Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA

TAENIASIS
I.

DEFINISI
Taeniasis adalah infeksi oleh setiap cacing pita genus Taenia, suatu infeksi pada
saluran pencernaan oleh cacing taenia dewasa. Secara tradisional dikenal 2 jenis
infeksi cacing pita yaitu Taenia solium dan Taenia saginata. Pada manusia, bentuk
larva taenia solium dapat menimbulkan infeksi yang dikenal sebagai sisterserkosis.
Taeniasis biasanya tidak fatal, akan tetapi pada stadium larva cacing Taenia solium
mungkin menyebabkan sisterserkosis fatal.

II.

EPIDEMIOLOGI
Taeniasis merupakan penyakit yang menyerang masyarakat dengan tingkkat
ekonomi rendah, seprti yang dikonfirmasi pada statiska yaitu daerah dengan standart
kehidupan yang rendah. Beberapa negara majju

seprti Amerika Serikat,

masyarakatnya juga dapat terinfeksi Taenia sp. akibat perjalanan yang dilakukan
didaerah endemis.
Menurut Tolan (2011), semua usia rentan terhadap infeksi taeniasis, usia dimana
konsumsi daging mentah dimulai adalah factor yang menentukan

usia infeksi.

Taeniasis solium dilaporkan terjadi pada anak usia 2 tahun di Mexico. Taeniasis
merupakan infeksi parasit yang umum dan dapat ditemukan pada seluruh bagian
dunia. Sekitar 50 juta pendududk di seluruh dunia terinfeksi Taenia saginata dan
Taneia solium. Sekktar 2-3 juta orang terinfeksi cacing Taenia solium, 45 juta orang
terinfeksi Taenia saginata, dan sekitar 50 juta orang mengidap sisterserkosis dari
Taenia solium.
Negara Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk yang beragama
muslim dan tidak mengkonsumsi daging babi. Namun, ada beberapa daerah, seperti
Bali dan Papua yang masyarakatnya masih mengkonsumsidaging babi.

III.

LIFE CYCLE

Siklus hidup cacing Taenia Solium yang dewasa didalam tubuh manusi
ada didalam usus halus. Cacing dewasa melepaskan segmen gravid paling ujung
yang akan pecah didalam usus sehingga telur cacing dapat dijumpai pada feses
penderitan dan apabila telur cacing tersebut yang matur mengkontaminasi
rerumoutan yang biasa dikonsumsi oleh hewan pemakan tumbuhan maka telur
akan pecah didalam usus hospes perantara dan menyebabkan lepasnya onkosfer.
Dengan bantuan kait, onkosfer menembus didnding usus, masuk ke dalam aliran
darah, lalu menyebar ke organ tubuh si hewan, terutama otot lidah,leher jantung
dan otot tubuh. Dalam waktu 60-70 hari pasca infeksi, onkosfer berubah menjadi
larva sisterserkus yang infeksius 50.000 sampai 60.000 telur/hari. Proglotid yang
telah lepas telur atau keduanya akan dilepaskan dari hospes definitive (manusia)
dalam bentuk feses. Kemudian babi akan terinfeksi jika makanannya telah
terkontaminasi dengan telur yang berembrio atau proglotid gravid.
Siklus hidup cacing Taenia saginata hamper mirip cacing pita babi. Hospes
definitive adalah manusia, yang berlaku sebagai hospes perantara adalah sapi atau
kerbau.
IV.

PATOFISIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai