Anda di halaman 1dari 17

10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


DISTILASI
• suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.

• Suatu proses yang menghasilkan uap dari suatu cairan yang dipanaskan
dalam suatu bejana, kemudian uap tersebut diembunkan dengan
menggunakan pendingin dan dikumpulkan dalam bejana lain.

DISTILASI BINER DAN • Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
MULTIKOMPONEN kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.

• Add text

bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS

Agenda PRINSIP DISTILASI

01
Pemisahan komponen dari campuran cairan melalui distilasi tegantung atas perbedaan titik didih
Pengertian dan Konsep Distilasi masing-masing komponen. Juga, tergantung atas konsentrasi komponen yang ada, campuran cairan
akan memiliki karakteristik titik didih yang berbeda. Karenanya, proses distilasi tergantung atas
karakteristik tekanan uap campuran cairan.
02 Flash Vaporisasi
Tekanan Uap dan Pendidihan
Tekanan uap suatu cairan pada suhu tertentu merupakan tekanan kesetimbangan yang dilakukan oleh
03 Kesetimbangan Fasa Untuk Sistem Biner molekul-molekul yang keluar dan masuk permukaan cairan.
Berikut beberapa butir penting melihat tekanan uap :

04
• masukan energi menaikkan tekanan uap
Kesetimbangan Fase Untuk Multikomponen
• tekanan uap terkait dengan pendidihan
• Suatu cairan dikatakan “ mendidih” bilamana tekanan uapnya sama dengan tekanan sekitarnya
05 Distilasi Biner Bertingkat

bridging your success 06 Distilasi Multikomponen Bertingkat


bridging your success
2 4
10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


DISTILASI
• Kemudahan suatu cairan mendidih tergantung atas volatilitasnya
Distilasi :  Differential/Simple/Batch Distillation • Cairan dengan tekanan uap tinggi ( cairan volatil) akan mendidih pada suhu lebih rendah
 Single-stage operation (Flash Vaporization) • Tekanan uap dan titik didih campuran cairan tergantung atas jumlah relatip komponen di dalam campuran
tersebut
 Continuous Rectification/Multi Stages Distl.
• Distilasi terjadi dikarenakan beda volatilitas komponen di dalam cairan campuran
(Binary dan Multicomponent Systems)
Volatilitas Relativ
Volatilitas relatif merupakan ukuran beda volatilitas antara 2 komponen, dan juga titik-titik didihnya.
Contoh Aplikasi : Volatilitas relatif menunjukkan bagaimana akan mudah atau sukarnya suatu pemisahan tertentu. Volatilitas
Relativ suatu komponen “i” terhadap komponen “j” didefinisikan seperti
- Batch : Pemisahan n-heptane - n-octane (Lihat Gambar 1B)
Pemisahan Benzene, Toluene, Xylene (Lihat Gambar 1A)
-Single stage :
Acetone - Air, Metanol - etanol
- Multi Stages : refinery, pemisahan udara dimana
Variabel penentu : Kapasitas, Kemurnian, Kontinyuitas Umpan yi = mol fraksi komponen ‘i’ di dalam uap
Perbedaan Volatilitas. xi = mol fraksi komponen ‘i’ di dalam cairan

bridging your success bridging your success 7

Flash Vaporization PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Vapor : 72% B
20% T
8% X Metode ini digunakan untuk memisahkan salah satu zat
50% B dari campurannya dan untuk memurnikan zat dari
25% T pengotornya berdasarkan perbedaan titik didih atau
25% X
tekanan uap komponen-komponen dalam campuran.
Liquid : 40% B
27% T
Gambar 1A Flash Vaporization 33% X Pada distilasi ada 2 dasar metode yang digunakan :
1. Uap yang terbentuk diembunkan seluruhnya dan
ditampung tanpa ada yang dikembalikan ke dalam
Differential Distillation bejana didih (no Reflux)
Distillate : 61% n-C7 2. Uap yang terbentuk sebagian diembunkan serta
39% n-C8 didinginkan pada tempat tertentu, sedangkan
50% n-C7
50% n-C8 sebagian lagi dikembalikan ke dalam cairan yang
Residue : 33% n-C7 dipanaskan (with Reflux).
67% n-C8
bridging your success Gambar 1B. Batch Distillation
bridging your success
10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Saturated vapour pressure
Titik didih dan Tekanan Uap Jenuh

