TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
Identitas pasien
Nama : Nn.A
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
No.reg : 27.81.01
Penanggung jawab
Nama : Tn.S
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Polisi
2. RIWAYAT KESEHATAN
a.Keluhan utama
Saat dikaji pasien tidak bisa mengatakan kata-kata dengan jelas, klien
terlihat kesakitan bila ada rangsang nyeri, klien dalam keadaan apatis
± 2 minggu yang lalu pasien jatuh dari kendaraan, posisi klien duduk
orang tua klien mengatakan anaknya tidak tahu apa yang terjadi. ±1
Scan.
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini dan ini pertama kalinya
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit DM,
Klien mendapatkan diet 6x200 cc (1200cc) dan ditambah air putih 50cc
infuse ringer laktat (RL) 20 tetes per menit, sehari klien menghabiskan 3
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-8 kali sehari.
Selama sakit sedikit ada gangguan dalam BAB dan BAK, Klien juga
terpasang kateter urin dan saat pengkajian berisi 400cc, klien sehari
BAK 1600cc pasien BAB 1-2 hari sekali di pempes atau kain.
d. Pola aktivitas dan istirahat
dibantu oleh keluarga dan perawat, bahkan klien lebih sering tidur.
Sebelum dan selama sakit tidak ada gangguan saat tidur. Pasien tidur 6-8
jam sehari.
baik. Selama sakit hubungan pasien dengan keluarga dan perawat tidak
ada gangguan.
Pasien dan keluarga berharap segera sembuh dan ingin cepat pulang
penyakitnya akan sembuh asal berobat teratur dan berdua kepada Tuhan
YME.
4. PENGKAJIAN FISIK
a. Pemeriksaan primer
1) Airway
2) Breathing
Tidak terjadi sesak nafas, tidak ada otot Bantu nafas, RR 19 x/menit,
3) Cirkulation
4) Dissability
b. Pemeriksaan sekunder
3) Pengukuran antropometri
kiri
Dada : simetris
6) Paru-paru:
7) Jantung
I : datar
Au : Bu (+) normal
Pe : tympani
10) Ekstremitas
b) Bawah : kedua kaki tidak ada luka kering, kaki kanan sulit
untuk digerakan
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
c. Therapy
6) Terpasang ventilator
B. ANALIS DATA
-
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
sekret.
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keprawatan Rasional
Keperawatan
Tidak efektifnya Tujuan: Setelah dilalukan a. Kaji dengan ketat (tiap 15 Obstruksi dapat dise-babkan akumulasi
kebersihan jalan tindakan keperawatan menit) kelancaran jalan napas. sputum, perdarahan, bronchospasme
napas selama 1 x 20 menit. atau masalah terhadap tube.
sehubungan Mempertahankan jalan b. Evaluasi pergerakan dada dan Pergerakan yang simetris dan suara
dengan napas dan mencegah auskultasi dada (tiap 1 jam). napas yang bersih indikasi pemasangan
akumulasi sekret aspirasi tube yang tepat dan tidak adanya
Kriteria hasil: penumpukan sputum.
Suara napas bersih,tidak Pengisapan lendir tidak selalu rutin dan
c. Lakukan pengisapan lendir
terdapat suara sekret pada waktu harus dibatasi untuk mencegah
dengan waktu kurang dari 15 detik
selang dan bunyi alarm hipoksia.
bila sputum banyak.
karena peninggian suara Meningkatkan ventilasi untuk semua
d. Lakukan fisioterapi dada
mesin, sianosis tidak ada. bagian paru dan memberikan
setiap 2 jam.
kelancaran aliran serta pele-pasan
sputum.
Perubahan Tujuan: Setelah dilalukan 1. Kaji tingkat kesadaran. Mengetahui kestabilan klien.
perfusi jaringan tindakan keperawatan 2. Pantau status neurologis Mengkaji adanya kecendeungan pada
serebral selama 2x24 jam secara teratur, catat adanya nyeri tingkat kesadaran dan resiko TIK
berhubungan diharapkan perfusi kepala, pusing. meningkat.
dengan edema jaringan serebral kembali 3. Tinggikan posisi kepala 15-30 Untuk menurunkan tekanan vena
serebral dan normal dengan : derajat jugularis.
peningkatan Kiteria Hasil: 4. Pantau TTV, TD, suhu, nadi, Peningkatan tekanan darah sistemik
tekanan 1. Kien melaporkan input dan output, lalu catat yang diikuti dengan penurunan tekanan
intrakranial tidak ada pusing atau hasilnya. darah diastolik serta napas yang tidak
sakit kepala teratur merupakan tanda peningkatan
2. Tidak terjadi TIK.
peningkatan tekanan Mengurangi keadaan hipoksia
intracranial, peningkatan 5. Kolaborasi pemberian Ungkapan keluarga yang
kesadaran Oksigen. menyenangkan klien tampak
3. GCS ≥ 13. 6. Anjurkan orang terdekat mempunyai efek relaksasi pada
4. Tidak mual, tidak untuk berbicara dengan klien. beberapa klien koma yang akan
ada mutah menurunkan TIK.
Kelebihan Tujuan : Setelah dilakukan 1. Kaji tanda klinis dehidrasi Deteksi dini dan intervensi dapat
volume cairan tindakan keperawatan atau kelebihan cairan. mencegah kekurangan/kelebihan
berhubungan selama 3 x 24 jam fluktuasi keseimbangan cairan.
dengan Balance ganguan keseimbangan 2. Catat masukan dan haluaran, Kehilangan urinarius dapat
cairan +1357 cairan dan elektrolit dapat hitung keseimbangan cairan, ukur menunjukan terjadinya dehidrasi dan
teratasi dengan berat jenis urine. berat jenis urine adalah indikator
Kriteria Hasil : hidrasi dan fungsi renal.
1) Menunjukan 3. Berikan air tambahan sesuai Dengan formula kalori lebih tinggi,
membran mukosa indikasi tambahan air diperlukan untuk
lembab mencegah dehidrasi.
2) Tanda vital 4. Kolaborasi pemeriksaan lab. Hipokalimia/fofatemia dapat terjadi
normal kalium/fosfor serum, Ht dan karena perpindahan intraselluler selama
3) Haluaran urine albumin serum. pemberian makan awal dan
adekuat dan bebas menurunkan fungsi jantung bila tidak
oedema. diatasi.
Resiko tinggi Tujuan : Tidak terjadi a. Berikan perawatan aseptik Cara pertama untuk menghindari
infeksi infeksi setelah dilakukan dan antiseptik, pertahankan teknik nosokomial infeksi, menurunkan
berhubungan tindakan keperawatan cuci tangan jumlah kuman patogen .
dengan jaringan selama 3x 24 jam dengan b. Observasi daerah kulit yang Deteksi dini perkembangan infeksi
trauma, Kiteria Hasil : mengalami kerusakan, kaji memungkinkan untuk melakukan
kerusakan kulit 1. Bebas tanda- tanda keadaan luka, catat adanya tindakan dengan segera dan
kepala infeksi , suhu tubuh kemerahan, bengkak, pus daerah pencegahan terhadap komplikasi
dalam batas normal yang terpasang alat invasi dan selanjutnya, monitoring adanya infeksi.
(36,5-37,5OC) TTV
2. Mencapai c. Anjurkan klien untuk Meningkatkan imun tubuh terhadap
penyembuhan luka tepat memenuhi nutrisi dan hidrasi yang infeksi
waktu adekuat. Menurunkan pemajanan terhadap
d. Batasi pengunjung yang dapat pembawa kuman infeksi.
menularkan infeksi Leukosit meningkat pada keadaan
e. Pantau hasil pemeriksaan lab, infeksi
catat adanya leukositosis Menekan pertumbuhan kuman
f. Kolaborasi pemberian pathogen.
atibiotik sesuai indikasi.
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl/
Imlementasi Respon TTD
Dx jam
2 1/3/1 a. Mengkaji DS: klien bersuara dengan
0 tingkat kesadaran mengeluarkan suara tetapi
07.00 tidak membentuk kalimat
WIB DO: kesadaran apatis, GCS 11
dengan E4V3M4
1,2, b. Memantau DS:-
3,4 07.00 TD, Suhu, Nadi, DO: TD: 130/80 mm Hg, RR:
WIB RR. 19x/mnt, N: 80x/mnt, suhu
37 o, SPO2 95
1 DS:-
07.30 c. Melakukan DO: terdapat lendir kental.
2 WIB section DS:-
08.00 d. Memberikan DO: posisi klien semi fowler
3 WIB posisi semi fowler DS:-
08.30 e. Memantau DO: kepatenan selang NGT
WIB selang NGT, mudah terlepas, makanan
memberikan masuh 250cc.
3 makanan melaluai DS:-
14.00 NGT 200 cc. DO: IWL 43, input 3000, output
WIB f. Memantau 1600 klien terpasang
Input dan utput kateter, balance cairan +
1400 /hari.
4 2/3/1 a. Memantau DS : -
0 TD, Suhu, Nadi, DO: TD 120/80 mmHg, Nadi
14.00 RR 95 x/menit, Suhu 37oC ,
WIB RR 20 x/menit
4 DS:-
16.00 b. Memandikan DO: klien terlihat kotor pada
WIB klien rambutnya, klien BAB
pada pempes.
4 DS: orang tua klien menyetujui
17.00 untuk bergantian bila
WIB c. Membatasi menjenguk Nn.A.
pengunjung DO: klien dijenguk orang tua
dan bergantian dengan
sanak saudara, 2 orang.
1 4/3/1 a. Membentu DS : -
0 melakukan DO:klien dengan posisi miring
08.00 fisioterapi dada kanan, dan dilakukan
WIB pada klien untuk tepukan 30 kali.
mengeluarkan
seputum
1 b. Melakukan DS : -
08.20 section DO :klien seperti menarik bila
WIB section dimasukan
melalui selang ventilator
1,2 c. Memberikan DS:-
08.30 posisi semi fowler DO: klien terlihat nyaman bila
WIB posisi semi fowler.
2 d. Memberikan DS:-
08.20 obat dormikum DO: klien mulai tenang
WIB melalui sirimpam diberikan obat
dormikum, kejang mulai
berkurang.
3 5/3/1 a. Memberikan DS : -
0 makan melalui DO: makanan masuk 250 cc,
08.00 NGT sesuai terapi, ditambah
WIB dengan 50 cc air putih
untuk membilas sonde.
4 b. Membersihka DS:-
10.00 n gigi klien DO: gigi klien terlihat kotor dan
WIB mengeluarkan air liur.
G. EVALUASI
No Tanggal /
Evaluasi TTD
Dx Jam
1 1-3-2010 S :-
mengunakan O2.
2 4-3-2010 S :-