Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

HIPOSPADIA

A. PENGERTIAN
Hipospidia adalah kelainan pada jenis yang bersipat bawaan, dimana
opofisium ureia eksterna ( OUE ) tidak dapat pada ujung panis melainkan
dibawahnya.
Isiden : 8.2 % /100 kelahiran bayi laki-laki ( belman 1985 )

B. ETIOLOGI
 Penyebab belun dikatahui pasti
 Dapat dihubungan dengan paktor lingkungan pengaruh hor monal

C. PATOFOSIOLOGIS
Kehamilan pada minggu 10-14 minggu

Terdapat hambatan/ kegagalan dalam penutupan

EUO tertinggal antara strostum dan glad penis

EUO dibagian bawah penis

D. TIPE HYPOSPAIDIA
1 Berdasarkan lokasi hipospadia dapat dibagi 3 bagian yaitu :
 70 % anterior hipospadia
 7 % 1/3 media hipospedia
 23 % ½ posterior hiposida
2. Berdasarkan posisi timbulnya uriea hiposida dapat dibagi menjadi 5
bagian yaitu :
 Hiposida Glandandula : OUE berada pada dasar glans penis
 Hiposida curenal : OUE berada antara gras dan penis
 Hiposida : OUE berada antara skortum /perineal
 Hiposida : OUE berada pada lapisan antara grand
penis dan skortum
E. TANDA DAN GEJALA
Ada 2 tanda hipospadia yaitu :
1. Letak opiposium eksierna ( OUE ) pada bagian bawah penis
2. Terdapat Korea ( jaringan terbentuk didekat OUE )

F. PEMERIKSAAN DIAKNOSIT
1. Dapat dilakukan pemeriksaan pisik terutama pada sistemurologi pada
penderita hiposida biasanya ada keluhan seperti miski manggarah
kebelakangan dan sering menetes.
2. Dilakukan ’’ Poto Ro ’’ untuk mengetahui bagian / letak opisium uretra.

G. KOMPLIKASI
Tindakan pembedaan pada klien hiposida mempunyai resiko komplikasi
antara lain :
 Terjadinya pistel
 Terjadinya stristur

H. PENATA LAKSANAAN
Penata laksanaan pada klien hiposida adalah dengan tindakan pembedaan
yang berujung akar OUE berad tepat dipuncak penis dan produksi semen
lancar pada laksamana medis meliputi dua tahap yaitu :
 Tahap 1 : Dilaksanakan eksis korea sebaiknya pada saat klien berumur
2-3 tahun
 Tahap 2 : Urevrotasi tindakan ini dilakukan setelah 6-12 bulan / hari
tahap 1

I. PROGRONOS
Program Pada Penderita hiposida baik apabila dilakukan penanganan secara
dini kebocoran ini operasi tidak akan terjadi apabila pelepasan katerer sesuai
dengan kadaan / kondisi luka ( pelepasan katerer sesuai waktunya )

J. PENGKAJIAN
1. Data objeknya
OUE tidak berada tidak dipusat pernis tetap dibagian bawah penis
2. Data subyetip :
 Keluhan miskin lama dan sering menetes
 Keluhan miskin dalam possisi jongkok
 Orangtua mengatakan anak lahir pretnatur
3. Pemeriksaan pisik
 Lokasi oripsium ureta oksterna berada dibawah pens
 Bentuk pernis normal/ terdapat kelainan bentuk
 Orang grenita seperti portal

4. Pemeriksaan pisiologi ditemukan data


 Umumnya koperatip
 Kecemasan karna adanya rencana koperasi

K. DIAKNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL


1.Pre operasi
 Gangguan rasa nyaman fjhkftuikdiurlridulhtuistgggg
 Resiko inpeksi b.d luka operasi pada daerah pengitaan
 Resiko komplikasi luka berasal pada terlepasnya rater sebelum
waktunya.
RENCANA KEPERAWATA

Diagonsa
Tujuan Dan Kretaria
NO Keperawatan/Data Rencana Tindakan
Evaluasi
Penunjang
1. Kecemasan pada dampak Kebutuhan rasa  Beri pankes
hospitalitas rencana operasi araklien keluaarga padakeluarga
Supjektip : dapat terpenuhi setelah tentang tujuan
- Merasa takut diberikan pendidkan operasi
Dioperasi kesehatan selamapriode  Persiapan dan
Opjektip : pengoperasian. pemeriksaan
- Tampak Kreteria : menjelang
Tegang/ketakuatan - Klein/keluarga operasi meliputi
- Gelisah dapat pemeriksaan
menyasuaikan obat pindikasi
diri dengan puasa 4 jam
lingkungan RS sebelum operai
- Klien dapaat dll
menerima  Beri penjelasan
perpisahan pada
dengna orangtua klien/keluarga
- Klien/keluarga tentang
dapat menerima pentingnya
rencana operasi ketenangan
pasien untuk
mengikuti
petunjuk
perawat
 Beri kesempatan
klien/keluarga
bertanya
 Beri penjelasan
tentang rasasakit
Kebutuhan rasa setelah operasi
nyaman  Beri klien posisi
ktuoilriopltiiofliofiyofi yang nyaman
Huikuhlgitgfoolgtopp  Opserpasi
Guilhuohybolhbyphybp keluhan rasa
- Skala nyeri 2. sakit
 Biarkan keluarga
dekat klien
 Kolaborasi
mpemberian dan
monitor evek
terapis dan efek
simpanga
 Jaga
kebersihan
pembalut
 Hindari luka
Resiko infeksi Pada luka kontak
3. operasi pada daerah mlangsung
ginetalia dengan urieen
 Gunakan
tekhnik steriel
dalam perawatn
luka operasi
 Unjurkan
kelien agar
tidak
menggaruk
bagian luka
Resiko komplikasi  Obsersi
4. ( kebocoran luka operasi ) tanda-tanda
pada terlepas karakter infeksi
sebelum waktunya. perubahan pada
pital dan adanya
pendarahan
 Hindari klien
memakan
makanan yang
bisa membuat
lukanya kambuh
kembali
 Usahakan
klien tenang
tidak banyak
bergerak
 Lakukan
tindakan dengan
hati-hati
 Opserpasi
posisi kateter
dan
Nyeri takut pada b.d adanya karakteristik
2. luka pembedaan subyektip urine yang
Objektip keluar
- Tampak tenang ekpresi  Bila
meringis mencabut
- Skala nyeri 5-6 kateter
perhatikan
kelancaran
miksi letak
OUE dan ada
tindakan
kebocoran

3.

Anda mungkin juga menyukai