• Titik Didih: temperatur pada saat tekanan uap cairan (Ptot)=


tekanan atmosfer (Patm)

• Tekanan uap jenuh: tekanan yang dihasilkan oleh uap yg


berkesetimbangan dengan cairannya

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS

Tekanan Uap dan Hukum Raoult’s


Tek Uap (P) :
Cairan dlm wadah tertutup didiamkan --- menurut teori • dinyatakan dg tinggi kolom air raksa
kinetik --- molekul zat cair pd permukaan terus menerus
meninggalkan permukaan zat cair dan masuk ke ruang • Naik dg naiknya T
diatasnya, dsbl. Bila Σ molekul yg meninggalkan = kembali -- • Apabila = tek jumlah pd permukaan cairan --- cairan
- keadaan stb (berhenti) pada P ttt yg tergantung T mendidih
(keadaan uap jenuh)
Pendidihan cairan :
• Pendidihan teratur
• Pendidihan tak teratur--- (perlu penangas/batu didih)

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


TEKANAN UAP
• Semua zat cair yang berada dalam bejana terbuka akan
mendidih apabila tekanan uapnya sama dengan tekanan
• Kalau zat cair berada didalam bejana tertutup, pada suatu saat atmosferis.
penguapan cairan akan diikuti dengan pengembunan uap. • Hal ini berarti :
Maka di katakan pada saat itu terjadi kesetimbangan, artinya a. Semua produk yang di simpan dalam tangki atmosferis tekanan
uapnya harus lebih rendah dari tekanan atmosferis, pada suhu
kecepatan penguapan sama dengan kecepatan pengembunan. tertinggi atmosferis.
Tekanan uap pada saat terjadi kesetimbangan ini disebut b. Produk yang disimpan dalam tangki bertekanan selalu
berada dalam kondisi titik didihnya. Apabila tangki tersebut
tekanan uap jenuh (saturated), selanjutnya disebut dengan menerima panas dari luar (misalnya), maka produk tadi akan
mendidih  molekul - molekul uap semakin banyak  tekanan
tekanan uap saja. naik.
• Apabila dalam bejana tadi hanya ada 1 macam zat cair disebut c. Pendidihan cairan dalam tangki bertekanan tersebut tidak
akan berlansung terus-menerus, tetapi akan segera berhenti
tekanan uap murni. pada saat tekanan absolutenya = tekanan uap cairan pada
suhu waktu itu.

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS

d. Zat cair akan mendidih apabila tekanan uapnya = tekanan diatas


permukaan zat cair tersebut.

• Zat cair yang mempunyai tekanan uap lebih tinggi akan


mendidih pada suhu yang lebih rendah. Untuk fraksi berat
(residue), agar titik didihnya lebih rendah, maka tekanan
kolom fraksinasi dibuat lebih rendah dari 1 atmosfer (distilasi
vakum). Sebaliknya untuk fraksinasi gas (C1, C2, C3 dan C4),
agar titik didihnya tinggi, maka kolom fraksinasi dibuat
bertekanan maka disebut dengan distilasi bertekanan.
• Uap yang berada dalam separator bertekanan selalu
berada pada kondisi titik embunnya (dew point) setiap
pendinginan akan mengakibatkan uap tadi mengembun
sehingga tekanan di dalam separator akan turun.

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Hukum Raoult
Titik didih (Td) : • French chemist François Marie Raoult (1830-1901)
• Suhu dimana tek uap cairan = tek uap pada permukaan • Tekanan uap parsial suatu komp dlm suatu campuran
(tekanan barometer) (larutan ideal) = tekanan uap komponen murni pada
• Td normal : Td pd tek 1 atm (760 mm Hg) temperatur tertentu dikalikan dg fraksi mol komponen
dalam fasa cairnya
• Td cairan murni, mempunyai nilai tertentu dan tetap pada P
tetap.
• Td cairan tak murni tergantung pada zat pengotor, jk zat
pengotor tak menguap, mk td relatif tetap.Jk zat pengotor
Pi  X i .Pi o
menguap --- td naik berangsur-angsur.

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS

Syarat Pemisahan dg Distilasi: Hukum Raoult :


Senyawa-senyawa dalam campuran bersifat volatile / mudah
menguap, dengan tingkat penguapan (volatilitas) masing-
PA = XA . PoA
masing komponen berbeda-beda pada suhu yang sama.
PB = XB . PoB
Pt = PA + PB = XA . PoA + XB . PoB
Pada suhu tertentu, fasa uap yang dihasilkan dari suatu
campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak
komponen yang lebih volatil & fasa cairan akan lebih banyak
Rumus di atas menunjukkan hub antara
mengandung komponen yang kurang volatil. tekanan uap dg komposisi cairan

Bagaimana hubungan komposisi uap, tekanan uap dan


Cairan yang seimbang dengan uapnya pada suhu tertentu komposisi dalam keadaan cair pada tekanan tetap ?
memiliki komposisi yang berbeda.

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS CONTOH SOAL PPSDM MIGAS


Jika XA dan XB adalah fraksi mol A dan B dalam keadaan cair, serta YA dan
YB adalah mol fraksi A dan B dalam keadaaan uap, maka hubungan antara Bagaimanakah komposisi uap yang seimbang dengan cairan yang
tekanan parsial dengan komposisi dapat dituliskan sebagai berikut : mempunyai komposisi 46% mol heptana dan 54% mol heksana pada titik
didihnya.
PA PB Diketahui titik didih cairan itu 80oC, Po heksana 1050 torr & Po heptana
 YA  YB 427 torr. Pada suhu & tekanan tersebut bagaimana komposisi uapnya?
Pt Pt
Dari hubungan di atas dapat dituliskan perbandingan antara PA dengan PB Penyelesaian :
sebagai berikut : o
Pheksana = XA.P A = 0,54 x 1050 torr = 567,00 torr
o Pheptana = XB.PoB = 0,46 x 427 torr = 196,42 torr
PA YA X A .PA X
  o
 A Ptotal = (567,00 + 196,42) torr = 763,42 torr
Pb YB X B .PB XB
Komposisi Uap :
567
Notasi  merupakan bilangan volatilitas o Heksana  x100%  74,27%mol
relatif terhadap B yang merupakan
PA 763,42
perbandingan tekanan uap jenuh PB
o
196,42
Heptana  x100%  25,73%mol
bridging your success masing-masing komponen, yaitu : bridging your success 763,42

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Hukum Raoult
• Larutan ideal: larutan dengan gaya tarik menarik antar
molekul-molekul yg sejenis= gy tarik antar molekul-molekul
Volatilitas relatif utk camp biner A dan B
yg tdk sejenis, ∆H pencampuran = nol
• Contoh lar ideal:
metanol-etanol
benzena-toluena
heksana-heptana
Diketahui tekanan total campuran biner A dan B adalah 560 Torr. Fraksi mol A dalam campuran
adalah 0,65. Tekanan uap B murni adalah 665 Torr. Hitunglah fraksi mol uap masing-masing
komponen dan volatilitas relatifnya! Komponen manakah yang lebih mudah menguap?

bridging your success bridging your success


10/19/2018

Diagram komposisi/tek uap lar PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Deviasi Positif dari Hk Raoult’s
ideal

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Diagram komposisi/tek uap lar ideal Deviasi Negatif dari Hk Raoult’s

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Diagram Fase Assume that a mixture that contains equal amounts of pentane
(C5H12) and octane (C8H18) is distilled. Describe the difference
Diagram Fase Larutan ideal/non ideal selain dapat between the composition of the liquid in the distillation flask
digambarkan sebagai kurva tek uap (P) vs komposisi (x), and the vapor given off when this liquid starts to boil.
juga dapat digambarkan sebagai kurva titik didih (T) vs
komposisi (x)

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS

Diagram fase larutan ideal Campuran Azeotrop dengan titik


didih minimum
Contoh
• Aseton-CS2
• CS2-formaldehid
• Fenol-air
• Benzena-sikloheksana
• etanol-air

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Campuran azeotrop dg titik didih minimum
: ethanol and water mixtures

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Campuran Azeotrop dengan titik didih maksimum : nitric
acid and water mixtures

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS CONTOH SOAL PPSDM MIGAS


Diagram fase Bagaimanakah komposisi uap yang seimbang dengan cairan yang
mempunyai komposisi 46% mol heptana dan 54% mol heksana pada titik
didihnya.
Diketahui titik didih cairan itu 80oC, Po heksana 1050 torr & Po heptana
427 torr. Pada suhu & tekanan tersebut bagaimana komposisi uapnya?

Penyelesaian :
Pheksana = XA.PoA = 0,54 x 1050 torr = 567,00 torr
o
Pheptana = XB.P B = 0,46 x 427 torr = 196,42 torr
Ptotal = (567,00 + 196,42) torr = 763,42 torr

Komposisi Uap :
567
Heksana  x100%  74,27%mol
763,42

Heptana 196,42
 x100%  25,73%mol
bridging your success bridging your success 763,42
10/19/2018

1
PPSDM MIGAS

Gambar di sebelah menunjukkan harga


konstanta kesetimbangan untuk senyawa
hidrokarbon ringan pada suhu yang relatif
rendah (hal 7 hand out)

FLASH VAPORISASI

bridging your success

PPSDM MIGAS Konstanta Kesetimbangan Uap- PPSDM MIGAS

Cairan untuk Cairan Campuran


• Untuk menentukan data kesetimbangan yang dapat diukur
secara langsung adalah tekanan uap zat murni atau titik • Untuk menghitung besar konstanta kesetimbangan masing-masing komponen
dari cairan campuran diperlukan data tekanan uap jenuh masing-masing
didih dan titik embun untuk campuran biner. komponen digunakan Hukum Raoult’s sebagai beirkut
• Berdasarkan tekanan uap maupun titik didih yang diukur • =  =
dapat dihitung besarnya konstanta kesetimbangan dengan • Dimana :
menggunakan rumus-rumus empiris yang telah diturunkan • i = komponen 1,2,3,4,.....dst
seperti misalnya Raoult dan Dalton. • P = tekanan operasi
• = tekanan uap cairan jenuh

Besar dari tekanan uap cairan jenuh dapat ditentukan dengan


persamaan Antoine berikut :
• = − ( )

bridging your success bridging your success 44


10/19/2018

PERHITUNGAN FLASH VAPORIZATION


PPSDM MIGAS
KESETIMBANGAN UAP CAIRAN PPSDM MIGAS

SISTEM BINER Dalton juga mempostulat bahwa


• hukum hukum gas ideal, yang tekanan parsial dari suatu
• Jika: secara umum ditulis :
F = jumlah feed (mol)
campuran gas ideal adalah
• PV = n RT................(3.1) sebanding dengan jumlah molekul
V = jumlah uap (mol)
• Untuk Gas Ideal campuran, dari dari gas yang berada di campuran
L = jumlah cairan dalam kesetimbangan (mol) beberapa komponen gas,
z = fraksi mol komponen dalam feed maka besarnya tekanan total tersebut, yaitu :
x = fraksi mol komponen dalam fase cair gas tersebut mengikuti hukum = .................................(3.3)
y = fraksi mol komponen dalam fase uap
Dalton :
i = masing-masing komponen • = ∑ = + + ....(3.2) Sedangkan Raoult’s
menghubungkan antara tekanan
parsial di fasa uap dan komposisi
fasa liquid sebagai berikut :
bridging your success bridging your success = .................................(3.4)

Dengan mengkombinasikan persamaan PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Bila digabungkan antara hukum Dalton dengan Hukum Roult, maka akan
2.8 dengan Hukum Rauolt’s : = ,
menghasilkan persamaan tekanan total campuran sebagai berikut :
Jika feed ( F ) sebesar 1 mol = (1 − ) +
diumpankan ke vessel bertekanan =∑ =∑ =∑ ...............(3.5)

pada suhu dan tekanan tertentu, = (1 − ) +

maka persamaan neraca bahan = 1− + Dan untuk single komponen berlaku :


keseluruhan: = 1− + = ....................................................(3.6)

L + V = 1..................(2.6)
Tekanan uap (atau ) dari satu fluida cair merupakan fungsi dari suhu, yaitu tekanan akan meningkat
= Karena ∑ = 1, maka :
Persamaan neraca bahan komponen: 1− +
seiring dengan meningkatnya temperatur,
= + .........(2.7) ∑ = 1 .........(2.9)
( ) Tekanan uap dan temperatur umumnya dinyatakan dengan persamaan Antoine sebagai berikut :
Dengan mensubstitusikan persamaan =
1− +
(2.6) ke persamaan (2.7) diperoleh = − .....................................(3.7 a)
persamaan: Persamaan 2.9 dikenal dengan
= 1. − ....................(2.8) = Untuk beberapa komponen i dapat ditulis :
1+ −
persamaan Flash Calculation.
= − ..........................(3.7 b)
=
1+ ( − 1)
bridging your success bridging your success
10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


DISTILASI BINER BERTINGKAT
• Distilasi (fraksinasi atau rektifikasi) bertingkat dengan reflux • Hukum lain yang hampir sama dengan Hukum Raoult’s dalah
Hukum Henry yang dirumuskan sebagai berikut :
adalah proses flash distilasi yang disusun secara bertingkat
• = . .....................(5.10)
sehingga antara uap dan cairan yang mengalir dengan
arah berlawanan dapat melakukan kontak. Dengan
adanya kontak uap-cairan ini akan didapatkan produk • Dimana :
yang sesuai dengan yang diharapkan. • = Tekanan parsial komponen A
• = Konstanta Henry pada suhu tertentu
• = Fraksi mol A

• Pada kenyataannya Hukum Henry ini berlaku dengan baik bila


harga kecil, dan sebaliknya Hukum Raoult’s akan berlaku
dengan baik bila harga kecil.

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


Vapor – Liquid Equilibrium Ratio ( K ) Total Kondensor
• Apabila fasa liquid dan uap tidak mengikuti Hukum Raoult’s, • Total kondensor adalah V = Vapor
maka dapat dipergunakan Vapor – Liquid Equilibrium Ratio kondensor yang berfungsi
untuk mengubah semua fasa
yang dirumuskan sebagai berikut : uap yang di hasilkan dari
• = . .......................(5.8) plate tertinggi dari kolom
distilasi menjadi fasa liquid.
• Dimana : Semua fasa uap dari top
kolom yang telah menjadi
• = ......................(5.9) fasa liquid ini selanjutnya D = Distilate
sebagian di tarik kembali
• Harga ‘K’ dapat diperoleh dengan cara perhitungan untuk diumpankan di kolom L = Liquid
Thermodinamika, tergantung pada suhu dan tekanan distilasi di plate tertinggi reflux
sistem. sebagai reflux, dan sebagian
lagi di tarik sebagai produk
yang disimpan di tangki.

bridging your success bridging your success


10/19/2018

PPSDM MIGAS PPSDM MIGAS


PARSIAL KONDENSOR PARSIAL REBOILER
• Parsial kondensor adalah Vapor dari plate no. 1 yang masuk • Parsial reboiler adalah
kondensor yang berfungsi di kond. 1 terjadi kesetimbangan
reboiler yang menguapkan
untuk mengubah semua
uap-cairan lagi sehingga terbentuk
Vapor dari plate no 1 = V
komposisi uap yang baru di Kond. kembali sebagian liquida
fasa uap yang di hasilkan 1 yaitu ′
Kond. 1
′ pada temp.
yang berasal dari plate
dari plate tertinggi dari terbawah kolom distilasi,
kolom distilasi menjadi Kondensor 1
sedangkan sebagian liquida
fasa liquid. Fasa uap dari Komposisi vapor di
Kond. 2 adalah lainnya yang berasal dari
top kolom dikondensasi Kondensor 2 ′ ′ yang reboiler diambil sebagai
sebagian menjadi fasa berasal kond. 1
dan terkondensasi produk bawah “W”. Uap
liquid untuk selanjutnya di semua menjadi
yang dikembalikan ke dalam
tarik kembali untuk distilate “D”
kolom di plate terbawah
Liquid Distilat
dari kondensor

diumpankan di kolom
1 sebagai
reflux = L
berkesetimbangan dengan
distilasi di plate tertinggi
Liquid Distilat
hasil kondensasi
produk bawah “W”
sebagai reflux.
dari kondensor 2
sebagai produk = D

bridging your success bridging your success

PPSDM MIGAS
Total Reboiler. Material Balance dan Heat Balance di Kolom Distilasi

• Apabila produk
bawah langsung
diambil dari dasar Reboiler

kolom (berasal dari


Neraca massa total : F = D + B
plate terbawah) dan
reboiler menguapkan Neraca material balance komponen :
seluruh fluida cair yang F zF = D xD + B xB
masuk ke dalamnya, Neraca Panas :
maka reboiler Produk bawah berasal dari F hF + Qc + Qr= D hD + B hB
smacam ini disebut plate terbawah = W

dengan Total Reboiler.

