Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ILMU USAHA TANI

“FAKTOR PRODUKSI TENAGA KERJA”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

DESY ADEKANTARI PRATIWI (C1G015050)


I KETUT ADITYA NOVAYANTA (C1G017081)
AZIZAH ULFA (C1G018017)
ELECTRA MOUDYNA (C1G018035)

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ‘Tenaga Kerja’ ini. Penulis juga berterima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Ilmu Usaha Tani yang telah memberikan tugas ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Usaha Tani.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai tenaga kerja.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.

Matara , 25 Agustus 2019


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.1. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II
ISI ................................................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Tenaga Kerja Sebagai Faktor Produksi .............................................. 3
2.2. Perbedaan Tenaga Kerja Dalam Usahatani dan Perusahaan Pertanian ................ 3
2.3. Perbedaan Aspek Tenaga Kerja Pada Negara Berkembang Dengan Negara Maju
4
2.4. Produktivitas Tenaga Kerja ................................................................................... 5
BAB III
PENUTUP ................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
3.2. Saran ..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah


suatu alat kekusaan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia dan ditujukan kepada usaha produksi. Secara umum perkembangan
tenaga kerja sektor pertanian dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Jumlah
tenaga kerja yang lebih besar dapat diartikan telah terjadi penambahan jumlah
tenaga produktif dan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti makin
besar ukuran pasar tenaga kerjanya. Tenaga kerja merupakan salah satu unsur
penentu terutama bagi usahatani yang sangat tergantung pada musim. Jika
terjadi kelangkaan tenaga kerja maka akan mengakibatkan mundurnya waktu
penanaman sehingga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, produktivitas,
dan kualitas produk.

Baik pada usahatani keluarga maupun perusahaan pertanian, peranan


tenaga kerja belum sepenuhnya dapat diatasi dengan teknologi yang
menghemat tenaga (teknologi mekanis). Hal ini dikarenakan selain mahal, juga
ada hal-hal tertentu yang tidak dapat digantikan oleh tenaga kerja manusia.
Perlu dilakukan beberapa usaha dan pengembangan untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja pada sektor pertanian agar usaha tersebut dapat
menghasilkan output yang lebih banyak dengan penggunaan masukan (input)
yang lebih sedikit.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tenaga kerja sebagai faktor produksi


2. Untuk mengetahui perbedaan tenaga kerja dalam usahatani dan
perusahaan pertanian
3. Untuk mengetahui perbedaan aspek tenaga kerja negara berkembang
dan tenaga kerja negara maju
4. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja.
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Tenaga Kerja Sebagai Faktor Produksi

Dalam usaha Pertanian terdapat beberapa faktor produksi. Salah satunya


adalah faktor tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam
produktivitas pertanian. Jika tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi
maka tenaga kerja dapat diartikan sebagai faktor produksi insani yang secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor
produksi tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Faktor
produksi asli merupakan faktor primer yang berhubungan langsung dan telah
tersedia di alam. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik,
pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Tenaga kerja
merupakan salah satu unsur yang menopang usahatani dimana tenaga kerja
dapat digunakan untuk memperbesar nilai barang atau jasa yang dihasilkan
dalam usaha tersebut.

2.2 Perbedaan Tenaga Kerja Dalam Usahatani dan Perusahaan Pertanian

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usahatani berbeda-beda,


tergantung dari jenis tanaman yang diusahakan Tenaga kerja usahatani bisanya
terdiri atas petani beserta keluarga dan tenaga kerja dari luar yang semuanya
berperan dalam usaha tani. Sumber tenaga kerja dalam usahatani biasanya
berasal dari keluarga (anak, saudara lainnya yang berkaitan dengan keluarga)
dan tenaga kerja luar keluarga yang diperoleh dari sistem upahan, gotong
royong dan arisan tenaga kerja. Banyak sedikitnya tenaga kerja dari luar
keluarga tergantung pada dana yang tersedia untuk membiayai tenaga kerja
tersebut. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam usahatani keluaga
(family fams), khususnya tenaga kerja petani beserta anggota keluarganya.
Rumah tangga tani yang umumnya sangat terbatas kemampuannya sangat
ditentukan dari segi modal dan peranan tenaga kerja keluarga. Jika masih dapat
diselesaikan oleh tenaga kerja keluarga sendiri maka tidak perlu mengupah
tenaga luar, yang berarti menghemat biaya. Tenaga kerja usahatani biasanya
bersifat musiman atau dapat dikatakan bahwa penggunaan tenaga kerja dalam
usahatani khususnya tenaga kerja luar keluarga biasanya mengikuti musim
tanam suatu tanaman yang diusahakan. Selain menggunakan manusia sebagai
tenaga kerjap;lo, sebagian usahatani masih menggunakan tenaga kerja hewan
yang membantu dalam proses pembajakan sawah ataupun pengangkutan
barang, dan sebagian usahatani menggunakan tenaga kerja mesin yang
digunakan untuk pengolahan tanah, pemupukan, penanaman, ataupun
pemanenan. Sedangkan tenaga kerja yang digunakan dalam perusahaan
pertanian ialah tenaga kerja yang memiliki skill atau kemampuan khusus
serta memiliki spesialisasi tersendiri terhadap bidang pekerjannya
masing-masing dan telah diseleksi terlebih dahulu sebelum menjadi tenaga
kerja pada suatu perusahaan pertanian. Tenaga kerja manusia di dalam
perusahaan pertanian biasanya menggunakan tenaga kerja yang dibayar
menggunakan sistem gaji. Selain menggunakan tenaga kerja manusia,
perusahaan pertanian juga menggunakan tenaga kerja mekanik (mesin)
yang bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas hasil usaha mereka.
Tenaga kerja yang digunakan dalam perusahaan pertanian biasanya
merupakan tenaga kerja tetap dan tidak musiman.

