Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

“CARA PEMBUATAN DAN EVALUASI


MUTU”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3:

- SITI MUTMAINAH (DF.17.03.098)


- RISMAYANTI (DF.17.03.0
- SISKA (DF.17.03.096)
- SISKA ANGGRAENI (DF.17.03.097)
- SITTI HADIJAH (DF.17.03.099)
- SINTA ASTI ASTRIA (DF.17.03.095)
- SUCI APRILLAH (DF.17.03.100)
- SUCI YULIASTRI (DF.17.03.101)
- TRINURTI (DF.17.03.102)
- UMMI FADILAH (DF.17.03.103)
- VIRA AYU VOLANTIKA (DF.17.03.104)
-
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDY DIII FARMASITAHUN AJARAN
2017/ 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kelompok

dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah TEKNOLOGI

SEDIAAN SOLID dengan judul “CARA PEMBUATAN DAN EVALUASI

MUTU”.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini masih

banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.

Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Palopo, 25 Mei 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH. ............................................................. 2

C. TUJUAN .................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 4

A. PENGERTIAN ......................................................................... 4

B. PENGGOLONGAN SIMPLISIA ............................................... 5

C. PENYIAPAN SIMPLISIA ......................................................... 8

D. PEMANENAN PADA SAAT YANG TEPAT ............................. 9

E. PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA ....................................... 11

F. PEMERIKSAAN MUTU ........................................................... 14

BAB III PENUTUP.............................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 17


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Industri farmasi merupakan salah satu elemen yang berperan
penting dalam mewujudkan kesehatan nasional melalui aktivitasnya
dalam bidang manufacturing obat. Tingginya kebutuhan akan obat
dalam dunia kesehatan dan vitalnya aktivitas obat mempengaruhi
fungsi fisiologis tubuh manusia melahirkan sebuah tuntutan terhadap
industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas.
Oleh karena itu, semua industri farmasi harus benar-benar berupaya
agar dapat menghasilkan produk dan sediaan obat yang memenuhi
standard kualitas yang dipersyaratkan.

Seiring dengan perkembangan di bidang obat, bentuk sediaan dalam


bidang farmasi juga semakin bervariasi. Sediaan obat tersebut antara lain
sediaan padat seperti serbuk, tablet, kapsul. Sediaan setengah padat seperti
salep, cream, pasta, suppositoria dan gel, serta bentuk sediaan cair yaitu
suspensi, larutan, dan emulsi. Dengan adanya bentuk sediaan tersebut
diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen.
Salah satu contoh sediaan farmasi yang beredar di pasaran, Apotek, Instalasi
kesehatan, maupun toko obat adalah sediaan cair (liquid).
Dengan demikian pembuatan sediaan liquid dengan aneka fungsi sudah
banyak digeluti oleh sebagian besar produsen. Sediaan yang ditawarkanpun
sangat beragam mulai dari segi pemilihan zat aktif serta zat tambahan, sensasi
rasa yang beraneka ragam, hingga merk yang digunakan pun memiliki peran
yang sangat penting dari sebuah produk sediaan liquid.
Sediaan liquid merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung satu
atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang
homogen pada saat diaplikasikan. Sediaan cair atau sediaan liquid lebih banyak
diminati oleh kalangan anak-anak dan usia lansia, sehingga satu keunggulan
sediaan liquid dibandingkan dengan sediaan-sediaan lain adalah dari segi rasa
dan bentuk sediaan.
Sediaan cair juga mempunyai keunggulan terhadap bentuk sediaan solid
dalam hal kemudahan pemberian obat terkait sifat kemudahan mengalir dari
sediaan liquid ini. Selain itu, dosis yang diberikan relatif lebih akurat dan
pengaturan dosis lebih mudah divariasi dengan penggunaan sendok takar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tablet, pil, dan suppositoria?
2. Menjelaskan metode pembuatan pada sediaan tablet, pil, dan suppositoria?
3. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dari pembuatan sediaan tablet, pil
dan suppositoria?
4. Menjelaskan evaluasi mutu dari sediaan tablet, pil, dan suppositoria?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari tablet, pil dan suppositoria
2. Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan dari sediaan tablet, pil,
dan suppositoria
3. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dari pembuatan sediaan
tablet, pil dan suppositoria
4. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi mutu dari sediaan tablet, pil dan
suppositoria
5.
BAB II

PEMBAHASAN

A. TABLET
1. PENGERTIAN
seperti informasi yang sudah disampaikan pada pendahuluan, tablet
merupakan sediaan padat dan mengandung bahan obat, dapat dengan bahan
tambahan atau tanpa menambahkan bahan penolong/eksipien, namun pada
topic ini akan disampaikan juga definisi menurut beberapa sumber, yaitu :
a. Tablet adalah sedian padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata
atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Anief. M 1996)
b. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempacetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Zat tambahan yang di gunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat
pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang
cocok. (FI III 1997)
c. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. (FI IV 1995)
B. CARA PEMBUATAN
Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu
granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Pemilihan metode
pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik
zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap
panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain
sebagainya. Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam
metode tersebut :
a. Granulasi basah
Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasi.Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap
lembab dan panas.Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung
karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsipdari metode
granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat
teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian
masa basah tersebut digranulasi.
Berikut ini adalah metode dari granulasi basah yaitu :
 Penggilingan dari bahan obat dan zat tambahan
 Mencampurkan serbuk gilingan
 Persiapan larutan pengikat
 Pencampuran larutan pengikat dan campuran serbuk hingga
membentuk massa yang basah
 Pengayakan kasar dari massa biasa menggunakan ayakan No. 16-
12
 Dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-500C
 Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan
ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelican (lubrikan).
 Kemudian ducetak menjadi tablet dengan mesin tablet.
(Lachman, edisi 2, hal 690)
Contoh obat : Paracetamol, Antalgin, Aminofilin
b. Granulasi kering
Granulasi kering adalah memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan
mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah
lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula
(granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa
bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini
yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu
tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan
kelembaban.
Berikut ini adalah metode dari granulasi kering :

Mencampurkan zat khasiat, zat pengisi, dan zat
penghancur, serta jika perlu ditambahkan zat pengikat
dan pelican hingga menjadi massa serbuk yang
homogen.
 Dikempa cetak dengan tekanan tinggi hingga menjadi
tablet besar (slug) yang tidak berbentuk baik.
 Digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan
ukuran partikel yang diinginkan
 Dikempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang diinginkan.
(Lachman, edisi 2, hal : 686)
Contoh obat : tablet CTM
c. Kempa langsung
Kempa langsung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa
langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ni merupakan metode yang
paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat
digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.
Berikut ini metode dari kempa langsung yaitu:
 Penggilingan obat dari bahan tambahan
 Pencampuran dari semua bahan
 Massa kempa dicetak menjadi tablet jadi dalam mesin
tablet
Contoh obat : tablet Vit. C

C. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN TABLET


1. Sifat-sifat bahan aktif yang digunakan misalnya pemerian, kelarutan,
inkompabilitas dengan beberapa zat (missal: asam basa), sifat alir,
kompresibilitas.
2. Sifat-sifat bahan tambahan (pengisi, penghancur, pengikat dan pelican)
D. EVALUASI MUTU

Anda mungkin juga menyukai