan Keramik ukuran 40x40 cm, dipasang dengan
adukan 1 Pc : 3 Psr dan untuk mencapai hasil yang baik keramik yang
dipasang harus benar-benar rata, pola pemasangan keramik harus sesuai
dengan gambar Konsultan Perencana.
b. Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air sampai jenuh.
c. Keramik yang sudah dipasang harus segera dibersihkan dari segala
macam noda yang melekat, sehingga benar-benar bersih dan keramik
yang sudah terpasang dihindarkan dari injakan dan tekanan-tekanan
selama 3 x 24 jam setelah pemasangan.
d. Pemotongan keramik harus menggunakan alat pemotong khusus, sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
e. Pengecoran neut-neut lantai dilaksanakan dengan adukan semen warna
(encer) sesuai dengan warna keramik yang digunakan. Pembersihan sisa-
sisa pengecoran harus segera dilakukan sebelum adukan semen tersebut
menjadi kering.
3.12. Baud dan sekrup
Jenis baud dan sekrup adalah "Galvanized" atau “Cadmium plated steel" model
sekrup dengan baud kepala dan cembung.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

3.13. Penutup / sekrup


Penutup sekrup terbuat dari steel/alumunium.
3.14. Paku
Paku-paku jenis "Cadnium plated steel"
3.15. Besi rangka partisi dan penggantung plafond
Bentuk besi-besi rangka dan gantungan untuk jenis partisi dan plafond sesuai
gambar adalah dari galvanised metal produksi BORAL METAL INDUSTRIES
/setara.

PASAL 4
PEKERJAAN KAYU
4.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan kayu adalah :
a. Pekerjaan bahan baku kayu.
b. Pekerjaan bahan kayu hasil pengolahan pabrik.
c. Pekerjaan konstruksi kayu.
d. Pekerjaan penyelesaian kayu.
e. Pekerjaan penyelesaian pelapis akhir kayu.
4.2. Pekerjaan bahan baku kayu
a. Pekerjaan pemilihan/penentuan kualitas.
b. Pekerjaan penyuguan/penyerutan.
 Pengerjaan kayu :
1) Kayu harus dikerjakan menurut pola dan urutan pengerjaan yang
ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
 Bahan kayu di potong menurut pola yang telah ditentukan.
Bila berjumlah lebih dari 10 buah maka pemotongan
menurut pola harus mempergunakan jig saw.
 Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru
kemudian dengan serut tangan.
 Bahan kayu diberi sambungan-sambungan yang
diperlukan, tergantung dari type sambungan yang di-
perlukan.
Sambungan tenun, ekor burung layang-layang (dove tail),
dowel atau type sambungan yang dikerjakan dengan mesin
toleransi 0 mm.
 Komponen benda yang telah siap, dirakit untuk yang
berjumlah banyak (lebih dari 10 buah) pengerjaan
perakitan harus menggunakan jig saw.
Seluruh komponen kayu jati atau Kamper Samarinda
seluruh sisinya yang teraba dan terlihat harus di amplas
halus, kemudian diselesaikan (finished) dengan melamik.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

Penyelesaian pada setiap batang kayu berupa permukaan


atau bulatan menyudut diselesaikan halus, merata,
sehingga tidak menajam agar tidak mengganggu untuk
rabaan atau sentuhan.
Ditempat-tempat yang dipandang perlu konstruksi harus
diperkuat lagi dengan bantuan sekrup/paku/lem.
Apabila ternyata dalam gambar tidak lengkap maka
pemasangannya dilakukan dengan cara-cara praktek yang
terbaik dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
Tidak dibenarkan terjadi cacat-cacat yang disebabkan oleh
pekerjaan yang tidak rapih, benturan dan gesekan.

2) Pekerjaan Penyelesaian Bentuk

– Untuk seluruh pekerjaan kayu, bantalan serta pembungkus


yang menjadi suatu bentuk dasar harus dikerjakan
simetris.

– Ujung kaki-kaki harus mendatar, rata air.

