0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan1 halaman
Arbacia punctulata mengalami fertilisasi secara eksternal dimana sel telur dan sperma bertemu dan bergabung di luar tubuh. Proses fertilisasi melibatkan reaksi akrosom dimana akrosom sperma pecah melepaskan enzim yang mencerna selaput sel telur dan membantu sperma masuk ke dalam sel telur.
Arbacia punctulata mengalami fertilisasi secara eksternal dimana sel telur dan sperma bertemu dan bergabung di luar tubuh. Proses fertilisasi melibatkan reaksi akrosom dimana akrosom sperma pecah melepaskan enzim yang mencerna selaput sel telur dan membantu sperma masuk ke dalam sel telur.
Arbacia punctulata mengalami fertilisasi secara eksternal dimana sel telur dan sperma bertemu dan bergabung di luar tubuh. Proses fertilisasi melibatkan reaksi akrosom dimana akrosom sperma pecah melepaskan enzim yang mencerna selaput sel telur dan membantu sperma masuk ke dalam sel telur.
Arbacia punctulata mengalami fertilisasi secara eksternal. Setelah sel telur dikeluarkan oleh hewan betina dan sperma dikeluarkan oleh hewan jantan, maka akibat adanya atraktan berupa resact yang terdapat pada selaput sel telur, sperma akan bergerak menuju sel telur. Setelah terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma, maka terjadilah reaksi akrosom yang terdiri dari dua tahap, yakni pecahnya akrosom dan terbentuknya processus akrosom. Peristiwa ini terjadi dengan mekanisme sebagai berikut. Pada waktu sperma menempel pada selaput luar sel telur, maka terjadi peningkatan permeabilitas membrane sperma terhadap ion calcium (Ca2+), sehingga kosentrasinya meningkat dalam sperma. Akibatnya terjadi fusi local antara membrane plasma dan membrane akrosom, sehigga gelembung akrosom pecah dan mengeluarkan isisnya (enzim akrosin). Bersamaan dengan itu, Na+ masuk dan H+ keluar sehingga pH internal sperma meningkat. Peningkatan pH menstimulir polimerasi g-aktin menjadi f-aktin yang menyebabkan terjadinya prosesus akrosom. Dengan adanya akrosin, maka selaput lender akan tercerna dan prosesus akrosom mencapai membrane vitelin. Pada permukaan prosesus akrosom terdapat molekul bindin yang berpasangan dengan molekul glikoprotein yang terdapat pada membrane vitelin yang berfungsi sebagai reseptor bindin. Selanjutnya, enzim akrosin mencerna membrane vitelin sehingga sperma dapat menembusnya dan sperma menempel pada membrane plasma ovum Diposkan oleh Biology Watashi wa Yumei desu di 05.02