Anda di halaman 1dari 1

Epidemiologi Taenia Saginata

Cacing Taenia saginata sering ditemukan di negara yang penduduknya banyak makan
daging sapi atau kerbau. Cara penduduk memakan daging tersebut yaitu matang, setengah matang
atau bahkan mentah sama sekali tanpa proses pemasakan. Cara makan dan cara memelihara ternak
inilah yang kemudia menjadi berperan dalam proses terjadinya infeksi cacing Taenia. Ternak yang
dilepas di padang rumput lebih mudah dihinggapi cacing gelembung tersebut, daripada ternak yang
dipelihara dan dirawat dengan baik di kandang secara tertutup. Pencegahan dapat dilakukan antara
lain dengan cara mendinginkan daging yang akan dikonsumsi sampai suhu -10 derajat Celsius,
iradiasi dan memasak daging sampai matang.

Taeniasis dan sistiserkosis merupakan penyakit yang menyerang masyarakat dengan


tingkat ekonomi rendah, seperti yang dikonfirmasi pada statistika yaitu daerah dengan standar
kehidupan yang rendah. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, masyarakatnya juga dapat
terinfeksi Taenia sp. akibat perjalanan yang dilakukan di daerah endemis. Menurut Tolan (2011),
semua usia rentan terhadap infeksi taeniasis. Usia di mana konsumsi daging mentah dimulai adalah
faktor yang menentukan usia infeksi. Sebanyak 45 juta orang di dunia terinfeksi Taenia saginata.

Negara Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk merupakan masyarakat


beragama muslim dan tidak mengkonsumsi daging babi. Namun, ada beberapa daerah, seperti Bali
dan Papua, yang banyak mengkonsumsi daging babi. Sampai saat ini, Papua masih menjadi daerah
endemik taeniasis dan sistiserkosis. Provinsi Papua, tepatnya di Kabupaten Jayawijaya, memiliki
prevalensi taeniasis sebesar 15%. Sedangkan di Bali, dahulu merupakan daerah endemis bagi
taeniasis dan sistiserkosis, telah dilakukan penghentian transmisi dari sistiserkosis.

Prevalensi infeksi Taenia saginata tertinggi terdapat pada Asia Tengah, sekitar Asia Timur,
Afrika Tengah, dan Afrika Timur (lebih dari 10%). Daerah dengan prevalensi infeksi 0,1% hingga
10% seperti negara pada daerah Asia Tenggara seperti Thailand, India, Vietnam, dan Filipina.
Daerah dengan prevalensi rendah (sekitar 1% penderita) seperti beberapa negara di Asia Tenggara,
Eropa, serta Amerika Tengah dan Selatan
DAFTAR PUSTAKA
Tolan, 2011. Tinjauan Pustaka Taeniasis sp. Tersedia pada web
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/32576/Chapter%20II.pdf?seq
uence=4 . Diakses pada tanggal 29 November 2018

Anda mungkin juga menyukai