Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

POKOK BAHASAN : BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)

Hari / Tanggal : Rabu 18 September 2019

Oleh :

KELOMPOK 2

 Findi Indiah P07131218015


 Ferrika Diah Alita P07131218017
 Amrina Rinda W P07131218019
 Alifiana Kurniawati P07131218028
 Talitha Desra C P07131218029
 Alfita Sekar C P07131218031

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN GIZI DAN DIETETIKA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2019/2020
A. POKOK BAHASAN DAN ACARA / KEGIATAN PRAKTIKUM
Pokok Bahasan : Uji Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Acara / Kegiatan : Mengidentifikasi BTP
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Intruksional Umum :
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi Bahan
Tambahan Pangan pada produk makanan.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menjelaskan cara mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan
mikroba perusak pangan atau mencagah terjadinya reaksi kimia yang dapat
menurunkan mutu pangan
b. Menjelaskan cara membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih
enak di mulut
c. Menjelaskan cara memberikan warna dan aroma yang lebih menarik
sehingga menambah selera
d. Menjelaskan cara meningkatkan kualitas pangan
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Piring
2. Pisau
Bahan :
Macam-macam Bahan Tambahan Pangan (BTP)

D. PROSEDUR

Mengidentifikasi Bahan Tambahan Pangan (BTP) dengan melihat bentuk, warna,


dan komposisi yang terdapat pada produk.

E. DASAR TEORI

Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang
secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan
pangan. BTP ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya
meningkat. Pemakaian BTP merupakan salah satu langkah teknologi yang
diterapkan oleh industri pangan berbagai skala. Sebagaimana langkah teknologi
lain, maka risiko-risiko kesalahan dan penyalahgunaan tidak dapat
dikesampingkan. BTP pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti
dan diuji lama sesuai kaidah-kaidah ilmiah yang ada. Pemerintah telah
mengeluarkan aturan-aturan pemakaian BTP secara optimal. Akan tetapi masih
banyak produsen makanan yang menggunakan bahan tambahan yang
berbahaya bagi kesehatan seperti menggunakan bahan tambahan yang dilarang
pengunaannya untuk makanan ataupun menggunakan BTP melebihi dosis yang
diizinkan.

Berdasarkan fungsinya, menurut peraturan Menkes No. 235 tahun1979,


BTP dapat dikelompokkan menjadi 14 yaitu Antioksidan, Antikempal, Pengasam,
penetral dan pendapar, Enzim, Pemanis buatan, Pemutih dan pematang,
Penambah gizi, Pengawet, Pengemulsi, Pemantap dan pengental, Peneras,
Pewarna sintetis dan alami, Penyedap rasa dan aroma, Sekuestran, dll. BTP
dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya di dalam pangan.
Pengelompokkan BTP yang diizinkan digunakan pada makanan dapat
digolongkan sebagai Pewarna, Pemanis buatan, Pengawet, Antioksidan,
Antikempal, Penyedap dan penguat rasa serta aroma, Pengatur keasaman,
Pemutih dan pamatang tepung, Pengemulsi, Pemantap dan pengental, Pengeras,
Sekuestran, Humektan, Enzim dan Penambah gizi. Penambahan bahan pewarna
pada makanan dilakukan untuk memberi kesan menarik bagi konsumen. Pemanis
buatan sering ditambahkan ke dalam makanan dan minuman sebagai pengganti
gula karena rasanya lebih manis dibandingkan dengan pemanis alami. Bahan
pengawet umumnya digunakan untuk memperpanjang masa simpan bahan
makanan yang mempunyai sifat mudah busuk. Penyedap rasa dapat memberikan
cita rasa yang lebih kuat pada makanan, salah satu penyedap rasa dan aroma
yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin, atau bumbu masak dalam berbagai
merek. kPenyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monisodium glutamat (MSG). Fungsi dari pengemulsi, pemantap dan pengental
dalam makanan adalah untuk memantapkan emulsi dari lemak dan air sehingga
produk tetap stabil, tidak meleleh, tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak. Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk
mencegah terjadinya ketengikan pada makanan akibat proses oksidasi lemak,
atau minyak yang terdapat di dalam makanan. Fungsi pengatur keasaman pada
makanan adalah untuk membuat makanan menjadi lebih asam, lebih basa, atau
menetralkan makanan. Antikempal biasa ditambahkan ke dalam pangan yang
berbentuk tepung atau bubuk. Pemutih dan pematang tepung adalah bahan yang
dapat mempercepat proses pemutihan dan sekaligus pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu hasil pemanggangan dalam pembuatan roti
maupun biskuit. Pengeras ditambahkan ke dalam makanan untuk membuat
makanan menjadi lebih keras atau mencegah makanan menjadi lebih lunak.
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada makanan
sehingga memantapkan warna dan tekstur makanan, atau mencegah perubahan
warna-warna makanan. Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan, tanaman, atau
mikroba yang dapat menguraikan komponen pangan tertentu secara enzimatis,
sehingga membuat makanan menjadi lebih empuk, lebih larut dll.