– Satu sisi dari setiap batang kayu dibentuk bulat (pinggul).


4.3. Persayaratan pelaksana pekerjaan
a. Pemasangan bahan-bahan tersebut kepada elemen penyelesaian
interior/rangkanya harus mengikuti/memenuhi persyaratan teknis pabrik
bersangkutan.
b. Pemasangan pemotongan perekat, paku, sekrup, maupun konstruksi
penjepit harus dilakukan sebaik-baiknya, rapih, kuat, mampat dan tahan
air.
c. Pekerjaan pemotongan lembaran-lembaran harus teratur menurut sifat,
ciri, ekspresi bahan disesuaikan dengan bentuk, bentuk komponen
sehingga terdapat penggunaan bahan yang efisien dan seserasi mungkin.
d. Jenis bahan yang dipilih, digunakan motif yang tidak banyak bunganya
dan serasi secara keseluruhan.
e. Pertemuan sudut-sudut, pinggir-pinggir bidang dan sisi-sisi diantara
bahan-bahan dilaksanakan dengan cara-cara teknis tertentu untuk
menghasilkan hubungan yang siku, rata, mampat, Iurus dan rapih.
f. Pekerjaan permukaan-permukaan yang melengkapi/bundar dan
sebagainya sesuai gambar kerja harus menghasilkan pekerjaan yang
kuat, rapih, dan rata.
4.4. Pekerjaan Konstruksi kayu
Pekerjaan konstruksi kayu adalah konstruksi hubungan-hubungan kayu.
a. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :
a.1. Hubungan profil kayu yang merupakan konstruksi utama elemen
penyelesaian interior, sebelum dipasang harus diperiksa dan
diteliti sebaik-baiknya, sehingga setelah dipasang menghasilkan
hubungan konstruksi yang mampat, rapih, kaku dan kuat.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

a.2. Untuk hubungan sampingan dipergunakan sistem yang ada pada


pabrik.
a.3. Penguat tertentu bila diperlukan dapat ditambahkan untuk lebih
memperkuat konstruksi asal tidak mengganggu bentuk luar.
4.5. Pekerjaan Penyelesaian Kayu
a. Pada pekerjaan penyelesaian kayu harus diperiksa/diteliti kembali semua
pekerjaan kayu kekuatan dan kekakuan konstruksi, kerapihan dan
kehalusan bidang-bidang dan pertemuan hubungan-hubungan pinggiran-
pinggiran sudut siku maupun sudut-sudut tertentu, harus rapi sesuai
gambar.
b. Hal-hal pekerjaan yang kurang halus/rapih harus segera disempurnakan
sebaik-baiknya, sesuai persyaratan teknis.
4.6. Pekerjaan penyelesaian pewarna/cat/pelapis luar kayu
Pekerjaan penyelesaian luar kayu meliputi :
a. Penyelesaian pewarna/cat/pelapis luar semua permukaan kayu
diluar/yang terlihat.
b. Penyelesaian pewarna/cat/pelapis luar semua permukaan kayu didalam.
 Persyaratan pelaksanaan pekerjaan pewarna

– Semua permukaan kayu yang diberi pewarna/cat dengan


woodstain harus setaraf keluaran Nippon Paint/Impra.

– Persyaratan teknis pengecatan harus sesuai dengan persyaratan


teknis/aturan pengecatan dan petunjuk pabriknya.

– Cara menggunakan pewarna (woodstain) harus diaduk benar-


benar sebelum dan selama penggunaan untuk mencegah
pengendapan.
– Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan
perlindungan maximum, lapisan permukaan dan diulaskan tebal-
tebal dengan kuas.
– Lapisan kedua dan selanjutnya sesuai dengan persyaratan teknis
perabotan sehingga menghasilkan intensitas warna yang
matang dan merata.
– Untuk penyelesaian pewarna pada bagian dalam perabot diper-
syaratkan cukup lapisan pertama.
 Persyaratan pelaksanaan pelapis luar melamik
– Semua permukaan kayu yang harus diselesaikan dengan cara
lapisan melamik, kualitas terbaik, warna dasar sesuai
gambar/contoh.
– Permukaan kayu yang akan diberi lapisan luar melamik harus
dalam keadaan rata, diamplas kayu sehingga menghasilkan
permukaan yang halus, mampat tidak berpori.
– Setelah betul-betul bersih dari kotoran-kotoran, kayu memerlukan
warna tertentu, diberi warna dasar merata keseluruhan sehingga
menghasilkan intensitas warna yang matang dan sesuai.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

– Jika pewarnaan sesuai sudah betul-betul kering, merata dan


memenuhi syarat untuk kayu yang memerlukan warna tertentu,
atau permukaan kayu yang sudah memenuhi syarat yang
dibutuhkan untuk warna asli kayu maka penyelesaian dengan
lapisan luar melamic harus sesuai dengan persyaratan
teknis/aturan pemakai dan cara-cara melapis luar kayu dari
pabriknya.
 Pekerjaan polituran
– Warna terdiri dari 2 (dua) warna : warna natural dan warna gelap.
– Penentuan warna sesuai gambar/contoh atau atas persetujuan
Pemberi Tugas /Konsultan Perencana.
 Pekerjaan finishing kayu berturut-turut
– Digosok dengan amplas no. 2 sampai dengan no. 0
– Diberi wood filler, ICI, atau NIPPON Paint dikerjakan dengan spray
gun.
– Digosok dengan amplas Duco.
– Diberi bahan pewarna (woodstain) dengan teknik spray gun sesuai
dengan warna yang ditentukan Perencana.
– Bahan pewarna : IMPRA, NIPPON PAINT,SEIV atau sejenisnya.
– Sanding sealer dengan spray gun.
– Bahan sanding sealer : IMPRA, NIPPON PAINT,SEIV atau
sejenisnya.
– Digosok dengan ampelas duco, pengerjaan dengan air sampai
halus.
– Melamik coating dengan spray gun, ICI, NIPPON PAINT,SEIV atau
sejenisnya.
4.7. Kayu Ukiran/Pekerjaan khusus
Digunakan jenis kayu jati sejenis yang disarankan oleh ahli/pakar pengukiran
dan pemahatan, kecuali ditentukan lain.
4.8. Toleransi Pekerjaan
a. Sambungan-sambungan : tidak ada toleransi kesalahan.
b. Kerataan vertikal : 1,5 mm pada total ketinggian.
c. Kerataan horizontal : 3 mm dalam 3000 mm, maksimum 6 mm,
lebar total.
d. Kerataan permukaan : 1 mm ke luar atau ke dalam.

PASAL 5
PEKERJAAN GRANIT
5.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan granit adalah :
a. Counter Top/Table Top granit, lengkap terpasang sesuai gambar
perencanaan dan spesifikasi dalam dokumen kontrak.
b. Pekerjaan thresholds untuk lantai granit :

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

c. Pekerjaan penyelesaian akhir granit:


 Honed finish : Permukaan halus dengan sedikit kilau atau tidak
berkilau sama sekali.
 Polished finish : Permukaan lapisan mengkilap yang memancarkan
warna dari ciri batu sepenuhnya.
 Flamed/Termalfinish : seperti yang dispesifikasikan pada
pekerjaan sealant dan caulking.
5.2. Shop Drawings
Tunjukan detail-detail angkur dan support, sambungan, pemasangan.
Termasuk elevasi yang menunjukkan lokasi masing-masing unit dengan
nomor identifikasi rencana penempatan/pemasangan.
5.3. Data Produk :
Spesifikasi dan data teknis yang menjelaskan tentang karakter struktural
pengangkuran, mortar dan sealant.
5.4. Pengiriman dan penyimpanan :
Penyimpanan : Simpan pada palet-palet kayu, tutup dengan bahan plastik,
lindungi bahan yang disimpan dari kesibukan lalu lintas, operasi
konstruksi, pengaruh udara dan hujan.
5.5. Material Batuan Granit :
 Umum : Bersumber tunggal untuk setiap type, gradien
standard,bebas dari retak, sambungan lipat, retak bintang dan cacat
lain yang menyebabkan berkurangnya kekuatan, keawetan dan
penampilannya dalam hal warna dan variasi pola.
 Counter Top/Table Top Granit :
Jenis : Granit Import, warna dan motif sesuai dengan contoh
perencana Interior.
Ukuran : Sesuai gambar perencanaan, tebal minimal 20 mm.
Produk : Eks. Italy/Spanyol/India.
Finish : Dipoles mengkilap.
 Penyelesaian Sudut
Sambungan potong miring untuk dinding "butt joint" untuk dinding
dengan lantai dan "adu manis" untuk dinding, dengan detail-detail
yang terlihat dalam gambar perencanaan profil pinggiran untuk granit
Counter Top/Table Top.
 Bahan adukan / Mortar
Adukan pengisi 3 cm untuk lantai dan 2 cm untuk dinding.
Grouting : Laticate grout, Latapoxy Sp-100, jenis dan warna
ditentukan kemudian.
5.6. Pelaksanaan :
Pemeriksaan permukaan sebelum dimulai pekerjaan, laporkan secara tertulis
permukaan yang perlu diperbaiki, cocokkan perbaikan yang telah dilakukan
sebelum mulai dengan pemasangan.
a. Persiapan :
 Siapkan ketinggian/kerataan permukaan, garis modul dan pola lantai.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Bersihkan batu granit sebelum dipasang.


 Barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan dan
penampilan.
b. Pemasangan :
 Secara umum gunakan pemasangan yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai standard
yang berlaku baik untuk lantai, dinding dan Counter Top/Table Top.
 Khusus lantai, paving dan anak tangga, pengaturan pola (pattern)
seperti yang direncanakan, pasangan adukan dengan penuh dan padat
untuk bantalan pemasangan, letakan setiap unit dengan benar dan
hati-hati, kerjakan dengan lebar "needen" (joint) sama lebar, lurus
dan bersambungan.
 Atur sedemikian rupa agar variasi-variasi permukaan batu marmer
menjadi serasi satu sama lainnya.
 Kemudian padatkan (dengan tekanan) agar tidak terdapat rongga-
rongga pada adukan bantalan.
 Tidak diperkenankan adanya permukaan pemasangan.
 Khusus lantai dekoratif pemotongannya dengan teknik "Computer laser
Cut" untuk menjamin ketepatan motif dan ukurannya.
 Khusus dinding, sesuaikan pola/pettern seperti yang direncanakan.
Pertemuan garis sambungan dengan garis sambungan lantai harus
benar-benar tepat dan sama besar.
 Buat lebar sambungan seperti yang direncanakan.
 Atur pemasangan unit-unit panel dengan rata, lurus dan level dalam
batas toleransi yang diijinkan, jaga agar panel benar-benar rata dan
lurus permukaannya.
c. Toleransi Pemasangan :
 Variasi tegak lurus : 3 mm dalam 3000 mm, maksimum 6 mm pada
total ketinggian, termasuk external corner pada pertemuan bidang
dinding.
 Variasi level : 3 mm dalam 6000 mm, maksimum 6 mm pada total
panjang bentang.
 Variasi dari kerataan permukaan pada panel yang berdekatan + 0,5
mm termasuk permukaan sambungan sudut (corner).
 Variasi lebar joint + 0,5 mm.
d. Pembersihan :
Setelah pekerjaan selesai, bersihkan batu, perbaiki sambungan yang ter-
buka dan ganti pekerjaan yang salah; jangan gunakan zat asam,
penggosok yang kasar, atau sikat kawat.