2.3 Perbedaan Aspek Tenaga Kerja Pada Negara Berkembang Dengan Negara
Maju

Negara berkembang dan negara maju tentu memiliki beberapa


perbedaan yang cukup signifikan diantaranya negara maju memiliki
pertumbuhan penduduk kecil, memiliki pendapatan nasional dan pendapatan
rata-rata penduduk tinggi, produktivitas sumber daya manusia tinggi, sebagian
penduduknya bekerja di sektor industri dan jasa. Sedangkan pada negara
berkembang memiliki produktivitas sumber daya manusia yang masih rendah,
jumlah pertumbuhan penduduknya tinggi, jumlah lapangan kerja dengan tenaga
kerja tidak seimbang, serta sebagian dari penduduknya bekerja di sektor
pertanian.

Aspek tenaga kerja di negara maju dan negara berkembang pun


memiliki beberapa perbedaan. Aspek sumber daya manusia merupakan salah
satu aspek yang akan memberikan pengaruh terhadap hasil kerja seorang
tenaga kerja. Jika pada negara maju sumber daya manusia yang digunakan
sebagai tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas
yang tinggi jika dibandingkan dengan sumber daya manusia yang berada di
negara berkembang yang rata-rata kualitas sumber daya manusia dapat
dikatakan rendah, walaupun tidak semua sumber daya manusia yang berada di
negara berkembang memiliki kualitas yang rendah. Aspek penyerapan tenaga
kerja menjadi salah satu pembeda antara negara maju dan negara berkembang.
Pada negara berkembang seperti Indonesia penyerapan tenaga kerja terbesar
yaitu pada sektor pertanian, dimana luas lahan garapan pertanian yang relatif
sempit dan penggunaan teknologi dalam usaha pertanian yang masih sederhana
jika dibandingkan oleh negara-negara maju memberikan hasil (output) yang
rendah atau tidak maksimal. Hal ini juga menyebabkan tingkat kemiskinan yang
cukup tinggi pada para tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian terutama
para petani subsisten. Sedangkan pada negara maju sektor industri dan jasa
merupakan salah satu sektor terbesar yang menyerap tenaga kerja. Industri-
industri besar banyak berkembang di negara maju sehingga mampu menyerap
tenaga kerja dengan pemberian upah yang cukup untuk memenhi kebutuhan
tenaga kerjanya.

2.4 Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas merupakan peningkatan produksi dimana terjadi


perbandingan yang membaik antara jumlah sumber daya yang digunakan
(masukan) dengan jumlah barang-barang dan jasa yang diproduksi (keluaran).
Peningkatan produktivitas terjadi bila keluaran yang sama dapat dihasilkan dari
masukan yang lebih sedikit atau menghasilkan keluaran yang lebih banyak
untuk masukan yang sama. Dalam peningkatan produktivitas, sumber daya
manusia memegang peranan utama yang menguntungkan bagi perusahaan,
sebab teknologi dan produksi adalah hasil karya manusia. Produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis
dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha
atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari
esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memberi dorongan untuk
berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan
pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau
keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem. Produktivitas tenaga
kerja merupakan tingkat kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan produk
ataupun jasa. Produktivitas tenaga kerja menunjukkan adanya kaitan antara
output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk
dari seorang tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan
elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh
manajemen. Peningkatan produktivitas faktor manusia merupakan sasaran
strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung
pada kemajuan tenaga manusia yang memanfaatkannya. Oleh karena itu tenaga
kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini
disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang
dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk
pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain
seperti modal.
Produktivitas tenaga kerja dalam usahatani dapat dikatakan masih
dalam taraf yang rendah. Hal ini dikarenakan kemampuan atau sumber daya
manusia yang digunakan pada usahatani terutama di Indonesia masih sangat
rendah. Namun tidak semua sumber daya manusia dalam usahatani memiliki
kemampuan yang rendah. Umumnya mereka memiliki kemampuan dasar
dalam berusahatani, namun mereka belum mampu menerima dan mengadopsi
inovasi dalam bidang pertanian yang terus berkembang. Misalkan, tenaga kerja
manusia dalam usahatani masih menggunakan tenaga kerja manusia atau
hewan, sedangkan untuk perusahaan pertanian mereka telah menggunakan
tenaga kerja mesin walaupun tetap menggunakan tenaga kerja manusia. Pada
usahatani, terutama usahatani subsisten petani masih mengandalkan tenaga
kerja keluarga dimana untuk menghasilkan produk usahatani bergantung pada
jumlah keluarga yang bekerja di usahatani mereka dan ini akan memperlambat
waktu berusahatani suatu komoditas.