F. HASIL PENGAMATAN
No Nama Komposisi BTP beserta Gambar
Produk fungsinya
1. Mizone Air, Fruktosa, - Pemanis buatan
Pengatur (Asesulfam-
keasaman, K,Sukrosa)
Gula, Perisa fungsinya
sintetik, Ntrium menambah rasa
klorida, manis pada
Trinatrium produk
sitrat, Ekstrak - Perisa sintetik
teh putih ( fungsinya
white tea memberi rasa
0,03%), Kalium seperti buah
klorida, Kalium buahan dll
karbonat, - Pengawet
Pengawet (natrium benzoat,
(natrium kalium sorbat)
benzoat, fungsinya
kalium sorbat), mengawetkan
Pemanis produk denagn
buatan mencegah atau
(asesulfam-K, menghambat
sukrosa), fermentasi,
Penstabil pengasaman,
nabati, penguraian, dan
Sekuestran,
Premix vitamin perusakan
(B1,B3, B6, lainnya
B12). - Penstabil nabati
fungsinya
menstabilkan
sistem dispersi
yang homogen
pada pangan
- Sekustran
fungsinya
menstabilkan
warna, cita rasa
dan tekstur
makanan
2. Yupi Sirup glukosa, - Penstabil (gelatin
Gula, Air, sapi) fungsinya
Konsentrat sari menstabilakn
buah apel, sistem dispersi
penstabil yang homogen
(gelatin sapi), pada pangan
Pemanis alami - Pemanis alami
(sorbitol), (sorbitol)
Pengatur fungsinya
keasaman menambah rasa
(asam sitrat, manis pada
asam laktat), produk
Protein susu, - Pengatur
Bahan pelapis keasaman (asam
(malam, lilin sitrat, asam
karnauba), laktat) fungsinya
Perisa sintetik mengubah atau
(strawberry mempertahankan
(mengandung pH
antioksidan - Pelapis (malam,
tokoferol), lilin karnouba)
nanas, krim), berfungsi
Konsentrat melapisi
spirulina, permukaan
Pewarna pangan sehingga
titanium mencegah
dioksida CI kehilangan air
77891, tartrazin serta
CI 19140, memberikan efek
karmin CI perlindungan dan
75740, karamel atau
III, kuning FCF penampakan
CI 15985, mengkilat
merah allura CI - Perisa sintetik
16035 (strawberry
(nanas,krim))
berfungsi
meberikan rasa
buah buahan
- Pewarna
(titanium dioksida
CI 77891,
tartrazin CI
19140, karmin CI
75740, karamel
III, kuning FCF CI
15985, merah
allura CI 16035
fungsinya
memberikan
warna pada
makanan (putih,
kuning, merah,
karamel, merah
alura)
3. Perisa Karamel, - Pewarna
coklat Aquades, makanan
Propylin glicol, berfungsi
Pewarna memberikan
makanan, warna pada
Cocoa powder, makanan
Vanilin, Perisa - Perisa berfungsi
coklat memberikan rasa
coklat pada
produk ini

4. Emulplex Perlakuan - Perlakuan tepung -


tepung natrium berfungsi
stoaral laktilat memperbaiki
dan pati jagung warna, mutu
adonan dan atau
pemanggangan
termasuk bahan
pengembang
adonan,
pemucat, dan
pematang tepung

G. Pembahasan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) menurut Permenkes 722, 1988 adalah bahan yang
biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas
makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan
ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik) pada pembuatan,
pengolahan, penyiapan, perlakuan, pegepakan, pengemasan, penyimpanan, atau
pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan (langsung atau
tidak langsung) suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut (Viana,
2012).
Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan
pada bab I pasal 1 menyebutkan, yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah
bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan
atau produk makanan (Viana, 2012).

