Aplikasi Ilmu Geotek Dalam Pembutan Bendungan PDF
Aplikasi Ilmu Geotek Dalam Pembutan Bendungan PDF
Oleh :
GILANG FIRMANDA
111.080.230
YOGYAKARTA
2011
Berdasarkan letak dan kedudukan dari zone kedap aimya, maka type ini masih dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
- Bendungan urutan zonal dengan tirai kedap air atau "bendungan tirai" (front core
fill type dam), ialah bendungan zonal dengan zona kedap air yang membentuk lereng
udik bendungan tersebut.
- Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air miring atau "bendungan inti miring"
(inclined- corefill type dam), ialah bendungan zonal yang zone kedap aimya terletak
didalam tubuh bendungan dan berkedudukan miring ke arah hilir Bendungan urugan
zonal dengan inti kedap air tegak atau "bendungan inti tegak" (central-core fill type
dam), ialah bendungan zonal yang zona kedap airmya terletak didalam tubuh
bendungan dengan kedudukan vertikal. Biasanya inti tersebut terletak di bidang
tengah dari tubuh bendungan.
b) Bendungan beton (concrete dam) adalah bendungan yang dibuat dengan konstruksi
beton dengan tulang maupun tidak.
Ada 4 tipe bendungan beton :
4, Perencanaan Bendungan.
1. Umum
a. Gagasan
Untuk merencanakan dan membangun sebuah bendungan harns dialaskan pada dasar
yang kuat dengan meninjau beberapa aspek yang umum :
- apakah tluktuasi besarnya air sungai sangat menjolok antara di musim hujan dan
panas sehingga persediaan airnya tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sepanjang tahun.
- Apakah masalah pemindahan pemukiman penduduk dari lokasi rencana bendungan
masih dalam batas wajar sehingga akan dapat diatasi dengan baik secara etis,
ekonomis dan politis.
d. Studi kelayakan
Dilakukan kegiatan yang sarna dengan butir c di atas namun dengan kedalaman yang
dibutuhkan untuk studi kelayakan, dengan catatan lokasi rencana bendungan sudah
dipusatkan pada suatu tempat.
2. Perencanaan Teknis
a. Bendungan urugan
1) Karakteristik bendungan urugan
Dibandingkan dengan jenis-jenis lain, maka bendungan urugan mempunyai
keistimewaan sbb :
Pembangunannya dapat dilaksinakan pada harnpir semua kondisi geologi dan
geografi yang dijumpai.
Bahan-bahan untuk tubuh bendungan dapat digunakan batuan yang terdapat di sekitar
lokasi calon bendungan. Kelemahan tipe bendungan ini adalah tidak mampu menahan
limpasan diatas mercunya, di mana limpasa yang terjadi dapat menyebabkan
longsoran pada lereng hilir yang dapat mengakibatkan jebolnya bendungan.
Karena tubuh bendungan terdiri dari timbunan tanah atau timbunan batu yang
berkomposisi lepas, maka jebolnya bendungan umumnya disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
Longsoran yang tejadi baik pada lereng hulu maupun lereng hilir tubuh bendungan.
Terjadinya sufosi (erosi dalam atau piping) oleh gaya - gaya yang timbul dalam aliran
filtrasi yang tetjadi di dalam tubuh bendungan.
Suatu konstruksi yang kaku tidak diinginkan di dalam tubuh bendungan, karena tidak
dapat menikuti gerakan konsolidasi dari tubuh bendungan tersebut.
Proses pelaksanaan pembangunannya biasanya sangat peka terhadap pengaruh iklim,
lebih-Iebih pada bendungan urugan tanah dimana kelembaban optimum tertentu perlu
dipertahankan terutama pada saat pelaksanaan penimbunan dan pemadatannya.
Topografi.
Apabila peninjauan hanya didasarkan pada kondisi topografi maka bendungan beton
akan lebih menguntungkan. Jika sekitamya bangunan pada alur sungai yang dalam tetapi
sempit. sebaliknya pada alur sungai yang dangkal tetapi lebar, bendungan urugan akan lebih
murah. Akan tetapi berhubung banyaknya faktor lain yang perlu diperhitungkan antara
lail}kondisi geologi di daerah calon bendungan, tersedianya bahan dengan kualitas yang
memenuhi syarat untuk tubuh bendungan, kemampuan teknologi pelaksanaan
pembangunannya maka pada kenyataannya kadang-kadang bahkan terjadi hal yang
sebaliknya.
Geologi Teknik
Pada hakekatnya penelitian geologi teknik yang perlu dilakukan tidak hanya di daerah
di sekitar tempat kedudukan calon bendungan yang akan dibangun, tetapi hams pula diadakan
penelitian di daerah calon waduk dan sekitarnya untuk mengidentifisir adanya celah-celah
yang mengakibatkan kebocoran atau kemungkinan adanya daerah-daerag yang mudah
longsor.
Pekerjaan sementasi yang dilaksanakan pada celah-celah patahan tersebut serta
pencegahan longsoran-Iongsoran dalam kondisi waduk yang sudah terisi akan membutukan
biaya yang lebih besar. Sedangkan apabila dibiarkan begitu saja mungkin akan terjadi
kehilangan air yang sangat berlebihan yang megalir keluar dari celah-celah patahan tersebut.
Selain itu adanyan retakan-retakan yang luas penyebarannya dapar mengakibatkan terjadinya
longsoran berkapasitas besar yang mungkin dapat meluncur ke dalam waduk. Dengan
masuknya suatu masa tebing di sekitar waduk tersebut akan menyebabkan penuhnya waduk
terisi sedimen dalam waktu yang amat singkat yang diikuti dengan keluamya air secara
mendadak sehinggan terjadi luapan yang sangat membahayakan didaerah sebelah hilimya.
3) Tinggi Bendungan
Adalah jarak dari pondasi hingga permukaan air waduk pada saat bangunan pelimpah
mengalirkan air sebesar kapasitas perencanaannya, ditambah dengan tinggi jagaan tertentu
untuk dorongan angin, gelombang, tenaga pembekuan es dan gerak gempa bumi.
4) Lebar Mercusuar
Lebar mercu bendungan urugan haruslah cukup kuat untuk menjaga agar garis preatik
atau permukaan atas rembesan tetap berada di dalam bendungan pada waktunya. Lebar mercu
harns cukup untuk menahan hentakan gempa serta kekuatan gelombang, lebar mecu dari
bendungan yang rendah dapat pula dipengarnhi oleh kebutuhan sekunder seperti lebar jalan
pemeliharaan minimum sebesar 3 meter.
5) Stabilitas Konstruksi
Meripakan perhitungan konstruksi untuk menentukan ukuran (dimensi) bendungan
agar mampu menahan muatan-muatan dan gaya-gaya yang bekerja padanya dalam keadaan
apapun.
Syarat-syarat stabilitas konstruksi :
Lereng sebelah hulu dan hilir bendungan harns tidak mudah longsor. Lereng sebelah
hulu bendungan harns stabil dan aman dalam keadaan apapun baik pada waktu waduk
kosong, penuh air maupun permukaan air turun tiba-tiba. Demikian pula untuk lereng
b. Bendungan beton
Karakteristik bendungan beton.
Tahan lama dan hampir tidak memerlukan perawatan. Memerlukan kondisi geologi
yang baik di lokasi bendungan. Pelaksanaan memerlukan ketelitian yang tinggi.
Sifat-sifat beton :
- Mudah dikerjakan