Epidemiologi Taenia Saginata
Epidemiologi Taenia Saginata
Cacing Taenia saginata sering ditemukan di negara yang penduduknya banyak makan
daging sapi atau kerbau. Cara penduduk memakan daging tersebut yaitu matang, setengah matang
atau bahkan mentah sama sekali tanpa proses pemasakan. Cara makan dan cara memelihara ternak
inilah yang kemudia menjadi berperan dalam proses terjadinya infeksi cacing Taenia. Ternak yang
dilepas di padang rumput lebih mudah dihinggapi cacing gelembung tersebut, daripada ternak yang
dipelihara dan dirawat dengan baik di kandang secara tertutup. Pencegahan dapat dilakukan antara
lain dengan cara mendinginkan daging yang akan dikonsumsi sampai suhu -10 derajat Celsius,
iradiasi dan memasak daging sampai matang.
Prevalensi infeksi Taenia saginata tertinggi terdapat pada Asia Tengah, sekitar Asia Timur,
Afrika Tengah, dan Afrika Timur (lebih dari 10%). Daerah dengan prevalensi infeksi 0,1% hingga
10% seperti negara pada daerah Asia Tenggara seperti Thailand, India, Vietnam, dan Filipina.
Daerah dengan prevalensi rendah (sekitar 1% penderita) seperti beberapa negara di Asia Tenggara,
Eropa, serta Amerika Tengah dan Selatan
DAFTAR PUSTAKA
Tolan, 2011. Tinjauan Pustaka Taeniasis sp. Tersedia pada web
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/32576/Chapter%20II.pdf?seq
uence=4 . Diakses pada tanggal 29 November 2018