Menurut FAO (1980), bahan tambahan pangan adalah senyawa yang sengaja ditambahkan
ke dalam makanan dengan jumlah dan ukuran tertentu dan terlibat dalam proses
pengolahan, pengemasan dan atau penyimpanan. Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki
warna, bentuk, cita rasa, dan tekstur, serta memperpanjang masa simpan, dan bukan
merupakan bahan (ingredient) utama. Menurut codex, bahan tambahan pangan adalah
bahan yang tidak lazim dikonsumsi sebagai makanan , yang dicampurkan secara sengaja
pada proses pengolahan makanan. Bahan ini ada yang memiliki nilai gizi dan ada yang
tidak. (Viana, 2012). Pemakaian bahan tambahan pangan (BTP) di Indonesia diatur oleh
Departemen Kesehatan. Sementara, pengawasannya dilakukakan oleh Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM). (Viana, 2012).

Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila :

1. Dimaksudakan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2. Tidak untuk menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

3. Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak
memenuhi persyaratan

4. Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

Penggunaan bahan tambahan pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas
yang telah ditentukan. Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS (Generally Recognized as Safe), zat ini
aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa). Sedangkan jenis lainnya yaitu ADI
(Acceptable Daily Intake), jenis ini selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily
intake) demi menjaga/ melindungi kesehatan konsumen.

Di Indonesia telah disusun peraturan tentang Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan
ditambahkan dan yang dilarang (disebut Bahan Tambahan Kimia) oleh Depertemen
Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1168/MenKes/Per/X/1999.
Menurut Depkes RI (2004) yang dikutip oleh Sari (2010), pada dasarnya pesyaratan bahan
tambahan pangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Harus telah mengalami pengujian dan evaluasi toksikologi

2. Harus tidak membahayakan kesehatan konsumen pada kadar yang diperlukan dalam
penggunaanya.

3. Harus selalu dipantau terus-menerus dan dilakukan evaluasi kembali jika perlu sesuai
dengan perkembangan teknologi dan hasil evaluasi toksikologi.

4. Harus selalu memenuhi persyaratan spesifikasi dan kemurnian yang telah ditetapkan.

5. Harus dibatasi penggunaannya hanya untuk tujuan tertentu dan hanya jika maksud
penggunaan tersebut tidak dapat dicapai dengan cara lain secara ekonomis dan teknis.

6. Sedapat mungkin penggunaannya dibatasi agar makanan tertentu dengan maksud


tertentu dan kondisi tertentu serta dengan kadar serendah mungkin tetapi masih berfungi
seperti yang dikehendaki (Viana, 2012).

H. Kesimpulan

1. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam
makanan dengan jumlah dan ukuran tertentu dan teribat dalam proses pengolahan,
pengemasan, dan atau penyimpanan.

2. BTP secara umum bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi makanan, memperbaiki nilai
estetika dan sensori makanan. Dan memperpanjang umur simpan (shelf life) makanan.

3. Fungsi BTP berdasarkan yaitu sebagai: Antioksidan; Antikempal; Pengasam,penetral dan


pendapar; Enzim; Pemanis buatan; Pemutih dan pematang; Penambah gizi; Pengawet;
Pengemulsi, pemantap dan pengental; Pengeras; Pewarna sintetis dan alami; Penyedap
rasa dan aroma, Sekuestran; dll

4. BTP yang dilarang penggunaannya: Boraks, formalin, minyak nabati yang dibrominasi,
dietilpirokarbonat kloramfenikol, kalium klorat, nitrofurazon, dulcin, asam salisilat dan
garamnya.
I. Daftar Pustaka

Saparinto, Cahyo dan Hidayati, Diana. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta:
Kanisius.

Anggrahini, Sri. 2008. Keamanan Pangan Kaitannya dengan Penggunaan Bahan Tambahan
dan Kontaminan. Diakses di : http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/732_pp0906016.pdf pada
tanggal 1 Oktober 2019
LAMPIRAN

Kelompok 3

Nama
No Gambar produk Komposisi BTP Fungsi BTP

1) Gom 1) Pengental dan


xanthan perekat
Air, minyak
2) Pengatur
kedelai, gula, pati 2) Asam asetat
Keasaman
modifikasi, garam,
3) Natrium
kuning telur, 3) Pengawet
benzoat
bubuk mustard,
4) kalium
pengental gom 4) Pengawet
Maestro sorbat
1 xanthan, pengatur
mayonnaise
keasaman (asam
asetat), pengawet
5) Pengikat logam
(natrium benzoat
untuk menjaga
dan kalium
5) sekuestran kestabilan warna,
sorbat),
rasa, dan tekstur
sekuestran.
makanan

Air, gula, susu 1) Pengatur 1) Mengendalikan


skim bubuk, keasaman PH
pengatur 2) Menstabilkan
keasaman, sistem dispersi
2) Penstabil
penstabil nabati, menjadi homogen
nabati
Milkuat perisa sintetik pada produk
2 (minuman (mengandung pangan
rasa susu) pemanis alami 3) Menguatkan
3) Perisa
glikosida steriol aroma dan rasa
sintetik
dan pada makanan
antioksidan alfa 4) Memberikan
4) Glikosida
tokoferol), rasa manis pada
steriol
pemanis alami makanan
glikosida steriol, 5) Penghambat
premiks vitamin, reaksi oksidasi
puree jeruk. 5) Antioksidan lemak yang
alfa tokoferol mungkin terjadi
pada produk
pangan
6) Meningkatkan
6) Premiks nutrisi lain yang
vitamin terkandung dslam
produk

Maizenaku
Tepung pati Tepung pati
(Tepung Bahan pengental
jagung (100%) jagung
pati jagung)

- Menjaga agar
bahan pangan
tetap lembab
- Digunakan
sebagai
Opoint Sodium silikat pengelmusi
4 Sodium silikat
(silica gel) (Humektan) - Mencegah
munculnya
berbagai
penyimpangan
(benjolan) pada
bahan pangan
Kelompok 4

N Nama
o Gambar produk Komposisi BTP Fungsi BTP
Tepung terigu 1) Minyak Nabati 1) untuk mencegah
69%,gula, minyak (anti oksidan ketengian pada
nabati(mengandu TBHQ) makanan
ng anti oksidan 2) pengembang
TBHQ) ,sirup (natrium 2) untuk
glukosa, sirup Bikarbonat dan mengembangkan
fruktosa , ammonium adonan / produk
pengembang bikarbonat )
(natrium 3) pengelmusi 3) untuk menetapkan
bikarbonat dan (lesitin kedelai dan emulsi dari lemak
ammonium nattium asam dan air sehingga
1 Biskuat
bikarbonat), prirofosfat) produk tetap stabil
garam vitamin 4) untuk
4) perisa sintetik
dan mineral , meningkatkan
(vanilla dan
pengelmusi kualitas rasa dan
mentega)
(lesitin kedelai aroma
dan natriun Asam
Pirofosfat) , susu
bubuk 0,5%, pati
jagung , perisa
sintetik (vanilla
dan mentega)
Air, gula , susu, 1) konsetrat sari 1) untuk
konsetrat sari buah apel dan meningkatkan
buah apel ( strawberry kualitas rasa dan
mengandung sari aroma makanan
2 Nutriboost
buah apel 12%) 2) untuk
2) penstabil nabati
premiks vitamin menstabilkan lemak
(karboksi metil
dan mineral , dan air agar tidak
selulosa)
penstabil nabati terpecah
(karboksi metil 3) untuk membuat
3) pengatur
selulosa ), makanan menjadi
keasaman ( asam
pengatur lebih asam , lebih
sitrat, asam laktat,
keasaman ( asam basa atau
trinatrium sitrat)
sitrat, asam laktat mentralkan makanan
, trinatrium sitrat), 4) untuk
konsetrat sari 4) perisa (sintetik) meningkatkan
buah strawberry kualitas rasa dan
14%), perisa aroma
(alami dan
sintetik), antibuih 5) anti buih

(monogliserida (monogliserida)
5) untuk mencegah
atau mengurangi
pembentukan buih

1) sebagai pemanis
buatan,
1) pemanis buatan
mempertajam rasa
Pemanis ( natrium siklamat
manis karena
cap tiga T dan natrium
mempunyai
sakarin )
kelebihan disbanding
pemanis alami
3
Air, pemanis 1) Pemanis 1) Sebagai pemanis
alami sorbitol, buatan .
pengelmusi nabati mempertajam
(mono dan rasa manis
Koepoe-
4 digleserida asam 2) Pengelmusi 2) untuk
koepoe
lemak, ester nabati (mono memantapkan
gliserol , asam dan digriserida emulsi dari lemak
lemak, poisorbat asam lemak, dan air sehingga
80, ester propilen ester sorbitan produk tetap stabil
glikol dan asam lemak,ester
lemak), pembawa gliserol asam
propilen glikol, lemak,
perisa sintetik polisorbat
vanilla, pewarna asam lemak,
(tan razin J 1940 , polisorbat 80,
eritosin Cl 45430, ester propilen
ponseau 4R Cl glikol asam
16255, coklat Ht lemak)
Cl 20285)

3) untuk memberi
3) pewarna (tan kesan menarik,
razin J 1940 , menstabilkan warna
eritosin Cl
45430,
ponseau 4R Cl
16255, coklat
Ht Cl 20285)

Kelompok 5

NAMA
PRODUK KOMPOSISI BTP FUNGSI

Coklat bubuk, a.Frukto


1. oligosakarida (FOS)
karagenan, susu a. Mencegah diare
Nutrijell bubuk, konnyaku menular yang
rasa coklat bubuk, b. Kalsium lakta t disebabkan
frukto oleh
c. Karagenan
oligosakarida perkembangbiakan
(FOS), gula, kalsium bakteri bahaya dalam
laktat, vitamin D usus
(contain
tocopherol
antioxidant)

b. Peningkat volume
c. Penstabil kondisi
fisik

2. Karagenan, a. Kalium sitrat, a. Pengatur keasaman


konnyaku bubuk, asam sitrat
gula, pengatur b. Mencegah diare
keasaman, menular yang
(kalium sitrat, asam disebabkan oleh
sitrat), frukto perkembangbiakan
oligosakarida (FOS) bakteri bahaya dalam
kalsium laktat, usus
perisa sintetik leci, c. Peningkat volume
vitamin D3
(mengandung
antioksidan
tokoferol) b.FOS d. Penstabil kondisi
fisik

Singkong (63%), a. Monotarium


minyak olein glutamat a. Penguat rasa
kelapa sawit, b. Karmin CI 75470 b. Pewarna alami
bumbu rasa c. Glikosida seviol c. Pemanis alami
barbeque
(mengandung gula,
garam, penguat
rasa monotarium
glutamat, rempah-
rempah, pewarna
alami karmin CI
7540
Q-Tela pemanis alami
glikosida seviol,
daging sapi bubuk
(0,001%)

Pewarna a. Kuning FCF CI a. Memberi warna


makanan 15985 kuning
hitam Air, pewarna b. Karmoisin CI b. Pewarna merah
(kuning FCF CI 14720 hingga maroon
15985, karmoisin CI c. Biru berlian CI
14720, biru 42090 c. Pemberi warna biru
berlian CI 42090, d. Indigotin CI 7305 d. Pemberi warna biru
indigotin CI 7305),
pembawa propilen
glikol,
penstabil nabati,
pati jagung,
pengatur
keasaman (asam
sitrat
dan natrium e. Mencampur lemak
bikarbonat susu dan air
f. Pengatur pH
g. Pengatur pH
h. Pembawa bahan
i. Propilen glikol yang larut dan tidak
Substansi
Anti
Kempal
Mencegah terjadinya
Anti kempal penggumpalan dan
menjaga agar bahan
dapat dituang

Kelompok 6

No Gambar Nama Komposisi BTP Fungsi BTP


produk
1 Coca Air berkarbonasi, Pewarna - Memberi kesan
cola gula, pewarna caramel kelas menarik bagi
caramel (kelas IV), (IV) konsumen
pengatur - Menyeragamkan
keasaman (asam warna makanan
fosfat), konsntrat, - Menstabilkan
kola, kafein, warna
mengandung - Menutupi
kafien 24 mg/saji. perubahan warna
Maksimum selama proses
pengolahan.
konsumsi 150 Pengatur - Membuat
mg/hari keasaman makanan lebih
asam maupun
basa
- Menetralkan
makanan