PASAL 6
PEKERJAAN KUSEN / GARDA, PINTU DAN JENDELA KAYU
6.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk kusen, pintu dan jendela kayu :
a. Pekerjaan pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan kusen/garda pintu
dan jendela kayu lengkap terpasang dan sesuai gambar

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

perencanaan/schedule pintu dan spesifikasi pintu dalam dokumen


kontrak.
b. Pekerjaan penyetelan dan perakitan sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan kayu.
c. Pekerjaan penyelesaian akhir kusen/garda, pintu dan jendela kayu
sesuai dengan spesifikasi dengan penyelesaian/pewarna, pengecatan
dan pelapis luar kayu.
d. Pemasangan alat penggantung dan pengunci pintu sesuai dengan
spesifi-kasi pekerjaan alat penggantung dan pengunci.
6.2. Contoh Bahan
Pintu (kusen/garda dan daun), jendela (kusen dan daun), masing-masing
type satu buah, memperlihatkan :
 Konstruksi.
 Tampilan bidang.
 Detail profil dan ornamen.
6.3. Shop Drawing
 Schedul pintu dan jendela berikut lokasinya.
 Dimensi detail potongan dan detail profil dan ornamen.
 Kelengkapan lain yang disyaratkan untuk memungkinkan pemasangan
yang sempurna.
6.4. Data Produk
Data produk/katalog dan spesifikasi lengkap dari pabrik untuk engsel, tarikan
(handle) dan rumah kunci yang akan dipakai, sesuai dengan disyaratkan.
6.5. Pengiriman dan penyimpanan
Pintu dan jendela (kusen & daun) harus dikirimkan dalam keadaan ter-
lindung, diberi keterangan jenis dan lokasi pemasangan.
a. Penyimpanan :
Pintu dan jendela (kusen & daun) disimpan pada bidangnya yang rata,
bersih, kering dan udara baik.
6.6. Material
a. Bahan dasar
 Kayu yang dipakai harus tua, lurus, kering dengan permukaan
rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat
lainnya.
 Tebal kayu > 2,5 cm, kelembaban max. 15 % dan Tebal kayu <
2,5 cm, kelembaban max. 12 % Kayu diberi zat anti rayap dengan
sistem Impregnated Vacuum.
 Kusen pintu dan jendela dari kayu nyatoh/mahogani, dan kamper
seperti disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
 Kaca polos/bening tebal 6 mm & 8 mm, sebagian dengan
“sandblast”.
 Semua kayu tampak tersebut harus halus dan sebelum difinish
pekerjaan dempul penutup lubang paku/sekrup diampelas halus.
Demikian pula kayu tampak.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGETAHUAN (KNOWLEDGE CENTER) UNPAD - PERTAMINA
JL. DIPATI UKUR NO. 35 BANDUNG

 Bahan perekat untuk panil pintu adalah lem waterproof aibon atau
setara.
b. Bahan Pelengkap
Semua perlengkapan pintu harus sesuai dengan persetujuan
Perancang/Desainer.
6.7. Pelaksanaan
a. Persiapan
Kontraktor Pelaksana, sebelum mulai pekerjaan sudah harus :
 Menerima shop drawing yang telah disetujui oleh
Perancang/Desainer.
 Memenuhi persyaratan sesuai contoh bahan dan data produk.
 Menerima keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang
akan diambil dari Perancang/Pengawas.
b. Pemasangan
 Daun pintu harus terpasang dengan sempurna, hubungan sudut
harus 90 derajat.
 Semua sistem mekanis dari daun pintu harus dapat bekerja
dengan sempurna.
 Bila daun pintu panil yang melintir pada saat terbuka dan ditutup,
dan/atau ada bidang permukaan daun pintu yang tidak rata
dengan permukaan kusen, maka daun pintu tersebut harus
dibongkar dan diganti dengan yang baik/ memenuhi persyaratan.
 Pembongkaran dan penggantian adalah atas beban kontraktor.
 Pintu hanya dipasang bila semua pekerjaan dan bahan dasar
semen di daerah tersebut telah selesai, diterima dan kering.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai