Anda di halaman 1dari 77

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN PADA PENYAKIT DIARE DI


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KEMALANG

Disusun oleh:
Nama :dr. Yuliyanti Purnamasari
NIP :198807282019032007
Angkatan : XCVI
No. Urut : 17
Jabatan :Dokter Ahli Pertama
Gol/Ruang :III/b
Unit Kerja :UPTD PUSKESMAS KEMALANG
Coach :
Mentor :dr. Wahyudi Tri Harjanto

PELATIHAN DASAR GOLONGAN III ANGKATAN XCVI


PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN PADA


PENYAKIT DIARE DI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KEMALANG
i
Nama : dr. Yuliyanti Purnamasari
NIP : 198807282019032007
Angkatan : XCVI
No. Presensi : 17

Disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Rabu
Tanggal : 17 Juli 2019
Tempat : D’Madinah Inn, Gentan

Klaten, Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

dr. Yuliyanti Purnamasari


NIP. 198807282019032007

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Muchamad Rizal, ST, M.Sc., M.Eng. dr. Wahyudi Tri Harjanto


NIP. 19800827 200501 1 01 NIP. 19670919200212 1 006

HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL : RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI
DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN PADA PENYAKIT DIARE DI


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KEMALANG

TELAH DISEMINARKAN

Di : Sukoharjo
Tanggal : 17 Juli 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

ii
dr. Yuliyanti Purnamasari
NIP. 198807282019032007

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Muchamad Rizal, ST, M.Sc., M.Eng. dr.Wahyudi Tri Harjanta


NIP. 19800827 200501 1 010 NIP. 19670919200212 1 006

Narasumber,

Erni Irawati, SE, M.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda
NIP. 19730829 200901 2 002

PRAKATA
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Optimalisasi Pelayanan Kesehatan pada Penyakit Diare di Puskesmas Kemalang
” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya disebut PNS ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas PNS di UPTD Puskesmas Kemalang Kabupaten Klaten
dengan sikap perilaku PNS dan nilai dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Penulis menyadari bahwa rancangan ini terwujud karena bantuan dan


dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Drs. Sigit Sumarhaen Yanto, SH, MM, selaku narasumber atas saran masukan
yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi

iii
2. Muhammad Alaziz, SE, MM selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya.

3. dr. Wahyudi Tri Harjanto selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.

4. Keluarga besar UPTD Puskesmas Kemalang atas dukungan dan kerjasamanya.

5. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan


memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan
dan diaktualisasikan di instansi.

6. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan
latsar.

7. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XCVI tahun 2019.

Penulis menyadari bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak
membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak.

Klaten, Juli 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................………. i
Halaman Persetujuan......................................................…………… ii
Halaman Pengesahan ..................................................................... iii
Prakata…….................................................................................….. iv
Daftar Isi........................................................................................…. v
Daftar Tabel...................................................................................…. vii
Daftar Gambar.............................................................................….. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................……. 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah...........................…… 2
1. Identifikasi Isu................................................................. 5
2. Rumusan Masalah......................................................... 6
3. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan.............................. 6
C. Tujuan...............................................................................….. 7
D. Manfaat................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara.................................................... 8
B. Sikap dan Perilaku ASN......................................................... 10
C. Nilai-Nilai DasarASN............................................................ 10
v
1. Akuntabilitas....................................................................... 11
2. Nasionalisme....................................................................... 12
3. Etika Publik......................................................................... 13
4. Komitmen Mutu................................................................... 13
5. Antikorupsi......................................................................... 14
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI............................... 16
1. Manajemen ASN............................................................... 16
2. Pelayanan Publik............................................................... 16
3. Whole of Government....................................................... 18
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi..................................................................... 20
1. Visi, Misi, dan Tata Nilai, Tujuan dan Sasaran.................. 20
2. Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja........................ 23
3. Deskripsi Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, dan
Sumber Daya Lain.............................................................. 24
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 27
1. Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN)................................... 27
2. Jabatan Fungsional Dokter. ........................... ......... 28
3. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Ahli Pertama................... 29
4. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)....................................... 30
C. Role Model.............................................................................. 30
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA..........…………………………………………..............32
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 51
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala......................... 53
D.Dampak Jika Isu Tidak Ada Solusi......................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 53
B. Saran ………………….......................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ 56

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu…………………….................................... 3


Tabel 1.2. Tabel Analisis APKL......................................................... 5
Tabel 1.3. Analisis Kualitas Isu Metode USG…………………… ...........6
Tabel 3.1. Data Sarana dan Prasarana………………………........... 8
Tabel 3.2 Tabel Sumber Daya Ketenagaan…………………………. 8
Tabel 4.1 Analisis Rancangan Kegiatan Aktualisasi......................... 35
Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi............................................................. 51
Tabel 4.3.Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala................... 53
Tabel 4.4.Analisis Dampak Jika Isu Tidak Ada Solusi...................... 55

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Akuntabilitas....................................................12


Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi........................................... 25
Gambar 3.1 Peta Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemalang...............26
Gambar 3.2 Foto Role Model dr Yunianto Dwi Saptono................... 31

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Peran tersebut dapat terwujud salah satunya dengan


pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yang diberikan dalam kegiatan
Pelatihan Dasar. Berdasarkan Pasal 5 ayat 2 dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, CPNS harus dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas
jabatannya. Dasar-dasar tersebut yang menjadi latar belakang disusunnya
rancangan aktualisasi oleh penulis yang akan diterapkan di instansi
tempat berkerja.

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Visi pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
kecamatan sehat. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu
lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan derajat kesehatan penduduk.

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas


adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional
1
dalam rangka mewujudkan masyarakat mandiri dalam hidup sehat. Untuk
mencapai visi tersebut, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

Berdasarkan UU No. 5 tahun 2014 dan peraturan kepala LAN no 38


tahun 2014 mengamanatkan bahwa instansi pemerintah wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi calon pegawai
negeri sipil (CPNS) selama 1 tahun masa percobaan.Pendidikan dan
pelatihan tersebut mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter untuk mencetak PNS yang berkualitas
berlandaskan nilai-nilai dasar yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang kemudian disingkat
ANEKA.

Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk menjadikan


kelima nilai dasar (ANEKA) aktual / nyata terjadi / sesungguhnya ada
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja. Aktualisasi
tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan fungsi
serta visi dan misi unit kerja, yang sehari-hari dilakukan di unit kerja,
modifikasi agar terjadi peningkatan kualitas pelayanan, dapat juga berupa
inovasi yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

Berdasarkan data tahun 2018 jumlah kunjungan rawat jalan di


Puskesmas Kemalang 34.086 jiwa dengan 10 penyakit terbesar yang
masuk dalam kriteria penyakit menular diantara nya ISPA dan diare. Hasil
pengamatan penulis selama orientasi kurang lebih tiga bulan dan juga
diskusi dengan mentor serta rekan-rekan di unit kerja isu-isu yang terjadi
antara lain: kurang optimalnya pelayanan kesehatan pada penyakit ISPA ,
kurang optimalnya pelyanan kesehatan pada penyakit diare, kurang
luasnya ruang pemeriksaan poli umum, kurang cepatnya pelayanan
pasien lansia, kurang lengkapnya penulisan simpus di puskesmas
kemalang.

2
Berdasarkan isu-isu yang ditemukan tersebut, penulis menganalisis
lebih lanjut untuk menemukan satu core issue yang menjadi prioritas
untuk dipecahkan. Pemecahan satu core issue dilakukanmelalui gagasan-
gagasan kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar
PNS yang dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi.

Satu core issue yang diprioritaskan dalam rancangan aktualisasi


tersebut akan dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif dan
inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).

B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah


1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan di UPTD Puskesmas Kemalang.
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek pelayanan publik, whole of government (WoG), dan
manajemen ASN.

Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:

1. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan pada penyakit diare di UPTD


Puskesmas Kemalang
2. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan pada penyakit ISPA di UPTD
Puskesmas Kemalang
3. Kurang luasnya ruang pemeriksaan poli umum di UPTD Puskesmas
Kemalang
4. Upaya mempercepat pelayanan pasien lansia di UPTD Puskesmas
Kemalang
5. Kurang lengkapnya penulisan simpus di UPTD Puskesmas Kemalang

3
Tabel 1.1 Tabel Identifikasi Isu
No. Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan

1. Kurang Whole of Masih banayk Penurunan jumlah


optimalnya Government ditemukan angka kasus diare di
pelayanan kesakitan diare di UPTD di
kesehatan UPTD puskesmas
pada penyakit Puskesmas Kemalang
diare di UPTD Kemalang
Puskesmas
Kemalang

2. Kurang Whole of Jumlah temuan Penurunan jumlah


optimalnya Government kasus ISPA masih kasus ISPA di
pelayanan tinggi di UPTD UPTD Puskesmas
kesehatan Puskemas Kemalang
pada penyakit Kemalang
ISPA di UPTD
Puskesmas
Kemalang
3. Kurang Manajemen Belum Lebih luasnya
luasnya ruang ASN tersedianya bed ruang pemeriksaan
pemeriksaan di ruang poli umum dan
poli umum di pemeriksaan poli tersedia nya bed di
UPTD umum UPTD ruang pemeriksaan
Puskesmas Puskesmas poli umum UPTD
Kemalang Kemalang Puskesmas
Kemalang
4. Upaya Pelayanan Pasien lansia .Ada antrian
mempercepat Publik masih ikut antrian khusus untuk
pelayanan pasien umum pasien lansia
pasien lansia karena pasien
4
No. Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
di UPTD lansia perlu
Puskesmas diprioritaskan
Kemalang
5. Kurang Manajemen Pengisian Pengisian SIMPUS
lengkapnya ASN SIMPUS banyak dapat terisi secara
penulisan yang belum lengkap
SIMPUS di lengkap dan
UPTD belum sesuai
Puskesmas
Kemalang

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,


dapat diketahui perlunya dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
isu priorita yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:

a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)

APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

5
Tabel 1.2 Analisis APKL
Kriteria Keterangan
No Identifikasi Isu

A P K L
1. Kurang optimalnya pelayanan
+ + + + Memenuhi Syarat
kesehatan pada penyakit diare
di UPTD Puskesmas Kemalang
2. Kurang optimalnya pelayanan
+ + + + Memenuhi Syarat
kesehatan pada penyakit ISPA
di UPTD Puskesmas Kemalang

3. Kurang luasnya ruang - + + +


Tidak Memenuhi
pemeriksaan poli umum di
Syarat
UPTD Puskesmas Kemalang

4. Upaya mempercepat pelayanan + + + +


Memenuhi Syarat
pasien lansia di UPTD
Puskesmas Kemalang

- + + +
5. Kurang lengkapnya penulisan Tidak Memenuhi
Syarat
SIMPUS di UPTD Puskesmas
Kemalang

Keterangan : +(Memenuhi Kriteria), - (Tidak Memenuhi Kriteria)

b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)

6
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.

3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut


berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 1.3 Analisi Kualitas Isu Menggunakan Metode USG


No Isu U S G Jumlah Prioritas
1 Kurang optimalnya pelayanan
kesehatan pada penyakit diare di
5 5 5 15 1
UPTD Puskesmas Kemalang

2 Kurang optimalnya pelayanan


kesehatan pada penyakit diare di
UPTD Puskesmas Kemalang 4 5 4 13 2

3
Upaya mempercepat pelayanan
pasien lansia di UPTD Puskesmas 4 4 4 12 3
Kemalang

Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling


prioritas yakni “Kurang optimalnya pelayanan kesehatan pada penyakit
diare di UPTD Puskesmas Kemalang” dengan perolehan skor USG 15.

7
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada rancangan aktualisasi ini adalah Bagaimana
kegiatan aktualisasi dan habituasi sesuai nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA), serta prinsip peran dan kedudukan ASN yaitu
pelayanan publik, Whole of Government (WOG), dan Manajemen ASN
dalam upaya peningkatan optimalitas pelayanan kesehatan pada penyakit
diare di UPTD Puskesmas Kemalang ?

3. Dampak Jika Isu Tidak Diseleseikan


a) Angka temuan diare akan meningkat di area kerja UPTD
Puskesmas Kemalang
b) Menurunkan produktivitas SDM di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kemalang
c) Jangka panjangnya akan mempengaruhi stabilitas SDM di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemalang pada khusus nya
dan stabilitas nasional pada umumnya.
d) Penurunan kualitas pelayanan, dan visi-misi organisasi juga
tidak tercapai secara optimal.

C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah tersebut, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi ini antara lain;
1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada penyakit diare di UPTD
Puskesmas Kemalang
2. Mampu menginternalisasi nilai-nilai ANEKA yang telah dipelajari dan
dipahami secara teoritis.

D. Manfaat
Manfaat kegiatan aktualisasi ini antara lain :

1. Bagi Peserta Diklat


8
a.Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya melalui
pengoptimalisasi pelayanan kesehatan pada penyakit diare di
UPTD Puskesmas Kemalang.
b. Mampu mengimplementasikan tugas dan fungsi ASN di lapangan
kerja

2. Bagi Satuan Kerja


a.Memberikan alternatif kegiatan-kegiatan yang
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi di organisasi
b. Membantu mengoptimalisasi mutu pelayanan di UPTD Puskesmas
Kemalang

3. Bagi Masyarakat
Mendapatkan pelayanan yang lebih optimal.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara

Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi


tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi
keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia. Bagi warna Negara
Indonesia, usaha pembelaan Negara dilandari oleh kecintaan pada tanah
air dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan
pada pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada Undang –
Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara (Kementrian
pertahanan Indonesia 2018). Bentuk dan wujud penerapan sikap dan
perilaku bela negara antara lain ;

1. Wawasan kebangsaan dan Nilai – nilai bela negara

Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah


laku harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan
dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai
bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:

1. Cinta Tanah Air.


2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
3. Pancasila.
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara.

10
Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta
terhadap tanah air kita. Kesadaran bela negara dapat diwujudkan
dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti
menjadi bagian dari Siskamling, membantu korban bencana
sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami
bencana alam, menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal
kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar
bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali
terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta
produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor
barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil
sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional
maupun internasional.

2. Analisis Isu Kontemporer

Pengertian Isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah


masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas
asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas
desus. Kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang
modern, yang eksis dan terjadi dan masih berlangsung sampai
sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
Perubahan global (globalisasi) yang terjadi dewasa ini,
memaksa semua bangsa (Negara) untuk berperan serta, jika tidak
maka arus perubahan tersebut akan menghilang dan akan
meninggalkan semua yang tidak mau berubah. Perubahan global
ditandai dengan hancurnya batas (border) suatu bangsa, dengan
membangun pemahaman dunia ini satu tidak dipisahkan oleh batas
Negara. Hal yang menjadi pemicunya adalah berkembang pesatnya
teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu penjuru

11
dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh
orang di penjuru dunia lainnya.
PNS sebagai aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang
datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus
kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI
dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis
kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme,
terorisme, Hoax, dan lain sebagainya.

3. Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling
keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai
bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
Salah satu bagian kesiapsiagaan yang wajib dimiliki dan
dipelihara oleh PNS adalah kesiapsiagaan jasmani. Kesiapsiagaan
jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk
melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan
efisien. Bentuk kesiapsiagaan lainnya adalah kesiapsiagaan mental.
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan
memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses
menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam
diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri
dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.

12
B. Sikap dan Perilaku ASN

Upaya dalam mewujudkan ASN yang berintegritas tinggi dan


professional dalam menjalankan tugas, seorang ASN harus memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN juga harus harus mampu
mengembangkan pola pikir positif dan meminimalisir pola pikir negatif.
Dengan hal tersebut tugas seorang ASN untuk melaksanakan
kebijakan, memberikan pelayanan publik, dan mempererat persatuan
dan kesatuan bangsa akan mudah terwujud.
Dalam melaksanakan segala fungsi, tugas dan tanggung jawab
seorang ASN harus berpegang teguh pada Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN dengan tujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dank ode perilaku yang diatur dalam UU
ASN menjadi acuan bagi ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat penting
dalam birokrasi dalam menyenggarakan pemerintahan. Fungsi
tersebut, antara lain :
1. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/ aparatur sipil negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangan agar tindakannya
dinilai baik.
2. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya.
Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat
birokrasi dalam menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat dan
menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan organisasinya. Etika diarahkan pada kebijakan yang
benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

C. Nilai-Nilai Dasar ASN


13
Terdapat 5 nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan antikorupsi. Lima nilai
dasar ini kemudian disingkat sebagai ANEKA yang merupakan modal
awal PNS menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan
nilai dasar PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi.
Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai yang
terkandung dari masing-masing poin ANEKA :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu:

Gambar 2.1 Tingkatan Akuntabilitas

Nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan antara lain :

a. Kepemimpinan
Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat
dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by
example).
b. Transparansi

14
Adanya keterbukaan yang bisa mendorong komunikasi yang lebih
besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal.
c. Integritas
Yang dimaksud dengan integritas adalah kesesuaian antara hati
dan perilaku. Dengan adanya integritas menjadikan suatu
kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum
yang berlaku
d. Tanggung jawab
Responsibilitas atau tanggungjawab terbagi dalam responsibilitas
perseorangan dan institusi yang memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi atas semua tindakan
yang dilakukan.
e. Keadilan
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya. Ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari halhal yang tidak
dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan.
h. Kejelasan
Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang
dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi
Yang dimaksud konsisten disini adalah terus menerus dilakukan
15
untuk menjamin stabilitas.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Kebanggaan dan kecintaan
kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih
hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.

Ada lima nilai dalam nasionalisme pancasila, yaitu :


a. sila kesatu : Ketuhanan
b. sila kedua : Kemanusiaan
c. sila ketiga : Persatuan Indonesia
d. sila keempat : Musyawarah
e. sila kelima : Adil dan makmur

3. Etika Publik

Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk


menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai
yang dianut. Terdapat tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

16
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Dalam etika publik, dapat diketahui indikator nilai-nilai dasar etika
publik, yaitu sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
17
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh
individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.
Adapun untuk nilai-nilai Komitmen Mutu dijelaskan dalam hal berikut :
a. Efektivitas
Bermakna berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektivitas organisasi juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi
Dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan
kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
c. Inovasi
Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran
baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya,
bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu
Mutu adalah salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga
pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.

18
5. Antikorupsi
Arti korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan,
kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001
didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. menurut UU
No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yang terdiri dari:
a. Kerugian keuangan negara,
b. Suap-menyuap,
c. Pemerasan,
d. Perbuatan curang,
e. Penggelapan dalam jabatan,
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. Gratifikasi

Dalam anti korupsi, terdapat nila-nilai dasar yang bisa diambil,


diantaranya:
a. Kejujuran
Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan
tidak curang. Tanpa sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam
kehidupan sosialnya.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.
Kepedulian dalam lingkungan kerja maupun bermasyarakat sangat
diperlukan karena pada dasarnya manusia meupakan makhluk social
yang perlu saling tolong menolong.
c. Kemandirian

19
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri
yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan
tugas dan tanggung jawabnya
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
j. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung
jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban
menerima dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
f. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana kemauan
menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan,
tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian,
ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
g. Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup
sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua
kebutuhannya.
h. Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain sebagainya.
i. Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.

D. Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun
20
2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola
aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang
ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang
bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki
integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik,
juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
21
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
22
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.

3. Whole Of Government

23
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut :
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk
kerjasamasementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi :
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru

BAB III
24
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisai
1. Visi, Misi, Motto, Tata nilai, Tujuan dan Sasaran
Puskesmas Kemalang merupakan salah satu Unit Pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten yang berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan Kabupaten Klaten, sekaligus fasilitas kesehatan tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah
Kabupaten Klaten, khususnya di wilayah Kecamatan Kemalang.
Puskesmas Kemalang berdiri sejak tahun 1977 dan berfungsi
untuk pelayanan rawat jalan, kemudian mulai 1 Juni 2005 Puskesmas
Kemalang ber0kembang menjadi Puskesmas Rawat Inap, Rawat
Jalan dan Persalinan. Wilayah Kemalang memiliki 1 Puskesmas Induk
dan perawatan di Desa Keputran, 2 Puskesmas Pembantu, 12 Pos
Kesehatan Desa, 68 Posyandu Balita, 32 Posyandu Lansia, 1 Klinik
Swasta, 9 Bidan Praktek Mandiri. Wilayah kerja Puskesmas Kemalang
terdiri dari 13 desa, yaitu Keputran, Kemalang, Dompol, Kendalsari,
Bawukan, Bumiharjo, Tangkil, Tlogowatu, Tegalmulyo, Sidorejo, Talun,
Panggang, dan Balerante.
a. Visi
Mewujudkan pelayanan prima menuju Kemalang sehat.

b. Misi
a. Melaksanakan pelayanan secara profesional
b. Melaksanakan pelayanan secara menyeluruh terpadu bermutu
c. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektor
d. Menciptakan semangat kerja dan budaya kerja

c. Motto
Melayani dengan sepenuh hati
d. Tata Nilai

25
MERAPI : Motivasi, Edukatif, Ramah, Amanah, Profesional,
Integrasi
1. Motivasi
Keinginan untuk membangun sistim layanan kesehatan
yang baik dan tanggung jawab
2. Edukatif
Kegiatan yang berorientasi membimbing pasien dalam
meraih kesembuhan
3. Ramah
Kesediaan melayani dengan sopan santun dan beretika
4. Amanah
Dalam melaksanakan tugas harus selalu amanah baik
tentang kerahasiaan pasien maupun amanah peraturan
pemerintah
5. Profesional
Memiliki keinginan yang tinggi untuk mengubah
pengetahuannya menjadi karya yang nyata
6. Integrasi
Kemampuan untuk memenuhi apapun yang dijanjikan
dalam kondisi apapun

e. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan
1. Umum.
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2. Khusus.
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
penyakit serta mencegah meluasnya KLB.
b. Mengendalikan penyebaran penyakit menular
melalui surveilans.
c. Mengendalikan penyakit tidak menular dan
masalah penyakit lainnya.
26
d. Meningkatkan kesehatan lingkungan.
e. Meningkatkan kesadaran masyarakat ber PHBS,
serta kemandirian perorangan, keluarga dan
masyarakat dibidang kesehatan.
f. Memberdayakan kelembagaan, peranserta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
g. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
h. Memenuhi dan meningkatkan sarana dan
prasarana puskesmas dan jaringan.
i. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi
sumber daya manusia yang ada.
j. Meningkatkan kesehatan anak sekolah dan remaja.
k. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
l. Meningkatkan manajemen puskesmas.
m. Mengembangkan sistem informasi kesehatan.
b. Sasaran

1. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan kesehatan


masyarakat terutama masyarakat miskin

2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

3. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

27
2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Kerja

Gambar 3.1. Bagan struktur organisasi

28
3. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana dan Sumber Daya Yang Lain
a. Data Geografis

Secara geografis, wilayah Kecamatan Kemalang ketinggian dari


permukaan air laut antara 400 – 1100 m. Letak Puskesmas
Kemalang sangat strategis karena terletak di pusat kota kecamatan
yang berdekatan dengan perkantoran, sekolah, dan pusat
pembelanjaan serta lokasi mudah dijangkau dengan kendaraan
umum.

Gambar 3.1 Peta Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemalang

Luas wilayah kerja Puskesmas Kemalang adalah : 6.650 ha


dengan jumlah penduduk 37.356 jiwa.Wilayah kerja Puskesmas
Kemalang meliputi 13 desa yaitu desa Bawukan, Talun, Panggang,
Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo, Tlogowatu, Tangkil, Bumiharjo,
Kendalsari, Dompol, Kemalang, dan Keputran dengan luas wilayah
masing-masing desa adalah :
a. Desa Bawukan : 300 ha
b. Desa Talun : 370 ha
c. Desa Panggang : 580 ha
d. Desa Balerante : 700 ha
e. Desa Sidorejo : 800 ha
f. Desa Tegalmulyo : 950 ha
g. Desa Tlogowatu : 600 ha
29
h. Desa Tangkil : 450 ha
i. Desa Bumiharjo : 500 ha
j. Desa Kendalsari : 500 ha
k. Desa Dompol : 350 ha
l. Desa Kemalang : 300 ha
m. Desa Keputran : 250 ha

Batas Wilayah
a. Sebelah Timur Utara : Kec. Musuk, Kab. Boyolali, Hutan
Gunung Merapi
b. Sebelah Selatan Timur : Kec. Karangnongko, Klaten
c. Sebelah Selatan Barat : Kecamatan Manisrenggo, Klaten,
Kecamatan Cangkringan,Sleman

Sarana kesehatan di Puskesmas Kemalang diantaranya 3


puskesmas Pembantu, 12 Pos Kesehatan Desa (PKD).

Tabel 3.1 Data Sarana dan Prasarana

Kondisi
No Jenis Sarana/ Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Induk 1 0 0 0
2. Puskesmas Unit 1 0 0 0
2(UGD,Ranap,Poned)
3. Puskesmas Pembantu 3 0 0 0
4. Poskesdes 12 0 0 0
5. Rumah Dinas Perawat 0 0 0 0
6. Puskesmas Keliling Roda 4 1 0 0 0
7. Ambulance 2 0 0 0
8. Sepeda Motor 12 0 0 0
II Sarana Penunjang
1. Komputer 12 12 0 0
2. Mesin Ketik 3 0 0 0
3. Telepon 1 0 0 1
4. Laptop 15 12 2 1
5. Printer 9 6 2 1
6. LCD 1 0 0 0
7. TV 4 3 0 1
8. Wireless 4 2 0 2
9. Sound system 1 0 0 0
10. Speedy 0 0 0 0
11. Mebelair 2 1 1 0

Tabel 3.2 Sumber Daya Ketenagaan


No Jenis Yang Ada Kekurangan Status Keterangan
Ketenagaan Sekarang Kepegawaian
I. Puskesmas
Induk
1 Dokter 3 - 3 PNS
30
2 Dokter Gigi 1 - 1 PNS
3 Sarjana/D3
a. SKM 1 - 1 PNS
b. Akper 3 - 3 PNS
c. Akbid 2 - 2 PNS
d. Akademi 1 - 1 PNS
Gizi
e. Lain-lain - - -
4 Bidan - - -
5 Perawat(SPK) - - -
6 Perawat Gigi 1 - 1 PNS
7 Sanitarian 2 - 2 PNS
8 SPAG - - -
9 Tenaga 1 - 1 PNS
Laboratorium
10 Pengelola 1 - 1 PNS
Obat
11 Lain-lain - - -
II. Puskesmas
Pembantu
1 Perawat 2 - 2 PNS
Kesehatan
2 Bidan 1 - 1 PNS
III. Poskesdes
1 Bidan 12 - 11 PNS, 1 PTT
2 Tenaga lain - - -

B . Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5
Tahun 2014, ASN merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN turut serta dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara.Tugas pegawai ASN
tercantum dalam Undang –Undang Nomor 5 tahun 2014 adalah:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Tugas ASN lainnya juga diatur dalam undang-undang ASN
nomor 5 tahun 2014 pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode
31
perilaku ASN, yang bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2. Jabatan Fungsional Dokter


Berdasarkan KEMENPAN no 139 th 2003 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, dokter adalah
pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang
serta hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana
pelayanan kesehatan .
Jabatan fungsional dokter diatur dalam Kepmenpan no 139 Tahun
2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan angka kreditnya, dokter
adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada
32
sarana pelayanan kesehatan. Tugas pokok dokter adalah memberikan
pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Rincian kegiatan dokter tingkat pertama:
1. Melakukan pelayanan medik umum dan spesialistik rawat
jalan tingkat pertama.
2. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana dan sedang
oleh Dokter umum.
3. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana dan
sedang.
4. Melakukan tindakan darurat medic/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana.
5. Melakukan kunjungan visite kepada pasien rawat inap.
6. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana dan kompleks
tingkat I.
7. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana dan kompleks
tingkat I.
8. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu.
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita.
10. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
11. Melakukan pelayanan keluarga berencana
12. Melakukan pelayanan imunisasi
13. Melakukan pelayanan gizi
14. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemioogi
penyakit
15. Melakukan penyuluhan medik
16. Membuat catatan medik rawat jalan dan rawat inap
17. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar , dan
dari dalam
18. Menguji kesehatan individu
19. Menjadi tim penguji kesehatan
20. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana dan kompleks
tingkat I
21. Menjadi saksi ahli
22. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
23. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
24. Melakukan tugas jaga panggilan/on call, di tempat/rumah sakit,
dan di tempat sepi pasien
25. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana

3. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Ahli Pertama


Tugas Pokok :

33
1. Bertanggung jawab dalam pelayanan di BP (Balai Pengobatan )
berupa tindakan preventif, promotif dan rwhabilitatif.
2. Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Kemalang
Fungsi :
1. Memberikan pelayanan medik dasar kepada masyarakat yang
berkunjung ke Puskesmas
2. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri secara efektif dan terarah
3. Melaksanakan pembinaan , pengembangan , pengendalian upaya
kesehatan dalam maupun diluar gedung
4. Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat di tangani di Puskesmas
5. Membina kerjasama lintas program maupun lintas sektor

Tugas Integrasi :
1. Ketua UKM, meliputi :
a. program promkes
b. program kesling
c. program KIA/KB
d. program gizi
2. Koordinator UKP
3. PPTK
4.Tim supervisor PIS-PK

4. Sasaran Kinerja Pegawai


Ruang Lingkup Tanggung Jawab Operasional Dokter Umum meliputi :
1. Memberikan pelayanan medik dasar kepada masyarakat yang
berkunjung ke Puskesmas
2. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri
3. ( Self Care ) secara efektif dan terarah
4. Melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengendalian upaya
kesehatan di dalam maupun diluar gedung
5. Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat di tangani di Puskesmas
Membina kerjasama lintas program maupun lintas sektoral.

C. Role Model
Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru
atau baik untuk di contoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat
dan sebagainya.

34
Gambar 3.2 Role Model dr. Yunianto Dwi Saptono

Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Kepala UPTD
Puskesmas Kemalang. Beliau, dr. Yunianto Dwi Saptono adalah dokter di
kantor yang dapat menjadi panutan, inspirasi, dan teladan bagi penulis.
Bagaimana tidak selama penulis bekerja di instansi, beliau sosok yang
bisa menempatkan diri dimana kapan dan bagaimana situasi yang ada.
Beliau bisa tetap berwibawa tanpa membuat batas. Selain itu dr.
Yunianto Dwi Saptono selalu memberikan solusi yang terbaik dan objektif
terhadap masalah untuk kepentingan puskesmas atau masyarakat bukan
siapa yang menyampaikan melainkan melihat apa yang disampaikan saat
menerima masukan.
Terutama pada rancangan aktualisasi kali ini, beliau sangat berperan
andil dalam rancangan dan kegiatan yang akan kami lakukan yang
berprinsip bukan hanya formalitas menyelesaikan tugas melainkan
sebagaimana mungkin apa yang kami kerjakan bisa bermanfaat untuk
masyarakat dan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan mutu
pelayanan di UPTD Puskesmas Kemalang.

35
BAB IV
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan ASN
Rancangan aktualisasi merupakan dokumen atau produk
pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan penulis dari Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas
tahapan:

1. Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau


permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan.
2. Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya
dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output
kegiatan.
3. Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole of
Government, dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
4. Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan.
5. Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan terhadap nilai- nilai organisasi.
Tahap pertama yaitu identifikasi isu dan penetapan isu telah
dijelaskan dalam BAB I. Selanjutnya dalam BAB IV ini dijelaskan tahap
kedua sampai dengan tahap kelima yaitu gagasan/rencana kegiatan,
tahapan kegiatan, output kegiatan, pendeskripsian keterkaitan antara
kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan,
pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS, dan pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi

36
oleh substansi mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan
organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional pelaksanaan aktualisasi
dan habituasi yang akan diterapkan oleh penulis selama 30 hari kerja di Puskesmas Kemalang.
Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan secara rinci berikut ini:

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kemalang

Identifikasi isu : 1. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan


pada penyakit diare di UPTD Puskesmas
Kemalang
2. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan
pada penyakit ISPA di UPTD Puskesmas
Kemalang
3. Kurang luasnya ruang pemeriksaan poli
umum di UPTD Puskesmas Kemalang
4. Upaya mempercepat pelayanan pasien lansia
di UPTD Puskesmas Kemalang
5. Kurang lengkapnya penulisan simpus di
UPTD Puskesmas Kemalang

Isu yang diambil :K Kurang optimalnya pelayanan kesehatan pada


penyakit diare di UPTD Puskesmas Kemalang

Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai


dasar profesi ASN “ANEKA” di UPTD Puskesmas Kemalang Kebupaten
Klaten dalam kegiatan optimalisasi peran guru dalam meningkatkan
optimalisasi pelayanan kesehatan pada penyakit diare di UPTD
Puskesmas Kemalang dijabarkan ke dalam tahapan Gagasan Pemecahan
isu sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi kegiatan aktualisasi kepada karyawan di


UPTD Puskesmas Kemalang (SKP)
2. Membuat poster tentang diare (Inovasi)
37
3. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang diare kepada pasien di
UPTD Puskesmas Kemalang (SKP)
4. Melakukan pengobatan dan pelayanan medik dasar dan
memberikan edukasi kepada pasien di UPTD Puskesmas
Kemalang (SKP)
5. Membuat ruangan pojok oralit (Inovasi)
6. Membuat banner tentang cara cuci tangan (Inovasi)
7. Melakukan penyuluhan cuci tangan yang benar di UPTD
Puskesmas Kemalang (SKP)
8. Melakukan sosialisasi tentang optimalisasi penanganan diare pada
petugas kesehatan di Puskesmas Kemalang (Inovasi)

38
Tabel 4.1 Analisis Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Keterkaitan
Output/Hasil tehadap Visi Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahap Kegiatan kegiatan dengan
Kegiatan Misi Nilai Organisasi
Materi
Organisasi
1. Sosialisasi 1. Konsultasi dengan 1. Persetujuan dari 1.Konsultasi dengan Melakukan Kegiatan ini
kegiatan kepala puskesmas kepala kepala puskesmas sosialisasi mencerminkan nilai
aktualisasi mengenai rancangan puskesmas menerapkan sistem dengan kepala
organisasi
kepada kegiatan yang akan Etika Publik yaitu puskesmas
karyawan di dilakukan 2. Jadwal sopan dan santun sesuai dengan Ramah
puskesmas sosialisasi dan saat berkomunikasi misi organisasi Profesional
kemalang 2. Menentukan jadwal materi dan juga didasari yaitu ” Menjalin
dan materi Integritas
musyawarah sesuai kerjasama lintas
3. Mendapatkan
nilai nasionalisme program dan
persetujuan dari
sila ke 4 lintas sektor”
3. Koordinasi dengan kepala TU
bagian TU untuk 2. Dengan menentukan
penyampaian materi 4. Adanya daftar
jadwal dan materi
saat apel hadir
sosialisasi secara
5. Mendapatkan efektif dan efesien
4.Membuat daftar hadir sesuai dengan nilai
dukungan dari
karyawan Komitmen Mutu dan
5.Melakukan sosialisasi dilakukan dengan
puskesmas
saat apel dengan menjunjung
kemalang
karyawan di puskesmas kejujuran dan
kemalang tanggungjawab
sesuai dengan nilai
Anti Korupsi dan
akuntabilitas
39
3.Koordinasi dengan
bagian TU dengan
sopan dan santun
sesuai nilai etika
publik dan juga
mencerminkan
kepemimpinan
sesuai nilai
akuntabilitas

4.Membuat daftar hadir


dengan penuh
kejujuran dan
tanggung jawab
sesuai dengan nilai
anti korupsi

5. Dengan melakukan
sosialisasi
berdasarkan atas
rasa untuk saling
menolong dan
cinta sesama
manusia sesuai
dengan
Nasionalisme sila
kedua, selain itu
untuk sosialisasi
40
dibutuhkan jiwa
kepemimpinan
sesuai dengan nilai
akuntabilitas
2. Membuat poster 1. Konsultasi dengan 1. Persetujuan dari 1. K Kegiatan Kegiatan tersebut
tentang diare kepala puskesmas kepala puskesmas Konsultasi dengan membuat poster mencerminkan nilai-
kepala puskesmas ini sesuai dengan
2. Pembuatan desain 2. Hasil desain poster dilakukan dengan nilai organisasi yang
misi organisasi
poster tentang diare sopan dan santun
tentang diare ”Melaksanakan Edukatif
sesuai dengan nilai
etika publik, selain pelayanan Profesional
3. Meminta persetujuan 3. Persetujuan desain itu saat secara
poster dari kepala poster dari kepala berkonsultasi juga menyeluruh
puskesmas ada nilai
puskesmas terpadu
musyawarah dan bermutu”
4. Kerjasama dengan 4. Tercapainya kerjasama dengan
pihak ketiga untuk kerjasama atasan ketika akan
pencetakan poster pembuatan poster mengadakan suatu
dengan pihak ketiga kegiatan sesuai
5. Pencetakan poster
nilai sila ke 4 yang
tentang diare 5. Poster tentang diare menjadi bagian dari
6. Evaluasi pembuatan 6. Poster yang sesuai nilai Nasionalisme
poster dengan spesifikasi
2. Dalam
yang diinginkan pembuatan desain
poster dilakukan
dengan kerja keras
sesuai dengan nilai
Anti Korupsi dan
penuh inovasi
sesuai dengan nilai
komitmen mutu
41
3. Dalam meminta
persetujuan poster
dilakukan dengan
sopan dan santun
sesuai nilai etika
publik

4.Kerjasama
dengan pihak ketiga
dilakukan dengan
penuh integritas,
kepercayaan dan
tanggung jawab
sesuai nilai
akuntabilitas dan
anti korupsi

5. Dalam pencetakan
poster diharapkan
poster tersebut
memberikan
kejelasan informasi
kepada pasien dan
masyarakat sehingga
sesuai dengan nilai
akuntabilitas dan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar
sesuai dengan nilai
nasionalisme
42
terutama sila ketiga

6. Dalam evaluasi
kegiatan ini
diharapkan secara
transparansi
sesuai dengan nilai
anti korupsi dan
mengedapkan
orientasi mutu
sesuai nilai
komitmen mutu

3. Penyuluhan 1. Melaksanakan 1. Mendapatkan 1. Konsultasi saya Kegiatan Kegiatan tersebut


tentang diare konsultasi dengan persetujuan kepala lakukan dengan penyuluhan mencerminkan nilai-
kepada pasien Kepala puskesmas puskesmas bahasa yang sopan tentang diare
nilai organisasi yang
di puskesmas dan santun sesuai sesuai dengan
kemalang 2. Koordinasi dengan 2. Mendapatakan dengan nilai etika visi organisasi Profesional
promkes persetujuan dari publik dan “Mewujudkan Integrasi
promkes dilakukan dengan pelayanan prima
3. Menentukan jadwal
jelas sesuai nilai menuju
penyuluhan
3. Jadwal penyuluhan akuntabilitas serta Kemalang sehat
4. Membuat metode diketahui dan tidak dengan dasar ”misi organisasi
penyuluhan terjadi menjunjung yaitu
miskomunikasi permusyawaratan “Melaksanakan
5. Menyiapkan sarana sesuai nilai pelayanan
dan media penyuluhan 4. Materi dan metode Nasionalisme secara
penyuluhan tersedia terutama sila ke 4 profesional”
6. Melaksanakan

43
penyuluhan kepada 5. Sarana dan 2. Koordinasi dengan
pasien puskesmas prasarana siap promkes dilakukan
kemalang digunakan untuk dengan musywarah
penyuluhan sesuai dengan nilai
nasionalisme
6. Penyuluhan terutama sila ke4
terlaksana secara dan sopan santun
efektif dan efisien sesuai nilai etika
publik

3. Jadwal dibuat
secara efektif dan
efisien sesuai
dengan nilai
komitmen mutu
dan dilakukan
dengan konsistensi
sesuai dengan nilai
akuntabilitas

4. Membuat metode
penyuluhan dengan
penuh tanggung
jawab sesuai
dengan nilai
akuntabilitas dan
mengedepankan
inovasi sesuai
dengan komitmen

44
mutu

5. Menyiapakan
sarana dan
prasarana dengan
penuh tanggung
jawab sesuai nilai
akuntabilitas serta
dengan rasa
kepedulian sesuai
dengan nilai anti
korupsi

6. Melaksanakan
penyuluhan dengan
penuh rasa saling
membantu sesama
dan cinta sesama
manusia dan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar sesuai
dengan
nasionalisme sila
ke dua dan sila ke
tiga

4. Melakukan 1. Mempersilahkan 1. Pasien merasa 1. Mempersilahkan Kegiatan Kegiatan ini


45
pengobatan dan pasien duduk nyaman dan pasien duduk pengobatan dan mencerminkan nilai
pelayanan lebih akrab dengan sopan dan pelayanan medik organisasi Integritas
medik dasar dan 2. Memeriksa dan dengan dokter. santun sesuai nilai dasar dan
menganamnesa Profesional
memberikan etika publik Etika memberikan
edukasi kepada pasien 2. Pasien merasa pubik edukasi sesuai
pasien di dilayani dengan visi organisasi
puskesmas 3. Menjelaskan hasil baik sehingga 2. Memeriksa dan “Mewujudkan
kemalang pemeriksaan merasa puas menganamnesa pelayanan prima
kepada pasien pasien dengan menuju
tentang penyakit ini 3. Pasien empati sesuai nilai Kemalang
mengetahui etika publik dan sehat”misi
4. Memberikan diagnosa penuh tanggung organisasi yaitu
edukasi kepada penyakit. jawab sesuai Melaksanakan
pasien tentang dengan nilai
4. Pasien mampu pelayanan
penyakit diare akuntabilitas
memahami faktor secara
5. Menulis di simpus yang menyeluruh
3. Menjelaskan hasil terpadu bermutu
dan rekam medis berpengaruh
pemeriksaan
pasien secara pada penyakit
dengan penuh
lengkap diare
kejelasan sesuai
5. Rekam medis nilai akuntabilitas
pasien lengkap dan transparansi
sesuai nilai Anti
Korupsi
4. Memberikan edukasi
kepada pasien
tanpa memandang
ras, kedudukan
sosial, dan suku

46
sesuai nilai
nasionalisme (sila
dua ) dan juga
memberikan edukasi
dengan sopan
santun sesuai nilai
etika publik
5. Menulis rekam
medis pasien secara
lengkap dengan
penuh tanggung
jawab sesuai nilai
akuntabilitas dan
upaya ini akan
membuat pelayanan
lebih optimal yang
berorientasi mutu
sesuai nilai
komitmen mutu

5. Membuat 1. Meminta persetujuan 1. Mendapatkan 1. Konsultasi Kegiatan Kegiatan tersebut


pojok oralit dengan kepala persetujuan dari dilakukan dengan pembuatan pojok mencerminkan nilai-
puskesmas kepala puskesmas bahasa yang sopan oralit sesuai
nilai organisasi
dan santun sesuai dengan visi
2. Koordinasi dengan 2. Adanya koordinasi dengan nilai etika organisasi Motivasi
promkes dengan pihak publik dan “Mewujudkan Profesional
promkes dilakukan dengan pelayanan prima
Integrasi
3. Menentukan lokasi jelas sesuai nilai menuju
3. Lokasi ruangan
47
yang strategis sudah ditentukan akuntabilitas dan Kemalang
dengan menjunjung sehat”misi
4. Menyiapkan sarana 4. Tersedianya sarana musyawarah organisasi yaitu
dan prasarana dan prasarana sesuai dengan Nilai Menjalin
5. Setting tempat pojok untuk pembuatan Nasionalisme kerjasama lintas
oralit ruang pojok oralit program dan
2. Koordinasi lintas sektor
5. Setting tempat dilakukan dengan
6. Membuat dan
sudah tertata sesuai sopan dan santun
memasang papan
yang diinginkan sesuai nilai etika
informasi pada
6. Tersedianya papan publik
ruangan
informasi ruangan
yang jelas 3. Lokasi pojok oralit
ditentukan dengan
mempertimbangkan
nilai efektif dan
efisien sesuai nilai
komitmen mutu

4. Menyiapkan
ruangan dan sarana
prasarana dengan
penuh tanggung
jawab sesuai nilai
Akuntabilitas dan
penuh kerja keras
sesuai dengan nilai
anti korupsi

5. Penataan ruangan
48
dilakukan dengan
seefektif dan
seefisien sesuai
dengan komitmen
mutu dan penuh
tanggung jawab
sesuai nilai
akuntabilitas

6. Membuat dan
memasang papan
informasi dilakukan
dengan tanggung
jawab sesuai nilai
akuntabilitas,
selain itu dalam
kegiatan ini juga
mengandung nilai
kreasi dan inovasi
sesuai nilai
komitmen mutu

49
6. Membuat 1. Konsultasi kepada Kegiatan Kegiatan tersebut
banner tentang 1.Konsultasi dengan kepala 1. Persetujuan dari kepala puskesmas membuat banner mencerminkan nilai-
cara cuci tangan puskesmas kepala puskesmas dilakukan dengan ini sesuai dengan
nilai organisasi yang
yang benar sopan santun misi organisasi
2.Pembuatan desain 2. Hasil desain banner merupakan nilaiyaitu Integritas
banner cara cuci tangan cara cuci tangan etika publik Melaksanakan Profesional
yang benar yang benar pelayanan
2. Pembuatan desain secara
dilakukan dengan menyeluruh
3.Meminta persetujuan 3. Persetujuan dan
penuh tanggung terpadu bermutu
desain banner cuci revisi desain banner
jawab sesuai nilai
tangan dari kepala dari kepala
akuntabilitas dan
puskesmas
4. Adanya kerjasama mengedepankan
dengan pihak ketiga inovasi sesuai nilai
4. Kerjasama dengan
komitmen mutu
pihak ketiga untuk 5. Pencetakan banner
pembuatan banner 3. Dalam meminta
sesuai yang
diinginkan persetujuan
5. Pencetakan banner dilakukan dengan
cara cuci tangan 6.adanya evaluasi sopan dan santun
pembuatan banner sesuai dengan nilai
6. Evaluasi pembuatan etika publik
banner
4. Kerjasama dengan
pihak ketiga dengan
penuh kepercayaan
sesuai nilai
akuntabilitas

5 .Dalam pencetakan
50
banner diharapkan
banner tersebut
memberikan
kejelasan informasi
kepada pasien dan
masyarakat
sehingga sesuai
dengan nilai
akuntabilitas serta
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar sesuai
dengan nilai
nasionalisme sila
ke tiga

6. Dalam evaluasi
kegiatan ini
diharapkan secara
transparansi
sesuai dengan nilai
anti korupsi dan
mengedepankan
orientasi mutu
sesuai nilai
komitmen mutu

51
7. Melakukan 1. Mendapatkan 1. Konsultasi saya Kegiatan literasi Kegiatan tersebut
1. Melaksanakan persetujuan kepala lakukan dengan ini sesuai dengan mencerminkan nilai-
penyuluhan
konsultasi dengan puskesmas bahasa yang sopan visi organisasi nilai organisasi yang
tentang cara
Kepala puskesmas dan santun sesuai “Mewujudkan Integritas
cuci tangan
yang benar di 2. Mendapatakan dengan nilai etika pelayanan prima Profesional
2. Koordinasi dengan
UPTD persetujuan dari publik dan menuju Edukatif
promkes
puskesmas promkes dilakukan dengan Kemalang
Ramah
kemalang 3. Menentukan jadwal jelas sesuai nilai sehat” misi
penyuluhan 3. Jadwal penyuluhan akuntabilitas serta organisasi yaitu
diketahui dan tidak dengan dasar Melaksanakan
4. Membuat metode terjadi menjunjung sila ke 4 pelayanan
penyuluhan miskomunikasi permusyawaratan secara
sesuai nilai profesional
5. Menyiapkan sarana
4.Materi dan metode Nasionalisme
dan media penyuluhan
penyuluhan tersedia
6. Melaksanakan 2.Koordinasi dengan
penyuluhan cuci 5. Sarana dan promkes dengan
tangan yang benar di prasarana siap musyawarah dan
puskesmas kemalang digunakan untuk kerjasama sesuai
penyuluhan dengan nilai
nasionalisme
6. Penyuluhan terutama sila ke4
terlaksana secara
efektif dan efisien 3. Jadwal dibuat
secara efektif dan
efisien sesuai
dengan nilai
komitmen mutu
52
4.Membuat metode
penyuluhan dengan
penuh tanggung
jawab sesuai dengan
nilai akuntabilitas

5.Menyiapakan sarana
dan prasarana
dengan penuh
tanggung jawab
sesuai nilai
akuntabilitas serta
didasari dengan rasa
kepedulian sesuai
dengan nilai anti
korupsi

6.Melaksanakan
penyuluhan dengan
penuh tanggung
jawab sesuai nilai
akuntabilitas serta
didasari rasa saling
membantu sesama
manusia sesuai
dengan
nasionalisme sila ke
dua
53
8. Memberikan 1 Melaksanakan 1.Mendapatkan 1. Konsultasi saya Kegiatan Kegiatan ini sesuai
sosialisasi konsultasi dengan persetujuan dari lakukan dengan sosialisasi ini nilai
optimalisasi Kepala puskesmas kepala puskesmas bahasa yang sesuai dengan
Edukatif
penanganan sopan dan misi
diare kepada 2. Menentukan jadwal 2.Adanya jadwal santun sesuai “Melaksanakan Ramah
petugas pemberian sosialisasi pemberian dengan nilai etika pelayanan
sosialisasi Integritas
kesehatan di 3 .Membuat metode publik dan secara
puskesmas pemberian sosialisasi 3.Metode pemberian dilakukan dengan menyeluruh
kemalang sosialisasi tersedia jelas sesuai nilai terpadu
4. Melaksanakan akuntabilitas bermutu” dan
pemberian sosialisasi 4.Pelaksanaan serta dengan juga sesuai
kepada petugas pemberian dasar menjunjung dengan visi
kesehatan di sosialisasi berjalan sila ke 4
puskesmas dengan baik permusyawarata “Mewujudkan
kemalang n sesuai nilai pelayanan

54
5.Evaluasi pelaksanaan 5. Adanya evaluasi Nasionalisme prima menuju
pemberian sosialisasi pemberian Kemalang
kepada pegawai di sosialisasi kepada 2. Jadwal dibuat sehat”
puskesmas pegawai di dengan penuh
kemalang puskesmas tanggung jawab
kemalang dan seefektif dan
seefisien
mungkin sesuai
nilai akuntabilitas
dan komitmen
mutu

3. Membuat metode
pemberian
sosialisasi dengan
penuh tanggung
jawab dan
integritas sesuai
dengan nilai
akuntabilitas

4 .Pemberian
sosialisasi
dilakukan dengan

55
penuh kejelasan
sesuai dengan
nilai akuntabilitas
serta didasari rasa
menolong cinta
kasih sesama
manusia sesuai
dengan nilai
nasionalisme
sila kedua

5. Evaluasi
pemberian
sosialisasi
dilaksanakan
secara
transparan sesuai
dengan nilai anti
korupsi dan
mengedepankan
orientasi mutu
sesuai nilai
komitmen mutu

2. Jadwal Rancangan Aktualisasi


56
Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi

Tanggal

No Kegiatan Juli Agustus Bukti Fisik

19
20
MINGGU 21
22
23
24

27
MINGGU 28

31

12
13

20
21
22
23
24

26
25
26

29
30

10

14
15
16
Hari Kemerdekaan RI 17
MINGGU 18
19

MINGGU 25
MINGGU (Hari Raya idul Adha) 11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MINGGU
1. Foto, lembar
Melakukan konsultasi
sosialisasi
rancangan
aktualisasi pada
pegawai di
puskesmas
2. Poster, foto,
Membuat poster lembar evaluasi
tentang diare di
Puskesmas
Kemalang

3. Melakukan Foto, daftar


penyuluhan hadir/presensi
tentang diare
kepada pasien di
puskesmas
kemalang
4. Melakukan Lembar draft
pengobatan dan kegiatan, lembar
pelayanan medik materi sosialisasi,
foto, video, lemba
dasar dan
laporan evaluasi
memberikan
edukasi kepada
pasien di
puskesmas
kemalang

57
5. Membuat pojok Lembar draft,
oralit Lembar
konsultasi, lembar
poster, foto,
lembar laporan
evaluasi

6. Membuat banner Lembar draft,


cara cuci tangan Lembar
yang benar konsultasi, lembar
poster, foto,
lembar laporan
evaluasi

7. Melakukan Lembar
penyuluhan cara konsultasi, foto,
cuci tangan yang video cuci tangan
pakai sabun,
benar di
lembar evaluasi
puskesmas kegiatan
kemalang
8. Melakukan Lembar
sosialisasi konsultasi, foto,
tentang video, lembar
evaluasi kegiatan
penanganan diare
kepada pegawai
di puskesmas
kemalang

58
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2019 pada institusi tempat
kerja. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya kendala-
kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga
dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi Strategi
No Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
1. Sosialisasi kegiatan Kurangnya Menumbuhkan Melakukan
aktualisasi kepada karyawan kesadaran rasa kesadaran sosialisasi dengan
di puskesmas kemalang menyatukan untuk baik dengan
pendapat menyatukan menyatukan
tentang pendapat pendapat semua
kegiatan yang tentang karyawan
akan dilakukan kegiatan yang puskesmas
akan dilakukan kemalang
2. Membuat poster tentang Kurangnya Menyusun Mencari referensi
diare bahan program yang sebanyak mungkin
referensi akan dan sering
sebagai dilaksanakan berdiskusi dengan
rujukan untuk sebaik mungkin promkes
pembuatan juga
desain berkoordinasi
dengan
59
promkes
3. Melakukan kegiatan Tidak semua Berkoordinasi Membuat materi dan
penyuluhan tentang diare peserta yang dengan teman metode penyuluhan
kepada pasien di puskesmas disuluh sejawat dan yang semenarik
mendengarkan promkes mungkin
materi
penyuluhan
4. Melakukan pengobatan dan SDM kadang Berkoodinasi Selalu berkoordinasi
pelayanan medik dasar dan terkendala dengan teman dengan teman
memberikan edukasi kepada jadwal harus sejawat sejawat dan
pasien di puskesmas dinas di promkes
tempat luar

5. Membuat pojok oralit Belum tersedia Berkoodinasi Pembuatan pojok


sarana dan dengan oralit sesederhana
prasarana promkes untuk mungkin tapi
diskusi sarana memiliki manfaat
dan prasarana yang besar (efektif
dan efisien)
6. Membuat banner tentang Kurangnya Menyiapkan Berkoordinasi
cuci tangan yang benar desain yang desain yang dengan teman
akan akan digunakan sejawat, promkes,
digunakan dengan teliti, juga banyak mencari
untuk lengkap dan sumber referensi
pembuatan benar untuk rujukan
banner
7. Melakukan penyuluhan cuci Alat penunjang Menyiapkan alat Melakukan
tangan yang benar di untuk dan sraana pengecekan alat dan
puskesmas penyuluhan prasarana bahan untuk
kadang eror secara baik dan penyuluhan
teliti

8. Melakukan penyuluhan Terjadi ketidak Berkoordinasi Memberikan


tentang optimalisasi sepahaman dengan penyuluhan dengan
penanganan diare kepada tentang karyawan di baik dan dilakukan
petugas kesehatan di masalah yang puskesmas secara menarik
puskesmas kemalang diberikan saat sebaik mungkin
penyuluhan

B. Dampak Jika Isu Tidak Ada Solusi

60
Tabel 4.4 Analisis Dampak Jika Isu Tidak Ada Solusi

No Kegiatan Analisis Dampak


Melakukan sosialisasi kegiatan Karyawan kurang memahami tentang
1
aktualisasi kepada karyawan rancangan aktualisasi yang dibuat

Membuat poster tentang diare Kurang nya media untuk penyuluhan bisa
2
berdampak pada pesan yang akn
disampaikan pada saat penyuluhan belum
maksimal

Melakukan kegiatan penyuluhan tentang Masyarakat belum memahami secara


3
diare kepada pasien di puskesmas optimal tentang diare, bahayanya dan
pencegahan nya

Melakukan pengobatan dan pelayanan Apabila pengobatan dan edukasi kepada


4
medik dasar dan memberikan edukasi pasien tidak dilaksanakan berdampak pada
kepada pasien di puskesmas kurang optimalnya pelayanan di puskesmas
sehingga kurang optimalnya pemahaman
pasien /masyarakat tentang diare
Membuat pojok oralit Apabila pojok oralit tidak tersedia akan
5
membuat kurang mengertinya pasien
tentang cara membuat oralit dan
penanganan pertama pada pasien diare
akan terhambat
Membuat banner tentang cuci tangan Tidak optimalnya pemahaman pasien
6
tentang cara cuci tangan yang benar karena
tidak ada nya media untuk penyuluhan.

61
7 Melakukan penyuluhan cara cuci tangan Masyarakat /pasien tidak mengatahui cara
yang benar cuci tangan yang benar sehingga
berdampak pada kesehatan masyarakat
terutama penyakit diare

8. Melakukan penyuluhan tentang Petugas kesehatan kurang optimal dalam


optimalisasi penanganan diare kepada menangani diare di puskesmas kemalang
petugas kesehatan di puskesmas
kemalang

62
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Cara meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan pada penyakit
diare di UPTD Puskesmas Kemalang yaitu dengan melakukan
gagasan pemecah isu dengan cara :
1. Melakukan sosialisasi kegiatan aktualisasi kepada karyawan di
Puskesmas Kemalang.
2. Membuat poster tentang diare di Puskesmas Kemalang.
3. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang diare kepada pasien di
Puskesmas Kemalang.
4. Melakukan pengobatan dan pelayanan medik dasar dan
memberikan edukasi kepada pasien di Puskesmas Kemalang
5. Membuat pojok oralit
6. Membuat banner tentang cara cuci tangan yang benar
7. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang cara cuci tangan yang
benar kepada pasien di Puskesmas Kemalang
8. Melakukan penyuluhan tentang optimalisasi penanganan diare
kepada petugas kesehatan di Puskesmas Kemalang
2. Kegiatan yang diusulkan dikaitkan dengan substansi mata pelatihan
Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik dan nilai-nilai dasar
PNS (Nilai ANEKA) yang mendasari kegiatan relevan baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga nilai-nilai ANEKA tersebut
dapat teraktualisasi dan terhabituasi pada setiap kegiatan yang
dilakukan.
3. Melalui diklat prajabatan peserta diklat diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada instansi
tempat dimana bertugas.

63
B. Saran
1. Dalam melaksanakan rancangan aktualisasi perlu persiapan secara
tersturktur.
2. Perlunya kerja sama yang benar-benar matang untuk bisa
menjadikan rancangan aktualisasi ini menjadi habit atau
pembiasaan. Oleh karena itu kami berharap seluruh pihak baik
karyawan maupun pasien/masyarakat dapat membantu dan
berperan aktif menyukseskan setiap tahapan kegiatan yang
dilakukan sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal dan
mampu meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan pada
penyakit diare di UPTD Pusekesmas Kemalang.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

64
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan


Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen


Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of


Government Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25


Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
65
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

66
Nama Lengkap
1. dr. Yuliyanti Purnamasari
(dengan gelar)
2. NIP 198807282019032007
Tempat dan
3. Karanganyar, 28 Juli 1988
Tanggal Lahir
Klodran rt 05 rw 01,
4. Alamat Rumah
colomadu, karanganyar
5. No. Hp 085647289799

6. Alamat Kantor PUSKESMAS KEMALANG

7. Jabatan Dokter Ahli Pertama

8. Alamat E-mail purnamasariyuliyanti@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S-1 PROFESI

SMP Universitas Universita


Nama SD N 1 SMA N 1
Batik Sebelas s Sebelas
Instansi Klodran Surakarta
Surakarta Maret Maret

Bidang Profesi
Pendidikan
Ilmu/ IPA Dokter
Kedokteran
Jurusan Umum

67
Tahun
2000 2003 2006 2010 2013
Lulus

68

Anda mungkin juga menyukai