2 Kraft Keju cheddar, air, Pengemulsi - Memantapkan


cheddar padatan susu (garam fosfat emulsi dari lemak
mini (5,2%), dan minyak dan air sehingga
pengemulsi, nabati) produk tetap
garam fosfat, stabil, tidak
minyak nabati meleleh, dan
(mengandung tidak terpisah
antioksidan BHA), antara lemak dan
pati jagung, air
garam, pengatur Antioksidan - Mencegah
keasaman, asam BHA (minyak terjadinya
laktat, pengawet nabati) ketengikan pada
Kal. Sorbat, nisin, makanan akibat
pewarna alami proses oksidasi
anato C175120, lemak atau
vitamin D minyak pada
(mengandung makanan
antioksidan Pengatur - Membuat
tokoferol) keasaman makanan
(asam laktat) menjadi lebih
asam atau lebih
basa
- Menetralkan
makanan

Pengawet - Memperpanjang
masa simpan
bahan makanan
yang sifatnya
mudah rusak
Pewarna alami - Memberi kesan
menarik bagi
konsumen
- Menyeragamkan
warna makanan
- Menutupi
perubahan warna
selama proses
pengolahan dan
penyimpanan
3 Hello Tepung terigu, Pengawet sulfit - Mengawetkan
panda krim coklat, gula (gula) pangan
cokelat (mengandung Antioksidan - Mencegah
pengawet sulfit), BHA minyak dan
lemak reroti lemak dalam
(mengandung makanan
antioksidan BHA), teroksidasi atau
pengembang mengalami
(Amonium ketengikan
bikarbonat, Ammonium - Meningkatkan
Natrium bikarbonat dan volume adonan
bikarbonat), Natrium
garam, bumbu bikarbonat
(mengandung Dinatrium - Memberi citarasa
penguat rasa inosinat dan pada makanan
dinatrium dinatrium
inosinate, guanilat
dinatrium Ester sukrosa - Sebagai
guanilat), ekstrak asam lemak pengemulsi
malt, pengemulsi Pewarna - Zat pewarna
nabati (ester caramel
sukrosa asam Enzim protease - Memecah protein
lemak ), pewarna & papain pada tepung
caramel (1), Perisa sintetik - Meningkatkan
perlakuan tepung coklat rasa dan aroma
(enzim protease coklat
dan enzim
papain), perisa
sintetik cokelat

SEDIAAN BTP

Nama Gambar Jenis BTP Fungsi


BTP
Mata Penguat rasa Memperkuat atau memodifikasi
Roda (100% Mononatrium rasa dalam bahan pangan tanpa
Glutamat) memberikan rasa baru pada
makanan.

KP Pengembang kue Melepaskan gas sehingga


(100% Natrium meningkatkan volume adonan.
Bikarbonat)

Kelompok 7

No Gambar Nama Komposisi BTP Fungsi BTP


. Produk
1. Glico Pocky Tepung terigu, 1. Pengemuls 1. Menjaga
Cookies & gula, minyak i kestabilan
Cream ( nabati, laktosa, minyak dan air.
Biskuit Stick ) susu bubuk, lemak
reroti, coklat
bubuk, perisa 2. Pengental 2. Mengentalkan
sintetik ( susu, tekstur
vanila, mentega ), makanan.
pengemulsi ( lesitin 3. Pengemba 3. Mengembang
), garam, ragi, ng kan produk
tepung jagung, pangan dengan
pengental ( pati membentuk gas
astetat ), karbon.
pengembang ( 4. Mengubah /
natrium hidrogen mengatur pH (
karbonat ), 4. Pengatur keasaman atau
Pengatur Keasaman kebasaan )
keasaman (
natrium hidroksida
), perlakuan tepung
enzim, papain.
2. Ipoh White Krimer nabati ( 1. Anti 1. Mencegah
Coffe sirup slukusa, kempal terjadinya
minyak sawit, penggumpalan
natrium kaseinat, 2. Menjaga
penstabil, 2. Pengemuls kestabilan
monotolium fosfat, i minyak dan air.
& natrium
polifosfat,
pengemulsi, anti
kempal, gula, kopi
putih instan ( 11 %
)
3. Koepoe - Deksarosa ( 1. Anti 1. Mencegah
koepoe mengandung kempal terjadinya
Perisa Vanilla penganut sulfat, penggumpalan
perisa sintetik
vanilla, etil vanilin,
anti kempal silikon
dioksida.
4. Citric Acid Pengatur 1. Perisa 1. Menguatkan
Cap Gajah keasaman asam sintetik rasa dan aroma
pada makanan.