Produktivitas tenaga kerja khususnya dalam bidang pertanian dapat


ditingkatakan melalui berbagai cara, antara lain dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan mengenai inovasi-inovasi terbaru dalam bidang
pertanian yang berguna untuk meningkatkan mutu dan hasil kerja para petani.
Pendidikan yang dimaksudkan disini tentu saja bukan pendidikan elementer
dan pendidikan dasar ilmu tumbuh-tumbuhan dan ilmu hewan yang sudah
diajarkan pada sekolah-sekolah dasar di desa, tetapi pendidikan danlatihan
tambahan dalam cara-cara bertani yang lebih produktif, dalam penerapan
penemuan-penemuan baru berupa alat-alat atau bahan-bahan pertanian dan
manajemen usahatanu pada umumnya. Pendidikan dan latihan ini dilakukan
oleh petugas-petugas penyuluhan pertanian yang kompeten, tenaga kerja
sukarela dengan sedapat mungkin disertai demonstrasi-demonstrasi dalam
kebun-kebun percobaan Dinas Pertanian. Pada malam hari dapat diadakan
pertunjukan filem mengenai praktek-praktek pertanian antara lain yang sudah
maju pertaniannya. Di samping kemungkinan untuk menirunya juga dapat
merangsang motivasi dan daya kreasi petani.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi dapat diartikan sebagai


faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. Tenaga kerja usahatani dan perusahaan
pertanian memiliki perbedaan dimana tenaga kerja usahatani dapat berasal dari
dalam keluarga usahatani dan dari luar usahatani, tenaga kerja hewan, dan
sebagian tenaga kerja mesin. Sedangkan pada perusahaan pertanian tenaga
kerja manusia yang digunakan merupaka tenaga kerja yang memiliki
kemampuan khusus pada bidangnya serta sebagian besar tenaga kerja yang
digunakan merupakan tenaga kerja mesin. Aspek tenaga kerja pada negara maju
dan negara berkembang dapat dilihat perbedaannya dari dua aspek, yaitu aspek
sumber daya manusia yang digunakan sebagai tenaga kerja dan aspek
penyerapan tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja menunjukkan adanya
kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja. Gambaran umum produktivitas
usahatani di Indonesia yaitu masih dalam taraf yang rendah Produktivitas
tenaga kerja khususnya dalam bidang pertanian dapat ditingkatakan melalui
berbagai cara, antara lain dengan memberikan pendidikan dan pelatihan
mengenai inovasi-inovasi terbaru dalam bidang pertanian yang berguna untuk
meningkatkan mutu dan hasil kerja para petani.

3.2 Saran

Penggunaan tenaga kerja sebagai faktor produksi haruslah efisien dan


produktivitas tenaga kerja harus selalu ditingkatkan agar hasil yang didapatkan
dari suatu usaha pertanian dapat terus meningkat dan memberikan hasil yang
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Yusma. 2010. Bahan Ajar Pengantar Agribisnis. Jambi: Fakultas pertanian
universitas jambi

Hanafie, Rita. Ekonomi Pertanian. Andi. 2010. Jakarta

Suratiyah, Ken. 2015. Ilmu Usaha Tani. Jakarta Timur: Penebar swadaya

“Faktor-faktor produksi pertanian”. 05 maret 2016. .


http://andylatifwijaya.blogspot.co.id/2011/04/faktor-faktor-produksi-pertanian.html

“Tenaga Kerja Dalam Usahatani”. 05 maret 2016.


https://meelaisme.wordpress.com/2011/10/20/tenaga-kerja-dalam-usaha-tani/

“Definisi Produktivitas Kerja”. 05 maret 2016. http://jurnal-


sdm.blogspot.co.id/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html

Anda mungkin juga menyukai