bridging your success 56


10/19/2018

Asumsi Constant Molar Overflow (CMO)


Setiap kontak fasa uap dengan fasa liquid pada setiap tahap, jumlah uap (molar)
yang mengembun sama dengan jumlah fasa cair (molar) yang menguap.
Dengan berlakunya asumsi “Constant Molar Overflow, maka
Neraca massa total : berlaku:
Vj+1 = Lj + D
RECTIFICATION SECTION
Neraca massa komponen : L0 = L1 = ... = Lj-1 = Lj = ... = Lf-1 = L;
Vj+1 yj+1 = Lj xj + D xD;
RECTIFICATION V1 = V2 = ... = Vj-1 = Vj = ... = Vf-1 = V;
SECTION Nerca panas total :
Vj+1 Hj+1 + Qc = L0 hj+ D hD STRIPPING SECTION
L'f = L'f-1 = ... = L'k-1 = L'k = ...L'N = L';
Persamaan Kesetimbangan : V'f = V'f-1 = ... = V'k-1 = V'k = ...=V'N = V';
yj = f (xj)

L  L CMO L  L
y j 1  x j  1   x D y x  1   x D
V  V V  V 57 59

STRIPPING SECTION Garis Operasi (Working lines)


Neraca massa total :
L'k-1 =V'k + B 1r) Neraca massa total :
V=L+D
Neraca massa komponen :
L'k-1 xk-1 = V'k yk + B xB
2r) Neraca Massa komponen :
Nerca panas total : V yj+1 = L xj + D xD
L'k-1 hk-1 + Qr = V'k Hk+ B hB
3r) Kesetimbangan Uap-Cair:
Persamaan Kesetimbangan : yj = f (xj)
yk-1 = f (xk-1)

L  L
y j 1  x j  1   x D
V  V
L'  L'  L'  L' 
yk  x k 1    1  x B
CMO
y x    1 x B
V' V '  V' V ' 
58 60
10/19/2018

STRIPPING SECTION

Distilasi Multi Komponen


1s) Nerca massa total:
L'= V' + B

2s) Neraca massa komponen:


L' xk-1 = V' yk + B xB

3s) Persamaan Kesetimbangan :


yk = f (xk)

L'  L'  L'  L' 


yk  x k 1    1  x B
CMO
y x    1 x B
V' V '  V' V ' 
61 63

Konsep Dew Point dan Bubble Point


Kualitas Feed
Dew Point :
q adalah qualitas feed dan didefinisikan sebagai berikut :
Kondisi dimana sistem campuran mulai mengembun
H  hF
q Bubble Point :
H h Kondisi dimana sistem campuran mulai bergolak
H: entalpi feed pada kondisi uap jenuh (saturated steam/dew point)
h: entalpi feed pada kondisi cair jenuh (saturated liquid/bubble point) • Bubble P : Hitung yi dan P pada xi dan T tahu
hF: entalpi feed pada kondisi operasi
• Dew P : Hitung xi dan P pada yi dan T tahu
• Bubble T : Hitung yi dan T pada xi dan P tahu
• Dew T : Hitung xi dan P pada yi dan P tahu

62 64
10/19/2018

terima kasih!
PPSDM MIGAS
Distilasi Multi Komponen

Fasa vapor
yi bridgingyoursucces
Fasa liquid
xi ppsdmmigas.esdm.go.id

Jika suatu sistem pada tekanan P dengan komposisi (Zi) Ppsdm Migas ppsdm_migas_cepu
diketahui, maka pada kondisi bubble point :
xi  zi
ppsdm_migas
Pada kondisi bubble point berlaku :

y i 1
65 bridging your success ppsdmmigas.esdm.go.id Ppsdm Migas ppsdm_migas ppsdm_migas_cepu 67

oleh karena : yi  K i xi
maka :
 y  K x
i i i 1
Pada kondisi dew point, sistem dianggap pada fasa uap, sehingga :

yi  z i
Pada kondisi dew point berlaku : x i 1

oleh karena : xi  yi / K i

maka :
x y i i
/ Ki  1
66

Anda mungkin juga menyukai