DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3:
MUTU”.
Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................... 3
A. PENGERTIAN ......................................................................... 4
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri farmasi merupakan salah satu elemen yang berperan
penting dalam mewujudkan kesehatan nasional melalui aktivitasnya
dalam bidang manufacturing obat. Tingginya kebutuhan akan obat
dalam dunia kesehatan dan vitalnya aktivitas obat mempengaruhi
fungsi fisiologis tubuh manusia melahirkan sebuah tuntutan terhadap
industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas.
Oleh karena itu, semua industri farmasi harus benar-benar berupaya
agar dapat menghasilkan produk dan sediaan obat yang memenuhi
standard kualitas yang dipersyaratkan.
PEMBAHASAN
A. TABLET
1. PENGERTIAN
seperti informasi yang sudah disampaikan pada pendahuluan, tablet
merupakan sediaan padat dan mengandung bahan obat, dapat dengan bahan
tambahan atau tanpa menambahkan bahan penolong/eksipien, namun pada
topic ini akan disampaikan juga definisi menurut beberapa sumber, yaitu :
a. Tablet adalah sedian padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata
atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Anief. M 1996)
b. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempacetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Zat tambahan yang di gunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat
pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang
cocok. (FI III 1997)
c. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. (FI IV 1995)
B. CARA PEMBUATAN
Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu
granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Pemilihan metode
pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik
zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap
panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain
sebagainya. Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam
metode tersebut :
a. Granulasi basah
Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasi.Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap
lembab dan panas.Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung
karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsipdari metode
granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat
teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian
masa basah tersebut digranulasi.
Berikut ini adalah metode dari granulasi basah yaitu :
Penggilingan dari bahan obat dan zat tambahan
Mencampurkan serbuk gilingan
Persiapan larutan pengikat
Pencampuran larutan pengikat dan campuran serbuk hingga
membentuk massa yang basah
Pengayakan kasar dari massa biasa menggunakan ayakan No. 16-
12
Dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-500C
Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan
ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelican (lubrikan).
Kemudian ducetak menjadi tablet dengan mesin tablet.
(Lachman, edisi 2, hal 690)
Contoh obat : Paracetamol, Antalgin, Aminofilin
b. Granulasi kering
Granulasi kering adalah memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan
mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah
lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula
(granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa
bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini
yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu
tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan
kelembaban.
Berikut ini adalah metode dari granulasi kering :
Mencampurkan zat khasiat, zat pengisi, dan zat
penghancur, serta jika perlu ditambahkan zat pengikat
dan pelican hingga menjadi massa serbuk yang
homogen.
Dikempa cetak dengan tekanan tinggi hingga menjadi
tablet besar (slug) yang tidak berbentuk baik.
Digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan
ukuran partikel yang diinginkan
Dikempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang diinginkan.
(Lachman, edisi 2, hal : 686)
Contoh obat : tablet CTM
c. Kempa langsung
Kempa langsung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa
langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ni merupakan metode yang
paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat
digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.
Berikut ini metode dari kempa langsung yaitu:
Penggilingan obat dari bahan tambahan
Pencampuran dari semua bahan
Massa kempa dicetak menjadi tablet jadi dalam mesin
tablet
Contoh obat : tablet Vit. C