Kelompok 8

No Nama Komposisi Bahan Tambahan Pangan Gambar


Produk dan Fungsi
1. Piatos Tepung kentang, a. Penguat rasa
minyak nabati dinatrium guanilat
(mengandung dan inosilat
antioksidan TBHQ), berfungsi untuk
pati tapioka memberikan rasa
termodifikasi, bumbu umami.
iga penyet b. Penguat rasa
(mengandung bwang mononatrium
merah bubuk 0,16%), glutamat berfungsi
bawang putih bubuk untuk memberikan
0,05%, cabai bubuk rasa umami yang
0,05%, daging bubuk mengandung garam
0,001%, penguat rasa natrium.
dinatrium guanilat dan c. Pemanis alami
inosilat, pewarna glikosida steriol
karamel kelas III dan berfungsi untuk
IV, pemanis alami pemanis alami dari
glikosida steriol, daun tanaman steria.
antioksidan asam Kemanisannya
askorbat) berkisar dari 40 –
300 x lebih manis
dibandingkan
sukrosa (gula tebu).
d. Antioksidan asam
askorbat berfungsi
untuk membantu
pertahanan tubuh
dan membantu
penyerapan zat – zat
didalam tubuh.
e. Pengemulsi nabati
berfungsi untuk
menimbulkan emulsi
pada pangan,
menghasilkan produk
yang kental serta
mengubah sifat
tekstur dan keawetan
dari bahan alami.
2. Nabati Tepung terigu, gula a. Antioksidan TBHQ
Lava Pink minyak nabati berfungsi untuk
(mengandung mencegah terjadinya
antioksidan TBHQ), oksidasi dalam
Maltodekstrin, whey makanan.
bubuk, krimer nabati, b. Maltodekstrin
garam, pengemulsi berfungsi untuk
lesitin kedelai, meningkatkan tekstur
pengembang natrium makanan dan sebagai
hidrogen karbonat, bahan pengawet.
perisa sintetik, pewarna c. Whey bubuk berfungsi
entrosin. untuk meningkatkan
masa simpan dan
menjaga nilai kualitas
dan nutrisi makanan.
d. Pengemulsi lesitin
kedelai berfungsi
memberikan tekstur
margarin dan konsisten
untuk produk krim.
e. Pengembang natrium
hidrogen karbonat
berfungsi untuk
pengatur keasaman,
anti lengket,
pengembang, dan
penstabil.
f. Perisa sintetik
berfungsi untuk
meningkatkan kualitas
rasa dan aroma pada
makanan.
g. Pewarna eritrosin
berfungsi untuk
memberi warna merah.
3. Nano Nano Gula, Susu Bubuk 25%, a. Anti kempal,
Kakao Bubuk, Kalsium berfungsi unruk
karbonat, Anti Kempal, mencegah terjadinya
Magnesium Stearat, penggumpalan dan
Mltodekstrin, Perisa menjaga agar bahan
Sintetik Coklat dan mudah dituang
Vanila b. Magnesium Stearat,
berfungsi
menghalangi proses
pecahnya tablet,
sehingga sulit
terdispersi air
c. Perisa Sintetik,
berfungsi untuk
meningkatkan
kualitas rasa dan
aroma pada
makanan
d. Maltodekstrin,
berfungsi untuk
mempermanis
produk makanan
4. Ragi Ragi, pengemulsi a. Ragi berfungsi
nabati(sorbitan mengembangkan
monostearat), adonan melalui
antioksidan asam perubahan gula
askorbat menjadi gas CO2
dan memberi aroma
dan rasa enak pada
roti selama proses
fermentasi
b. Pengemulsi nabati
berfungsi mengubah
sifat sifat terkstur
awetan dan sifat sifat
reologi produk
pangan
c. Antioksidan asam
askorbat berfungsi
sebagai
suplementasi vitamin
C
5. Gelatin Protein yang terbuat a. Penstabil
dari hewan yang (stabilizer),
mengandung kolagen, pengental (thicker),
yaitu material yang dan pengemulsi
membentuk tulang dan (emulsifier)
tulang rawan. berfungsi untuk
Umumnya, gelatin membantu
didapatkan dari tulang terbentuknya sistem
dan bagian kulit yang dispersi yang
tersembunyi dari sapi homogen pada
dan babi, serta kulit makanan.
ikan. b. Pembentuk gel
(gelling agent)
c. Pengikat (binder)
d. Perekat (adhesive)

Anda mungkin juga menyukai